Fisika
1. Hukum Kepler
Hingga akhir abad ke-15, orang masih menganggap bahwa
bumi merupakan pusat alam semesta. Anggapan itu pertama kali
dikemukakan oleh seorang astronom yang bernama Ptolomeus.
Selanjutnya, anggapan itu terkenal sebagai pandangan Geosentris.
Baru pada saat abad ke-16 pandangan itu berubah. Perubahan itu
diawali dengan dikemukakannya pandangan Heliosentris oleh seorang
astronom yang bernama Nicolaus Copernicus. Heliosentris berarti
matahari sebagai pusat tata surya. Hal itu berlaku hanya sebatas pada
tata surya kita. Dengan kata lain, pandangan heliosentris tidak berlaku
hubungan antar galaksi. Pada awalnya, teori ini ditentang oleh
penguasa sehingga copernicus dan pendukungnya dipenjara seumur
hidup.
Kebenaran pandangan Heliosentris itu diperkuat oleh Tyho
Brahe dan Johannes Kepler. Kepler merupakan asisten Tyho Brahe.
Berdasarkan data-data pengamatan yang dilakukan Tyho Brahe, hukum-
hukum gerak planet dapat dirumuskan dengan tepat oleh Johannes
Kepler. Kepler lahir pada tahun 1571 di Jerman. Setelah dua puluh
delapan tahun dari penemuannya, buku De Revolutionibus Orbium
Caelestium yang memuat pandangan Heliosentris dari Copernicus
diterbitkan. Dalam buku itu, Kepler mengemukakan hasil penelitiannya.
Hasil penelitian itu selanjutnya disebut Hukum Kepler.
a Hukum I Kepler
b Hukum II Kepler
2. Gaya Gravitasi
Percepatan Gravitasi
dengan:
dengan:
Medan Gravitasi
w= G
Gambar 1.3: Satelit mengorbit bumi berada dalam medan gravitasi bumi
Diyah Ayu Budi Lestari / 4201414027
w = mg
dengan :
w = gaya berat benda (N)
M = massa Bumi
m = massa benda (kg)
r = jari jari Bumi
g = besar percepatan gravitasi (ms-1)
Dalam hal ini, g merupakan kuat medan gravitasi. Dari
persamaan 1.7 dan 1.8 diperoleh
mg = G g=G
dengan :
g = kuat medan gravitasi/percepatan gravitasi (ms-2)
G = konstanta gravitasi umum (6,67 x 10-11 Nm2kg-2)
M = massa bumi (kg)
r = jarak benda ke pusat Bumi (m)
Besar kuat medan gravitasi (g) yang dialami oleh suatu benda
karena pengaruh Bumi berbeda beda, tergantung pada jarak benda ke
pusat Bumi. Semakin jauh jarak benda dari pusat Bumi, semakin kecil
kuat medan gravitasi yang memengaruhinya. . Sama halnya seperti
menentukan resultan gaya gravitasi dari dua benda bermassa M1 dan
M2 , kuat medan gravitasi (g) oleh dua massa benda juga dapat
ditentukan resultannya. Hal tersebut disebabkan kuat medan gravitasi
oleh dua benda bemassa M1 dan M2.
g1 =G dan g2 = G
Kuat medan gravitasi yang merupakan besaran vektor diukur
dalam satuan Nkg-1 atau ms-2. Resultan dari kedua kuat medan gravitasi
tersebut adalah :
g=
o Hukum II Newton
Hukum II Newton merupakan ilmu yang mempelajari gerak
dengan memperhitungkan penyebabnya. Kita dapat menjabarkan besar
gaya gravitasi yang dimiliki oleh planet-planet dengan menggunakan
Hukum II Newton , dengan cara yang sederhana,dengan memulainya
dari fakta-fakta empiris yang telah ditemukan Kepler. Untuk
memudahkasn analisa kita anggap bahwa planet-planet bergerak dalam
lintasan yang berbentuk lingkaran dengan jari-jari r, dengan kelajuan
konstan v. Karena planet bergerakdalam lintasan lingkaran maka planet
mengalami percepatan sentripetal yang besarnya diberikan oleh
Diyah Ayu Budi Lestari / 4201414027
F=m. a
Dengan menggunakan percepatan sentripetal maka,
F=m. a s
F=m 2 r
Karena:
T = 1 hari
= 24 jam
Diyah Ayu Budi Lestari / 4201414027
= 86.400 sekon
v 2=
GM
R
atau v=
GM
R
Percepatan gravitasi tempat-tempat yang dekat dengan permukaan
planet dapat dinyatakan sebagai
v 2=
GM
R
atau v=
GM
R
Jika GM dari persamaan pertama
2
v=
|g R2|
R
atau v= gR