Anda di halaman 1dari 1

TATA CARA

PERENCANAAN JEMBATAN JALAN RAYA


SNI 03-1725-1989

RUANG LINGKUP
Pembebanan untuk perencanaan jalan raya meliputi data-data beban primer, beban sekunder and beban khusus
serta persyaratan perencanaan untuk penyebaran beban, kombinasi beban, syarat ruang bebas, dan pengunaan
beban hidup tidak penuh. Pedoman ini dapat digunakan untuk perencanaan jembatan bentang panjang >200 m
dengan mengadakan modifikasi sesuai jenis konstruksi dan kondisi lapangan.

RINGKASAN
Pedoman pembebanan untuk perencanaan jembatan Beban sekunder adalah beban yang merupakan
jalan raya merupakan dasar dalam menentukan beban sementara dan selalu diperhitungkan
beban-beban dan gaya-gaya untuk perhitungan dalam perhitungan tegangan pada setiap
tegangan-tegangan yang terjadi pada setiap bagian perencanaan jembatan. Yang termasuk beban
jembatan jalan raya. Pengunaan pedoman ini sekunder yaitu beban angin, gaya akibat
dimaksudkan untuk mencapai perencanaan ekonomis perbedaan suhu, gaya akibat rangkak dan susut,
sesuai kondisi setempat, tingkat keperluan, gaya rem dan traksi, gaya-gaya akibat gempa
kemampuan pelaksanaan, dan syarat teknis lainya, bumi, gaya gesekan pada tumpuan-tumpuan
sehingga proses perencanaan menjadi efektif. bergerak;
Perencanaan pembebanan jembatan jalan raya Beban khusus adalah beban yang merupakan
meliputi : beban-beban khusus untuk perhitungan
Beban primer adalah beban yang merupakan tegangan pada perencanaan jembatan. Yang
beban utama dalam perhitungan tegangan pada termasuk beban khusus yaitu gaya sentrifugal,
setiap perencanaan jembatan. Yang termasuk gaya tumbuk pada jembatan layang, gaya dan
beban primer beban mati, beban hidup, beban beban selama pelaksanaan, gaya aliran air dan
kejut, dan gaya akibat tekanan tanah; tumbukan benda-benda hanyutan.

Gambar Beban T

Anda mungkin juga menyukai