Anda di halaman 1dari 7

See discussions, stats, and author profiles for this publication at: https://www.researchgate.

net/publication/325384845

PETA TRANSISI PERIODE PANJANG (TL) UNTUK PEMUTAKHIRAN SNI 1726:2012


DENGAN MENGGUNAKAN PARAMETER DAN SUMBER GEMPA 2017

Conference Paper · November 2017

CITATIONS READS

0 1,608

2 authors:

M. Asrurifak Masyhur Irsyam


Bandung Institute of Technology Bandung Institute of Technology
36 PUBLICATIONS   136 CITATIONS    83 PUBLICATIONS   547 CITATIONS   

SEE PROFILE SEE PROFILE

Some of the authors of this publication are also working on these related projects:

Aceh-Pidie Mw 6.5 Earthquake Aftershock 2016 Monitoring View project

Updating Indonesian Seismic Hazard Maps 2017 View project

All content following this page was uploaded by M. Asrurifak on 26 May 2018.

The user has requested enhancement of the downloaded file.


21th Annual Scientific Meeting
Jakarta, 7-8 November 2017

PETA TRANSISI PERIODE PANJANG (TL) UNTUK PEMUTAKHIRAN SNI 1726:2012


DENGAN MENGGUNAKAN PARAMETER DAN SUMBER GEMPA 2017

M. Asrurifak
Pusat Penelitian Mitigasi Bencana ITB
Institut Sains dan Teknologi Nasional
Masyhur Irsyam
Pusat Penelitian Mitigasi Bencana ITB
Instutut Teknologi Bandung

ABSTAK: Spektrum respons desain yang ada di SNI 1726:2012 “Tata cara perencanaan ketahanan
gempa untuk struktur bangunan gedung dan non gedung” belum mencantumkan wilayah transisi
periode panjang (TL) seperti yang ada di ASCE 7-2010, dimana TL ini menunjukkan batas awal
terjadinya perioda perpindahan yang konstan dari grafik spektrum respons desain. Makalah ini
dibuat untuk menampilkan hasil analisis dan peta TL yang belum ada di SNI 1726:2012. Proses
pembuatan peta TL ini meliputi; analisis seismik hazard secara probabilistik (PSHA) dan
dilanjutkan dengan analisis hazard deagregasi pada spektra 2-detik untuk probabilitas terlampaui
2% dalam 50 tahun dengan 5% redaman. Parameter dan sumber gempa yang digunakan untuk
analisis menggunakan data yang terbaru, seperti yang digunakan untuk pembuatan peta hazard
gempa Indonesia 2017. Hasil dari studi peta TL ini selanjtnya diusulkan sebagai bahan
pemutakhiran SNI 1726:2012.
Kata kunci: transisi periode panjang TL, hazard deagregasi, pemutakhiran SNI 1726:2012.

I. PENDAHULUAN Sedangkan ASCE 7-10 yang merupakan

Spektrum respons desain yang ada di acuan dari SNI 1726:2012 sudah

standar tata cara perencanaan ketahanan mencantumkan peta TL yang digunakan

gempa untuk struktur bangunan gedung dan untuk menentukan nilai TL di absis grafik

non gedung (SNI 1726:2012) belum spektrum respons desain. Belum adanya

mencantumkan batas wilayah transisi peta TL ini disebabkan pada saat SNI

periode panjang TL dimana merupakan batas 1726:2012 dibuat, tim pembuat belum bisa

awal terjadinya perioda perpindahan yang menyelesaikan peta TL karena terkendala

konstan dari grafik spektrum respons desain. masalah software dan waktu yang sangat
terbatas saat updating SNI 1726:2002.
21th Annual Scientific Meeting
Jakarta, 7-8 November 2017

Dalam guidelines ASCE 7-10, titik perubahan 1. Analisis hazard seismic secara
periode panjang dari spektrum respons probabilistic (PSHA).

desain didapat dari peta transisi periode Proses PSHA ini dilakukan pada target

panjang TL sebagai fungsi dari modal spektra di periode getar 2-detik dengan

magnitude (Md) di masing-masing wilayah probabilitas terlampaui 2% dalam 50 tahun.

yang didapatkan dari analisis deagregasi Proses PSHA yang dilakukan meliputi: studi

PSHA (Bazzurro dan Cornell, 1999) untuk kondisi geologi dan tektonik wilayah

probabilitas terlampaui 2% dalam 50 tahun Indonesia, mengumpulkan dan memproses

pada 5% redaman. data katalog gempa seluruh wilayah


Indonesia baik dari sumber nasional maupun
Parameter TL dibuat untuk mendapatkan
internasional, mengumpulkan parameter-
nilai ground motion pada periode T>4-detik
parameter sumber gempa, mengidentifikasi
yang lebih realistik dan berefek pada desain
sumber-sumber gempa seluruh wilayah
bangunan gedung bertingkat tinggi atau
Indonesia, baik sumber gempa subduksi,
menara silo dan sejenisnya yang mempunyai
sesar dangkal maupun gempa background,
periode getar alami yang tinggi.
sehingga parameter-parameter tersebut
II. METODOLOGI DAN PROSES bisa digunakan untuk pembuatan model
PEMBUATAN PETA TL
sumber gempa dan bisa digunakan sebagai
Ada tiga proses utama dalam pembuatan input software PSHA dari USGS. Proses PSHA
peta TL, dimana metodologi dan proses ini menggunakan jarak spasi/grid 0.1˚x0.1˚
analisiis yang digunakan sudah mengikuti long-lat, sehingga jumlah titik koordinat
standar internasinal yang biasa digunakan yang dihitung ada lebih dari 96.600 site.
oleh para peneliti sebelumnya. Parameter
yang digunakan untuk input analisis adalah 2. Analisis hazard deagregasi.

seperti yang digunakan untuk pembuatan Proses hazard deagregasi ini digunakan

peta hazard gempa Indonesia 2017 atau untuk mengetahui satu kejadian gempa

sudah menggunakan data Tim Revisis Peta penentu pada target spectra yang diinginkan

Gempa Indonesia 2017. Metodologi dan dan mendapatkan fungsi dari magnitude M

proses analisis ini meliputi: dan jarak hiposenter R yang memberikan


kontribusi terbesar terhadap percepatan
21th Annual Scientific Meeting
Jakarta, 7-8 November 2017

maksimum yang dihasilkan (Asrurifak, dkk, redaman dari hasil PSHA diatas. Hasil dari
2012). Hazard deagregasi yang digunakan analisis hazard deagregasi ini berupa mean
untuk pembuatan peta TL ini menggunakan dan modal magnitude M dan jarak R. Nilai TL
konsep yang diusulkan oleh Crouse dkk didapat dari rentang tengah modal
(2006), dimana target spektra yang Magnitude (Md) hasil hazard deagregasi
digunakan untuk analisis adalah pada yang memberikan nilai corner period (Tc)
periode getar 2-detik dengan probabilitas seperti yang diusulkan oleh Crouse, dkk,
terlampaui 2% dalam 50 tahun dan 5% 2006, terlihat di Tabel 1.

Tabel 1. Modal magnitude versus corner period (Crouse, dkk, 2006)

M Tc (detik)
6.0 – 6.5 4
6.5 – 7.0 6
7.0 – 7.5 8
7.5 – 8.0 12
8.0 – 8.5 16
8.5 – 9.0+ 20

dkk, 2006, dimana nilai Tc berada pada


3. Pembuatan peta TL.
rentang modal-M, seperti terlihat di Tabel 1.
Proses pembuatan peta TL ini dimulai
dengan mengolah hasil analisis hazard III. HASIL ANALISIS
deagregasi pada spectra 2-detik dengan Hasil analisis hazard deagregasi adalah
probabilitas terlampaui 2% dalam 50 tahun berupa nilai modal-M dan modal-R, nilai ini
yang berupa tabel nilai modal magnitude ditampilkan pada Gambar 1 dan 2, dimana
dan jarak. Dengan bantuan software ArcGIS, terlihat bahwa; kontur nilai modal M dan R
selanjutnya dibuat kontur nilai modal-M sangat tergantung pada model sumber
dengan grid 0.25, selanjutnya peta TL dibuat gempa yang ada. Pola kontur nilai modal-M
dengan konsep yang diusulkan oleh Crouse, selanjutnya dikonversikan menjadi peta
21th Annual Scientific Meeting
Jakarta, 7-8 November 2017

transisi periode panjang TL seperti yang IV. PENUTUP


terlihat di Gambar 3. Dari hasil penampakan Studi ini menampilkan peta TL yang dibuat
peta TL ini menunjukkan bahwa, daerah yang berdasarkan peta distribusi modal
magnitude pada spektra 2-detik dengan
dekat dengan sumber gempa sesar dangkal
probabilitas terlampaui 2% dalam 50 dan 5%
cenderung mempunyai nilai TL relatih redaman.
rendah, sebaliknya daerah-daerah yang jauh
Sumber gempa yang digunakan untuk
dari sumber gempa sesar dangkal, analisis adalah seperti yang digunakan untuk
cenderung mempunyai nilai TL yang tinggi, pembuatan peta hazard gempa Indonesia
2017.
nilai TL yang tinggi ini disebabkan oleh
sebagian besar wilayah Indonesia Peta TL dari studi ini diusulkan sebagai bahan
pemutakhiran SNI 1726:2012 yang
dipengaruhi oleh sumber gempa subduksi
sebelumnya belum mencantumkan peta TL
yang mempunyai nilai magnitude yang sebagai dasar atau penentuan titik
besar. perubahan grafik konstan perpindahan yang
ada di spektrum respons desain.

DAFTAR PUSTAKA Bazzurro, P.,and Cornell, C.A. (1999).


Disaggregation of seismic hazard.
American Society of Civil Engineers (ASCE), 2010. Bulletin of the Seismological Society of
Minimum Design Loads for Buildings and America 89:2, 501-520.
Other Structures, ASCE Standard
ASCE/SEI 7-10. Crouse CB, Leyendecker EV, Somerville PG,
Power M, & Silva WJ (2006),
Asrurifak M., Irsyam M., Budiono B., Triyoso W., Development of Seismic Ground-Motion
dan Hendriyawan., (2010), Development Criteria for the ASCE 7 Standard,
of Spectral Hazard Map for Indonesia Proceedings of the 8th U.S. National
with a Return Period of 2500 Years using Conference on Earthquake Engineering,
Probabilistic Method, J. Civil Engineering Paper No. 533.
Dimension, Vol. 12, No. 1, March 2010,
52-62 ISSN 1410-9530 print / ISSN 1979- Pusat Studi Gempa Nasional, Buku laporan; Peta
570X online. Sumber dan Bahaya Gempa Indonesia
2017, Pusat Litbang Perumahan dan
Asrurifak, M., Irsyam, M., Hutapea, B.M., Pemukiman, PUPR, 2017.
Mahesworo, R.P., Ridwan, M., dan
Aldiamar, F., (2012), Peta Deagregasi Standar Nasional Indonesia, (2012), Tata cara
Hazard Gempa Indonesia untuk Periode perencanaan ketahanan gempa untuk
Ulang Gempa 2475 Tahun, Prosiding bangunan gedung dan non gedung (SNI
Seminar & PIT XVI HATTI, Borobudur 1726:2012), Badan Standardisasi
Hotel, Jakarta, 4-5 Desember 2012. Nasional.
21th Annual Scientific Meeting
Jakarta, 7-8 November 2017

Gambar 1. Peta distribusi nilai modal-M hasil analisis hazard deagregasi periode getar 2-detik
dengan probabilitas terlampaui 2% dalam 50 tahun dan 5% redaman.

Gambar 2. Peta distribusi nilai modal-R hasil analisis hazard deagregasi periode getar 2-detik
dengan probabilitas terlampaui 2% dalam 50 tahun dan 5% redaman.
21th Annual Scientific Meeting
Jakarta, 7-8 November 2017

Gambar 3. Peta transisi periode panjang (TL) wilayah Indonesia.

View publication stats

Anda mungkin juga menyukai