DISUSUN OLEH:
Kelompok 4 :
UNIVERSITAS BENGKULU
TAHUN 2017
B. Diabetes Tpe 2
DM tipe II didefinisikan sebagai diabetes yang tidak bergantung pada insulin atau
Non Insulin Dependent Diabetes Mellitus (NIDDM). Penderita DM tipe II tidak mengalami
kerusakan sel-sel pankreas tetapi insulin yang disekresikan jumlahnya menurun. Penurunan
tersebut disertai defisiensi insulin hingga resistensi insulin. DM tipe II umumnya disebabkan
oleh obesitas atau kelebihan berat badan.
Diabtetes tipe 2 terjadi karena tubuh tidak menghasilkan cukup insulin atau insulin
yang dihasilkan tidak bekerja dengan baik. Salah satu penyebabnya adalah kelebihan berat
badan. Orang yang memiliki kelebihan berat badan umumnya memiliki kadar lemak tinggi,
kondisi ini dapat menghambat fungsi insulin. Tetapi dapat juga terjadi pada orang dengan
berat badan yang normal.
Pada diabetes tipe 2, karbohidrat yang terkandung dalam makanan diuraikan
menjadi glukosa dalam sistem pencernaan sebagaimana mestinya. Glukosa tersebut bergerak
ke dalam aliran darah. Pankreas mulai menghasilkan insulin yang bergerak bersama glukosa
melalui aliran darah untuk dialirkan ke seluruh sel tubuh yang memerlukan glukosa untuk
energi. Tetapi glukosa tidak selalu dapat masuk ke dalam sel karena lubang kunci pada pintu
sel telah dipenuhi dengan lapisan lemak. Insulin tidak dapat melakukan fungsinya untuk
membuka pintu sel dengan baik yang mengakibatkan meningkatkan kadar glukosa dalam
darah. Sebagai respon dri kejadian ini, pankreas akan menghasilkan lebih banyak insulin
mengakibatkan meningkatnya kadar glukosa dan juga meningkatnya kadar insulin dalam
tubuh. Pada akhirnya pankreas tidak dapat mengimbangi kadar glukosa dalam tubuh yang
mengakibatkan rusaknya sel pada pankreas. Sehingga terjadilah diabetes dengan gejala:
pandangan kabur, haus, cepat letih, berat badan menurun, sering buang air kecil, luka sembuh
lama, gatal dan jamur pada bagian genital.
Enzim -Glukosidase
Salah satu cara mengendalikan kadar gula dalam darah penderita DM adalah
menghambat aktivitas enzim -glukosidase. Enzim ini berperan sebagai kunci pada akhir
pemecahan karbohidrat. Enzim -glukosidase merupakan jenis enzim hidrolase yang
mengatalisis reaksi hidrolisis terminal non pereduksi dari substrat menghasilkan -glukosa.
Enzim -glukosidase berperan dalam metabolisme pati dan glikogen pada jaringan tumbuhan
dan hewan yang dicirikan oleh berbagai substrat yang mengenalinya yaitu maltosa,
glukosamilosa, sukrosa, dan sebagainya.
Inhibisi terhadap enzim -glukosidase menyebabkan penghambatan absorpsi glukosa.
Senyawa yang dapat menghambat enzim -glukosidase disebut inhibitor - glukosidase
(IAG). Senyawa IAG banyak digunakan untuk pengobatan pada pasien diabetes tipe 2. Obat
ini bekerja secara kompetitif di dalam saluran pencernaan yang dapat memperlambat
penyerapan glukosa sehingga dapat menurunkan hiperglikemia setelah makan. Terdapat
banyak inhibitor enzim - glukosidase yang efektif, seperti akarbosa dan voglibosa yang
dihasilkan mikrob. Suatu penelitian menyebutkan bahwa konsumsi 100 mg akarbosa
sebanyak tiga kali sehari mampu mengurangi 26% progresi pasien diabetes pada masa
Impaired Glucose Tolerance, yaitu kondisi metabolisme antara keadaan darah normal dan
diabetes.
Purwatresna, Eka. 2012. Aktivitas Antidiabetes Ekstrak Air Dan Etanol Daun Sirsak Secara
In Vitro Melalui Inhibisi Enzim -Glukosidase. Bogor. http://repository.ipb.
ac.id/bitstream/ handle/123456789/58641/ G12epu.pdf? sequence=1&isAllowed=y
Wendarningtyas, Astari. 2011. Uji Toksisitas Akut Ekstrak Aktif Buah Sirsak Ratu (Annona
Muricata) Dan Sirsak Hutan (Annona Glabra) Sebagai Potensi Antikanker. Bogor.
http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/54154
Suastuti, Dwi Adhi, dkk. 2015. Pemberian Ekstrak Daun Sirsak (Annona Muricuta) Untuk
Memperbaiki Kerusakan Sel Beta Pankreas Melalui Penurunan Kadar Glukosa
Darah, Advanced Glycation And Product Dan 8-Hidroksi-2-Dioksiguanosin Pada
Tikus Wistar Hiperglikemia. Bali. http://ojs.unud.ac.id/ index.php/ jchem/
article/view/16357/10673