Anda di halaman 1dari 5

BAB IV

PEMBAHASAN

4.1 Spesifikasi Turbin Francis di Unit PLTA MUSI

Type : Vertical Shaft


Rated Head : 396.0 m
Rated Output : 73.6 MW
Year Commissioning : 2006
Rated Discharge : 20.67 m/
Rated Speed : 500 rpm
Specific Speed : 76.8 m-Kw

4.2 Prinsip Kerja Turbin Francis

Gambar 4.1 Kontruksi Turbin Francis


(Sumber : http://www.tfd.chalmers.se/~hani/phdproject/francispicture.gif)

Turbin francis merupakan salah satu turbin reaksi. Turbin reaksi


disebut juga dengan turbin tekanan lebih karena tekanan air sebelum masuk
roda turbin lebih besar dari pada tekanan air saat keluar roda turbin. Sudu
pengarah pada turbin francis dapat menggunakan sudu pengarah yang
tetap ataupun sudu pengarah yang dapat diatur sudutnya. Untuk
penggunaan pada berbagai kondisi aliran air, penggunaan sudu pengarah
yang dapat diatur merupakan pilihan yang tepat.
Turbin francis memanfaatkan energi air yang masuk dari pipa
pesat ke dalam terusan yang berbentuk rumah keong yang akan

34
diteruskan ke roda jalan
melewati sudu pengarah. Sudu pengarah berfungsi untuk mengatur
air yang masuk ke roda jalan agar putarannya selalu sama dengan frekuensi
generator yang dapat berubah-ubah dengan terjadinya perubahan
pemakaian beban listrik. Posisi membuka dan menutupnya sudu pengarah
diatur oleh governor dimana prinsip kerjanya berdasarkan gaya setrifugal
yang diperoleh dari putaran turbin, gaya sentrifugal yang terjadi akan
menimbulkan gerak translasi dengan bantuan alat mekanik lainya, gerak
translasi ini akan menggerakkan posisi sudu pengarah sesuai dengan
kebutuhan.

Gambar 4.2 Skema Governor


Governor dilengkapi dengan fly ball yang berfungsi untuk
mengubah gaya setrifugal dari putaran poros turbin agar menghasilkan
gerak translasi, apabila putaran turbin bertambah tinggi yang disebabkan
oleh turunnya beban, fly ball akan berputar dan bergerak ke arah luar,
sehingga menarik tuas dan membuka katup pada katup distribusi yang
berfungsi untuk menekan minyak dari pipa ke oil sump.
Minyak dari oli sump mengalir melalui pipa, masuk ke katup
distribusi menuju servo motor, sehingga menggeser piston ke atas dimana
regulation rod akan memutar regulating ring ke kanan. Pada regulating
ring terdapat sudu-sudu penggerak yang akan berubah kedudukannya
sampai posisi tertentu untuk mencapai kedudukan yang tepat. Bila
kedudukannya telah tepat maka putaran akan turun kembali pada putaran
yang normal.
4.3 Pengertian Efisiensi

35
Efisiensi merupakan suatu ukuran dalam membandingkan rencana

penggunaan masukan dengan penggunaan yang direalisasikan atau dengan kata

lain penggunaan yang sebenarnya. (SP.Hasibuan 1984;233-4)

Efisiensi pada pembangkitan merupakan ukuran untuk mengetahui

seberapa efisienkah unit pembangkit tersebut dalam menghasilkan energi, hal ini

akan berpengaruh pada daya yang nantinya dihasilkan oleh sebuah pembangkit.

Semakin besar nilai efisiensi dalam sebuah pembangkit akan menghasilkan

keuntungan energi yang cukup tinggi pula.

4.4 Perhitungan Efisiensi PLTA

Gambar 4.3 Skema Produksi Listrik PLTA

Proses produksi listrik pada PLTA MUSI dimulai dari intake dam dengan

ketinggian elevasi minimal adalah sebesar 579.20 mdpl. Bila kurang dari itu maka

PLTA tidak dapat beroperasi dikarenakan debit air yang kurang mencukupi.

Antara dam dengan turbin yang terletak di power house memiliki beda ketinggian

atau disebut Head. Head merupakan selisih antara ketinggian elevasi air pada dam

dengan ketinggian tempat turbin berada, pada PLTA MUSI turbin berada pada

396.0 m. Air dari intake dam akan masuk ke pipa pesat (penstock) yang kemudian

oleh pipa pesat air dialirkan menuju turbin yang berada di power house. Dari
36
uraian diatas maka dapat disimpulkan bahwa untuk menghitung efisiensi turbin

diperlukan data sebagai berikut:

1. Beda ketinggian antara bagian atas aliran air sebelum masuk pipa pesat

dengan ketinggian air saat keluar pipa pesat, atau yang disebut sebagai

Head (meter).

2. Debit (Q) kapasitas air yang mengalir melalui pipa pesat dan menggerakkan

turbin (m3/s).

3. Daya (P) beban turbin (Mega Watt).

4. Daya (P) Output Turbin (Mega Watt).

Berikut adalah data debit, head, dan daya Turbin Francis di UNIT PLTA MUSI 3

X 70 MW :

Tabel 4.1 Data debit, head dan daya Turbin Francis PLTA MUSI
(MW)/Beban Debit (Q) Head (H) Poutput t
m/s m turbin (MW) (%)
28 MW 8 396.0 31 90 %

45 MW 12 396.0 46 86 %

50 MW 13 396.0 50 90 %

55 MW 14 396.0 54 83 %

60 MW 17 396.0 66 75 %

65 MW 18 396.0 69 94 %

70 MW 20,2 396.0 78 89 %

Tabel diatas merupakan data debit air yang masuk ke turbin dan daya Output
turbin tiap unit di PLTA MUSI . Data tersebut diambil pada hari senen 17 oktober
2016 setiap pukul 10.00 WIB.

Berikut ini rumus untuk menghitung efisiensi PLTA MUSI

37
P = Q. . .H.

Dimana : P = daya yang di hasilkan turbin/beban (kW)

H = tinggi jatuh air efektif (m)

Q = debit air (m3/s)


= massa jenis fluida (kg/m)

= gaya gravitasi (9,81

= efisiensi(%)

4.5 Grafik Efisiensi Terhadap Debit

effisiensi PLTA MUSI 3 X 70 MW


100

90

80

70

60

EFISIENSI (%) 50 effisiensi PLTA MUSI 3 X 70 MW

40

30

20

10

0
6 8 10 12 14 16 18 20 22

Q DEBIT (M/S)

Grafik 4.1 Efisiensi Terhadap Debit Air

38

Anda mungkin juga menyukai