Anda di halaman 1dari 4

MODEL ENDAPAN BIJIH GUNUNG GRASBERG (PAPUA)

Endapan Mineral Grassberg

Tubuh-tubuh bijih terdapat pada dan di sekitar dua tubuh-tubuh instrusi utama batuan
beku yaitu monzodiorit Grasberg dan diorit Ertsberg. Batuan-batuan induk untuk tubuh-tubuh
bijih tersebut terdiri dari batuan-batuan karbonatan maupun klastik yang diterobos oleh
batuan beku berkomposisi monzonitik dan dioritik yang membentuk punggungan bukit dan
sisi atas rangkaian Pegunungan Sudirman. Tubuh-tubuh bijih Grasberg dan ESZ, terdapat
pada batuan beku sebagai batuan induk, hadir dalam bentuk urat-urat (vein stockworks) dan
diseminasi sulfida tembaga yang didominasi oleh mineral chalcopirit dan sejumlah kecil
berupa bornit. Tubuh-tubuh bijih yang berinduk pada batuan sedimen terjadi pada batuan
ubahan skarn yang kaya akan unsur magnetit dan magnesium serta kalsium, yang mana lokasi
keterdapatannya dan orientasinya sangat dikontrol oleh patahan-patahan besar (major faults)
dan oleh komposisi kimia batuan-batuan karbonat di sekitar tubuh-tubuh instrusi tersebut.
Mineralisasi tembaga pada batuan ubahan skarn tersebut didominasi oleh mineral chalcopirit,
akan tetapi konsentrasi setempat dari mineral sulfida bornit yang cukup banyak juga kadang
terjadi. Mineral emas terdapat secara merata disemua tubuh bijih dalam jumlah yang
beragam. Di beberapa tempat konsentrasinya cukup banyak, kehadirannya jarang bisa dilihat
dengan mata telanjang. Konsentrasi emas tersebut lazim terjadi sebagai inklusi di dalam
mineral sulfida tembaga, sedangkan pada beberapa tubuh bijih konsentrasi emas berkaitan
erat dengan keterdapatan mineral pirit.
Penetitian endapan bijih di daerah Grasberg Tembagapura Irian Jaya yang didasarkan
pada analisa petrografi dan mikroskopi bijih terhadap 23 contoh batuan bor inti Grs 37-44.
Hasil penelitian menunjukan bahwa endapan bijih yang terbentuk menyebar dan mengisi
rongga batuan berupa jalinan urat kuarsa membentuk struktur stockwork. Mineralisasi
terutama terbentuk pada batuan induk diorit dengan zonasi ubahan kuarsa - K-felspar - biotit
(ubahan potasik); epidot-karbonat-serisit (ubahan propilitik) dan gipsum-anhidrit ( ubahan
argilik). Paragenesa mineral bijih terdiri dari magnetik, hematit, arsenopirit, sfalerit, pirit,
emas, kalkopirit, digenit, bornit, kalkosit dan kovelit dengan kadar yang berkurang dari
bagian tengah ke arah luar dari bor inti. Atas dasar asosiasi mineral tekstur dan struktur bijih
serta zonasi ubahan dan data literatur diperkirakan endapan bijih di daerah penelitian
merupakan endapan bijih tipe tembaga porfiri yang membawa emas yang terjadi karena
pengaruh larutan hidrotermal.
Cebakan bijih tembaga Grasberg terbentuk pada batuan terobosan yang menembus batuan
samping batugamping. Mineral sulfida yang terkandung dalam cebakan bijih tembaga porfiri
Cu Au Grasberg, terdiri dari bornit (Cu5FeS4), kalkosit (Cu2S), kalkopirit (CuFeS2),
digenit (Cu9S5), dan pirit (FeS2). Sedangkan emas (Au) umumnya terdapat sebagai inklusi di
dalam mineral sulfida tembaga, dengan konsentrasi emas yang tinggi ditunjukkan oleh
kehadiran mineral pirit. Grasberg masih mengandung cadangan sekitar 1.109 juta ton bijih
dengan kadar 1,02% Cu, 1,19 ppm Au, dan 3 ppm Ag.
Kesimpulan
Tubuh-tubuh bijih terdapat pada dan di sekitar dua tubuh-tubuh instrusi utama batuan
beku yaitu monzodiorit Grasberg dan diorit Ertsberg dengan cebakan bijih tembaga Grasberg
terbentuk pada batuan terobosan yang menembus batuan samping batugamping.
Zonasi alterasi terdiri dari kuarsa - K-felspar - biotit (ubahan potasik); epidot-karbonat-
serisit (ubahan propilitik) dan gipsum-anhidrit ( ubahan argilik).
Paragenesa mineral bijih terdiri dari magnetik, hematit, arsenopirit, sfalerit, pirit, emas,
kalkopirit, digenit, bornit, kalkosit dan kovelit dengan kadar yang berkurang dari bagian
tengah ke arah luar dari bor inti.
TUGAS

MODEL CEBAKAN BIJIH


(Model Cebakan Bijih PT.FREEPORT)

OLEH :
ANDI AGUSDAR
F1B3 14 018

JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN


FAKULTAS ILMU DAN TEKNOLOGI KEBUMIAN
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2017
TUGAS

MODEL CEBAKAN BIJIH


(Model Cebakan Bijih PT.FREEPORT)

OLEH :
AMBANG RAMADHAN
F1B3 14 020

JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN


FAKULTAS ILMU DAN TEKNOLOGI KEBUMIAN
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2017

Anda mungkin juga menyukai