Anda di halaman 1dari 8

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Penyakit Tuberkulosis merupakan salah satu penyakit

menular yang sangat berbahaya dan masih menjadi masalah

kesehatan dunia, dimana WHO melaporkan bahwa setengah

persen dari penduduk dunia terserang penyakit ini, sebagian

besar berada di Negara berkembang sekitar 75%,

diantaranya di Indonesia setiap tahun ditemukan 539.000

kasus baru TB BTA positif dengan kematian 101.000. Menurut

departemen kesehatan sepertiga penderita tersebut

ditemukan di RS dan sepertiga lagi di puskesmas, sisanya

tidak terdeteksi dengan baik (Nizar, 2010).

Menurut Kepala Bidang Penyakit Menular dan Tropis,

Departemen Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Universitas

Indonesia Penyakit Tuberkulosis berada di urutan kedua dari

sejumlah penyakit menular yang masuk 10 besar penyebab

kematian di Indonesia. Kondisi yang sangat memprihatinkan

ini tidak lepas dari rendahnya kesadaran masyarakat akan

pentingnya pola hidup bersih.

(http://infoimunisasi.com/uncategorized/tuberkulosis-urutan-

ke-2penyakit -penyebab-kematian-di-indonesia/ diakses pada

tanggal 14 Maret 2017).

1
Prevalensi penyakit TB paru BTA (+) di Indonesia

sebanyak 196.310 kasus di Tahun 2013, dimana jumlah laki-

laki 59,8% dan jumlah perempuan 40,2%. Menurun pada

Tahun 2015 dengan jumlah 188.405 kasus, dimana jumlah

laki-laki sebanyak 114.524 atau 60.8% dan perempuan

73.881 atau 39.2%. Walaupun prevalensi penyakit TB

menurun tapi keberadaanya masih dalam jumlah yang

tinggi. (Profil Kesehatan RI, 2015).

Prevalensi penyakit TB paru BTA (+) yang diobati di

Puskesmas Lumpatan Tahun 2016 sebanyak 12 orang, pada

Triwulan I sebanyak 1 pasien, Triwulan II sebanyak 3 pasien,

Triwulan ke III sebanyak 4 pasien dan Triwulan ke IV sebanyak

4 pasien.

Penurunan Prevalensi Penyakit TB paru merupakan hal

yang sangat diharapkan di tingkat Nasional maupun Dunia,

sehingga perlu dilakukan penanganan awal penyakit TB Paru

yang dapat dilakukan dalam lingkungan keluarga. Keluarga

adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala

keluarga dan beberapa orang yang berkumpul dan tinggal

disuatu tempat di bawah satu atap dalam keadaan saling

ketergantungan. (Depkes RI, 2001). Penyebaran penyakit

tuberkulosis paru yang sangat mudah ini, sangat rentan pada

keluarga yang anggota keluarganya sedang menderita

2
penyakit tersebut. Penyakit dapat menular pada anggota

keluarga yang lain.

Pengendalian Penyakit TB di Indonesia secara nasional

telah di programkan oleh Pemerintah melalui Program

Nasional Pengendalian TB, yakni dengan strategi DOTS

(Directly Observed Treatment Shortcourse). World Health

Organization (WHO) merekomendasikan 5 komponen strategi

DOTS yakni : Komitmen Politis, dengan peningkatandan

kesinambungan pendanaan, penemuan kasus melalui

pemeriksaan dahak mikroskopis yang terjamin mutunya,

Pengobatan yang standar, dengan supervisi dan dukungan

bagi pasien, sistem pengelolaan dan ketersediaan OAT yang

efektif, Sistem monitoring, pencatatan dan pelaporan yang

mampu memberikan penilaian terhadap hasil pengobatan

pasien dan kinerja program. Oleh Karena itu Penulis tertarik

untuk memberikan Asuhan Keperawatan Keluarga dengan

kasus TB paru pada Tn.A di Desa Lumpatan II.

1.2 TUJUAN PENULISAN


1.2.1 Tujuan Umum
Mampu melaksanakan asuhan keperawatan secara

langsung dan komperhensif meliputi bio-psiko-soaial-

spiritual terhadap keluarga dengan kasus Tuberculosis

paru,melalui pendekatan proses keperawatan.


1.2.2 Tujuan Khusus

3
1. Mampu melaksanakan pengkajian masalah

keperawatan keluarga dengan kasus Tuberculosis

paru pada Tn.A di Desa Lumpatan II.


2. Mampu menegakkan diagnose keperawatan keluarga

dengan kasus Tuberculosis paru pada Tn.A di Desa

Lumpatan II.

3. Mampu melaksanakan rencana asuhan keperawatan

keluarga dengan kasus Tuberculosis paru pada Tn.A

di Desa Lumpatan II.


4. Mampu melaksanakan implementasi

keperawatan dengan kasus Tuberculosis paru pada

Tn.A di Desa Lumpatan II.


5. Mampu melaksanakan evaluasi keperawatan

keluarga dengan kasus Tuberculosis paru pada Tn.A

di Desa Lumpatan II.


6. Mampu mendokumentasikan asuhan keperawatan

keluarga dengan kasus Tuberculosis paru pada Tn.A

di Desa Lumpatan II.


1.3 Manfaat
1. Bagi Keluarga
Diharapkan dapat memberikan asuhan keperawatan

yang baik untuk meningkatkan status kesehatan

keluarga.
2. Bagi Mahasiswa

4
Dapat menerapkan langsung konsep-konsep dan teori

tentang asuhan keperawatan yang telah didapat

selama tahap akademik.

3. Bagi Puskesmas
Diharapkan sebagai masukan dalam memberikan

pelayanan keperawatan yang komprehensif pada klien.


4. Institusi Pendidikan
Diharapkan dapat menjadi masukan untuk

meningkatkan dan memperbaiki mutu pembelajaran.


1.4 Waktu
Pemberian Asuhan Keperawatan Keluarga pada Tn.A

dilakukan pada tanggal 17 Maret 2017- 21 Maret 2017.


1.5 Tempat
Rumah Tn.A di Desa Lumpatan II.
1.6 Pengorganisasian Seminar

Ketua : Novan Giofammy

Wakil ketua : Jefry Arisandi

Sekretaris : Ayu Aisyah Permatasari

Notulen : Nurmita Sari

Anggota :

1. Melza Dika Deswita

2. M Muksin Sariza

3. Nova Eka Putri

4. Novi Fathiya

5
6
7
8

Anda mungkin juga menyukai