Anda di halaman 1dari 8

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Bisnis jasa telah hadir di tengah kita sejak lama. Bisnis jasa adalah semua

aktivitas ekonomi dimana keluarannya bukanlah berbentuk produk fisik atau

konstruksi, tetapi secara umum dikonsumsi pada saat diproduksinya, dan

disediakan untuk menambah nilai dalam berbagai bentuk (seperti kemanfaatan,

kesenangan, keaktualitasan, kenyamanan atau kesehatan) yang secara dasar

merupakan perhatian yang tidak terukur dari pembelinya (Zeithaml & Bitner,

2003). Bisnis jasa memiliki kategori yang sangat banyak dan luas. Berbagai jenis

jasa menyentuh hampir keseluruhan aspek kebutuhan hidup manusia. Mulai dari

untuk pemenuhan kebutuhan sehari-hari, hingga untuk kebutuhan korporasi,

bahkan pemerintahan, semua memerlukan layanan jasa di dalamnya. Dalam

kehidupan sehari-hari banyak hal yang tidak dapat kita lakukan sendiri. Oleh

karena itu kita memerlukan berbagai penyedia jasa yang ahli di bidangnya untuk

memenuhi kebutuhan tersebut. Mulai dari kebutuhan rumah tangga seperti jasa

kebersihan, sedot WC, hingga untuk kebutuhan personal kita seperti pijat

tradisional atau make up profesional untuk wisuda/pernikahan.

Selama ini jika seseorang membutuhkan penyedia jasa kebutuhan rumah

tangga dan personal, ia akan mencari informasi siapa yang menyediakan jasa

tersebut melalui berbagai media. Media yang umum digunakan adalah dari iklan

di koran, di jalanan, internet, serta yang paling diminati: informasi dari mulut ke

1
mulut. Hal ini tentu merepotkan untuk dilakukan karena tersebar dari berbagai

sumber dan bisa jadi yang kita temukan tidak sesuai dengan kebutuhan kita.

Informasi ulasan kualitas dan harga dari penyedia jasa yang didapatkan juga

sangat minim. Informasi ini penting agar pengguna dapat membandingkan antar

penyedia jasa untuk dapat memilih yang terbaik yang dapat memenuhi

kebutuhannya. Selain itu, sering kali ketika seseorang memiliki kebutuhan yang

sangat penting dan mendesak, seperti saat terjadi kerusakan saluran listrik atau air

di rumahnya, sementara ia belum memiliki kenalan penyedia jasa atau penyedia

jasa langganan mereka sedang tidak bisa pada saat itu. Tentu ia akan mengalami

kesulitan yang luar biasa dalam mencari penyedia jasa karena kebutuhan tersebut

harus dapat dipenuhi secepat mungkin. Hal-hal inilah yang sering dialami

masyarakat pada umumnya saat memiliki kebutuhan terhadap suatu jasa

kebutuhan rumah tangga dan personal.

Penyedia jasa pada kategori kebutuhan rumah tangga dan personal juga

memiliki masalah dalam menginformasikan layanan jasanya kepada calon

pengguna. Penyedia jasa seperti sedot WC, servis elektronik, pemasangan antena

TV sering memasang iklan dengan menempel nama dan kontak mereka pada

pohon di jalanan (Isnaini, 2009). Cara promosi seperti ini tentu melanggar aturan

pemerintah daerah tentang izin penyelenggaraan reklame karena tidak memiliki

izin dan diletakkan di tempat yang bukan untuk reklame. Di kota Yogyakarta

aturan ini tertulis dalam Peraturan Walikota Yogyakarta Nomor 75 Tahun 2009

(Peraturan Walikota Yogyakarta Nomor 75 Tahun 2009 Tentang Petunjuk

2
Pelaksanaan Peraturan Daerah Kotamadya Daerah Tingkat II Yogyakarta

Nomor 8 Tahun 1998 Tentang Izin Penyelenggaraan Reklame, 2009). Selain itu

cara promosi dengan menempel iklan di jalanan akan menghasilkan sampah

visual dan merusak lingkungan.

Bagi penyedia jasa yang masih dikategorikan sebagai usaha kecil dan

menengah, biaya untuk beriklan dalam berbagai media tentu tidak murah. Media

tersebut juga sangat terbatas dan belum tentu bisa sampai ke calon pengguna yang

memang membutuhkan jasa mereka. Akibatnya, penyedia jasa hanya berharap

pada informasi mulut ke mulut dari pelanggan awalnya yang tentunya sangat

terbatas dalam menjangkau calon konsumen mereka. Sedangkan, penyedia jasa

tentu berkeinginan agar mendapat klien dari lingkungan yang lebih luas di luar

pelanggan dan kenalannya supaya usaha mereka dapat semakin berkembang.

Secara konvensional, beberapa pihak mencoba menyelesaikan masalah ini

dengan menjadi makelar/penghubung antara pencari dengan penyedia jasa. Para

makelar ini menjadi pihak yang dituju pencari jasa jika ia mencari suatu

kebutuhan tertentu. Dengan menggunakan jaringan yang telah dimiliki para

broker tersebut, ia akan mencari dan memilihkan penyedia jasa yang cocok untuk

pencari jasa. Namun, seluruh tindakan ini dilakukan dengan mengontak penyedia

jasa satu persatu secara manual, kerepotan pun tetap akan tetap terjadi. Tentunya

para makelar juga akan meminta bayaran untuk setiap kebutuhan yang mereka

hubungkan. Hal ini tentu akan membebani pencari jasa karena biaya yang ia

keluarkan menjadi bertambah.

3
Untuk menghindari kerepotan dan bertambahnya biaya dalam

mempertemukan antara pencari dan penyedia jasa, dapat dimanfaatkan solusi

berbasis teknologi informasi yang perkembangannya semakin pesat pada saat ini.

Dengan memanfaatkan smartphone yang telah dimiliki oleh sebagian besar

masyarakat, dapat dirancang suatu aplikasi mobile yang bisa menyelesaikan

masalah ini. Aplikasi ini diharapkan dapat membantu pengguna untuk

menemukan penyedia jasa yang tepat. Diharapkan juga mampu membantu

penyedia jasa untuk menemukan calon konsumennya. Aplikasi ini bisa

dikembangkan menjadi marketplace untuk jasa yang menjadi tempat pencarian,

penawaran, dan pemesanan untuk jasa kebutuhan rumah tangga dan personal.

Marketplace untuk jasa menjadi jenis online marketplace yang belum banyak

terdapat di Indonesia. Di negara ini, online marketplace yang telah ada pada

umumnya baru sebatas untuk kebutuhan jual beli barang (Lukman, 2014).

Aplikasi inilah yang ingin diteliti dan dikembangkan oleh peneliti agar dapat

menyelesaikan masalah-masalah yang telah disebutkan.

1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan paparan ada bagian latar belakang, maka rumusan masalah

pada penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Masyarakat sering mengalami kesulitan dalam pencarian serta pemesanan

jasa, terutama saat memiliki kebutuhan yang penting dan mendesak.

4
2. Penyedia jasa memiliki kesulitan untuk mempromosikan jasanya,

menemukan calon kostumernya yang tepat, serta menambah klien dari

lingkungan di luar kenalannya.

1.3. Batasan Masalah

Beberapa batasan yang dilakukan dalam penelitian ini adalah sebagai

berikut:

1. Batasan jenis jasa yang menjadi target penggunaan aplikasi adalah jasa-

jasa lokal untuk kebutuhan rumah tangga dan personal seperti jasa

kebersihan, kelistrikan, renovasi, reparasi elektronik, sedot WC,

persewaan, tata rias, pijat tradisional, home spa, dan lain-lain.

2. Batasan platform smartphone tempat berjalannya aplikasi hanya pada

platform Android dan Windows Phone.

3. Aplikasi hanya menyediakan sisi server dan sisi klien.

4. Antarmuka aplikasi hanya menggunakan rancangan dan elemen-elemen

standar yang tersedia pada perangkat pengembangan.

1.4. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah menghasilkan purwarupa aplikasi mobile

cross platform marketplace untuk jasa kebutuhan rumah tangga dan personal

yang dapat digunakan untuk pencarian, penawaran, serta pemesanan jasa oleh

pencari maupun penyedia jasa.

5
1.5. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Menghasilkan purwarupa aplikasi yang dapat dikembangkan lebih lanjut

setelah penelitian untuk diimplementasikan kepada pencari dan penyedia

jasa.

2. Menjangkau lebih banyak pengguna dengan penerapan aplikasi pada dua

platform mobile.

3. Memberikan peluang pengembangan bisnis bagi penyedia jasa dengan

menggunakan aplikasi jika telah dikembangkan lebih lanjut.

1.6. Keaslian Penelitian

Penelitian ini melakukan pengembangan aplikasi mobile marketplace

untuk jasa dengan membandingkan fitur-fitur yang dimiliki aplikasi lain di luar

negeri yang juga mencoba menyelesaikan permasalahan yang sama seperti

Thumbtack yang berada di Amerika Serikat (Kincaid, 2009). Selain itu penelitian

ini juga membandingkan fitur yang dimiliki oleh aplikasi OLX bagian jasa yang

telah berjalan di Indonesia yang sebelumnya bernama Tokobagus (Aji &

Romadhon, 2013). Tentunya karakteristik masyarakat di Indonesia terutama di

kota Yogyakarta sangat berbeda dengan masyarakat di negara lain. Serta aplikasi

OLX yang lebih berfokus pada marketplace untuk barang dibanding jasa juga

memiliki beberapa kekurangan. Untuk itu aplikasi yang akan dihasilkan peneliti

6
akan disesuaikan dengan kebutuhan dan karakteristik masyarakat lokal dalam

mencari kebutuhan jasa.

1.7. Sistematika Penulisan

BAB I : PENDAHULUAN

Pada bab ini dijelaskan latar belakang, rumusan masalah, batasan, tujuan,

manfaat, keaslian penelitian, dan sistematika penulisan yang terkait dengan

perancangan aplikasi marketplace untuk jasa.

BAB II : TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

Bab ini menjelaskan tinjauan pustaka mengenai marketplace secara umum

dan marketplace untuk jasa secara khusus. Juga dibahas mengenai solusi-solusi

lain yang ada saat ini mengenai marketplace untuk jasa, baik di dalam maupun di

luar negeri. Landasan teori berisi teori-teori mengenai electronic commerce,

mobile commerce, marketplace untuk jasa sebagai e-commerce, pengembangan

aplikasi cross platform, dan Xamarin.

BAB III : METODOLOGI PENELITIAN

Pada bab ini dijelaskan alat yang digunakan serta bahan yang diperlukan

dalam proses perancangan aplikasi mobile marketplace untuk jasa. Juga

dijelaskan alur penelitian dari dari awal hingga akhir yang dilakukan oleh peneliti.

7
BAB IV : HASIL DAN PEMBAHASAN

Bab ini memaparkan hasil dari setiap proses dan tahapan penelitian yang

dilakukan oleh peneliti. Termasuk di dalamnya rancangan aplikasi yang telah

dihasilkan beserta hasil pengujiannya.

BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini berisikan kesimpulan akhir dari penelitian yang dilakukan dan

saran untuk perkembangan penelitian perancangan aplikasi mobile cross platform

marketplace untuk jasa lebih lanjut.

Anda mungkin juga menyukai