Anda di halaman 1dari 4

PENATALAKSANAAN INDUKSI ANESTESI

No.Dokumen Revisi Halaman


515/338/SPO/SM/BMS 1 /
/XI/2016
Ditetapkan oleh
Direktur Rumah Sakit Umum
STANDAR Tanggal Terbit Siaga Medika Banyumas
PROSEDUR
OPERASIONAL
1 November 2016

Induksi anestesi adalah pemberian obat-obat anestesi


pada pasien menjelang dilakukan tindakan operasi
PENGERTIAN untuk mengantarkan pasien masuk kedalam stadium
III plana I anestesi.

1. Untuk melewati stadium II anestesi.


TUJUAN 2. Mengusahakan agar anestesi berjalan mulus dan
lancar.
Kebijakan Direktur RSU Siaga Medika nomor
KEBIJAKAN 515/207/SK DIR/RSU SM/BMS/V/2016 tentang
pemberlakuan implementasi SPO anestesi.
PROSEDUR 1. Sebelum induksi dimulai, pasien diberi
preoksigenasi dengan 100% (aliran 6-8 liter / menit
selama 3-4 menit).
2. Tindakan induksi dimulai dengan cepat, nyaman
untuk pasien, semua fungsi vital diawasi secara
seksama.
3. Stadium eksitasi dilewati secepat mungkin agar
pasien segera memasuki stadium rumatan dengan
aman.
4. Jalan napas dijaga dalam keadaan bebas dan bila
diperlukan dipasang jalan napas buatan atau
dilakukan bantuan pernapasan.
5. Dokter / Perawat harus mampu mengenali dan
mengatasi sumbatan jalan napas atau dengan
teknik chin lift head tilt, jaw thrust,
memasang oropharyngeal airway, pipa nasofaring,
intubasi endotracheal dan krikotirotomi.
6. Infus cairan, obat obati notropik dan obat anti
PENATALAKSANAAN INDUKSI ANESTESI

No.Dokumen Revisi Halaman


515/338/SPO/SM/BMS 1 /
/XI/2016
aritmia jantung mungkin diperlukan untuk
stabilitasi sirkulasi

UNIT TERKAIT IBS

PENGERTIAN

a.
TUJUAN

KEBIJAKAN 1. .

PROSEDUR 1.
1.
UNIT TERKAIT
PENATALAKSANAAN INDUKSI ANESTESI

No.Dokumen Revisi Halaman


515/338/SPO/SM/BMS 1 /
/XI/2016

PENGERTIAN

b.
TUJUAN

KEBIJAKAN 2. .

PROSEDUR 2.
2.
UNIT TERKAIT
PENATALAKSANAAN INDUKSI ANESTESI

No.Dokumen Revisi Halaman


515/338/SPO/SM/BMS 1 /
/XI/2016

Anda mungkin juga menyukai