Anda di halaman 1dari 18

PEDOMAN PELAYANAN

UNIT LABORATORIUM
RUMAH SAKIT UMUM MENTENG MITRA AFIA

RUMAH SAKIT UMUM MENTENG MITRA AFIA


JL. KALI PASIR NO. 9 JAKARTA PUSAT 10340
TELP. (021) 3154050, FAX. (021) 3146309

1
KEPUTUSAN DIREKTUR UTAMA RSU MENTENG MITRA AFIA
NOMOR: 08/I.3/SK-DIR/RSU MMA/XII/2014
TENTANG
PEMBERLAKUAN PEDOMAN PELAYANAN UNIT LABORATORIUM
RSU MENTENG MITRA AFIA

DIREKTUR UTAMA RSU MENTENG MITRA AFIA

Menimbang : a. Bahwa untuk memperoleh hasil laboratorium yang tepat


dan akurat, diperlukan SDM yang professional dan
berkompeten serta didukung oleh peralatan dan reagen
yang berkualitas.
b. Bahwa untuk mendukung pelayanan laboratorium yang
berkualitas diatas, perlu ditetapkan dan diberlakukan
dengan Surat Keputusan Direktur Utama RSU MMA.

Mengingat : 1. Undang-Undang No. 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan.


2. Undang-Undang RI No. 29 Tahun 2004 Tentang Praktik
Kedokteran.
3. Undang-Undang RI No.44 Tahun 2009 Tentang Rumah
Sakit.
4. Peraturan Menteri Kesehatan RI No.
129/Menkes/SK/II/2008 Tentang Standar Pelayanan
Minimal Rumah Sakit.
5. Surat Keputusan Direktur RSU Menteng Mitra Afia No.
9/SK/Dir/RS.MMA/1/2010 Tentang Jenis Pelayanan di
Rumah Sakit.

MEMUTUSKAN
Menetapkan : Keputusan Direktur Utama RSU Menteng Mitra Afia tentang
pedoman pelayanan di Unit Laboratorium RSU Menteng MItra
Afia.
Kesatu : Tersedia pelayanan laboratorium selama 24 jam untuk pasien
IGD, rawat jalan, rawat inap dan pasien luar.

Kedua : kegiatan laboratorium dilakukan oleh petugas yang memiliki


kualifikasi pendidikan D3 / SMAK, professional dan
berkompeten yang diatur dengan jadwal dinas.

2
Ketiga : Laboratorium RSU Menteng Mitra Afia memiliki standar
fasilitas ruangan dan pelayanan pemeriksaan.

Keempat : Terdapat tata laksana pemeriksaan laboratorium yang


didukung dengan alat-alat yang terpelihara dan terkalibrasi.

Kelima : Pengadaan reagen dan alat kesehatan dilakukan oleh petugas


stock opname serta penyimpanan reagen dan alal kesehatan
sesuai dengan kondisi yang diisyaratkan.
Keenam : Adanya tata laksana keselamatan pasien yang bertujuan untuk
mencegah jangan terjadi dampak negatif.

Ketujuh : Adanya upaya upaya yang dilakukan petugas laboratorium


dalam keselamatan kerja untuk mencegah terjadinya
kecelakaan kerja.
Kedelapan : Pengendalian mutu laboratorium meliputi pra analitik, analitik,
pasca analitik serta pemantapan mutu internal dan eksternal.

Ditetapkan di : Jakarta
Pada tanggal : 10 Desember 2014
-------------------------------------------------
Direktur Utama,

Dr. Soleh Assegaff, SpB.FINACS

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
RSU menteng Mitra Afia merupakan rumah sakit tipe c yang
memberikan pelayanan kepada pasien rawat jalan (poli internis, syaraf,
bedah, anak, jantung, THT, gigi, mata, paru), rawat inap (rawat inap lantai II,
lantai III, HCU, ICU, kebidanan) dan IGD.
Dalam rangka peningkatan pelayanan laboratorium di RSU Menteng
Mitra Afia berbagai upaya telah dilakukan dimulai dengan penambahan
sarana, prasana, peralatan kerja sesuai dengan kemampuan kerja serta
peningkatan kesadaran, kemampuan dan minat kerja tenaga kerja kesehatan.
Perlu disadari bahwa dengan semakin tinggi tingkat pendidikan dan
kesejahteraan masyarakat, tuntutan masyarakat akan suatu pelayanan pun
meningkat, di lain pihak pelayanan rumah sakit yang memadai baik di bidang
diagnostik maupun pengobatan akan semakin dibutuhkan.
B. Ruang Lingkup
Ruang lingkup pelayanan unit laboratorium RSU Menteng Mitra Afia meliputi :
1. Pasien instalasi rawat jalan
2. Pasien unit rawat inap
3. Pasien unit gawat darurat
4. Pasien luar
C. Batasan Operasional
1. Pemeriksaan Hematologi
2. Pemeriksaan Kimia Klinik
3. Pemeriksaan Urinalisa
4. Pemeriksaan Faeces
5. Pemeriksaan Serologi/Imunologi
6. Pemeriksaan Hemostasis
7. Pemeriksaan Bakteriologi

D. Landasan Hukum
1. Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 129/Menkes/SK/II/2008 Tentang
Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit.
2. Surat Keputusan Direktur RSU Menteng Mitra Afia No.
9/SK/Dir/RS.MMA/1/2010 Tentang Jenis Pelayanan di Rumah Sakit.

4
BAB II
STANDAR KETENAGAAN

A. Kualifikasi Sumber Daya Manusia

No Nama Jabatan Kualifikasi Jumlah Tenaga


1 Penanggung Jawab Dokter Patologi Klinik 1 Orang
2 Koordinator D3 Analis, SMAK 1 Orang
3 Staff Analis D3 Analis, SMAK 9 Orang

B. Distribusi Ketenagaan
Pola pengaturan ketenagaan unit laboratorium meliputi :
1. Dinas Pagi
Yang bertugas 3 orang :
- 1 orang koordinator
- 1 orang pelaksana sampling
- 1 orang pelaksana pemeriksaan Hematologi, Kimia Klinik, Urinalisa,
Serologi/Imunologi, Faeces, Hemostasis.

5
Jam dinas dari jam 08.00 14.00 WIB
2. Dinas Siang
Yang bertugas 3 orang :
- 1 ornag penanggung jawab shift
- 1 orang pelaksana sampling
- 1 orang pelaksan pemeriksaan Hematologi, Kimia Klinik, Urinalisa,
Serologi/Imunologi, Faeces, Hemostasis.

Jam dinas dari jam 14.00 20.00 WIB

3. Dinas Malam
Yang bertugas 2 orang :
- 1 orang penanggung jawab shift, pelaksana sampling
- 1 orang pelaksana pemeriksaan Hematologi, Kimia Klinik, Urinalisa,
Serologi/Imunologi, Faeces, Hemostasis.

Jam dinas jam 20.00 08.00 WIB

C. Pengaturan Jaga Pelaksana Analis


1. Pengaturan jadwal dinas pelaksana Analis dibuat oleh koordinator
laboratorium yang disetujui oleh Penanggung jawab laboratorium dan
Manager pununjang medis.
2. Jadwal dinas dibuat untuk jangka waktu 1 bulan dan direalisasikan ke
Analis pelaksana laboratorium setiap bulan.
3. Untuk Analis yang memiliki keperluan penting pada hari tertentu, maka
Analis tersebut dapat mengajukan permintaan, permintaan akan
disesuaikan dengan kebutuhan tenaga yang ada.
4. Jadwal dinas terbagi atas dinas pagi, siang, malam, libur dan cuti,
apabila ada tenaga Analis jaga karena sesuatu hal sehingga tidak
dapat jaga sesuai jadwal yang telah ditetapkan (terencana), maka
Analis yang bersangkutan harus memberitahu koordinator laboratorium
2 jam sebelum dinas pagi, siang
5. dan malam. Sebelum memberitahu koordinator, diharapkan Analis
yang bersangkutan sudah mencari Analis pengganti.
6. Apabila ada tenaga Analis tiba- tiba tidak dapat jaga sesuai jadwal
yang telah ditetapkan maka koordinator laboratorium akan mencari
Analis pengganti yang hari itu libur.

6
D. Struktur organisasi Unit Laboratorium

STRUKTUR ORGANISASI UNIT LABORATORIUM RSU


MENTENG MITRA AFIA
Ka. Penunjang Medik Ka. Laboratorium

Dr. Arif R. Hanafi, SpP dr. Astuti Giantini, SpPK

Koor. Laboratorium

Nurmayanti

PJ. Jumlah Pemeriksaan PJ. Kimia Klinik

Anisa S./ Sri H. Tifani

PJ. Anatomi PJ. Hematologi

Sisilia M. Arif Furqon

PJ. Stock Opname PJ. Blood Gas

Rino / Siti Darmawan

PJ. Kultur PJ. Hemostasis

Anisa S. Sisilia

PJ. Elektrolit PJ. Urinalisa

Anisa S. Rizky

7
E. Uraian tugas petugas Unit Laboratorium

Nama Jabatan Tugas dan tanggung jawab

Dr. Astuti Penanggung - Bertanggung jawab terhadap hasil-hasil laboratorium.


Giantini, SpPK Jawab - Sebagai konsultan hasil selama 24 jam.
- Mengkoordinir kegiatan pemantapan mutu,
pencatatan dan pelaporan.
- Monitoring mutu pelayanan laboratorium.
- Monitoring jadwal dinas analis.
- Memutuskan penambahan pemeriksaan.

Nurmayanti Koordinator - Membuat jadwal dinas


- Mengawasi kualitas perkerjaan analis.
- Melaksanakan pengambilan dan penanganan bahan
pemeriksaan laboratorium.
- Mengajukan jenis pemeriksaan baru.
- Melakukan konsultasi dengan penanggung jawab
laboratorium.
- Administrasi
- Melaksanakan kegiatan keamanan dan keselamatan
kerja laboratorium.
- Melaksanakan kegiatan pemantapan mutu,
pencatatan dan pelaporan.

Anisa Solikha Analis - Penanggung jawab alat elektrolit


Pelaksana - Membuat laporan QC elektrolit
- Membuat laporan hasil kultur
- Melaksanakan pengambilan dan penanganan bahan
pemeriksaan laboratorium.
- Melakukan konsultasi dengan penanggung jawab
laboratorium.
- Administrasi
- Melaksanakan kegiatan keamanan dan keselamatan
kerja laboratorium.
- Melaksanakan kegiatan pemantapan mutu,
pencatatan dan pelaporan.

8
Darmawan Analis - Penanggung jawab alat analisa gas darah
Pelaksana - Membuat laporan QC analisa gas darah
- Melaksanakan pengambilan dan penanganan bahan
pemeriksaan laboratorium.
- Melakukan konsultasi dengan penanggung jawab
laboratorium.
- Administrasi
- Melaksanakan kegiatan keamanan dan keselamatan
kerja laboratorium.
- Melaksanakan kegiatan pemantapan mutu,
pencatatan dan pelaporan.

M. Arif Furqon Analis - Penanggung jawab alat hematologi


Pelaksana - Membuat laporan QC hematologi
- Melaksanakan pengambilan dan penanganan bahan
pemeriksaan laboratorium.
- Melakukan konsultasi dengan penanggung jawab
laboratorium.
- Administrasi
- Melaksanakan kegiatan keamanan dan keselamatan
kerja laboratorium.
- Melaksanakan kegiatan pemantapan mutu,
pencatatan dan pelaporan.

Rino Wijanarti Analis - Penanggung jawab stock opname


Pelaksana - Melaksanakan pengambilan dan penanganan bahan
pemeriksaan laboratorium.
- Melakukan konsultasi dengan penanggung jawab
laboratorium.
- Administrasi
- Melaksanakan kegiatan keamanan dan keselamatan
kerja laboratorium.
- Melaksanakan kegiatan pemantapan mutu,
pencatatan dan pelaporan.

Rizky Ridwan Analis - Penanggung jawab alat urinalisa


Pelaksana - Membuat laporan QC urinalisa
- Melaksanakan pengambilan dan penanganan bahan
pemeriksaan laboratorium.
- Melakukan konsultasi dengan penanggung jawab
laboratorium.
- Administrasi
- Melaksanakan kegiatan keamanan dan keselamatan
kerja laboratorium.
- Melaksanakan kegiatan pemantapan mutu,
pencatatan dan pelaporan.

Siti Aminah Analis - Penanggung jawab stock opname

9
Pelaksana - Melaksanakan pengambilan dan penanganan bahan
pemeriksaan laboratorium.
- Melakukan konsultasi dengan penanggung jawab
laboratorium.
- Administrasi
- Melaksanakan kegiatan keamanan dan keselamatan
kerja laboratorium.
- Melaksanakan kegiatan pemantapan mutu,
pencatatan dan pelaporan.

Sri Hastuti R. Analis - Penanggung jawab jumlah pemeriksaan


Pelaksana - Membuat laporan jumlah pemeriksaan
- Melaksanakan pengambilan dan penanganan bahan
pemeriksaan laboratorium.
- Melakukan konsultasi dengan penanggung jawab
laboratorium.
- Administrasi
- Melaksanakan kegiatan keamanan dan keselamatan
kerja laboratorium.
- Melaksanakan kegiatan pemantapan mutu,
pencatatan dan pelaporan.

Tifani Dian N. Analis - Penanggung jawab alat kimia darah


Pelaksana - Membuat laporan QC kimia
- Melaksanakan pengambilan dan penanganan bahan
pemeriksaan laboratorium.
- Melakukan konsultasi dengan penanggung jawab
laboratorium.
- Administrasi
- Melaksanakan kegiatan keamanan dan keselamatan
kerja laboratorium.
- Melaksanakan kegiatan pemantapan mutu,
pencatatan dan pelaporan.

Sisilia Analis - Penanggung jawab alat Hemostasis


Pelaksana - Penanggung jawab patologi anatomi
- Membuat laporan QC Hemostasis
- Melaksanakan pengambilan dan penanganan bahan
pemeriksaan laboratorium.
- Melakukan konsultasi dengan penanggung jawab
laboratorium.
- Administrasi
- Melaksanakan kegiatan keamanan dan keselamatan
kerja laboratorium.
- Melaksanakan kegiatan pemantapan mutu,
pencatatan dan pelaporan.

10
BAB III
STANDAR FASILITAS

A. Denah ruang

B. Standar fasilitas
1. Ruangan laboratorium :
a. Tersedia ruangan yang nyaman, sejuk dan seluruh ruangan mudah
dibersihkan
b. Tersedia ruang penerimaan ( ruang tunggu, ruang sampling, ruang)
dan ruang analisis spesimen
c. Terdapat ventilasi udara
d. Penerangan cukup
e. Terdapat meja kerja dan lemari

11
f. Tersedia air bersih mengalir
g. Tersedia daya listrik
2. Fasilitas pelayanan :
a. Pemeriksaan hematologi
b. Pemeriksaan kimia darah
c. Pemeriksaan hemostasis
d. Pemeriksaan imunologi/serologi
e. Pemeriksaan urinalisa

BAB IV
TATA LAKSANA PELAYANAN

A. Pendaftaran dan pencatatan


1. Pasien menyerahkan formulir permintaan pemeriksaan laboratorium kepada
petugas laboratorium.
2. Petugas laboratorium mengecek identitas pasien, diagnosa dan jenis
pemeriksaan laboratorium yang diminta.
3. Petugas laboratorium merigistrasi permintaan pemeriksaan dalam sistem
EMS dan mencatat dalam buku laporan pemeriksaan laboratorium.
B. Pengelolaan spesimen
1. Sampel darah
a. Darah harus dimasukkan dalam tabung setelah sampling.
b. Untuk pemeriksaan kultur dan sensitivitas, pemindahan sampel ke dalam
media dilakukan dengan cara aseptik.
c. Pastikan jenis anti koagulan dan volume darah yang ditambahkan tidak
keliru.
2. Sampel Urin
a. Urin ditampung dalam wadah yang bersih, kering, tidak terkontaminasi
oleh bahan apapun, mudah dibuka, mudah ditutup dan bermulut lebar.
b. Urin yang mula-mula keluar dibuang, selanjutnya ditampung.
3. Sampel tinja
a. Sampel tinja sebaiknya berasal dari defekasi spontan.
b. Tinja dimasukkan dalam wadah yang bersih, kering, tidak terkontaminasi
oleh bahan apapun, mudah dibuka dan bermulut lebar.
4. Sampel dahak
a. Sampel dahak ditampung dalam wadah yang bersih, kering, tidak
terkontaminasi oleh bahan apapun, mudah dibuka, mudah ditutup dan
bermulut lebar.
C. Pemeriksaan laboratorium
Setelah proses administrasi dan penambilan sampel, petugas laboratorium
melakukan pemeriksaan sesuai dengan permintaan pemeriksaan laboratorium.
Adapun pemeriksaan yang dapat dilakukan meliputi :
1. Pemeriksaan hematologi

12
2. Pemeriksaan kimia darah
3. Pemeriksaan hemostasis
4. Pemeriksaan imunologi/serologi
5. Pemeriksaan urinalisa
6. Untuk pemeriksaan yang tidak dapat dilakukan di RSU Menteng Mitra Afia
dirujuk di laboratorium luar.
D. Pengelolaan limbah
1. Untuk limbah infeksius padat tajam (spuit, blood lancet) dimasukkan ke
sharp container berupa jerigen. Dan untuk limbah tidak tajam (tabung darah,
pot feses/urine) dan limbah lainnya (tissue, masker, sarung tangan)
dimasukkan kedalam kantong plastik kuning.
2. Untuk limbah tidak infeksius (sampah rumah tangga berupa makanan, sisa
alat tulis kantor) dimasukkan kedalam kantong plastik hitam.
3. Limbah cair infeksius (sisa bahan pemeriksaan dan campuran antara bahan
pemeriksaan dengan reagen) ditampung di container berupa jerigen.
4. Semua limbah infeksius dikumpulkan di tempat limbah, selanjutnya dibawa
ke insenerator dr luar rumah sakit. Untuk limbah tidak infeksius dibawa ke
tempat pembuangan sampah RSU Menteng Mitra Afia.
E. Laporan hasil dan arsip
1. Hasil pemeriksaan dalam formulir pemeriksaan laboratorium dicatat di buku
dan dimasukkan dalam sistem komputer. Selanjutnya dicetak dan diberikan
kepada pasien /perwakilan pasien.
2. Yang dicatat dalam buku dan sistem komputer :
a. Tanggal penerimaan
b. Nomor formulir
c. Identitas pasien
d. Poli/ruangan/rujukan
e. Nomor medical record
f. Nama dokter pengirim
g. Diagnosis pasien
h. Hasil pemeriksaan
3. Simpan formulir pemeriksaan selama 1 tahun.
4. Simpan hasil pemeriksaan dalam sistem komputer selama 1 tahun,
selanjutnya disimpan dalam flasdisk dan CD untuk 5 tahun.
F. Pemeliharaan dan kalibrasi
1. Pemeliharaan alat dilakukan sesuai petunjuk alat, setiap hari pada awal
penggunaan alat atau sebelum pemeriksaan dimulai. Dan setelah selesai
digunakan dipelihara sesuai petunjuk alat.
2. Alat yang perlu dilakukan kalibrasi harus dilakukan secara berkala sesuai
standar. Dan selesai dilakukan kalibrasi dicatat dan bukti kalibrasi disimpan
dam map atau folder.
G. Trouble shooting

13
1. Bila alat menunjukkan error code, lakukan tindakan sesuai buku manual
atau standar prosedur yang tersedia.
2. Bila tidak berhasil, hubungi teknisi yang berwenang.
3. Setiap kali selesai diperbaiki, bukti perbaikan dicatat dan disimpan dalam
map atau folder.

BAB V
LOGISTIK

A. Pengadaan Reagen Perbulan


1. Petugas stock opname melakukan stock opname setiap akhir bulan,dan
hasilnya dimasukkan dalam buku stock.
2. Petugas stock opname membuat form amprahan permintaan reagen ke
bagian logistic.
3. Bagian logistic membuatkan PO reagen kepada perusahaan yang
pemesanannya harus dengan PO, kemudian di fax dan bagian logistic
melakukan pemesanan reagen via telpon ke perusahaan reagen.
B. Pengadaan Alat Kesehatan
1. Petugas laboratorium membuat daftar permintaan alat kesehatan dalam
formulir amprahan.
2. Formulir amprahan tersebut ditandatangani koordinator laboratorium dan
kepala penunjang medis.
3. Selanjutnya diberikan ke instalasi farmasi.
4. Alat kesehatan yang diterima petugas laboratorium datanya dimasukkan
dalam buku amprahan.
C. Penyimpanan Reagen

14
1. Reagen disimpan dalam ruang khusus sesuai dengan kondisi yang
diisyaratkan.
2. Khusus untuk reagen yang harus disimpan dalam suhu 2-8C akan disimpan
dalam kulkas reagen yang suhunya dipantau setiap hari.
D. Penyimpanan Alat Kesehatan
Alat kesehatan disimpan dalam ruang penyimpanan khusus sesuai dengan
kondisi yang diisyaratkan.

BAB VI
KESELAMATAN PASIEN

A. Pengertian
Keselamatan pasien adalah suatu sistem dimana Rumah Sakit membuat
asuhan pasien lebih aman untuk mencegah cedera yang disebabkan oleh
kesalahan akibat menjalankan suatu tindakan yang seharusnya dilakukan.

B. Tujuan
Bertujuan untuk mencegah jangan terjadi dampak negatif / merugikan bagi
pasien, baik fisik atau psikis akibat ketidak siapan secara teknis di lingkungan
kerja Unit Laboratorium terintegrasi ataupun kecerobohan petugas saat
memberikan pelayanan.

C. Tata Laksana Keselamatan Pasien


Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam proses plebotomi :
1. Identifikasi pasien secara benar.
2. Meningkatkan komunikasi antara petugas dan pasien.
3. Torniquet dipasang < 1 menit.
4. Teknik cleansing spiral.
5. Urutan tabung harus tepat.
6. Teknik pencampuran sampel.

15
BAB VII
KESELAMATAN KERJA

A. Pengertian
Pedoman kesehatan dan keselamatan kerja adalah upaya-upaya untuk
mencegah terjadinya dampak negatif dan merugikan bagi kesehatan pekerja,
baik fisik atau psikis akibat dari lungkungan kerja. Pedoman kesehatan dan
keselamatan kerja antara lain meliputi ; K3 (Kesehatan Keselamatan Kerja)
nosokomial, K3 Cairan Limbah Kimia dan K3 Penanggulangan Kabakaran.

B. Tujuan
Bertujuan untuk mencegah jangan sampai terjadi dampak negatif dan
merugikan bagi kesehatan pekerja di unit laboratorium, baik fisik atau psikis
akibat dari lingkungan kerja

C. Tata laksana
Tata laksana keselamatan kerja adalah proses teknis mengenai tata cara dan
upaya-upaya untuk mencegah terjadinya kecelakaan kerja yang dapat
mengakibatkan dampak negatif dan merugikan bagi kesehatan pekerja, baik
fisik atau psikis. Sehingga diharapkan tidak terjadinya kecelakaan kerja yang
merugikan petugas selama memberikan pelayanan di unit laboratorium.
Hal-hal yang dilakukan petugas laboratorium sebelum bekerja :
1. Tangan dicuci dengan sabun dan dibilas dengan air mengalir.
2. Memakai jas laboratorium, masker, sarung tangan dan sepatu.
3. Bila terdapat luka pada tubuh yang tidak tertutup pakaian, tutuplah luka
dengan plester sebelum bekerja.

BAB VIII
PENGENDALIAN MUTU

16
A. Pra Analitik
Proses pra analitik dibagi menjadi 2 kelompok yaitu pra analitik ekstra
laboratorium dan pra analitik intra laboratorium. Proses proses tersebut
meliputi :
1. Identifikasi atau persiapan pasien
2. Pengambilan sampel
3. Pengiriman sampel
4. Penanganan sampel
5. Penyimpanan sampel
B. Tahap Analitik
Validasi data hasil laboratorium menyangkut 5 aspek yang terlibat dalam
tahap ini :
1. Kualitas sampel atau material
2. Bahan kontrol dan kalibrator atau standar
3. Reagensia
4. Peralatan yang berkaitan dengan metode pemeriksaan
5. Personal atau pelaksana pemeriksaan
C. Pasca Analitik
Interpretasi hasil pemeriksaan tidak terlepas dari tingkat ketepatan (accurasy)
dan ketelitian (presisi). Konferensi akhir hasil :
1. Kebenaran identitas pasien
2. Kelengkapan hasil pemeriksaan
3. Keabsahan hasil pemeriksaan
4. Interpretasi dan nilai rujukan pemeriksaan
5. Kejelasan dan kebersihan hasil pemeriksaan
D. Pemantapan mutu
1. Pemantapan mutu internal
a. Quality control harian
b. IQAS setiap 3 bulan untuk alat hematologi
2. Pemantapan mutu eksternal (nasional)
a. PME yang diselenggarakan oleh Departemen Kesehatan RI
b. Pemantapan Kualitas Ekstra Laboratorium (PKEL) PDS PATKLI

BAB IX
PENUTUP

1. Pelayanan unit laboratorium meliputi pelayanan pasien unit rawat jalan, unit
rawat inap, instalasi gawat darurat dan pasien luar.
2. Kegiatan laboratorium dilakukan oleh petugas yang memiliki kualifikasi
pendidikan D3/SMAK, yang pelaksanaannya diatur dengan jadwal dinas.
3. Standar fasilitas ruang dan pelayanan di unit laboratorium ditujukan agar
terselenggaranya kegiatan pelayanan laboratorium yang aman, efektif dan
efisien serta memungkinkan petugas laboratorium bekerja dengan nyaman
dan tertib.

17
4. Tata laksana pelayanan di unit laboratorium meliputi pendaftaran,
pengambilan spesimen, pemeriksaan spesimen, penyimpanan arsip hasil
pemeriksaan dan penyerahan hasil pemeriksaan.
5. Pengadaan reagen dan alat kesehatatan dilakukan oleh petugas stock
opname ke bagian logistik dan farmasi, serta penyimpanannya dilakukan
sesuai dengan kondisi yang diisyaratkan.
6. Proses Kesehatan Keselamatan Kerja (K3) di unit laboratorium meliputi K3
bagi pasien dan petugas laboratorium.
7. Pengendalian mutu di unit laboratorium merupakan suatu upaya yang
dilakukan untuk menghasilkan pemeriksaan yang tepat dan akurasi, yang
meliputi tahap pre analitik, analitik dan pasca analitik.

18

Anda mungkin juga menyukai