Anda di halaman 1dari 11

LAMPIRAN MATERI

PENGERTIAN ASI EKSLUSIF


Pemberian ASI eksklusif adalah bayi hanya diberi asi tanpa tambahan cairan lain seperti
susu formula, jeruk, madu, air the, air putih, dan tanpa makanan padat seperti pisang,
papaya, bubur susu, biscuit, bubur nasi, dan tim. Pemberian asi secara eksklusif ini
dianjurkan untuk jangka waktu setidaknya 6 bulan. Setelah bayi berumur 6 bulan, ia
harus mulai diperkenalkan dengan makanan padat, sedangkan asi dapat diberikan
sampai bayi berumur 2 tahun atau bahkan lebih dari 2 tahun.

KOMPOSISI ASI
Asi adalah suatu emulsi lemak dalam larutan protein, lactose dan garam-garam organic
yang disekresi oleh kedua belah kelenjar payudara ibu, sebagai makanan utama bayi.
Protein di dalam asi. Asi mengandung protein lebih rendah dari air susu sapi
(ass), tetapi protein asi ini mempunyai nilai nutrisi yang tinggi (lebih mudah
dicerna)
Karbohidrat dalam asi. Asi mengandung karbohidrat relative lebih tinggi jika
dibandingkan dengan ass (6,5-7 gram %). Karbohidrat yang utama terdapat
dalam asi adalah laktosa.
Lemak dalam asi. Kadar lemak dalam asi dan ass relative sama, merupakan
sumber kalori yang utama bagi bayi, dan sumber vitamin yang larut dalam
lemak (A,D,E, K) dan sumber asam lemak yang esensiil.
Mineral dalam asi. Asi mengandung mineral yang lengkap, walaupu kadarnya
relative rendah tetapi cukup untuk bayi sampai umur 6 bulan.
Air dalam asi. Kira-kira 88% dari asi terdiri dari air. Air ini berguna untuk
melarutkan zat-zat yang terdapat di dalamnya. Asi merupakan sumber air yang
secara metabolic adalah aman dan akan meredakan rangsangan haus dari bayi.
Vitamin dalam asi. Vitamin dalam asi dapat dikatakan lengkap.
Kalori dari asi. Kalori asi relative rendah, hanya 77 kal/100 ml asi. Sembilan
puluh Sembilan persen berasal dari karbohidart dan lemak, sedangkan 10 %
verasal dari protein.

MANFAAT ASI EKSKLUSIF


Pemberian ASI memiliki banyak manfaat tidak hanya untu bayi saja tetapi juga untuk
sang ibu, berikut ini manfaat pemberian asi :
Manfaat asi bagi bayi :
1. Sebagai makanan tunggal untuk memenuhi semua kebutuhan pertumbuhan bayi
sampai usia 6 bulan.
2. Meningkatkan daya tahan tubuh karena mengandung berbagai zat-anti kekebalan
sehingga akan lebih jarang sakit. Asi juga akan mengurangi terjadinya mencret,
sakit telinga, dan infeksi saluran pernapasan.
3. Melindungi anak dari serangan alergi.
4. Mengandung asam lemak yang diperlukan untuk pertumbuhan otak sehingga
bayi asi ekslusif potensial lebih pandai.
5. Meningkatkan daya penglihatan dan kepandaian bicara.
6. Membantu pembentukan rahang yang bagus
7. Mengurangi risiko terkenan penyakit kencing manis, kanker pada anak, dan
disuga mengurangi kemungkinan penyakit jantung
8. Menunjang perkembangan motorik sehingga bayi asi ekslusif akan lebih cepat
bisa jalan.
9. Menunjang perkembangan kepribadian, kecerdasan emosional, kematangan
spiritual, dan hubungan sosial yang baik.
Manfaat memberikan asi bagi ibu :
1. Memperkecil risiko terjadinya kanker payudara dan ovarium
2. Mengurangi pendarahan postpartum (depresi paska melahirkan)
3. Mengurangi risiko osteoporosis
4. Menurunkan berat badan ibu secara alami, arena dengan menyusui tubuh akan
membekar kalori daat memproduksi asi.
5. Membantu rahim kembali ke bentuk semula
6. Sebagai saranan relaksasi

AKIBAT TIDAK DIBERIKAN ASI EKSKLUSIF PADA USIA 0-6 BULAN


Para ahli menemukan bahwa manfaat asi akan sangat meningkat bila bayi hanya
diberikan asi saja selama 6 bulan pertama kehidupannya. Peningkatan ini sesuai dengan
lamanya pemberian asi eksklusif serta lamanya pemberian asi bersama-sama dengan
makanan padat setelah bayi berumur 6 bulan. Bayi sehat pada umumnya tidak
memerlukan makanan tambahan sampai usia 6 bulan. Misalnya karena terjadi
peningkatan berat badan bayi yang kurang dari standar atau didapatkan tanda-tanda lain
yang menunjukkan bahwa pemberian asi ekslusif tidak berjalan baik. namun sebelum
diberi makanan tambahan, sebaikknya diperbaiki dahulu cara menyusuinya. Coba hanya
member asi saja tanpa member minuman/makanan lain. Selai itu bayi harus sering
disusui, perhatikan posisi menyusui, dan jangan diberi dot atau empeng. Secara umum
diusahakan dahulu agar cara pemberian asi dilakukan sebaik mungkin. Apabila setalah
1-2 minggu ternyata upaya perbaikan diatas tidak menyebabkan peningkatan berat
badan, barulah dipikirkan pemberian makanan tambahan/padat bagi bayi berusia di atas
4 bulan tetapi belum mencapai 6 bulan.
Pemberian cairan tambahan juga akan meningkatkan risiko terkena penyakit. Pemberian
cairan dan makanan tambahan dapat menjadi saranan masuknya bakteri pathogen. Bayi
usia dini sangat rentan terhadap bakteri penyebab diare, terutama di lingkungan yang
kurang higienis dan sanitasi buruk. Asi menjamin bayi dapat memperoleh suplai air
bersih yang siap tersedia setiap saat. Seorang bayi (tergantung usianya) yang diberi air
putih, the, atau minuman herbal lainnya akan berisiko terkena diare 2-3 kali lebih
banyak disbanding bayi yang diberi asi eksklusif. Pada kasus diare ringan, dianjurkan
untuk meningkatkan frekuensi menyusui. Jika bayi menderita tingkat diare sedang
hingga parah, segera hubungi petugas kesehatan dan teruskan menyusui.

CARA MEMBERIKAN ASI YANG BAIK DAN BENAR


Cara Menyusui yang Benar

Menyusui dalam posisi dan perlekatan yang benar, sehingga menyusui efektif.
Menyusui minimal 8 kali sehari semalam (24 jam)
Menyusui kanan dan kiri secara bergantian, hanya berpindah ke sisi lain setelah
mengosongkan payudara yang telah disusukan.
Keuntungan pengosongan payudara adalah :
- mencegah pembengkakan payudara
- meningkatkan produksi ASI
- bayi mendapatkan komposisi ASI yang lengkap (ASI awal dan akhir)

Posisi Menyusui yang Benar


Posisi ibu yang benar saat menyusui akan memberikan rasa nyaman selama ibu
menyusui bayinya dan juga akan membantu bayi melakukan isapan yang efektif.

1. Jika ibu menyusui bayi dengan posisi duduk santai, punggung bersandar dan
kaki tidak menggantung.
2. Jika ibu menyusui sambil berbaring maka harus dijaga agar hidung bayi tidak
tertutup
3. Ibu hendaknya menyentuhkan puting susu ke bibir bayi, dan menunggu sampai
mulut bayi terbuka lebar atau segera mendekatkan bayi ke arah payudara
sedemikian rupa sehingga bibir bawah bayi terletak di bawah puting susu.
4. Badan bayi tersagga dengan baik, jangan hanya leher dan bahunya saja.
5. Kepala dan tubuh bayi lurus
6. Badan bayi menghadap ke dada ibunya
7. Badan bayi dekat dengan ibunya
8. Perhatikan tanda-tanda perlekatan menyusui yang baik :
- dagu bayi menempel pada payudara ibu
- mulut bayi terbuka lebar
- bibir bawah bayi membuka lebar
- areola bagian atas ibu tampak lebih banyak

Masalah Pemberian ASI dari Pihak Bayi

Masalah Pemecahan
Periksa popok bayi, mungkin basah
Gendong bayi nuntuk mendapat perhatian
Susui bayi beberapa bayi membutuhkan lebih banyak
Bayi banyak menangis atau
minum daripada bayi lainnya
rewel
Merupakan proses alamiah, karena bayi muda perlu
menyusui lebi8h sering
Bayi tidak tidur sepanjang Tidurkan bayi disampinjg ibu dan lebih sering disusui
malam pada malam hari
Jangan berikan makanan lain
Mungkin bayi bingung puting, karena sudah diberi
susu botol. Tunggu bayi sampai betul-betul lapar lalu
berikan ASI
ASI diperah dan diberikan pada bayi dengan sendok

Bayi menolak untuk sampai bayi kembali menyusu.


Untuk merangsang bayi menghisap, sentuh langit-
menyusu
langit mulut bayi dengan jari yang bersih.

Masalah Pemberian ASI dari Pihak Ibu

Masalah Pemecahan
Ibu harus semakin sering menyusui, karena semakin
sering menyusui maka semakin banyak air susu yang
diproduksi
Susui bayi setiap minta. Jangan biarkan lebih dari 2

Ibu khawatir bahwa ASI- jam tanpa menyusui. Biarkan bayi menyusui sampai
nya tidak cukup untuk bayi payudara terasa kosong. Berikan ASI dari kedua
(sindrom ASI kurang) payudara.
Hindari pemberian makanan atatu minuman selain
ASI

Pada 3 hari pertama pasca bersalin, hormon


kehamilan masih tinggi sehingga aliran ASI masih
sedikit. Namun kebutuhan bayi pada 3 hari pertama
memang hanya berkisar 2-20 ml tiap kali menyusui
Ibu mengatakan bahwa Susui sesuai keinginan bayi dan lebih sering
Jangan biarkan lebih dari 2 jam tanpa menyusui.
ASI-nya tidak keluar

Perbaiki posisi perlekatan. Mulai menyusui dari


puting yang tidak lecet.
Puting susu dapat diistirahatkan sementara waktu
kurang lebih 1x24 jam jika puting lecet berat. Selama
puting diistirahatkan sebaiknya ASI tetap dikeluarkan
Ibu merasa puting susunya dengan tangan, untuk keadaan lecet tidak dianjurkan
sakit/lecet memakai alat pompa karena nyeri.
Jika terdapat luka disertai bercak putih pada puting
susu, segera hubungi dokter.
Ibu dan bayi perlu sering melakukan pendekatan kulit
untyk memberi kesempatan bayi menemukan sendiri
posisi yang nyaman untuk menyusu.
Bila bayi belum dapat melekat dengan baik, ibu
dapat memerah ASI.
Bisa jugamenggunakan spuit 10-30 ml yang dipotong
ujungnya sehingga pendorong spuit bisa dimasukkan
dari ujung tersebut. Ujung sisi yang tidak dipotong
dapat dilekatkan ke areola ibu dan pendorong spuit
ditarik untuk merangsang penonjolan puting.

Ibu memiliki puting


datar/tenggelam

Hindari penggunaan botol susu/dot karena akan


menghalangi kemampuan bayi untuk menyusu.

Usahakan menyusui sampai payudara kosong


Ibu mengeluh payudara Kompresw payudara dengan air hangat selama 5

terasa penuh atau bengkak menit. Urut payudara dari arah pangkal menuju
puting
Susui bayi sesegera mungkin setelah payudara terasa
lebih lembut
Ibu sakit dan tidak mau Ibu dapat minum obat yang aman untuk ibu
menyusui bayi menyusui. Susui bayi sebelum ninum obat.
Ibu jangan minum obat tanpa sepengetahuan
dokter/bidan karena dapat membahayakan bayi
Susui bay sebelum berangkat kerja, segera setelah
pulang kerumah.
Ibu bekerja Perah ASI di tempat bekerja
ASI perah disimpan untuk dibawa pulang atau
dikirim ke rumah
Pastikan pengasuh memberi ASI yang telah diperah.

PERAWATAN PAYUDARA SELAMA MENYUSUI


Beberapa hari setelah melahirkan, sebelum asi terbentuk, payudara ibu akan terus
mengeluarkan kolostrum (cairan kental bewarna kekuningan). Tetap berikan kolostrum
ini pada bayi, karena kolostrum ini akan memenuhi semua kebtuhan nurisi bayi.
Pada saat asi mulai diproduksi, payudara mulai terasa kencang, bengkak, dan tidak
nyaman, karena itu segera susui bayi segera dan sesering mungkin. Namun agar tidak
mengalami kesulitan selama periode menyusui, perlu melakukan perawatan payudara.
Langkah-langkah membersihkan putting payudara :
Basahi kapas dengan baby oil
Kompres kedua puting susu dengan kapas yang sudah dibasahi dengan baby oil
tadi selama 3-5 menit
Gosok-sosokkan dengan lembut kapas di sekitar puting untuk mengangkat
kotoran yang menempel
Untuk membersihkan puting dari baby oil, kompreslah dengan washlap hangat
bergantian dengan washlap dingin selama 5 menit.
Langkah-langkah melakukan pemijatan payudara :
Basahi kedua telapak tangan dengan baby oil
Letakkan kedua telapak tangan di antara kedua belah payudara. Lalu urut dari
atas, samping, bawah dan menuju ke puting susu, dengan mengangkat payudara
perlahan-lahan, lalu lepaskan dengan perlahan. Ulangi gerakan ini sebanyak 30
kali.
Telapak tangan kiri menyokong payudara sebelah kiri, lalu tangan kanan dengan
posisi kelingking di atas puting susu mulai megurut payudara dari pangkal dada
ke aranh puting susu.
Lakukan juga untuk payudara sebelah kanan. Ulangi gerakan ini sebanyak 30
kali untuk masing-masing payudara.
Sokong payudara kiri dengan tangan kiri, tiga jari dari tangan kanan membuat
gerakan memutar dan menekan lembut, mulai dari pangkal payudara dan
berakhir di puting susu. Lakukan hal yang sama untuk payudara sebelah kanan.
Untuk setiap payudara dua kali gerakan.
Kompres kedua payudara dengan washlap hangat berganti-ganti dengan washla
dingin selama 5 menit.
Lakukan perawatan payudara dan puting selama kehmilan, selama menyusui dan
setalah kita tidak menyusui bayi lagi. Ini sangat baik untuk menjaga dan merawat
bagian tubuh dan menghindari penyakit kanker payudara yang biasa menyerang
wanita.

LARANGAN UNTUK MEMBERIKAN ASI


Sekalipun upaya untuk memberikan asi digalakkan tetapi pada beberapa kasus
pemberian asi tidak dibenarkan :
1. Faktor dari ibu
Ibu dengan penyakit jantung yang berat, akan menambah beratnya penyakit ibu
Ibu dengan pre-eklampsia dan eklampsia, karena banyaknya obat-obatan yang
telah diberikan, sehingga dapat mempengaruhi bayinya
Penyakit infeksi berat pada payudara, sehingga kemungkinan menular pada
bayinya
Karsinoma payudara mungkin dapat menimbulkan metastasis
Ibu dengan psikologis, dengan pertimbangan kesadaran ibu sulit diperkirakan
sehingga dapat membehayakan bayi
Ibu dengan infeksi virus
Ibu dengan TBC atau lepra
2. Faktor dari bayi
Bayi dalam keadaan kejang-kejang, yang dapat menimbulkan bahaya aspirasi asi
Bayi yang menderita sakit berat, dengan pertimbangan dokter anak tidak
dibenarkan untuk mendapatkan asi
Bayi dengan cacat bawaan yang tidak mungkin menelan (labiokisis,
palatognatokisis, labiognatipalatokisis)
Bayi yang tidak dapat menerima asi, penyakit metabolisme seperti alergi asi
Pada kasus-kasus tersebut, untuk memberikan asi sebaikknya dipertimbangkan
dengan dokter anak.
3. Keadaan patologis pada payudara
Keadaan patologis yang memerlukan konsultasi adalah :
Infeksi payudara
Terdapat abses yang memerlukan insisi
Terdapat benjolan payudara yang membesar saat hamil dan menyusui
Asi yang bercampur dengan darah
Memperhatikan hal-hal yang disebutkan diatas sudah wajar bila payudara yang
sangat vital dipelihara sebagaimana mestinya.

CARA PENGAMBILAN DAN MENYIMPAN ASI


Ada dua cara mengambil atau memerah asi yaitu : 1) menggunakan tangan untuk
memijat payudara, 2) menggunakan alat pompa asi (manual, baterai, atau listrik).
Memerah dengan tangan memerlukan waktu lebih banyak daripada denganalat pompa.
Sedangkan memompa dengan alat pompa biasanya akan menimbulkan sedikit rasa sakit
karena kelenjar payudara dipaksa untuk mengeluarkan asi.
Hal-hal yang perlu diperhatikan selama memerah asi dengan tangan atau pompa
Jaga selalu kebersihan. Cuci tangan terlebih dahulu dan bersihkan kedua
payudara sebelum memulai memerah asi.
Siapkan botol susu bersih dan tutupnya yang telah disterilkan atau wadah bersih
yang telah disterilisasi.
Jaga kebersihan alat pompa asi.
Cara memerah Asi dengan tangan :
Cuci payudara dan tangan sebelum memulai memerah. Siapkan wadah steril
yang akan digunakan.
Pegangnlah bagian bawah payudara dengan satu tangan, sedangkan tangan yang
satunya memijat payudara ke arah areola (bagian gelap sekitar puting susu).
Pijatlah seluruh payudara dengan menggunakan seluruh telapak tangan bukan
jari-jari.
Dengan menggunakan ibu jari dan jari telunjuk, peraslah secara lembut dan
perlahan daerah areola.
Teruslah memijat bagian ini untuk mengeluarkan asi.
Tampunglah asi di wadah yang bersih dan steril.
Lakukan pada payudara yang satunya dengan cara yang sama.
Berikan label waktu dan tanggal pengambilan pada setiap botol/wadah setiap
selesai memerah asi.
Simpanlah asi untuk diberikan kemudian.
Memompa asi dengan alat pompa asi
Dengan pompa ASI, Ibu bisa memerah dengan lebih cepat dan mudah dibanding
menggunakan tangan. Kendurkan otot dan saluran ASI di payudara Ibu dengan menaruh
handuk hangat di atas payudara atau urut-urut sebelumnya dan pastikan pompa sudah
disterilkan sebelum dipakai. Lamanya memompa ASI sangat bergantung pada pompa
yang digunakan. Pemerahan ASI bisa perlu waktu 15 - 45 menit dan tidak menyebabkan
rasa sakit.
Penyimpanan asi
Tempat penyimpanan ASI yang sudah di perah dalam kantung plastik polietilen (misal
plastik gula); atau wadah plastik untuk makanan atau yang bisa dimasukkan dalam
microwave, wadah melamin, gelas, cangkir keramik. Jangan masukkan dalam gelas
plastik minuman kemasan maupun plastik styrofoam. Beri tanggal dan jam pada
masing-masing wadah. Dinginkan dalam refrigerator (kulkas). (Dewi Yamina, 2011)
Lamanya hasil pompa/peras disimpan tergantung dari tempat. ASI pompa atau peras
pada suhu ruangan, jika ruangan tidak ber-AC, disarankan tidak lebih dari 4 jam. Jika
ruangan ber-AC, bisa sampai 6 jam. Dalam 4 jam ke depan ASI hasil pompa/ peras
tidak akan diberikan pada bayi, maka segeralah simpan di lemari es ASI ini bisa
bertahan sampai 8 (delapan) hari dalam suhu lemari es, jika ditempatkan dalam
compartment yang terpisah dari bahan makanan lain yg ada di lemari es tsb.
ASI hasil pompa/perasan dapat juga disimpan dalam freezer biasa sampai 3(bulan)
lamanya. Namun Ibu jangan menyimpan ASI ini di bagian pintu freezer, karena bagian
ini yang mengalami perubahan dan variasi suhu udara terbesar. ASI hasil pompa/perasan
bahkan dapat disimpan sampai dengan 6 (enam) bulan di dalamnya. (Kompas, 2011)

CARA MENGENDONG DAN POSISI MENYUSUI YANG BAIK DAN BENAR


Beberapa posisi memberikan asi :

1. Posisi menggendong atau cradle position


Letakkan kepala bayi di lekuk lengan. Pegang badan dan bokong bayi dengan
tangan dan lengan anda. Bayi berbaring menghadap anda. Payudara berada di
depan muka bayi. Letakkan tangan bayi yang satu di belakang tubuh anda
seperti posisi merangkul.
2. Posisi memegang kepala atau football position\
Dengan cara meletakkan (menyelipkan bayi pada lengan dan memegang badan
bayi dengan lengan bawah seperti memegang bola football dengan kepala bayi
berada pada tangan anda. Ini adalah posisi baik untuk ibu yang melahirkan
dengan operasi Caesar atau bayi yang kecil. Posisi ini akan mengurangi tekanan
pada bagian perut.
3. Posisi miring atau lie on your side
Posisi tubuh ibu miring ke satu sisi dengan bayi menghadap ibu (berhadapan).
Anda dapat menggunakan beberapa bantal untuk menyokong kepala dan pundak
anda. Posisi ini baik untuk ibu setelah roses persalinan dengan operasi Caesar
atau yang masih sulit duduk.

Anda mungkin juga menyukai