Karya ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Rekayasa Gempa
Disusun Oleh:
Muh. Syafa’at Ekiciputra
NIM : 511 415 014
Puji syukur penulis panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena
atas rahmat dan hidayahnya sehingga kami telah menyelesaikan paper ilmiah
berjudul “Analisa Beban Gempa Statik Ekivalen (SNI 03 – S1726 – 2019) Pada
Gedung Apartemen Enam Lantai” dengan lancar. Paper Ilmiah ini disusun untuk
memenuhi salah satu tugas mata kuliah Rekayasa Gempa. Penulis mengucapkan
terimakasih kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan dan saran atas
penyusunan makalah ini.
1. Bapak Mirzan Gani, S.T., M.T, selaku dosen pengampu mata kuliah Rekayasa
Gempa
2. Semua rekan sekelas jurusan Teknik Sipil Universitas Negeri Gorontalo, dan
pihak – pihak yang tidak dapat disebutkan namanya satu persatu.
Penulis menyadari banyaknya kekurangan dalam penulisan paper ilmiah ini.
Karena itu, sangat mengharapakan kritikan dan saran yang bersifat membangun dari
pembaca untuk melengkapi segala kekurangan dan kesalahan dari paper ilmiah ini.
Semoga semua ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
ditentukan. Di indonesia, dalam perancangan struktur harus mengikuti peraturan
standar tata cara perencanaan struktur beton untuk bangunan gedung, tata cara
pembebanan minimum untuk gedung dan non gedung, dan tata cara ketahanan
gempa untuk bangunan gedung.
1.3 Tujuan
Adapun tujuan dari rumusan masalah di atas adalah sebagai berikut:
1. Mengetahui apa yang dimaksud dengan analisis statistik ekivalen.
2. Mengetahui bagaimna cara formulais analisis statistik ekivalen sesuia SNI
1726 – 2019.
3. Mengetahui contoh perhitungan analisis statistik ekivalen.
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
2.2 Formulasi Analisis Statistik Ekivalen
1. Kecepatan rata – rata gelombang geser, 𝜈̅𝑠
∑𝑛𝑖=1 𝑑1 Ket:
𝜈̅𝑠 =
𝑑 = tebal setiap lapisan antara kedalaman 0 – 30 m
∑𝑛𝑖=1 1 𝑑1
𝜈𝑠𝑖
𝜈𝑠𝑖 = kecepatan gelombang geser I (m/detik)
𝑛
∑ 𝑑1 = 30 𝑚𝑒𝑡𝑒𝑟
𝑖=1
Dimana N, dan d1 dalam persamaan (1) berlaku untuk tanah nonkohesif, tanah
kohesif, dan lapisan batuan.
𝑑𝑠
̅𝑐ℎ =
𝑁 (2)
𝑑
∑𝑛𝑖=1 1
𝑁𝑖
Dimana Ni dan di dalam persamaan (2) berlaku untuk lapisan tanah nonkohesif
saja, dan ∑𝑛𝑖=1 𝑑1 = 𝑑𝑠 , dimana ds adalah ketebalan total dari lapisan tanah
nonkohesif di 30 m lapisan paling atas. Ni adalah tanah penetrasi standar sesuai
SNI 4153, dengan nilai tidak lebih dari 300 pukulan/m. jika ditemukan
perlawanan lapisan batuan, maka nilai Ni tidak boleh diambil lebih dari 300
pukulan/m.
4
Dimana,
𝑘 Ket:
∑ 𝑑1 = 𝑑𝑐
𝑑𝑐 = Ketebalan total dari lapisan – lapisan tanah kohesif di
𝑖=1
5
Lokasi bangunan termasuk kelas situs SD (kondisi tanah sedang). Bangunan
yang berfungsi sebagai apartemen dengan kategori risiko II (Tabel 3 SNI 03-1726-
2019) dengan faktor keutamaan dari gempa (Ie) = 1.0 (Tabel 4 SNI 03-1726-2019).
Struktur beton bertulang dengan sistem penahan gaya seismik yang digunakan
adalah Sistem Rangka Pemikul Momen Khusus (SRPMK) koefisisen modifikasi
respon (R) = 8 (Tabel 12 SNI 03-1726-2019).
Dari peta respon spektral parameter percepatan gempa dengan 2%
kemungkinan terlampaui dalam kurun waktu 50 tahun dan redaman 5% (SNI 03-
1726-2019) untuk periode 0.2 detik diperoleh Ss = 1.0 g dan parameter respon
spektral percepatan gempa untuk 1 detik S1 = 0.4 g. faktor amplifikasi getaran
terkait percepatan pada getaran perioda pendek (Fa) = 1.1 (Tabel 6 SNI 03-1726-
2019) dan faktor amplifikasi terkait percepatan yang mewakili getaran perioda 1
detik (Fv) = 1.9 (Tabel 7 SNI 03-1726-2019) maka,
𝑆𝑀𝑆 = 𝐹𝑎 𝑆𝑠 = 1.1 × 1 𝑔 = 1.1 𝑔
𝑆𝑀1 = 𝐹𝑣 𝑆1 = 1.9 × 0.4 𝑔 = 0.76 𝑔
𝑆𝐷𝑆 = 2/3 𝑆𝑀𝑆 = 2/3 × 1.1 𝑔 = 0.73 𝑔
𝑆𝐷1 = 2/3 𝑆𝑀1 = 2/3 × 0.76 𝑔 = 0.51 𝑔
Kategori desain seismik berdasarkan parameter respon percepatan pada
perioda pendek 0.2 detik (SDS) adalah termasuk desain seismik D (Tabel 8 SNI 03-
1726-2019). Kategori desain seismik berdasarkan parameter respons percepatan
pada perioda 1 titik (SD1) adalah termasuk kategori desain seismik D (Tabel 9 SNI
03-1726-2019). Sehingga kategori desain seismik berdasarkan nilai SDS dan SD1
adalah D.
1. Hitung periode fudamental pendekatan (Ta)
𝑇𝑎 = 𝐶𝑡 ℎ𝑛𝑥
𝐶𝑡 = 0.0466 (Tabel 8 SNI 03-1726-2019)
𝑥 = 0.9 (Tabel 18 SNI 03-1726-2019).
ℎ𝑛 = 21.5 𝑚
𝑇𝑎 =0.737 detik
𝑆𝐷1 = 0.51 detik > 0.4 detik maka 𝐶𝑢 = 1.4 (Tabel 18 SNI 03-1726-2019)
6
Sebagai alternatif, diizinkan untuk menentukan periode fundamental
pendekatan (Ta) dalam detik, dari persamaan berikut untuk struktur dengan
ketinggian tidak melebihi 12 tingkat dimana sistem pemikul gaya sismik terdiri dari
rangka pemikul momen yang seluruhnya beton atau seluruhnya baja dan rata – rata
tinggi tingkat sekurang – kurangnya 3 m.
𝑇𝑎 = 0.1𝑁 dengan N = jumlah tingkat = 6, sehingga
𝑇 = 0.1 × 6 = 0.6 detik
Digunakan nilai T = 0.737 detik
𝑆𝐷𝑆 𝑇𝐿
Jika T ≥ TL maka, 𝐶𝑠 = 𝑅
𝑇 2( )
𝐼𝑒
0.5𝑆1
Jika S1 ≥ 0.6 g maka nilai Cs tidak boleh kurang 𝐶𝑠 = 𝑅
( )
𝐼𝑒
7
3. Perhitungan berat seismik efektif
Panjang bangunan = 30 m Dimensi balok = 0.4 x 0.6 m
Lebar bangunan = 15 m Tebal plat = 0.12 m
jml portal arah memanjang =4 Berat volume beton = 2400 kg/m3
Jml portal arah melintang =6 Berat dinding = 250 kg/m2
Tinggi kolom lantai 2 s/d 6 = 3.5 m Berat plafond = 11 kg/m2
Tinggi kolom lantai 1 =4m Berat spesi = 21 kg/m2
Pnjng total balok tiap lantai = 210 m Berat keramik = 24 kg/m2
Jumlah kolom = 24 Brt Mekanikal/ Elektrikal = 25 kg/m2
Dimensi kolom = 0.6 x 0.6 m
8
c. Berat lantai 1 (W1)
Pelat = 30 x 15 x 0.12 x 2400 = 129600.00 kg
Balok = 0.4 x 0.6 x 210 x 2400 = 129600.00 kg
Kolom = 0.6 x 0.6 x 3.75 x 2400 x 24 = 77760.00 kg
Dinding = 210 x 3.75 x 250 = 196875.00 kg
Plafond = 30 x 15 x 11 = 4950.00 kg
Spesi = 30 x 15 x 21 = 9450.00 kg
Keramik = 30 x 15 x 24 = 10800.00 kg
M/E = 30 x 15 x 25 = 11250.00 kg
Berat lantai 1 (W1) = 561645.00 kg
9
a. Untuk struktur yang mempunyai T ≤ 0.5 detik k = 1
b. Untuk struktur yang mempunyai T ≥ 2.5 detik k = 2
c. Untuk struktur yang mempunyai 0.5 < T > 2.5 detik, k ditentukan dengan
interpolasi linear antara pon 1 dan 2 di atas
10
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dari hasil analisis penulis ini dapat di ambil kesimpulan. Hasil yang
didapakatkan dari hitung gaya gempa pada masing – masing lantai dengan metode
statik ekivalen yaitu sebagai berikut:
a. T = 0.737 detik
b. 𝐶𝑠 = 0.086
c. Berat lantai seismik (W) = W1+W2+W3+W4+W5+W6 = 3129912.0 kg
= 31299.12 kg
d. Gaya latral tiap lantai yaitu :
3.2 Saran
Agar sekiranya pembaca dapat memahami hasil dari perhitungan analisis statik
ekivalen yang telah disusun oleh penysun dan bisa menerima kekurngan yang ada
dalam karya tersebut.
11
DAFTAR PUSTAKA
Farlianti, Sari; Sapta, Sapta. Perhitungan Respon Spektra Percepatan Gempa Kota
Palembang Berdasarkan Sni 1726; 2019 Sebagai Revisi Terhadap Sni
1726; 2012. Teknika: Jurnal Teknik, 2020, 6.2: 167-177.
12