Anda di halaman 1dari 14

SATUAN ACARA PENYULUHAN

Topik : Pembuangan sampah medis dan non medis


Pokok Bahasaan : Pengelompokan sampah medis dan non medis
Sub Pokok Bahasaan : Sampah
Sasaran : Keluarga pasien
Waktu : 10.00 WIB 10.30 WIB
Tempat : Ruang Upipi
Metode : ceramah
Media : LCD dan leaflet

Latar Belakang :
Rumah sakit bersih adalah tempat pelayanan kesehatan yang dirancang,
dioperasikan dan dipelihara dengan sangat memperhatikan aspek kebersihan bangunan
dan halaman baik fisik, sampah, limbah cair, air bersih, dan serangga/ binatang
pengganggu. Namun menciptakan kebersihan dirumah sakit merupakan uapaya yang
cukup sulit dan bersifat kompleks berhubungan dengan berbagai aspek antara lain
budaya atau kebiasaan, perilaku masyarakat, kondisi lingkungan, social dan teknologi.
Jika dibandingkan dengan institusi lain mungkin jenis sampah dan limbah rumah sakit
adalah yang terkomplit, tempat yang paling banyak dikunjungi oleh masyarakat ketika
sakit ini mengeluarkan berbagai jenis sampah dan limbah. Masyarakat didalam
lingkungan rumah sakit yang terdiri dari pasien, pangunjung dan, karyawan
memberikan konstribusi kuat terhadap pengotoran lingkungan rumah sakit. Aktivitas
pelayanan dan perkantoran, pedangang asongan, perilaku membawa sampah dan
meludah sembarangan, perilaku merokok dan sejumlah barang atau bingkisan yang
dibawa oleh pengunjung atau tamu, menambah jumlah sampah dan mengotori
lingkungan rumah sakit.
Beberapa waktu lalu, pemberitaan mengenai sampah medis yang ditemukan
dipasaran sebagai mainan anak anak, menjadi perhatian publik, seperti diketahui
bahwa seharusnya sampah medis adalah alat infuse, alat suntik, dan sarung tangan,
harus dimusnahkan setelah digunakan, jangan sampai jatuh ketangan masyarakat. Hal

1
ini, mendapat tanggapan dari mentri kesehatan RI waktu itu.3 hal yang diperhatikan
oleh para penyelenggara pelayanan kesehatan khusunya penyelenggara rumah sakit,
bahwa sarana penyelenggara kesehatan harus menjadi tempat yang aman bagi para
pekerjanya, pasiennya, dan masyarakat sekitarnya.
Limbah rumah sakit, khususnya limbah medik yang infeksius belum dikelola
dengan baik, sebagian besar pengelolaan limbah infeksius disamakan dengan limbah
non infeksius. Selain itu, kerap bercampur limbah medis dan non medis. Pencampuran
tersebut justru memperbesar masalah limbah medis.
Limbah medis penting dikelola secara benar, hal ini mengingat limbah medis
termasuk kedalam kategori limbah berbahaya dan beracun. Sebagian limbah medis
termasuk dalam kategori limbah berbahaya dan sebagiannya lagi termasuk dalam
kategori infeksius. Limbah medis yang berbahaya berupa limbah kimia, limbah farmasi,
logam berat, limbah aenotoxic dan wadah bertekanan masih banyak belum dikelola
dengan baik, sedangkan limbah infeksius merupakan limbah yang bisa menjadi sumber
penyebaran penyakit baik kepada petugas, pasien, pengunjung ataupun masyarakat
disekitar rumah sakit. Limbah infeksius biasanya berupa jaringan tubuh pasien, jarum
suntik, darah, perban, biakan kultur, bahan atau perlengkapan yang bersentuhan dengan
penyakit menular atau media yang lainnya yang diperkirakan tercemari oleh penyakit
pasien. Pengelolaan lingkungan yang tidak tepat akan beresiko terhadap penularan
penyakit. Beberapa resiko kesehatan yang mungkin timbul akibat keberadaan rumah
sakit antara lain; penyakit menular (hepatitis, diare, campak, aids, influenza). Bahaya
radiasi (kanker, kelainan organ genetic, dan resiko bahaya kimia).

A. Tujuan Instruksional
1. Tujuan Umum
Setelah mengikuti ceramah dan Tanya jawab diharapkan keluarga pasien dapat
memahami tentang cara pembuangan sampah medis dan non medis.

2. Tujuan khusus
Setelah dilakukan penyuluhan selama 15 menit diharapkan keluarga dapat
a.Menjelaskan pengertian sampah medis dan non medis

2
b. Mengelompokan mana sampah sampah medis dan mana sampah non medis
c. Mengerti bagaimana cara pembuangan yang tepat untuk sampah

B. Sub pokok bahasan


a.Menjelaskan kepada peserta penyuluhan tentang pengertian sampah
b. Menjelaskan kepada peserta penyuluhan tentang pembagian sampah
c.Menjelaskan kepada peseta apa saja yang termasuk sampah medis
d. Menjelaskan kepada peserta apa saja yang termasuk sampah non medis
e.Menjelaskan kepada peserta manfaat pemilahan sampah
f. Menjelaskan kepada peserta pengaruh pengelolaan sampah rumah sakit terhadap
masyarakat dan lingkungan

C. Metode
1. Ceramah
2. Tanya Jawab

D. Media dan Alat


1. Leaflet
2. LCD

E. Anggota Penyuluhan
1. Moderator : Maria Eugenesia Tadji
2. Penyaji : A.A. Istri Anggarina Ratih
3. Notulen : Risky Amalia Mawardi
4. Observer: Agus Hari Mardiko Putro
5. Fasilitator :
- Desy Dwi Arvanita Ivada
- Ninda Karisa
- Hendra Eka Cipta

F. Setting Tempat

Layar LCD

3
G. Kegiatan Belajar Mengajar

Tahap Kegiatan mengajar Kegiatan peserta Metode Media


didik
Pendahuluan a) Salam a. Menjawabsalam ceramah
(5 menit) Perkenalan
b.Memperhatikan
b) Menyampaikan
tujuan
c. Memperhatikanda
c) Menjelaskan
nmendengarkan
sub topic

Penyajian (20 1. Menggali a. Mendengarkan Ceramah Leaflet


menit) pengetahuan dan dan
sasaran memperhatikan Tanya
penjelasan jawab
2. Menjelaskan mengenai
pengertian sampah pembuangan
sampah medis
3.Menjelaskan dan non medis
pembagian sampah

4. Menjelaskan
mana yang
termasuk sampah
medis

5. Menjelaskan
mana yang
termasuk sampah

4
non medis

6. Menjelaskan
manfaat pemilahan
sampah

7. Menjelaskan
pengaruh
pengelolaan
sampah rumah
sakit terhadap
masyarakat dan
lingkungan

Penutup (5 1.Memberikan a. Bertanya dan Ceramah Leaflet


menit) kesempatan peserta mendengarkan dan
untuk bertanya Tanya
jawab
2.Penutup dengan
mengucapkan
salam

H.Evaluasi
Evaluasi terstruktur :
1. Meminta perizinan kepada kepala ruang di RSUD Dr Soetomo Surabaya
2. Penyuluh memperhatikan metode, media, dan pertanyaan-pertanyaan yang akan di
berikan
3. Meminta salah satu anggota keluarga untuk mengikuti proses penyuluhan

Evaluasi proses :
1. Keluarga pasien dapat memahami terkait dengan tujuan intruksionalnya

5
2. Keluarga pasien dapat memahami dan menjelaskan tentang bagaimana
pengelompokan sampah medis dan non medis dan bagaimana cara yang tepat untuk
membuangnya

Evalusi hasil :
1. keluarga pasien mampu membedakan sampah medis dan non medis serta bagaimana
cara pembuangan yang tepat.

Lampiran I

PEMBUANGAN SAMPAH MEDIS DAN NON MEDIS

6
A. Pengertian Sampah
Sampah ialah segala sesuatu yang tidak dikehendaki oleh yang punya dan bersifat padat
(Soemirat, 2002).Menurut defenisi (WHO) yang dikutip oleh Chandra mengemukakan
pengertian sampah adalah segala sesuatu yang tidak digunakan, tidak dipakai, tidak
disenangi, atau sesuatu yang dibuang yang berasal dari kegiatan manusia dan tidak
terjadi dengan sendirinya. Badan lingkungan hidup menyatakan bahwa sampah adalah
sisa kegiatan sehari-hari manusia dan/atau proses alam yang berbentuk padat.
Sedangkan menurut Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (FKM-UI)
sampah diartikan sebagai sesuatu bahan padat yang terjadi karena berhubungan dengan
aktifitas manusia yang tidak dipakai lagi, tidak disenangi dan dibuang secara saniter,
kecuali buangan yang berasal dari tubuh manusia. (Kusnoputranto, 1986).
Berdasarkan pengertian sampah tersebut dapat disimpulkan bahwa sampah adalah suatu
benda berbentuk padat yang berhubungan dengan aktifitas atau kegiatan manusia, yang
tidak digunakan lagi, tidak disenangi dan dibuang secara saniter yaitu dengan cara-cara
yang diterima umum sehingga perlu pengelolaan yang baik.

B. Karakteristik Sampah Rumah Sakit


Karakteristik sampah rumah sakit perlu diketahui dalam kaitannya pada pengelolaan
sampah yang baik dan benar. Secara garis besar sampah rumah sakit dibedakan menjadi
sampah medis dan non medis.
1. Pengertian Sampah Medis
Limbah medis adalah yang berasal dari pelayanan medis, perawatan, gigi, feterinari,
farmasi atau sejenis, pengobatan, perawatan, penelitian atau pendidikan yang
menggunakan bahan-bahan beracun. Infeksius berbahaya atau bisa membahayakan
kecuali jika dilakukan pengamanan tertentu.Limbah medis dapat digolong-golongkan
menjadi :
a. Limbah medis padat (kantong warna kuning) contohnya :
-kassa/kapas bekas
- masker
- sarung tangan
- selang suction
- kateter urin
- selang drain/ NGT
- Pampers/ pembalut
- underpad
- infus set/transfusi set
- transfusi bag

7
b. Limbah bahan berbahaya dan beracun (kantong warna coklat) contohnya :
- limbah produk farmasi :
1. vial obat
2. botol obat
3. obat kadaluarsa
4. bahan kimia kadaluarsa
c. Limbah benda tajam (safety box kuning), contohnya :
1. ampul/ vial
2. jarum suntik
c. Limbah radioaktif (kantong warna merah), contohnya :
1. spuit yang terkena kontaminasi kegiatan radiologi
2. jarum yang terkontaminasi kegiatan radiologi
3. vial atau botol obat yang berhubungan dengan kegiatan radiologi
2. Pengertian Limbah Non Medis
Selain sampah klinis, dari kegiatan penunjang rumah sakit juga menghasilkan sampah
non medis. Sampah non medis ini berasal dari kantor atau administrasi kertas, unit
pelayanan (berupa karton, kaleng, botol), sampah dari ruang pasien, sisa makanan
buangan : sampah dapur (sisa pembungkus, sisa makanan, atau bahan makanan, sayur,
dll).
Contoh limbah non medis padat (kantong plastik hitam):
1. Bungkus/ box makanan
2. Kemasan minuman dan makanan
3. Kertas dan tissue
4. Plastik
5. Sisa makanan
6. Pembungkus spuit
7. Kardus pembungkus obat
8. Serta benda yang tidak terkontaminasi dengan darah dan cairan tubuh pasien.

C. Jenis Wadah Sampah Sesuai Kategori

8
9
D. Manfaat pemilahan Sampah
Mempermudah pengelolaan sampah. Sampah medis harus dikelola secara
khusus karena bisa mengandung kuman, dan virus yang akan menyebar ke lingkungan
rumah sakit jika pengelolaannya tidak sesuai dengan prosedur. Pengelolaan sampah
medis yang baik, dapat mencegah penularan dan penyebaran virus dan kuman dalam
sampah medis ke masyarakat.

E. Pengaruh Pengelolaan Sampah Rumah Sakit Terhadap Masyarakat dan


Lingkungan
Pengelolaan sampah yang kurang baik akan memberikan pengaruh negatif
tehadap masyarakat dan lingkungannya. Adapun pengaruh-pengaruh tersebut dapat
berupa:
a. Pengaruh Terhadap Kesehatan
1. Pengelolaan sampah rumah sakit yang kurang baik akan menjadi tempat yang baik
bagi vektor-vektor penyakit seperti lalat dan tikus.
2. Kecelakaan pada pekerja atau masyarakat akibat tercecernya jarum suntik dan bahan
tajam lainnya.
3. Insiden penyakit demam berdarah dengue akan meningkat karena vektor penyakit
hidup dan berkembangbiak dalam sampah kaleng bekas ataupun genangan air.

b. Pengaruh Terhadap Lingkungan


1.Estetika lingkungan menjadi kurang sedap dipandang.
2.Proses pembusukan sampah oleh mikroorganisme akan mengjhasilkan gas-gas
tertentu yang menimbulkan bau busuk.
3.Adanya partikel debu yang beterbangan akan menganggu pernapasan, menimbulkan
pencemaran udara yang akan menyebabkan kuman penyakit mengkontaminasi
peralatan medis dan makanan rumah sakit.
4.Apabila terjadi pembakaran sampah rumah sakit yang tidak saniter asapnya akan
menganggu pernapasan, penglihatan, dan penurunan kualitas udara.

10
c. Pengaruh Terhadap Rumah Sakit
1. Keadaan lingkungan rumah sakit yang tidak saniter akan menurunkan hasrat pasien
berobat di rumah sakit tersebut.
2. Keadaan estetika lingkungan yang lebih saniter akan menimbulkan rasa nyaman bagi
pasien, petugas, dan pengunjung rumah sakit.
3. Keadaan lingkungan yang saniter mencerminkan mutu pelayanan dalam rumah sakit
yang semakin meningkat.

11
DAFTAR PUSTAKA

Depkes RI. 2009. Pedoman Pencegahan Dan Pengendalian Infeksi Di Rumah Sakit
dan Fasilitas Kesehatan Lainnya: Jakarta

Permenkes RI Nomor:1204/MENKES/SK/2004 Tentang Persyaratan Kesehatan


Lingkungan Rumah Sakit.

Pusat Komunikasi Publik. Sekertariat Jendral Kementrian Kesehatan RI.


http://Www.Depkes.Go.Id

Silfa.AB. 2013. Pengelolaan Sampah Limbah Rumah Sakit Dan Permasalahannya


http://Ansharcaniago.Wordpress.Com/2013/02.24/Pengelolaan-Sampah-Limbah-
Rumah-Sakit-Dan-Permasalahannya.

12
Lampiran II

HASIL EVALUASI

Topik : Pembuangan Sampah Medis Dan Non Medis


Sasaran : Keluarga pasien di ruang Cendana RSUD Dr. Soetomo Surabaya

Waktu dan tempat


Hari/tgl : Jumat, 4 November 2016
Jam : 10.30-11.11
Tempat : Ruang Cendana RSUD Dr. Soetomo Surabaya
Jumlah peserta : 2 orang
Laki-laki : 0 orang
Perempuan : 2 orang

A. Pertanyaan yang diajukan peserta :


1. Ny. I
Pertanyaan : Kalau kita lewat disebelah tempat sampah medis apakah kita
akan beresiko tertular?
Jawaban : Tidak. Namun jika kita terkena cairan tubuh pasien misalnya darah,
apalagi sampai tertusuk jarum bekas pasien akan beresiko tinggi tertular penyakit
infeksi.
2. Perilaku verbal dan non verbal peserta selama proses penyuluhan
Saat dilakukan penyuluhan peserta sangat tertarik untuk mendengarkan penjelasan
materi dari penyaji materi, terbukti peserta tetap diam dan pandangan tetap pada si
penyaji materi. Saat diberi kesempatan untuk bertanya, peserta antusias untuk
bertanya sekitar materi yang telah disampaikan. Setelah pertanyaan mereka
terjawab, peserta mengatakan sudah paham serta mengangguk saat dilakukan
evaluasi, dan kepada 1 peserta yang bertanya diberikan hadiah/ penghargaan oleh
mahasiswa.

Lampiran III

DOKUMENTASI

13
14

Anda mungkin juga menyukai