1. Judul Perjanjian/Kontrak: Pekerjaan Pembangunan Gedung Kantor Tahap III Kantor Pengadilan Agama Muara Bulian Tahun 2013
2. Nilai Kontrak: Rp.640.169.000,- (Pasal 11)
3. Pihak-pihak yang terlibat (Akta Notaris)
a. Pihak Pertama: Zainal Abidin, S.Ag (Pejabat Pembuat Komitmen) b. Pihak Kedua: Soleh (Direktur CV Hafiz Jaya)
4. Landasan hukum yang digunakan (Pasal 1)
a. Peraturan Presiden Nomor 70 tahun 2012 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 Tentang Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah. b. Keputusan Ketua Mahkamah Agung RI Nomor : 001/KMA/SK/I/2013, tentang Penunjukan Pejabat Kuasa Pengguna Anggaran / Pengguna Barang di Lingkungan Mahkamah Agung RI. c. Akta Notaris Tanggal 7 bulan Mei tahun 2013 d. Surat Penawaran Nomor : 10/HJ.DIR//SP-VI/2013 tanggal 12 April 2013, perihal surat penawaran Pekerjaan dimaksud.
5. Jenis kontrak (jelaskan) (Pasal 3)
Jenis kontrak yang digunakan adalah Lumpsump. Jenis kontrak ini tidak memungkinkan adanya perubahan harga proyek apabila terjadi perubahan volume dan harga satuan. Lumpsump cenderung menguntungkan pihak pertama atau owner karena biaya yang dikeluarkan sesuai dengan volume pekerjaan yang dilaksanakan berdasarkan gambar DED, dengan kata lain tidak memungkinkan terjadinya adjustment. Adapun pihak kedua harus siap akan risiko penambahan biaya akibat perubahan volume pekerjaan. Maka dari itu, dalam kontrak ini disepakati suatu nilai maksimal untuk biaya proyek sehingga dapat menjadi titik tengah pembagian risiko antar kedua belah pihak. Jika biaya terpakai kurang dari nilai maksimal, maka pelaksana (pihak kedua) akan mendapat pemasukan sesuai volume pekerjaan yang dilaksanakan (kurang dari nilai kontrak), namun jika biaya konstruksi melebihi nilai maksimal maka pihak kedua tetap dibayar sejumlah nilai harga proyek maksimal yang telah disepakati. (pasal 3)
6. Metode/cara pembayaran (Pasal 12)
a. Pembayaran sebesar 30 % (tiga puluh persen) dari harga borongan dan diberikan atas permintaan dari PIHAK KEDUA sebagai uang muka pekerjaan. b. Pembayaran pertama sebesar 60 %(enam puluh persen) setelah dikurangi uang muka, diberikan atas permintaan PIHAK KEDUA. c. Pembayaran kedua sebesar 95 % (sembilan puluh lima persen) diberikan setelah Serah Terima Pekejaan Pertama (I) antara PIHAK KEDUA kepada PIHAK PERTAMA dengan ketentuan apabila hasil pekerjaan telah dilaksanakan oleh PIHAK KEDUA telah selesai seluruhnya 100 % (seratus persen) dan diterima dengan baik, lengkap, dan cukup, setelah dibuktikan dan sedangkan Pembayaran ketiga sebesar 5% (lima persen) dilakukan setelah selesainya pemeliharaan pekerjaan selama 180 (seratus delapan puluh) hari kalender, terhitung mulai tanggal serah terima pekerjaan pertama atau dengan jaminan Asuransi. d. Pembayaran di lakukan melalui KPPN Jambi dan ditransfer ke rekening No. 0101237371 atas nama CV. HAFIZ JAYA pada Bank Jambi Cab. Utama
7. Hak dan kewajiban masing-masing pihak (jelaskan berdasarkan
pasal-pasal yang ada di dokumen kontrak) a. PPK 1) Kewajiban (Pasal 4)
a) PPK berkewajiban menyediakan dana dan menunjuk pihak
konsultan pengawas selama pelaksanaan proyek berlangsung. 2) Hak (Pasal 4)
a) PPK berhak membatalkan atau mencabut pekerjaan dari
tangan Penyedia apabila ternyata Penyedia telah menyerahkan seluruh atau sebagian kepada PIHAK KETIGA b) Meminta laporan-laporan secara periodik mengenai pelaksanaan pekerjaan yang dilakukan oleh Penyedia b. Penyedia 1) Kewajiban (Pasal 7) a) Ditempat pekerjaan harus selalu ada wakil PIHAK KEDUA yang ditunjuk sebagai pemimpin pelaksanaan atau tenaga ahli yang berwenang / kuasa penuh untuk mewakili PIHAK KEDUA, dan dapat menerima / memutuskan segala petunjuk PIHAK PERTAMA. b) Penunjukan Pimpinan Pelaksana / tenaga ahli harus mendapat persetujuan dari PIHAK PERTAMA. 2) Hak (Pasal 7) a) Apabila menurut pertimbangan PIHAK PERTAMA, Pemimpin/tenaga ahli yang ditunjuk oleh PIHAK KEDUA tidak memenuhi persyaratan yang diperlukan maka PIHAK PERTAMA akan memberitahukan secara tertulis kepada PIHAK KEDUA , oleh PIHAK KEDUA segera mengganti tenaga ahli lain yang memenuhi persyaratan dimaksud.
8. Langkah-langkah penyelesaian masalah (jelaskan) (Pasal 19)
a) Jika terjadi perselisihan antara kedua belah pihak, maka pada dasarnya akan diselesaikan secara musyawarah. b) Jika perselisihan itu tidak dapat diselesaikan secara musyawarah maka diselesaikan oleh suatu Panitia Perdamaian yang berfungsi sebagai Juri/wasit, yang dibentuk dan diangkat oleh kedua belah pihak yang terdiri dari: Seorang wakil dari PIHAK PERTAMA sebagai anggota. Seorang wakil dari PIHAK KEDUA sebagai anggota. Seorang PIHAK KETIGA yang ahli, sebagai ketua yang terpilih dan disetujui kedua anggota tersebut. c) Keputusan "Panitia Perdamaian" ini mengikat kedua belah pihak, dan biaya penyelesaian perselisihan yang dikeluarkan akan dipikul bersama. d) Jika keputusan sebagaimana dimaksud ayat 3 pasal ini tidak dapat diterima oleh salah satu pihak, maka perselisihan akan diteruskan melalui Pengadilan Negeri Jambi.