PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Negara Indonesia adalah sebuah Negara yang memiliki kekayaan dan potensi sumber
daya alam yang luar biasa, setiap potensi yang dimilikinya memiliki keunikan tersendiri
apabila di jadikan pariwisata, keberadaannya akan memberikan pengaruh dan dampak yang
besar bagi Negara maupun bagi masyarakat sekitarnya.
Indonesia sebagai negara yang dianugrahi kekayaan alam yang luar biasa dengan sektor
pariwisata sebagai salah satu pendapatan devisa negara tentunya perlu memperhatikan
dampak dan kondisi lingkungan dimana pariwisata itu terjadi, agar kondisi alam yang ada
dapat terjaga keberlanjutannya, dan menjadi daya tarik wisata yang memiliki nilai tambah
tersendiri.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pariwisata
Dalam kamus besar bahasa Indonesia pariwisata adalah suatu kegiatan atau
perjalanan yang berhubungan dengan rekreasi. Secara Etomologi pariwisata berasal dari
dua kata yaitu pari yang berarti banyak/berkeliling, sedangkan pengertian wisata
berarti pergi. Sedangkan pengertian secara umum pariwisata merupakan suatu
perjalanan yang dilakukan seseorangyang bersifat sementara waktu dan diselenggarakan
dari satu tempat ke tempat lain yang bertujuan untung bertamasya atau berekreasi.
Menurut Mathieson and Wall (1982), pariwisata adalah suatu fenomena kompleks
yang melibatkan pergerakan orang ke suatu tempat diluar tempat biasa ia tinggal, dimana
kegiatan yang dilakukan melibatkan berbagai pihak lain,termasuk di dalamnya kegiatan
yang menggunakan fasilitas yang berhubungan dengan pariwisata.
Menurut Gartner (1996) yang dikutip oleh Sudiarta (2011), pariwisata juga dilihat
dari berbagai aspek, termasuk aspek fisik atau lingkungan, dimana pariwisata adalah
dimana seseorang keluar dari kebiasaannya berdasarkan keinginannya untuk memenuhi
kebutuhan, namun disisi lain tidak terlepas dari akibat yang ditimbulkan oleh kegiatan
tersebut,terutama dampak yang dihasilkan terhadap sosial budaya, ekonomi, dan
lingkungan fisik.
Dari batasan tersebut diatas tampak bahwa prinsip kepariwisataan dapat mencakupi
semua macam perjalanan, asal saja perjalanan tersebut dengan bertamasya dan rekreasi.
Dalam hal ini diberikan suatu
garis pemisah yang menyatakan bahwa perjalanan tersebut tidak bermaksud untuk
memangku suatu jabatan disuatu tempat atau daerah tertentu sebab perjalanan terakhir ini
dapat digolongkan kedalam perjalanan bukan untuk tujuan pertamasyaan atau pariwisata.
Artinya semua urusan dan kegiatan ada kaitannya dengan perencanaan, pengaturan,
pelaksanaan, pengawasan pariwisata baik yang dilakukan oleh pemerintah, pihak swasta,
dan masyarakat disebut Kepariwisataan.
1. Wisatawan
Pengertian dari wisatawan menurut F.W. Ogilvie yaitu semua orang meninggalkan
ruamh kediaman mereka untuk jangka waktu kurang dari satu tahun dan sementara
mereka bepergian mereka mengeluarkan uang di tempat yang mereka kunjungi tanpa
dengan maksud mencari nafkah ditempat trsebut. (Pendit N. S. 1994 : 37).
Batasan ini diberi variasi lagi oleh A.J. Norwal yang menyatakan seorang wisatawan
adalah seseorang yang memasuki wilayah asing dengan maksud dan tujuan apapun
asalkan bukan untuk tinggal permanen atau untuk usaha-usaha yang teratur melintasi
perbatasan, dan yang mengeluarkan uangnya di negeri yang dikunjungi, yang mana
diperolehnya bukan di negeri tersebut melainkan dinegri lain. (Pendit N. S, 1994 : 37).
1. Wisata Budaya
Yaitu perjalanan yang dilakukan atas dasar keinginan untuk memperluas pandangan
hidup seseorang dengan jalan mengadakan kunjungan atau peninjauan ketempat lain
atau ke luar negeri, mempelajari keadaan rakyat, kebiasaan adat istiadat mereka, cara
hidup mereka, budaya dan seni mereka. Seiring perjalanan serupa ini disatukan
dengan kesempatankesempatan mengambil bagian dalam kegiatankegiatan budaya,
seperti eksposisi seni (seni tari, seni drama, seni musik, dan seni suara), atau kegiatan
yang bermotif kesejarahan dan sebagainya.
2. Wisata Maritim atau Bahari
Jenis wisata ini banyak dikaitkan dengan kegiatan olah raga di air, lebihlebih di
danau, pantai, teluk, atau laut seperti memancing, berlayar, menyelam sambil
melakukan pemotretan, kompetisi berselancar, balapan mendayung, melihatlihat
taman laut dengan pemandangan indah di bawah permukaan air serta berbagai
rekreasi perairan yang banyak dilakukan didaerahdaerah atau negaranegara
maritim, di Laut Karibia, Hawaii, Tahiti, Fiji dan sebagainya. Di Indonesia banyak
tempat dan daerah yang memiliki potensi wisata maritim ini, seperti misalnya Pulau
pulau Seribu di Teluk Jakarta, Danau Toba, pantai Pulau Bali dan pulaupulau kecil
disekitarnya, taman laut di Kepulauan Maluku dan sebagainya
7. Wisata Ziarah
Jenis wisata ini sedikit banyak dikaitkan dengan agama, sejarah, adat istiadat dan
kepercayaan umat atau kelompok dalam masyarakat. Wisata ziarah banyak dilakukan
oleh perorangan atau rombongan ke tempattempat suci, ke makammakam orang
besar atau pemimpin yang diagungkan, ke bukit atau gunung yang dianggap keramat,
tempat pemakaman tokoh atau pemimpin sebagai manusia ajaib penuh legenda.
Wisata ziarah ini banyak dihubungkan dengan niat atau hasrat sang wisatawan untuk
memperoleh restu, kekuatan batin, keteguhan iman dan tidak jarang pula untuk tujuan
memperoleh berkah dan kekayaan melimpah. Dalam hubungan ini, orangorang
Khatolik misalnya melakukan wisata ziarah ini ke Istana Vatikan di Roma, orang
orang Islam ke tanah suci, orangorang Budha ke tempattempat suci agama Budha
di India, Nepal, Tibet dan sebagainya. Di Indonesia banyak tempattempat suci atau
keramat yang dikunjungi oleh umat-umat beragama tertentu, misalnya seperti Candi
Borobudur, Prambanan, Pura Basakih di Bali, Sendangsono di Jawa Tengah, makam
Wali Songo, Gunung Kawi, makam Bung Karno di Blitar dan sebagainya. Banyak
agen atau biro perjalanan menawarkan wisata ziarah ini pada waktuwaktu tertentu
dengan fasilitas akomodasi dan sarana angkuatan yang diberi reduksi menarik ke
tempattempat tersebut di atas.