Anda di halaman 1dari 14

PENDAHULUAN

Sistem reproduksi pada perempuan berkaitan terutama dengan kelangsungan


keberadaan spesies manusia. Oleh karena itu, sistem ini berbeda dengan sistem organ lainnya
dalam tubuh yang berhubungan dengan homeostatis dan kemampuan bertahan hidup
individu. Proses reproduksi meliputi maturasi sexual (perangkat fisiologis untuk reproduksi),
pembentukan gamet (spermatozoa dan ovum), fertilisasi (penyatuan gamet), kehamilan, dan
laktasi.
Organ kelamin primer pada perempuan adalah ovarium yang berfungsi untuk
memproduksi ovum (oogenesis). Estrogen dan progesterone adalah hormone kelamin primer
perempuan.
Sistem reproduksi perempuan terdiri dari ovarium, duktus ovum, uterus, vagina,
genitalia eksternal, dan kelenjar mammae .

1
ANATOMI DAN FISIOLOGI REPRODUKSI WANITA

A. Definisi Reproduksi

Reproduksi adalah kemampuan makhluk hidup untuk melipat gandakan jumlah


melalui serangkaian proses tertentu, seperti maturasi sexual, pembentukan gamet
(spermatozoa dan ovum), fertilisasi, kehamilan, dan laktasi.

B. Sistem Reproduksi Pada Wanita


I. GENITALIA EXTERNA
Organ reproduksi eksterna pada wanita sering disebut vulva. Vulva ialah tempat
bermuaranya sistem urogenital. Vulva meliputi semua organ-organ yang di dapatkan antara os
pubis, ramus inferior dan perineum, yaitu :
Mons veneris/Mons Pubis
Labia majora dan labia minora
Clitoris
Vestibulum
Hymen
Urethra
Beberapa kelenjar lendir (Bartholini dan Skene)

Mons Veneris
Bagian yang menonjol dan terdiri dari jaringan lemak yang menutupi bagian depan
symphysis pubis.
Setelah pubertas kulit dari mons veneris tertutup oleh rambut

Labia Majora
Berbentuk lonjong dan menonjol, berasal dari mons veneris dan berjalan ke bawah
dan ke belakang.
Labia majora sinistra dan dextra bersatu di sebelah belakang dan merupakan batas
depan dari perineum, disebut : commisura posterior (frenulum).
Terdiri dari dua permukaan :
a. Bagian luar, menyerupai kulit biasa dan di tumbuhi rambut.
b. Bagian dalam menyerupai selaput lendir dan mengandung banyak kelenjar
sebaceae.
Labia Minora

2
Berfungsi untuk menutupi organ-organ genetalia di dalamnya serta merupakan daerah
erotik yang mengandung pambuluh darah dan syaraf.
Labia minora adalah dua lipatan kulit yang menutupi orifisium vaginalis dan
urethralis. Bagian ujung anteriornya bersatu, kemudian membelah. Kedua lipatan
tersebut (kiri dan kanan)bertemu diatas (preputium clitoridis) dan di bawah clitoris
(frenulum clitoridis).
Di bagian belakang kedua lipatan setelah mengelilingi orificium vaginea bersatu juga,
disebut : fourchet (hanya nampak pada wanita yang belum pernah melahirkan anak).
Labia minora tidak mengandung jaringan lemak, tetapi mempunyai banyak kelenjar
minyak.
Clitoris
Merupakan organ kecil yang terletak pada pertemuan antara ke dua labia minora dan
dasar mons pubis. Ukurannya sebesar kacang polong, penuh dengan sel syaraf
sensorik dan pembuluh darah. Organ mungil ini sangat sensitif dan berperan besar
dalam fungsi seksual.
Merupakan daerah erotik utama pada wanita yang akan membesar dan mengeras
apabila mendapatkan rangsangan seksual.
Jumlah pembuluh darah dan persyarafan yang banyak membuat klitoris
sangat sensitif terhadap suhu, sentuhan dan sensasi tekanan. Fungsi utama
klitoris adalah menstimulasi dan meningkatkan keregangan seksual.
Ujung badan klitoris dinamai Glans dan lebih sensitif dari pada badannya
Panjang klitoris jarang melebihi 2 cm dan bagian yang terlihat adalah sekitar 6x6 mm
atau kurang pada saat tidak terangsang dan akan membesar jika terangsang.
Identik dengan penis pria
Vestibulum
Merupakan rongga yang sebelah lateral dibatasi oleh kedua labia minora, anterior oleh
clitoris, dorsal oleh fourchet.
Pada vestibulum terdapat muara-muara dari vagina urethra dan terdapat pula 4 lubang
kecil yaitu : 2 muara dari kelenjar Bartholini yang terdapat di samping dan agak ke
belakang dari introitus vaginae, 2 muara dari kelenjar Skene di samping dan agak
dorsal dari urethra.
GI. Vestibularis majoris Bartholini
Merupakan kelenjar terpenting di daerah vulva dan vagina.
Mengeluarkan sekret mucus (lendir) pada waktu coitus.
Ostium Uretra
Walaupun bukan merupakan organ reproduksi sejati, namun dimasukkan ke dalam
bagian karena menyatu dengan vulva.
Biasanya terletak sekitar 2,5 cm di bawah clitoris.
Hymen (Selaput dara)

3
Berupa lapisan yang tipis dan menutupi sebagian besar dari introitus vaginae.
Merupakan selaput yang menutupi introitus vagina, biasanya berlubang membentuk
semilunaris, anularis, kribiformis (ada banyak lubang kecil), tapisan, septata
(bercelah), atau fimbria (berumbai tidak beraturan) dan bila tidak berlubang disebut
atresia himenalis atau hymen imperforata.. Pada tipe hymen fimbriata, pada gadis sulit
membedakannya dengan hymen yang sudah mengalami penetrasi saat coitus.
Biasanya hymen berlubang sebesar ujung jari berbentuk bulan sabit hingga getah dari
genitalia interna dan darah haid dapat mengalir keluar.
Bila hymen tertutup sama sekali disebut hymen occlusivium.
Setelah partus, hanya tinggal sisa-sisa kecil pada pinggir introitus dan disebut
carunculae myrtiformis.
Perineum
Daerah muskular yang ditutupi kulit anatara introitus vagina dan anus dengan panjang
sekitar 4 cm.
Perineum anatomis atau perineum sebenarnya adalah pintu keluar pelvis berikut
jaringan lunak yang menutupinya. Jadi terdiri atas segitiga urogenital yang tersusun
atas vulva dan segitiga anal yang bertemu pada basis masing-masing dan anus.

II. GENITALIA INTERNA


Genitalia interna adalah organ reproduksi wanita yang terletak di dalam rongga pelvis
yang tidak dapat dilihat dari luar, terletak disebelah dalam dan hanya dapat dilihat dengan alat
khusus atau dengan pembedahan.
Bagian bagian Genitalia Interna :
Vagina
Suatu saluran musculo- membranosa yang menghubungkan uterus dengan vulva.
Terletak antara kandung kencing dan rectum.
Dinding depan vagina 9 cm, dinding belakang 11 cm
Pada dinding vagina tedapat lipatan-lipatan yang berjalan circulair dan disebut Rugae,
terutama pada bagian bawah vagina.
Setelah melahirkan, sebagian daripada Rugae akan menghilang.
Walaupun disebut selaput lendir vagina, selaput ini tak mempunyai kelenjar-kelenjar
sama sekali sehingga tak dapat menghasilkan lendir, mungkin lebih baik disebut kulit.
Ke dalam puncak vagina menonjol ujung dari cervix.
Bagian dari cervix yang menonjol ke dalam vagina disebut Portio.
Oleh Portio puncak vagina dibagi menjadi 4 bagian :
Fornix anterior
Fornix posterior
Fornix lateral kanan dan kiri
Vagina mempunyai faal penting :

4
Sebagai saluran yang mengalirkan sekret dan darah pada saat haid dari uterus.
Sebagai alat persetbuhan.
Sebagai jalan lahir pada saat partus.
Sel-sel dari lapisan atas epitheel vagina mengandung glycogen.glycogen ini
menghasilkan asam susu oleh karena adanya basil Doderlein hingga vagina
mempunyai reaksi asam dengan pH = 4,5 dan ini memberi proteksi terhadap infeksi
kuman.
Uterus
Uterus (rahim) merupakan organ yang memiliki peranan besar dalam reproduksi
wanita, yakni dari saat menstruasi hingga melahirkan. Bentuknya seperti buah pear,
berongga, dan berotot. Sebelum hamil beratnya 30-50 gram dengan ukuran panjang 9
cm dan lebar 6 cm kurang lebih sebesar telur ayam kampung. Tetapi saat hamil
mampu membesar dan beratnya mencapai 1000 gram.
Dalam keadaan tidak hamil terdapat dalam ruangan pelvis minor diantara vesica
urinaria dan rectum.
Permukaan belakang sebagian besar tertutup oleh peritoneum sedangkan permukaan
depan hanya di bagian atasnya saja.
Bagianbawah dari permukaan depan melekat pada dinding belakang vesica urinaria.
Uterus merupakan alat yang berongga dan berbentuk sebagai bola lampuyang gepeng
dan terdiri dari 3 bagian :
Corpus uteri berbentuk segitiga
Cervix uteri berbentuk silindris
Bagian dari corpus uteri antara kedua pangkal tuba disebut fundus uteri (dasar rahim).
Pinggir kanan/kiri tidak tertutup oleh peritoneum karena berbatasan dengan
parametrium kanan/kiri.
Ukuran uterus
1) Bentuk dan ukuran uterus sangat berbeda-beda tergatng daripada :
o Usia
o Pernah melahirkan anak atau belum
Pada anak-anak panjangnya uterus : 2 3 cm
Pada nullipara : 6 8 cm
Pada multipara : 8 9 cm
2) Panjangnya corpus uteri terhadap cervix uteri juga berbeda-beda :
Pada anak-anak, panjangnya corpus uteri daripada panjangnya cervix uteri.
Pada gadis remaja, sama panjangnya dengan cervix uteri.
Pada multipara , corpus uteri 2x panjangnya cervix uteri.
o Cavum uteri (rongga rahim) berbentuk segitiga, lebar di daerah fundus dan
sempit ke arah cervix.

5
o Sebelah atas rongga rahim berhubungan dengan saluran telur (tuba fallopi)
dan sebelah bawah dengan saluran leher rahim (canalis cervicalis).
o Hubungan antara cavum uteri dan canalis cervicalis disebut, ostium uteri
internium, sedangkan muara canalis cervicalis ke dalam vagina disebut,
ostium uteri externum.
Ada dua buah ostium uteri internum ialah :
a. Ostium uteri internum anatomicum yang betul-betul merupakan batas antara
canalis cervicalis dan cavum uteri.
b. Ostium uteri internum histologicum ialah, tempat pada canalis cervicalis,
dimana selaput lendir cavum uteri berubah menjadi selaput lendir cervix.
Tempat ini letaknya sedikit dibawah ostium uteri internum anatomicum.
o Bagian cervix antara ostium uteri internum anatomicum dan ostium uteri
histologicum disebut isthmus uteri. Bagian tersebut dapat melebar selama
kehamilan dan disebut segment bawah uterus.
o Bagian cervix yang menonjol ke dalam puncak vagina disebut :
o Portio vaginalis atau dengan singkat portio, sedangkan bagian diatas portio
vaginalis disebut portio supra vaginalis.
o Ostium uteri eexternum pada nullipara berbentuk oval dan kecil sedangkan
pada multipara terlihat lebar dan seolah-olah membagi portio dalam dua
bagian : bibir depan dan belakang dari portio.
Dinding rahim terdiri dari 3 lapisan :
1) Perimetrium (lapisan peritoneum) yang meliputi dinding uterus bagian luar.
2) Myometrium (lapisan otot), merupakan lapisan yang paling tebal.
Terdiri dari otot polos yang disusun sedemikian rupa hingga dapat mendorong
isinya keluar pada persalinan. Diantara serebut-serabut otot terdapat pembuluh-
pembuluh darah, pembuluh lympha dan urat saraf.
- Struktur uterus pada waktu hamil
Otot uterus terdiri dari 3 lapisan :
Lapisan luar :
Lapisan seperti kap melengkung melalui fundus menuju ke arah ligamenta.
Lapisan dalam :
Merupakan serabut-serabut otot yang berfungsi sebagai sphincter terletak pada
ostium internum tubae dan orificium uteri internum.
Lapisan tengah :

6
Terletak antara kedua lapisan diatas, merupakan anyaman serabut otot yang
tebal ditembus olh pembuluh-pembuluh darah, jadi dinding uterus terutama
dibentuk oleh lapisan tengah ini.
Masing-masing serabut mempunyai dua lengkungan hingga keseluruhannya
berbentuk angka 8, dengan struktur seperti ini setelah persalinan seraut-serabut
ini berkonstruksi dan menekan pembuluh darah, jedi bekerja sebagai penjepit
pembuluh darah.
3) Endometrium (selaput lendir) merupakan lapisan bagian dalam corpus uteri
yang membatasi cavum uteri.
Pada endometrium didapatkan lubang-lubang kecil, merupakan muara-muara
dari saluran-saluran kelenjar uterus yang dapat menghasilkan sekret alkalis yang
membasahi cavum uteri. Epitel endometrium berbentuk silindris.
Tebalnya, susunannya dan faalnya berubah secara siklis karena dipengaruhi oleh
hormon-hormon ovarium. Dalam kehamilan endometrium berubah menjadi
decidua.
Di bawah pengaruh hormonal maka lapisan mucosa uterus mengalami
perubahan-perubahan tertentu hingga cukup baik untuk implantasi dan untuk
memberi makanan pada ovum.
Perubahan ini terjadi beberapa hari setelah implantasi ovum, dimana sel-sel
jaringan ikat (stroma) dari endometrium membengkak dan sifatnya berubah, selnya
jadi bulat dan vesiculer, cyptoplasmanya jadi jernih dan sedikit basophil dan
dikelilingi membran yang bening.
Selaput lendir cervix mempunyai sifat yang berlainan. Epitelnya terdiri dair
sel-sel berbentuk silinder dan mengeluarkan sekret secara terus menerus, sifat
sekret tersebut sangat dipengaruhi oleh hormon-hormon ovarium.
Sikap dan letak uterus di tengah-tengah rongga panggul dipertahankan oleh :
1. Tonus uterus sendiri
2. Ligament-ligament uterus
3. Otot-otot dasar panggul
Ligament-ligament uterus adalah :

1. Ligamentum latum:
Berupa lipatan peritoneum sebelah lateral kanan kiri daripada uterus, meluas
sampai ke dinding panggul dan dasar panggul, sehingga seolah0olah menggantung
pada tuba. Ruangan antara kedua lembar dari lipatan ini terisi oleh jaringan yang
longgar, disebut: parametrium, dimana berjalan arteria, vena uterina, pembuluh
lympha, dan ureter.
2. Ligamenium tum rotundum (Lig. teres uteri):

7
Terdapat di bagian atas uterus, caudal dari insertie tuba, kedua ligamen ini melalui
canali inguinalis ke bagian cranial labium majus terdiri dari jaringan otot polos
(identik dengan myometrium) dan jaringan ikat dan menahan uterus dalam
anteflexie. Pada waktu kehamilan mengalami hypertrophie dan dapat diraba
dengan pemeriksaan luar.
3. Ligamentum infundibulo pelvicum (lig. suspensorium ovarii):
Dua buah kiri kanan dari infundibulum dan ovarium ke dinding panggul.
Ligamentum ini menggantungkan uterus pada dinding panggul. Antara sudut tuba
dan ovarium terdapat ligamentum ovarii proprium.
4. Ligamentum cardinale:
Kiri kanan dari cerviks setinggi ostium uteri internum ke dinding panggul.
Menghalangi pergerakan ke kiri atau ke kanan.
5. Ligamentum sacrouterinum:
Kiri kanan dari cerviks sebelah belakang ke sacrum mengelilingi rectum.
6. Ligamentum vesicouterinum:
Dari uterus ke kandung kencing.

Letak uterus

1. Ante & retroflexiouteri:


sumbu cerviks dan sumbu corpus uteri membentuk sudut. Jika sudut ini membuka
ke depan disebut anteflexio, jika membuka ke belakang disebut retrofleksio.
2. Ante & retrofersiouteri:
Sumbu vagina dan sumbu uterusmembentuk sudut. Jika sudut ini membuka ke
depan, disebut antefersio, jika membuka ke belakang disebut retrofersio.
3. Positio:
Uterus biasanya tidak terletak tepat pada sumbu panggul, bisa lebih ke kiri, lebih
ke kanan, lebih ke depan, lebih ke belakang disebut sinistro, dextro, antero, dorso
positio.
4. Torsio:
Letak uterus agak berputar.

Pembuluh darah uterus

1. A. Uterina:
Berasal dari arteri hypogastrica yang melalui ligamentum latum menuju ke sisi
uterus. Kira-kira setinggi ostium uteriinternum dan memberi darah pada uterus dan
bagian atas vagina dan mengadakan anastromose dengan arteri ovarica.
2. Arteri ovarica:
Berasal dari aorta, masuk ligamentum latum melalui ligamentum infundibulo
pelvicum dan memberi darah pada ovarium, tuba, dan fundus uteri. Darah dari
uterus dialirkan melalui vena uterina dan vena ovarica yang sejalan dengan

8
arterinya hanya vena ovarica kiri tidak masuk langsung ke dalam vena cava
inferior tetapi melalui vena renalis kiri.

Pembuluh lympha dari cerviks menuju ke lymphoglandulae hypogastricae sedangkan


dari corpus uteri sebagian ke nymphogandulae lumbales.
Serat-serat saraf uterus:
Kontraksi dinding uterus adalah autonom, tidak memerlukan rangsangan dari susunan
saraf pusat. Serat-serat saraf yang datang dari susunan saraf pusat rupanya hanya
untuk mengkoordinir kontraksi . uterus dipengaruhi oleh serat-serat saraf simpatis
maupun para simpatis yang menuju ke ganglion cervicale dari Frankenhauser yang
terletak di pangkal lig. sacro uterinum.
Rangsang pada ganglion ini misalnya berupa tekanan oleh kepala anak dapat
menguatkan his.

Tuba uterina Fallopii:

Alat ini terdapat pada tepi atas ligamentum latum, berjalan ke arah lateral, mulai dari
cornu uteri kanan kiri. Panjangnya 12 cm, diameter 3-8 mm.
Pada tuba ini dibedakan 4 bagian:

- Pars interstitialis (intramuralis) : bagian tuba yang berjalan dalma dinding uterus,
mulai pada ostium internum tubae.
- Pars isthmica: bagian tuba setelah keluar dari dinding uterus, merupakan bagian
tuba yang lurus dans empit.
- Pars ampullaris: bagian tuba antara pars isthmica dan infundibulum merupakan
bagian tuba yang paling lebar dan berbentuk S.
- Infundibulum: ujung dari tuba dengan umbai-umbai yang disebut fimbriae,
lubangnya disebut ostium abdominale tubae.

Fungsi utama tuba ialah untuk membawa ovum yang dilepaskan ovarium ke jurusan
cavum uteri.

Ovarium:

Ovarium ada 2, kiri dan kanan uterus, dihubungkan dengan uterus oleh ligamen ovarii
proprium dan dihubungkan dengan dinding panggul dengan perantaraan ligamen
infundibulo-pelvicum, disini terdapat pembuluh darah untuk ovarium yaitu a & v
ovarica.
Pada ovarium dibedakan:

9
- Permukaan medial yang menhgadap ke arah cavum douglasi dan permukaan
lateral.
- Ujung atas yang berdekatan dengan tuba dan ujung bawah yang lebih dekat
dengan uterus (extremitas tubaria dan extremitas uterina)
- Pinggir yang menghadap ke muka (margo-mesovaricus) melekat pada lembar
belakang ligamen latum dengan perantaraan mesovarium dan pinggir yang
menghadap ke belakang (margo liber).

Ovarium ini letaknya pada dinding lateral panggul dalam sebuah lekuk yang disebut
fossa ovarica waldeyeri.
Ovarium terdiri dari bagian luar (cortex) dan bagian dalam (medulla).
Pada cortex terdapat folikel-folikel primordial.
Pada medulla terdapat pembuluh darah, urat saraf dan pembuluh lympha.

Parametrium

Jaringan ikat yang terdapat antara kedua lembar ligamen latum disebut parametrium.
Bagian atas ligamen latum yang mengandung tuba disebut mesodalpinx dan bagian
caudalnya yang berhubungan dengan uterus disebut mesometrium.
Pada sisi depan ligamen latum berjalan ligamen teres uteri, pada permukaan belakang
ligamen ovarii propium.
Mesovarium merupakan lipat peritoneum untuk ovarium dan terdapat antara
mesosalpinx dan mesometrium.
Ligamen suspensorium ovarii berjalan dari extremitas tubaria ovarii ke dinding
panggul.
Pada parametrium ini berjalan ureter, a &v uterina.
Parametrium sebelah bawah yang menyelubungi a & v uterina lebih padat dari
jaringan sekitarnya disebut cardinale.
Pertumbuhan alat kandungan:
Alat kandungan mulai terbentuk pada embryo yang berumur 6 minggu.
Alat kandungan terdiri dari 2 saluran yang disebut saluran Muller.
Kedua saluran muller ini bersatu dibagian bawahnya untuk membentuk bagian atas
dari vagina dan uterus, sedangkan bagian atas tetap terpisah ialah yang menjadi tuba.
Kalau penyatuan di bagian bawah dari saluran muller kurang sempurna maka
mungkin terbentuk 2 vagina dan 2 uterus atau satu vagina dan 2 uterus atau satu
uterus yang masih mempunyai sekat di tengah dll.

C. Kelainan Reproduksi pada Wanita

Gangguan pada sistem reproduksi perempuan, antara lain kista ovarium, mioma,
kanker serviks, masalah menstruasi, penyakit menular seksual, dan sterilitas.

10
a. Kista Ovarium
Kista adalah kantong berisi cairan, kista seperti balon berisi air, dapat tumbuh di
mana saja dan jenisnya bermacam-macam. Kista yang berada di dalam atau
permukaan ovarium (indung telur) disebut kista ovarium atau tumor ovarium.
Kista ovarium sering terjadi pada wanita di masa reproduksinya. Sebagian besar
kista terbentuk karena perubahan kadar hormon yang terjadi selama siklus haid,
produksi dan pelepasan sel telur dari ovarium.
Jenis-jenis kista ovarium

1.Kista fungsional
Kista yang terbentuk dari jaringan yang berubah pada saat fungsi normal haid.
Kista normal ini akan mengecil dan menghilang dengan sendirinya dalam kurun
2-3 siklus haid. Terdapat 2 macam kista fungsional: kista folikular dan kista
korpus luteum.
o Kista folikular
Folikel sebagai penyimpan sel telur akan mengeluarkan sel telur pada saat
ovulasi bilamana ada rangsangan LH (Luteinizing Hormone). Pengeluaran
hormon ini diatur oleh kelenjar hipofisis di otak. Bilamana semuanya
berjalan lancar, sel telur akan dilepaskan dan mulai perjalannya ke saluran
telur (tuba falloppi) untuk dibuahi. Kista folikuler terbentuk jika lonjakan
LH tidak terjadi dan reaksi rantai ovulasi tidak dimulai, sehingga folikel
tidak pecah atau melepaskan sel telur, dan bahkan folikel tumbuh terus
hingga menjadi sebuah kista. Kista folikuler biasanya tidak berbahaya,
jarang menimbulkan nyeri dan sering hilang dengan sendirinya antara 2-3
siklus haid.

o Kista korpus luteum


Bilamana lonjakan LH terjadi dan sel telur dilepaskan, rantai peristiwa lain
dimulai. Folikel kemudian bereaksi terhadap LH dengan menghasilkan
hormon estrogen dan progesteron dalam jumlah besar sebagai persiapan
untuk pembuahan. Perubahan dalam folikel ini disebut korpus luteum.
Tetapi, kadangkala setelah sel telur dilepaskan, lubang keluarnya tertutup
dan jaringan-jaringan mengumpul di dalamnya, menyebabkan korpus
luteum membesar dan menjadi kista. Meski kista ini biasanya hilang dengan
sendiri dalam beberapa minggu, tetapi kista ini dapat tumbuh hingga 4 inchi
(10 cm) diameternya dan berpotensi untuk berdarah dengan sendirinya atau

11
mendesak ovarium yang menyebabkan nyeri panggul atau perut. Jika kista
ini berisi darah, kista dapat pecah dan menyebabkan perdarahan internal
dan nyeri tajam yang tiba-tiba.
2.Kista dermoid
Kista ovarium yang berisi ragam jenis jaringan misal rambut, kuku, kulit, gigi
dan lainnya. Kista ini dapat terjadi sejak masih kecil, bahkan mungkin sudah
dibawa dalam kandungan ibunya. Kista ini biasanya kering dan tidak
menimbulkan gejala, tetapi dapat menjadi besar dan menimbulkan nyeri.
3.Kista endometriosis
Kista yang terbentuk dari jaringan endometriosis (jaringan mirip dengan selaput
dinding rahim yang tumbuh di luar rahim) menempel di ovarium dan
berkembang menjadi kista. Kista ini sering disebut juga sebagai kista coklat
endometriosis karena berisi darah coklat-kemerahan. Kista ini berhubungan
dengan penyakit endometriosis yang menimbulkan nyeri haid dan nyeri
sanggama.
4.Kistadenoma
Kista yang berkembang dari sel-sel pada lapisan luar permukaan ovarium,
biasanya bersifat jinak. Kistasenoma dapat tumbuh menjadi besar dan
mengganggu organ perut lainnya dan menimbulkan nyeri.

5.Polikistik ovarium
Ovarium berisi banyak kista yang terbentuk dari bangunan kista folikel yang
menyebabkan ovarium menebal. Ini berhubungan dengan penyakit sindrom
polikistik ovarium yang disebabkan oleh gangguan hormonal, terutama hormon
androgen yang berlebihan. Kista ini membuat ovarium membesar dan
menciptakan lapisan luar tebal yang dapat menghalangi terjadinya ovulasi,
sehingga sering menimbulkan masalah infertilitas.
b. Mioma
Jumlah wanita yang terkena mioma hingga kini semakin meningkat dari hari ke hari.
penyakit ini tergolong penyakit yang banyak terjadi pada alat reproduksi. Mioma
uteri adalah tumor jinak di jaringan otot rahim (miometrium). Jadi, tumor ini
mengenai organ rahim. Mioma uteri kebanyakan terjadi pada masa reproduksi dan
pembesarannya berkaitan dengan hormon estrogen.
Mioma pada rahim dapat mengganggu kehamilan, yaitu menyebabkan kelainan letak
janin (posisi janin melintang) bahkan dengan mioma uteri dapat mengakibatkan
keguguran. Pada wanita yang tidak hamil, mioma pun dapat menyebabkan kelainan,
yaitu kelainan haid (haid menjadi tidak teratur atau bertambah banyak). Hal ini

12
sangat tergantung dari ukuran dan letak mioma. Penyebab pasti dari mioma sampai
saat ini belum diketahui dengan pasti, tetapi diduga ada peranan hormon estrogen
yang berperanan disamping faktor keturunan. Beberapa ahli dalam penelitiannya
menemukan bahwa pada otot rahim yang berubah menjadi mioma ditemukan
reseptor estrogen yang lebih banyak daripada otot rahim normal.
c. Kanker Serviks
Serviks merupakan dasar uterus yang berhubungan dengan vagina. Sel-sel yang
terbentuk di permukaan serviks dapat tumbuh abnormail dengan bentuk yang tidak
teratur. Keadaan tersebut dapat dideteksi dengan teknik apusan jaringan dari bagian
atas vagina. Ketidaknormalan sel-sel tersebut bukanlah bukti kanker, tetapi sel-sel
yang tidak teratur dapat menjadi kanker. Diagnosis awal dan pengobatan dapat
mencegah perkembangan penyakit ini.
d. Penyakit Menular Seksual ( PMS )
Penyakit ini meliputi HIV/AIDS, sifilis, gonorea, dan herpes genitalis. Penyakit ini
dapat menyebar dari satu orang ke orang lain, salah satunya melalui hubungan
seksual.

e. Sterilitas/Infertilitas
Suatu bentuk infertilitas atau kemandulan pada perempuan adalah penyumbatan
oviduk secara permanen yang mencegah ovum dibuahi atau mencapai uterus. Untuk
mengatasinya, ovum harus diambil dari ovari melalui pembedahan dan dibuahi secara
eksternal sebelum dikembalikan ke dalam uterus

13
KESIMPULAN
Reproduksi adalah kemampuan makhluk hidup untuk melipat gandakan jumlah
melalui serangkaian proses tertentu, seperti maturasi sexual, pembentukan gamet
(spermatozoa dan ovum), fertilisasi, kehamilan, dan laktasi.

Sistem reproduksi pada wanita meliputi genitalia eksterna dan genitalia interna.

Organ reproduksi eksterna pada wanita sering disebut vulva. Vulva ialah tempat
bermuaranya sistem urogenital. Vulva meliputi semua organ-organ yang di dapatkan antara os
pubis, ramus inferior dan perineum, yaitu : Mons veneris/Mons Pubis, Labia majora dan labia
minora, Clitoris, Vestibulum, Hymen, Urethra, dan beberapa kelenjar lendir (Bartholini dan
Skene).
Genitalia interna adalah organ reproduksi wanita yang terletak di dalam rongga pelvis
yang tidak dapat dilihat dari luar, terletak disebelah dalam dan hanya dapat dilihat dengan alat
khusus atau dengan pembedahan.
Bagian-bagian dari genitalia interna meliputi vagina, uterus, Tuba uterina Fallopi,
ovarium, dan parametrium.
Gangguan pada sistem reproduksi perempuan, antara lain kista ovarium, mioma,
kanker serviks, masalah menstruasi, penyakit menular seksual, dan sterilitas.

DAFTAR PUSTAKA
Sloane, Ethel. 2003. Anatomi Fisiologi Untuk Pemula. Jakarta: EGC

Bagian Obstetri & Ginekologi Fakultas Kedokteran Universitas Padjajaran Bandung.


1983.Obstetri Fisiologi. Bandung: Eleman

14

Anda mungkin juga menyukai