Anda di halaman 1dari 2

Yuliati Jamilah

150341600279
Offering C

Drosophila melanogaster merupakan jenis lalat buah yang dapat ditemukan di buah-
buahan busuk. Drosophila melanogaster telah digunakan secara bertahun-tahun dalam kajian
genetika dan perilaku hewan. Drosophila melanogaster dapat hidup hampir di semua wilayah
di muka bumi Menurut Miller (2000), habitat Drosophila melanogaster hanya dibatasi oleh
temperatur dan ketersediaan air. Drosophila melanogaster dewasa tidak dapat bertahan di
tempat dengan suhu yang sangat rendah. Suhu yang sangat rendah dapat mengganggu siklus
hidup spesies ini. Selain itu, pada daerah bersuhu rendah makanan sulit diperoleh walaupun
sering ditemukan pada buah-buahan busuk, makanan Drosophila melanogaster baik lalat
dewasa maupun larva, bukanlah glukosa yang terdapat pada buah-buahan tersebut.
Drosophila melanogaster memakan mikroorganisme yang tumbuh pada buah yang
membusuk, terutama ragi (Shorrocks, 1972).
Klasifikasi Drosophila melanogaster :

Mutasi adalah peristiwa perubahan materi genetik baik DNA maupun RNA.
(Jenkins,1990 dalam Saadah, 2000). Bahan-bahan yang menyebabkan mutasi disebut
mutagen. Mutagen dibagi menjadi tiga yaitu: mutagen kimia, fisika dan biologi. Sinar
ultraviolet adalah salah satu mutagen yang dapat menyebabkan mutasi. Sinar UV mempunyai
daya tembus yang rendah sehingga tidak semua organisme yang terkena UV akan mengalami
mutasi. Lama dari penyinaran juga dapat menyebabkan mutasi tersebut memungkinkan
terjadi pada suatu organisme, namun itu juga tergantung dari tingkat sensitivitas dan
perbaikan DNA dari setiap organisme.
Sinar Ultraviolet adalah jenis gelombang elektromagnetik yang dapat dideteksi oleh sel-
sel sensitif mata (Alcamo, 1990 dalam Saadah 200), memiliki panjang gelombang berbeda-
beda, tidak menimbulkan ionisasi, memiliki daya tembus rendah (Crawder, 1990). Sinar UV
yang digunakan berasal dari alat UV buatan yang biasa digunakan adalah lampu hidrogen dan
lampu deuteriumdengan panjang gelombang 254-269 nm
Telur Drosophila melanogaster adalah salah satu bahan yang dapat digunakan untuk
mengetahui pengaruh sinar UV karena menurut Crawder (1990) embrio lebih sensitif
terhadap kondisi lingkungannya. Sel-sel embrio yang aktif tumbuh dan membelah memiliki
tingkat sensitivitas yang lebih tinggi terhadap radiasi. Penetesan telur adalah kemampuan
telur untuk menetas menjadi larva setelah mendapatkan perlakuan dengan radiasi sinar UV.
Penetesan telur ditunjukkan dengan presentase yang dihitung dengan membandingkan telur
awal dan telur setelah menetas.
Telur Drosophila berbentuk benda kecil bulat panjang dan biasanya diletakkan di
permukaan makanan. Betina dewasa mulai bertelur pada hari kedua setelah menjadi lalat
dewasa dan meningkat hingga seminggu sampai betina meletakkan 50-75 telur perhari dan
mungkin maksimum berkisar 400-500 buah dalam 10 hari (Silvia, 2003). Telur Drosophila
dilapisi oleh dua lapisan yaitu satu selaput vitelin tipis yang mengelilingi sitoplasma dan
suatu selaput tipis tetapi kuat (khorion) di bagian luar dan di anteriornya terdapat dua tangkai
tipis. Korion mempunyai kulit bagian luar yang keras dari telur tesebut (Borror, 1992)

Gambar Telur Drosophila melanogaster


(sumber :Nilson, Laura. 2012)

Anda mungkin juga menyukai