UNIT LABORATORIUM
RUMAH SAKIT UMUM MENTENG MITRA AFIA
1
KEPUTUSAN DIREKTUR UTAMA RSU MENTENG MITRA AFIA
NOMOR: 08/I.3/SK-DIR/RSU MMA/XII/2014
TENTANG
PEMBERLAKUAN PEDOMAN PELAYANAN UNIT LABORATORIUM
RSU MENTENG MITRA AFIA
MEMUTUSKAN
Menetapkan : Keputusan Direktur Utama RSU Menteng Mitra Afia tentang
pedoman pelayanan di Unit Laboratorium RSU Menteng MItra
Afia.
Kesatu : Tersedia pelayanan laboratorium selama 24 jam untuk pasien
IGD, rawat jalan, rawat inap dan pasien luar.
2
Ketiga : Laboratorium RSU Menteng Mitra Afia memiliki standar
fasilitas ruangan dan pelayanan pemeriksaan.
Ditetapkan di : Jakarta
Pada tanggal : 10 Desember 2014
-------------------------------------------------
Direktur Utama,
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
RSU menteng Mitra Afia merupakan rumah sakit tipe c yang
memberikan pelayanan kepada pasien rawat jalan (poli internis, syaraf,
bedah, anak, jantung, THT, gigi, mata, paru), rawat inap (rawat inap lantai II,
lantai III, HCU, ICU, kebidanan) dan IGD.
Dalam rangka peningkatan pelayanan laboratorium di RSU Menteng
Mitra Afia berbagai upaya telah dilakukan dimulai dengan penambahan
sarana, prasana, peralatan kerja sesuai dengan kemampuan kerja serta
peningkatan kesadaran, kemampuan dan minat kerja tenaga kerja kesehatan.
Perlu disadari bahwa dengan semakin tinggi tingkat pendidikan dan
kesejahteraan masyarakat, tuntutan masyarakat akan suatu pelayanan pun
meningkat, di lain pihak pelayanan rumah sakit yang memadai baik di bidang
diagnostik maupun pengobatan akan semakin dibutuhkan.
B. Ruang Lingkup
Ruang lingkup pelayanan unit laboratorium RSU Menteng Mitra Afia meliputi :
1. Pasien instalasi rawat jalan
2. Pasien unit rawat inap
3. Pasien unit gawat darurat
4. Pasien luar
C. Batasan Operasional
1. Pemeriksaan Hematologi
2. Pemeriksaan Kimia Klinik
3. Pemeriksaan Urinalisa
4. Pemeriksaan Faeces
5. Pemeriksaan Serologi/Imunologi
6. Pemeriksaan Hemostasis
7. Pemeriksaan Bakteriologi
D. Landasan Hukum
1. Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 129/Menkes/SK/II/2008 Tentang
Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit.
2. Surat Keputusan Direktur RSU Menteng Mitra Afia No.
9/SK/Dir/RS.MMA/1/2010 Tentang Jenis Pelayanan di Rumah Sakit.
4
BAB II
STANDAR KETENAGAAN
B. Distribusi Ketenagaan
Pola pengaturan ketenagaan unit laboratorium meliputi :
1. Dinas Pagi
Yang bertugas 3 orang :
- 1 orang koordinator
- 1 orang pelaksana sampling
- 1 orang pelaksana pemeriksaan Hematologi, Kimia Klinik, Urinalisa,
Serologi/Imunologi, Faeces, Hemostasis.
5
Jam dinas dari jam 08.00 14.00 WIB
2. Dinas Siang
Yang bertugas 3 orang :
- 1 ornag penanggung jawab shift
- 1 orang pelaksana sampling
- 1 orang pelaksan pemeriksaan Hematologi, Kimia Klinik, Urinalisa,
Serologi/Imunologi, Faeces, Hemostasis.
3. Dinas Malam
Yang bertugas 2 orang :
- 1 orang penanggung jawab shift, pelaksana sampling
- 1 orang pelaksana pemeriksaan Hematologi, Kimia Klinik, Urinalisa,
Serologi/Imunologi, Faeces, Hemostasis.
6
D. Struktur organisasi Unit Laboratorium
Koor. Laboratorium
Nurmayanti
Anisa S. Sisilia
Anisa S. Rizky
7
E. Uraian tugas petugas Unit Laboratorium
8
Darmawan Analis - Penanggung jawab alat analisa gas darah
Pelaksana - Membuat laporan QC analisa gas darah
- Melaksanakan pengambilan dan penanganan bahan
pemeriksaan laboratorium.
- Melakukan konsultasi dengan penanggung jawab
laboratorium.
- Administrasi
- Melaksanakan kegiatan keamanan dan keselamatan
kerja laboratorium.
- Melaksanakan kegiatan pemantapan mutu,
pencatatan dan pelaporan.
9
Pelaksana - Melaksanakan pengambilan dan penanganan bahan
pemeriksaan laboratorium.
- Melakukan konsultasi dengan penanggung jawab
laboratorium.
- Administrasi
- Melaksanakan kegiatan keamanan dan keselamatan
kerja laboratorium.
- Melaksanakan kegiatan pemantapan mutu,
pencatatan dan pelaporan.
10
BAB III
STANDAR FASILITAS
A. Denah ruang
B. Standar fasilitas
1. Ruangan laboratorium :
a. Tersedia ruangan yang nyaman, sejuk dan seluruh ruangan mudah
dibersihkan
b. Tersedia ruang penerimaan ( ruang tunggu, ruang sampling, ruang)
dan ruang analisis spesimen
c. Terdapat ventilasi udara
d. Penerangan cukup
e. Terdapat meja kerja dan lemari
11
f. Tersedia air bersih mengalir
g. Tersedia daya listrik
2. Fasilitas pelayanan :
a. Pemeriksaan hematologi
b. Pemeriksaan kimia darah
c. Pemeriksaan hemostasis
d. Pemeriksaan imunologi/serologi
e. Pemeriksaan urinalisa
BAB IV
TATA LAKSANA PELAYANAN
12
2. Pemeriksaan kimia darah
3. Pemeriksaan hemostasis
4. Pemeriksaan imunologi/serologi
5. Pemeriksaan urinalisa
6. Untuk pemeriksaan yang tidak dapat dilakukan di RSU Menteng Mitra Afia
dirujuk di laboratorium luar.
D. Pengelolaan limbah
1. Untuk limbah infeksius padat tajam (spuit, blood lancet) dimasukkan ke
sharp container berupa jerigen. Dan untuk limbah tidak tajam (tabung darah,
pot feses/urine) dan limbah lainnya (tissue, masker, sarung tangan)
dimasukkan kedalam kantong plastik kuning.
2. Untuk limbah tidak infeksius (sampah rumah tangga berupa makanan, sisa
alat tulis kantor) dimasukkan kedalam kantong plastik hitam.
3. Limbah cair infeksius (sisa bahan pemeriksaan dan campuran antara bahan
pemeriksaan dengan reagen) ditampung di container berupa jerigen.
4. Semua limbah infeksius dikumpulkan di tempat limbah, selanjutnya dibawa
ke insenerator dr luar rumah sakit. Untuk limbah tidak infeksius dibawa ke
tempat pembuangan sampah RSU Menteng Mitra Afia.
E. Laporan hasil dan arsip
1. Hasil pemeriksaan dalam formulir pemeriksaan laboratorium dicatat di buku
dan dimasukkan dalam sistem komputer. Selanjutnya dicetak dan diberikan
kepada pasien /perwakilan pasien.
2. Yang dicatat dalam buku dan sistem komputer :
a. Tanggal penerimaan
b. Nomor formulir
c. Identitas pasien
d. Poli/ruangan/rujukan
e. Nomor medical record
f. Nama dokter pengirim
g. Diagnosis pasien
h. Hasil pemeriksaan
3. Simpan formulir pemeriksaan selama 1 tahun.
4. Simpan hasil pemeriksaan dalam sistem komputer selama 1 tahun,
selanjutnya disimpan dalam flasdisk dan CD untuk 5 tahun.
F. Pemeliharaan dan kalibrasi
1. Pemeliharaan alat dilakukan sesuai petunjuk alat, setiap hari pada awal
penggunaan alat atau sebelum pemeriksaan dimulai. Dan setelah selesai
digunakan dipelihara sesuai petunjuk alat.
2. Alat yang perlu dilakukan kalibrasi harus dilakukan secara berkala sesuai
standar. Dan selesai dilakukan kalibrasi dicatat dan bukti kalibrasi disimpan
dam map atau folder.
G. Trouble shooting
13
1. Bila alat menunjukkan error code, lakukan tindakan sesuai buku manual
atau standar prosedur yang tersedia.
2. Bila tidak berhasil, hubungi teknisi yang berwenang.
3. Setiap kali selesai diperbaiki, bukti perbaikan dicatat dan disimpan dalam
map atau folder.
BAB V
LOGISTIK
14
1. Reagen disimpan dalam ruang khusus sesuai dengan kondisi yang
diisyaratkan.
2. Khusus untuk reagen yang harus disimpan dalam suhu 2-8C akan disimpan
dalam kulkas reagen yang suhunya dipantau setiap hari.
D. Penyimpanan Alat Kesehatan
Alat kesehatan disimpan dalam ruang penyimpanan khusus sesuai dengan
kondisi yang diisyaratkan.
BAB VI
KESELAMATAN PASIEN
A. Pengertian
Keselamatan pasien adalah suatu sistem dimana Rumah Sakit membuat
asuhan pasien lebih aman untuk mencegah cedera yang disebabkan oleh
kesalahan akibat menjalankan suatu tindakan yang seharusnya dilakukan.
B. Tujuan
Bertujuan untuk mencegah jangan terjadi dampak negatif / merugikan bagi
pasien, baik fisik atau psikis akibat ketidak siapan secara teknis di lingkungan
kerja Unit Laboratorium terintegrasi ataupun kecerobohan petugas saat
memberikan pelayanan.
15
BAB VII
KESELAMATAN KERJA
A. Pengertian
Pedoman kesehatan dan keselamatan kerja adalah upaya-upaya untuk
mencegah terjadinya dampak negatif dan merugikan bagi kesehatan pekerja,
baik fisik atau psikis akibat dari lungkungan kerja. Pedoman kesehatan dan
keselamatan kerja antara lain meliputi ; K3 (Kesehatan Keselamatan Kerja)
nosokomial, K3 Cairan Limbah Kimia dan K3 Penanggulangan Kabakaran.
B. Tujuan
Bertujuan untuk mencegah jangan sampai terjadi dampak negatif dan
merugikan bagi kesehatan pekerja di unit laboratorium, baik fisik atau psikis
akibat dari lingkungan kerja
C. Tata laksana
Tata laksana keselamatan kerja adalah proses teknis mengenai tata cara dan
upaya-upaya untuk mencegah terjadinya kecelakaan kerja yang dapat
mengakibatkan dampak negatif dan merugikan bagi kesehatan pekerja, baik
fisik atau psikis. Sehingga diharapkan tidak terjadinya kecelakaan kerja yang
merugikan petugas selama memberikan pelayanan di unit laboratorium.
Hal-hal yang dilakukan petugas laboratorium sebelum bekerja :
1. Tangan dicuci dengan sabun dan dibilas dengan air mengalir.
2. Memakai jas laboratorium, masker, sarung tangan dan sepatu.
3. Bila terdapat luka pada tubuh yang tidak tertutup pakaian, tutuplah luka
dengan plester sebelum bekerja.
BAB VIII
PENGENDALIAN MUTU
16
A. Pra Analitik
Proses pra analitik dibagi menjadi 2 kelompok yaitu pra analitik ekstra
laboratorium dan pra analitik intra laboratorium. Proses proses tersebut
meliputi :
1. Identifikasi atau persiapan pasien
2. Pengambilan sampel
3. Pengiriman sampel
4. Penanganan sampel
5. Penyimpanan sampel
B. Tahap Analitik
Validasi data hasil laboratorium menyangkut 5 aspek yang terlibat dalam
tahap ini :
1. Kualitas sampel atau material
2. Bahan kontrol dan kalibrator atau standar
3. Reagensia
4. Peralatan yang berkaitan dengan metode pemeriksaan
5. Personal atau pelaksana pemeriksaan
C. Pasca Analitik
Interpretasi hasil pemeriksaan tidak terlepas dari tingkat ketepatan (accurasy)
dan ketelitian (presisi). Konferensi akhir hasil :
1. Kebenaran identitas pasien
2. Kelengkapan hasil pemeriksaan
3. Keabsahan hasil pemeriksaan
4. Interpretasi dan nilai rujukan pemeriksaan
5. Kejelasan dan kebersihan hasil pemeriksaan
D. Pemantapan mutu
1. Pemantapan mutu internal
a. Quality control harian
b. IQAS setiap 3 bulan untuk alat hematologi
2. Pemantapan mutu eksternal (nasional)
a. PME yang diselenggarakan oleh Departemen Kesehatan RI
b. Pemantapan Kualitas Ekstra Laboratorium (PKEL) PDS PATKLI
BAB IX
PENUTUP
1. Pelayanan unit laboratorium meliputi pelayanan pasien unit rawat jalan, unit
rawat inap, instalasi gawat darurat dan pasien luar.
2. Kegiatan laboratorium dilakukan oleh petugas yang memiliki kualifikasi
pendidikan D3/SMAK, yang pelaksanaannya diatur dengan jadwal dinas.
3. Standar fasilitas ruang dan pelayanan di unit laboratorium ditujukan agar
terselenggaranya kegiatan pelayanan laboratorium yang aman, efektif dan
efisien serta memungkinkan petugas laboratorium bekerja dengan nyaman
dan tertib.
17
4. Tata laksana pelayanan di unit laboratorium meliputi pendaftaran,
pengambilan spesimen, pemeriksaan spesimen, penyimpanan arsip hasil
pemeriksaan dan penyerahan hasil pemeriksaan.
5. Pengadaan reagen dan alat kesehatatan dilakukan oleh petugas stock
opname ke bagian logistik dan farmasi, serta penyimpanannya dilakukan
sesuai dengan kondisi yang diisyaratkan.
6. Proses Kesehatan Keselamatan Kerja (K3) di unit laboratorium meliputi K3
bagi pasien dan petugas laboratorium.
7. Pengendalian mutu di unit laboratorium merupakan suatu upaya yang
dilakukan untuk menghasilkan pemeriksaan yang tepat dan akurasi, yang
meliputi tahap pre analitik, analitik dan pasca analitik.
18