Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN TUGAS PKKT

KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH

ACUT MYOCARDIAL INFARK

OLEH :

S U B H A N

NIM 010030170 B

PROGRAM STUDI S1 ILMU KEPERAWATAN

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS AIRLANGGA

SURABAYA

2002
ACUT MYOCARDIAL INFARK

KASUS

Tn. Sukri, 65 tahun, dirawat di Ruang Intensive Cardiac Care Unit hari ke II. Keluhan

saat ini adalah nyeri dada seperti di tusuk-tusuk seribu pisau yang menjalar dari sub

sternal-pundak kiri-lengan kiri selama lebih dari 30 menit. Skala nyeri 10 dan tidak

berkurang dengan pemberian Nitrat dan istirahat. Keluhan lain yang nenyertai adalah

mual, keringat dingin dan pusing.

Dari pengkajian didapatkan data :

TD = 150/115 mmHg, HR = 125 X/mt, RR = 24 X/mt.

S3 (+), S4 (+).

Laboratorium : adanya peningkatan enzim cardiac dibandingkan dengan hasil

yang semalam

EKG = terlampir

Therapi yang didapat :

R/ Nitroglycerin sublingual (k/p)

R/ Morphine Sulfate (k/p)

R/ Beta Blocker

R/ Antiplatelet

R/ Nitrat

R/ Heparin 2000 UI/jam

Dengan adanya nyeri dada yang berulang maka tim medis merensanakan untuk

dilakukan Angiographi secepatnya.

TUGAS MAHASISWA

1. Interpretasikan EKG leads (12 lead) di bawah ini

2. Lakukan Prosedur Rekaman EKG Lengkap (12 Lead)


3. Buatlah Nursing Care Plan untuk kasus di atas.

INTERPRETASI EKG LEADS (12 LEAD)

Ditemukan ST elevasi pada leads I dan aVL

PROSEDUR REKAMAN EKG LENGKAP (12 LEAD)

Persiapan alat-alat :

a. Alat ECG set.

b. Elektrode.

c. Elektrode gel/jelly.

Cara pemasangan :

a. Setelah alat-alat disiapkan, pasien diberitahu bahwa akan dipasang alat-alat

untuk mengetahui keadaan jantungnya.

b. Elektrode dipasang pada tempat-tempat yang telah ditentukan.

c. Sebelum dipasang terlebih dahulu diberi jelly

d. Kabel listrik dipasang kemudian tekan tombol power pada alat EKG.

e. Lakukan kalibrasi sebelum dan setelah melakukan rekaman

f. Melakukan rekaman pada tiap-tiap lead

g. Mencatat hal-hal yang diperlukan pada masing-masing lead


h. Setelah selesai alat-alat dibersihkan dan pasien dirapikan kembali
NURSING CARE PLAN

NO DIAGNOSA KEPERAWATAN/DATA PENUNJANG TUJUAN/KRITERIA RENCANA TINDAKAN


1. Gangguan rasa nyaman (nyeri dada) berhubungan dengan Tujuan : - Kaji karakteristik, lokasi, waktu dan perjalanan rasa sakit
Hypoksia Myocard akibat dari penyempitan pembuluh Rasa nyaman dapat dada tersebut.
darah koroner ditingkatkan - Kaji adanya keringat dingin, tidak dapat istirahat dan
Data Penunjang : Kriteria : ekspresi wajah.
- Nyeri dada seperti di tusuk-tusuk seribu pisau yang - Nyeri dada - Anjurkan pasien untuk segera melaporkan pada perawat
menjalar dari sub sternal-pundak kiri-lengan kiri berkurang/hilang bila terasa sakit dada.
selama lebih dari 30 menit - Dapat beristirahat - Observasi tanda-tanda vital sebelum dan sesudah
- HR = 125 X/mt dengan tenang pemberian obat-obat penurun rasa sakit.
- Keringat dingin - Ekspresi wajah - Evaluasi perubahan tingkat kesadaran dan catat perubahan
- Ditemukan ST elevasi pada leads I dan aVL tidak tegang sensorik yang terjadi
- Berikan lingkungan yang tenang dan nyaman.
- Anjurkan menghentikan aktifitas selama ada serangan dan
istirahat.
- Lakukan mobilisasi bertahap sesudah fase akut berlalu
(setelah 1 minggu).
- Monitor perubahan EKG setiap 2 jam.
- Mobilisasi dimulai dengan menggerakkan lengan terutama
lengan kiri, lengan kanan kaki kiri dan seterusnya
dilanjutkan dengan mobilisasi aktif.
- Kolaborasi dengan tim dokter :
Pemberian obat-obatan terutama Analgetic.
Pemberian obat Analgetic sebelum rasa sakit dada
yang lebih hebat muncul.
Pemberian O2 secara terus-menerus selama 1 2 hari.
Pemberian Streptokinase bila perlu.
2. Gangguan perfusi jaringan (adanya iskhemik/kerusakan Tujuan : - Monitor perubahan EKG 12 lead setiap 2 jam.
otot jantung) berhubungan dengan Gangguan perfusi - Setelah 6 jam pertama monitor perubahan EKG setiap 6
penyempitan/penyumbatan pembuluh darah arteri jaringan berkurang dan 8 jam.
koronaria tidak meluas. - Evaluasi nadi, tekanan darah dan pernafasan setiap jam dan
Data Penunjang : Kriteria : sewaktu-waktu bila diperlukan.
Ditemukan ST elevasi pada leads I dan aVL - Gambaran EKG - Evaluasi bunyi jantung setiap jam apabila ada bunyi S 3/S4
TD = 150/115 mmHg, tidak menunjukkan menunjukkan adanya payah jantung. Hilangnya bunyi S1/S2
HR = 125 X/mt, perluasn infark. dan adanya murmur. Sistolikyang mengeras pada sternum
RR = 24 X/mt. - Tidak terjadi bagian kiri menunjukkan adanya ruptur pada ventrikel.
S3 (+), S4 (+). Aritmia (gangguan - Pertahankan pemberian cairan 2000 cc per 24 jam.
irama jantung). - Pertahankan pemberian infus untuk emergency.
- Tanda-tanda vital - Berikan posisi semi fowler.
dalam batas - Anjurkan pasien tidak mengedan bila buang air besar.
normal : - Batasi pengunjung.
Sistolik 100 - Bila BAB berikan Bed Side Commode Sebagai pilihan
140 mmHg. jangan berikan Bed Pan.
Diastolik 70 - Jelaskan pada pasien program rehabilitasi bila masa akut
90 mmHg. sudah terlewati (setelah pasien dirawat di Intensive Cardiac
Nadi 60 100 Care Unit).
X/mt - Kolaborasi dengan tim dokter dan tim gizi :
Pernafasan 16 Pemberian obat-obatan lidocaine dan digitalis.
24 X/mt Pemasangan Pacu Jantung apabila diperlukan.
Pemberian diet porsi kecil tapi sering bubur rendah
lemak rendah garam.
3. Kecemasan berhubungan dengan kehilangan status Tujuan : - Berikan dorongan terhadap tiap-tiap proses kehilangan
kesehatan. Rasa cemas dapat status kesehatan yang timbul.
Data Penunjang : diatasi/berkurang. - Berikan privacy dan lingkungan yang nyaman.
- Ekspresi wajah tegang, gelisah, tidak bisa tidur. Kriteria : - Batasi staf perawat/petugas kesehatan yang menangani
- Tidak kooperatif dalam pengobatan. - Pasien dapat pasien.
- HR = 125 X/mt nenyatakan - Observasi bahasa non verbal dan bahasa verbal dari gejala-
kecemasan yang gejala kecemasan.
dirasakan. - Temani pasien bila gejala-gejala kecemasan timbul.
- Pasien dapat - Berikan kesempatan bagi pasien untuk mengekspresikan
beristirahat dengan perasaannya.
tenang. - Hindari konfrontasi dengan pasien.
- Nadi dalam batas - Berikan informasi tentang program pengobatan dan hal-hal
normal. lain yang mencemaskan pasien.
- Ekspresi wajah - Lakukan intervensi keperawatan dengan hati-hati dan
ceria/rileks. lakukan komunikasi terapeutik.
- Anjurkan pasien istirahat sesuai dengan yang
diprogramkan.
- Berikan dorongan pada pasien bila sudah dapat merawat
diri sendiri untuk meningkatkan harga dirinya sesuai
dengan kondisi penyakit.
- Hargai setiap pendapat dan keputusan pasien.
4. Kurangnya pengetahuan tentang proses penyakit dan Tujuan : - Kaji tingkat pengetahuan pasien tentang penyakit dan
pengobatan berhubungan dengan kurangnya informasi. Pengetahuan pasien pengobatannya.
Data Penunjang : tentang penyakitnya - Berikan penjelasan tentang penyakit, tujuan pengobatan
- Pasien menyatakan belum memahami tentang meningkat dan program pengobatan.
penyakitnya. Kriteria : - Berikan kesempatan pasien untuk mengekspresikan
- Pasien bertanya-tanya tentang proses penyakit dan - Pasien dapat perasaannya dan mengajukan pertanyaan terhadap hal-hal
pengobatan. menjelaskan yang belum dipahami.
- Pasien kurang kooperatif dalam pengobatan kembali tentang - Diskusikan pentingnya istirahat sesudah makan, hindari
proses penyakit bekerja terlalu lelah.
dan pengobatan. - Diskusikan tentang faktor resiko penyakit jantung seperti :
- Pasien tidak obesitas dan merokok.
bertanya lagi - Jelaskan pentingnya mencari pertolongan segera bila sakit
tentang keadaan dada muncul, dan tindakan yang harus dilakukan bila sakit
penyakit dan dada.
program
pengobatannya.
- Pasien kooperatif
dalam program
pengobatan.

Anda mungkin juga menyukai