DOSEN PENGAMPU

Prof. Dr. Baedhowi, M.Si

1. DUNIA PENUH KETIDAK PASTIAN KECUALI
KEMATIAN.

2. DUNIA BISNIS KETIDAK PASTIAN BESERTA RISIKONYA

TIDAK BISA DIABAIKAN BEGITU SAJA.

3. INGIN SUKSES ? RISIKO HARUS DIPERHATIKAN

SECARA CERMAT DAN BERUSAHA MENANGGULANGINYA

DIPERLUKAN MANAJEMEN RISIKO

MANAJEMEN RISIKO PENGELOLAAN BERBAGAI

CARA PENANGGULANGAN RISIKO
 LANGKAH-LANGKAH :
1. MENGIDENTIFIKASI UNSUR-UNSUR KETIDAK PASTIAN DAN
TIPE-TIPE RISIKO YANG DIHADAPI
2. BERUSAHA MENGHINDARI DAN MENANGGULANGI
3. BERUSAHA MENGETAHUI KORELASI DAN KONEKUENSI ANTAR
PERISTIWA
4. BERUSAHA MENCARI LANGKAH-LANGKAH MENANGANI RISIKO

A. PENGERTIAN RISIKO
1. VARIASI DARI HASIL2 YG DPT TERJADI SELAMA PERIODE TERTENTU
2. KETIDAK PASTIAN YG MUNGKIN MELAHIRKAN PERISTIWA KERUGIAN
3. KETIDAK PASTIAN ATAS TERJADINYA SUATU PERISTIWA
1. MENURUT OBYEKNYA :
v RISIKO MURNI
v RISIKO SPEKULATIF
v RISIKO FUNDAMENTAL
v RISIKO KHUSUS
v RISIKO DINAMIS
2. PENYEBAB :
v RISIKO INTERN
v RISIKO EKSTERN

C. KETIDAK PASTIAN DISEBABKAN

1. TENGGANG WAKTU
2. KETERBATASAN INFORMASI
3. KETERBATASAN PENGETAHUAN
4. TEKNIK PENGAMBIL KEPUTUSAN

KLASIFIKASI KETIDAK PASTIAN:

1. EKONOMI
2. ALAM
3. KEMANUSIAAN
 D. UPAYA PENANGGULANGAN RISIKO:

1. MENGADAKAN PENCEGAHAN/PENGURANGAN
TERHADAP KEMUNGKINAN RISIKO
2. MELAKUKAN RETENSI (ASURANSI SENDIRI)
3. MELAKUKAN PENGENDALIAN TERHADAP RISIKO
4. MENGALIHKAN/MEMINDAHKAN RISIKO KEPADA
PIHAK LAIN

E. MANAJEMEN RISIKO :
PELAKSANAAN FUNGSI-FUNGSI MANAJEMEN DALAM PENANGGULANGAN
RISIKO, TERUTAMA RISIKO YANG DIHADAP OLEH ORGANISASI / PERUSAHAAN,
KELUARGA DAN MASYARAKAT
 FUNGSI MANAJEMEN RISIKO
A. MANAJEMEN RISIKO DAN ASURANSI.
- PERSAMAANNYA : SUATU KEGIATAN MANAJEMEN, YANG
BERKAITAN DENGAN UPAYA PENANGGULANGAN RISIKO

MANAJEMEN RISIKO ASURANSI

1. KEGIATAN : MENEMUKAN DAN 1. SALAH SATU CARA PENANGGULANGAN

MENGANALISIS RISIKO MURNI
2. TUGAS : MEMBERIKAN PENILAIAN
THD TEKNIK PENANGGULANGAN
RISIKO
3. PELAKSANAAN-NYA : KERJASAMA
DENGAN SEJUMLAH INDIVIDU
4. KEPUTUSAN : LEBIH BESAR THD
OPERASI PERUSAHAAN
RISIKO MURNI
2. MENANGANI SELURUH PROSES
PENGALIHAN RISIKO
3. MELIBATKAN JUMLAH ORANG DAN
KEGIATAN LEBIH KECIL
4. KEPUTUSAN DI BIDANG ASURANSI
BERPENGARUH LEBIH TERBATAS
- SEBELUM TERJADINYA PERISTIWA
1. BERSIFAT EKONOMIS
2. BERSIFAT NON EKONOMIS
3. MEMENUHI KEWAJIBAN PIHAK KETIGA

- SESUDAH TERJADINYA PERISTIWA

1. MENYELAMATKAN OPERASI PERUSAHAAN
2. KEBERLANJUTAN PERUSAHAAN
3. PENDAPATAN TETAP MENGALIR
4. PENDAPATAN TETAP MENGALIR
5. KEBERLANJUTAN PERTUMBUHAN KEGIATAN
6. MELAKUKAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL

C. FUNGSI POKOK MANAJEMEN RISIKO

1. MENEMUKAN KERUGIAN POTENSIAL
2. MENGEVALUASI KERUGIAN POTENSIAL
MENGEVALUASI KERUGIAN POTENSIAL :
} BESARNYA FREKUENSI KERUGIAN
} BESARNYA KEGAWATAN
} MEMILIH TEKNIK/CARA MENANGGULANGI KERUGIAN

MATRIK PENANGGULANGAN RISIKO:

NO FREKUENSI KEGAWATAN PENANGGULANGAN

1. RENDAH RENDAH RETENSI / PENGENDALIAN

2. TINGGI RENDAH RETENSI / ASURANSI / PENGENDALIAN
3. RENDAH TINGGI ASURANSI / PENGENDALIAN
4. TINGGI TINGGI MENGHINDARI
LANGKAH-LANGKAH PROSES PENGENDALIAN RISIKO:

1. MENGIDENTIFIKASI/MENEMUKAN TUJUAN YANG IGIN DICAPAI

2. MENGIDENTIFIKASI KEMUNGKINAN-KEMUNGKINAN
TERJADINYA KERUGIAN
3. MENGEVALUASI DAN MENGUKUR BESARNYA KERUGIAN
POTERSIAL
4. MENCARI CARA MENYELESAIAN MASALAH
5. MENGKOORDINIR DAN MELAKSANAKAN KEPUTUSAN YANG
TELAH DIAMBIL
6. MENGADMINISTRASIKAN, MEMONITOR DAN MENGEVALUASI
STRATEGI YANG DIAMBIL.
KERUGIAN POTENSIAL TERBAGI DALAM 3 KELOMPOK :
1. KERUGIAN ATAS HARTA (PROPERTY LOSSES)
2. KERUGIAN BERUPA KEWAJIBAN PADA PIHAK KETIGA (LIABILITY LOSSES)
3. KERUGIAN PERSONAL (PERSONAL LOSSES)

A. KERUGIAN HARTA
1. JENIS HARTA :
BENDA TETAP (REAL ESTATE)
BARANG BERGERAK (PERSONAL PROPERTY)
2. PENYEBAB KERUGIAN :
BAHAYA PHISIK
BAHAYA SOSIAL
BAHAYA EKONOMI
3. MACAM KERUGIAN HARTA :
KERUGIAN LANGSUNG
KERUGIAN TIDAK LANGSUNG
KERUGIAN NET INCOME (PEBDAPATAN DIKURANGI BIAYA)
 4. SUBYEK KERUGIAN HARTA :
a. KEPEMILIKAN :KEPEMILIKAN TUNGGAL, SEBAGAI HASIL PEMBELIAN, HADIAH ,
PENYITAAN BARANG JAMINAN DLL.
b. KREDIT DENGAN JAMINAN : KREDITUR MEMPUNYAI HAK ATAS HARTA YANG
DIGUNAKAN SEBAGAI JAMINAN SENILAI PIUTANG DITAMBAH BUNGA.
c. JUAL BELI BERSYARAT : TANGGUNG JAWAB TERHADAP KERUGIAN TERGANTUNG
DARI ISI PERJANJIAN ( LOCO GUDANG, CIF, FAS ).
d. SEWA-MENYEWA : UMUMNYA PENYEWA TIDAK BERTANGGUNG JAWAB ATAS
KERUHIAN HARTA YANG DISEWA (TERGANTUNG PERJANJIAN).
e. BALLMENTS : UNTUK SEMENTARA BARANG BERADA DI TANGAN ORANG LAIN
YANG BUKAN PEMILIKNYA ( MOBIL DI BENGKEL, PAKAIAN DI BINATU ).
f. EASEMENT : HAK SESEORANG YANG MEMENFAATKAN HARTA YANG BUKAN
MILIKNYA ( MENGGUNAKAN LAHAN KOSONG ORANG LAIN ).
g. LISENSI : HAK ISTIMEWA YANG DIBERIKAN PEMILIK HARTA KEPADA PIHAK LAIN
UNTUK MENGGUNAKAN HARTA TERSEBUT, BAGI SUATU TUJUAN SPESIFIK.
MENGHITUNG NILAI KERUGIAN :
1. BIAYA SESUNGGUHNYA DARI HARTA
2. NILAI BUKU
3. NILAI TAKSIR PAJAK
4. BIAYA MEMPRODUKSI KEMBALI
5. NILAI PASAR
6. BIAYA PENGGANTI MINUS PENYUSUTAN

ADA MASALAH YANG BERKAITAN DENGAN HARTA PEMBUANGAN SOLUSI

MEMBANDINGKAN PRESENT VALUE CASH FLOW DARI ALTER NATIF
PENANGANAN

SUMBER KERUGIAN NET INCOME

1. PENDAPATAN YANG MENURUN
- KERUGIAN UANG SEWA
- GANGGUAN OPERASI PERUSAHAAN
- GANGGUAN TAK TERDUGA DALAM BISNIS
- HILANGNYA PROFIT PRODUK YANG AKAN DIJUAL
- PENGUMPULAN PIUTANG AKAN MENURUN
2. BIAYA YANG MENINGKAT
- KERUGIAN NILAI SEWA
- BIAYA EKSTRA
- PEMBATALAN KONTRAK SEWA
- HILANGKAN MANFAAT BARANG
B. TANGGUNG JAWAB ATAS KERUGIAN PIHAK LAIN
1. JENIS TANGGUNG JAWAB :
- TANGGUNG JAWAB SIPIL / PERDATA
- TANGGUNG JAWAB UMUM / PIDANA
2. SUMBER TANGGUNG JAWAB SIPIL :
- KONTRAK
- KELALAIAN
- PENIPUAN / KESALAHAN
- TINDAKAN LAIN

C. TANGGUNG JAWAB PERSONIL :

1. KATEGORI :
- BERKAITAN DENGAN PERUSAHAAN
- TIDAK BERKAITAN DENGAN PERUSAHAAN
2. KERUGIAN YANG MENIMPA PERUSAHAAN SENDIRI :
- KEY PERSON LOSSES
- CREDIT LOSSES
- BUSINESS DISCONTINUATION LOSSES
A. MANFAAT:
1. DAPAT MENENTUKAN KEPENTINGAN RELATIF DARI SUATU
RISIKO YANG DIHADAPI
2. MENDAPATKAN INFORMASI YANG SANGAT DIPERLUKAN OLEH
MANAJER RISIKO DALAM UPAYA PENANGGULANGAN RISIKO

B. DIMENSI YANG DIUKUR :

1. BESARNYA FREKUENSI KERUGIAN SELAMA SUATU PERIODE
ANGGARAN
2. TINGKAT KEGAWATAN / KEPARAHAN KERUGIAN

C. HASIL PENGUKURAN AKAN DIKETAHUI :

1. NILAI RATA-RATA DARI KERUGIAN
2. VARIASI NILAI KERUGIAN
3. DAMPAK KESELURUHAN DARI KERUGIAN
D. PENGUKURAN FREKUENSI KERUGIAN:
1. HAMPIR TIDAK MUNGKIN TERJADI
2. KEMUNGKINAN TERJADI KECIL
3. KERUGIAN YANG MUNGKIN
4. KERUGIAN YANG MUNGKIN SEKALI

E. PENGUKURAN KEGAWATA :
1. KEMUNGKINAN KERUGIAN MAKSIMUM SETIAP KEJADIAN
2. PROBABILITAS KERUGIAN MAKSIMUM SETIAP KEJADIAN
3. KESELURUHAN KERUGIAN MAKSIMUM SETIAP TAHUN.
BERDASARKAN DIMENSI KEGAWATAN ADA
EMPAT KATEGORI KERUGIAN POTENSIAL:

1. KEMUNGKINAN KERUGIAN YANG WAJAR

2. PROBABILITAS KERUGIAN MAKSIMUM
3. KERUGIAN MAKSIMUM YANG DAPAT
DIDUGA
4. KEMUNGKINAN KERUGIAN MAKSIMUM.
A. PEMBABAKAN MANAJEMEN RISIKO
Sadgrove (1997) : ADA 3 BABAK

1. BABAK I : PERUSAHAAN BELUM

BERUPAYA MEMPERKECIL
RISIKO (BANYAK KECELAKAN KERJA)
2. BABAK 2 : PERUSAHAN LEBUIH PROAKTIF
MEMPERKENALKAN KEBIJAKAN
DAN PELATIHAN MEMPERKECIL
RISIKO ( RAMBU-RAMBU LARANGAN)
3. BABAK 3 : PERUSAHAAN SUDAH MENERAPKAN
MANAJEMEN RISIKO. ( PENILAIAN
DAN PENELITIAN TERHADAP RISIKO)
DENGAN CARA PROAKTIF, TERKOORDINASI,
BERNILAI EFEKTIF, DAN MEMAHAMI
PEMRIORITASAN
 JENIS RISIKO DAMPAK AWAL DAMPAK AKHIR
MASALAH KUALITAS MENARIK KEMBALI BARANG, MENDERITA KERUGIAN
BERKURANGNYA LANGGANAN KEUANGAN

POLUSI LINGKUNGAN PUBLIKASI YANG KURANG MENDERITA KERUGIAN

BAIK: PROTES MASYARAKAT, KEUANGAN
KURANGNYA DUKUNGAN
PELANGGAN

KERUGIAN KESEHATAN DAN PUBLIKASI YANG KURANG

KESELAMATAN PENDERITAAN MASYARAKAT,
BAIK: TUNTUTAN PEKERJA KERUGIAN KEUANGAN
PENDERITAAN MASYARAKAT,
KEBAKARAN BAHAYA BAGI MANUSIA, KERUGIAN KEUANGAN
HILANGNYA PRODUKSI DAN
ASSET
MENDERITA KERUGIAN
RISIKO PEMASARAN KEMUNDURAN PENDAPATAN KEUANGAN
SECARA TIBA-TIBA

MENDERITA KERUGIAN
PENIPUAN PENCURIAN UANG
KEUANGAN
 MENGIDENTIFIKASI
DAN MENAKSIR RISIKO

MEMONITOR MENETAPKAN
RISIKO KEBIJAKAN

MELAKSANAKAN
KEBIJAKAN DAN
MENGATUR RISIKO

MEMPERKENALKAN DAN
MENGUJI RENCANA
JIKA TERJADI HAL
YANG TAK TERDUGA
 RISIKO STRATEGIS :
PENGELUARAN - PENGELUARAN YANG MENGHARUSKAN
PERUSAHAN UNTUK BERFIKIR DALAM SKALA
STRATEGIS, PADA TINGKAT PIMPINAN DENGAN
PERENCANAA STRATEGIS
( MIS: KEBIJAKAN PEMERINTAH, PELANGGAN, PESAING )

RISIKO OPERASIONAL :
MENGHARUSKAN KETERLIBATAN PIMPINAN ATAS SAMPAI
PALING RENDAH
( MIS: PEMASOK, PRODUKSI, DISTRIBUSI )
 KESADARAN
TERHADAP RISIKO

NILAI MERENCANAKAN
- Mengaudit - Kemungkinan Bencana
- Mengukur - Alternatif Pilihan

MENETAPKAN MENCEGAH
PRIORITAS - Meminimalkan Risiko
- Memindahkan Risiko
- Menyebarkan Risiko
KETERANGAN :

TAHAP I : MENYADARI ADANYA RISIKO SEKALIGUS MENILAI

MASING MASING RISIKO UNTUK MENGEVALUASI
BERBAGAI RISIKO LEBIH MUDAH.
TAHAP II : MENENTUKAN PRIORITAS
TAHAP III : MENCEGAH TERJADINYA RISIKO
TAHAP IV : MERENCANAKAN ANTISIPASI RISIKO YANG
TERBURUK.
 Strategi Mengelola
Perusahaan SDM

MANAJENEN
Mengelola
Asuransi RISIKO Proses

Memonitor Menyebarkan
Risiko Risiko
 BAB VI
ANALISIS MANAJEMEN RISIKO MELALUI
PENDEKATAN NON FINANSIAL
A. PENGERTIAN : HASIL PROSES PEMIKIRAN YANG BERUPA PEMILIHAN SATU DARI
BEBERAPA ALTERNATIF YANG DAPAT DIPAKAI UNTUK MEMECAHKAN
MASALAH YANG DIHADAPI

B. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGAMBILAN KEPUTUSAN :

1. KONDISI INTERNAL DAN EKSTERNAL
2. KETERSEDIAAN INFORMASI
3. KETERAMPILAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN

C. TIPE PENGAMBILAN KEPUTUSAN :

1. KETERGANTUNGAN
2. EKSPLOITATIF
3. TABUNGAN
4. PEMASARAN
5. PRODUKTIF

D. JENIS PENGAMBILAN KEPUTUSAN :

1. TERSTRUKTUR
2. TIDAK TERSTRUKTUR
E. PEDOMAN PROSES PENGAMBILAN KEPUTUSAN :

1. MENGETAHUI MASALAH
2. MENGETAHUI RISIKO
3. MENGETAHUI RUMUSAN MASALAH
4. MENGETAHUI PEMAKAIAN METODE
5. MENGETAHUI MANFAAT
6. MEMILII KEYAKINAN TINGGI
7. MENILAI HASIL KEPUTUSAN

2. RISIKO SUMBER DAYA MANUSIA

A. ADA LIMA ( 5 ) HAL DALAM RISIKO SUMBER DAYA MANUSIA ( SDM ) :

1. BAGAIMANA MEMPERKUAT TOP MANAJEMEN

2. BAGAIMANA MENGHINDARI KETIDAKPUASAN PEKERJA
3. BAGAIMANA MENGELOLA HUBUNGAN INDUSTRI
4. BAGAIMANA MEMINIMALKAN RISIKO STRES DAN KESEHATAN
BURUK
5. BAGAIMANA MENGHARGAI PERATURAN PERUSAHAAN
B. PERUSAHAAN YANG BERADA PADA RISIKO TINGGI :

1. MEMILIKI MANAJER EKSEKUTIF YANG KURANG MEMILIKI SENCE OF

LEADERSHIP, LEMAH BERFIKIR , BERTINDAK FOCUS
2. MEMILIKI MANAJER EKSEKUTIF YANG SULIT DIKENDALIKAN DEWAN KOMISARIS
3. MEMILIKI KEUANGAN YANG LEMAH
4. KETIDAK-MAMPUAN MANAJEMEN UNTUK MENJAWAB PERUBAHAN LINGKUNGAN
DENGAN CEPAT DAN TEPAT

C. SUKSESI
D. RISIKO PEKERJA SENIOR / INTI
E. MENANGANI KARYAWAN
F. PENCARIAN TENAGA KERJA YANG EFEKTIF :

1. MENYIAPKAN JOB SPECIFICATION

2. MENYIAPKAN PERSONAL SPECIFICATION
3. MELALUI IKLAN
4. MELATIH MANAJER UNTUK MENJADI PEWAWNCARA
5. MEMANTAU RIWAYAT HIDUP DAN MENDAPATKAN REFERENSI

G. HUBUNGAN INDUSTRI DAN PERSELISIHAN

H. STRES DA N PELAYANAN KESEHATAN YANG BURUK
I. ETIKA
J. BERSAING DENGAN PESAING YANG TIDAK BER-ETIKA
1. PENYEBAB :
MESIN - MESIN BERBAHAYA
BAHAYA LISTRIK BAHAN-BAHAN YANG MEMBAHAYAKAN PARU - PARU,
MATA, KULIT
TERBATASNYA TEMPAT KERJA
LUKA-LUKA FISIK DAN STRESS
TERPELSET, TERSANDUNG, JATUH
LUKA - LUKA AKIBAT KENDARAAN

2. MENGATUR KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA

KEUNTUNGAN :
MENINGKATKAN SEMANGAT KERJADAN MENURUNKAN TURN-OVER
MENINGKATKAN KEDUDUKAN DIMASYARAKAT
KONDISI PEKERJAAN YANG LEBIH BAIK
MENGURANGI KEBIASAAN BOLOS KERJA
MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS
KERUGIAN :
ADANYA KARYAWAN YANG TERLUKA ATAU MENINGGAL
ADANYA MESIN-MESIN YANG RUSAK
ADANYA PENGURANGAN HASIL PRODUKSI
ADANYA HUBUNGAN INDUSTRI YANG LEMAH
3. PENETAPAN RISIKO:

a. KERTAS DATA, MEMERIKSA TMPAT KERJA, MENGECEK BAHAN

YANG BERBAHAYA.
b. MENETAPKAN BAHAYA : MENETAPKAN RISIKO YANG MENJADI
c. PRIORITAS RISIKO BESAR
d. MEMUTUSKAN SIAPA YANG BERHADAPAN DENGAN RISIKO :
KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI, PEMASARAN, PENJUALAN DLL
e. MENCATAT PENGONTROLAN DAN PENCEGAHAN SEBELUMNYA
f. MENGIDENTIFIKASIKAN BAHAYA : BERTANYA PADA KARYAWAN,
MENELITI KEMBALI PEMBELIAN BARANG,
g. MENILAI TINDAKAN SELANJUTNYA
h. MELAKSANAKAN HASIL PENELITIAN
i. PEMPELAJARI KEMBALI PENILAIAN
ANTISIPASI DARI KEJAHATAN :

1. MENYESUAIKAN KEAMANAN TERHADAP ANCAMAN : MENCEGAH

ORANG MASUK TANPA IJIN, MEMBUAT SULIT MASUK, ALARM.
2. ANCAMAN ALAM TERHADAP GEDUNG : KEBAKARAN, KRAN BOCOR
3. PERISTIWA DITEMPAT UMUM : PAMERAN, PASAR MURAH.
4. KEAMANAN BARANG BARANG ECERAN (SWALAYAN ): KAMERA
TV . ALAT DETEKTOR LABEL HARGA
5. PENCURIAN BARANG DI TOKO OLEH PUBLIK : ALARM, KAMERA
MONITOR.
6. PERAMPOKAN
7. PERUSAKAN DAN PENGHANCURAN
8. KEAMANAN TERHADAP DOKUMEN DAN INFORMASI.
9. PELINDUNGAN TERHADAP INTELLECTUAL PROPERTY: HAK CIPTA,
DESAIN, MEREK DAGANG (HAKI)
10. KEAMANAN INTERNASONAL
1. TIPE KERUCANGAN:
BLUE COLOR WORKERS, MEREKA DAPAT MENCURI BARANG -BARANG
YANG SULIT DIDETEKSI SAAT MEREKA KELUAR KANTOR
CLERICAL WORKERS, MEREKA YANG MENANGGANI LANGSUNG
KERTAS-KERTAS KERJA DAN SERING DIPERCAYA, SEHINGGA MEREKA
DAPAT MELAKUKAN PEMALSUAN - PEMALSUAN ANGKA ATAU
MENGHILANGKAN DOKUMEN ATAU MENJUAL INFORMASI PADA PESAING
WHITE COLOR WORKERS (MANGERS), MEREKA DAPAT MENYETUJUI
FAKTUR - FAKTUR PALSU MILIK PERUSAHAAN SENDIRI

2. BAGAIMAN KECURANGAN TERJADI:

MOTIF, MEMPUNYAI ALASAN UNTUK MELAKUKAN KECURANGAN
( DENDAM KARENA SAKIT HATI, KEBUTUHAN MENDESAK)
OBYEK PENCURIAN BERNILAI TINGGI, CEK
KESEMPATAN, MEMPUNYAI KESEMPATAN KARENA SAAT TERJADINYA
KECURANGAN DIRASA AMAN - AMAN SAJA.
KESENJANGAN PENGENDALIAN. PENGAWASAN BANYAK KELEMAHAN
3. INDIKATOR KECURANGAN

} ADA KARYAWAN YANG TERLIHAT KAYA MENDADAK,

TANPA MENDAPAT WARISAN, LOTRE
} KARYAWAN YANG JARANG LIBUR PADA HARI-HARI
LIBUR RESMI DIMANA KARYAWAN-KARYAWAN LAIN
TIDAK DI KANTOR
} BUKTI-BUKTI YANG MELIBATKAN PEMASOK
} JUMLAH BARANG SECARA FISIK DI DALAM GUDANG
MEMPERLIHATKAN JUMLAH YANG BERKURANG JIKA
DIBANDING DENGAN YANG ADA DI CATATAN ATAU
KOMPUTER
} BUKTI-BUKTI YANG MELIBATKAN KONSUMEN.
1. JATUHNYA PENDAPATAN , SUSUTNYA MARKET SHARE, SERTA
KURANGNYA DISTRIBUSI BARANG

2. RISIKO YANG MENIMBULKAN MASALAH PEMASARAN :

a. KEBIJAKAN PEMERINTAH
b. PERUBAHAN PERMINTAAN DI PASAR
c. PERANG HARGA
d. PEMALSUAN
e. PERFORMANCE PRODUK YANG LEMAH
f. PROMOSI YANG KURANG BAIK
g. KESALAHAN DALAM MERK
h. KEGAGALAN DALAM PENGEMBANGKAN PRODUK BARU
i. KETERGANTUNGAN PADA SEGELINTIR PELANGGAN UTAMA
j. KEGAGALAN DISTRIBUSI
3. MINIMALISASI RISIKO PEMASARAN

VISI PEMASARAN STRATEGIS

Berada Pada Pasar Yang Tepat

Memiliki Produk / Jasa Yang Benar

Inovasi Kesadaran Pada Merk

Informasi Permintaan yang Kuat
Fokus Pada Pelanggan Kekuatan Pada Harga
Promosi Distribusi Yang Baik
 BAB VII
ANALISIS MANAJEMAN RISIKO:
PENDEKATAN FINANSIAL
A. RISIKO KEUANGAN PERUSAHAAN MENCAKUP :
1. BIAYA PRODUKSI YANG BERLEBIHAN
2. ONGKOS PERUSAHAAN
3. HARGA YANG TIDAK MENGUNTUNGKAN
4. UTANG
5. BARANG YANG BERPAJAK TINGGI
6. SUKU BUNGA VALUTA ASING DAN RISIKO KOMODITAS
B. CARA PENANGGULANGAN :
1. MENGURANGI BIAYA-BIAYA PRODUKSI
2. OV ERHEADS YANG TINGGI :
PEKERJAAN DIRUMAH
PERALATAN
PERSEDIAAN BAHAN BAKU DAN BARANG JADI
GAJI
BIAYA PENDUKUNG PENJUALAN
TRANSPORTASI DAN BIAYA PENGIRIMAN
BIAYA PROMOSI
KOMPUTER
MEMPERKECIL PEMBOROSAN
 3. HARGA BBM
4. UTANG
5. PINJAMAN YANG BERLEBIHAN
6. MENJUAL ATAU MENUTUP SEBAGIAN PERUSAHAAN
7. INVESTASI LUAR NEGERI
8. RISIKO KEUANGAN INTERNASIONAL
9. HARGA KOMODITAS
10. MANAJEMEN KEUANGAN
11. LAPORAN RISIKO PADA LAPORAN KEUANGAN

2. JENIS-JENIS RISIKO FINANSIAL

1. RISIKO VALUTA ASING

2. RISIKO INVESTASI DI PERUSAHAAN DAN DI PASAR MODAL
3. RISIKO INVESTASI DI REKSA DANA
4. RISIKO LEASING
5. RISIKO PERDAGANGAN BERJANGKA KOMODITI
6. PER - ASUR ANSIAN
7. RISIKO PRODUKSI / OPERASI
8. RISIKO KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN
 ASPEK :
1. PERJANJIAN DUA PIHAK : TERTANGGUNG DAN PENANGGUNG
2. PENANGGUNG MENJAMIN PIHAK TERTANGGUNG
3. TERTANGGUNG MEMBAYAR PREMI

MACAM-MACAM USAHA ASURANSI :

1. SIFAT :
- ASURANSI SOSIAL / WAJIB
- ASURANSI SUKARELA
2. OBYEKNYA :
- ASURANSI ORANG (ASURANSI JIWA)
- ASURANSI UMUM / KERUGIAN

ASURANSI JIWA ASURANSI KERUGIAN

1. OBYEK : JIWA MANUSIA 1. HARTA BENDA
2. RISIKO : PASTI / TIDAK PASTI 2. DAPAT / ATAU TIDAK TERJADI
3. SEKALI DAN DIBAYAR SATU KALI 3. BERKALI-KALI
4. UNSUR : YABUNGAN & PROTEKSI 4. PROTEKSI
5. KONTRAK JANGKA PANJANG 5. PER - PERIODIK
6. PASAL 253 KUHD - TIDAK BERLAKU 6. BERLAKU
JENIS MENURUT BIDANG YANG DIPELAJARI :

1. ASURANSI JIWA
2. ASURANSI KECELAKAAN DIRI
3. ASURANSI SOSIAL
4. ASURANSI TENAGA KERJA
5. ASURANSI KESEHATAN
6. ASURANSI KEBAKARAN
7. ASURANSI KREDIT
8. ASURANSI REKAYASA
9. ASURANSI PERUSAHAAN
10. ASURANSI TANGGUNG GUGAT
11. ASURANSI TRANSPORTASI
 PERBEDAAN

ASURANSI JIWA TABUNGAN

1. BESARNYA UANG YANG DITERIMA 1. TERGANTUNG KEMAMPUAN
DAPAT DITENTUKAN SENDIRI SIPENABUNG
2. ADA UNSUR KEWAJIBAN 2. TIDAK ADA KEHARUSAN

3. BESARNYA PREMI SUDAH TETAP 3. TIDAK TETAP

4. TERDAPAT FUNGSI PROTEKSI 4. TIDAK ADA UNSUR PROTEKSI
5. SAAT TERTANGGAL MENINGGAL UANG 5. BESARNYA TERGANTUNG JUMLAH
YANG TABUNGAN
DITERIMA PASTI DAN BUNGA
6. BERSIFAT KOLEKTIF 6. BERSIFAT INDIVIDU

PERBEDAAN
ASURANSI JUDI
1. TUJUAN MENGURANGI : RISIKO YANG 1. MENIMBULKAN RISIKO
SUDAH ADA
2. BERSIFAT SOSIAL 2. TIDAK BERSIFAT SOSIAL
3. BESARNYA RISIKO DAPAT DIKETAHUI 3. BESARNYA RISIKO TIDAK DAPAT
DAN DIUKUR DIKETAHUI DAN DIUKUR
4. KONTRAK TERTULIS DAN MENGIKAT 4. TIDAK TERTULIS
KEDUA BELAH PIHAK
 ASURANSI SPEKULASI
1. KONTRAK PERTANGGUNGAN 1. JUAL BELI

2. RISIKO YANG DITANGANI KERUGIAN YANG 2. KEMUNGKINAN PERUBAHAN HARGA

MUNGKIN TIMBUL
3. MENGURANGI RISIKO 3. RISIKO TIDAK BERKURANG

PERBEDAAN

ASURANSI ANUITAS

1. TUJUAN : MEMPERKECIL RISIKO 1. MEMBENTUK DANA

2. JAMINAN BILA SESEORANG MENINGGAL 2. BELUM MENINGGAL DUNIA
3. MAKIN LAMA TERTANGGUNG HIDUP MAKIN 3. MAKIN LAMA HIDUP MAKIN MERUGIKAN
MENGUNTUNGKAN
K E C E L A K A A N
K E R E T A A P I

K E C E L A K A A N
P E S A W A T U D A R A

KEBAKARAN RUMAH K E C E LAK AAN

K AP AL LAU T
 ANGIN TOPAN

R U M AH R O B O H
A K I B AT G E M P A

GUNUNG MELETUS B AN J I R
 C O N T O H R IS IK O A K IB A T
T IN D A K A N K R IM IN A L

P E N IP U AN & K E C U R AN G AN

PENCURIAN & PERAMPOKAN

 J ENIS-J ENIS ASURANSI

K E S E H AT AN

J I WA

J I WA
 RISIKO P RODUK
P EMASARAN & KEUANGAN