Anda di halaman 1dari 3

TEH INSTAN DAN TEH CELUP HERBAL

Teh yang memiliki nama ilmiah Camellia sinensis adalah suatu tanaman
yang memiliki khasiat obat herbal (Ajisaka, 2012). Teh yang baik dihasilkan dari
bagian pucuk (pecco) ditambah 2-3 helai daun muda karena pada daun muda
tersebut kaya akan senyawa polifenol, kafein serta asam amino yang akan
mempengaruhi kualitas warna, aroma dan rasa dari teh.
Teh dibagi menjadi tiga jenis berdasarkan pengolahannya, yaitu teh hitam
(black tea), teh oolong, dan teh hijau (green tea) (Amirrudin, 2013). Teh hitam
merupakan daun teh yang mengalami proses fermentasi sempurna setelah
dipanen. Teh oolong merupakan daun teh yang mengalami fermentasi sebagian
(30-70%) setelah dipanen. Teh hijau merupakan teh yang tidak mengalami proses
fermentasi.
Seiring perkembangan ilmu dan teknologi terutama dalam bidang pangan,
menjadikan pengolahan teh lebih bervariasi. Teh menjadi minuman primadona
masyarakat Indonesia selain karena rasa dan manfaatnya, teh juga mudah didapat
dan dibeli dimana saja. Beberapa macam variasi teh yang banyak ditemukan yaitu
teh instan. Teh instan adalah teh kering yang diolah lebih lanjut yaitu perendaman
dengan air panas kemudian dievaporasi sehingga dihasilkan serbuk teh yang
langsung dapat diseduh dengan air dingin atau air hangat tanpa menyisakan residu
(Amiruddin, 2013). Faktor-faktor yang mempengaruhi pembuatan teh instan,
yaitu:
1. Penambahan gula
Penambahan gula dalam pembuatan teh instan berfungsi untuk pemanis dan
pengikat air pada teh yang dapat mempercepat proses pengkristalan. Gula dapat
meningkatkan viskositas teh, molekul-molekul teh akan semakin berdekatan dan
membentuk ikatan antarmolekul teh sehingga partikel teh akan mengalami
pemadatan atau mengkristal. Semakin banyak jumlah gula yang digunakan, proses
pengkristalan akan semakin cepat terbentuk (Winarno, 1993).
2. Suhu yang digunakan
Suhu yang digunakan dalam membuat teh instan dapat mempengaruhi
kecepatan pengkristalan teh. Penggunaan panas juga dapat mempercepat
terjadinya penguapan air sehingga peningkatan viskositas bahan akan semakin
cepat dan kristal akan cepat terbentuk. Jika kristal sudah terbentuk maka
dilakukan penggilingan dan pengayakan guna mendapatkan partikel teh instan
yang halus dan siap diseduh tanpa menyisakan residu (Winarno, 1993).
Terdapat pula teh herbal yang mulai dikenal oleh masyarakat Indonesia
sebagai minuman yang memiliki khasiat dalam hal kesehatan. Menurut Hambali
et al (2005), teh herbal adalah minuman yang berasal dari campuran teh dan
tanaman herbal yang memiliki khasiat untuk membantu pengobatan suatu
penyakit dan penyegar tubuh. Ravikumar (2004) juga menyatakan bahwa teh
herbal adalah campuran berbagai biji, kayu, buah, bunga kering atau biasa disebut
infusi/tisane dan tanaman lain yang memiliki manfaat. Proses pembuatan teh
herbal meliputi pencucian, pengirisan, pengeringan, pengecilan ukuran, dan
pengemasan. Proses tersebut harus disesuaikan dengan karakteristik bahan segar
yang akan digunakan untuk teh herbal karena dapat memungkinkan kehilangan
senyawa-senyawa penting dan berkhasiat dalam bahan segar.
Kebanyakan teh herbal dibuat dalam bentuk teh celup sehingga lebih mudah
dan lebih praktis penggunaannya. Teh celup merupakan teh yang dikemas
menggunakan kantung teh untuk satu kali hidangan. Teh celup dalam proses
pembuatannya, dipengaruhi oleh beberapa faktor yang dapat menentukan kualitas
dari teh celup herbal, yaitu sebagai berikut:
1. Jenis pembungkus kertas yang digunakan
Teh celup menggunakan kertas khusus untuk membungkus bubuk teh,
penggunaan jenis kertas dapat mempengaruhi kandungan klorin yang terdapat
pada teh karena ketika teh celup diseduh makan klorin juga akan larut dalam teh.
2. Jenis bahan herbal yang digunakan
Proses pembuatan teh herbal terdapat proses pengeringan, proses pengeringan ini
harus disesuaikan dengan bahan herbal segar yang digunakan karena dapat
mempengaruhi kandungan-kandungan yang berkhasiat dalam bahan segar.
DAFTAR PUSTAKA
Ajisaka. 2012. Teh Dahsyat Khasiatnya. Surabaya: Penerbit Stomata.
Amiruddin, Andi D. 2013. Teknologi Pengolahan Teh dan Manfaat Minum Teh.
Buletin Nomor 6 Tahun 2012. http://sulsel.litbang.pertanian.go.id/
ind/index.php?option=com_content&view=article&id=834:teknologi-
pengolahan-teh-dan-manfaat-minum-teh&catid=164:buletin-nomor-6-tahun-
2012&Itemid=34 2 [11 Maret 2017]
Hambali, E. M. Z. Nasution dan Herliana E. 2005. Membuat Aneka Herbal Tea.
Jakarta: Penebar Swadaya.
Winarno, F.G. 1993. Pangan Gizi, Teknologi dan Konsumen. Jakarta: Gramedia
Pustaka Utama.

Anda mungkin juga menyukai