ABSTRAK
ABSTRACT
The aim of the research was gaining increased concentrations of carrageenan and agar is right
that organoleptic favored the panelists and to know the physical and chemical quality jelly drink banana
peels candi the preferred panelists when compared to the comparison of products. This research used
sensory evaluation consisting of nine combination. Value of sensory evaluation were analized by
friedman test, of the best treatment choosen by effectiveness index. The best treatment of sensoy
evaluation followed by physical test (viscosity) and chemical test (moisture, total solids, pH, total sugar)
and compared with comparable product by using the t test. The result of this research have the best
treatment concentration of carrageenan 0.2% (w/v) and agar 0.1% (w/v) with NP value 0.899.
Comparison of physical and chemical tests between jelly drink with the best treatment and comparison
product showed significantly different. Jelly drink of candi banana peel had contains high fiber from
comparable product. Value of physical and chemical test results on products jelly drink candi banana
peels were 256.67 cp viscosity, 85.6867% moisture content, 4.48 pH, 14.3133% total solids, 4.3133%
total sugars.
Metode Analisa Fisik dan Kimia Analisa Total Padatan (Sudarmadji, 1977):
Viskositas Prosedur analisa total padatan sama
Viskositas dengan menggunakan alat dengan prosedur analisa kadar air
viskosimeter (Yuwono dan Susanto, 1998): hanya perhitungannya yang berbeda
Viskositas diukur dengan -
menggunakan Bookfield Viscosimeter.
Sampel diletakkan dalam beaker glass Analisa Total Gula
250 ml. Analisa total gula menggunakan metode
Jarum spindle n0. 1 dipasang pada Anthrone (Apriyantono dkk, 1989):
viskosimeter dan diatur kecepatan Pembuatan Kurva Standar :
putaran pada 60 rpm. Pipet ke dalam tabung reaksi (0,0 /
Bahan diukur viskositasnya. blanko); 0,2; 0,4; 0,6; 0,8; dan 1,0 ml
Skala yang ditunjuk pada alat dibaca larutan glukosa standar. Tambahkan
setelah jumlah putaran tertentu. air sampai total volume masing-masing
Perhitungan: tabung reaksi 1,0 ml. Tambahkan
Viskositas = Angka pembacaan x faktor dengan cepat 5 ml pereaksi Anthrome
kalibrasi ke dalam masing-masing tabung reaksi.
Analisa Kadar Air Tempatkan dalam water bath 1000C
selama 12 menit (rendam dalam air
mendidih). Dinginkan dengan cepat terhadap nilai kesukaan panelis terhadap
menggunakan air mengalir. warna minuman jeli kulit pisang candi. Hal
Pindahkan tabung reaksi ke dalam ini dikarenakan karaginan dan agar-agar
kuvet, baca absorbandinya merupakan bubuk berwarna putih hingga
menggunakan spektrofotometer pada coklat terang dimana jika ditambahkan
panjang gelombang 630 nm. kedalam filtrat kulit pisang tidak
Penetapan Total Gula : menimbulakn warna. Minuman jeli kulit
Masukkan 1 ml sampel (dari persiapan pisang candi berwarna kuning kecoklatan
sampel) ke dalam tabung reaksi. dimana warna tersebut berasal dari kulit
Tambahkan dengan cepat 5 ml pereaksi buah pisang candi (bahan baku) yang
Anthrone ke dalam masing-masing digunakan.
tabung reaksi lalu tutup dan campur
merata. Tabel 1. Rerata Nilai Kesukaan Panelis
Tempatkan dalam water bath 1000C terhadap Warna Jelly Drink Kulit Pisang
selama 12 menit (rendam dalam air Candi dengan Penambahan Konsentrasi
mendidih). Dinginkan dengan Karaginan dan Agar-Agar
menggunakan air mengalir. Perlakuan
Pindahkan tabung reaksi ke dalam Karaginan Agar- Rerata
kuvet, baca absorbansinya Produk
%(b/v) Agar Skor
menggunakan spektrofotometer pada %(b/v)
panjang gelombang 630 nm. A 0 0,1 3,75
Tentukan konsentrasi total gula dalam B 0 0,3 3,75
sampel dengan rumus : C 0 0,5 4
D 0,1 0,1 4,3
E 0,1 0,3 4,4
F 0,1 0,5 4,3
HASIL DAN PEMBAHASAN G 0,2 0,1 4,7
H 0,2 0,3 4,55
Warna I 0,2 0,5 4,35
Hasil rerata skor kesukaan panelis
terhadap warna jelly drink kulit pisang Penambahan karaginan dan agar-agar
candi menunjukkan rerata skor tertinggi pada pembuatan jelly drink berfungsi
diperoleh pada perlakuan G (karaginan sebagai gelling agent (bahan pembentuk
0,2% dan agar-agar 0,1%) nilai rerata skor gel). Menurut Putra (2013) bahwa warna
4,7 (agak menyukai). (Tabel 1). karaginan yang putih kekuning-kuningan
Hasil uji friedman terhadap respon tidak berpengaruh terhadap produk yang
kesukaan warna jelly drink kulit pisang dihasilkan karena produk didominasi oleh
candi menunjukkan bahwa penambahan warna dari bahan baku yang digunakan.
karaginan dan agar-agar tidak berbeda
nyata, artinya penambahan karaginan dan Aroma
agar-agar tidak memberikan pengaruh Hasil rerata skor kesukaan panelis
nyata terhadap nilai kesukaan panelis terhadap aroma jelly drink kulit pisang
terhadap warna minuman jeli kulit pisang candi menunjukkan rerata skor tertinggi
candi. Hal ini ditunjukkan dengan nilai x2r diperoleh pada perlakuan A (karaginan 0%
pada warna minuman jeli kulit pisang lebih dan agar-agar 0,1%) dan H (karaginan 0,2%
kecil dibandingkan dengan Tabel x2, nilai dan agar-agar 0,3%) nilai rerata skor 5
x2r sebesar 13,833 dan nilai pada Tabel x2 (agak menyukai). (Tabel 2).
dengan tingkat kepercayaan 5% sebesar Hasil uji friedman terhadap respon
15,51. kesukaan aroma jelly drink kulit pisang
Hasil uji friedman terhadap respon candi menunjukkan bahwa penambahan
kesukaan warna jelly drink kulit pisang karaginan dan agar-agar tidak berbeda
candi menunjukkan bahwa penambahan nyata, artinya penambahan karaginan dan
karaginan dan agar-agar tidak berpengaruh agar-agar tidak memberikan pengaruh
nyata terhadap nilai kesukaan panelis Hasil rerata skor kesukaan panelis
terhadap aroma minuman jeli kulit pisang terhadap rasa jelly drink kulit pisang candi
candi. Hasil uji friedman tersebut menunjukkan rerata skor tertinggi
ditunjukkan dengan nilai x2r pada aroma diperoleh pada perlakuan F (karaginan
minuman jeli kulit pisang lebih kecil 0,1% dan agar-agar 0,5%) rerata skor 5,15
dibandingkan dengan Tabel x2, nilai x2r (agak menyukai). (Tabel 3).
sebesar 6,6 dan nilai pada Tabel x2 dengan
tingkat kepercayaan 5% sebesar 15,51. Tabel 3. Rerata Nilai Kesukaan Panelis
terhadap Rasa Jelly Drink Kulit Pisang
Tabel 2. Rerata Nilai Kesukaan Panelis Candi dengan Penambahan Konsentrasi
terhadap Aroma Jelly Drink Kulit Pisang Karaginan dan Agar-Agar
Candi dengan Penambahan Konsentrasi Perlakuan
Karaginan dan Agar-Agar Karaginan Agar- Rerata
Produk
Perlakuan %(b/v) Agar Skor
Karaginan Agar- Rerata %(b/v)
Produk A 0 0,1 4
%(b/v) Agar Skor
%(b/v) B 0 0,3 4,4
A 0 0,1 5 C 0 0,5 4,7
B 0 0,3 4,7 D 0,1 0,1 4,6
C 0 0,5 4,45 E 0,1 0,3 5,1
D 0,1 0,1 4,55 F 0,1 0,5 5,15
E 0,1 0,3 4,75 G 0,2 0,1 4,9
F 0,1 0,5 4,7 H 0,2 0,3 4,8
G 0,2 0,1 4.9 I 0,2 0,5 5,1
H 0,2 0,3 5
I 0,2 0,5 4,75 Hasil uji friedman terhadap respon
kesukaan rasa jelly drink kulit pisang candi
Hasil uji friedman menunjukkan bahwa menunjukkan bahwa penambahan
penambahan karaginan dan agar-agar tidak karaginan dan agar-agar tidak berbeda
berpengaruh terhadap nilai kesukaan nyata, artinya penambahan karaginan dan
panelis terhadap aroma minuman jeli kulit agar-agar tidak memberikan pengaruh
pisang candi, karena karaginan dan agar- nyata terhadap nilai kesukaan panelis
agar memiliki aroma yang netral atau tidak terhadap rasa minuman jeli kulit pisang
memiliki aroma yang signifikan. Menurut candi. Hasil uji friedman tersebut
Putra (2013), jika bahan pembentuk gel ditunjukkan dengan nilai x2r pada rasa
seperti karaginan dan agar-agar minuman jeli kulit pisang lebih kecil
ditambahkan dalam pembuatan minuman dibandingkan dengan Tabel x2, nilai x2r
maka produk minuman tersebut tidak sebesar 13,953 dan nilai pada Tabel x 2
memberikan aroma khas bahan pembentuk dengan tingkat kepercayaan 5% sebesar
gel. Karaginan merupakan bahan 15,51.
pembentuk gel yang berwarna putih Hasil uji friedman menunjukkan bahwa
kekuning-kuningan dan tidak berbau. penambahan karaginan dan agar-agar tidak
Aroma minuman jeli kulit pisang beraroma berpengaruh terhadap nilai kesukaan
pisang candi yang pada dasarnya pisang panelis terhadap rasa minuman jeli kulit
candi memiliki aroma buah pisang yang pisang candi, karena karaginan dan agar-
kuat. Selain itu perlakuan pendahuluan agar memiliki rasa netral atau tidak
seperti blanching dapat mempengaruhi memiliki rasa yang signifikan. Menurut
aroma dari kulit pisang candi, karena pada Rachman (2005), bahwa karaginan
perlakuan pendahuluan (blanching) kulit memiliki karakteristik yaitu tepung bubuk
pisang candi muncul beraroma khas pisang putih sampai coklat terang dan tidak
candi. menimbulkan rasa. Penambahan agar-agar
juga tidak memberikan pengaruh terhadap
Rasa rasa minuman jeli kulit pisang candi,
karena penambahan agar-agar berfungsi menggunakan bantuan sedotan. Proses
sebagai pengental suatu produk. Seperti pencicipan dilakukan dengan bantuan
dinyatakan oleh Estiasih (2006) bahwa sedotan berukuran 0,6 mm. Tabel 4.
fungsi utama agar adalah sebagai menunjukkan bahwa rerata nilai kesukaan
pemantap, penstabil, pengemulsi, panelis terhadap tekstur jelly drink kulit
pengental, pengisi, penjernih, pembuat gel, pisang candi terendah ada pada perlakuan
dan lain-lain. A (konsentrasi karaginan 0% (b/v) dan
agar-agar 0,1% (b/v)) karena pada
Tekstur perlakuan A hanya ditambahkan agar-agar
Hasil rerata skor kesukaan panelis dengan konsentrasi rendah yaitu 0,1%
terhadap tekstur jelly drink kulit pisang (b/v) dan tidak ditambahkan karaginan.
candi menunjukkan rerata skor tertinggi Agar-agar memiliki viskositas rendah
diperoleh pada perlakuan E (karaginan daripada karaginan sehingga menyebabkan
0,1% dan agar-agar 0,3%) rerata skor 5,3 tekstur yang dihasilkan lunak. Hal ini yang
(agak menyukai). (Tabel 4). menjadikan tekstur jelly drink pada
Hasil uji friedman, pemberian perlakuan A lunak, tidak kokoh dan
konsentrasi karaginan dan agar-agar kurang disukai panelis. Tingkat kesukaan
berpengaruh terhadap nilai kesukaan panelis terhadap tekstur jelly drink kulit
panelis terhadap tekstur jelly drink kulit pisang candi tertinggi ada pada perlakuan
pisang. Hal ini karena karaginan dan agar- E (konsentrasi karaginan 0,1% (b/v) dan
agar merupakan bahan yang digunakan agar-agar 0,3% (b/v)). Penambahan
sebagai bahan pembentuk gel pada konsentrasi karaginan pada perlakuan E
pembuatan produk makanan. Karaginan lebih rendah daripada penambahan
merupakan senyawa hidrokoloid yang konsentrasi agar-agar. Namun, pada
dapat berfungsi sebagai pengental konsentrasi ini panelis mendapatkan
(Winarno, 2002), sehingga penambahan tekstur yang diinginkan dari sifat fisik jelly
karaginan dapat mempengaruhi tekstur drink yaitu tekstur tidak terlalu keras juga
minuman jeli. tidak terlalu lunak sehingga mudah untuk
disedot, hal ini disebabkan karaginan
Tabel 4. Rerata Nilai Kesukaan Panelis mampu membentuk gel yang lebih kuat
terhadap Tekstur Jelly Drink Kulit Pisang daripada agar-agar.
Candi dengan Penambahan Konsentrasi
Karaginan dan Agar-Agar Pemilihan Perlakuan Terbaik (Indeks
Perlakuan Rerata Efektifitas)
Karaginan Agar- Skor
Nilai Produk
Produk %(b/v) Agar Notasi* Nilai Produk
%(b/ 1
0.899
v) 0.845
0.8 0.792 0.755
A 0 0,1 2,6 h 0.743
B 0 0,3 3,2 gh 0.6
C 0 0,5 4,1 ef 0.456
D 0,1 0,1 4,05 efg 0.4 0.352
0.251
E 0,1 0,3 5,3 ab 0.25
F 0,1 0,5 5,2 abc 0.2
G 0,2 0,1 5,25 a
0
H 0,2 0,3 4,9 abcde
I 0,2 0,5 5,05 abcd A B C D E F G H I
Keterangan: *) Notasi yang berbeda pada
Gambar1. Grafik Rerata Nilai Produk (NP)
tiap perlakuan menunjukkan berbeda nyata
pada Jelly Drink Kulit Pisang Candi pada
berbagai Penambahan Konsentrasi
Uji organoleptik tekstur dilakukan
Karaginan dan Agar-Agar
untuk mengetahui tingkat kemudahan jelly
drink kulit pisang candi untuk dikonsumsi
Berdasarkan pemilihan perlakuan menambah viskositas minuman jeli, karena
terbaik (Gambar 1) menggunakan pada filtrat tersebut terdapat bagian buah
parameter organoleptik (warna, aroma, atau kulit buah pisang yang ikut larut
rasa, dan tekstur) perlakuan G dengan dalam jelly drink dan dalam filtrat kulit
penambahan konsentrasi karaginan 0,2% pisang terdapat kandungan serat yang
dan agar-agar 0,1% mempunyai nilai dapat meningkatkan nilai viskositas dari
produk paling tinggi yaitu sebesar 0,899. minuman jeli kulit pisang candi.
Minuman jeli kulit pisang candi pada Penambahan karaginan dan agar-agar juga
produk G dengan kombinasi konsentrasi berpengaruh pada tingkat viskositas,
karaginan sebesar 0,2% (b/v) dan agar-agar karena fungsi karaginan dan agar-agar
0,1% (b/v) memiliki tingkat kesukaan yaitu sebagai bahan pengental. Viskositas
warna sebesar 4,7 (agak menyukai), aroma adalah derajat kekentalan suatu produk
sebesar 4,9 (agak menyukai), rasa sebesar pangan. Penambahan karaginan dapat
4,9 (agak menyukai), dan tekstur sebesar meningkatkan viskositas hidrokoloid,
5,25 (agak menyukai). karena karaginan mempunyai sifat
hidrokoloid. Viskositas suatu hidrokoloid
Perbandingan Perlakuan Terbaik Jelly dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu
Drink Kulit Pisang Candi dengan Produk konsentrasi karaginan, temperatur dan
Pembanding jenis karaginan (Hapsari, 2011).
Perbandingan perlakuan terbaik dengan
produk pembanding dilakukan Tabel 5. Perbandingan Perlakuan Terbaik
berdasarkan karakteristik fisik dan kimia Jelly Drink Kulit Pisang Candi dengan
jelly drink yang meliputi viskositas, kadar Produk Pembanding
air, pH, total padatan, dan total gula. Karak- Rerata Rerata t- t-
Perlakuan terbaik dari jelly drink kulit teristik Perlakua Produk Hitung Tabe
pisang candi yaitu penambahan n Terbaik Pembandin l
konsentrasi karaginan 0,2% (b/v) dan agar- g
agar 0,1% (b/v). Produk pembanding yang Viskosita 256,67 136,67 4,4652* 2,776
digunakan pada penelitian ini yaitu produk s (cp)
jelly drink yang ada di pasaran dengan Kadar 85,6867 94,68 34,5896* 2,776
merk Okky jelly drink dengan komposisi Air (%)
air, gula pasir, fruktosa, nata de coco, pH 4,48 4,0967 11,941* 2,776
karaginan, pengatur keasaman (as. sitrat, Total 14,3133 5,32 34,5896* 2,776
kalium sitrat), perisa mangga, konsentrat padatan
mangga, pemanis buatan (natrium (%)
siklamat, aspartame). Na. Benzoat, Total 14,3033 6,1767 89,0098* 2,776
Cloudifier, pewarna makanan. gula (%)
Perbandingan perlakuan terbaik jelly drink Keterangan: *=berbeda nyata
kulit pisang candi dengan produk
pembanding dapat dilihat pada tabel 5. Analisa kadar air dari perbandingan
Berdasarkan analisa fisik dan kimia perlakuan terbaik dengan produk
dilakukan perbandingan antara perlakuan pembanding dengan menggunakan uji t
terbaik dengan produk pembanding menunjukkan berbeda nyata. Dilihat dari
dengan menggunakan perhitungan uji t. rerata nilai kadar air perlakuan terbaik
Pada parameter fisik viskositas antara jelly lebih rendah dibandingkan dengan produk
drink kulit pisang candi dengan produk pembanding. Hal ini dikarenakan
pembanding menunjukkan berbeda nyata. penggunaan gula pasir pada perlakuan
Hal ini dikarenakan pembuatan jelly drink terbaik mempengaruhi nilai kadar air.
kulit pisang candi menggunakan filtrat Buckle et al. (2000) menyatakan bahwa
kulit pisang sedangkan pada produk sukrosa mempunyai daya larut yang tinggi,
pembanding menggunakan perisa buah- mempunyai kemampuan menurunkan
buahan yang mana tidak berpengaruh aktivitas air (Aw) dan mengikat air.
terhadap viskositas minuman jeli yang
dihasilkan. Filtrat yang digunakan akan
Analisa pH dari perlakuan terbaik menggunakan gula pasir, sedangkan
dengan produk pembanding menunjukkan produk pembanding menggunakan
berbeda nyata. Dilihat dari nilai rerata pH pemanis buatan. Menurut Luthony (2005),
minuman jelly drink di pasaran (produk sukrosa berfungsi untuk memberikan rasa
pembanding) lebih asam jika dibandingkan manis dalam suatu produk pangan.
dengan perlakuan terbaik, karena produk Penggunaan gula pasir berpengaruh
pembanding menggunakan pengatur terhadap nilai total gula yang dihasilkan,
keasaman berupa asam sitrat dan kalium karena larutan gula yang ada merupakan
sitrat dan pH perlakuan terbaik berasal dari larutan gula yang terdiri dari sebagian
asam-asam organik yang terdapat dalam besar sukrosa dan beberapa komponen non
filtrat kulit buah pisang dan bahan-bahan sukrosa, sehingga nilai total gula akan
penyusun yang ditambahkan. Menurut semakin tinggi. Selain itu, gula sederhana
Rachman (2005), jelly drink merupakan yang terkandung pada filtrat kulit pisang
minuman dengan viskositas tinggi yang yang digunakan berpengaruh juga
dibuat dari sari buah khususnya buah yang terhadap total gula minuman jeli kulit
mengandung pektin dengan penambahan pisang candi.
gula, asam, dan air. Penambahan asam
dalam pembuatan jelly drink kulit pisang KESIMPULAN
candi dengan menggunakan asam sitrat.
Asam sitrat merupakan suatu asidulan, 1. Hasil analisa pembuatan jelly drink
yaitu senyawa kimia yang bersifat asam kulit pisang candi diperoleh hasil
yang ditambahkan pada proses pengolahan terbaik dari analisa organoleptik yaitu
makanan dengan berbagai tujuan menggunakan konsentrasi karaginan
(Winarno, 2008). 0,2% (b/v) dan agar-agar 0,1% (b/v).
Analisa total padatan dari perbandingan Kualitas organoleptik perlakuan
perlakuan terbaik dengan produk terbaik pada tiap parameter memiliki
pembanding dengan menggunakan uji t nilai warna sebesar 4,7 (agak
menunjukkan berbeda nyata. Hal ini menyukai), aroma 4,9 (agak menyukai),
dikarena jelly drink kulit pisang candi rasa 4,9 (agak menyukai) dan tekstur
menggunakan filtrat kulit pisang, 5,25 (agak menyukai).
sedangkan produk pembanding 2. Perbandingan kualitas fisik dan kimia
menggunakan perisa dan air. Filtrat yang antara jelly drink perlakuan terbaik
digunakan berasal dari kulit pisang yang dengan jelly drink dipasaran
dihancurkan dan disaring. Pada proses menunjukkan berbeda nyata. Jelly drink
penyaringan masih terdapat bubur kulit kulit pisang candi memiliki kandungan
buah pisang yang ikut larut. Filtrat tersebut serat lebih tinggi dari jelly drink
mengandung serat alami yang dapat dipasaran. Nilai hasil uji fisik dan
mempengaruhi tingkat total padatan. kimia pada produk jelly drink kulit
Bagian kulit pisang yang ikut larut dalam pisang candi yaitu viskositas 256,67 cp,
minuman jeli seperti kandungan air, kadar air 85,6867%, pH 4,48, total
kandungan gula, asam-asam organik, dan padatan 14,3133%, total gula 4,3133%.
kandungan-kandungan lain dari kulit buah Jelly drink kontrol memiliki nilai
pisang yang dapat mempengaruhi total viskositas 136,67 cp, kadar air 94,68%,
padatannya. Hal ini didukung oleh pH 4,0967, total padatan 5,32%, total
Sugiyono (2010), bahwa komponen- gula 6,1767%.
komponen yang terukur sebagai total
padatan pada buah antara lain yaitu DAFTAR PUSTAKA
sukrosa, gula reduksi, asam-asam organik,
dan protein. Apriantono, A.D. Ferdiaz, N. L. Puspitasari,
Analisa total gula dari perbandingan Sedarnawati dan Budiyanto. 1989.
perlakuan terbaik dengan produk Petunjuk Laboratorium Analisa
pembanding dengan menggunakan uji t Pangan. PAU Pangan dan Gizi IPB.
menunjukkan berbeda nyata. Hal ini Bogor.
disebabkan karena jelly drink kulit pisang
Buckle, K. A., R. A. Edwards, G. H. Fleet, Ranganna, S. 1977. Manual of Analysis of
dan M. Wooton. 2000. Ilmu Fruit and Vegetable Products.
Pangan. Terjemahan oleh H. McGraw Hill Publishing Co. New
Purnomo dan Adiono. UI Press. Delhi.
Jakarta.
Sudarmadji, S., B. Haryono, dan Suhardi.
De Garmo, E.P., Sullivan, W.G. dan 1997. Prosedur Analisa untuk
Canada, J.R. 1984. Engineering Bahan Makanan dan Pertanian.
Economy. Mc Millan Publishing Liberty. Yogyakarta.
Company. New York.
Sugiyono. 2010. Ilmu Pengetahuan Bahan
Estiasih, T., 2006. Teknologi dan Aplikasi Pangan. Alfabeta. Bandung.
Polisakarida dalam Pengolahan
Pangan. Penerbit Fakultas Winarno. 2002. Kimia Pangan dan Gizi.
Teknologi Pertanian. Universitas PT. Gramedia Pustaka Utama.
Brawijaya. Malang. Jakarta.
Luthony, T. L. 2005. Tanaman Sumber Winarno. 2008. Kimia Pangan dan Gizi. M-
Pemanis. Penebar Swadaya. Brio Press. Bogor.
Jakarta.
Yuwono, S.S dan Susanto. 1998. Pengujian
Mardiana, H.I. 2007. Pembuatan Jelly Fisik Pangan. Teknologi Hasil
Drink Wortel (Daucus carota L) Pertanian Universitas Brawijaya.
Kajian Kombinasi Jenis dan Malang.
Konsentrasi Gelling Agent (Agar
dan Karaginan). Skripsi. Jurusan
Teknologi Hasil Pertanian.
Teknologi Pertanian. Universitas
Brawijaya. Malang.