http://mediskus.com/wanita/hormon-estrogen-fungsi-kelebihan-kekurangan
Hormon Estrogen adalah hormon yang penting untuk perkembangan seksual dan
reproduksi, terutama pada wanita. Eetrogen juga disebut sebagai hormon seks pada
wanita. Istilah estrogen mengacu pada semua kelompok hormon kimiawi yang terdiri
dari estrone, estradiol (primer pada wanita usia reproduksi) dan estriol.
Fungsi Hormon Estrogen Pada wanita, estrogen diproduksi terutama oleh ovarium,
tetapi juga diproduksi oleh sel-sel lemak dan kelenjar adrenal. Estrogen berperan dalam
masa pubertas, memainkan peran dalam pengembangan ciri-ciri atau karakterisitik seks
sekunder, seperti pertumbuhan payudara, rambut kemaluan dan ketiak. Estrog8en
juga membantu mengatur siklus menstruasi, mengendalikan pertumbuhan lapisan
rahim selama awal siklus menstruasi. Jika sel telur wanita tidak dibuahi, kadar estrogen
akan menurun tajam dan terjadilah menstruasi. Namun, apabila sel telur dibuahi,
estrogen akan bekerja dengan progesteron, untuk menghentikan ovulasi selama
kehamilan yang artinya tidak terjadi menstruasi. Lebih lanut silahkan baca: Menstruasi /
Datang Bulan Fungsi estrogen yang tak kalah pentingnya yaitu mengontrol laktasi dan
perubahan lain pada payudara, termasuk di masa remaja dan selama kehamilan.
Selama kehamilan, plasenta memproduksi estrogen, khususnya hormon estriol.
Kaki kram Payudara nyeri Peningkatan berat badan Fibroid rahim Mual dan muntah
Penurunan gairah seksual Menstruasi yang tidak teratur Kekurangan Hormon Estrogen
Tanda dan gejala kekurangan hormon estrogen dapat bervariasi dan mungkin
tergantung pada seberapa berat rendahnya kadar estrogen pada seorang wanita.
Beberapa tanda dan gejala kekurangan hormon estrogen termasuk gangguan tidur
yang dapat menyebabkan kelelahan ekstrim di siang hari, ketidakmampuan untuk
fokus. Gangguan tidur ini mungkin akibat dari kombinasi jantung berdebar-debar, hot
flashes, berkeringat di malam hari, dan menggigil dingin. Gejala lain akibat hormon
estrogen yang rendah yaitu nyeri sendi , sakit kepala, kulit kering dan vagina
mengering, tulang menjadi rapuh dan mudah patah, meingkatnya resiko infeki kandung
kemih. Setiap kombinasi dari tanda-tanda dan gejala estrogen rendah ini dapat
menyebabkan depresi berat. Terapi Hormon Estrogen Estrogen bisa dimanfaatkan
sebagai pil KB (bersama dengan hormon progestin.) Estrogen membantu
menghentikan ovulasi selama kehamilan, dan pil KB meniru efek ini dengan mengatur
kadar estrogen dan dengan demikian mencegah ovulasi sehingga dapat mencegah
kehamilan. Terapi Penggantian Hormon Estrogen Penggantian hormon diperlukan
dalam pengobatan untuk mengurangi gejala menopause, bisa menggunakan sediaan
estrogen tunggal atau dikombinasi dengan progestin. Selama bertahun-tahun, terapi
hormon seperti ini digunakan untuk mengobati masalah menopause seperti hot flashes
dan atrofi vagina (penipisan, pengeringan dan peradangan dinding vagina karena
penurunan estrogen). Alan tetapi pada tahun 2002, sebuah studi oleh Women Health
Initiative menunjukkan bahwa terapi penggantian hormon baik hanya estrogen
ataupun estrogen-progestin dapat menyebabkan risiko yang signifikan.Risiko yang
dapat meningkat yaitu kanker payudara, stroke dan pembekuan darah, serta risiko
penyakit jantung. Mengingat bahaya yang demikian, terapi penggantian (sulih) hormon
harus diresepkan pada yang memang sangat memerlukan, misalnya pada gejala
menopause atau risiko tinggi osteoporosis, itupun harus mengunakan dosis hormon
estrogen yang terkecil dan dalam waktu yang pendek.
http://www.kerjanya.net/faq/11843-hormon-estrogen.html
Hormon estrogen pada perempuan diproduksi sebagian besar oleh ovarium, dan
selama kehamilan diproduksi oleh plasenta. Follicle stimulating hormone (FSH) akan
menstimulasi produksi estrogen di dalam sel granulosa dari folikel ovarium dan lutea
corpora. Hormon estrogen juga diproduksi di organ lain dalam kadar rendah, yaitu pada
hati/hepar, kelenjar adrenal, dan payudara. Sumber hormon estrogen sekunder ini
sangat penting dalam keadaan telah menopause, yaitu keadaan ovarium berhenti
menghasilkan hormon estrogen dan sel telur sehingga periode menstruasi akan
berhenti.
FUNGSI
Cara kerja estrogen di mediasi oleh reseptor estrogen, reseptor ini merupakan protein
inti sel yang akan berikatan dengan DNA dan mengatur ekspresi gen. Secara pasif
(difusi) hormon estrogen dapat dengan mudah masuk ke dalam sel melewati sel
membran dan kemudian berikatan dengan reseptor di dalam inti sel. Hormon estrogen
juga dimiliki oleh laki-laki, tetapi dalam jumlah yang lebih sedikit. Pada perempuan
hormon estrogen akan merangsang kematangan karakteristik organ reproduksi
sekunder seperti buah dada, penebalan dari endometrium, munculnya rambut pubis,
dan pematangan sel telur. Pada laki-laki hormon estrogen berperan dalam maturasi
atau pematangan sperma, dan juga berperan dalam mempengaruhi libido seseorang.