Anda di halaman 1dari 15

BAHAN AJAR PERKULIAHAN RISET KEPERAWATAN

METEDOLOGI PENELITIAN

PENGERTIAN METODE

Metode (method), secara harfiah berarti cara. Selain itu metode atau metodik berasal
dari bahasa Greeka, metha, (melalui atau melewati), dan hodos (jalan atau cara), jadi metode
bisa berarti jalan atau cara yang harus di lalui untuk mencapai tujuan tertentu.
Secara umum atau luas metode atau metodik berarti ilmu tentang jalan yang dilalui
untuk mengajar kepada anak didik supaya dapat tercapai tujuan belajar dan mengajar. Prof.
Dr.Winarno Surachmad (1961), mengatakan bahwa metode mengajar adalah cara-cara
pelaksanaan dari pada murid-murid di sekolah.Pasaribu dan simanjutak (1982), mengatakan
bahwa metode adalah cara sistematik yang digunakan untuk mencapai tujuan.
Metode adalah prosedur atau cara yang ditempuh untuk mencapai tujuan tertentu.
Kemudian ada satu istilah lain yang erat kaitannya dengan dua istilah ini, yakni tekhnik yaitu
cara yang spesifik dalam memecahkan masalah tertentu yang ditemukan dalam melaksanakan
prosedur.
Pengertian organisasi dan metode secara lengkap adalah
Rangkaian proses kegiatan yang harus dilakukan untuk meningkatkan kegunaan segala
sumber dan faktor yang menentukan bagi berhasilnya proses manajemen terutama dengan
memperhatikan fungsi dan dinamika organisasi atau birokrasi dalam rangka mencapai tujuan
yang sah ditetapkan.

PENGERTIAN METODOLOGI PENELITIAN


Metodologi penelitian adalah sekumpulan peraturan, kegiatan, dan prosedur yang
digunakan oleh pelaku suatu disiplin ilmu. Metodologi juga merupakan analisis teoritis
mengenai suatu cara atau metode. Penelitian merupak an suatu penyelidikan yang sistematis
untuk meningkatkan sejumlah pengetahuan, juga merupakan suatu usaha yang sistematis dan
terorganisasi untuk menyelidiki masalah tertentu yang memerlukan jawaban. Hakekat
penelitian dapat dipahami dengan mempelajari berbagai aspek yang mendorong penelitian
untuk melakukan penelitian. Setiap orang mempunyai motivasi yang berbeda, di antaranya
dipengaruhi oleh tujuan dan profesi masing-masing. Motivasi dan tujuan penelitian secara
umum pada dasarnya adalah sama, yaitu bahwa penelitian merupakan refleksi dari keinginan
manusia yang selalu berusaha untuk mengetahui sesuatu. Keinginan untuk memperoleh dan
mengembangkan pengetahuan merupakan kebutuhan dasar manusia yang umumnya menjadi
motivasi untuk melakukan penelitian.
Adapun tujuan Penelitian adalah penemuan, pembuktian dan pengembangan ilmu
pengetahuan.

1. Penemuan. Data yang diperoleh dari penelitian merupakan data-data yang baru yang
belum pernah diketahui.
2. Pembuktian. Data yang diperoleh dari penelitian digunakan untuk membuktikan
adanya keraguan terhadap informasi atau pengetahuan tertentu.

3. Pengembangan. Data yang diperoleh dari penelitian digunakan untuk memperdalam


dan memperluas pengetahuan yang telah ada.

Kegunaan penelitian dapat dipergunakan untuk memahami masalah, memecahkan masalah,


dan mengantisipasi masalah.

1. Memahami masalah. Data yang diperoleh dari penelitian digunakan untuk


memperjelas suatu masalah atau informasi yang tidak diketahui dan selanjutnya
diketahui.
2. Memecahkan masalah. Data yang diperoleh dari penelitian digunakan untuk
meminimalkan atau menghilangkan masalah.

3. Mengantisipasi masalah. Data yang diperoleh dari penelitian digunakan untuk


mengupayakan agar masalah tersebut tidak terjadi.

Diagram alir proses penelitian


Jenis Data dalam Penelitian

Langkah Dalam Metode Ilmiah


Pelaksanaan penelitian dengan menggunakan metode ilmiah harus mengikuti langkah-
langkah tertentu. Marilah lebih dahulu ditinjau langkah-langkah yang diambil oleh beberapa
ahli dalam mereka melaksanakan penelitian.
Schluter (1926) memberikan 15 langkah dalam melaksanakan penelitian dengan metode
ilmiah. Langkah-langkah tersebut adalah sebagai berikut:
1. Pemilihan bidang, topik atau judul penelitian.
2. Mengadakan survei lapangan untuk merumuskan masalah-malalah yang ingin dipecahkan.
3. Membangun sebuah bibliografi.
4. Memformulasikan dan mendefinisikan masalah.
5. Membeda-bedakan dan membuat out-line dari unsur-unsur permasalahan.
6. Mengklasifikasikan unsur-unsur dalam masalah menurut hu-bungannya dengan data atau
bukti, baik langsung ataupun tidak langsung.
7. Menentukan data atau bukti mana yang dikehendaki sesuai dengan pokok-pokok dasar
dalam masalah.
8. Menentukan apakah data atau bukti yang dipertukan tersedia atau tidak.
9. Menguji untuk diketahui apakah masalah dapat dipecahkan atau tidak.
10. Mengumpulkan data dan keterangan yang diperlukan.
11. Mengatur data secara sistematis untuk dianalisa.
12. Menganalisa data dan bukti yang diperoleh untuk membuat interpretasi.
13. Mengatur data untuk persentase dan penampilan.
14. Menggunakan citasi, referensi dan footnote (catatan kaki).
15. Menulis laporan penelitian.

Desain penelitian adalah kerangka kerja yang digunakan untuk melaksanakan penelitian. Pola
desain penelitian dalam setiap disiplin ilmu memiliki kekhasan masing-masing, namun
prinsip-prinsip umumnya memiliki banyak kesamaan. Desain penelitian memberikan
gambaran tentang prosedur untuk mendapatkan informasi atau data yang diperlukan untuk
menjawab seluruh pertanyaan penelitian.
Oleh karena itu, sebuah desain penelitian yang baik akan menghasilkan sebuah proses
penelelitian yang efektif dan efisien.
Klasifikasi desain penelitian dibagi menjadi dua, yaitu
(1) desain penelitian eksploratif dan
(2) konklusif. Desain penelitian konklusif dibagi lagi menjadi dua tipe, yaitu (1) dekriptif
dan (2) kausal. Penelitian eksploratif bertujuan untuk menyelidiki suatu masalah atau situasi
untuk mendaptkan pengetahuan dan pemahaman yang baik dan mendalam tentang masalah
atau situasi yang dijadikan objek penelitian. Sedangkan penelitian deskriptif bertujuan untuk
menggmbarkan sesuatu. Penelitian deskriptif memiliki pernyataan yang jelas mengenai
masalah yang akan diteliti, hipotesis yang spesifik, dan informasi detail yang dibutuhkan.
Desain penelitian harus mampu menggambarkan semua proses yang diperlukan dalam
perencanaan dan pelaksanaan penelitian, yang membantu peneliti dalam pengumpulan dan
menganalisis data. Penelitian adalah suatu proses mencari sesuatu secara sistematik dalam
waktu yang lama dengan menggunakan metode ilmiah serta aturan-aturan yang berlaku untuk
dapat menghasilkan suatu penelitian yang baik. Oleh karena itu, untuk dapat menghasilkan
penelitian yang baik, maka dibutuhkan desain penelitian yag benar-benar dapat mengarahkan
peneliti dalam setiap tahap penelitiannya.
Secara singkat, desain penelitian dapat didefinisikan sebagai rencana dan struktur
penyelidikan yang digunakan untuk memperoleh bukti-bukti empiris dalam menjawab
pertanyaan penelitian.
Dalam pengertian yang lebih luas, desain penelitian mencakup proses-proses berikut:
1. Identifikasi dan pemilihan masalah penelitian;
2. Pemilihan kerangka konseptual;
3. Memformulasikan masalah penelitian dan membuat hipotesis;
4. Membangun penyelidikan atau percobaan;
5. Memilih serta mendefinisikan pengukuran variabel-variabel;
6. Memilih prosedur dan teknik sampling yang digunakan;
7. Menyusun alat serta teknik untuk mengumpulkan data;
8. Membuat coding, serta mengadakan editing dan processing data;
9. Menganalisa data dan pemilihan prosedur statistik; dan
10. Penulisan laporan hasil penelitian.
Menurut Hidayat, 2009 rancangan penelitian dibagi menjadi 4 antara lain:
a. Rancangan Penelitian Deskriptif
Adalah rancangan penelitian yang bertujuan menerangkan/menggambarkan masalah
penelitian keperawatan yang trejadi pada kasus suatu penyakit berdasarkan distribusi
tempat,waktu,umur,JK,sosial,ekonomi,pekerjaan,status perkawinan. Meliputi 2 bentuk
rancangan yaitu:
1) Rancangan penelitian korelasi
Menggambarkan masalah keperawatan yang trejadi pada kasus tertentu b.d
distribusinya.
2) Rancangan penelitian crosssectional
Rancangan penelitian dengan melakukan pengukuran/pengamatan pada saat
bersamaan satu kali waktu).
b. Rancangan Penelitian Case Control
Rancangan penelitian dengan cara membandingkan kelompok kasus dengan kelompok
kontrol dengan tujuan mengetahui proporsi kejadian berdasarkan riwayat ada tidaknya
sebuah paparan.
c. Rancangan Penelitian Kohort
Rancangan penelitian dengan mengelompokkan atau mengklasifikasikan kelompok
terpapar dengan tidak terpapar,kemudian diamati sampai waktu tertentu untuk melihat ada
tidaknya fenomena tersebut.
d. Rancangan Penelitian Eksperimen
Penelitian eksperimen dalam keperawatan meliputi ;
1) Pre eksperimen design
Merupakan rancangan penelitian eksperimen yang terdiri dari:
- One shot case study memberikan perlakuan kemudian dilihat
dampaknya/pengaruhnya
- One group pre test-post testt designdiberikan per test dahulu sebelum diberikan
intervensi kemudian setelah diberi intervensi lalu dilakukan post test
- Intact group comparationmerupakan rancangan eksperimen dengan cara
melakukan intervensi pada sebagian kelompok yaitu setengah kelompok di
intervensi dan setengah kelompok lainnya tidak diberi intervensi dan setengah
kelompok lainnya tidak diberi intervensi atau treatment, kemudian dibandingkan
hasil pengukuran.
2) True eksperiment design
Merupakan jenis rancangan penelitian yang mepunyai ketelitian tinggi karena sampel
yang dipilih secara random dan ada kelompok kontrolnya, semua variabel luar dapat
dikontrol sehingga rancangan dapat dikenal dengan eksperimen yang dilakukan
sebenanrnya. Ada dua jenis true eksperimen diantaranya:
- Pre test control design
Model rancangan adalah kedua yang dipilih secara random,lalu diberi pre test untuk
mencari perbedaan dengan kelompok kontrol terhadap eksperiment yang akan
digunakan
- Post test only control design
Caranya adalah kedua kelompok dipilih secara random,kemudian satu kelompok
diberi teratment sedangkan yang satu tidak.
- Faktorial design
Desain eksperimen dengan memodifikasi desain true eksperimental dengan cara
memperhatikan adanya variabel moderator yang dapat mempengaruhi eksperimen
terhadap hasil yang didapatkan. Cara melaksanakan desain ini adalah semua
kelompok dipilih secara random kemudian diberi pre test dan kemudian diujikan
pada kelompok yang memiliki kesamaan dalam variabel moderator.
3) Quasi Eksperiment design
Merupakan bentuk desain eksperimen yang menggunakan kelompok kontrol tetapi
kelompok kontrolnya tidak dapat berfungsi sepenuhnya untuk mengontrol variabel
luar yang dapat mempengaruhinya. Terdiri dari dua bentuk diantaranya:
- Time series design
Merupakan bagian desain quasi eksperimen dengan pengambilan sampel tidak
secara random, tetapi sebelumnya diberikan intervensi. Kelompok treatment diberi
pre test sampai 4 kali setelah itu barudilakukan intervensi (treatment) dan setelah
intervensi maka kelompok tersebut diberikan pretest lagi sampai empat kali lagi
smapai hasil post test tetap.
- Non equivalent control group design
Merupakan desain quasi yang mempunyai kesamaan dengan pre test-post test
control group design, perbedaannya pada pemilihan kelompok kontrol dan
kelompok eksperimen dimana kelompok eksperimen yang dipilih tidak secara
random.
Penyusunan Desain Riset
Non-experimental (obsevasional) dan Experimental: true-experimental; quasy
eksperimental; pra-experimental
Contoh Desain quasy experimental pada: Peran teori adaptasi terhadap perbaikan kinerja
perawat
Perlakuan Kontrol
Pengukuran Variabel dependen: Indikator Kinerja (pre)
Dibandingkan: Sama?
Pengukuran Ulang Variabel dependen: Indikator Kinerja (pasca)
Pengukuran Variabel dependen: Indikator Kinerja (pre)
V. Independen
Penerapan Teori Adaptasi
Pengukuran Ulang Variabel dependen : Indikator Kinerja (pasca)
Dibandingkan: Beda?
Gambar: Diagram Quasy- Experimen
3. 2.3 Respons
Respons dalam kajian ilmiah dapat digolongkan seperti di bawah ini, yaitu:
(1) Penyusunan Instrumen Penelitian (validitas dan reliabilitas)
(2) Melakukan sampling (randomisasi) dan estimasi sample size
(3) Analisis data dan pengujian Hipotesis (regresi)
(4) Mengambil Kesimpulan dan memberikan saran

Penyusunan Desain Riset


Non-experimental (obsevasional) dan Experimental: true-experimental; quasy
eksperimental; pra-experimental
Contoh Desain quasy experimental pada: Peran teori adaptasi terhadap perbaikan kinerja
perawat
Perlakuan Kontrol
Pengukuran Variabel dependen: Indikator Kinerja (pre)
Dibandingkan: Sama?
Pengukuran Ulang Variabel dependen: Indikator Kinerja (pasca)
Pengukuran Variabel dependen: Indikator Kinerja (pre)
V. Independen
Penerapan Teori Adaptasi
Pengukuran Ulang Variabel dependen : Indikator Kinerja (pasca)
Dibandingkan: Beda?
Gambar: Diagram Quasy- Experimen
3. 2.3 Respons
Respons dalam kajian ilmiah dapat digolongkan seperti di bawah ini, yaitu:
(1) Penyusunan Instrumen Penelitian (validitas dan reliabilitas)
(2) Melakukan sampling (randomisasi) dan estimasi sample size
(3) Analisis data dan pengujian Hipotesis (regresi)
(4) Mengambil Kesimpulan dan memberikan saran
Penyusunan Desain Riset
Non-experimental (obsevasional) dan Experimental: true-experimental; quasy
eksperimental; pra-experimental
Contoh Desain quasy experimental pada: Peran teori adaptasi terhadap perbaikan kinerja
perawat
Perlakuan Kontrol
Pengukuran Variabel dependen: Indikator Kinerja (pre)
Dibandingkan: Sama?
Pengukuran Ulang Variabel dependen: Indikator Kinerja (pasca)
Pengukuran Variabel dependen: Indikator Kinerja (pre)
V. Independen
Penerapan Teori Adaptasi
Pengukuran Ulang Variabel dependen : Indikator Kinerja (pasca)
Dibandingkan: Beda?
Gambar: Diagram Quasy- Experimen
3. 2.3 Respons
Respons dalam kajian ilmiah dapat digolongkan seperti di bawah ini, yaitu:
(1) Penyusunan Instrumen Penelitian (validitas dan reliabilitas)
(2) Melakukan sampling (randomisasi) dan estimasi sample size
(3) Analisis data dan pengujian Hipotesis (regresi)
(4) Mengambil Kesimpulan dan memberikan saran

VARIABEL PENELITIAN

Identifikasi variabel merupakan bagian penelitian dengan cara menentukan variabel-variabel


yang ada dalam penelitian seperti variabel independen, dependen,moderator,kontrol dan
intervening.
Variabel Penelitian pada dasarnya adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut,
kemudian ditarik kesimpulannya. Banyak sekali definisi variable yang diungkapkan para ahli,
dan definisi tersebut berpotensi membingungkan para peneliti pemula. Perhatikan definisi
variable menurut para ahli berikut:
Menurut Hatch & Farhady (1981). Variable didefinisikan sebagai Atribut seseorang atau
obyek yang mempunyai variasi antara satu orang dengan yang lain atau satu obyek dengan
obyek yang lain. Kerlinger (1973). Variable adalah konstruk (constructs) atau sifat yang akan
dipelajari. Kidder (1981). Variable dapat dikatakan sebagai suatu sifat yang diambil dari suatu
nilai yang berbeda (different values). Dengan demikian, Variabel itu merupakan suatu yang
bervariasi. Bhisma Murti (1996), variable adalah suatu kualitas (qualities) dimana peneliti
mempelajari dan menarik kesimpulan darinya. Sudigdo Sastroasmoro, variable merupakan
karakteristik subyek penelitian yang berubah dari satu subyek ke subyek lainnya. Er. Ahmad
Watik Pratiknya (2007), variable adalah Konsep yang mempunyai variabilitas. Sedangkan
Konsep adalah penggambaran atau abstraksi dari suatu fenomena ttertentu. Konsep yang
berupa apapun, asal mempunyai ciri yang bervariasi, maka dapat disebut sebagai variable.
Secara peribadi, variabel penelitian saya pahami sebagai atribut yang mencerminkan
pengertian atau bangunan pengertian dan memiliki nilai. Contoh, tinggi badan, kenapa
dianggap sebagai variable, karena memiliki nilai, dan antara satu dan yang lain memiliki
tinggi badan yang berbeda. Kalau masih membingungkan. Jika masih membingungkan,
perhatikan contoh berikut; masalah banyaknya kosakata dalam buku pelajaran menyulitkan
siswa, maka variable yang bisa diambil adalah ukuran banyaknya kosakata, dan ukuran
kemampuan siswa. Jadi konsep yang menjadi perhatian dalam suatu penelitian, itulah yang
menjadi variable penelitian.
Variabel penelitian sangat penting dalam sebuah penelitian, karena variabel bertujuan sebagai
landasar mempersiapkan alat dan metode pengumpulan data, dan sebagai alat
menguji hipotesis. Itulah sebabnya, sebuah variable harus dapat diamati dan dapat diukur.
Variabel penelitian dapat dibedakan menjadi; Pertama: Variabel Independen biasa juga
diistilahkan dengan Variabel Stimulus, Predictor, Antecedent, Variabel Pengaruh, Variabel
Perlakuan, Kausa, Treatment, Risiko, Variable Bebas, dan Variabel Eksogen. Variabel
Independen adalah variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau
timbulnya variabel Dependen (terikat). Dinamakan demikian karena variable ini bebas dalam
mempengaruhi variabel lain. Contoh, pengaruh zikir terhadap mental siswa. Variable dzikir
bebas mempengaruhi mental
Kedua: Variabel Dependen. Sering disebut sebagai Variabel Out Put, Kriteria, Konsekuen,
Variabel Efek, Variabel Terpengaruh, Variabel Terikat, Variabel Tergantung, dan Variabel
Indogen. Variabel Dependen merupakan Variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat
karena adanya variabel bebas. Disebut Variabel Terikat karena variabel ini dipengaruhi oleh
variabel bebas/variabel independent. Contoh : pengaruh zdikir terhadap mental siswa. Mental
siswa adalah variable dependen
Ketiga: Variabi Moderator. Variabel Moderator adalah variabel yang mempengaruhi
(Memperkuat dan Memperlemah) hubungan antara Variabel Bebas dan Variabel Terikat.
Contoh: Hubungan motivasi dan prestasi belajar akan semakin kuat bila peranan dosen dalam
menciptakan iklim/ lingkungan belajar sangat baik, dan hubungan semakin rendah bila
peranan dosen kurang baik dalam menciptakan iklim belajar. Variable moderatornya adalah
kuat dan rendah
Keempat: Variabel Kontrol. Variabel Kontrol adalah Variabel yang dikendalikan atau dibuat
konstan sehingga hubungan variabel bebas terhadap variabel terikat tidak dipengaruhi oleh
faktor luar yang tidak diteliti. Variabel Kontrol sering dipakai oleh peneliti dalam penelitian
yang bersifat membandingkan, melalui penelitian eksperimental. Variable ini sefatnya sebagai
penengah
JENIS VARIABEL PENELITIAN:
1) VariabelIndependen
(variabelstimulus/prediktor/antecendent/eksogen/bebas)adalahvariabelyangmempengaruhiata
uyangmenjadisebabperubahanatautimbulnyavariabeldependen(terikat)(Sugiyono,2009:39).
2)Variabeldependen
(variabeloutput/kriteria/konsekuen/endogen/terikat)adalahvariabelyangdipengaruhiatauyangm
enjadiakibatkarenaadanyavariabelbebas
3) Variabelmoderator
(variabelindependenkedua),adalahvariabelyangmempengaruhi(memperkuat/memperlemah)hu
bunganantaravariabelindependendenganvariabeldependen.
4)Variabelintervening
(variabelpenyela/antara),adalahvariabelyangsecarateoritismempengaruhihubunganantaravaria
belindependendenganvariabeldependenmenjadihubungantidaklangsungdtidakdapatdiamatiata
udiukur.Trucman(1988)dalamSugiyono(2009:41).
5) Variabelkontrol
adalahvariabelyangdikendalikanataudibuatkonstansehinggapengaruhvariabelindependenterha
dapdependentidakdipengaruhlehfaktorluaryangtidakditeliti.
6)Variabelluar
(epsilon())aadalahvariabelyangsecarateoritismempengaruhivariabeldependenendogenakantet
apitidakditeliti
KERANGKA KERJA
Merupakan bagan kerja terhadap rancangan kegiatan penelitian yang akan dilakukan meliputi
siapa yang akan diteliti (subjek penelitian), variabel yang akan diteliti, dan variabel yang
mempengaruhi dalam penelitian.

POPULASI

TEKNIK SAMPLING

SAMPEL

DESAIN

VARIABEL

PENGUMPULAN DATA

ANALISA DATA
UJI STATISTIK

HASIL

DEFINISI OPERASIONAL
Mendefinisikan variabel secara operasional dan berdasarkan karakteristik yang diamati,
memungkinkan peneliti untuk melakukan observasi/pengukuran secara cermat terhadap
objek/fenomena. Pada definisi operasional ditentukan parameter yang dijadikan ukuran dalam
penelitian.
Contoh tabel:
No Variabel Definisi Parameter Alat ukur skala skor
Operasional

Definisi operasional
Merupakan definisi kerja/ operasional penelitian yang diinginkan bukan definisi secara
teori.

1) Indikator/ Parameter
Sebagai tolak ukur/ penentu penyusunan instrumen penelitian, jelas, singkat, padat dan
mengena, berdasarkan teori di bab 2, penentu indakotor keberhasilan suatu penelitian, uraikan
sesuai keinginan peneliti, apa yang akan diukur dengan tetap mengindahkan kaidah teori.

2) Intrument/ alat ukur


Tulis jenis instrumen yang akan dipakai

3) Skala
Tentukan skala berhubungan dengan jenis varibel, berhubungan dengan skoring.

4) Skoring
Tentukan penilaian sesuai dengan skala, boleh ditulis dalam persen atau tentukan kode
sesuai dengan skala: nominal, ordinal, interval dan rasio.

POPULASI

Populasi adalah seluruh sbjek atau data dengan karakteristik tertentu yang akan diteliti.

1) Populasi Target: populasi yang memenuhi sampling kriteria dan menjadi sasaran akhir
penelitian.
2) Populasi terjangkau: populasi yang memenuhi kriteria dalam penelitian (kriteria inklusi)
dan biasanya dapat dijangkau oleh peneliti.
SAMPEL
Sampel adalah bagian dari populasi yang akan diteliti. Agar Hasil dapat dianalisa dengan
uji statistik untuk penelitian kuantitatif, jumlah minimal sampel adalah 30.

Jika besar populasi = atau lebih dari 1000 maka sampel dapat diambil 20-30 %. Jika
populasi < 1000 maka dapat menggunakan beberapa rumus, diantaranya: n = N / 1 + N
(d)2

Keterangan: n: jumlah sampel

N: Jumlah populasi

d: tingkat signifikansi (0,05)

SAMPLING

Sampling adalah suatu proses dalam menyeleksi porsi dari populasi untuk dapat mewakili
suatu populasi. Boleh dipilih probability sampling atau non probability sampling.

DAFTAR PUSTAKA
Babbie, E. (1999). The Basics of Social Research. Belmont: Wadsworth Pub. Co.
Nursalam (2002). Pendekatan Praktis Metodologi Riset Keperawatan. Sagung Seto:
Jakarta
Karlinger,Fred,N.FoundationofBehaviorScienceResearch.Holt,Rinehart.1973.
Sugiyono.MetodePenelitianKuantitatif,Kualitatif,danR&D.Bandung,Alfabeta.2009.
Polit, D.E. & Hungler, B.P (1993). Essential of Nursing Research. Methods, Appraisal,
and Utilization. 3rd.edn. Philadelphia: JB Lippincott Co.
Sastroasmoro S & Ismail S (1995). Dasar-Dasar Metodologi Penelitian Klinis. Jakarta:
Binarupa Aksara.
Soeparto O, Putra ST, Haryanto(2000). Filsafat Ilmu Kedokteran. Surabaya:
GRAMIK & RSUD Dr. Soetomo Surabaya

Anda mungkin juga menyukai