Dalam anatomi manusia, tulang selangka atau clavicula adalah tulang yang
membentuk bahu dan menghubungkan lengan atas pada batang tubuh. Clavicula
berbentuk kurva-ganda dan memanjang. Ini adalah satu-satunya tulang yang
memanjang horizontal dalam tubuh. Terletak di atas tulang rusuk pertama. Pada ujung
medial, clavicula bersendi pada manubrium dari sternum (tulang dada) pada sendi
sternoclavicularis. Pada bagian ujung lateral bersendi dengan acromion dari scapula
(tulang belikat) dengan sendi acromioclavicularis. Pada wanita, clavicula lebih
pendek, tipis, kurang melengkung, dan permukaannya lebih halus.
Sebagai pengganjal untuk menjauhkan anggota gerak atas dari bagian dada
supaya lengan dapat bergerak leluasa.
Meneruskan goncangan dari anggota gerak atas ke kerangka tubuh (aksial).
Permukaan superior:
Permukaan inferior
0
Ligamentum conoideum (bagian medial dari ligamentum coracoclaviculare)
pada tuberculum conoideum
Ligamentum trapzoideum (bagian lateral dari ligamentum coracoclaviculare
pada linea trapezoidea
Batas anterior:
Otot sternocleidomastoid
Otot sternohyoideus
Otot trapezius
1
Perkembangan
Clavicula adalah tulang pertama yang mengalami proses pengerasan osifikasi selama
perkembangan embrio minggu ke-5 dan 6. Clavicula juga yang merupakan tulang
terakhir yang menyelesaikan proses pengerasan yakni pada usia 21 tahun.
D. FRAKTUR KLAVIKULA
Fraktur clavicula dapat terjadi sebagai akibat trauma langsung atau gaya tak
langsung yang dihantarkan melalui bahu. Kebanyakan fraktur klavikula dijumpai
pada separuh bagian distal, biasanya pada pertemuan 1/3 tengah dan 1/3 distal. Kira-
kira 2/3 fraktur klavikula terjadi pada anak-anak. Fraktur klavikula pada waktu lahir
berkisar di antara greenstick sampai perpindahan komplet dan harus dibedakan
dengan dari pseudoartrosis kongenital.
Karena fiksasi relatif dari fragmen medial dan beratnya ekstremitas superior,
frakmen distal pindah ke bawah, kedepan dan ke arah garis tengah. Foto rentgen
anteroposterior harus selalu dibuat, tetapi proyeksi oblik kadang-kadang lebih
berguna. Meskipun cedera pada pleksus brakhialis atau arteri subklavia tidak sering
terjadi, komplikasi seperti itu biasanya dapat diperlihatkan pada pemeriksaan fisik.
mekanisme trauma berupa trauma langsung atau tak langsung ( dari lateral
bahu)
2
b) Fraktur lateral klavikula ( Fraktur 1/3 lateral klavikula)
fraktur klavikula lateral dan ligament korako-kiavikula, yang dapat dibagi:
F. PATOFISIOLOGI
Fraktur yang terjadi kearah medial terhadap fragment maka ujung luar
mungkin tampak bergeser kearah belakang dan atas, sehingga membentuk benjolan
dibawah kulit.
3
Gambar 3 : mekanisme fraktur mid clavicula
G. PEMERIKSAAN KLINIS
4
H. PEMERIKSAAN RADIOLOGIS
I. INDIKASI OPERASI
fraktur terbuka;
terkait cedera vaskular;
defisit neurologis progresif;
kontaminasi kotoran dengan jaringan kulit yang kemungkinan akan
menyebabkan kerusakan kulit;
medialization signifikan dari sendi bahu;
robeknya ligamen coracoclavicular dengan fraktur distal;
fraktur ipsilateral dari klavikula dan skapula (bahu mengambang);
pasien cedera;
fraktur clavicular bilateral, dan kompleks, ipsilateral, ekstremitas atas fraktur.
5
J. TEKNIK PENANGANAN TERAPI KONSERVATIF DAN OPERASI
6
Gambar 5 : Verband figure of eight
Plating Clavikula
7
Gunakan insisi sesuai garis Langer untuk mengekspos permukaan superior clavikula.
Hindari flap kulit undermining dan kerusakan saraf supraklavikula. Hindari juga
diseksi subperiosteal pada fracture site.
Lakukan reduksi fragmen fraktur jika memungkinkan pasang lag screw melintasi
fraktur. Plate diletakkan di sisi superior clavikula dengan 3 screw pada masing-
masing sisi fraktur untuk mencapai fiksasi yang solid.
Jika diperlukan diletakan subkutaneus drain, luka operasi ditutup dengan jahitan
subcuticular.
2. Fraktur lateral
Undisplaced fraktur dapat diterapi dengan sling. Displaced fraktur dapat diterapi
dengan sling atau dengan open reduction dan internal fiksasi.
Jika pergeseran lebih dari setengah diameter klavikula harus direduksi dan
internal fiksasi. Bila dibiarkan tanpa terapi akan terjadi deformitas dan dalam
beberapa kasus rasa tidak enak dan kelemahan pada bahu karena itu terapi
diindikasikan melalui insisi supraklavikular, fragmen diaposisi dan dipertahankan
dengan pen yang halus, yang menembus kearah lateral melalui fragmen sebelah luar
dan akromion dan kemudian kembali ke batang klavikula. Lengan ditahan dengan
kain gendongan selama 6 minggu dan sesudah itu dianjurkan melakukan pergerakan
penuh.
3. Fraktur Medial
8
Fraktur medial klavikula merupakan fraktur yang paling stabil karena adanya
ligamen sekitar dan bisa diobati dengan sling untuk kenyamanan dan mengembalikan
ke fungsi normal. Tindakan Bedah pada fraktur medial klavikula jarang diindikasikan
dan terbatas pada kasus-kasus di mana ada dislokasi berbagai macam fragmen fraktur
atau terjadi kerusakan pada struktur neurovaskular penting. Ketika dilakukan
tindakan bedah, fraktur dapat diperbaiki dengan menggunakan jahitan berat melewati
lubang bor di tulang atau sebaliknya, dengan small low-profile plate. Pin fiksasi harus
dihindari karena ada kemungkinan perangkat keras ini migrasi ke dalam organ vital
yg terletak di bawah.
K. KOMPLIKASI OPERASI
1. Komplikasi dini
2. Komplikasi lanjut
mal-union :
2. untuk memperoleh basil kosmetik yang baik dan cepat dapat menjalani
terapi yang lebih drastis yaitu fraktur direduksi dibawah anastesi dan
dipertahankan reduksinya dengan menggunakan gips yang
mengelilingi dada ( wirass)
9
kekakuan bahu sering ditemukan, hanya sementara, akibat rasa takut untuk
menggerakkan fraktur. Jari juga akan kaku dan membutuhkan waktu
berbulan-bulan untuk memperoleh kembali gerakan, kecuali kalau dilatih.
L. PERAWATAN PASCABEDAH
Rehabilitasi
Commersial strap yang berbentuk angka 8, harus di follow up apakah sudah cukup
kencang. Strap ini harus dikencangkan secara teratur. Anak anak <10 tahun
menggunakan strap atau splint selama 3-4 minggu sampai bebas nyeri, sedangkan
orang dewasa biasanya membutuhkan waktu 4-6 minggu. Pasien dianjurkan untuk
melakukan pergerakan seperti biasa begitu nyeri berkurang (strap/splint/sling sudah
dilepas).
10
DAFTAR PUSTAKA
4. Netter FH. Atlas of Human Anatomy. 4th ed. US: Saunders; 2006.
11