Anda di halaman 1dari 8

TUGAS

ETIKA PROFESI

Disusun Oleh :

NAMA : M.WILDAN ARIZAL

NIM : 135060401111043

KEMENTERIAN RISET TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

FAKULTAS TEKNIK

JURUSAN PENGAIRAN

MALANG
Tahun 2016
A. PENGERTIAN PROFESI

Profesi adalah kata serapan dari sebuah kata dalam bahasa Inggris "Profess", yang dalam
bahasa Yunani adalah "", yang bermakna: "Janji untuk memenuhi kewajiban
melakukan suatu tugas khusus secara tetap/permanen".
Profesi adalah pekerjaan yang membutuhkan pelatihan dan penguasaan terhadap suatu
pengetahuan khusus. Suatu profesi biasanya memiliki asosiasi profesi, kode etik, serta proses
sertifikasi dan lisensi yang khusus untuk bidang profesi tersebut. Contoh profesi adalah pada
bidang hukum, kedokteran, keuangan, militer,teknik dan desainer.

Berikut beberapa istilah profesi yang dikemukakan oleh para ahli :


1. SCHEIN, E.H (1962)
Profesi adalah suatu kumpulan atau set pekerjaan yang membangun suatu set norma
yang sangat khusus yang berasal dari perannya yang khusus di masyarakat
2. HUGHES, E.C (1963)
Perofesi menyatakan bahwa ia mengetahui lebih baik dari kliennya tentang apa yang
diderita atau terjadi pada kliennya
3. DANIEL BELL (1973)
Profesi adalah aktivitas intelektual yang dipelajari termasuk pelatihan yang
diselenggarakan secara formal ataupun tidak formal dan memperoleh sertifikat yang
dikeluarkan oleh sekelompok / badan yang bertanggung jawab pada keilmuan tersebut dalam
melayani masyarakat, menggunakan etika layanan profesi dengan mengimplikasikan
kompetensi mencetuskan ide, kewenangan ketrampilan teknis dan moral serta bahwa perawat
mengasumsikan adanya tingkatan dalam masyarakat
4. PAUL F. COMENISCH (1983)
Profesi adalah "komunitas moral" yang memiliki cita-cita dan nilai bersama
5. KAMUS BESAR BAHASA INDONESIA
Profesi adalah bidang pekerjaan yang dilandasi pendidikan keahlian (ketrampilan,
kejuruan, dan sebagainya) tertentu
6. K. BERTENS
Profesi adalah suatu moral community (masyarakat moral) yang memiliki cita-cita
dan nilai-nilai bersama
7. SITI NAFSIAH
Profesi adalah suatu pekerjaan yang dikerjakan sebagai sarana untuk mencari nafkah
hidup sekaligus sebagai sarana untuk mengabdi kepada kepentingan orang lain (orang
banyak) yang harus diiringi pula dengan keahlian, ketrampilan, profesionalisme, dan
tanggung jawab
8. DONI KOESOEMA A
Profesi merupakan pekerjaan, dapat juga berwujud sebagai jabatan di dalam suatu
hierarki birokrasi, yang menuntut keahlian tertentu serta memiliki etika khusus untuk jabatan
tersebut serta pelayananbaku terhadap masyarakat.

B. CIRI-CIRI PROFESI :

Secara umum ada beberapa ciri atau sifat yang selalu melekat pada profesi, yaitu :
1. Adanya pengetahuan khusus, yang biasanya keahlian dan keterampilan ini dimiliki
berkat pendidikan, pelatihan dan pengalaman yang bertahun-tahun.
2. Adanya kaidah dan standar moral yang sangat tinggi. Hal ini biasanya setiap
pelaku profesi mendasarkan kegiatannya pada kode etik profesi.
3. Mengabdi pada kepentingan masyarakat, artinya setiap pelaksana profesi harus
meletakkan kepentingan pribadi di bawah kepentingan masyarakat.
4. Ada izin khusus untuk menjalankan suatu profesi. Setiap profesi akan selalu berkaitan
dengan kepentingan masyarakat, dimana nilai-nilai kemanusiaan berupa keselamatan,
keamanan, kelangsungan hidup dan sebagainya, maka untuk menjalankan
suatu profesi harus terlebih dahulu ada izin khusus.
5. Kaum profesional biasanya menjadi anggota dari suatu profesi.

C. ETIKA PROFESI SEORANG INSINYUR

Sebagai insinyur untuk membantu pelaksana sebagai seseorang yang professional


dibidang keteknikan supaya tidak dapat merusak etika profesi diperlukan sarana untuk
mengatur profesi sebagai seorang professional dibidangnya berupa kode etik profesi. Ada tiga
hal pokok yang merupakan fungsi dari kode etik profesi tersebut.

1. Kode etik profesi memberikan pedoman bagi setiap anggota profesi tentang prinsip
profesionalitas yang digariskan. Maksudnya bahwa dengan kode etik profesi, pelaksana
profesi mampu mengetahui suatu hal yang boleh dia lakukan dan yang tidak boleh
dilakukan
2. Kode etik profesi merupakan sarana kontrol sosial bagi masyarakat atas profesi yang
bersangkutan. Maksudnya bahwa etika profesi dapat memberikan suatu pengetahuan
kepada masyarakat agar juga dapat memahami arti pentingnya suatu profesi, sehingga
memungkinkan pengontrolan terhadap para pelaksana di lapangan keja (kalanggan
social).
3. Kode etik profesi mencegah campur tangan pihak diluar organisasi profesi tentang
hubungan etika dalam keanggotaan profesi. Arti tersebut dapat dijelaskan bahwa para
pelaksana profesi pada suatu instansi atau perusahaan yang lain tidak boleh mencampuri
pelaksanaan profesi di lain instansi atau perusahaan.
Tanggung jawab profesi yang lebih spesifik seorang professional diantaranya:
a. Mencapai kualitas yang tinggi dan efektifitas baik dalam proses maupun produk hasil
kerja profesional.
b. Menjaga kompetensi sebagai profesional.
c. Mengetahui dan menghormati adanya hukum yang berhubungan dengan kerja yang
profesional.
d. Menghormati perjanjian, persetujuan, dan menunjukkan tanggung jawab.
Di Indonesia dalam hal kode etik telah diatur termasuk kode etik sebagai seorang
insinyur yang disebut kode etik insinyur Indonesia dalam catur karsa sapta dharma
insinyur Indonesia. Dalam kode etik insinyur terdapat prinsip-prinsip dasar yaitu:
Mengutamakan keluhuran budi.
Menggunakan pengetahuan dan kemampuannya untuk kepentingan kesejahteraan
umat manusia.
Bekerja secara sungguh-sungguh untuk kepentingan masyarakat, sesuai dengan
tugas dan tanggung jawabnya.
Meningkatkan kompetensi dan martabat berdasarkan keahlian profesional
keinsinyuran

Tuntutan sikap yang harus dijalankan oleh seorang insinyur yang menjunjung tinggi kode
etik seorang insinyur yang professional yaitu:

Insinyur Indonesia senantiasa mengutamakan keselamatan, kesehatan dan


kesejahteraan Masyarakat.
Insinyur Indonesia senantiasa bekerja sesuai dengan kempetensinya.
Insinyur Indinesia hanya menyatakan pendapat yang dapat dipertanggung jawabkan.
Insinyur Indonesia senantiasa menghindari terjadinya pertentangan kepentingan
dalam tanggung jawab tugasnya.
Insinyur Indonesia senantiasa membangun reputasi profesi berdasarkan kemampuan
masing-masing.
Insinyur Indonesia senantiasa memegang teguh kehormatan, integritas dan martabat
profesi.
Insinyur Indonesia senantiasa mengembangkan kemampuan profesionalnya
Accreditation Board for Engineering and Technology (ABET) sendiri secara spesifik
memberikan persyaratan akreditasi yang menyatakan bahwa setiap mahasiswa teknik
(engineering) harus mengerti betul karakteristik etika profesi keinsinyuran dan
penerapannya. Dengan persyaratan ini, ABET menghendaki setiap mahasiswa teknik
harus betul-betul memahami etika profesi, kode etik profesi dan permasalahan yang
timbul diseputar profesi yang akan mereka tekuni nantinya; sebelum mereka nantinya
terlanjur melakukan kesalahan ataupun melanggar etika profesi-nya. Langkah ini akan
menempatkan etika profesi sebagai preventive ethics yang akan menghindarkan
segala macam tindakan yang memiliki resiko dan konsekuensi yang serius dari
penerapan keahlian profesional.

Insinyur adalah sebuah profesi yang penting didalam pelaksanaan pembangunan industri
nasional, karena banyak berhubungan dengan aktivitas perancangan maupun perekayasaan
yang ditujukan semata dan demi kemanfaatan bagi manusia. Dengan mengacu pada
pengertian dan pemahaman mengenai profesi, (sikap) professional dan (paham)
profesionalisme; maka nampak jelas kalau ruang lingkup keinsinyuran per definisi bisa
disejajarkan dengan profesi- profesi yang lain seperti dokter, pengacara, psikolog, aristek dan
sebagainya. Acapkali pula dijumpai didalam proses penerapan kepakaran dan keahliannya,
seorang insinyur (tanpa terkecuali insinyur teknik industri) akan terlibat dalam berbagai
aktivitas bisnis yang harus dilaksanakan dengan prinsip-prinsip komersial dan mengarah
untuk memperoleh keuntungan sebanyak-banyaknya. Namun demikian, sebagai sebuah
profesi yang memiliki idealisme dan tanggung jawab besar bagi kemaslahatan manusia; maka
didalam penerapan kepakaran dan keahlian insinyur tersebut haruslah tetap mengindahkan
norma, budaya, adat, moral dan etika yang berlaku.

D. ETIKA PROFESI KONSTRUKSI

Dalam hal profesi individu, seringkali diasumsikan bahwa arsitek tidak hanya
berbakat dalam desain dan konstruksi bangunan, tetapi juga etika tertinggi kaliber untuk
contoh, telah ditelusuri kembali ini untuk American Institute of Architects Kode Etik
ditetapkan pada tahun 1947. Kode etik saat ini berkisar pada konsep "umum yang baik adalah
benar "untuk hal-hal tidak didasarkan pada hukum (Pressman, 1997: p52). Demikian pula,
KodePerilaku Profesional, terdiri dari Prinsip, Aturan dan Catatan. Arsitek telah ditemukan
ingin di kali, bagaimanapun, sebuah jajak pendapat baru-baru ini tentang etika dalam
arsitektur dilakukan oleh majalah Arsitektur Progresif, 1987 mengutip jenis utama dari
perilaku yang tidak etis dalam arsitektur menjadi:
Menyembunyikan kesalahan konstruksi dan mencuri orang lain menggambar.
Melebih-lebihkan pengalaman dan prestasi akademik di resume dan aplikasi untuk
komisi
Pengisian klien untuk bekerja tidak dilakukan, biaya tidak dikeluarkan atau
berlebihan
janji-janji palsu kemajuan seperti yang dilakukan oleh beberapa arsitek
menyesatkan klien dalam manajemen proyek
Keterlibatan dalam konflik kepentingan
Untuk manajer proyek, salah satu elemen penting dari profesi mereka adalah
pertimbangan etika dan tanggung jawab sosial (Fryer, 1997: p13). Harus ada ada konflik
antara moralitas dan manajemen yang baik "... Itupenting bahwa manajer proyek melakukan
pekerjaan mereka secara etis ...". Ini dari Pembukaan Kode Etik bagi Manajer Proyek
(Walker, 1989), menegaskan lingkup kode etik yang tepat diperlukan oleh manajer proyek.
Kontraktor konstruksi juga diharapkan untuk berperilaku secara etis. Sebuah terakhir
wawancara survei profesional konstruksi menunjukkan peran penting etika melakukan
bermain di kontraktor konstruksi (Badger dan Gay, 1996), suatu mengejutkan Bahkan
mengingat bahwa orang yang bekerja di industri konstruksi dua kali lebih mungkin
mempertahankan cedera utama dan lima kali lebih mungkin untuk dibunuh, daripada rata-rata
untuk semua industri (Davis, 2001). Menjadi jujur dan realistis juga dikatakan sebagai dasar
aspek integritas profesional, terutama ketika membuat klaim dan estimasi (Johnson, 1991:
p114).
Berbeda dengan arsitek, bagaimanapun, kontraktor konstruksi memiliki reputasi
perilaku tidak etis, masalah utama yang, menurut sebuah jajak pendapat yang dilakukan oleh
jurnal Penelitian Bangunan dan Informasi(Pilvang dan Sutherland, 1998), tinggi tingkat
perselisihan antara pemilik dan pembangun. Mereka umumnya miskin perilaku telah
dikatakan berasal dari masuknya perusahaan konstruksi baru dengan baru orang yang tidak
memiliki etika bangunan konstruksi, dengan keserakahan menjadi salah satu utama faktor
yang menyebabkan perilaku yang tidak etis (Ritchey, 1990 Sebagai tanggapan, telah ada
panggilan dari masyarakat kontraktor sendiri untuk "menyingkirkanorang-orang dalam
tengah-tengah kitayang tidak melakukan hal yang benar "(Master Builder, 1997: P25). Ada
juga pindah ke yang lebih besar swa-regulasi. Queensland Pembangun Guru, misalnya,
dimulai drive untuk lisensi semua pembangun untuk memberikan beberapa jaminan integritas
mereka. Demikian pula Inggris kontraktor telah memperkenalkan konsumen didorong
inisiatif yang disebut "Mark Kualitas 'dengan tujuan membedakan antara 'Nakal' pembangun
dan organisasi terkemuka, seperti ditunjukkan dalam The Majalah dariFederation of Master
BuildersBiro Bisnis dan EkonomiPenelitian telah menggambarkan sebuah inisiatif serupa di
Amerika Serikat, untuk mengekang perilaku tidak etis oleh kontraktor, yang
disebut JenderalAsosiasi Kontraktor / AmerikaAsosiasi subkontraktor (AGC / ASA) yang
bertujuan untuk alamat yang berbeda masalah dalam industri konstruksi.

E. ETIKA PROFESIONAL DAN SURVEYOR

Profesional adalah kelompok terorganisir orang yang telah sistematis dan umum
pengetahuan yang dapat diterapkan untuk berbagai masalah. their Selain itu, mereka perilaku
secara ketat dikontrol oleh kode etik yang didirikan dan dipelihara oleh asosiasi profesional
dan belajar sebagai bagian dari pelatihan yang diperlukan untuk memenuhi syarat sebagai
seorang profesional. Akhirnya, mereka harus memiliki kepedulian untuk kepentingan mereka
klien dan masyarakat daripada kepentingan pribadi ketika mereka menawarkan layanan
mereka. Etika dalam penggunaan umum berarti filosofi perilaku manusia dengan penekanan
pada pertanyaan moral yang benar dan Etika profesional. Namun, selalu terikat dengan
konsep yang lebih praktis dan harapan dari masyarakat, kompetensi tanggung jawab, suka
dan kesediaan untuk melayani publik RICS juga telah mendirikan persyaratan yang sama
untuk surveyor.
Selain mencapai standar yang diperlukan pelayanan di bidang spesialis mereka, itu
adalah diharapkan anggota akan memahami pentingnya RICS profesional etika dan bersedia
untuk memenuhi standar yang dibutuhkan dari mereka (Salah satu isu-isu inti untuk RICS
etika profesional adalah bahwa 'mengamankan klien' kepentingan '. The Para Etika
Profesional Partai Kerja juga telah menekankan pandangan ini: ia mengatakan bahwa 'Etika
profesional adalah memberikan seseorang terbaik untuk memastikan bahwa klien
kepentingan benar dirawat, tetapi dengan begitu kepentingan umum yang lebih luas juga
diakui dan dihormati. RICS mendefinisikan etika sebagai seperangkat prinsip moral meluas
melampaui kode resmi perilaku Ia juga mengatakan bahwa kesediaan anggota untuk
mengikuti prinsip-prinsip ini adalah salah satu kunci untuk ekspansi profesi Berlatih dan
memberikan saran kepada klien secara etis profesional adalah salah satu alasan utama orang
memilih untuk jawaban pada anggota mengakui badan profesional. Dengan mengikuti kode
etika profesional, anggota menyelesaikan konflik yang tak terelakkan antara kepentingan dari
profesional, klien dan masyarakat pada umumnya Namun, etika bukan teks tetap yang bisa
dipelajari sekali. 'Etis standar' adalah dinamis masalah Tindakan tertentu dapat etis saat ini
atau dalam masyarakat khususnya dan dalam tertentu situasi, tapi mungkin bisa dipandang
secara berbeda oleh orang lain atau di lain waktu. Oleh karena itu, diperlukan untuk terus
meninjau perilaku dalam rangka untuk mengikuti dengan terus-menerus mengubah standar
Selain itu, penilaian pribadi juga diperlukan bila etika dilema menghadapi
Dengan cara yang sama seperti yang dilakukan lembaga-lembaga profesional lainnya;
RICS menyediakan satu set Aturan Perilaku mana semua anggota harus mengikuti secara
ketat. Lembaga ini telah diperbarui Aturan Perilaku secara teratur untuk tetap sejalan dengan
sosial yang berubah lingkungan Dokumen-dokumen menutupi area standar pribadi dan
profesional, melakukan kegiatan profesional dan professional bisnis rincian praktek, dan
kerjasama, konflik kepentingan, profesional ganti rugi asuransi, aturan account anggota ',
belajar seumur hidup dan disiplin prosedur. Selain itu, pedoman etika lainnya-isu terkait
disediakan. masalah meliputi prosedur penanganan keluhan, mendirikan sebuah perusahaan
survei, perlindungan terhadap pencucian uang, kepemilikan file bisnis, dan pengangkatan
sebuah locum untuk menutupi pekerjaan jika surveyor sedang pergi. Sebagai bagian dari ini,
RICS telah merancang prinsip-prinsip inti sembilan etika, yang merupakan 'Alasan' untuk
Aturan Perilaku. Tujuan dari prinsip-prinsip adalah untuk membantu surveyor di keraguan
tentang bagaimana menangani keadaan yang sulit, atau dalam situasi di mana ada bahaya
bahwa profesionalisme anggota dapat dikompromikan. Ini sembilan prinsip adalah: bertindak
dengan integritas, selalu jujur, terbuka dan transparan dalam urusan Anda, bertanggung jawab
untuk semua tindakan Anda, tahu dan bertindak dalam keterbatasan Anda, obyektif sepanjang
waktu, tidak pernah mendiskriminasikan orang lain, menetapkan contoh yang baik dan
memiliki keberanian untuk membuat berdiri. Surveyor diharapkan tidak hanya untuk
menunjukkan pengetahuan dan pemahaman tentang prinsip-prinsip ini, tetapi juga memiliki
komitmen untuk memenuhi etika standar dan mempertahankan integritas profesi.
Sembilan prinsip dan kode etik melayani tujuan yang sama yaitu untuk memberikan
layanan profesional untuk memastikan bahwa kepentingan klien terjaga dan kepentingan
umum dianggap.

Anda mungkin juga menyukai