Anda di halaman 1dari 61

Webinar HAKI

Tutorial Penggunaan
Aplikasi Web RSA2021
By
Nathan Madutujuh
17 Maret 2021
About the author

- S1 Unpar, M.Sc. (Virginia Tech), S3 (Unpar)


- Director of ESRC
- Director of PT AMCK Engineering Consultant
- Lecturer at FT Sipil Pasca Sarjana UNPAR
- Anggota Tim SNI untuk Struktur Baja dan Beton
- Anggota Tim Pengembangan Aplikasi RSA2021
- Research and Development for Engineering
Software for Civil Engineering and Prefabricated
Materials
MENGAPA ?
1. Peta Gempa perlu terus direvisi karena :
- Penambahan data gempa baru
- Penambahan data patahan baru
- Perubahan algoritma dan fungsi atenuasi dsb

2. Revisi Peta Gempa 2017 membutuhkan Aplikasi


Respons Spektra yang baru

3. Pembuatan Aplikasi Spektra yang modular shg


dapat digunakan untuk peta gempa yang baru

4. Pembuatan Versi Web dan Standalone untuk


Verifikasi
Daftar Isi

1. Tim Peneliti PuSGeN dan Aplikasi RSA


2. Peta Gempa PSHA dan DSHA
3. Pembuatan Respons Spektra
4. RSA2021 Versi Web
5. RSA2021 Versi Standalone
6. Studi Kasus Bandara Palu
2. Tim Penyusun Peta Gempa 2017
Pusat Studi Gempa Nasional

Ketua : Prof. Ir. Masyhur Irsyam, Msc, PhD

KK Geodesi: Dr. Irwan Meilano, ST, MSc


KK Geologi : Dr. Danny Hilman Natawidjaja
KK Seismologi: Prof. Sri Widyantoro, MSc, PhD
KK Bahaya Ikutan: Ir. Lilik Kurniawan, Msc
KK PSHA : Dr. Sri Hidayati
KK Rekayasa Geoteknik: Prof. Ir. Bigman M. Hutapea,
MSc, PhD
KK GMPE: Ariska Rudyanto, S.Si, Dipl. Tsu, M.Sc.
KK Rekayasa Struktur &
Infrastruktur: Prof. Iswandi Imran, PhD

dan puluhan anggota tim lainnya.


Tim Penyusun Aplikasi RSA2021
Tim Pengarah Aplikasi:

Ir Dian Irawati MT (Direktur Bina Teknik Permukiman dan Perumahan,


kementerian PUPR)
Prof. Masyhur Irsyam, MSE, Ph.D (HATTI, ITB, AIPI)
Prof. Indra Djati Sidi (ITB)
Prof. Wayan Sengara MSCE PhD (AARGI, ITB)
Ir. Lutfi Faizal (DBTPP – Kementerian PUPR)
Dr. M. Asrurifak (HATTI, ISTN)
Dr. Ir. Windu Partono, MSc. (UNDIP)
Dr. Ir. Mohammad Ridwan (DBTPP – Kementerian PUPR)

Tim Pengembangan Aplikasi :


Dr. Ir. Nathan Madutujuh, M.Sc.
James Asrah Imannuel, S.Kom
I Ketut Adi Wicaksana, S.Kom

Tim IT Puskim :
Junjun Muhammad Junjunan, ST. (Puskim – Kementerian PUPR)
Anindwiyan Dian Panduwijaya, A.Md. (Puskim – Kementerian PUPR)
2. Peta Gempa 2017
Peta Percepatan Puncak di Batuan Dasar (SB)
untuk :

1. Probabilitas terlampaui 7% dalam 75 Tahun


2. Probabilitas terlampaui 10% dalam 50 Tahun
3. Probabilitas terlampaui 2% dalam 50 Tahun
4. Probabilitas terlampaui 2% dalam 100 Tahun
5. Probabilitas terlampaui 1% dalam 100 Tahun

Dalam Aplikasi RSA2021 ini digunakan Peta


dengan Probabilitas 2% dalam 50 Tahun untuk
aplikasi Gedung dan sejenisnya.
2. Peta Gempa 2017

MCEG PGA, 2% Probability in 50 Yrs, 5% Damping


MCE

Maximum Considered Earthquake

Tingkat getaran gempa maksimum yang dianggap


sesuai untuk diaplikasikan pada perencanaan
struktur biasa
MCEG

Maximum Considered Earthquake, Geometric


Mean

Tingkat getaran gempa maksimum rata2


geometrik yang dianggap sesuai untuk
diaplikasikan pada perencanaan struktur biasa
2. Peta Gempa 2017

MCER Ss, 0.2 second, 2% Probability in 50 Yrs, 5% Damping


(Short period)
2. Peta Gempa 2017

MCER S1, 1 second, 2% Probability in 50 Yrs, 5% Damping


(Long period)
MCER

Maximum Considered Earthquake, Risk-Targeted

Tingkat getaran gempa maksimum untuk Target


Resiko tertentu yang dianggap sesuai untuk
diaplikasikan pada perencanaan struktur biasa
2. Peta Gempa 2017

TL (second)
Peta PSHA dan DSHA
PSHA = Probabilistic Seismic Hazard Analysis
Beban gempa yang mungkin dialami dalam
suatu umur tertentu dan dengan probabilitas
terlampaui tertentu

DSHA = Deterministic Seismic Hazard


Analysis
Beban gempa yang pasti terjadi dari beberapa
sumber gempa tertentu dalam jarak tertentu

Peta Gempa 2017 : PSHA + DSHA


DSHA digunakan untuk membatasi nilai PSHA

NDSHA ???
PSHA dan DSHA

DSHA yang diarsir dot


Pembuatan Peta DSHA
Pembuatan Peta DSHA
Pembatasan Nilai PSHA dengan
Nilai dari DSHA
1. DSHA diambil dari gempa
karakteristik terbesar semua
patahan aktif

2. Nilai batas = 150% dari median


atenuasi

3. Diambil nilai batas bila < 2% PSHA


dalam 50 Thn
Pembuatan Peta PSHA
Pembuatan Peta PSHA
Pembuatan Peta PSHA
Pembuatan Peta PSHA
Pembuatan Peta PSHA

Probabilitas terlampaui 2% dalam 50 tahun =


Periode ulang 2475 th

Probabilitas terlampaui 10% dalam 50 tahun =


Periode ulang 474 th

Usia gedung = 50 th
Usia jembatan >= 75 th
Usia dam >= 100 th

Periode ulang = 100/Ln(1 – p) tahun


p = Probabilitas terlampaui, 2% => 0.02
Pembuatan Peta PSHA → PGA
Pembuatan Peta PSHA → Ss
Pembuatan Respons Spektra → UHS
Pembuatan Respons Spektra → UHS
3. Pembuatan Respons Spektra

1. Kelas Situs dan amplifikasi


2. Reduksi faktor 2/3
3. Reduksi Nilai
Respons Spektra → Site Amplifying
Respons Spektra → Site Amplifying
Respons Spektra → Site Amplifying
Respons Spektra → Site Amplifying
Respons Spektra → Scaled by 2/3
Reduksi Spektra 2/3
Respons Spektra → Scaled by R
4. Aplikasi RSA Versi Web
4. Aplikasi RSA Versi Web
4. Aplikasi RSA Versi Web
4. Aplikasi RSA Versi Web
4. Aplikasi RSA Versi Web
5. Aplikasi RSA Versi Standalone
5. Aplikasi RSA Versi Standalone
5. Aplikasi RSA Versi Standalone
5. Aplikasi RSA Versi Standalone
5. Aplikasi RSA Versi Standalone
5. Aplikasi RSA Versi Standalone
5. Aplikasi RSA Versi Standalone
Perbandingan RSA Web dan Standalone

*) Ada 3 kota di area deterministik yang berbeda, namun perbedaan ini dapat
diatasi setelah dikoreksi dengan koreksi area deterministik
Resolusi Data Peta Gempa

Resolusi = 0.1 deg


Keliling bumi = 40075 km
Jarak grid = 40075/(360/0.1) = 11.13 km

Jarak kontur yang lebih rapat dari 11km


tidak akan bisa dibedakan oleh aplikasi
Resolusi Data Peta Gempa
6. Studi Kasus Bandara di Palu
6. Studi Kasus Bandara di Palu

RSA: PGA = 0.5966 = 0.6, Ss = 1.5, S1 = 0.6


6. Studi Kasus Bandara di Palu

Peta Kontur 2017 : PGA = 0.6


6. Studi Kasus Bandara di Palu

Peta Kontur 2017 : Ss = 1.5-2.0


6. Studi Kasus Bandara di Palu

Peta Kontur 2017 : S1 = 1.0-1.2


6. Mikrozonasi Kota Palu (Badan Geologi, 2018)

Peta Mikrozonasi Vs dan PGA Kota Palu


6. Mikrozonasi Kota Palu (Badan Geologi, 2018)

Peta Mikrozonasi Ss dan S1 Kota Palu


6. Studi Kasus Bandara di Palu

Lokasi dekat kontur yang rapat dan masuk dalam


area deterministik
KESIMPULAN
1. Penentuan PGA, Ss dan S1 dapat
menggunakan Peta 2017, Aplikasi RSA Web
atau Standalone dan Peta Mikrozonasi

2. Perlu diperhatikan lokasi yang ditinjau


terhadap kerapatan kontur dan area
Deterministik dalam peta

2. Untuk area Deterministik, nilai dari Peta


PSHA dapat dibatasi dengan Ss = 1.5 dan S1 =
0.6 kecuali dari Studi Mikrozonasi memberikan
nilai yang lebih besar
PENUTUP

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai