LABORATORIUM BIOKIMIA
PROGRAM STUDI KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG
2016
Percobaan 1
Penyiapan Larutan Buffer, Media, dan Larutan Pendukung Eksperimen
I. Tujuan Percobaan
Larutan yang akan dibuat pada praktikum ini ialah larutan buffer, media, dan larutan
pendukung eksperimen. Larutan buffer (penyangga) ialah larutan yang dapat
menjaga (mempertahankan) pH dari penambahan asam, basa, maupun pengenceran
oleh air. pH larutan buffer tidak berubah (konstan) setelah penambahan sejumlah
asam, basa, maupun air. Larutan buffer mampu mempertahankan atau menetralkan
penambahan asam maupun basa dari luar.2
Selain pembuatan larutan, pada praktikum kali ini juga akan dibuat medium
pertumbuhan suatu mikroorganisme. Larutan dan media yang akan digunakan
untuk menumbuhkan mikroorganisme tertentu harus dalam keadaan steril (bebas
mikroorganisme). Proses strerilisasi dapat dilakukan dengan mencuci dengan
alkohol maupun pemanasan dengan autoklaf.4
III. Cara Kerja
V. Pengolahan Data
1. Larutan buffer fosfat 0,5 M pH 7,4
Mr Na2HPO4.7H2O = 268,07 g/mol
Massa Na2HPO4 = 268,07 g/mol x 1 M x 0,025 mL
Massa Na2HPO4 = 6,7 g
Mr NaH2PO4.H2O = 119,98 g/mol
Massa NaH2PO4 = 119,98 g/mol x 1 M x 0,025 mL
Massa NaH2PO4 = 2,99 g
4. NB Cair 50 mL
Perhitungan berat masing-masing komposisi :
Beef extract = 0,3% x 50 mL = 0,15 g
Pepton = 0,3% x 50 mL = 0,15 g
NaCl = 0,5% x 50 mL = 0,25 g
5. NB Agar 150 mL
Perhitungan berat masing-masing komposisi :
Beef extract = 0,3% x 150 mL = 0,45 g
Pepton = 0,3% x 150 mL = 0,45 g
NaCl = 0,5% x 150 mL = 0,75 g
Agar = 2% x 150 mL = 3 g
VI. Pembahasan
Pada percobaan ini dilakukan pembuatan beberapa jenis larutan dan media yang
dibutuhkan untuk percobaan selanjutnya. Pertama, dibuat larutan buffer fosfat 0,5
M pH 7,4 dengan cara membuat larutan stock A dari 6,7 g Na2HPO4 yang dilarutkan
dalam 25 mL akuades dan larutan stock B dari 2,99 g NaH2PO4 yang dilarutkan
dalam 25 mL akuades. Larutan stock A merupakan larutan yang bersifat basa,
sedangkan larutan stock B merupakan larutan yang bersifat asam. Larutan buffer
fosfat pH 7,4 dibuat dengan cara mengambil larutan stock A sebanyak 19,35 mL
dan ditambahkan larutan stock B yang bersifat asam sedikit demi sedikit sampai pH
larutan turun menjadi 7,4. Setelah pH larutan mencapai angka 7,4, volume akhir
larutan yaitu 50 mL yang diencerkan menggunakan akuades. Dari larutan buffer
fosfat 0,5 M ini dapat dibuat larutan buffer fosfat 50 mM dengan cara mengambil
larutan buffer fosfat 0,5 M sebanyak 5 mL dan diencerkan hingga 50 mL. Larutan
buffer ialah larutan yang dapat mempertahankan pH larutan ketika ditambahkan
sejumlah asam, basa, dan air. Campuran didalam larutan buffer terdiri dari asam
lemah dan basa konjugasinya yang menyebabkan larutan bersifat asam, dan basa
lemah dengan asam konjugasinya yang menyebabkan larutan bersifat basa. Cara
kerja larutan buffer ialah ketika larutan buffer tersebut ditambahkan asam atau basa,
maka ia akan menjaga kesetimbangan reaksi dalam larutan. Misalnya, pada
percobaan ini larutan buffer yang mengandung HPO4 ditambahkan larutan asam
H2PO4 . Penambahan asam (H+) akan menggeser kesetimbangan reaksi ke kiri dan
H+ akan bereaksi dengan HPO4 dengan reaksi sebagai berikut.
Hal yang sama akan terjadi jika larutan buffer tersebut ditambahkan basa, maka
reaksi akan bergeser ke kanan sehingga konsentrasi H+ tetap dipertahankan. Hal-
hal yang perlu diperhatikan dalam pembuatan larutan buffer ialah bahan-bahan
yang diperlukan dan konsentrasi masing-masing komposisi. Kesalahan
pengambilan konsentrasi bahan akan berakibat fatal dan pH larutan buffer menjadi
terganggu. Sistem buffer yang bagus digunakan dalam bidang biokimia ialah
larutan buffer yang tidak mengandung racun agar mikroorganisme dapat tumbuh
dengan baik dan larutan buffer dengan pH optimum bagi mikroorganisme, serta
kelarutan buffer harus tinggi agar tidak membentuk agregat yang dapat
mengganggu nilai pH.
EDTA yang dipakai pada percobaan ini ialah berbentuk padatan. EDTA merupakan
ligan sixidentat yang dapat membentuk ikatan koordinasi dengan ion logam melalui
dua atom nitrogen dan empat gugus karboksilat. Kestabilan kompleks EDTA
bergantung pada macamnya ion logam. Sebenarnya, larutan EDTA dapat dibuat
dari padatan disodium etilendiamin tetraasetat.2H2O yang dilarutkan dalam
sejumlah air. Kemudian, ditambahkan NaOH agar pH mencapai angka 8. EDTA
biasanya digunakan pada titrasi kompleksiometri. Larutan EDTH dibuat pH 8 agar
dapat membentuk kompleks dengan indikator yang biasa digunakan pada titrasi
kompleksiometri, yaitu indikator EBT. Selain pada pH 8, EDTA juga bisa dibuat
pada pH lain, hal ini bergantung kepada senyawa ion logam atau indikator yang
akan berikatan dengan EDTA.5
Selanjutnya, dibuat Nutrient Broth (NB) cair dan agar. Nutrient Broth cair terdiri
dari beef ekstrak 0,3%, pepton 0,3%, dan NaCl sebanyak 0,5%. Ketiga komposisi
tersebut dilarutkan dalam 50 mL akuades, kemudian larutan dibagi kedalam 10
tabung reaksi dengan masing-masing tabung sebanyak 5 mL. Tabung ditutup
dengan aluminium foil dan semua tabung disterilisasi dengan autoklaf. Nutrient
Broth merupakan suatu medium untuk mikroorgansime yang berbentuk cair.
Ekstrak daging dan pepton digunakan sebagai bahan dasar karena ekstrak daging
dan pepton merupakan sumber protein, vitamin, nitrogen, dan karbohidrat yang
sangat dibutuhkan oleh organisme untuk tumbuh dan berkembang.
Untuk Nutrient Agar (NA), komposisinya hampir sama dengan NB, yaitu beef
ekstrak 0,3%, pepton 0,3%, dan NaCl sebanyak 0,5% ditambah dengan agar
sebanyak 2%. Seluruh komposisi dilarutkan dalam 150 mL akuades dan larutan
yang telah dibuat dibagi kedalam 3 labu erlenmeyer 250 mL dengan masing-masing
labu menampung larutan sebanyak 50 mL. Ekstrak daging dan pepton digunakan
sebagai bahan dasar, dan agar digunakan sebagai bahan pemadat. Dalam hal ini,
agar digunakan sebagai pemadat karena agar mudah membeku dan mengandung
karbohidrat yang berupa galaktam sehingga tidak mudah diuraikan oleh
mikroorganisme.
VII. Kesimpulan
Pada percobaan yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa telah disiapkan
atau dibuat larutan buffer fosfat konsentrasi 0,5 M dan 50 mM pH 7,4; larutan buffer
tris HCl 0,5 M; larutan TAE 50X; media Nutrient Broth cair dan media Nutrient
Broth agar. Seluruh larutan dan media disimpan untuk digunakan pada praktikum
selanjutnya.