Anda di halaman 1dari 27

I.

Judul Percobaan :
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI LAJU REAKSI
II. Hari /Tanggal Percobaan :
Selasa , 15 Maret 2016 Pukul 13.00
III. Selesai Percobaan :
Selasa , 15 Maret 2016 Pukul 15.30
IV. Tujuan Percobaan :
Menguji faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi yaitu konsentrasi zat pereaksi, luas
permukaan sentuhan, temperatur, dan katalis.

V. Tinjauan Pustaka :

Cepat lambatnya suatu reaksi berlangsung disebut laju reaksi. Laju reaksi dapat
dinyatakan sebagai bahan perubahan konsentrasi pereaksi atau hasil reaksi per satuan
waktu. Konsentrasi biasanya dinyatakan dalam mol perliter, tetapi untuk fase gas, satuan
konsentrasi dapat diganti dengan satuan tekanan seperti atmosfer (atm). Millimeter
merkorium (mmHg) atau Pascal (Pa), satuan waktu dapat detik, menit, jam, hari, bulan,
atau tahun. Bergantung pada reaksi itu berjalan cepat atau lambat.
Kecepatan reaksi ialah kecepatan perubahan konsentrasi pereaksi terhadap waktu.
Menurut hukum kegiatan massa, kecepatan reaksi pada temperatur tetap, berbanding lurus
dengan konsentrasi pengikut-pengikutnya dan masing-masing berpangkat sebanyak
molekul dalam persamaan reaksi. Molekularitas dan tingkat reaksi tidak selalu sama,
sebab tingkat reaksi tergantung dari mekanisme reaksinya. Disamping itu perlu diketahui
bahwa molekularitas selalu merupakan bilangan bulat, sedangkan tingkat reaksi dapat
pecahan bahkan nol (Sukardjo, 1997).
Untuk mengukur laju reaksi kimia, perlulah menganalisis secara langsung maupun
tak langsung banyaknya produk yang terbentuk atau banyaknya pereaksi yang tersisa
setelah penggal penggal waktu yang sesuai. Karena laju reaksi dipengaruhi oleh
perubahan temperatur, perlulah dijaga agar campuran reaksi itu temperaturnya konstan.
Metode untuk menentukan konsentrasi pereaksi ataupun produk bermacam macam
menurut jenis reaksi yang diselidiki dan keadaan fisika dari komponen reaksi (Keenan,
dkk., 1999)
Rumus :
penambahanatau pengurangan konsentrasi produk
laju reaksi=
perubahan waktu

Rumus untuk penambahan produk

1
+[ produk ]
x=
t

Rumus untuk pengurangan produk


[ produk ]
x=
t

laju reaksi dapat di ikuti dengan mengamati perubahan yang menyertai reaksi tersebut.
Misalnya laju reaksi logam magnesium dengan larutan asam klorida.
Mg(s) + 2HCl(aq) MgCl2 (aq) + H2(aq)
Dari reaksi diatas dapat kita mengamati kecepatan pembentukan gas hydrogen atau kecepatan
melarutnya logam magnesium. Setiap jumlah magnesium dan hydrogen klorida berkurang.
Pada setiap reaksi jumlah pereaksi berkuran, makin lama makin banyak.
Sebelum pereaksi terlibat dalam suatu reaksi kimia mereka harus mengadakan kontak lebih
dahulu satu sama lain. Terkadang kontak seperti ini cukup untuk memulai reaksi secara
spontan. Meskipun demikian dalam banyak kasus di perlukan sumber energi dari luar untuk
memenuhi terjadinya reaksi, yaitu untuk menyediakan energi aktivitas reaksi. Magnesium
misalnya harus dipanaskan sampai temperaturenya naik terlebih dahulu sebelum bereaksi
dengan oksigen dari udara. Sekali reaksi terjadi, reaksinya akan cepat sekali dan
menghasilkan banyak panas (Krisbiyanto : 2008)
Pada reaksi endoterm terjadi keadaan yang berlainan. Dimana reaksi ini, memerlukan energi
tidak hanya untuk memulai reaksi, tetapi juga untuk melanjutkan reaksi. Sebagai contoh,
reaksi yang mengubah air dan karbon diosida menjadi karbohidrat. Reaksi ini memerlukan
energi cahaya secara terus menerus. Bila sinar dihalangi maka reaksi akan berhenti.
Untuk mengukur laju reaksi kimia, perlulah menganalisa secara langsung maupun tak
langsung banyak produk yang berbentuk atau banyak pereaksi yang tersisa setelah penggal-
penggal waktu yang sesuai. Karena laju reaksi kimia terpengaruh oleh perubahan
temperature, maka perlulah menjaga agar campuran reaksi dalam air atau minyaknya yang
temperaturnya diatur secara termostatis (konstan). Metode untuk menentukan konsentrasi
pereaksi atau produk bermacam-macam menurut jenis reaksi yang diselidiki dan keadaaan
fisika dan komponen reaksi. Untuk reaksi fase gas, susunan campuran gas sering ditentukan
dengan analisa meluas untuk reaksi-reaksi gas menyangkut pengukuran kenaikan atau
penurunan tekanan, yang disebabkan oleh bertambahnya atau berkurangnya jumlah molekul
dalam penguraian anomia menjadi nitrogen dan hydrogen.
2NH3 N2 + 3H2
Dalam suatu wadah yang volumenya konstan, tekanan akan naik bila reaksi berlangsung,
sebab tekanan yang dilakukan oleh empat molekul produk. Secara ideal adalah dua kali dari

2
tekanan yang dilakukan oleh dua molekul pereaksi. Sebaliknya, bila suatu wadah yang
konstan volumenya, pembentukan anomia dari nitrogen dan hydrogen.
N2 + 3H2 2NH3
Menyebabkan penurunan tekanan ketika berlangsungnya reaksi. Laju reaksi metal bromide
dengan air, yang menghasilkan metal alcohol dan asam bromide.
CH3Br +NOH CH3OH + Hbr
Banyaknya mol NaOH yang diperlukan untuk menetralkan HBr sama dengan banyaknya mol
HBr yang terbentuk ini juga sama dengan banyaknya mol CH3Br yang telah bereaksi.
Banyaknya faktor yang berperan dalam penentuan bagaimana kecepatan reaksi akan
berlangsung bila reaksi telah diawali dan seberapa jauh reaksi ini akan berlanjut sampai
reaksi menjadi sempurna, yaitu pada saat semua pereaksi berubah menjadi produk.
Struktur atom dari suatu unsur tertentu menentukan bagaimana kereaktifannya terhadap
berbagai unsur lain. Demikian juga halnya dengan sekelompok unsur atau molekul.
Kecepatan suatu reaksi juga meningkat oleh apapun yang menyebabkan pereaksi-pereaksi
semakin besar hubungannya antara satu sama lain, ini dapat dilakukan dengan beberapa cara
yaitu menaikkan suhu untuk reaksi endoterm, memperluas permukaan bidang sentuh
pereaksi, meningkat konsentrasi pereaksi gas dan penambahan katalis (Purba : 2002).
Faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi :
1. Konsentrasi zat pereaksi

Jonsentrasi memiliki peranan sangat penting dalam laju reaksi sebab, semakin besar
konsentrasi pereaksi maka, tumbukan yang terjadi semakin banyak, sehingga
memyebabkan laju reaksi semakin cepat. Begitu juga apabila konsentrasi suatu zat
semakin kescil, maka semakin kecil pula konsentrasi pereaksi, sehingga semakin kecil
tumbukan yang akan terjadi antar partikel, sehingga laju reaksipun semakin kecil.

2. Luas Permukaan sentuhan

Tingkat persentuhan antara molekul-molekul yang bereaksi mempengaruhi kecepatan


reaksi. Jadi kecepatan reaksi dapat ditingkatkan dengan cara meningkatkan permukaan
bidang sentuh pereaksi. Cara yang termudah adalah dengan menumbuk halus partikel-
partikel besar. Pembakaran batubara adalah reaksi kimia yang menggambarkan reaksi
diatas.

Batu bara terbakar sebab mengandung banyak atom karbon yang akan bereaksi kuat
dengan oksigen di udara pada suhu tinggi. Bila batubara berbentuk bongkah maka waktu
yang diperlukan untuk membuat api akan lama sekali. Sebab permukaan bidang sentuh
terbatas. Bila bongkah batubara tersebut di tembak, maka permukaan bidang sentuhnya
akan luas sekali. Oleh karena itu, dinyatakannya bila serbuk batubara ini disemprotkan

3
melalui pipa, maka pertikel-partikelnya akan terbakar hampir secepat bensin bila terkena
api.

Mengapa debu batubara. Serbuk gergaji dan kulit gandum menimbulkan bahaya di
tambang-tambang batubara. Pabrik pengolahan kayu dan alat pemanen gandum. Jumlah
permukaan yang terbuka terhadap oksigen di udara sangatlah besar sehingga dapat
menimbulkan gerakan yang akan memicu ledakan.

Reaksi yang berlangsung dalam system homogen sangat berbeda dengan reaksi yang
berlangsung dengan system heterogen. Pada reaksi homogen, campuran zatnya bercampur
seluruhnya. Hal ini dapat mempercepat berlangsung jika molekul-molekul , atom-atom,
ion-ion, dan zat-zat yang bereaksi terlebih dahulu bertumbukan. Makin halus suatu zat
maka semakin luas permukaannya, semakin besar kemungkinan bereaksi dan makin cepat
reaksi itu berlangsung.

3. Temperatur

Dari percobaan setiap kenaikan 10oc menyebabkan laju reaksi menjadi dua kali. Kenaikan
laju reaksi ini disebabkan dengan kenaikan suhu akan menyebabkan makin cepatnya
molekul-molekul pereaksi bergerak sehingga memperbesar kemungkinan terjadi tabrakan
yang efektif antar molekul. Semua partikel kimia ada dalam keadaan bergerak sampai
pada batas tertentu, kecuali pada suhu yang sangat rendah yang disebut sebagai nol
mutlak, -4600 F (-2730c). pada waktu suhu suatu campuran kimia demikian, pereaksi
bergerak lebih cepat, sebagai akibatnya pertikel pereaksi ini akan bertumbukan dengan
kuat dan lebih sering, yang akan mengakibatkan putusnya ikatan-ikatan dan ikatan baru
akan terbentuk.

Penambahan panas mengakibatkan/ menyebabkan kecendeungan reaksi endoterm atau


reaksi menyerap energi dan mengalahkan reaksi eksoterm, atau reaksi melepas energi.
Misalnya batubara eras berwarna abu-abu (c) bereaksi dengan karbon dioksida (CO2) di
udara dan menghasilkan gas beracun karbon monoksida (CO). Jika ada karbon monoksida
dalam jumlah sedikit akan terbentuk pada suhu kamar,sebab reaksi kebalikannya akan
berlangsung dengan cepat.

4. Katalis
Beberapa reaksi berlangsung lambat sekali meskipun suhu cukup tinggi dan zat-zat
pereaksi berada cukup dekat. Dalam kasus ini perlu ditambahkan bahan lain, yang tidak
terlihat langsung dalam reaksi, yang kadang kala akan mempercepat perubahan kimia.
Bahan-bahan ini di sebut katalis. Katalis-katalis mengubah kecepatan reaksi tanpa ikut
berubah secara permanent. Dengan perkataan lain. Suatu jumlah katalis sebelum dan
sesudah reaksi akan tetap sama. Suatu katalis menurunkan energi aktivitas untuk reaksi
tertutup, yaitu dengan memperlemah atau memutuskan ikatan molekul pereaksi. Katalis
yang berbeda memodifikasi kecepatan reaksi yang berbeda. Semua sel-sel hidup terdiri
dari katalis alami yang disebut enzim, yang memungkinkan terjadinya reaksi-reaksi
biokimia yang penting. Zat yang bertindak sebagai katalis disebut katalisator. Senyawa

4
katalis diduga mempengaruhi kecepatan reaksi dengan salah satu jalan, yaitu dengan
pembentukan senyawa antara (katalis homogen) atau dengan adsorbsi (katalis heterogen)
katalisator menyediakan suatu jalan yang lebih menguntungkan yaitu dengan jalan energi
pengaktifan yang lebih rendah. Fungsi katalis yaitu menurunkan sejumlah energi aktivitas
yang dibutuhkan agar suatu reaksi dapat berlangsung (Tamran dan J. Abdul ;)

Katalis dibagi 2 yaitu :


Katalis Positif.
Katalis positif berfungsi untuk mempercepat laju reaksi dengan cara menurunkan
energi pengaktifan, katalis positif disebut juga katalisator.
Katalis Negatif
Katalis negatif berfungsi untuk memperkuat laju reaksi. Katalis negatif disebut juga
inhibator.

Adapun Jenis-jenis katalis yaitu :

Katalis homogen
Wujud katalis homogen ini sama dengan wujud pereaksi. Jenis katalis ini umumnya
ikut beraksi tetapi pada akhirnya akan kembali lagi ke bentuk semula.

Katalis Heterogen
Wujud katalis homogen ini berbeda dari wujud pereaksi. Jenis katalis ini umumnya
berupa logam-logam dan bereaksi yang dipercepat adalah reaksi gas-gas katalis ini
tidak ikut bereaksi, tetapi melalui reaksi permukaan yaitu permukaan logam menyerap
molekul-molekul udara hingga apabila dua molekul gas yang dapat bereaksi terserap
maka gas-gas itu akan mudah bereaksi katalis ini kebanyakan digunakan dalam reaksi
industri.
Katalis biokimia
Katalis biokimia ini berfungsi untuk mempercepat reaksi-reaksi yang terjadi pada
makhluk hidup. Katalis ini berupa enzim-enzim.

5
VI. Alat Dan Bahan :
Alat :
1. Labu ukur 250 mL 1 buah
2. Stopwatch 1 buah
3. Gelas ukur 100 mL 1 buah
4. Penjepit 1 buah
5. Pipet tetes 9 buah
6. Gelas kimia 100 mL 4 buah
7. Mortal + alu 1 buah
8. Tabung reaksi 4 buah
9. Rak tabung reaksi 1 buah
10. Pengaduk gelas 1 buah
11. Balon 2 buah
12. Termometer 1 buah

Bahan :
1. HCl 2 M dan 1 M
2. Na2S2O3 1M
3. CaCO3
4. KMnO4 0,01 M
5. H2C2O4 0,05 M
6. H2SO4 0,01 M

6
VII. Alur Percobaan :
1. Pengaruh konsentrasi pada laju reaksi (Reaksi antara Na2S2O3 dan HCl)

Larutan Na2S2O3
Diberi label A, B, C, dan D pada 4 gelas kimia
Diberi label A, B, C, dan D pada 4 g
Dituangkan 5 mL larutan Na2S2ODituangkan
3 5 mL larutan Na2S2O3

Larutan Na2S2O3

Larutan Na2S2O3 Larutan Na2S2O3 Larutan Na2S2O3


Label A Label B Label C

Ditambahkan 5 mL HCl 3 M, mulai stopwatch saat ditambahkan


Ditambahkan 10 mL H2O.dan dihentikan saat larutan keruh
Dikocok Ditambahkan 15 mL H2O.Ditambahka
Diguncangkan hingga Diguncangkan
tercampur sempurna. Diguncangka
hingga tercampur sem
Ditambahkan 5 mL HClDitambahkan
3 M, mulai stopwatch saat ditamba
5 mL HCl 3Ditambahka
M, mulai st
Dikocok sampai homogen.
Dikocok sampai homogen. Dikocok sam
Dimatiakan stopwatchDimatiakan
saat larutanstopwatch
keruh. saat
Dimatiakan
larutan k

Waktu

Waktu Waktu

7
2. Pengaruh luas permukaan sentuhan pada laju reaksi (reaksi antara CaCO3 dan HCl)

CaCO3 CaCO3

Diisi CaCO3 ke dalam balon. Dihaluskan CaCO3


Dipasang balon ke mulut labu yangDimasukkan
terisi HClCaCO
1 M sebanyak
3 ke dalam
10 mL.
Diukur waktu saat balon terisi CO2.balon.

Dipasang balon ke mulut labu yang


terisi HCl 1 M sebanyak 10 mL.
Diukur waktu saat balon terisi
CO2.

Balon mengembang Balon mengembang

3. Pengaruh temperatur pada laju reaksi (reaksi antara H2S2O4 dan KMnO4)

Larutan H2S2O4 0,05 M Larutan KMnO4 0,01 M


Diambil 10 tetes Diambil 10 tetes
Diencerkan dengan H2O hingga 5 mL Diencerkan dengan H2O hingga 5 mL

Larutan H2S2O45 mL (larutan A) Larutan KMnO45 mL (larutan B)

Larutan H2S2O45 mL

Diambil 2 tetes.
Ditambahkan 2 tetes H2SO4 0,5 M kemudian di masukkan ke dalam tabung reaksi.
Dicatat suhu awalnya.
Ditambahkan 1 tetes larutan B dengan menjalankan stopwatch.
Stopwatch dimatikan ketika larutan permanganat hilang

Waktu

Larutan H2S2O45 mL

Waktu
Diambil 2 tetes.
Ditambahkan 2 tetes H2SO4 0,5 M kemudian di masukkan ke dalam tabung reaksi.
Dipanaskan hingga suhu 50C, 45C, 40C, 35C kemudian diamati perubahannya.
Ditambahkan 1 tetes KMnO4 bersamaan dengan menjalankan stopwatch.
Stopwatch dimatikan ketika warna larutan permanganat hilang.

4. Pengaruh katalis pada laju reaksi.

Larutan KMnO4 0,01 M


Diambil 10 tetes.
Diencerkan dengan air hingga volume 10 mL.

Larutan encer KMnO4

Larutan Larutan H2C2O4 0,05 M

Diambil 2 tetes.
Ditambahkan 2 tetes H2SO4.
Ditambahkan 1 tetes larutan encer KMnO4.
Ditekan tombol stopwatch saat penambahan terakhir dan di hentikan saat warna permanganat hi
Dicatat waktu yang di perlukan.
Ditambahkan lagi KMnO4 encer sampai warna permangamat hilang.
Dicatat jumlah tetesan.

Waktu
Diambil 2 tetes.
Ditambahkan 2 tetes H2SO4.
Ditambahkan 1 tetes larutan Mn2SO4.
Ditambahkan 1 tetes larutan encer KMnO4.
Larutan Larutan H2C2O4 5 mL
Ditekan tombol stopwatch saat penambahan terakhir dan di hentikan saat warna permanganat
hilang.
Dicatat waktu yang di perlukan. 9
Ditambahkan lagi KMnO4 encer sampai warna permangamat hilang.
Dicatat jumlah tetesan.
Waktu
Reaksi Reaksi :
Percobaan 1 :
Na2S2O3 (aq) + 2 HCl (aq) 2NaCl (aq) + S (g) + SO2 (g) + H2O (l)

Percobaan 2 :
CaCO3 (s) + 2 HCl (aq) CaCl2 (aq) + CO2 (g) + H2O (l)

Percobaan 3 :
5 H2C2O4 (aq) + 3 H2SO4 (aq) + 2 KMnO4 (aq) 2 MnSO4 (aq) + 10 CO2 (g) + K2SO4
(aq) + 8 H2O (l)

Percobaan 4 :
5 H2C2O4 (aq) + 3 H2SO4 (aq) + 2 KMnO4 (aq) 2 MnSO4 (aq) + 10 CO2 (g) +
K2SO4 (aq) + 8 H2O (l)

5 H2C2O4 (aq) + 3 H2SO4 (aq) + 2 KMnO4 (aq) MnS 2 MnSO4 (aq) + 10 CO2
(g) + K2SO4 (aq) + 8 H2O (l)

No. Hasil pengamatan


percobaa Prosedur percobaan Sebelum Sesudah Dugaan / Reak
n

10
1. Pengaruh konsentrasi zat pereaksi. Larurutan Label A setelah Na2S2O3 (aq) + 2 H
Larurutan Na2S2O3 Na2S2O3 tidak ditambahkan (aq) 2NaCl (aq)
berwarna dan HCl 2 M (g) + SO2 (g) + H2O
Diberi label A, B, C, dan D pada 4 gelas kimia
Dituangkan 5 mL larutan Na2S2O3
tidak berbau. menjadi
Larutan HCl 2 M berbau (++++)
tidak berwarna dan berwarna
Larutan Na2S2O3 5 mL dan tidak kekuningan (+
berbau +++)
Label A

Ditambahkan 5 mL HCl 3 M, mulai


stopwatch saat ditambahkan dan
dihentikan saat larutan keruh.
Dikocok

Waktu


Air tidak Label B
Label B
berwarna setelah
Ditambahkan 10 mL H2O. Larutan HCl ditambahkan
Diguncangkan hingga tercampur sempurna. tidak HCl 2 M
Ditambahkan 5 mL HCl 3 M, mulai stopwatch saat ditambahkan.
berwarna menjadi
Dikocok sampai homogen.
Larurutan
Dimatiakan stopwatch saat larutan keruh. berbau (+++)
Na2S2O3
dan berwarna
tidak
kekuningan
berwarna
Waktu (+++)

Air tidak Label C


Label C
berwarna setelah
Ditambahkan 15 mL H2O. Larutan HCl ditambahkan
Diguncangkan hingga tercampur sempurna. tidak
Ditambahkan 5 mL HCl 3 M, mulai stopwatch saat ditambahkan.
HCl 2 M
berwarna menjadi
Dikocok sampai homogen.
Dimatiakan stopwatch saat larutan keruh. Larurutan berbau (++)
Na2S2O3 dan
tidak berwarna
berwarna
Waktu kekuningan
(++)

11

Air tidak Label D setelah
Label D
berwarna ditambahkan
Ditambahkan 25 mL H2O. Larutan HCl HCl 2 M
Diguncangkan hingga tercampur sempurna. tidak
Ditambahkan 5 mL HCl 3 M, mulai stopwatch saat ditambahkan.
menjadi
Dikocok sampai homogen.
berwarna berbau (+)
Dimatiakan stopwatch saat larutan keruh. Larurutan dan berwarna
Na2S2O3 kekuningan
tidak (+)
berwarna
Waktu

2. Pengaruh luas permukaan sentuhan Larutan HCl 1 M Balon terisi CO2 CaCO3 (s) + 2 HCl
CaCO3 tidak berwarna (mengembang CaCl2 (aq) + CO
Balom belum ) + H2O (l)
Diisi CaCO3 ke dalam balon.
102 mL. Waktu yang
terisi CO
Dipasang balon ke mulut labu yang terisi HCl 1 M sebanyak
Diukur waktu saat balon terisi CO2. (kempes) diperoleh 2 Adanya gas CO2 da
Maermer menit 25 detik diketahui pada saat
berbentuk mengembang
Balon mengembang bongkahan
Larutan HCl 1 M Balon terisi CO2
CaCO3
tidak berwarna (mengembang
CaCO3 dihaluskan. Balom belum )
Dimasukkan ke dalam balon.
Dipasang balon ke mulut labu yang terisi CO2 Waktu yang
terisi HCl 1 M sebanyak 10 mL. (kempes) diperoleh 8,2
Diukur waktu saat balon terisi CO2. Maermer detik
Balon mengembang berbentuk
serbuk
3. Pengaruh temperatur pada laju Larutan H2S2O4 Larutan H2S2O4 5 H2C2O4 (aq) + 3 H
reaksi. tidak berwarna sebanyak 5 (aq) + 2 KMnO4 (aq
Larutan H2S2O4 0,05 M H2O tidak mL dan tidak 2 MnSO4 (aq) + 10
berwarna berwarna (g) + K2SO4 (aq) +
Diambil 10 tetes
Diencerkan dengan H2O hingga 5 mL
(l)

Larutan H2S2O4 5 mL / label A

12
Larutan KMnO4 Larutan KMnO4
Larutan KMnO4 0,01 M
berwanrna 5 mL dan
Diambil 10 tetes ungu (+++) berwanrna
Diencerkan dengan H2O hingga 5
H2O tidak ungu (++)
mL
berwarna
Larutan KMnO4 5 mL / label B

Label A tidak Semua


Label A
berwarna larutan
Diambil 2 tetes. Larutan H2SO4 direaksikan
Ditambahkan 2 tetes H2SO4 0,5 M kemudian di masukkan ke tidak
dalamberwarna
tabung reaksi.
berwarna
Dicatat suhu awalnya.
Label
Ditambahkan 1 tetes larutan B dengan menjalankan stopwatch.
B ungu (+)
Stopwatch dimatikan ketika larutan permanganat hilang berwarna ungu kemudian
(++) hilang

Waktu

Label A tidak Semua larutan


Label A
berwarna direaksikan
Diambil 2 tetes. Larutan H2SO4 berwarna ungu
Ditambahkan 2 tetes H2SO4 0,5 M
tidak berwarna (+) kemudian
kemudian di masukkan ke dalam
tabung reaksi. Label B hilang
Dipanaskan hingga suhu 50C, berwarna ungu (T1) 50C = 23,3 s
45C, 40C, 35C kemudian
diamati perubahannya. (++) (T2) 45C = 29,3 s
Ditambahkan 1 tetes KMnO4 (T3) 40C=1.36 m
bersamaan dengan menjalankan (T4) 35C = 15 m
stopwatch.
Stopwatch dimatikan ketika warna
larutan permanganat hilang.

Waktu
4. Larutan KMnO4
Penaruh katalis pada laju reaksi. Larutan KMnO4 KMnO4 (aq) + H2O
Larutan KMnO4 0,01 M berwanrna 10 mL dan KMnO4 (aq)
ungu (+++) berwanrna ungu
Diambil 10 tetes
H2O tidak (++)
Diencerkan dengan H2O hingga 10 mL
berwarna

Larutan KMnO4 10 mL

13
Larutan H2SO4 Label A + 5 H2C2O4 (aq) + 3 H
Label A dari percobaan ke 3 H2SO4 tidak (aq) + 2 KMnO4 (aq
tidak berwarna
Diambil 2 tetes. Label A tidak berwarna,setelah 2 MnSO4 (aq) + 10
Ditambahkan 2 tetes H2SO4. berwarna di tambahkan (g) + K2SO4 (aq) +
Ditambahkan 1 tetes larutan encer Larutan KMnO4 KMnO4 (l)
KMnO4.
Ditekan tombol stopwatch saat berwanrna berwarna
penambahan terakhir dan di ungu (++) keunguan (+)
hentikan saat warna permanganat
hilang.
Kemuadia
Dicatat waktu yang di perlukan. hilang
Ditambahkan lagi KMnO4 encer
sampai warna permangamat hilang.
Dicatat jumlah tetesan.

Waktu

Larutan H2SO4 Label A + 5 H2C2O4 (aq) + 3 H


Label A dar percobaan ke 3 H2SO4 tidak (aq) + 2 KMnO4 (aq
tidak berwarna
Diambil 2 tetes. Label A tidak berwarna,setelah MnS
Ditambahkan 2 tetes H2SO4. berwarna di tambahkan 2 MnSO
Ditambahkan 1 tetes larutan Mn2SO4 + 10 CO2 (g) + K2S
Larutan KMnO4 KMnO4
Ditambahkan 1 tetes larutan encer
KMnO4. berwanrna berwarna (aq) + 8 H2O (l)
Ditekan tombol stopwatch saat ungu (++) keunguan (+)
penambahan terakhir dan di
Kemuadia Apabila suatu larut
hentikan saat warna permanganat
hilang. hilang ditambahkan denga
Dicatat waktu yang di perlukan. maka akan memper
Ditambahkan lagi KMnO4 encer
sampai warna permangamat hilang. laju reaksi
Dicatat jumlah tetesan.

Waktu

14
VIII. Analisis Data

1. Pengaruh Konsentrasi Pada Laju Reaksi


Pada percobaan pertama, kami menuangkan larutan natrium tiosulfat
5ml pada masing-masing 4 gelas kimia (A,B,C,D) kemudian ditambah dengan
larutan HCl 3M sebanyak 5ml didapatkan hasil pada gelas A tanpa
penambahan air, larutan menjadi keruh dalam selang waktu 5,1 detik. Gelas B
ditambahkan air sebanyak 10ml, larutan menjadi keruh dalam selang waktu
8,6 detik. Gelas C ditambahkan air sebanyak 15ml, larutan menjadi keruh pada
selang waktu 10,3 detik. Dan terakhir gelas D yang ditambahan air sebanyak
25ml, larutan menjadi keruh pada selang waktu 13,6detik.
Konsentrasi pada masing-masing gelas dihitung menggunakan rumus :

M1 x V1 = M2 x V2
t
Sedangkan r dihitung menggunakan rumus [ M] di dapatkan hasil

dalam tabel berikut :

Gelas Konsentrasi (M) Waktu (sekon) r 1/t


A 1 5,1 1,96 101
0,196

B 0,33 8,6 3,84 102 0,116

C 0,25 10,3 2,43 102 0,097

D 0,167 13,6 1,25 10


2
0,074

2. Pengaruh Luas Permukaan Sentuhan pada Laju Reaksi


Pada percobaan kedua, dimasukkan dua butir bongkahan CaCO3 ke
dalam balon, kemudian dihubungkan dengan labu yang berisi 10 ml HCl 1 M.
Dicatat waktu sampai balon mengembang atau terisi gas CO 2. Kemudian
dibandingkan dengan dua butir CaCO3 yang dihaluskan dimasukkan ke dalam
balon dan dihubungkan dengan labu yang berisi HCl 1 M. Dicatat waktu
sampai balon mengembang atau terisi gas CO 2. Data yang kami peroleh dalam
percobaan ini sebagai berikut :

CaCO3 Waktu (sekon)


Bongkahan 155
Serbuk 8,2

3. Pengaruh Temperatur pada Laju Reaksi

15
Pada percobaan ketiga, kami mengencerkan larutan asam oksalat 10
tetes dengan air sampai volume 5 ml diberi label larutan A. Sedangkan larutan
B dibuat dengan mengencerkan larutan KMnO4 sampai volume 5 ml dengan
pelarut air. Larutan A diambil 2 tetes,dimasukkan dalam tabung reaksi 1,
kemudian ditambahkan 2 tetes asam sulfat, dicatat suhu awalnya. Selanjutnya
ditambah satu tetes larutan B, dicatat waktu sampai warna larutan hilang. Pada
tabung reaksi 2 larutan A diambil sebanyak 2 tetes,dimasukkan dalam tabung
reaksi, kemudian ditambahkan 2 tetes asam sulfat, kemudian dipanaskan

hingga pada suhu 50 , 45 , 40 dan 35 . Setiap suhu yang telah

ditentukan ditambahkan 1 tetes larutan B lalu memulai stopwatch dicatat


waktu hingga warna larutan hilang. Hasil yang kami peroleh adalah sebagai
berikut :
Suhu awal larutan dalam tabung 1 = 33

Suhu (oC) Waktu (sekon) 1/t

35 900 0,001

40 96 0,0104
45 29,3 0.034
50 23,2 0,043
4. Pengaruh Katalis pada Laju Reaksi
Pada percobaan keempat, kami membuat larutan KMnO 4 encer dengan
cara mengencerkan 10 tetes KMnO4 dengan air sampai volumenya 10 ml.
Kami menyiapkan 2 tabung reaksi yang masing-masing diisi dengan 2 tetes
asam oksalat, 2 tetes asam sulfat dan 1 tetes KMnO 4 encer. Tetapi, untuk
tabung reaksi 2, ditambahkan juga 1 tetes MnSO 4. Percobaan dilakukan
kembali dengan penambahan 1 tetes KMnO4 encer kemudian diukur
waktunya hingga warna permanganat hilang pada setiap tetesan begitu
seterusnya sampai tetesan keempat. Hasil yang kami peroleh adalah sebagai
berikut :

Waktu (sekon) Waktu (sekon)


Tetesan
dengan katalis tanpa katalis

16
1 83,1 8,4
2 115,6 17,4
3 137,5 26,7
4 153,9 33,9

IX. Pembahasan
Laju reaksi adalah cepat lambatnya suatu reaksi berlangsung atau
perbandingan perubahan konsentrasi pereaksi atau hasil reaksi. Pada percobaan
pertama, pengaruh konsentrasi terhadap laju reaksi. Kami menyiapkan 4 gelas kimia
yang sudah diberi label A, B, C dan D. Masing-masing gelas kimia diisi 5 ml Na 2S2O3 1
M, untuk gelas B, C, dan D, masing-masing ditambah air sebanyak 10 ml, 15 ml dan 25
ml. kemudian ditambah 5 ml HCl 1 M. Kami mereaksikan antara larutan Na2S2O3
dengan larutan HCl 3 M . Reaksi yang terjadi adalah Na2S2O3(aq) + HCl(aq)
2NaCl(aq) + S(s) + SO2(g) + H2O(l) .
Dalam praktikum ini, terjadi pembebasan sulfur yang terlihat pada terdapatnya endapan
berwarna putih agak kekuningan. Semakin pekat konsentrasi suatu larutan maka
endapan semakin banyak dan warna semakin pekat. Konsentrasi pada masing-masing
gelas dapat dihitung menggunakan rumus :
M1 x V1 = M2 x V2
Tabel pengaruh konsentrasi pada laju reaksi

Konsentrasi NaS2O3 1/t


1M 0,196
0,33 M 0,116
0,25 M 0,097
0,167 M 0,074
Dari data diatas, dibuat kurva pengaruh konsentrasi pada laju reaksi. Regresi
yang kami dapat untuk kurva ini adalah 0,9753
Semakin besar konsentrasi semakin banyak zat-zat yang bereaksi sehingga
semakin besar kemungkinan terjadinya tumbukan. Dengan demikian semakin besar
konsentrasi maka reaksi berlangsung semakin cepat sebab partikel-partikel zat yang
bereaksi semakin besar.
Pada percobaan kedua, pengaruh luas permukaan sentuhan pada laju reaksi.
Dua butir CaCO3 dimasukkan ke dalam balon, kemudian dihubungkan dengan labu
yang berisi 10 ml HCl 1 M. Diukur waktu sampai balon mengembang terisi gas CO 2.
Kemudian dibandingkan dengan menghaluskan 2 butir CaCO3 hingga menjadi serbuk
kemudian dimasukkan ke dalam balon yang dihubungkan dengan labu yang terisi 10ml

17
HCl 1 M. Diukur waktu sampai balon mengembang terisi gas CO2. Reaksi yang terjadi
adalah 2CaCO3(s) + HCl(aq) CaCl(s) + CO2(g) + H2O(l)
Tabel pengaruh luas permukaan sentuhan pada laju reaksi

CaCO3 Waktu (sekon)


Butiran 155
Serbuk 8,2
Syarat agar reaksi dapat berlangsung adalah zat-zat pereaksi harus bercampur
atau bersentuhan pereaksi yang heterogen. Reaksi hanya dapat berlangsung pada bidang
batas campuran. Bidang batas campuran inilah yang disebut bidang sentuh. Dengan
memperbesar luas permukaan maka reaksi berlangsung semakin cepat.
Karena semakin luas bidang sentuh maka kesempatan untuk bertumbukan akan
semakin besar sehingga reaksi akan berjalan semakin cepat. Hubungan bidang sentuh
dengan kecepatan reaksi adalah dengan memperbesar luas bidang sentuh maka reaksi
akan berlangsung lebih cepat, hal ini dikarenakan adanya enegi-energi pengaktifan pada
molekul yaitu energi tumbukan bertambah. Jika energi molekul-molekul bertambah
maka laju molekul-molekul juga akan bertambah .
Pada percobaan ketiga, pengaruh temperature pada laju reaksi. Kami membuat
larutan A dan larutan B. Untuk larutan A, asam oksalat 10 tetes diencerkan sampai
volume 5 ml. Untuk larutan B, KMnO4 diencerkan sampai volume 5 ml. Larutan A
diambil 2 tetes,dimasukkan dalam tabung reaksi, kemudian ditambahkan 2 tetes asam
sulfat, dicatat suhunya, lalu ditambah satu tetes larutan B. Diukur waktu sampai warna

larutan hilang. Percobaan ini diulang untuk suhu 50 , 45 , 40 dan 35 . .

Reaksi yang terjadi adalah 2KMnO4(aq) + 5H2C2O4(aq) + 3H2SO4(aq)


K2SO4(aq) + 2MnSO4(aq) +10 CO2(g) + 8H2O(l)
Tabel pengaruh temperature pada laju reaksi

Suhu (oC) 1/t


35 0,001
40 0,0104
45 0.034
50 0,043
Dari hasil data diatas, dapat dibuat kurva pengaruh temperature pada laju reaksi.
Regresi yang kami dapat adalah 0,9615.
Pada suhu tinggi energi-energi molekul bertambah sehingga laju molekul-molekul
juga bertambah. Dengan demikian jika suhu diperbesar maka kecepatan reaksi lebih
cepat berlangsung.
Pada percobaan keempat, pengaruh katalis pada laju reaksi. Kami membuat
larutan KMnO4 dengan cara mengencerkan 10 tetes KMnO4 sampai volume 10 ml.

18
Kami menyiapkan 2 tabung reaksi yang masing-masing diisi dengan 2 tetes asam
oksalat, 2 tetes asam sulfat dan 1 tetes KMnO4 encer. Tetapi, untuk tabung reaksi 2,
ditambahkan juga 1 tetes MnSO 4 kemudian dilakukan kembali penambahan 1 tetes
KMnO4 encer kemudian diukur waktunya pada setiap tetesan sampai warna
permanganat hilang begitu seterusnya sampai tetesan keempat. Reaksi yang terjadi
adalah 2KMnO4(aq) + 5H2C2O4(aq) + 3H2SO4(aq) K 2SO4(aq) + 2MnSO4(aq)
+10 CO2(g) + 8H2O(l)
Tabel pengaruh katalis pada laju reaksi

Waktu (sekon) Waktu (sekon)


Tetesan
dengan katalis tanpa katalis
1 83,1 8,4
2 115,6 17,4
3 137,5 26,7
4 153,9 33,9
Dari data di atas, dapat dibuat kurva pengaruh katalis terhadap laju reaksi. Regresi yang
kami dapat adalah 0,9068 (tanpa katalis) dan 0,8445 (dengan katalis).
Reaksi dapat dipercepat dengan menambahkan katalis. Konsep yang menerapkan
pengaruh laju reaksi terhadap katalis adalah katalis dapat menurunkan energi-energi
pengaktifan suatu reaksi dengan jalan membentuk tahab-tahab reaksi yang baru.

X. Kesimpulan
Dari praktikum yang telah kami lakukan, dapat disimpulkan bahwa faktor-
faktor yang mempengaruhi laju reaksi yaitu konsentrasi, luas permukaan sentuhan,
temperature dan katalis.
1. Semakin besar konsentrasi pereaksi, maka semakin besar laju reaksi
2. Semakin luas permukaan sentuhan, maka semakin besar laju reaksi
3. Semakin tinggi temperature, maka semakin besar laju reaksi
4. Reaksi yang ditambah katalis, laju reaksinya lebih besar daripada reaksi tanpa
katalis

XI. Jawaban Pertanyaan


1. Tulis semua persamaan reaksi yang terjadi pada percobaan di atas !
Jawab :
Percobaan 1 :
Na2S2O3 (aq) + 2 HCl (aq) 2NaCl (aq) + S (g) + SO2 (g) + H2O (l)

Percobaan 2 :
CaCO3 (s) + 2 HCl (aq) CaCl2 (aq) + CO2 (g) + H2O (l)

19
Percobaan 3 :
5 H2C2O4 (aq) + 3 H2SO4 (aq) + 2 KMnO4 (aq) 2 MnSO4 (aq) + 10 CO2 (g) + K2SO4
(aq) + 8 H2O (l)

Percobaan 4 :
5 H2C2O4 (aq) + 3 H2SO4 (aq) + 2 KMnO4 (aq) 2 MnSO4 (aq) + 10 CO2 (g) +
K2SO4 (aq) + 8 H2O (l)

5 H2C2O4 (aq) + 3 H2SO4 (aq) + 2 KMnO4 (aq) MnS 2 MnSO 4 (aq) + 10


CO2 (g) + K2SO4 (aq) + 8 H2O (l)

2. Tulislah persamaan laju untuk reaksi berorde satu dan dua jika konsentrasi masing-
masing zat berbeda dan jika kedua zat memiliki konsentrasi yang sama.
Jawab :
Untuk konsentrasi zat yang berbeda :
Orde satu : r = k [A] [B]
Orde dua : r = k [A]2 [B]2
Untuk konsentrasi zat yang sama :
r 1 k [ A ] [B ]
Orde satu : r 2 = k [ A ] [B ]

r 1 k [ A ]2 [B]2
Orde dua : =
r 2 k [ A ]2 [B]2

3. Gas apa yang terbentuk pada percobaan reaksi antara kalsium karbonat dan asam
klorida, tuliskan persamaan reaksinya !
Jawab :
Gas karbondioksida (CO2)
Persamaannya :
CaCO3 (s) + 2 HCl (aq) CaCl2 (aq) + CO2 (g) + H2O (l)

4. Apakah fungsi penambahan asam sulfat pada reaksi antara asam oksalat dengan
kalium permanganat ?
Jawab :
Sebagai zat pengoksidasi kuat yang dapat mengoksidasi asam oksalat H 2C2O4
menjadi karbondioksida dan air H2O. Penambahan KMnO4menyebabkan terjadinya
reaksi yang disertai dengan meningkatnya suhu.

5. Jelaskan mengapa pada percobaan pengaruh temperatur pada laju reaksi warna
KMnO4 tidak nampak seiring bertambahnya waktu ?
Jawab :
Reaksi tersebut merupakan reaksi redoks, asam oksalat H 2C2O4 dalam suasana asam
(karena di campur dengan asam sulfat H2SO4), dalam hal ini asam oksalat H2C2O4

20
akan mengalami oksidasi sehingga menjadi gas kabondioksida, dan kalium
permanganat KMnO4 mengalami reduksi sehingga menjadi MnO2, jadi asam oksalat
bertindak sebagai reduktor, dan kalium permanganat sebagai oksidator. Jadi
perubahan kalium permanganat karena reduksi oleh asam oksalat. Selain itu
temperatur berguna untuk mempercepat laju reaksi sehingga semakin tinggi
temperatur pada suatu larutan yang akan di reaksikan, maka laju reaksi semakin cepat
terjadi

XII. Daftar Pustaka


Chang, Raymond . 2003 . Kimia Dasar Konsep Konsep Inti . Jakarta : Erlangga.
Keena, Klein dan Wood . 1992 . Kimia untuk Universitas Jilid 2 . Jakarta : Erlangga.
Sugiarto, Bambang, dkk . 2014 . Kimia Dasar . Surabaya : Fakultas Matenatika dan
Ilmu Pengetahuan Alam UNESA.
Tim Kimia Dasar. 2016. Petunjuk Praktikum Kimia Dasar II. Surabaya : Juruan
Kimia.Fakultas Matenatika dan Ilmu Pengetahuan Alam UNESA.
Surabaya, 19 Maret 2016

Mengetahui Praktikan
Dosen / Asisten pembimbing

() ()

21
Lampiran Perhitungan
Percobaan 1
Pengaruh konsentrasi pada laju reaksi
Diketahui :
M Na2S2O3 = 1 M
V Na2S2O3 = 5 mL
Ditanya : M2, M3, M4
Dijawab :
a. n1 = n2
M1 x V1 = M2 x V2
1 x 5 = M2 x (5+10)
5
M2 = 15 = 0,33 M

b. n1 = n3
M1 x V1 = M3 x V3
1 x 5 = M3 x (5+15)
5
M3 = 20 = 0,25 M

c. n1 = n4
M1 x V1 = M4 x V4
1 x 5 = M4 x (5+25)
5
M4 = 35 = 0,17 M

Orde Reaksi :
r 1 k [ A ]m [B ]n
=
r 2 k [ A ]m [B ]n
1 n
1,96 x 10 [1]
2
= n
3,84 x 10 [0,33]

5,1 = [3,03]n
[3,03]1,5 = [3,03]n
n = 1,5
Tabel Pengaruh Konsentrasi pada Laju Reaksi

Labe Volume HCl Konsentrasi Na2S2O3 r 1/t


l (M)

22
A 5 mL 1 1,96 x 10-1 0,196
B 5 mL 0,33 3,84 x 10-2 0,116
C 5 mL 0,25 2,43 x 10-2 0,097
D 5 mL 0,17 1,25 x 10-2 0,074

Grafik Pengaruh Laju Reaksi


Terhadap Kosentrasi
0.25

0.2
f(x) = 0.14x + 0.06
R = 0.98 Y-Values
0.15
Linear (Y-Values)
1/t
0.1

0.05

0
0.1 0.2 0.3 0.4 0.5 0.6 0.7 0.8 0.9 1 1.1

kosentrasi

Percobaan 2
Tabel pengaruh luas permukaan sentuhan pada laju reaksi

No. Wujud CaCO3 Waktu (s)


1 Bongkahan 155
2 Serbuk 8,2

Percobaan 3
Tabel pengaruh temperatur pada laju reaksi

Waktu pada suhu ke (s) 1/t


Suhu
Larutan
awal 50C 45C 40C 35C 50C 45C 40C 35C

1 33C 900 96 29,35 23,2 0,001 0,0104 0,034 0,043

23
Grafik Perbandingan
Suhu dan 1/t
0.05

0.04 f(x) = 0x - 0.11


R = 0.96
Y-Values
0.03
Linear (Y-Values)
1/t
0.02

0.01

0
34 36 38 40 42 44 46 48 50 52

suhu pereaksi

Percobaan 4
Pengaruh katalis pada laju reaksi

No. Jumlah tetesan Tanpa katalis (s) Dengan katalis (s)


1 1 83,1 8,4
2 2 115,6 17,4
3 3 137,5 26,7
4 4 153,9 33,9

Grafik Pengaruh Laju Reaksi


tanpa Penambahan
Katalis

0.01
0.01
0.01 f(x) = - 0x + 0.01
R = 0.91
0.01 Y-Values
1/t Linear (Y-Values)
0.01
0
0
0
0.5 1 1.5 2 2.5 3 3.5 4 4.5

jumlah tetesan

24
Grafik Pengaruh Laju Reaksi
Terhadah Penambahan Katalis
0.14
0.12
0.1
f(x) = - 0.03x + 0.13
0.08 R = 0.84 Y-Values
1/t Linear (Y-Values)
0.06
0.04
0.02
0
0.5 1 1.5 2 2.5 3 3.5 4 4.5

jumlah tetesan

25
Keterangan Gambar

Alat dan bahan


1. Gelas kimia 100 mL
tempat untuk
mereaksikan suatu zat

2. Gelas ukur 100 mL


untuk mengukur zat yang
diperlukan

3. Larutan Na2S2O3 1 M

Percobaan 1
Pengaruh konsentrasi zat pereaksi
pada laju reaksi (reaksi antara
Na2S2O3 dan HCl)

4. Larutan HCl 2 M

5. Menentukan volume
larutan Na2S2O3

6. Gelas A, B, C, D diisi
dengan Na2S2O3
sebanyak 5 mL

7. Gelas B, C, D
ditambahkan H2O
sebanyak 10 mL, 15 mL,
26
25 mL.

8. Setiap gelas ditambahkan


Lampiran Gambar

27

Anda mungkin juga menyukai