Anda di halaman 1dari 7

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Belajar adalah suatu proses yang kompleks yang terjadi pada diri

setiap orang sepanjang hidupnya. Proses belajar itu terjadi karena adanya

interaksi antara seseorang dengan lingkungannya. Oleh karena itu, belajar

dapat terjadi kapan saja dan dimana saja (Azhar Arsyad, 1997: 1). Kegiatan

belajar juga terjadi dalam pendidikan formal di sekolah. Menurut Herman

Hudojo (1988: 5), faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya proses belajar

mengajar yaitu peserta didik, pengajar, prasarana dan sarana serta penilaian.

Berhasil tidaknya pencapaian tujuan pendidikan banyak bergantung kepada

bagaimana proses belajar yang dialami oleh siswa. Pandangan seorang guru

terhadap pengertian belajar akan mempengaruhi tindakannya dalam

membimbing siswa untuk belajar.

Agar kegiatan belajar dalam pendidikan formal berhasil dengan baik

maka diperlukan suatu kurikulum. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan

(KTSP) yang diterapkan pemerintah saat ini mempunyai karakteristik antara

lain menuntut siswa untuk lebih aktif dalam proses pembelajaran maupun

aktif dalam mencari sumber belajar, menekankan pada ketercapaian

kompetensi siswa baik secara klasikal maupun individual, berorientasi pada

proses dan hasil belajar serta sumber belajar bukan hanya berasal dari guru,

tetapi berasal dari sumber belajar lainnya yang memenuhi unsur edukatif.
Sebagai contohnya yaitu sumber belajar yang berasal dari lingkungan sekitar

ataupun dari hasil penelitian.

Lingkungan sebagai sumber belajar kurang maksimal dimanfaatkan

oleh guru dalam proses pembelajaran. Pembelajaran lebih sering dilakukan di

dalam kelas daripada di luar kelas. Padahal sumber belajar biologi yang tepat

adalah objek yang sering dijumpai oleh siswa di lingkungan sekitar, salah

satunya adalah kawasan pemeliharaan walet. Dari kawasan pemeliharaan

walet ini siswa dapat belajar tentang banyak hal kaitannya dengan meteri

ekosistem, diantaranya komponen biotik, abiotik, dan interaksi antar

komponen tersebut.

Buku-buku yang digunakan dalam proses pembelajaran di kelas

khususnya materi ekosistem sekarang ini masih berkisar tentang hal yang

umum saja. Contoh-contoh yang digunakan belum tentu mengangkat

permasalahan lingkungan sekitar siswa. Hal ini tentu saja hanya akan

membawa siswa ke dalam pengetahuan yang tidak dapat diterapkan dalam

kehidupan sehari-hari atau hanya bersifat sebagai hafalan. Berkaitan dengan

hal tersebut guru dituntut untuk mampu mengorganisasikan lingkungan

menjadi sumber belajar biologi dan kemudian dikemas sedemikian rupa agar

dapat digunakan sebagai bahan ajar untuk mendukung proses belajar di kelas.

Hasil dari sebuah penelitian dapat digunakan sebagai sumber belajar.

Penelitian yang sudah pernah dilakukan oleh Rista Novitasari pada tahun

2009 dengan judul Identifikasi faktor-faktor klimatik dalam gedung yang

berpengaruh terhadap kelimpahan sarang burung walet (Aerodramus


fuciphagus) di Kabupaten Kulon Progo dapat dikemas sebagai bahan ajar

yaitu dalam bentuk modul. Berdasarkan penelitian tersebut diketahui bahwa

unsur-unsur klimatik dalam gedung yang terdiri dari suhu, kelembaban,

intensitas cahaya, dan kecepatan angin berperan sebagai komponen abiotik

yang berpengaruh dalam suatu ekosistem.

Modul sebagai bahan ajar dapat digunakan secara mandiri karena

sesuai dengan kecepatan masing-masing individu. Penerapan modul dapat

mengkondisikan kegiatan pembelajaran lebih terencana dengan baik, mandiri,

tuntas dan dengan hasil (output) yang jelas.

Salah satu materi yang akan dibuat modul adalah ekosistem

khususnya tentang komponen biotik, komponen abiotik, dan interaksi anatar

komponen ekosistem tersebut. Pemilihan penyusunan modul ekosistem ini

karena materi ekosistem tentang komponen ekosistem dan interaksi antar

komponen tersebut belum banyak dijelaskan. Modul ekosistem ini dapat

melengkapi bahan-bahan ajar yang telah ada. Selain itu dengan modul

ekosistem ini siswa diharapkan dapat menemukan dan merumuskan sendiri

konsep-konsep Biologi khususnya mengenai komponen ekosistem dan

interaksi antar komponen tersebut dalam ekosistem sehingga dapat tercapai

tujuan pembelajaran secara tuntas.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas dapat diidentifikasikan

permasalahan sebagai berikut:


1. Proses pembelajaran lebih banyak di dalam kelas daripada di luar kelas

dan kurang memanfatakan lingkungan sekitar yang sebenarnya dapat

digunakan sebagai sumber belajar untuk mendukung pembelajaran

khususnya materi ekosistem.

2. Walet dan ekosistemya belum banyak dikenal siswa padahal menyimpan

banyak pengetahuan yang dapat dipelajari, khususnya interaksi antar

komponen-komponen ekosistem yang terdiri dari dari komponen biotik

dan abiotik.

3. Sekolah banyak yang masih menerapkan teacher center bukan student

center sehingga siswa tidak bisa belajar secara mandiri sesuai tuntutan

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP).

4. Kurangnya sarana dan prasarana di sekolah yang mendukung

pembelajaran untuk meteri ekosistem, salah satunya modul pengayaan

yang membahas materi ekosistem secara rinci.

C. Batasan Masalah

Penelitian ini merupakan pengembangan dari penelitian sebelumnya

yaitu Identifikasi Faktor-Faktor Klimatik dalam Gedung yang Berpengaruh

terhadap Kelimpahan Sarang Burung Walet (Aerodramus fuciphagus) di

Kabupaten Kulon Progo. Penelitian tersebut dilakukan oleh Rista Novitasari

pada tahun 2009. Hasil penelitian kemudian diangkat dan dikemas sebagai

bahan ajar dalam bentuk prototipe modul pengayaan tentang ekosistem.

Namun karena keterbatasan dana, waktu, dan kemampuan maka penelitian ini
tidak dapat menyelesaikan semua masalah. Penelitian ini difokuskan dalam

penyusunan modul pengayaan mulai dari tahap Analysis, Design sampai

dengan tahap Development dan Produce sedangkan tahap Implementasi dan

Evaluation tidak dilakukan. Pengujian terhadap kualitas modul dilakukan

terbatas hanya pada guru dan siswa

D. Rumusan masalah

1. Apakah hasil identifikasi faktor-faktor klimatik dalam gedung yang

berpengaruh terhadap kelimpahan sarang burung walet (Aerodramus

fuciphagus) di Kabupaten Kulon Progo dapat dikemas dalam bentuk

modul pengayaan materi ekosistem untuk siswa SMP kelas VII semester

2?

2. Bagaimanakah kualitas modul pengayaan materi ekosistem berdasarkan

tanggapan guru dan siswa?

E. Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui apakah hasil identifikasi faktor-faktor klimatik dalam

gedung walet (Aerodramus fuciphagus) di Kabupaten Kulon Progo dapat

di manfaatkan sebagai alternatif sumber belajar materi ekosistem yang

dikemas dalam bentuk modul pengayaan untuk siswa SMP kelas VII

semester 2.

2. Untuk mengetahui kualitas modul pengayaan materi ekosistem yang

telah disusun berdasarkan tanggapan guru dan siswa.


F. Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian ini adalah:

1. Bagi siswa:

a. Siswa dapat lebih memanfaatkan hasil penelitian untuk dijadikan

sebagai sumber informasi khususnya materi ekosistem.

b. Siswa dapat belajar mandiri sesuai dengan kecepatannya.

2. Bagi guru

a. Lebih memudahkan dalam penyampaian materi ekosistem serta

mengatasi minimnya jam tatap muka di sekolah.

b. Dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam pemilihan dan

pembuatan bahan ajar khususnya materi ekosistem.

G. Batasan Operasional

Pembatasan yang dimaksud berupa batasan ilmiah yang ada dalam

judul untuk memperjelas maksud dan tujuan serta ruang lingkup penelitian.

1. Faktor-faktor klimatik adalah faktor-faktor fisik yang meliputi: suhu

dalam satuan 0C, kelembaban dalam satuan %, intensitas cahaya dalam

satuan Candela (Cd), dan kecepatan angin dalam satuan m/s. Faktor-

faktor klimatik mikro lingkungan ini diukur dengan menggunakan

peralatan yang sesuai.

2. Bahan ajar biologi yang dimaksud dalam penelitian ini adalah

pemanfaatan hasil penelitian berupa proses dan produk penelitian

pengaruh faktor-faktor fisik di dalam gedung terhadap kelimpahan sarang


burung walet (Aerodramus fuciphagus) yang diwujudkan dalam bentuk

modul pengayaan.

3. Modul pengayaan materi ekosistem adalah modul yang berisi pengayaan

materi ekosistem, digunakan secara mandiri oleh siswa yang telah

mencapai ketuntasan belajar pada materi ekosistem. Modul pengayaan

materi ekosistem yang disusun dalam penelitian ini hanya mengenai

komponen ekosistem dan interaksi antar komponen dalam ekosistem.

Anda mungkin juga menyukai

  • Jualn
    Jualn
    Dokumen1 halaman
    Jualn
    Aditya R. Achito
    Belum ada peringkat
  • Harap Dibaca Baik
    Harap Dibaca Baik
    Dokumen1 halaman
    Harap Dibaca Baik
    collinson69
    Belum ada peringkat
  • Land 2
    Land 2
    Dokumen2 halaman
    Land 2
    Aditya R. Achito
    Belum ada peringkat
  • Contohnya Readjustment
    Contohnya Readjustment
    Dokumen1 halaman
    Contohnya Readjustment
    Aditya R. Achito
    Belum ada peringkat
  • Jenis Hak
    Jenis Hak
    Dokumen1 halaman
    Jenis Hak
    Aditya R. Achito
    Belum ada peringkat
  • Thapan
    Thapan
    Dokumen2 halaman
    Thapan
    Aditya R. Achito
    Belum ada peringkat
  • Pnentuan
    Pnentuan
    Dokumen18 halaman
    Pnentuan
    Aditya R. Achito
    Belum ada peringkat
  • EIC
    EIC
    Dokumen1 halaman
    EIC
    Aditya R. Achito
    Belum ada peringkat
  • PSN 2006-2007 Tata Cara Penomoran SNI
    PSN 2006-2007 Tata Cara Penomoran SNI
    Dokumen12 halaman
    PSN 2006-2007 Tata Cara Penomoran SNI
    M. SINGGIH
    Belum ada peringkat
  • Simpotenda
    Simpotenda
    Dokumen3 halaman
    Simpotenda
    Aditya R. Achito
    Belum ada peringkat
  • Tujuan
    Tujuan
    Dokumen7 halaman
    Tujuan
    Aditya R. Achito
    Belum ada peringkat
  • Kaltara
    Kaltara
    Dokumen17 halaman
    Kaltara
    Aditya R. Achito
    Belum ada peringkat
  • Another GMT
    Another GMT
    Dokumen28 halaman
    Another GMT
    Aditya R. Achito
    Belum ada peringkat
  • Chlor PDF
    Chlor PDF
    Dokumen1 halaman
    Chlor PDF
    Aditya R. Achito
    Belum ada peringkat
  • 100 391 1 PB
    100 391 1 PB
    Dokumen5 halaman
    100 391 1 PB
    Aditya R. Achito
    Belum ada peringkat
  • Basis Sig
    Basis Sig
    Dokumen5 halaman
    Basis Sig
    Aditya R. Achito
    Belum ada peringkat
  • Metadata v2
    Metadata v2
    Dokumen27 halaman
    Metadata v2
    Aditya R. Achito
    Belum ada peringkat
  • dsm02 en Id
    dsm02 en Id
    Dokumen13 halaman
    dsm02 en Id
    Aditya R. Achito
    Belum ada peringkat
  • Mat 3
    Mat 3
    Dokumen4 halaman
    Mat 3
    Aditya R. Achito
    Belum ada peringkat
  • 7 Intro
    7 Intro
    Dokumen8 halaman
    7 Intro
    Aditya R. Achito
    Belum ada peringkat
  • Bab Ii
    Bab Ii
    Dokumen12 halaman
    Bab Ii
    Aditya R. Achito
    Belum ada peringkat
  • E06myh PDF
    E06myh PDF
    Dokumen55 halaman
    E06myh PDF
    Aditya R. Achito
    Belum ada peringkat
  • Ipi 73359
    Ipi 73359
    Dokumen8 halaman
    Ipi 73359
    Aditya R. Achito
    Belum ada peringkat
  • Hiper
    Hiper
    Dokumen13 halaman
    Hiper
    Aditya R. Achito
    Belum ada peringkat
  • 32 4 Tahun 2011
    32 4 Tahun 2011
    Dokumen7 halaman
    32 4 Tahun 2011
    Aditya R. Achito
    Belum ada peringkat
  • A11ama1 - BAB II Tinjauan Pustaka
    A11ama1 - BAB II Tinjauan Pustaka
    Dokumen12 halaman
    A11ama1 - BAB II Tinjauan Pustaka
    Aditya R. Achito
    Belum ada peringkat
  • Gis Bab8 100214100845 Phpapp02
    Gis Bab8 100214100845 Phpapp02
    Dokumen7 halaman
    Gis Bab8 100214100845 Phpapp02
    rudolaip
    Belum ada peringkat
  • Halaman Depan
    Halaman Depan
    Dokumen14 halaman
    Halaman Depan
    Erviandah Pusppa Rinii
    Belum ada peringkat
  • Invers Matriks
    Invers Matriks
    Dokumen4 halaman
    Invers Matriks
    amaliaherlina
    Belum ada peringkat