Anda di halaman 1dari 8

Vidianka R| Potency Of Honey In Treatment Of Burn Wounds

[ ARTIKEL REVIEW] ARTIKEL REVIEW ]

POTENCY OF HONEY IN TREATMENT OF BURN WOUNDS


Vidianka Rembulan
Faculty of Medicine, Lampung University

Abstract
The burn is a common problem faced by the doctors. Some studies say the healing of burns with honey effect rapid
healing and effective, thus be an alternative choice. As already known, honey has a high osmolarity, and also
antibacterial properties, namely hydrogen peroxide so as to speed up the healing. The time healing wounds treated
with honey faster than wounds treated with other drugs. Honey provides a moist environment, help cleaning the
infection, reduce inflammation, edema, exudation, and promote the healing process by stimulating angiogenesis,
granulation, and epithelialization so that provide excellent cosmetic results. Honey to be an effective as topical
therapy for burns due to substances in it.

Keywords: burn wounds, honey, hydrogen peroxide, topical therapy

Abstrak
Luka bakar merupakan masalah yang sering dihadapi para dokter. Beberapa penelitian menyebutkan penyembuhan
luka bakar dengan menggunakan madu memberikan efek kesembuhan yang cepat dan efektif sehingga dijadikan
alternatif pilihan. Seperti yang sudah diketahui, madu mempunyai osmolaritas yang tinggi, dan juga memiliki sifat
antibakteri, yakni hidrogen perioksida sehingga dapat mempercepat penyembuhan. Waktu penyembuhan luka yang
dirawat dengan madu lebih cepat daripada waktu penyembuhan luka yang dirawat dengan obat lain. Madu
menyediakan lingkungan lembab, membantu pembersihan infeksi, mengurangi inflamasi, edema, eksudasi,
meningkatkan proses penyembuhan oleh stimulasi angiogenesis, granulasi, dan epitelisasi sehingga memberikan
hasil kosmetik yang sangat baik. Madu efektif sebagai terapi topikal untuk luka bakar akibat kandungan zat yang ada
di dalamnya.

Kata kunci: hidrogen peroksida, luka bakar, madu, terapi topikal

...
Korespondensi : Vidianka Rembulan | vidiankar@yahoo.com

PENDAHULUAN
Luka bakar merupakan masalah sebanyak 30,4% diikuti dengan api
kesehatan yang sangat serius dan (25,7%) dan air panas (19,1%). Rata-
sering dihadapi para dokter. Setiap rata pasien dirawat selama 13,72 hari
tahun ada lebih dari 300.000 kematian dan angka kematian sebanyak 34%.3
akibat luka bakar elektrik.1 Di Indonesia Luka bakar menurut luasnya
pasien dengan kasus luka bakar juga dapat dihitung oleh setidaknya 3
relatif banyak, khususnya pada metode yang berbeda : rule of nine,
penduduk yang tinggal di daerah grafik Lund dan Browder, dan
kumuh dan padat.2 Dari Data yang permukaan palmar. Kedalaman luka
diperoleh dari Unit Luka Bakar Rumah bakar dibagi menjadi 3 : dangkal,
Sakit Cipto Mangun Kusumo Jakarta parsial, dan ketebalan penuh. Diagnosis
dari tahun 2009-2010 didapatkan dari yang benar dari kedalaman sering
303 pasien yang dirawat sebagian besar tergantung pada pengalaman dokter
pasien dengan luas luka bakar 20-50% bedah dan waktu diagnosis. Jackson
adalah 45,87%. Penyebab terbanyak menjelaskan tiga zona konsentris luka
karena ledakan tabung gas LPG bakar dari intensitas pembakaran dan

J MAJORITY | Volume 4 Nomor 1 | Januari 2015 | 105


Vidianka R| Potency Of Honey In Treatment Of Burn Wounds

aliran darah yaitu zona pusat koagulasi, glukosa tetapi juga mengandung fructo-
zona menengah stasis, dan zona luar oligosakarida dan banyak asam amino,
hiperemis.4 vitamin, mineral dan enzim. Hampir
Cedera mayor seperti luka bakar semua madu alami mengandung
akan mengakibatkan kerusakan pada flavonoides (seperti apigenin,
kulit yang memerlukan pengobatan pinocembrin, kaempferol, quercetin,
langsung untuk membantu perbaikan galangin, chrysin dan hesperetin), asam
dan regenerasi agar dapat fenolik (seperti ellagic, caffeic, p-
mengembalikan fungsi kulit normal.5 coumaric dan asam ferulat), asam
Perkembangan teknologi dan strategi askorbat, tokoferol, katalase (CAT),
kemajuan di bidang biomedis telah superoksida dismutase (SOD), glutation
banyak mengusulkan berbagai terapi tereduksi (GSH), Millard produk reaksi
pengobatan yang dapat memperbaiki dan peptida. Sebagian besar senyawa
kulit luka bakar.6 tersebut bekerja sama untuk
Saat ini proses penyembuhan memberikan efek antioksidan sinergis.9
luka pada kulit sudah semakin cepat Hasil penelitian bahwa
dan mudah. Hal ini tidak terlepas dari osmolaritas yang tinggi dari agen
dukungan perkembangan ilmu perawatan luka diyakini sebagai suatu
pengetahuan dan teknologi. Untuk hal yang dapat mencegah infeksi dan
menyembuhkan luka, masyarakat mempercepat penyembuhan. Madu
dapat dengan mudah mengakses obat- mempunyai osmolaritas yang tinggi,
obatan. Masyarakat kurang mengerti dan juga memiliki sifat antibakteri,
bahwa sebenarnya banyak peneliti yakni hidrogen perioksida.10 Kandungan
yang telah meneliti bahan-bahan ilmiah madu lainnya tersusun atas 17,1% air,
yang telah teruji hasilnya untuk 82,4% karbohidrat total dan 0,5%
penyembuhan luka, termasuk luka protein, asam amino, vitamin dan
bakar. Salah satunya adalah madu.1 mineral.11 Dengan kandungan tersebut
Madu telah digunakan sebagai madu memiliki kemampuan untuk
obat sejak jaman kuno. Ayurveda membersihkan luka, menyerap cairan
(pengobatan India) mendefinisikan edema, memicu granulasi jaringan,
madu sebagai sari kehidupan dan epitelialisasi dan peningkatan nutrisi.
merekomendasikan penggunaannya Dunia kedokteran saat ini telah
sebagai pengobatan. Papyrus dari mesir banyak membuktikan madu sebagai
kuno menyebutkan pengobatan luka obat yang unggul.12 Sebuah laporan
bakar dengan menggunakan madu. menunjukkan luka yang dibalut dengan
Tentara rusia dan tentara Cina juga madu menutup pada 90 % kasus. Ada
menggunakan madu untuk mengobati beberapa hasil penelitian yang
luka pada Perang Dunia I. Literatur lain melaporkan bahwa madu sangat efektif
juga menunjukan bahwa madu dapat digunakan sebagai terapi topikal pada
mengurangi tingkat infeksi.7 luka melalui peningkatan jaringan
Madu merupakan produk alami granulasi dan kolagen serta periode
yang telah banyak digunakan untuk epitelisasi secara signifikan.13
efek terapeutik. Telah dilaporkan Yapucu et al. menyatakan bahwa
mengandung sekitar 200 zat.8 Madu waktu penyembuhan luka yang dirawat
terutama terdiri dari fruktosa dan dengan madu lebih cepat sekitar empat

J MAJORITY | Volume 4 Nomor 1 | Januari 2015 | 106


Vidianka R| Potency Of Honey In Treatment Of Burn Wounds

kali daripada waktu penyembuhan luka mencapai kedalaman dermis tetapi


yang dirawat dengan obat lain. Selain masih ada elemen epitel yang tersisa,
itu harga madu sendiri masih terbilang seperti sel epitel basal, kelenjar
cukup murah dibandingkan obat sebasea, kelenjar keringat, dan folikel
standar luka bakar. Namun penggunaan rambut. Luka derajat tiga mengenai
madu masih belum digunakan secara semua lapisan epidermis dan dermis
luas dalam lingkup professional.14 serta biasanya secara klinis tampak
Mengingat sudah banyak sebagai luka kering, luka merah
penelitian mengenai manfaat dan keputih-putihan, dan hitam keabu-
kandungan madu dalam terapi luka abuan, tidak ada bula, lapisan yang
bakar dan dapat dijadikan alternatif rusak tidak sembuh sendiri maka perlu
pengobatan, tulisan ini merupakan Skin graff. Seringkali vena mengalami
review dari berbagai sumber jurnal dan koagulasi dan dapat terlihat dari
penelitian terbaru yang relevan. permukaan kulit (Burns et al, 2006).16
Karena luka bakar sangat
DISKUSI bervariasi baik mengenai luas
Luka bakar permukan tubuh maupun dalamnya
jaringan yang terbakar, maka perlu
Luka bakar adalah suatu bentuk ditetapkan keadaan-keadaan yang
kerusakan atau kehilangan jaringan memerlukan perawatan dan
yang disebabkan kontak dengan pengobatan di Rumah Sakit. Dalam hal
sumber panas seperti api, air panas, ini dapat dipakai patokan sebagai
bahan kimia, listrik dan radiasi. Luka berikut:
bakar merupakan suatu jenis trauma 1. Luka bakar berat (perlu dirawat di
dengan morbiditas dan mortalitas RS dan mendapat pengobatan
tinggi.15 intensif)
Ada beberapa penyebab dari a. Derajat II (dewasa >30 %, anak
terjadinya luka bakar, diantaranya >20 %).
adalah: b. Derajat III >10%
a. Luka Bakar Suhu Tinggi (Thermal c. Luka bakar dengan komplikasi
Burn) : gas, cairan, bahan padat pada saluran nafas, fraktur,
b. Luka Bakar Bahan Kimia trauma jaringan lunak yang
(Chemical Burn) hebat.
c. Luka Bakar Sengatan Listrik d. Luka bakar akibat sengatan
(Electrical Burn) listrik
d. Luka Bakar Radiasi (Radiasi e. Derajat III yang mengenai
Injury) bagian tubuh yang kritis seperti
Derajat luka bakar dibedakan muka, tangan, kaki, mata,
menjadi tiga yaitu derajat satu, dua dan telinga, dan anogenital.
derajat tiga. Luka derajat satu hanya 2. Luka bakar sedang (perlu dirawat
mengenai epidermis luar, kulit kering di RS untuk mendapat pengobatan
dan secara klinis tampak sebagai yang baik, biasanya tak seintensif
daerah hiperemia dan eritema. Luka luka bakar berat)
derajat dua mengenai lapisan a. Derajat II dangkal >15%
epidermis yang lebih dalam dan (dewasa), 10% (anak)

J MAJORITY | Volume 4 Nomor 1 | Januari 2015 | 107


Vidianka R| Potency Of Honey In Treatment Of Burn Wounds

b. Derajat II dalam antara 15-30% antioksidan berupa flavanoid,


(dewasa), 10-20% (anak) polyphenol, phenol, dan volatin. Kadar
c. Derajat III <10% yang tidak gula yang tinggi dan kadar kelembaban
mengenai muka, tangan, kaki, yang rendah akan membuat madu
mata, telinga, dan anogenital. memiliki osmolaritas yang tinggi dan
3. Luka bakar ringan akan menghambat pertumbuhan
9,11
a. Derajat I bakteri.
b. Derajat II <15% (dewasa), <10% Kandungan fisik dan kimia dalam
(anak-anak) madu seperti keasaman dan pengaruh
c. Derajat III <2% osmotik, berperan besar dalam
Prinsip penanganan luka bakar membunuh bakteri.17 Dalam Ann Plastic
adalah prinsip pengelolaan penderita Surgery edisi Februari 2003 dilakukan
trauma yaitu airway, breathing, sebuah uji coba terhadap 60 orang
circulation, dissability, and exposure, yang terkena luka dengan berbagai
resusitasi cairan, penutupan lesi jenis tipe luka yang menegaskan
sesegera mungkin, pencegahan infeksi, penggunaan madu efektif dalam
mengurangi rasa sakit, pencegahan kecepatan penyembuhan luka dan
trauma mekanik pada kulit yang vital tidak menimbulkan efek samping. Hasil
dan elemen di dalamnya, dan penelitian Gethin et al. melaporkan
pembatasan pembentukan jaringan madu dapat menurunkan pH dan
parut.15 mengurangi ukuran luka kronis seperti
ulkus vena/arteri dan luka dekubitus
Madu dalam waktu dua minggu secara
signifikan.18
Madu bersifat antibakteri, Suatu penelitian tentang madu
antiseptik menjaga luka, mempercepat yang dibandingkan dengan asetat
proses penyembuhan luka bakar akibat mafenide yang merupakan salah satu
tersiram air mendidih atau minyak antibiotik spektrum luas, madu
panas.12 Khan et al mendeskripsikan tampaknya memiliki hasil yang lebih
fakta nutrisional madu. Rata-rata madu baik sebagai pengobatan topikal untuk
tersusun atas 17,1% air, 82,4% luka bakar superfisial karena
karbohidrat total, 0,5% protein, asam mempercepat proses re-epitelisasi dan
amino, vitamin dan mineral. Sebagai mengurangi reaksi inflamasi.19
agen penyembuh luka, madu memiliki Penelitian prospektif ini
empat karakteristik yaitu: tinggi menunjukkan bahwa madu dalam
kandungan gula, kadar kelembaban menyembuhkan luka lebih awal
rendah, asam glukonik (lingkungan dibandingkan mereka yang diobati
asam pH 3,2-4,5) dan hidrogen dengan mafenide asetat dengan efek
peroksida. Madu juga mengandung antibakterinya. Tidak ada efek samping
enzim invertase untuk katalisator seperti alergi, iritasi, atau toksisitas. Ia
sukrosa, glukosa dan fruktosa. Enzim juga mencatat bahwa sisa jaringan
lainnya adalah glucose oxidase dan parut dan depigmentasi berkurang
catalase yang mengatur produksi dengan madu. Penelitian ini
hidrogen peroksida. Selain itu, madu menunjukkan bahwa madu
juga memiliki kandungan zat mengandung hidrogen perioksida dan

J MAJORITY | Volume 4 Nomor 1 | Januari 2015 | 108


Vidianka R| Potency Of Honey In Treatment Of Burn Wounds

flavanoids yang dapat menyebabkan dengan madu lebih cepat empat kali
efek penyembuhan yang lebih baik dan daripada waktu penyembuhan luka
epitelisasi dari dangkal luka dari yang dirawat dengan obat lain. Sebagai
beberapa antibiotik topikal lainnya, lapisan pada luka, madu mengandung
seperti asetat mafenide.10,19 hidrogen peroksida sehingga memiliki
Hal ini akan memudahkan osmolaritas yang tinggi dan memiliki
terjadinya proses granulasi dan sifat antibakteri yang membuat
epitelisasi pada luka. Sebuah penelitian lingkungan lembab, membantu
terhadap bakteri Escherichia coli yang pembersihan infeksi, menghilangkan
secara konstan terpapar H2O2 yang bau busuk, mengurangi inflamasi,
dihasilkan oleh madu, menunjukkan edema, eksudasi, dan meningkatkan
bahwa pertumbuhan bakteri tersebut proses penyembuhan oleh stimulasi
dihambat pada konsentrasi 0,02-0,05 angiogenesis, granulasi, dan epitelisasi
mmol/l. Tingkat konsentrasi H2O2 yang sehingga tidak diperlukan pencakokan
kecil ini tidak menimbulkan kerusakan kulit dan memberikan hasil kosmetik
jaringan maupun reaksi inflamasi. yang sangat baik.10,14
Kecepatan penyembuhan luka yang Madu bertindak sebagai media
lebih singkat dengan menggunakan hiperosmolar dan mencegah
madu sudah banyak berbagai rangkaian pertumbuhan bakteri, karena viskositas
penelitian yang dilakukan, namun yang tinggi, dapat membentuk
penggunaan madu dalam ruang lingkup penghalang fisik, dan adanya enzim
klinis masih rendah.20 katalase memberikan madu kandungan
Uji klinis dilakukan antioksidan. Nutrisi yang terdapat pada
membandingkan madu di luka bakar madu meningkatkan substrat di
dengan amnion membran; silver lingkungan setempat mempercepat
sulfadiazin. Madu menunjukkan proses epitelisasi dan angiogenesis.23
peningkatan yang lebih baik dalam Salah satu riset yang dilakukan
kasus ini dan menunjukkan oleh Dina Dewi pada tahun 2005 untuk
penyembuhan awal dengan tingkat untuk mengetahui pengaruh frekuensi
yang lebih rendah dari kontraktur dan perawatan luka bakar derajat II dengan
jaringan parut. Gambaran histologis madu terhadap lama penyembuhan
pada cangkokan kulit setelah luka dan mengetahui frekuensi mana
perawatan madu juga telah yang sebaiknya diterapkan untuk
dijelaskan.21 perawatan luka bakar derajat II dengan
Dalam studi ini, Madu Tualang menggunakan madu. 20 ekor marmut
menunjukkan efek bakterisida serta sebagai sample dibagi menjadi 5
efek bakteriostatik. Madu Tualang kelompok perlakuan yaitu kelompok 1
murni tanpa pengenceran apapun (kelompok kontrol), kelompok
dibandingkan dengan Madu Manuka perlakuan 2 (perawatan luka 2 hari
didapatkan hasil kedua madu efektif sekali), kelompok perlakuan 3
terhadap bakteri gram negatif namun (perawatan luka 1 kali per hari),
Madu Tualang tidak efektif pada kelompok perlakuan 4 (perawatan luka
bakteri gram positif.22 2 kali per hari), dan kelompok
Yapucu menyatakan bahwa perlakuan 5 (perawatan 3 kali per hari).
penyembuhan luka yang dirawat Hasil analisis statistik menunjukkan

J MAJORITY | Volume 4 Nomor 1 | Januari 2015 | 109


Vidianka R| Potency Of Honey In Treatment Of Burn Wounds

rata-rata penyembuhan luka pada 2. Erizal. Pengaruh Pembalut Hidrogel


kelompok 1 (kontrol) sebesar 14,5 hari, Kopolimer Polivinilpirrolidon (PVP)- -
Karaginan Hasil Iradiasi dan Waktu
kelompok 2 adalah 13,5 hari, kelompok Penyembuhan pada Reduksi Diameter
3 adalah 11,75 hari, kelompok 4 adalah Luka Bakar Tikus Putih Wistar [Internet].
10,5 hari, dan kelompok 5 adalah 10 Indo. Journal Chem. 2008. [disitasi 2014
hari. Hasil penelitian yang telah November 30]; 8(2): 271 8. Tersedia
dilakukan dapat disimpulkan bahwa: 1) dari:
http://repository.upi.edu/4326/9/S_KIM_
perawatan luka bakar derajat II dengan 1003185_Bibliography.pdf
menggunakan madu yang dilakukan 2 3. Pujisriyani and Aditya W. Epidemiology of
hari sekali memiliki rata-rata lama Burn Injuries in Cipto Mangunkusumo
penyembuhan luka yang hampir sama Hospital from 2009 to 2010 [Internet].
dengan kelompok kontrol. Sedangkan Jurnal Plastik Rekonstruksi. 2012. [disitasi
2014 November 30]; 1(5). Tersedia dari:
perawatan yang dilakukan 1 kali per https://id.linkedin.com/in/rachadian
hari lebih efektif dibandingkan dengan 4. Shupp, T. J. Nasabzadeh, D. S. Rosenthal,
perawatan 2 hari sekali secara klinis; 2) M. H. Jordan, P. Fidler, and J. C. Jeng. A
perawatan luka yang dilakukan 2 kali review of the local pathophysiologic bases
per hari memiliki pengaruh yang of burn wound progression [Internet].
Journal of Burn Care and Research.2010.
hampir sama dengan kelompok [disitasi 2014 November 30]; 31(6):849
perawatan 3 kali per hari. Dengan 53. Tersedia dari:
demikian perawatan luka bakar derajat http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/21
II dengan menggunakan madu yang 105319
dilakukan 2-3 kali per hari terbukti 5. Cuttle, L., M. Kempf, G. Philips, J. Mill,
M.T. Hayes, J.F. Fraser, X.Q. Wang, and
paling efektif (secara klinis) dalam R.M. Kimble. A Porcine Deep Dermal
mempercepat penyembuhan luka Partial Thickness Burn Model with
bakar derajat II dibandingkan dengan Hypertrophic Scarring [Internet]. Burns.
perawatan luka yang dilakukan 1 kali 2006. [disitasi 2014 November 30]; 32:
per hari dan 2 hari sekali, serta 806-20. Tersedia dari:
http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/16
perawatan luka dengan tidak 884856
menggunakan bahan apapun.24 6. Branski, L.K., G.C. Gauglit, D. Herndon, and
G. Jeschke. A Review of Gene and Stem
SIMPULAN Cell Therapy in Cutaneous Wound Healing
Madu memiliki sifat osmolaritas [Internet]. Burns. 2009. [disitasi 2014
November 30]; 35: 171-80. Tersedia dari:
yang tinggi dan sebagai antibakteri http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/18
yang efektif untuk dijadikan terapi 603379
topikal untuk penyembuhan luka bakar 7. Rio ,Y., D. Aziz. Perbandingan Efek
akibat kandungan zat yang ada di Antibakteri Madu Asli Sikabu dengan
dalamnya. Madu Lubuk Minturun terhadap
Escherichia Coli dan Staphylococcus
Aureus secara In Vitro [Internet]. Jurnal
DAFTAR PUSTAKA Kesehatan Andalas. 2012. [disitasi 2014
1. Kartini, M. Efek Penggunaan Madu dalam November 30].Tersedia dari: http://
Manajemen Luka Bakar [Internet]. Jurnal jurnal.fk.unand.ac.id/index.php/arsip-
kesehatan. 2009. [disitasi 2014 November artikel/62.html
30]; 2(2): 17-9. Tersedia dari: 8. Turkmen N, Sari F, Poyrazoglu ES, Velioglu
http://www.bimkes.org/wp- YS. Effects of prolonged heating on
content/uploads/downloads/2013/06/BI antioxidant activity and colour of honey.
MIKI-Edisi-2.pdf Food Chem [Internet]. 2006. [disitasi 2014

J MAJORITY | Volume 4 Nomor 1 | Januari 2015 | 110


Vidianka R| Potency Of Honey In Treatment Of Burn Wounds

November 30]; 95:653-7. Tersedia dari: ml.scribd.com/doc/241453993/Catatan-


http://bitininkas.lt/produktai/886.pdf Luka-Bakar
9. Alvarez-Suarez JM, Tulipani S, Romandini 17. Dixon, B. Bacteria cant resist honey
S, Bertoli E, Battino M. Contribution of [Internet]. Lancet Infect. Dis. 2003.
honey in nutrition and human health: a [disitasi 2014 Novemver 30]; 3: 116.
review [Internet]. Mediterr J Nutr Metab. Tersedia dari:
2010. [disitasi 2014 November 30]; 3:15- http://jac.oxfordjournals.org/content/58/
23. Tersedia dari: 4/773.full.pdf
http://www.researchgate.net/profile/Jose 18. Gethin, G.T., C. Seamus, and M.C. Ronan.
_Alvarez- The impact of manuka honey dressing on
Suarez/publication/224906029_Contributi the surface pH of chronic wounds
on_of_honey_in_nutrition_and_human_h [Internet]. International Wound Journal.
ealth_a_review/links/0912f501855018381 2008. [disitasi 2014 November 30]; 5: 185-
6000000 94. Tersedia dari:
10. Jull, A.B., Rodger, and N. Walker. Honey as http://www.researchgate.net/publication
topical treatment for wounds [Internet]. /5253775_The_impact_of_Manuka_hone
Cochrane Database Syst Rev. 2008. y_dressings_on_the_surface_pH
[disitasi 2014 November 30];4. Tersedia of_chronic_wounds
dari: 19. Maghsoudi H., Salehi F. Comparison
http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/18 between topical honey and mafenide
843679 acetate in treatment of burn wounds
11. Khan, F.R., Abadin,U., and N. Rauf.. [Internet]. Annals Of Burns And Fire
Review Article : Honey: Nutritional and Disasters. 2011 Sep. [disitasi 2014
Medicinal value [Internet]. International November 30]; 24(3). Tersedia dari:
Journal of Clinical Practise. 2007. [disitasi http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/article
2014 November 30]; 61(10). Tersedia dari: s/PMC3293229/
http://www.researchgate.net/...Review... 20. Moore, K.L. and AMR. Agur. Systematic
Honey/.../0fcfd512d2e9bad2bf000000 review of the use of honey as wound
12. Suranto, A. Terapi Madu. Jakarta: Penebar dressing [Internet]. BMC Comlementary
Plus; 2007. and Alternative Medicine. 2010. [disitasi
13. Aljady A.M., M.Y. Komarudin, A.M. Jamal, 2014 November 30]; 1(2). Tersedia dari:
and Yasin. Biochemical Study on The https://www.scribd.com/doc/237633133/
Efficacy of Malaysian Honey on inflicted HoneyBook-pdf
wounds: an animal mode [Internet]. 21. Motallebnejad M, Akram S, Moghadamnia
Medical Journal of Islamic Academy A, Moulana Z, Omodi S. The effect of
Science. 2004. [disitasi 2014 November topical application of pure honey on
30]; 13(3): 125-32. Tersedia dari: radiation-induced mucositis: A
http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/article randomized clinical trial [Internet]. J
s/PMC3713579/ Contemp Dent Pract. 2008. [disitasi 2014
14. Yapucu. Effectiveness of a Honey Dressing November 30]; 9:1-9. Tersedia dari:
for Healing Preassure Ulcers [Internet]. http://ijbms.mums.ac.ir/article_988_0.ht
Journal of Wound. The Cochrane ml
database. 2007. [disitasi 2014 November 22. Nasir, Ahmad S.H, Kirnpal-Kaur B., Ananda
30]; 34(2). Tersedia dari: A.D and Mehru. Antibacterial properties
http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/17 of tualang honey and its effect in burn
413836 wound management: a comparative study
15. Sjamsuhidajat.R, Wim de Jong. Bab 3 : [Internet]. BMC Complementary and
Luka, Luka Bakar : Buku Ajar Ilmu Bedah. Alternative Medicine. 2010. [disitasi 2014
Edisi 2. Jakarta: EGC; 2005. November 30]; 10:31. Tersedia dari:
16. Burns J., L. Phillips, McCarthy J, Galiano R, http://www.biomedcentral.com/1472-
Boutros S,editors. Current Therapy in 6882/10/31
Plastic Surgery [Internet]. Philadelphia: 23. Bangroo, A.K., Khatri, R., Chauhan, S.
Saunders Elsevier. Burns. 2006. [disitasi Honey dressing in pediatric burns
2014 November30]; 71-6. Tersedia dari: [Internet]. Department of paediatric
http:// surgery. 2005. [disitasi 2014 November

J MAJORITY | Volume 4 Nomor 1 | Januari 2015 | 111


Vidianka R| Potency Of Honey In Treatment Of Burn Wounds

30]; 10(3): 172-5. Tersedia dari: http://


www.jiaps.com/article.asp?issn=0971-
9261;year=2005;volume=10;issue=3;spag
e=172;epage=175;aulast=Bangroo
24. Dewi, D., Sanarto, and B. Taqiyah.
Pengaruh frekuensi perawatan luka bakar
derajat 2 dengan madu nektar flora
terhadap lama penyembuhan luka.
[skripsi]. Program Studi Ilmu Keperawatan
Fakultas Kedokteran Brawijaya; 2008.

J MAJORITY | Volume 4 Nomor 1 | Januari 2015 | 112

Anda mungkin juga menyukai