II Proses kehamilan
Kehamilan terjadi karena adanya pertemuan dan persenyawaan antara sel telur (ovum) dan sel
mani (spermatozoon). Waktu ovulasi sel telur masih diliputi oleh korona radiata dan spermatozoa
mempunyai enzim hyaluronidase yang dapat mencairkan korona radiata tersebut sehingga salah
satu spermatozoon dapat menembus dinding sel telur. Persenyawaan antara sel telur dan sel mani
biasanya terjadi pada ampulla tuba. Setelah persenyawaan tersebut terjadi maka sel telur disebut
zygote.
Dalam persiapan untuk perbuahan, baik sel benih pria maupun wanita tersebut mengalami
sejumlah perubahan yang melibatkan kromosom maupun sitoplasma. Sel somatik manusia
mengandung 23 pasang atau jumlah kromoson yang diploid. Ada 22 pasang kromoson autosom dan
1 pasang kromoson seks. Kalau pasangan kromoson seks tersebut adalah XX, individu tersebut
secara genetika wanita, kalau pasangan kromoson seks tersebut XY individu tersebut secara
genetika laki-laki. Salah satu kromoson pada tiap pasangan berasal dari ibu dan yang lain berasal
dari ayah.
Spormatozoa bergerak dengan cepat dari vagina ke rahim dan selanjutnya masuk kedalam saluran
telur. Untuk dapat membuahi oosit, spermatozoa harus mengalami kapasitasi dan reaksi akrosom.
Segera setelah spermatozoa memasuki oosit. Sel telur menanggapi dengan 3 cara yang berbeda
yaitu reaksi kontikal dan zona, melanjutkan pembelahan meiosis kedua dan penggiatan metabolik
sel telur. Hasil utama pembuahan tersebut adalah pengembalian menjadi jumlah kromoson diploid
lagi. Penentuan janin kelamin individu baru dan dimulainya pembelahan Zigot mencapai tingkat 2 sel
kira-kira 30 jam setelah pembuahan, tingkat 4 sel kira-kira 40 jam setelah pembuahan. Kira-kira 3
hari setelah pembuhan, sel-sel embrio membelah membentuk manik dengan 16 sel. Sel-sel bagian
dalam merula merupakan masa sel dalam yang akan membentuk jaringan-jaringan embrio yang
sebenarnya dan sel-sel sekitar membentuk masa sel luar yang akan menjadi trofoblas yang
kemudian ikut membentuk placenta. Hasil pembelahan ini akan bergerak ke arah rongga rahim oleh
getaran silia dan kontraksi tuba dan tiba dalam kavum uteri pada stadium blastula. Blastula akan
mengalami nidasi ke dalam endometrium yang menyebabkan luka kecil sehingga kadang kadang
pada saat nidasi terjadi sedikit pendarahan (tanda Hartman).
Umumnya nidasi pada dinding depan atau belakang rahim dekat fudus uteri. Setelah terjadi nidasi,
sel sel trofoblas di atas kutub embrioblas makin menyusup diantara sel epitel mukosa rahim
sehingga pada hari ke 8 sebagian blastokista terbenam dalam stroma endometrium dimana pada
hari ke 8 ini trofoblas berdiferensiasi menjadi 2 lapisan yaitu silotrofoblas dan sinsitic trofoblas dan
embrioblas berdiferensiasi menjadi hipoblas dan epiblas. Pada hari ke 9 blastokista semakin dalam
terbenam di dalam endometrium dan luka bekas penembusan pada endometrium ditutup oleh
endapan fibin. Blastokista terbenam seluruhnya pada hari ke 11 sampai hari ke 12. Pada saat ini
terjadilah sirkulasi uteroplasenta. Menjelang akhir minggu ke 2 sinsitiotropoblas telah memproduksi
cukup banyak hormone HCG dimana fungsinya untuk mempertahankan korpus luteum untuk dapat
menghasilkan progestenon sendiri. Placenta lengkap terbentuk pada umur kehamilan 16 minggu.
Seiring terbentuknya placenta embrio juga mengalami pertumbuhan dan perkembangan yang
awalnya terdiri dari 3 lapisan yaitu ectoderm, mesoderm dan endoderm sampai terbentuk fetus
mulai umur kehamilan 5 minggu yang akhirnya tumbuh dan berkembang. Placenta mempunyai
fungsi yang sangat penting bagi embrio yaitu pemberi makanan pada janin, pertukaran produk-
produk metabolisme dan gas, pertukaran nutrient dan elektrolit, pemindahan antibodi ibu, produksi
hormon dan alat penyaring obat-obatan. Selain placenta, keberadaan amnion juga sangat penting
bagi janin yaitu sebagai bantalan pelindung dimana cairan amnion ini akan menyusup goncangan-
goncangan, mencegah perlekatan mudigah pada amnion, memberikan ruang gerak pada janin dan
pada saat lahir ketuban (amnion) akan membantu membersihkan jalan lahir.
1. Terdengar DJJ
DJJ dapat didengar dengan menggunakan funduskup pada umur kehamilan 18-20 minggu dan
bisa juga didengar dengan menggunakan system Doppler pada kehamilan 12 minggu. Djj normal
yaitu : 120 160 x / menit
2. Teraba bagian bagian janin
Dapat dirasakan dengan pemeriksaan Leopold
3. Pada pemeriksaan USG
Tampak hasil konsepsi (janin) dan DJJ
4. Pemeriksaan pergerakan janin
Pemeriksaan janin sering disebut quickening dan yang dirasakan oleh pemeriksaan merupakan
tanda pasti kehamilan. Pada primi gerakan janin mulai dirasakan pada minggu ke 18-20 minggu dan
pada multi 16-20 minggu .
5. Pemeriksaan rontgen
Pada pemeriksaan rontgen terlihat kerangka janin
6. Mencatat elektrokardiogram janin
Impuls yang terjadi dalam jantung janin terekam dengan meletakan elektroda dari dari CTG pada
abdomen ibu. Ini penting pada kehamilan dengan resiko/komplikasi untuk menentukan
kesejahteraan janin
IV Menentukan usia kehamilan dan tafsiran kehamilan
1. Menentukan usia kehamilan
a. Dari HPHT ( Haid Pertama Hari Terakhir )
b. Dari Tinggi Fundus Uteri
c. Dari saat mulainya terasa pergerakan janin
d. Dari saat mulainya terdengar DJJ
e. Dari masuk atau tidak masuknya kepala ke dalam rongga panggul
f. Dari USG dengan mengetahui diameter biparietal
g. Dengan pemeriksaan amniocentesis.
1. Sumber Energi.
WHO menganjurkan jumlah tambahan energi sebesar 150 kkl sehari pada trimester I, 350 kkl sehari
pada trimester II dan III. Sekitar 60% dari seluruh kalori yang diperlukan oleh ibu hamil berasal dari
karbohidrat. Sedangkan ibu hamil dianjurkan mengkomsumsi makanan yang mengandung lemak,
tidak lebih dari 20% dari seluruh kebutuhan kalori per hari. Kebutuhan kalori bagi ibu hamil
sebanyak 15% dari seluruh kalori yang berasal dari protein.
2. Sumber Pembangun.
Kebutuhan protein akan ibu hamil meningkat sampai 68%. Jumlah protein yang harus tersedia
sampai pada akhir kehamilan diperkirakan sebanyak 925 gram yang tertimbun dalam jaringan ibu,
plasenta suta janin.Asupan protein tambahan pada ibu hamil sebesar 30 gramsehari.
3. Sumber Pengatur.
1. Kebutuhan zat besi selama kehamilan sekitar 1000 mg dimana 500 mg ditransfer ke janin, 300mg
untuk ibu dan 200 mg hilang karena ekskresi. Rata-rata kebutuhan zat besi sehari adalah 7 mg.
Pemberian suplemen zat besi kepada ibu hamil minimal 90 tablet (tablet 60 mg zat besi).
2. Asam folat.
Asam folat kebutuhannya selama hamil berlipat ganda.
3. Vitamin-vitamin.
Vitamin B, vitamin C, dan vitamin D juga perlu diperhatikan pemenuhannya untuk menunjang proses
penyerapan zat makanan lainnya.
b. Kebutuhan Eleminasi.
Pada bulan-bulan pertama kehamilan kandung kencing tertekan oleh uterus yang mulai
membesar sehingga timbul sering kencing. Pada waktu hamil mungkin juga terjadi obstipasi yang
disebabkan oleh karena kurang gerak badan.Perislltik usus kurang karena hormon dan tekanan
pada rectum oleh kepala. Untuk menghindari terjadinya obstipasi ini sebaiknya makan sayur-
sayuran dan buah-buahan, minum yang banyak dan gerak badan yang cukup.
c. Kebutuhan Respirasi.
Selama kehamilan, fungsi paru tidak mengalami gangguan. Kecepatan pernafasan selama
kehamilan tidak mengalami perubahan secara bermakna. Volume tidal selama kehamilan
mengalami peningkatan secara progresif dan volume residual mangalami sedikit penurunan.
Pernafasan normal 20-24x / menit.
d. Kebutuhan Seksual.
Bila ada riwayat abortus sebaiknya hubungan seksual ditunda sampai kehamilan 16 minggu. Pada
umumnya koitus diperbolehkan pada masa kehamilan . Jika dilakukan dengan hati-hati . Koitus
sebaiknya dihentikan pada akhir kehamilan karena dapat menimbulkan rasa sakit, perdarahan
menimbulkan rasa sakit. Pendarahan menimbulkan kontraksi uterus dan dapat pula menimbulkan
infeksi serta memecahkan ketuban.
f. Perawatan Gigi.
Pada TW I mengalami enek dan muntah. Keadaan ini menyebabkan perawatan gigi tidak
diperhatikan dengan baik sehingga timbul karies dan gingivitis. Jika kerusakan gigi tidak
diperhatikan dengan baik bisa terjadi komplikasi seperti nefritis septikimia, sepsis septikimia, sepsis
puerpueralis karena infeksi rongga mulut menahun.
g. Imunisasi.
Ibu hamil yang belum pernah mendapat imunisasi sebelumnya atau pada waktu akan menjadi
pengantin maka perlu mendapat 2 kali suntikan TT dengan jarak minimal satu bulan. Bila sudah
pernah maka cukup diberikan sekali dalam kehamilan.
3. Trimester III.
a. Edema pada muka dan badan.
b. Nyeri epigastrium disertai dengan sakit kepala hebat dan tekanan darah tinggi.
c. Dysuria.
d. Keletihan yang berlebihan sampai tidak mampu beraktifitas.
e. Tanda-tanda depresi.
f. Keputihan yang sangat banyak dan berbau menyengat.
g. Pengeluaran cairan (selaput ketuban pecah) sebelum aterm.
h. Perubahan visual secara tiba-tiba.
i. Janin tidak bergerak seperti biasanya.
j. Rasa nyeri hebat di abdomen kuadran kanan bawah.
IX. Masalah Yang Lasim Pada Ibu Hamil TW I dan cara mengatasinya.
9.1. Hidung tersumbat / berdarah.
Penanganan :
- Gunakan vaporizer udara dingin.
9.2. Mengidam
Penanganan :
- Tidak perlu dikhawatirkan, selama diet memenuhi kebutuhan gizi.
- Menjelaskan tentang bahaya makanan yang salah / tidak benar.
- Membahas rencana makanan yang bisa diterima yang mencakup gizi yang diperlukan serta
memuaskan rasa mengidam atau kesukaan menurut culture.
9.4. Keputihan.
Penanganan :
- Tingkatkan kebersihan dengan mandi setiaphari.
- Memakai pakaian dalam yang terbuat dari katun, lebih kuat daya serapnya. Hindari pakaian
dalamdan pantyhose yang terbuat dari nilon.
9.2. Konstipasi.
Penanganannya ;
- Tingkatkan inteks cairan, serat di dalam diet.
- Membiasakan buang air besar secara teratur.
- Buang air besar segera setelah ada dorongan.
- Melakukan latihan / exercise yang teratur.
9.9. Hemorrhoid
Penanganannya :
- Hindari konstipasi
- Makan makanan berserat
- Gunakan kompres dingin, kompres hangat
- Dengan perlahan masukan kembali kedalam rectum jika perlu
Masalah Yang Lasim Pada Ibu Hamil TW III serta Cara Mengatasinya.
9.1. Sering buang air kecil (nokturia)
Penanganannya :
- Kosongkan saat terasa dorongan untuk kencing
- Batasi minum diuretic alami seperti : kopi, teh, cola dengan cafein
- Perbanyak minum pada siang hari dan jangan kurangi minum di malam hari kecuali jika
mengganggu tidur dan menyebabkan keletihan.
9.5. Konstipasi
Penanganannya :
- Tingkatkan intake cairan dan serat di dalam diet
- Membiasakan buang air secara teratur
- Buang air besar segera setelah ada dorongan
- Melakukan senam / latihan yang teratur
- Istirahat yang cukup
9.6. Hemoroid
Penanganannya :
- Hindari konstipasi
- Makan makanan yang berserat
- Gunakan kompres es, kompres hangat
- Dengan perlahan masukan kembali ke dalam rectum jika perlu
9.7. Keputihan
Penanganannya :
- Tingkatkan kebersihan dengan mandi setiap hari
- Memakai pakaian dalam yang terbuat dari katun
- Mengganti pakaian dalam setiap kali basah
Berdasarkan jadwal di atas maka dapat dilihat bahwa semakin tua umur kehamilan maka semakin
sering pula jadwal kunjungan yang harus dilakukan. Sehingga dengan melakukan ANC secara
teratur kelainan atau masalah yang terjadi pada kehamilan dapat terdeteksi sedini mungkin.
Pada setiap kunjungan ibu hamil, seorang bidan harus melakukan pelayanan atau asuhan standar
minimal 7 T yang meliputi :
1. Timbang berat badan
2. Ukur tekanan darah
3. Ukur tinggi fundus uteri
4. Pemberian imunisasi TT
5. Pemberian tablet zat besi
6. Test PMS
7. Temu wicara dalam rangka perawatan kehamilan, persiapan persalinan dan persiapan rujukan
Setiap kehamilan dapat berkembang menjadi masalah dan komplikasi setiap saat . Sehingga
seorang ibu hamil memerlukan pemantauan intensif selama kehamilannya.
Pada pemeriksaan palpasi, ibu hamil disuruh berbaring terlentang, kepala dan bahu sedikit lebih
tinggi dengan memakai bantal. Pemeriksa berdiri di sebelah kanan ibu hamil. Dengan sikap hormat
melakukan pemeriksaan terutama pada perut dan payudara. Cara palpalasi yang digunakan adalah
menurut leopold dengan variasi:
a. Leopold I
b. Leopold II
c. Leopold III
d. Leopold IV
3. Auskultasi
Pada pemeriksaan auskultasi yang di dengarkan adalah denyut jantung janin. Tujuan pemeriksaan :
a. Mendengarkan bunyi jantung bayi dalam kandungan dapat diketahui bayi hidup atau mati.
b. Mendengarkan irama dan menghitung frekwensi bunyi jantung bayi sehingga dapat diketahui
apakah bayi dalam kandungan sehat atau ada gangguan.
c. Untuk menentukan area terdengarnya djj yang paling keras (punctum maksimum) sehingga dapat
dipastikan presentasi janin dalam kandungan. Disamping itu mengetahui apakah janin didalam
kandungan tunggal atau ganda.
Frekwensi yang dihitung adalah :lima detik pertama, lima detik ketiga dan lima detik kelima.
Dijumlahkan lalu dikalikan empat.
C. KONSEP ASKEB
Asuhan kebidanan yang diberikan pada ibu hamil dilakukan dengan pendekatan manajemen varey.
Penerapan 7 langkah manajemen menurut Varney di dalam memberi asuhan kebidanan pada ibu
hamil secara sistematis sebagai berikut :
I. Pengumpulan Data
Mengumpulkan data subyektif dan data obyektif, berupa data focus yang di butuhkan untuk menilai
keadaan ibu sesuai dengan kondisinya, menggunakan amnanesa, pemeriksaan fisik, penimbangan
berat badan, tinggi badan dan pemeriksaan laboratorium.Jenis data yang di kumpulkan adalah :
a. Data Subyektif yang terdiri dari :
- Biodata ibu dan suami
- Alasan ibu memeriksakan diri
- Riwayat kehamilan sekarang
- Riwayat kebidanan yang lalu
- Riwayat menstruasi
- Riwayat pemakaian alat kontrasepsi
- Riwayat kesehatan
- Riwayat Biopsikososial spiritual
- Pengetahuan ibu tentang tanda bahaya kehamilan
Tehnik yang digunakan untuk mengumpulkan data subjektif yaitu dengan anamnesa.
Data subjektif yang mungkin di kumpulkan pada ibu hamil TW I antara lain: keluhan yang
dirasakan ibu seperti mual, muntah, pusing, perut kembung, sering kencing, hidung tersumbat/
berdarah, kelelahan, keputihan dan amenore.
Data subjektif yang mungkin di dapatkan pada ibu hamil TW II antara lain:
- Keluhan yang dirasakan ibu seperti kloasma / perubahan warna kulit, sakit punggung bawah dan
atas, pusing, perut kembung, ordema, dependen, gusi berdarah, hemoroid, insomnia, keputihan,
konutipasi, varices pada kaki / vulva, perut panas.
Data subjektif yang mungkin didapatkan pada ibu hamil TW III antara lain :
- Keluhan yang dirasakan ibu seperti oedema dependen, sering buang airkecil, sulit tidur / insomnia,
keputihan, kram pada kaki, perut kembung, pusing.
b. Data Objektif
Di dapatkan berdasarkan hasil pemeriksaan yang dilakukan oleh pemeriksa dan hasil pemeriksaan
keadaan umum, pemeriksaan sistematis, dan obstetric dengan tehnik palpasi, inspeksi, auskultasi,
dan perkusi serta hasil pemeriksaan penunjang (lab, roentgen, USG )
Data objektif yang mungkin di dapatkan pada ibu hamil TW I yaitu :
- BB meningkat 1-2 kg dari BB sebelum hamil
- Pada umur kehamilan 12minggu TFU akan teraba 3 jari atas sympisis
- Tekanan darah yaitu sistol menurun 4-6 mmhg dan diastel menurun 8-15 mmhg.
Data objektif yang mungkin di dapatkan pada ibu hamil TW II yaitu :
- BB meningkat 5-5,5 kg pada TW II / 0,5-1 kg setiap minggunya
- Djj terdengar pada UK > 18 minggu dengan funduskup dan Uk > 12 mg dengan dopler.
- TFU dapat diukur dengan pita ukuran kalau UK > 22 mg
- TFU pada UK 16 mg setengah sympisis pusat
- TFU pada UK 20 mg 3 jari bawah pusat
- TFU pada UK24 mg setinggi pusat
- TFU pada UK 28 mg 3jari atas pusat
- Tekanan darah pada UK 20-24 minggu berangsur-angsur meningkat kembali ke kondisi pra hamil.
- Hb akan menurun pada TW II sampai 10,5 gr %
Data objektif yang mungkin didapatkan pada ibu hamil TW III yaitu :
- Setelah UK> 32 mg, volume darah ibu akan meningkat dimana Hb akan kembali pada posisi
normal yaitu minimal 11 gr %
- TFU pada UK 32 mg setengah pusat px
- TFU pada UK 36 mg 1-3 jari bawah px
- TFU pada UK 40 mg setengah pusat px atau 3 jari bawah px
- BB akan meningkat 0,5-1 kg setiap minggunya
- Tekanan darah stabil sepeti keadaan sebelum hamil.
2. Masalah
Masalah merupakan suatu kondisi yang tidak sesuai dengan perkembangan fisiologis kehamilan,
adaptasi ibu yang tidak positif terhadap kehamilannya.
3. Kebutuhan
Merupakan hal-hal yang dibutuhkan oleh ibu atau menurut bidan hal itu harus diketahui oleh ibu tapi
tidak dirasakan oleh ibu hamil. Hal yang dibutuhkan oleh ibu hamil dapat berupa informasi / tindakan
IV. Merumuskan Kebutuhan Akan Tindakan Segera, Tindakan Kolaborasi dan Rujukan
Kebutuhan akan tindakan segera untuk mengantisipasi ancaman yang fatal, sehingga nyawa ibu
dan janin dapat terselamatkan. Tindakan segera bisa merupakan intervensi langsung oleh bidan
bisa juga merupakan hasil kolaborasi dengan profesi lain.
VII. Evaluasi
Pada langkah terakhir ini melakukan evaluasi terhadap keefektifan dari asuhan yang sudah
diberikan. Hal ini menyangkut apakah kebutuhan klien telah terpenuhi, masalah yang ada
terpecahkan, masalah potensial dihindari, klien dan keluarga mengetahui kondisi kesehatannya dan
klien mengetahui apa yang harus di lakukan dalam rangka menjaga kesehatannya.
DAFTAR PUSTAKA
Newer PostHome
Popular Posts
My Blog List
Blog Archive
2016 (3)
2015 (4)
2014 (50)
o December (1)
o November (49)
HIPOGLIKEMIA PADA BAYI BARU LAHIR
PEMBAHASAN IMUNISASI
KESEIMBANGAN BIDANG TENGAH PANGGUL
POST PARTUM BLUES
INFEKSI PAYUDARA / MASTITIS
PERSALINAN DENGAN KELAINAN PADA ALAT KANDUNGAN UTE...
PERSALINAN DENGAN LETAK MUKA
KEHAMILAN DENGAN ASTHMA
KEHAMILAN POST MATUR / POST DATE / SEROTINUS
DIABETES GESTASIONAL (DMG)
KEHAMILAN DENGAN RIWAYAT SECTIO CAESAREA / LOCUS M...
PIJAT BAYI
PERKEMBANGAN ANAK
CARA MEMBERI MAKAN ANAK
PERAWATAN SEHARI HARI BALITA
PEMBERIAN IMUNISASI PADA ANAK
CARA MERAWAT BAYI BARU LAHIR
VASEKTOMI
TUBEKTOMI
MINI PIL
METODE KALENDER
KONTRASEPSI SUNTIKAN (INJEKSI)
KONSEP DASAR AKDR (ALAT KONTRASEPSI DALAM RAHIM) /...
ULKUS PORTIO
SERVICITIS
SALPINGITIS
PENYAKIT RADANG PANGGUL
MIOMA UTERI
HYMEN IMPERFORATA
ENDOMETRIOSIS
GANGGUAN SERIUS PADA BAYI BARU LAHIR
ASFIKSIA
PEMERIKSAAN BAYI BARU LAHIR (BBL) PADA SAAT KELAHI...
DEFINISI DAN ASUHAN BAYI BARU LAHIR (BBL)
PERDARAHAN POSTPARTUM
Bendungan ASI
ASUHAN MASA NIFAS / PNC (POST NATAL CARE)
PROSEDUR HECTING LUKA PERINEUM
KETUBAN PECAH DINI (KPD)/ KETUBAN PECAH SEBELUM W...
DEFINISI GAWAT JANIN
ASUHAN PERSALINAN (INC / INTRA NATAL CARE)
KEHAMILAN DENGAN LETAK SUNGSANG
PREEKLAMSIA BERAT
PENGERTIAN DAN JENIS ABORTUS
ANEMIA DALAM KEHAMILAN
IUFD/KJDR (Intra Uteri Fetal Death/Kematian Janin ...
HIPEREMESIS GRAFIDARUM
PREMATURITAS
ASUHAN KEHAMILAN / ANC (ANTENATAL CARE)
Daily Horoscopes
Total Pageviews
152978
Simple template. Template images by blue_baron. Powered by Blogger.