Anda di halaman 1dari 38

GERAK LURUS

Dhian Angraeni Muis, Fahri Hidayat, Nurul Hikmayani, Syamsuddin B*)

Laboratorium Fisika Dasar Jurusan Biologi Sains FMIPA


Universitas Negeri Makassar 2015

Abstrak. Telah dilakukan eksperimen gerak lurus beraturan, yang mana eksprimen ini bertujuan
untuk memahami perbedaan antara jarak dan perpindahan, menentukan besar kecepatan dan
kelajuan rata-rata, mengetahui hubungan antara perpindahan ( x dengan waktu tempuh (t)
benda yang bergerak lurus beraturan, serta dapat memahami gerak lurus beraturan (GLB).
Eksperimen ini terdiri atas dua kegiatan. Pada kegiatan pertama dengan mengukur jarak,
perpidahan dan waktu sehingga dapat menentukan besar kecepatan dan kelajuan. Kegiatan ini
dilakukan oleh 3 orang praktikan yang berjalan dalam lintasan yang berbeda dengan perlakuan
yang berbeda. Sehingga kecepatan dan kalujuan yang dihasilkan juga berbeda setiap praktikan.
Sedangkan pada kegiatan kedua digunakan tabung GLB dengan menandai empat titik yang
jaraknya sama dan dilakukan dua perlakuan. Perlakuan yang pertama, yaitu ujung tabung GLB
digantungkan pada ketinggian 5 cm dan untuk yang kedua digantung pada ketinggian 10 cm. Alat
yang digunakan berupa stopwatch, mistar, statif, dan tabung GLB. Berdasarkan hasil praktikum
dapat disimpulkan bahwa kelajuan dan waktu berbanding terbalik, yakni semakin besar
kelajuannya maka semakin sedikit waktu yang dibutuhkan oleh benda untuk menempuh sebuah
lintasan.
Kata kunci : GLB, jarak, kecepatan, kelajuan, perpindahan.

RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimanakah cara menentukan besar jarak dan perpindahan
pada gerak lurus ?
2. Bagaimana cara menentukan besar kecepatan rata-rata dan
kelajuan rata-rata ?
3. Bagaimakah hubungan antara jarak dan waktu tempuh yang
bergerak lurus beraturan ?
4. Apakah yang dimaksud dengan gerak lurus beraturan (GLB) ?

TUJUAN
1. Mahasiswa dapat menetukan besar jarak dan perpindahan.
2. Mahasiswa dapat menentukan besar kecepatan rata-rata dan
kelajuan rata-rata.
3. Mahasiswa dapat mengetahui hubungan antara jarak dan waktu
tempuh benda yang bergerak lurus beraturan (GLB).
4. Mahasiswa dapat memahami gerak lurus beraturan (GLB).

TEORI SINGKAT
Benda dikatakan bergerak jika benda tersebut berubah kedudukan terhadap suatu
titik acuan. Benda yang bergerak akan melalui suatu lintasan dengan panjang tertentu
dalam waktu tertentu. Panjang total lintasan yang dilalui disebut jarak, sedangkan besar
perubahan posisi benda dari posisi awal ke posisi akhir disebut perpindahan.
Perpindahan ditandai oleh ada atau tidaknya arah juga oleh besar kedua besaran itu.
Untuk benda yang bergerak ke satu arah tertentu, jarak yang ditempuh benda sama
dengan besar perpindahannya. Jarak adalah besaran skalar, sedangkan perpindahan adalah
besaran vektor (Herman,2014).
Benda dikatakan bergerak lurus beraturan (GLB) jika benda tersebut bergerak pada
lintasan yang lurus dan bergerak dengan kecepatan tetap atau tidak ada perubahan
kecepatan terhadap waktu, sehingga percepatannya nol. Kecepatan didefenisikan sebagai
perubahan posisi setiap saat atau dalam bentuk matematis dituliskan;

x
v =
t ......................(1.1)

sedangkan kelajuan adalah besar jarak tempuh persatuan waktu atau dalam bentuk
matematis dituliskan

x
v= ...................(1.2)
t
Ket:
v : kecepatan (m/s)
x : perubahan posisi atau perpindahan (m)
t : selang waktu (s)
v : kelajuan (m/s)
(Herman, 2014)
Kedudukan merupakan letak suatu benda pada suatu waktu tertentu terhadap
suatu acuan tertentu. Standar yang biasa digunakan adalah lintasan horizontal sebagai
sumbu x dan titik acuanya adalah titik O. Kedudukan suatu benda bisa berada di sebelah
kanan atau di sebelah kiri titik acuan. Untuk membedakan kedudukan digunakan tanda
positif jika disebelah kanan dan digunakan tanda negatif jika disebelah kiri titik O.
Kedudukan suatu benda juga ditentukan oleh jaraknya dari titik acuan. Kedudukan
merupakan besaran vektor karena ditentukan oleh besar dan arah, perpindahan merupakan
perpindahan kedudukan suatu benda karena adanya perubahan waktu.Jarak adalah
panjang lintasan yang ditempuh oleh benda yang bergerak tanpa memperhatikan arah
geraknya. Besaran jarak digolongkan dalam besaran skalar (tim eksis, 2008).

METODE EKSPERIMEN

Alat dan bahan


1. Meteran 1 buah
2. Stopwatch 1 buah
3. Tabung GLB 1 buah
4. Statif 1 buah
5. Alat tulis menulis
6. Orang 3 orang

Identifikasi variabel
Kegiatan 1. Pengukuran jarak, perpindahan dan waktu tempuh
a) Variabel manipulasi : jarak (m)
m
b) Variabel kontrol : kecepatan (
s
c) Variabel respon : waktu (s)

Kegiatan 2. Pengukuran jarak tempuh dan waktu tempuh pada gerak


lurus beraturan
a) Variabel manipulasi : ketinggian tabung GLB (cm)
b) Variabel kontrol : jarak tempuh (cm)
c) Variabel respon : waktu (s)

Devinisi Opersional Variabel


Kegiatan 1. Pengukuran jarak, perpindahan dan waktu tempuh
1. Jarak adalah panjang total lintasan yang akan dilalui oleh objek
dalam satuan meter (m).
2. Kecepatan adalah perubahan posisi setiap saat yang dihitung
dengan cara perpindahan dibagi dengan waktu tempuh dengan satuan m/s.
3. Waktu adalah banyaknya waktu yang dibutuhkan gelembung untuk menempuh
jarak tertentu pada tabung GLB yang diukur dengan menggunakan stopwatch
dalam satuan s.
Kegiatan 2. Pengukuran jarak tempuh dan waktu tempuh pada gerak
lurus beraturan
1. Ketinggian tabung GLB adalah jarak anatara ujung yang terangkat pada tabung
GLB dengan alas yang diukur dengan menggunkan mistar dalam satuan cm.
2. Jarak adalah panjang total lintasan yang akan dilalui oleh objek
dalam satuan meter (m).
3. Waktu adalah banyaknya waktu yang dibutuhkan gelembung untuk menempuh
jarak tertentu pada tabung GLB yang diukur dengan menggunakan stopwatch
dalam satuan s.

Prosuder kerja
Kegiatan 1
Membuat tiga titik yaitu A, B, C dan D yang membentuk sebuah
persegi panjang. Kemudian panjang lintasan antara dua titik diukur
dengan menggunakan meteran. Lalu menggunakan 3 orang dari teman
kelompok kita untuk menjadi objek yang akan bergerak dengan
kecepatan yang berbeda. Untuk orang pertama berdiri di titik A
berjalan menuju titik B. Saat orang pertama melintas dari A ke B maka
waktu tempuh lintasan diukur dengan menggunakan stopwatch. Pada
lintasan dari A ke B ke C dilakukan hal yang sama begitu pula pada
lintasan dari A ke B ke C ke D dan dari lintasan A ke B ke C ke D ke A.
Pada saat pengukuran waktu tempuh pada setiap lintasan dilakukan
pengukuran sebanyak tiga kali untuk setiap orangnya kemudain di
lanjutkan pada orang kedua dan ketiga. Setelah itu hsilnya dicatat
dalam tabel hasil pengamatan.

Kegiatan 2
Pada tabung GLB dibuat 4 titik sebagai titik A, B, C dan D
dengan selang yang sama. Kemudian panjang jarak lintasan dari titik O
(0 cm) diukur ke titik A, ke titik B, ke titik C, dan ke titik D. Lalu ujung
salah satu tabung GLB pada statif dengan ketinggian tertentu, dimulai
dari ketinggian 5 cm dari alas diukur menggunakan penggaris. Setelah
itu ujung tabung yang tidak diikat diangkat agar gelembung berada
pada ujung yang terangkat. Setelah itu ujung tabung tyang diangkat
diturunkan sampai dasar sehingga gelembung bergerak ke atas
melewati titik O, pada percobaan pertama waktu yang diperlukan
gelembung untuk melewati titik O ke titik A di hitung begitu seterusnya
sebanyak 3 kali pengukuran untuk setiap lintasan dari O ke A, titik O ke
B, titik O ke C dan titik O ke D. Setelah melakukan setiap percobaan
hasil pengamatan dicatat pada tabel hasil pengamatan.

HASIL EKSPERIMEN DAN ANALISIS DATA


1. Hasil Eksperimen
Kegiatan 1
Tabel 1. Hasil pengukuran jarak, perpindahan dan waktu
tempuh
No Lintasan Jarak (m) Perpindahan (m) Waktu
(m) tempuh (s)

1 1. 1. 1.
|0,8400 0,0005| |0,8400 0,0005| |3,1 0,1|
2. 2. 2.
A ke B |0,8400 0,0005| |0,8400 0,0005| |2,6 0,1|
3. 3. 3.
|0,8400 0,0005| |0,8400 0,0005| |2,0 0,1|
2 A ke B ke 1. 1. 1.
C |1,6800 0,0005| |1,1879 0,0005| |6,3 0,1|
2. 2. 2.
3. 3. 3.
|1,6800 0,0005| |1,1879 0,0005| |3,9 0,1|
3 1. 1. 1.
|2,5200 0,0005| |0,8400 0,0005| |9,5 0,1|
2. 2. 2.
A ke B ke
C ke D |2,5200 0,0005| |0,8400 0,0005| |7,5 0,1|
3. 3. 3.
|2,5200 0,0005| |0,8400 0,0005| |5,9 0,1|
4 1. 1. 0 1.
|3,3600 0,0005| 2. 0 |12,1 0,1|
3. 0
A ke B ke 2. 2.
C ke D ke |3,3600 0,0005| |9,8 0,1|
A
3. 3.
|3,3600 0,0005| |8,1 0,1|

Kegiatan 2
Tabel 2. Hasil pengukuran jarak tempuh dan waktu tempuh
pada Gerak Lurus Beraturan
No ketinggian Jarak tempu (cm) Waktu tempuh (s)
(cm)
1 |5,00 0,05| 1. |1,4 0,1|
|20,00 0,05| 2. |1,4 0,1|

3. |1,4 0,1|

1. |2,6 0,1|
|40,00 0,05| 2. |2,5 0,1|

3. |2,6 0,1|

1. |3,8 0,1|
|60,00 0,05| 2. |3,9 0,1|

3. |3,9 0,1|
|80,00 0,05| 1. |4,9 0,1|

2. |4,9 0,1|
3. |4,9 0,1|
No ketinggian Waktu tempuh (s)
Jarak tempu (cm)
(cm)
1. |0,9 0,1|
|20,00 0,05| 2. |0,9 0,1|

3. |0,9 0,1|

1. |1,6 0,1|
|40,00 0,05| 2. |1,7 0,1|

3. |1,7 0,1|
2 |10,00 0,05|
1. |2,5 0,1|
|60,00 0,05| 2. |2,5 0,1|

3. |2,5 0,1|

1. |3,5 0,1|
|80,00 0,05| 2. |3,5 0,1|

3. |3,6 0,1|

4. Analisis data

Kegiatan 1
a. Kecepatan
x
v =
t
x
v = = x t 1
t

V=
| v
x
v
d x + 1 dt
t |
V= | x t 1
x
d x+
x t 1
t 1 |
dt

V =|t 1 d x + xdt |
v
= |
v t 1 d x+ xdt
x t 1 |
v=|dxx + dtt |v
v=| + |v
x t
x t

Perpindahan
AC 2= AB 2+ BC 2

AC = AB 2+ BC 2

AC 2= AB 2+ BC 2
a) Lintasan A ke B
1. Orang pertama
Perpindahan A-B = |0,8400 0,0005| m
x=x bx a 0,8400 0 m0 m=0,8400m

t=|3,1 0,1| s

x 0,8400 m
v = = =0,270 m/s
t 3,1 s

v=|xx + t t |v
v=|
0,8400 3,1 |
0,0005 0,1
+ 0,270 m/s

v=|0,0002 ^j+0,03|0,270 m/ s

v=0,0081 m/s

v 0,0081m/s
KR= x 100 = x 100 =3 =3 AB
v 0,270 m/ s

DK =100 KR=100 3 =97


PF= v v |0,27 0 00,0081| m/ s

2. Orang kedua
Perpindahan A-B = |0,8400 0,0005| m
x=x bx a 0,8400 0 m0 m=0,8400m

t=|2,6 0,1|s

x 0,8400 m
v = = =0,32 m/ s
t 2,6 s

v=|xx + t t |v
v=|
0,8400 2,6 |
0,0005 0,1
+ 0,32 m/s

v=|0,0002+0,03|0,32 m/s

v=0,0096 m/s

v 0,096 m/s
KR= x 100 = x 100 =3 (3 AB)
v 0,32 m/ s

DK =100 KR=100 3 =97

PF= v v|0,320 0,096|m/s

3. Orang ketiga

Perpindahan A-B = |0,8400 0,0005| m


x=x bx a 0,8400 0 m0 m=0,8400m
t=|2,0 0,1| s
x 0,8400 m
v = = =0,42 m/ s
t 2,0 s
v=|xx + t t |v
v=|
0,8400 2,0 |
0,0005 0,1
+ 0,42 ^j m/s

v=|0,0002+0,05|0,42 ^j m/s
v=0,021 m/s
v 0,021m/ s
KR= x 100 = x 100 =5 (3 AB)
v 0,42m/ s
DK =100 KR=100 5 =95
PF= v v|0,420 0,021|m/ s
b) Lintasan A ke B ke C
1. Orang pertama

Perpindahan A-B-C =| 1,1879 0,0005 |m

x=1,1879 m

t=|6,3 0,1| s

x 1,1879 m
v = = =0,189m/ s
t 6,3 s

v=|xx + t t |v
v=|
1,1879 6,3 |
0,0005 0,1
+ 0,189 m/s

v=|0,0002+0,015|0,189 m/s

v=0,002 m/s

v 0,002m/ s
KR= x 100 = x 100 =1,5 (3 AB)
v 0,189 m/ s

DK =100 KR=100 3 =97


PF= v v|0,189 0,002|m/s

2. Orang kedua

Perpindahan A-B-C =| 3,9700 0,0005 |m

x=3,9700 m

t=|8,4 0,1| s

x 3,9700 m
v = = =0,47 m/s
t 8,4 s

v=|xx + t t |v
v=|
3,9700 8,4 |
0,0005 0,1
+ 0,47 m/ s

v=|0,0001+0,011| 0,47 m/s

v=0,005 m/s

v 0,005 m/ s
KR= x 100 = x 100 =0,01 ( 4 AB)
v 0,47 m/s

DK =100 KR=100 0,01 =99,99

PF= v v|0,4700 0,0050|m/s

3. Orang ketiga

Perpindahan A-B-C =| 3,9700 0,0005 |m

x=3,9700 m

t=|4,0 0,1|s
x 3,9700 m
v = = =0,99 m/ s
t 4,0 s

v=|xx + t t |v
v=|
3,9700 4,0|
0,0005 0,1
+ 0,99 ^z m/s

v=|0,0001+0,025|0,99 m/s

v=0,024 m/ s

v 0,024 m/s
KR= x 100 = x 100 =0,02 (4 AB)
v 0,99 m/s

DK =100 KR=100 0,02 =99,98

PF= v v|0,9900 0,0240|m/s

c) Lintasan A ke B ke C ke D
1. Orang pertama

Perpindahan A-B-C-D =| 2,5200 0,0005 |m

x=2,5200 m

t=|9,5 0,1|s

x 2,5200 m
v = = =0,26 m/s
t 9,5 s

v=|xx + t t |v
v=|
2,5200 9,5 |
0,0005 0,1
+ 0,26 m/s

v=|0,0001+0,01|0,26 m/ s
v=0,0027 m/s

v 0,0027 m/s
KR= x 100 = x 100 =1 (3 AB)
v 0,26 m/s

DK =100 KR=100 1 =99

PF= v v|0,260 0,002|m/s

2. Orang kedua

Perpindahan A-B-C-D =| 2,5200 0,0005 |m

x=2,5200 m

t=|7,5 0,1| s

x 2,5200 m
v = = =0,33 m/ s
t 7,5 s

v= |xx + t t |v
v=
| 0,0005 0,1
+
3,3500 i^ 7,5 |
0,33 m/ s

v=|0,0001+0,013|0,33 m/ s

v=0,0044 m/ s

v 0,0044 m/s
KR= x 100 = x 100 =1,3 (3 AB)
v 0,33 m/s

DK =100 KR=100 1,3 =98,7

PF= v v|0,330 0,004| m/ s

3. Orang ketiga

Perpindahan A-B-C-D =|2,5200 0,0005 |m


x=2,5200 m

t=|5,9 0,1| s

x 2,5200 m
v = = =0,42m/ s
t 5,9 s

v=|xx + t t |v
v=|
2,5200 5,9 |
0,0005 0,1
+ 0,42 m/ s

v=|0,0001+0,016| 0,42m/s

v=0,007 m/s

v 0,007 m/s
KR= x 100 = x 100 =1,6 (3 AB)
v 0,42 m/ s

DK =100 KR=100 1,6 =98,4

PF= v v|0,420 0,007|m/s

d) Lintasan A ke B ke C ke D ke A
1. Orang pertama

Perpindahan A-B-C-D-A=|0|m

x=0 m

t=|12,1 0,1| s

x 0m
v = = =0 m/s
t 12,1 s

v= |xx + t t |v
v= |0,0005
0
+
12,1|
0,1
0 m/s

v=|0+ 0,008|m/s

v=0 m/s

2. Orang kedua

Perpindahan A-B-C-D-A=|0|m

x=0 m

t=|9,8 0,1|s

x 0m
v = = =0 m/s
t 9,8 s

v=|xx + t t |v
v=| + |0 m/ s
0,0005 0,1
0 9,8

v=|0+ 0,01| m/s

v=0 m/s

3. Orang ketiga

Perpindahan A-B-C-D-A=|0|m

x=0 m

t=|8,1 0,1| s

x 0 m
v = = =0 m/s
t 8,1 s
v=|xx + t t |v
v=| + |0 m/ s
0,0005 0,1
0 8,1

v=|0+ 0,012| 0 m/ s

v=0 m/s

b. Kelajuan rata-rata

x
v=
t

x
v = = x t 1
t

V=
| v
x
v
d x+ 1 dt
t |
| |
1 1
xt x t
V= d x+ dt
x t
1

V =|t 1 d x + xdt|

v
= |
v t 1 d x+ xdt
x t 1 |
v=|d x x + dtt |v
v=| + | v
x t
x t

a) Lintasan A ke B
1. Orang pertama

Jarak A-B =| 0.8400 0,0005 | m

x=0.8400 m

t=|3.1 0,1| s
x 0.8400 m
v= = =0,27 m/ s
t 3.1 s

v=|xx + t t |v
v=|
0.8400 3.1 |
0,0005 0,1
+ 0,27 m/s

v=|0,0005+ 0,032|0,27 m/ s

v=0,009 m/ s

v 0,009 m/ s
KR= x 100 = x 100 =3,3 (3 AB)
v 0,27 m/s

DK =100 KR=100 3,3 =96,7

PF= v v|0,270 0,009|m/s

1 Orang kedua

Jarak A-B =| 0,8400 0,0005 | m

x=0,8400 m

t=|2,6 0,1|s

x 0,8400 m
v= = =0,32 m/s
t 2,6 s

v=|xx + t t |v
v=|
0,8400 2,6 |
0,0005 0,1
+ 0,32 m/s

v=|0,0005+ 0,038| 0,32m/ s


v=0,012 m/ s

v 0,012m/ s
KR= x 100 = x 100 =3,7 (3 AB)
v 0,32m/ s

DK =100 KR=100 3,7 =96,3

PF= v v|0,320 0,012|m/s

2 Orang ketiga

Jarak A-B =| 0,8400 0,0005 | m

x=0,8400 m

t=|2,0 0,1| s

x 0,8400 m
v= = =0,42 m/s
t 2,0 s

v=|xx + t t |v
v=|
0,8400 2,0 |
0,0005 0,1
+ 0,42 m/s

v=|0,0005+ 0,05| 0,42m/ s

v=0,21 m/s

v 0,21m/ s
KR= x 100 = x 100 =5,0 (3 AB)
v 0,42m/ s

DK =100 KR=100 5,0 =95

PF= v v|0,420 0,021|m/s

a Lintasan A ke B ke C
1 Orang pertama
Jarak A-B-C=| 1,680 0,0005 | m

x=1,680 m

t=|6,3 0,1| s

x 1,680m
v= = =0,26 m/ s
t 6,3 s

v=|xx + t t |v
v=|
1,680 6,3 |
0,0005 0,1
+ 0,26 m/s

v=|0,0002+0,007| 0,26 m/s

v=0,0023 m/s

v 0,0023 m/ s
KR= x 100 = x 100 =0,8 ( 4 AB)
v 0,26 m/s

DK =100 KR=100 0,8 =99,2

PF= v v|0,2600 0,0023|m/ s

2 Orang kedua

Jarak A-B-C=| 1,680 0,0005 | m

x=1,680 m

t=|5,1 0,1| s

x 1,680m
v= = =0,32 m/s
t 5,1 s

v= |xx + t t |v
v= |0,0005 + |0,32 m/ s
0,1
1,680 5,1

v=|0,0002+0,019|0,32 m/s

v=0,006 m/s

v 0,006 m/s
KR= x 100 = x 100 =1,8 ( 3 AB)
v 0,32 m/ s

DK =100 KR=100 1,8 =97,2

PF= v v|0,320 0,006|m/s

3 Orang ketiga

Jarak A-B-C=| 1,680 0,0005 | m

x=1,680 m

t=|3,9 0,1| s

x 1,680m
v= = =0,43 m/s
t 3,9 s

v=|xx + t t |v
v=|
1,680 3,9 |
0,0005 0,1
+ 0,43 m/s

v=|0,0002+0,025|0,43 m/ s

v=0,010 m/s

v 0,010 m/ s
KR= x 100 = x 100 =2,3 (3 AB)
v 0,43 m/ s
DK =100 KR=100 2,3 =97,7

PF= v v|0,430 0,010|m/ s

b Lintasan A ke B ke C ke D
1 Orang pertama

Jarak A-B-C-D=| 2,5200 0,0005 | m

x=2,5200 m

t=|9,5 0,1|s

x 2,5200 m
v= = =0,26 m/ s
t 9,5 s

v=|xx + t t |v
v=|
2,5200 9,5 |
0,0005 0,1
+ 0,26 m/s

v=|0,0001+0,01|0,26 m/ s

v=0,0026 m/s

v 0,0026 m/s
KR= x 100 = x 100 =1 (3 AB)
v 0,26 m/ s

DK =100 KR=100 1 =99

PF= v v|0,26 0 0 0,0026|m/ s

2 Orang kedua

Jarak A-B-C-D=| 2,5200 0,0005 | m

x=2,5200 m

t=|7,5 0,1| s
x 2,5200 m
v= = =0,33 m/s
t 7,5 s

v=|xx + t t |v
v=|
2,5200 7,5 |
0,0005 0,1
+ 0,33 m/s

v=|0,0001+0,013|0,33 m/ s

v=0,004 m/ s

v 0,004 m/s
KR= x 100 = x 100 =1,21 ( 3 AB)
v 0,33 m/s

DK =100 KR=100 1,21 =98,79

PF= v v|0,330 0,004| m/ s

3 Orang ketiga

Jarak A-B-C-D=| 2,5200 0,0005 | m

x=2,5200 m

t=|5,9 0,1| s

x 2,5200 m
v= = =0,42 m/s
t 5,9 s

v=|xx + t t |v
v=|
2,5200 5,9 |
0,0005 0,1
+ 0,42 m/ s

v=|0,0001+0,016| 0,42m/s
v=0,006 m/s

v 0,006 m/s
KR= x 100 = x 100 =1,4 (3 AB)
v 0,42 m/ s

DK =100 KR=100 1,4 =98,6

PF= v v|0,420 0,006|m/s

c Lintasan A ke B ke C ke D ke A
1 Orang pertama

Jarak A-B-C-D-A=| 3,3600 0,0005 | m

x=3,3600 m

t=|12,1 0,1| s

x 3,3600m
v= = =0,27 m/ s
t 12,1 s

v=|xx + t t |v
v=|
3,3600 12,1|
0,0005 0,1
+ 0,27 m/s

v=|0,0001+0,008|0,27 m/ s

v=0,0021 m/s

v 0,0021m/s
KR= x 100 = x 100 =0,74 (4 AB)
v 0,27 m/ s

DK =100 KR=100 0,74 =99,26

PF= v v|0,2700 0,0021|m/s

2 Orang kedua
Jarak A-B-C-D-A=| 3,3600 0,0005 | m

x=3,3600 m

t=|9,8 0,1|s

x 3,3600m
v= = =0,34 m/s
t 9,8 s

v=|xx + t t |v
v=|
3,3600 9,8 |
0,0005 0,1
+ 0,34 m/ s

v=|0,0001+0,01|0,34 m/ s

v=0,0035 m/s

v 0,0035 m/ s
KR= x 100 = x 100 =1 (3 AB)
v 0,34 m/ s

DK =100 KR=100 1 =99

PF= v v|0,340 0,003|m/s

3 Orang ketiga

Jarak A-B-C-D-A=| 3,3600 0,0005 | m

x=3,3600 m

t=|8,1 0,1| s

x 3,3600m
v= = =0,41 m/s
t 8,1 s

v= |xx + t t |v
v= |0,0005 + |0,41 m/ s
0,1
3,3600 8,1

v=|0,0001+0,012|0,41 m/s

v=0,012 m/ s

v 0,012m/ s
KR= x 100 = x 100 =2,9 ( AB)
v 0,41m/ s

DK =100 KR=100 2,9 =97,1

PF= v v|0,410 0,012|m/s

Kegiatan 2

a. Kelajuan
x
v=
t

x
v = =x t 1
t

V=
| v
x
v
d x+ 1 dt
t |
V= | x t 1
x
x t 1
d x+ 1 dt
t |
V =|t 1 d x + xdt|

v
= |
v t 1 d x+ xdt
x t 1 |
v=|d x x + dtt |v
v=| + | v
x t
x t

Waktu
t 1 +t 2+t 3
t=
3
max= t

1 Ketinggian |5,00 0,05| cm


a X O A = |20,00 0,05|

t 1 +t 2+t 3
t=
3
1,4 +1,4+1,4
t= =1,4 s
3

1=|t 1t|=|1,41,4|s=0 s

2=|t 2t|=|1,41,4|s=0 s

3=|t 3t |=|1,41,4|s=0 s

t=0,1 s

t=|t t |=|1,4 0,1| s

x=x bx a =20,00 cm0 cm=20,00 cm

x 20,00 cm
v= = =14,28 cm/s
t 1,4 s

v=|xx + t t |v
v=|
20,00 1,4 |
0,05 0,1
+ 14,28 cm/s

v=|0,002+0,071|14,28 cm/s

v=1,04 cm/ s
v 1,04 cm/s
KR= x 100 = x 100 =7,2 (2 AB)
v 14,28 cm/ s

DK =100 KR=100 7,2 =92,8

PF= v v = |1 4 , 28 1,04|cm/s

b X O B = |40,00 0,05|

t 1 +t 2+t 3
t=
3
2,6+2,5+2,6
t= =2,57 s
3

1=|t 1t|=|2,62,57| s=0,03 s

2=|t 2t|=|2,52,57| s=0,07 s

3=|t 3t |=|2,62,57| s=0,03 s

t=0,07 s

t=|t t |=|2,57 0,07|s

x=x bx a =40,00 cm0 cm=40,00 cm

x 40,00 cm
v= = =15,56 cm/s
t 2,57 s

v=|xx + t t |v
v=|
40,00 2,57|
0,05 0,07
+ 15,56 cm/ s

v=|0,001+0,027|15,56 cm/s
v=0,435 cm/s

v 0,435 cm/s
KR= x 100 = x 100 =2,82 (3 AB)
v 15,5 cm/ s

DK =100 KR=100 2,82 =97,78

PF= v v = |15, 56 0,435|cm/ s

c X O C = |60,00 0,05|

t 1 +t 2+t 3
t=
3
3,8+ 3,9+3,9
t= =3,86 s
3

1=|t 1t|=|3,83,86| s=0,06 s

2=|t 2t|=|3,93,86| s=0,04 s

3=|t 3t |=|3,93,86| s=0,04 s

t=0,06 s

t=|t t |=|3,86 0,06|s

x=x bx a =60,00 cm0 cm=60,00 cm

x 60,00 cm
v= = =15,54 m/s
t 3,86 s

v=|xx + t t |v
v=|
60,00 3,86 |
0,05 0,06
+ 15,54 cm/ s
v=|0,0008+ 0,015|15,54 cm/s

v=0,25 cm/s

v 0,25 cm/s
KR= x 100 = x 100 =1,6 (3 AB)
v 15,54 cm/s

DK =100 KR=100 1,6 =98,4

PF= v v = |15, 5 4 0,25|cm/s

d X O D = |80,00 0,05|

t 1 +t 2+t 3
t=
3
4,9+ 4,9+ 4,9
t= =4,9 s
3

1=|t 1t|=|4,94,9|s=0 s

2=|t 2t|=|4,94,9|s=0 s

3=|t 3t |=|4,94,9| s=0 s

t=0,1 s

t=|t t |=|4,9 0,1| s

x=x bx a =80,00 cm0 cm=80,00 cm

x 80,00 cm
v= = =16,32 cm/ s
t 4,9 s

v= |xx + t t |v
v=|80,00 + |16,32 cm/s
0,05 0,1
4,9

v=|0,0006+ 0,0204|16,32 cm/s

v=0,34 cm/ s

v 0,34 cm/s
KR= x 100 = x 100 =2,0 (3 AB)
v 16,32 cm/s

DK =100 KR=100 2,0 =98,00

PF= v v = |16, 32 0,34|cm / s

Tabel 1. Hubungan antara jarak dan waktu tempuh

Jarak (cm) Waktu (s)


|20,00 0,05| |1,40 0,1|

|40,00 0,05| |2,57 0,1|

|60,00 0,05| |3,86 0,1|

|80,00 0,05| |4,90 0,1|


90
80
f(x) = 16.94x - 3.9
70
R = 1
60
50
Jarak tempuh (cm) 40
30
20
10
0
1 1.5 2 2.5 3 3.5 4 4.5 5 5.5

Waktu tempuh (s)


Grafik 1. Hubungan antara jarak tempuh dan waktu tempuh

v = 16,937m/s

2
Dk=R x 100

= 0,9984 100%

= 99,84%

KR= (100-Dk) %

= (100-99,84) %

= 0,16% (4AB)

v=KR x v =0,16 x 16,937=2,70 m/s

PF= |v v|=|16,93 2,70|m/s

2 Ketinggian |10,00 0,05| cm


a X O A = |20,00 0,05|

t 1 +t 2+t 3
t=
3
0,9+0,9+0,9
t= =0,9 s
3

1=|t 1t|=|0,90,9| s=0 s

2=|t 2t|=|0,90,9| s=0 s


3=|t 3t |=|0,90,9| s=0 s

t=0,1 s

t=|t t |=|0,9 0,1| s

x=x bx a =20,00 cm0 cm=20,00 cm

x 20,00 cm
v= = =22,22 cm/ s
t 0,9 s

v=|xx + t t |v
v=|
20,00 0,9 |
0,05 0,1
+ 22,22 cm/s

v=|0,0025+ 0,11|22,22 cm/ s

v=2,52 cm/s

v 2,52cm/ s
KR= x 100 = x 100 =11,35 ( 2 AB)
v 22,22cm/ s

DK =100 KR=100 11,35 =98,65

PF= v v = |2, 52 22,22| cm /s

b X O B = |40,00 0,05|

t 1 +t 2+t 3
t=
3
1,6 +1,7+1,7
t= =1,67 s
3

1=|t 1t|=|1,61,67| s=0,07 s


2=|t 2t|=|1,71,67| s=0,03 s

3=|t 3t |=|1,71,67| s=0,03 s

t=0,07 s

t=|t t |=|1,67 0,07|s

x=x bx a =40,00 cm0 cm=40,00 cm

x 40,00 cm
v= = =23,95 cm/s
t 1,67 s

v=|xx + t t |v
v=|
40,00 1,67|
0,05 0,07
+ 23,95 cm/ s

v=|0,00125+ 0,041|23,95 cm/ s

v=1,027 cm/s

v 1,027 cm/s
KR= x 100 = x 100 =4,29 (3 AB)
v 23,95 cm/s

DK =100 KR=100 4,29 =95,71

PF= v v = |23, 9 51 1,027|cm /s

c X O C = |60,00 0,05|

t 1 +t 2+t 3
t=
3
2,5+ 2,5+2,5
t= =2,5 s
3
1=|t 1t|=|2,52,5| s=0 s

2=|t 2t|=|2,52,5| s=0 s

3=|t 3t |=|2,52,5| s=0 s

t=0,1 s

t=|t t |=|2,5 0,1| s

x=x bx a =60,000 cm=60,00 cm

x 60,00 cm
v= = =24 cm/s
t 2,5 s

v=|xx + t t |v
v=|
60,00 2,5 |
0,05 0,1
+ 24 cm/s

v=|0,00083+ 0,04|24 cm/ s

v=0,97 cm/ s

v 0,97 cm /s
KR= x 100 = x 100 =4,04 ( 3 AB)
v 24 cm/ s

DK =100 KR=100 4,04 =95,96

PF= v v = |24, 0 0 0,97|cm/s

d X O D = |80,00 0,05|

t 1 +t 2+t 3
t=
3
3,5+ 3,5+3,6
t= =3,53 s
3

1=|t 1t|=|3,53,53|s=0,03 s

2=|t 2t|=|3,53,53| s=0,03 s

3=|t 3t |=|3,63,53| s=0,07 s

t=0,07 s

t=|t t |=|3,53 0,07| s

x=x bx a =80,00 cm0 cm=80,00 cm

x 80,00 cm
v= = =22,66 cm/s
t 3,53 s

v=|xx + t t |v
v=|
80,00 3,53 |
0,05 0,07
+ 22,66 cm/s

v=|0,000625+ 0,019|22,66 cm/s

v=0,462 cm/s

v 0,462 cm/s
KR= x 100 = x 100 =2,04 (3 AB)
v 22,66 cm/s

DK =100 KR=100 2,08 =97,96

PF= v v = |22, 6 60 0,462|cm/ s

Tabel 2. hubungan antara jarak dan waktu tempuh

Jarak (cm) Waktu (s)


|20,00 0,05|
|0,9 0,1|
|40,00 0,05|
|1,67 0,1|
|60,00 0,05|
|2,5 0,1|
|80,00 0,05|
|3,53 0,1|
100

80
f(x) = 22.83x + 0.92
60 R = 1
Jarak tempuh (cm) 40

20

0
0.5 1 1.5 2 2.5 3 3.5 4

Waktu tempuh (s)

Grafik 2. Hubungan antara jarak tempuh dan waktu tempuh

v = 22,828m/s

2
Dk=R x 100

= 0,9953 100%

= 99,53%
KR= (100-Dk) %

= (100-99,53) %

= 0,47% (4 AB)

v=KR x v =0,47 x 22,828=10,72 m/s

PF= |v v|=|22,82 10,72|m/s

PEMBAHASAN
Berdasarkan hasil percobaan yaitu pengukuran jarak, perpindahan dan waktu
tempuh kita dapat mengetahui bahwa jarak merupakan panjang total lintasan yang dilalui,
sedangkan perpindahan adalah jarak terpendek benda dari posisi awal ke posisi akhir.
Dari hasil percobaan ini kita dapat menentukan besar kecepatan rata rata serta
kelajuan rata-rata dan dapat mengetahui hubungan antara jarak dengan waktu tempuh.
Dalam praktikum gerak lurus ini dilakukan dua kegiatan. Kegiatan yang pertama dengan
membuat lintasan berbentuk persegi panjang dengan titik-titik A, B,C dan D. Tiga orang
sebagai objek pengamatan. Ketiga orang tersebut berjalan dengan kecepatan yang
berbeda. Pertama-tama jarak titik-titik dari persegi panjang diukur menggunakan
meteran. Orang pertama berjalan dengan kecepatan yang lamban melalui lintasan yang
telah ditentukan. Untuk orang kedua berjalan dengan kecepatan yang lebih besar
dibanding orang pertama sedangkan orang ketiga berjalan dengan cepat dan masing-
masing dari mereka mengukur waktunya dengan menggunakan stopwatch.
Setelah itu , dilakukan perhitungan kecepatan pada orang pertama, kedua dan
ketiga dalam lintasan A ke B secara berurutan didapat masing-masing kecepatannya 0,27
m/s; 0,32 m/s, dan 0,42 m/s. Untuk lintasan A ke B ke C secara berurutan didapat masing-
masing kecepatannya 0,189 m/s, 0,47 m/s dan 0,99 m/s. Untuk lintasan A ke B ke C ke D
secara berurutan didapat masing-masing kecepatannya 0,26 m/s, 0,33 m/s, dan 0,42 m/s.
Untuk lintasan A ke B ke C ke B ke D ke A objek kembali pada titik A maka tidak terjadi
perubahan posisi maka perpindahannya pun tidak ada maka didapat masing-masing
kecepatannya sama dengan 0 m/s. Adapun kelajuan untuk setiap objek yaitu, pada
lintasan A ke B untuk orang pertama, kedua, dan ketiga secara berturut-turut adalah 0,27
m/s, 0,32 m/s,dan 0,42 m/s. Untuk lintasan A ke B ke C didapatkan kelajuan orang
pertama, kedua, ketiga masing-masing 0,26 m/s, 0,32 m/s, dan 0,43 m/s. Untuk lintasan A
ke B ke C ke D didapatkan kelajuan masing-masing 0,26 m/s, 0,33 m/s, dan 0,42 m/s.
Untuk lintasan A ke B ke C ke D ke A didapatkan kelajuan masing-masing adalah 0,27
m/s, 0,34 m/s, dan 0,42 m/s.
Kegiatan kedua yakni dengan menggunakan tabung GLB yang diberi tanda yaitu
titik A, titik B, titik C dan titik D yang jarak masing-masing titik sama. Adapun perlakuan
yang diberikan yakni ujung tabung yang satu digantung dengan ketinggian yang berbeda.
Perlakuan yang pertama ujung tabung digantung dengan ketinggian 5 cm dan perlakuan
yang kedua ujung tabung digantung dengan ketinggian 10 cm. Digunakan pula
stopwatch untuk mengukur waktu yang ditempuh gelembung pada lintasan yang telah
ditentukan. Pengukuran dimulai saat gelembung tepat melewati titik O. Untuk ketinggian
5 cm, lintasan O ke A diperoleh kelajuan 14,28 cm/s sedangkan pada ketinggian 10 cm
kelajuan 22,22 cm/s. Lintasan O ke B untuk ketinggian 5 cm didapat kelajuan 15,38 cm/s
dan untuk ketinggian 10 cm didapat kelajuannya 23,95 cm/s. Untuk lintasan O ke C pada
ketinggian 5 cm diperoleh kelajuan sebesar 15,38 cm/s dan pada ketinggian 10 cm
diperoleh 24 cm/s. Untuk lintasan O ke D pada ketinggian 5 cm diperoleh kelajuan 16,32
cm/s dan pada ketinggian 10 cm diperoleh kelajuan sebesar 22,66 cm/s.
Berdasarkan data yang diperoleh dari kegiatan 1, hubungan antara x dan t dalam
gerak lurus adalah tergantung dari lintasan benda yang bergerak, apabila benda bergerak
dari titik A ke B ke C kemudian ke D maka waktu yang diperlukan semakin banyak.
Namun Jika benda bergerak langsung dari titik A ke C tanpa melewati B maka waktu
yang diperlukan semakin sedikit, padahal perpindahan yang dilakukan kedua benda akan
sama besarnya namun waktu yang diperlukan berbeda bergantung pada lintasan yang
ditempuh. Adapun kelajuan yang diperoleh dari hasil praktikum ini juga berbeda dari tiap
lintasan, faktor yang menyebabkannya adalah panjang lintasan yang dilalui. Serta waktu
masing-masing objek menempuh jarak yang sama adalah berbeda Semakin pendek
lintasan maka waktu yang dibutuhkan semakin sedikit. Dan semakin sedikit waktu yang
digunakan maka kelajuannya akan semakin besar.
Pada kegiatan kedua yaitu pengukuran jarak tempuh dan waktu tempuh pada
gerak lurus beraturan, pada percobaan ini menggunakan 2 kategori ketinggian yaitu
ketinggian 5 cm dan ketinggian 10 cm. Selain itu pada kegiatan ini juga
menggunakan tabung GLB untuk melihat kecepatan gelembung yang ada dalam tabung
GLB untuk sampai pada satu titik. Pada titik yang satu dengan titik yang lainnya
memiliki jarak tempuh yang berbeda-beda dan pada setiap titik lintasan juga
menggunakan waktu yang berbeda-beda. Jadi berdasarkan ketinggian yang digunakan
dapat diketahui bahwa semakin tinggi tabung GLB diletakkan maka semakin sedikit
waktu yang dibutuhkan untuk melintasi dari satu titik ke titik lainnya.

SIMPULAN

Berdasarkan hasil eksperimen dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :


1. Gerak lurus beraturan merupakan gerak suatu benda pada lintasan lurus, dengan
kecepatan yang konstan.

2. Perbedaan antara jarak dan perpindahan yaitu jarak merupakan panjang


total lintasan yang dilalui oleh suatu benda sedangkan perpindahan merupakan
jarak terpendek benda dari posisi awal ke posisi akhir. jarak berpengaruh pada
besar kelajuan sedangkan perpindahan berpengaruh pada kecepatan.
3. Jarak dan perpindahan berpengaruh pada waktu tempuh, semakin besar jaraknya
semakin lama pula waktu yang diperlukan oleh benda untuk berpindah.
4. Dari hasil percobaan pada kegiatan kedua, ketinggian tidak berpengaruh pada
waktu tempuh, hal ini terlihat dari hasil pengukuran pada tiap ketinggian hampir
sama.

SARAN
Demikianlah laporan yang kami susun dengan harapan bisa bermanfat bagi semua.
Dalam melakukan praktikum ini sebaiknya gerak yang dilakukan praktikan harus stabil
agar tingkat kesalahannya lebih kecil, begitu pula saat mengukur waktu menggunakan
stopwatch pembacaannya harus lebih teliti agar tidak terjadi kesalahan pengukuran.

REFERENSI
[1] Herman dkk.2014.Penuntun Praktikum Fisika Dasar. Makassar:
Laboratorium Fisika Dasar UNM.
[2] Eksis, Tim. 2013. Prediksi Soal-Soal Ujian. Jakarta: Citra Pustaka
[3] Tipler, Paul A. 2001. Fisika untuk Sains dan Teknik Edisi Ketiga Jilid
1(Terjemahan). Jakarta: Erlangga.

Anda mungkin juga menyukai