I. BIODATA.
A. Identitas Klien.
1. Nama : Tn L
4. Agama : Islam
7. No.MR : 055962
8. Pekerjaan : Pensiunan
9. Alamat : Batusitanduk
B. Identitas Penanggung.
C. Riwayat Kesehatan.
1
Riwayat keluhan utama : Klien mengatakan pada
waktu BAB keluar darah, ini dialami 3 hari sebelum klien masuk RS.
beristirahat
beraktivitas.
Klien masuk RS karena BAB disertai darah, syok 3 hari sebelum klien di
Genogram 3 generasi.
80 ? ? ? ?
? ? 7 ?
6
2
? ?
?
Keterangan :
: Laki laki
: Perempuan
X : Meninggal
- - - - - - - : Tinggal serumah
kurang lancer.
A. Keadaan umum.
3
1. Kesadaran
TD : 150 / 90 mmHg
S : 36C
P : 20 x / menit
N : 80 x / menit
C. Sistem Pernapasan
1. Hidung
Inspeksi :
cuping hidung.
Palpasi :
2. Leher
Inspeksi :
4
Palpasi :
Auskultasi :
3. Dada
Inspeksi
Palpasi
Vokal premitas
Perkusi
Auskultasi
D. Sistem Cardiovaskuler.
1. Raut muka.
Inspeksi
5
Ekspresi wajah nampak meringis
Palpasi
2. Bibir
Inspeksi
3. Mata
Inspeksi
4. Leher
Inspeksi
Palpasi
6
Posisi trachea berada ditengah
Auskultasi
Palpasi :
Frekuensi : 80 x / menit
Irama : teratur
Auskultasi
Inspeksi
Palpasi
Perkusi
Bunyi pekak
Auskultasi
7
Bunyi jantung :
E. Sistem Percernaan.
3. Gaster
F. Sistem Indra.
1. Mata.
Alis tipis
2. Hidung
kayu putih.
3. Telinga
G. Sistem Syaraf.
8
1. Fungsi Cerebral
a. Status mental.
b. Kesadaran : Komrosmenns
c. Bicara
diperintahkan.
2. iritasi Meninger
H. Sistem Moskuloskeletal.
Berwarna hitam.
9
6. Tangan: Tidak ada odema : ROM baik
I. Sistem Integumen.
1. Rambut : Warna
J. Sistem Endokrin.
K. Sistem Perkemihan.
L. Sistem Reproduksi.
M. Sistem Imun.
10
V. Tabulasi Data.
11
Klien mengatakan sering kesemutan
Klien mengalami gangguan penglihatan
Klien mengatakan sering mengantuk
Repleks tendo menurun
Mata nampak merah
Adanya pembengkakan pada kelopak mata
Adanya gangguan memori
Tanda tanda vital :
S : 36 V TD : 150 / 90 mmHg
P : 20 x / menit N : 80 x / menit
DS :
12
Klien mengalami gangguan penglihatan
DO :
S : 36 V TD : 150 / 90 mmHg
P : 20 x / menit N : 80 x / menit
13
VII. Analisa Data.
14
Klien mengatakan Peningkatan glukosa kebutuhan
sering mual atau muntah dalam darah tubuh
Klien mengatakan
sering merasa lapar. Hiperglikemia
Klien mangatakan
BB menurun. Hyperdiuresis osmotic
DO :
Turgor kulit Gangguan cairan dan
Kulit atau
membrane mukosa kering.
Nampak adanya
peningkatan halain urine
Muka nampak
pucat
Urine nampak
berkabul
Nampak adanya
asietes
Bising usus
lemah dan menurun.
TTV :
S : 36C
P : 20 x/ menit
N : 80 x / menit
TD : 150 / 90 mmHg
2 DS : Penurunan insulit tubuh Gangguan
Klien sering persepsi
merasa pusing dan pening. Komplikasi DM sensoris
menahun
15
Klien mengatasi
sering kesemutan Peningkatan glukosa
Klien mengatakan
mengalami gangguan Kerusakan sel saraf
penglihatan. ( akson )
Klien mengatakan
sering mengantuk.
DO :
Refleks tendo
menurun
Mata nampak
merah
Adanya
pembengkakan pada
kelopak mata
Adaya gangguan
memori
3 DS : - Luka terbuka Gangguan
DO : interritas kulit
Nampak ada kerusakan lapisan
jaringan nerkotik kapiler.
Nampak luka
borok pada telapak kaki kiri jaringan nefrotik
Kaki klien
nampak berair dan bernanah membentuk jaringan
parut
16
VIII. Rencana Keperawatan.
17
parifer, pengisian tingkat dehidrasi
perifer, turgor kulit dan atau volume sirkulasi
membrane mukosa. yang adekuat
5. Member
5. Ukur berat ikan hasil pengkajian
badan setiap hari yang terbaik dari
status cairan yang
sedang berlangsung
dan selanjutnya
dalam memperbaiki
cairan pengganti.
6. Tip dan
6. Kolaborasi jumlah dari cairan
tentang pemberian tergantung pada
cairan sesuai dengan derajat kekurangan
indikasi. cairan dan respons
pasien secara
individual.
2 II Gangguan perkusi 1. Pantau 1. Sebagai
sensorik teratasi tanda tanda vital dan dasar untuk
dengan criteria : status mental. membandingkan
Klien tidak temuan abnormal.
lagi merasa 2. Pengetil 2. menurun
pusing pasien dengan nama, kan kebingungan dan
Penglihatan orientasikam kembali membantu untuk
kembali sesuai dengan mempertahankan
normal kebutuhannya, misalnya kontak dengan
Refleks terhadap tempat, orang realitas.
18
pembengkakan singkat dengan bicara
pada kelopak perlahan &jelas 3. Meningk
mata. 3. Jadwalkan atkan tidur,
intervensi keperawatan menurunkan rasa
agar tidak mengganggu letih dan dapat
istirahat pasien. memperbaiki daya
pikir.
4. Evaluasi 4. Edema /
lapang pandang. lepasnya retina
hemorogis, katarak
atau paralysis otot
ekstra akuler
sementara
mengganggu
penglihatan yang
memerlukan terapi
korektif dan /atau
perawatan
penyokang.
5. Berikan
tempat tidur yang 5. Meningk
lembut. atkan rasa nyaman
dan menurunkan
kemungkinan
kerusakan kulit
karena panas
6. Bantu 6. Meningk
pasien dalam ambulasi. atkan keamanan
pasien terutama
19
ketika rasa
keseimbangan
7. Kolaborasi dipengaruhi.
dengan dokter cara 7. Ganggua
pemberian obat sesuai n dalam proses
dengan obat yang pikir / potensial
ditentukan. terhadap aktivitas
kejang biasanya
hilang bila keadaan
hipermoralitas
teratasi.
Kerusakan
integritas kulit
berkurang dengan
criteria :
Luka pada
telapak kaki
kiri tidak
bertambah
borok lagi
Tidak
nampak adanya
jaringan
nekrotik
20
IX. Catatan Tindakan.
21
ambulasi.
X. Catatan Perkembangan.
22
pening
Klien tidak kesemutan lagi
Klien mengatakan penglihatannya masih
terganggu
Klien mengatakan tidak sering mengantuk
O:
Refleks tendo normal
Mata nampak merah
Kelopak mata tidak tampak bengkak.
Tidak adanya gangguan memori
A : Masalah teratasi
P:-
23
24