Abstract : The Purpose of this research is to know the result student learning and also to
know student activity in Biology learning at Junior High School of Muhammadiyah
Integreted of Bengkulu city with use PBL method through lesson study activity in Biology
learning. This research is a lesson study that do in three open lessons, every lessons study
include three steps, such as : Plan, Do, and See. The technique in collecting data uses
observation sheet to know student activity in learning process who looked by researches,
and work sheet to know the student result. However the summary for this research is to
apply PBL method with using lesson study that will increase student result in Junior High
School of Muhammadiyah of Bengkulu City.
Keywords: Student Activities, The results of learning, Problem Based Learning (PBL),
Lesson Study.
Abstrak : Pembelajaran yang sering dilakukan masih bersifat berpusat pada guru, dan
kurang melibatkan siswa pada proses pembelajaran sehingga menyebabkan hasil belajar
siswa dibawah nilai rata-rata, maka penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil
belajar siswa serta aktivitas siswa pada pembelajaran Biologi siswa di SMP
Muhammadiyah Terpadu Kota Bengkulu dengan menggunakan model Problem Based
Learning (PBL) melalui kegiatan Lesson Study pada pembelajaran biologi. Penelitian ini
merupakan penelitian Lesson Study yang dilaksanakan dalam tiga Open Lesson, setiap
Open Lesson terdiri dari tiga tahap yaitu: Plan (Perencanaan), Do (Pelaksanaan), See
(Refleksi). Teknik pengumpulan datanya menggunakan lembar observasi yang berguna
untuk mengetahui aktivitas siswa pada saat proses pembelajaran berlangsung yang diamati
oleh para observer, sedangkan lembar tes bertujuan untuk mengetahui hasil belajar siswa.
Kesimpulannya adalah penerapan model Problem Based Learning (PBL) melalui Lesson
Study dapat meningkatkan hasil belajar siswa di SMP Muhammadiyah Terpadu Kota
Bengkulu.
Kata kunci : Aktivitas Siswa, Hasil Belajar, Problem Based Learning (PBL), Lesson Study.
Anropika, Penerapan Model Problem Based Learning (Pbl) Melalui Kegiatan Lesson Study
Anropika, Penerapan Model Problem Based Learning (Pbl) Melalui Kegiatan Lesson Study
(2)
Keterangan:
KB = ketuntasan belajar
N = jumlah siswa
NS = jumlah siswa yang
tuntas
Tabel I.I Data Observasi Hasil Aktivitas Siswa Open Lesson I, II, III
Anropika, Penerapan Model Problem Based Learning (Pbl) Melalui Kegiatan Lesson Study
Anropika, Penerapan Model Problem Based Learning (Pbl) Melalui Kegiatan Lesson Study
Berdasarkan rat-rata nilai pada tes Pernapasan Pada Manusia yang terdiri
Open Lesson 1 adalah 70,58 dari data dari III open lesson melalui tahapan
hasil tes menunjukkan bahwa siswa plan (perencanaan), do (pelaksanaan),
yang mendapat nilai 71 ke atas 11 see (refleksi), terdapat peningkatan
orang siswa dari 17 orang siswa. aktivitas dan hasil antara open lesson I,
Setelah dianalisis dengan kriteria open lesson II dan open lesson III
ketuntasan belajar klasikal maka karena pada open lesson I
didapat persentase ketuntasan belajar pembelajaran yang masih kurang
sebesar 64,70%, ini menunjukkan setelah proses pembelajaran langsung
bahwa pembelajaran yang telah diadakan refleksi guna untuk
dilaksanakan pada Open Lesson 1 memberikan masukan-masukan untuk
belum mencapai ketuntasan belajar perbaikan pada open lesson II, begitu
secara klasikal. Dan nilai rata-rata juga pada open lessson III. Peningkatan
siswa pada Open Lesson II adalah yang terjadi dilihat pada setiap
75,29 dan dilihat dari data hasil yang pembelajaran yang berlangsung
menunjukkan bahwa siswa yang berpedoman pada lembar observasi
mendapat nilai 71 keatas berjumlah 12 yang diberikan dan juga melihat dari
orang dari 17 orang siswa. setelah hasil tes tertulis yang dilakukan pada
dianalisis dengan keriteria ketuntasan akhir pembelajaran, dan jika masih ada
belajar klasikal maka didapat yang kurang akan diperbaiki pada
persentase ketuntasan belajar yaitu pembelajaran selanjutnya.
70,58 % ini menunjukkan bahwa 1. Peningkatan aktivitas
pembelajaran yang dilaksanakan pada Dalam proses pembelajaran
Open Lesson II telah mengalami aktivitas siswa sangat berperan penting
peningkatan, namun belum mencapai dalam upaya meningkatkan hasil
tuntas. Sedangkan nilai rata-rata siswa belajar siswa, hal ini terlihat dari hasil
pada tes Open Lesson III adalah 85,29 pengamatan yang dilakukan oleh 4
dan dari data hasil tes menunjukkan orang observer selama proses
bahwa siswa yang mendapat nilai 71 pembelajaran dimana pada Open
keatas berjumlah 15 orang dari 17 Lesson I berdasarkan tabel diatas
orang siswa. Setelah dianalisis dengan diketahui bahwa aktivitas siswa selama
kriteria ketuntasan belajar klasikal proses pembelajaran yang diamati yaitu
maka di dapat persentase ketuntasan pada katagori tidak baik berjumlah 2
belajar sebesar 88,23% ini berarti item, katagori kurang baik yaitu
bahwa pembelajaran yang telah berjumlah 42 item, katagori baik
dilaksanakan pada open lesson III telah berjumlah 67 item, katagori sangat baik
mencapai ketuntasan belajar klasikal. hanya diproleh 8 item, sedangkan item
Menurut KKM SMP Muhammadiyah yang paling dominan diamati para
Terpadu Kota Bengkulu, Ketuntasan observer yaitu pada visual activities 13
Belajar Klasikal dicapai apabila 85 % item dan oral activities 12 item
siswa mendapat nilai 71 tanpa remidial. termasuk dalam katagori baik. Dan
Open lesson II sudah mulai ada
PEMBAHASAN peningkatan, hal ini terlihat bahwa
Berdasarkan hasil penelitian aktivitas siswa selama proses
yang telah dilaksanakan selama satu pembelajaran telah mengalami
bulan di SMP Muhammadiyah Terpadu peningkatan, terlihat pada total skor
Kota Bengkulu pada kelas VIII A item yang diproleh dalam katagori
dengan menerapkan model problem sangat baik meningkat menjadi 46
based learning (pbl) melaui lesson item, dalam katagori baik 63 item, dan
study pada pokok bahasan Sistem dalam katagori kurang baik berkurang
8
Anropika, Penerapan Model Problem Based Learning (Pbl) Melalui Kegiatan Lesson Study
menjadi 9 item, dan katagori tidak baik untuk mencapai tujuan dan hasil belajar
menjadi 1 item. Sedangkan pada open yang lebih memadai.
lesson ke III diketahui bahwa aktivitas 2. Peningkatan hasil
siswa selama proses pembelajaran telah Dilihat dari peningkatan
mengalami peningkatan dan lebih baik aktivitas belajar siswa maka hasil
dari open lesson II, terlihat pada skor belajar juga meningkat, peningkatan
yang diperoleh yang dalam katagori hasil belajar siswa dapat dilihat dari
sangat baik meningkat menjadi 63 hasil tes pada open lesson I diproleh
item, dalam katagori baik menjadi 53 nilai rata-rata siswa 70,58 dengan
item, sedangkan dalam katagori kurang persentase ketuntasan 64,70% dengan
baik berkurang lagi menjadi 3 item, kriteria belum tuntas, dan pada open
dalam katagori tidak baik hanya 0 item, lesson II diproleh nilai rata-rata siswa
item yang paling dominan terlihat pada meningkat menjadi 75,29 dengan
motor activities 14 item dalam katagori persentase ketuntasan 70,58% ,
baik, dan visual activities 13 item meskipun pada open lesson II
dalam katagori sangat baik. meningkat tetapi masih dalam kriteria
Peningkatan terjadi karena aspek-aspek tidak tuntas karena ketuntasan belajar
yang kurang pada open lesson I klasikal belum mencapai 85%. Dan
diperbaiki pada open lesson II, dan pada open lesson III hasil tes
kekurangan yang ada pada open lesson meningkat menjadi 85,29 dengan
ke II akan diperbaiki pada open lesson persentase ketuntasan 88,23% maka
ke III, pada open lesson ke III ini sudak dikatagorikan tuntas karena jumlah
terlihat keseriusan dan keaktifan siswa. siswa yang mendapat nilai melebihi
Keseriusan dan keaktifan siswa ini KKM (71) mempunyai persentase lebih
dikarenakan siswa dilibatkan dalam dari 85% atau siswa yang nilainya
proses pemecahan masalah. Karena tuntas sebanyak 15 orang dari 17 orang
model problem based learning (pbl) siswa. Nilai rata-rata siswa didapat dari
adalah model pembelajaran yang lembar tes yang diberikan pada setiap
melibatkan siswa dalam proses open lesson, kemudian dianalisis
pembelajarannya dan masalah yang datanya, adapun soal yang diberikan
diberikan berkaitan dengan masalah adalah soal pilihan ganda yang
dunia nyata sehingga siswa tidak berjumlah 10 butir soal. Dari data yang
merasa jenuh selama proses diproleh menunjukkan bahwa hasil
pembelajaran karena dalam prosesnya belajar biologi dengan menggunakan
dilakukan secara berkelompok, selain model problem based learning (pbl)
itu juga siswa juga lama dalam melalui kegiatan lesson study
mengingat konsep yang dipelajarinya. menigkat. . Menurut Rahayu (2012),
Menurut Hamalik (2010), peningkatan hasil tes merupakan bukti
pengajaran yang efektif adalah bahwa penerapan model problem based
pengajaran yang menyediakan learning (pbl) pada pembelajaran
kesempatan belajar sendiri, anak biologi yang dikembangkan melalui
(siswa) belajar sambil berkerja, dengan kegiatan lesson study dapat
berkerja mereka memproleh dilaksanakan secara efektif.
pengetahuan pemahaman dan aspek- penggunaan model problem based
aspek tingkah laku lainnya. Dalam learning(pbl) pada pembelajaran
kemajuan metodelogi dewasa ini asas biologi dapat menciptakan kondisi
aktivitas lebih ditonjolkan melalui belajar yang berpusat pada keaktifan
suatu program unit activity, sehingga siswa sehingga siswa dapat
kegiatan belajar siswa menjadi dasar mengkonstruksi pengetahuannya serta
dapat mengintegrasikan pelajaran yang
9
Anropika, Penerapan Model Problem Based Learning (Pbl) Melalui Kegiatan Lesson Study