Anda di halaman 1dari 7

TUGAS KLIPPING

PBB dari Pusat ke Daerah Kediri


Mata Kuliah Pengantar Perpajakan

Oleh :

Kelompok 5

Adinda S (1650

Mawaddah (

Taufik D

Yesica Manna Sari ( 165030400111014 )


Wajib Pajak Di Kediri Diharapkan Segera
Melunasi PBB-P2 2016
Ditulis Oleh Soerabaia Newsweek
Jumat, 18 Maret 2016

KEDIRI - Pajak Daerah merupakan kontribusi wajib kepada daerah yang terutang oleh orang
pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasar undang-undang, dengan tidak mendapat
imbalan secara langsung dan digunakan untuk keperluan daerah bagi sebesar-besarnya
kemakmuran rakyat.

Salah satu Pajak Daerah adalah Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan (PBB-P2)
yang bisa diartikan pajak atas bumi dan/atau bangunan yang dimiliki, dikuasai, dan/atau
dimanfaatkan oleh orang pribadi atau Badan, kecuali kawasan yang digunakan untuk kegiatan
usaha perkebunan, perhutanan, dan pertambangan.

Sementara itu, dasar hukumnya sudah jelas mulai dari UU Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak
Daerah dan Retribusi Daerah; Perda Kab. Kediri Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pajak Daerah;
Perda Kab. Kediri Nomor 7 Tahun 2011 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dispenda; Perbup Kediri
Nomor 27 Tahun 2011 tentang Penjabaran Tugas dan Fungsi Dispenda Kab. Kediri; Perbup Kediri
Nomor 36 Tahun 2012 tentang Juklak PBB-P2 di Kab. Kediri dan lain sebagainya.

Kemudian, untuk Objek PBB-P2 yang termasuk pengertian bangunan adalah Jalan lingkungan yang
terletak dalam satu kompleks bangunan seperti hotel, pabrik dan emplasemennya yang
merupakan suatu kesatuan dengan kompleks bangunan tersebut; Jalan tol; Kolam renang; Pagar
mewah; Tempat olahraga; Galangan kapal, dermaga; Taman mewah; Tempat penampungan/kilang
minyak, air dan gas, pipa minyak; dan Menara.

Selanjutnya, Dasar pengenaan PBB-P2 adalah Nilai Jual Objek Pajak (NJOP) Tanah dan NJOP
Bangunan. Tarif Pajak Bumi dan Bangunan ditetapkan sebesar 0,1% (nol koma satu persen) untuk
NJOP sampai dengan Rp. 1.000.000.000,00 (satu milyar rupiah) dan untuk NJOP diatas Rp.
1.000.000.000,00 (satu milyar rupiah) ditetapkan sebesar 0,2% (nol koma dua persen). Besarnya
pajak terutang dihitung dengan cara mengalikan tarif pajak dengan dasar pengenaan setelah
dikurangi Nilai Jual Objek Pajak Tidak Kena Pajak (NJOPTKP).

Wajib Pajak bisa melakukan pembayaran PBB-P2 dibeberapa Tempat Pembayaran (TP).
Pembayaran PBB-P2 di Kabupaten Kediri dilaksanakan secara online sehingga pembayaran dapat
dilakukan melalui Kantor Kecamatan se-Kabupaten Kediri; Bank Jatim (Kantor Kas Pembantu dan
Payment Point Bank Jatim se-Kabupaten Kediri, ATM Bank Jatim); Bank Jatim se-Indonesia.

Pemerintah Kabupaten Kediri melalui Dinas Pendapatan Daerah (Dispenda) mengucapkan terima
kasih kepada wajib pajak yang telah melunasi pajak PBB-P2, dan bagi wajib pajak yang belum
membayar setelah menerima Surat Pemberitahuan Pajak Terutang (SPPT) diharap segera
melunasinya karena pembayaran pajak sangat membantu percepatan pembangunan di Kabupaten
Kediri.

Ulasan :
Heboh, Wali Murid di Kediri Ambil Rapor Wajib
Lunas Bayar PBB
Minggu, 12 Juni 2016 05:18 WIB

TRIBUNNEWS.COM, KEDIRI - Sejumlah orangtua wali murid di Kecamatan Pare,


Kabupaten Kediri mempertanyakan kebijakan pihak sekolah untuk pengambilan
rapor.Karena pengambilan rapor harus disertai bukti lunas pembayaran Pajak Bumi dan
Bangunan (PBB) 2016. Padahal antara urusan pengambilan rapor sekolah dengan
masalah pembayaran PBB tidak saling berkaitan.

Ketentuan itu seperti tertuang dalam surat undangan salah satu sekolah SMPN di Pare
yang mendatangkan wali murid untuk mengambil rapor anaknya.

Karena salah satu syaratnya mengambil rapor harus membawa bukti pelunasan PBB
2016.

Salah satu orangtua wali murid mengaku harus membayar PBB lebih dulu sebelum
mendatangi undangan pengambilan rapor anaknya.

"Baru kali ini ada aturan bayar PBB untuk ambil rapor," ungkap Edi (40) salah satu wali
murid kepada Surya, Sabtu (11/6/2016).

Edi mengaku kebijakan membawa bukti lunas PBB sangat aneh jika disangkut pautkan
dengan pengambilan rapor. Karena urusan pendidikan sekolah anak dengan pembayaran
PBB tidak saling berkaitan.

Ulasan :

Kebijakan membawa bukti lunas PBB untuk mengambil rapor menurut kami kurang tepat,
karena urusan pendidikan sekolah anak dengan pembayaran PBB tidak saling berkaitan.
Pemerintah daerah diharapkan menggunakan cara lain yang lebih tepat untuk meningkatkan
pembayaran PBB oleh wajib pajak.

Penyerahan SPPT-PBB-P2 Tahun 2016 Kabupaten Kediri


Ditulis oleh Kedirikab.go.id | Rabu, 27 Januari 2016

Pemerintah Kabupaten Kediri melalui Dinas Pendapatan Daerah melaksanakan


penyerahan Surat Pemberitahuan Pajak Terhutang (SPPT) Pajak Bumi dan Bangunan
Perkotaan dan Pedesaan (PBB-P2) kepada seluruh Camat Se-Kabupaten Kediri. Kegiatan
ini dilaksanakan di Pendopo Kabupaten Kediri, Rabu (27/1).

SPPT tahun 2016 diserahkan langsung oleh Penjabat Bupati Kediri, Dr. Idrus, MSi,
kepada Camat Se-Kabupaten Kediri. Hadir pula dalam acara tersebut semua Kepala Desa
Se-Kabupaten Kediri, perwakilan Bank Jatim, dan Kepala SKPD serta Dinas terkait.

Plt. Kepala Dinas Pendapatan Daerah (Dispenda) Kabupaten Daerah, Syaifudin Zuchri,
mengatakan pendapatan PBB P2 Kabupaten Kediri tahun 2016 ditarget sebesar Rp.
66.158.886.906,- dengan jumlah surat SPPT yang diterbitkan sebanyak 802.304 lembar.
Jumlah ini naik dari tahun 2015. Dikarenakan ada perubahan Nilai Jual Obyek Pajak
(NJOP) misal pada perusahaan adanya penambahan bangunan. Juga penyesuaian NJOP
dibeberapa wilayah utamanya pada persawahan. Jelas Zuchri.

Penjabat
Bupati
Kediri, Dr.
Idrus, MSi,

mengatakan pendapatan PBB merupakan komponen penting dalam pendapatan daerah


demi pembangunan Kabupaten Kediri. Oleh sebab itu dirinya berpesan agar SPPT-PBB-P2
segera didistribusikan kepada wajib pajak.

Jatuh tempo pemungutan PBB P2 adalah 31 Juli 2016. Saya berharap seluruh pihak baik
kecamatan, kelurahan dan tim intensifikasi PBB dapat bekerja sama dan mendorong
warga segera melunasi kewajiban PBB tanpa menunda hingga jatuh tempo. Demi
keberlangsungan pembangunan Kabupaten Kediri. Jelas PJ Bupati.

Ulasan :
Diharapkan pemungutan PBB ditingkatkan, baik pelayanan maupun sumber daya
manusianya. Sehingga perbaikan yang dilakukan dapat dirasakan langsung oleh wajib pajak,
yang menimbulkan dampak positif kepada masyarakat untuk membayar kewajiban PBB
segera.

Bulan Panutan Pembayaran PBB


Ditulis oleh Kedirikab.go.id | Selasa , 22 Maret 2016

Dalam rangka menyambut bulan panutan pembayaran Pajak Bumi dan Bangunan (PBB)
tahun 2016, Pemerintah Kota Kediri kembali menggelar acara bulan panutan
pembayaran PBB dan launching pembayaran PBB online di Halaman Kantor Dinas
Pendapatan Kota Kediri, Selasa, (22/3).

Dalam laporannya Kepala Dinas Pendapatan Kota Kediri Ir. Hadi Wahjono, MM
mengatakan, Tujuan diselenggarakan Bulan Panutan PBB Tahun 2016, antara lain
memberi contoh/panutan kepada warga masyarakat Kota Kediri khususnya para wajib
Pajak Bumi dan Bangunan agar segera membayar PBB tanpa menunggu tanggal jatuh
tempo.

Hadi menambahkan, bulan panutan PBB ini mempercepat penerimaan Pajak Bumi dan
Bangunan ke kas daerah Kota Kediri dan meningkatkan kesadaran warga Kota Kediri
dalam membayar Pajak.

Dalam kesempatan yang sama, dihadapan Wajib Pajak, Walikota Kediri Abdullah Abu
Bakar mengatakan, potensi pajak bumi dan bangunan di Kota cukup besar dalam
menyokong sumber pendapatan asli daerah kota kediri. Penerimaan Asli Daerah ( PAD )
dari sektor pajak sebesar Rp. 70,5 milyar dari pajak bumi dan bangunan sebesar
Rp.20,8 milyar atau sekitar 30 %.

Orang nomor satu di Kota Kediri ini menyambut positif langkah-langkah yang telah
dilakukan Dinas Pendapatan yang telah melakukan teobosan-terobosan kemudahan
dalam melayani pembayaran Pajak Bumi dan Bangunan. Diantaranya pembayaran PBB
secara online diseluruh kantor kelurahan, adanya mobil keliling online yang melayani
warga yang jauh dari kantor kelurahan baik pagi hari maupun sore hari, pembayaran di
Car Free Day maupun melalui ATM.

Ulasan :

Menurut kami Bulan Panutan ini sangat bagus untuk memotivasi wajib pajak bumi dan
bangunan memiliki kesadaran dalam membayar PBB lebih awal tanpa menunggu tanggal
jatuh tempo, sehingga penerimaan daerah dari sektor PBB dapat segera masuk dalam kas
daerah dan mencapai target, serta mengurangi/meminimalisir adanya piutang PBB.

Anda mungkin juga menyukai