Anda di halaman 1dari 4

Nama dan NIM Mahasiswa:

1. Mohammad Rois Maruf (21010114120017)


Kelas B / 2014

Lembar Diskusi

1. Judul Perjanjian/Kontrak:
Pekerjaan Pembangunan Gedung Kantor Tahap III Kantor Pengadilan
Agama Muara Bulian Tahun 2013

2. Nilai Kontrak: Rp.640.169.000,- (Pasal 11)

3. Pihak-pihak yang terlibat (Akta Notaris)


a. Pihak Pertama: Zainal Abidin, S.Ag (Pejabat Pembuat Komitmen)
b. Pihak Kedua: Soleh (Direktur CV Hafiz Jaya)

4. Landasan hukum yang digunakan (Pasal 1)


a. Peraturan Presiden Nomor 70 tahun 2012 tentang Perubahan Kedua
Atas Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 Tentang Pengadaan
Barang dan Jasa Pemerintah.
b. Keputusan Ketua Mahkamah Agung RI Nomor : 001/KMA/SK/I/2013,
tentang Penunjukan Pejabat Kuasa Pengguna Anggaran / Pengguna
Barang di Lingkungan Mahkamah Agung RI.
c. Akta Notaris Tanggal 7 bulan Mei tahun 2013
d. Surat Penawaran Nomor : 10/HJ.DIR//SP-VI/2013 tanggal 12 April
2013, perihal surat penawaran Pekerjaan dimaksud.

5. Jenis kontrak (jelaskan) (Pasal 3)


Jenis kontrak yang digunakan adalah Lumpsump. Jenis kontrak ini
tidak memungkinkan adanya perubahan harga proyek apabila terjadi
perubahan volume dan harga satuan. Lumpsump cenderung
menguntungkan pihak pertama atau owner karena biaya yang dikeluarkan
sesuai dengan volume pekerjaan yang dilaksanakan berdasarkan gambar
DED, dengan kata lain tidak memungkinkan terjadinya adjustment.
Adapun pihak kedua harus siap akan risiko penambahan biaya akibat
perubahan volume pekerjaan. Maka dari itu, dalam kontrak ini disepakati
suatu nilai maksimal untuk biaya proyek sehingga dapat menjadi titik
tengah pembagian risiko antar kedua belah pihak. Jika biaya terpakai
kurang dari nilai maksimal, maka pelaksana (pihak kedua) akan mendapat
pemasukan sesuai volume pekerjaan yang dilaksanakan (kurang dari nilai
kontrak), namun jika biaya konstruksi melebihi nilai maksimal maka pihak
kedua tetap dibayar sejumlah nilai harga proyek maksimal yang telah
disepakati. (pasal 3)

6. Metode/cara pembayaran (Pasal 12)


a. Pembayaran sebesar 30 % (tiga puluh persen) dari harga borongan dan
diberikan atas permintaan dari PIHAK KEDUA sebagai uang muka
pekerjaan.
b. Pembayaran pertama sebesar 60 %(enam puluh persen) setelah dikurangi
uang muka, diberikan atas permintaan PIHAK KEDUA.
c. Pembayaran kedua sebesar 95 % (sembilan puluh lima persen) diberikan
setelah Serah Terima Pekejaan Pertama (I) antara PIHAK KEDUA
kepada PIHAK PERTAMA dengan ketentuan apabila hasil pekerjaan
telah dilaksanakan oleh PIHAK KEDUA telah selesai seluruhnya 100 %
(seratus persen) dan diterima dengan baik, lengkap, dan cukup, setelah
dibuktikan dan sedangkan Pembayaran ketiga sebesar 5% (lima persen)
dilakukan setelah selesainya pemeliharaan pekerjaan selama 180 (seratus
delapan puluh) hari kalender, terhitung mulai
tanggal serah terima pekerjaan pertama atau dengan jaminan Asuransi.
d. Pembayaran di lakukan melalui KPPN Jambi dan ditransfer ke rekening
No. 0101237371 atas nama CV. HAFIZ JAYA pada Bank Jambi Cab.
Utama

7. Hak dan kewajiban masing-masing pihak (jelaskan berdasarkan


pasal-pasal yang ada di dokumen kontrak)
a. PPK
1) Kewajiban (Pasal 4)

a) PPK berkewajiban menyediakan dana dan menunjuk pihak


konsultan pengawas selama pelaksanaan proyek berlangsung.
2) Hak (Pasal 4)

a) PPK berhak membatalkan atau mencabut pekerjaan dari


tangan Penyedia apabila ternyata Penyedia telah menyerahkan
seluruh atau sebagian kepada PIHAK KETIGA
b) Meminta laporan-laporan secara periodik mengenai
pelaksanaan pekerjaan yang dilakukan oleh Penyedia
b. Penyedia
1) Kewajiban (Pasal 7)
a) Ditempat pekerjaan harus selalu ada wakil PIHAK KEDUA
yang ditunjuk sebagai pemimpin pelaksanaan atau tenaga ahli
yang berwenang / kuasa penuh untuk mewakili PIHAK
KEDUA, dan dapat menerima / memutuskan segala petunjuk
PIHAK PERTAMA.
b) Penunjukan Pimpinan Pelaksana / tenaga ahli harus mendapat
persetujuan dari PIHAK PERTAMA.
2) Hak (Pasal 7)
a) Apabila menurut pertimbangan PIHAK PERTAMA,
Pemimpin/tenaga ahli yang ditunjuk oleh PIHAK KEDUA
tidak memenuhi persyaratan yang diperlukan maka PIHAK
PERTAMA akan memberitahukan secara tertulis kepada
PIHAK KEDUA , oleh PIHAK KEDUA segera mengganti
tenaga ahli lain yang memenuhi persyaratan dimaksud.

8. Langkah-langkah penyelesaian masalah (jelaskan) (Pasal 19)


a) Jika terjadi perselisihan antara kedua belah pihak, maka pada dasarnya
akan diselesaikan secara musyawarah.
b) Jika perselisihan itu tidak dapat diselesaikan secara musyawarah maka
diselesaikan oleh suatu Panitia Perdamaian yang berfungsi sebagai
Juri/wasit, yang dibentuk dan diangkat oleh kedua belah pihak yang
terdiri dari:
Seorang wakil dari PIHAK PERTAMA sebagai anggota.
Seorang wakil dari PIHAK KEDUA sebagai anggota.
Seorang PIHAK KETIGA yang ahli, sebagai ketua yang
terpilih dan disetujui kedua anggota tersebut.
c) Keputusan "Panitia Perdamaian" ini mengikat kedua belah pihak, dan
biaya penyelesaian perselisihan yang dikeluarkan akan dipikul
bersama.
d) Jika keputusan sebagaimana dimaksud ayat 3 pasal ini tidak dapat
diterima oleh salah satu pihak, maka perselisihan akan diteruskan
melalui Pengadilan Negeri Jambi.

Anda mungkin juga menyukai