Vulkanisasi adalah pengolahan tahap terakhir pada pembuatan barang jadi
karet.
Vulkanisasi adalah proses perbaikan sifat karet, terutama kekuatan dan
keelastisitasannya.
vulkanisasi terjadi karena adanya perubahan pada struktur molekul polimer
karet yaitu ikatan silang antar rantai polimer karet oleh atom-atom belerang. Adanya ikatan ini membuat molekul polimer karet menjadi tidak bergerak bebas lagi. Dalam vulkanisasi jembatan sulfur berada di lokasi ikatan rangkap. Keberadaan ikatan ganda dalam molekul karet membuat itu sangat reaktif yang memungkinkan pembentukan antar ikatan antara rantai yang berbeda. Keberadaan lintas rantai meningkatkan ketangguhan, kekuatan dan kekerasan karet. Dengan adanya keberadaan jembatan sulfur, rantai tunggal tidak bisa lagi menyelinap satu sama lain tapi terkunci bersama dalam molekul ukuran raksasa. Agar vulkanisasi berlangsung cepat dapat ditambahkan zat akselerator. Selain itu juga ditambahkan Zat aktivator untuk mengoptimalkan kinerja zat akselerator. Penggunaan panas sangat menentukan proses vulkanisasi.
Suhu
Penambahan akselerator.
Penambahan zat activator
2. a. kompon karet merupakan tahap awal dari produksi barang jadi karet.
b. - lateks pekat merupakan bahan baku pembuatan kompon
- peptizer, UNTUK MASTIKASI (proses pelunakan karet) , dan
merupakan zat antioksidan. Bahan ini akan membantu terjadinya radikal yg diperlukan untuk oksidasi shg mastikasi dpt dimulai pada temperatur lebih rendah.
Bahan pemvulkanisasi, berfungsi menggabungkan rantai polimer
melalui ikatan yg disebut crosslink dan memberikan daya keuletan pada karet. Ex Karet nitril dapat divulkanisasi dengan belerang atau peroksida
BAHAN PENCEPAT (accelerator), untuk mempercepat proses
vulkanisasi. Belerang atau sulfur bila digunakan sendiri dapat memvulkanisasi karet, tetapi dalam tempo yg sangat lambat dan memerlukan sulfur yg banyak, temperatur yg tinggi dan waktu yg sangat lama, karena itu diperlukan bahan pencepat. Bahan pencepat terdiri dari bahan pecepat-sedang, cepat-ditunda, ultra cepat, sedang dan cepat
BAHAN PENGGIAT, Bahan pencepat memerlukan aktivator atau
bahan penggiat untuk semua jenis karet, ZnO Digunakan antara 3-5 phr
BAHAN PENGISI, Bahan pengisi aktif (memperkuat/reinforcing
filler) Akan meningkatkan kekerasan,ketahanan sobek, ketahanan kikis tegangan putus dari vulkanisat. Bahan pengisi non aktif Hanya Akan menambah kekerasan, kekakuan, tetapi sifat-sifat lain akan berkurang.
Proses Pembuatan Kompon
tahap penyiapan kompon lateks, Pembentukan kompon lateks
yaitu pencampuran lateks pekat dengan bahan bahan kimia, proses ini dilakukan dengan menambahkan bahan-bahan kimia tertentu yaitu bahan kimia kompon, vulkanisasi, pengisi dan akselerator.
- Mastikasi dan proses pencampuran adalah proses pertama dalam
mempersiapkan kompon karet. - OPEN MILL, pada open mill, proses mastikasi dilakukan dengan meliwatkan karet berulang-ulang diantara rol mill (nip). - INTERNAL MIXER, Waktu mastikasi yang diperlukan serta temperatur, dapat dikontrol secara otomatis - Pencampuran a. Inkorporasi (wetting stage): pelapisan filler pada karet. Dalam tahap ini, karet mengalami deformasi besar-besaran (luas permukaan bertambah), dan terjadi pembalutan gumpalan filler. b. Dispersi: di sini butir-butir halus dihasilkan agar filler dapat bercampur atau menyebar di dalam karet. gumpalan-gumpalan filler yang dibalut karet dihancurkan lagi menjadi butir-butir halus c. Distribusi: meningkatkan homogenitas kompon. d. Plastisasi: memodifikasi sifat rheology kompon agar sesuai untuk pengolahan berikutnya.
tahap pencetakan, Dilakukan dg menggunakan mesin ekstruder
Mesin ekstrusi karet / mesin ekstruder diguna kan untuk membuat bentuk atau mencetak kompon karet menjadi panjang dengan profil bulat, empat persegi panjang, segitiga, dll, yang padat atau berongga.
Vulkanisasi, penambahan Bahan pemvulkanisasi berfungsi
menggabungkan rantai polimer melalui ikatan yg disebut crosslink dan memberikan daya keuletan pada karet.
dan pengeringan, tahapan akhir pada pembuatan kompon
karena kompon karet merupakan produk setengah jadi yang
dijadikan bahan baku dari produksi barang jadi karet. Apabila mutu kompon rendah maka barang jadi karet yang dihasilkan juga akan rendah.