Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH MATERIAL TEKNIK

POLIMER BERDASARKAN SIFAT THERMAL

OLEH:
ADI PUTRA SIMANJUNTAK
160401064

PROGRAM STUDI SARJANA


DEPARTEMEN TEKNIK MESIN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2016/2017
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas
berkat dan kasih- NYA, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang
berjudul POLIMER BERDASARKAN SIFAT THERMAL tepat pada
waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini untuk memenuhi tugas
perkuliahan mata kuliah Material Teknik. Penulis menyampaikan terima kasih
kepada semua pihak yang telah berbagi pengetahuan seputar diagram fasa.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh
karena itu dengan segala kerendahan hati, penulis mengharapkan kritik maupun
saran yang membangun untuk perbaikan makalah ini.
Akhir kata, penulis berharap dapat memberikan sumbangan yang
bermanfaat bagi pembacanya.

Medan, 15 Desember 2016

Adi Putra S

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................................ii
DAFTAR GAMBAR..............................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
1.1. Latar Belakang..........................................................................................1
1.2. Ruang Lingkup Penelitian.........................................................................1
1.3. Tujuan dan Manfaat...................................................................................1
BAB II ISI...............................................................................................................2
2.1. Landasan Teori..........................................................................................2
2.2. Ulasan Materi............................................................................................3
2.2.1. Polimer Termoplastik..............................................................................3
2.2.2. Polimer Termosetting..............................................................................6
2.2.3. Metode Pembuatan Polimer....................................................................8
BAB III PENUTUP................................................................................................9
5.1.Kesimpulan.....................................................................................................9
5.2. Saran..............................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................10

ii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.2. 1 Polietilena.........................................................................................7
Gambar 2.2. 2 Polivinilklorida.................................................................................7
Gambar 2.2. 3 Polipropena......................................................................................8
Gambar 2.2. 4 Polistirena.........................................................................................9
Gambar 2.2. 5 Bakelit............................................................................................10

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering menggunakan berbagai
bahan kimia. Sebagian besar dari masyarakat tidak menyadari akan bahaya
dari bahan-bahan kimia tersebut, bahan kimia yang banyak digunakan di
dalam kehidupan sehari-hari memang tidak memberikan akibat secara
langsung dan cepat namun, membutuhkan waktu lama. Bahan kimia ini
juga kurang dipahami dalam hal penanggulangan limbah atau
pengolahannya.
Polimer adalah salah satu material yang dapat dibentuk dari proses
kimia atau fisika. Polimer meliputi plastik, karet, serat, dan nilon.
Beberapa senyawa penting dalam tubuh makhluk hidup, yaitu karbohidrat
(polisakarida), protein, dan asam nukleat, juga merupakan polimer.

1.2. Ruang Lingkup Penelitian


Penelitian ini akan mencakup penggolongan polimer brdasarkan
sifat tahan panas. Dalam makalah ini akan dijelaskan definisi masing-
masing material serta pembentukannya dan juga aplikasinya dalam
kehidupan sehari-hari.

1.3. Tujuan dan Manfaat


Tujuan pembuatan makalah ini adalah :
1. Untuk memenuhi tugas mata kuliah material teknik.
Manfaat :
1. Mengetahui jenis-jenis polimer berdasarkan sifat tahan panas.
2. Mengetahui tahapan dalam pembentukan polimer.
3. Mengetahui aplikasi polimer dalam kehidupan sehari-hari.

1
BAB II
ISI

2.1. Landasan Teori


Suatu molekul raksasa (makromolekul) yang terbentuk dari susunan
ulang molekul kecil yang terikat melalui ikatan kimia
disebut polimer (poly = banyak;mer = bagian). Suatu polimer akan
terbentuk bila seratus atau seribu unit molekul yang kecil (monomer),
saling berikatan dalam suatu rantai. Jenis-jenis monomer yang saling
berikatan membentuk suatu polimer terkadang sama atau berbeda. Sifat-
sifat polimer berbeda dari monomer-monomer yang menyusunnya.
1. Contoh Polimer
Teflon (politetra-fluoroetilena) yang berwujud padat dibuat bila
molekul-molekul gas tetra-fluoroetilena bereaksi membentuk rantai
panjang. Contoh lain, molekul-molekul gas etilena bereaksi membentuk
rantai panjang plastik polietilena yang ada pada kaleng susu. Vinil klorida,
propena, tetra-fluoroetilena, dan stirena. Monomer akrilonitril membentuk
polimer poliakrilonitril (PAN), yang dikenal dengan nama orlon, dan
digunakan sebagai karpet dan pakaian rajutan. Ikatan rangkap pada
karbon dalam monomer berubah menjadi ikatan tunggal, dan berikatan
dengan atom karbon lain membentuk polimer.
2. Struktur Polimer
Bila Anda ingin memahami struktur polimer, Anda dapat
mengidentifikasi monomer yang secara berulang-ulang menyusun polimer
tersebut. Karena polimer merupakan molekul yang besar, maka polimer
umumnya disajikan dengan menggambarkan hanya sebuah rantai. Sebuah
rantai yang digambarkan tadi harus mencakup paling tidak satu satuan
ulang yang lengkap.
Selulosa, merupakan komponen utama tumbuhan, suatu senyawa
organik yang kemungkinan sangat berlimpah di bumi. Bahan tumbuhan ini
ditemukan di dalam dinding sel buah-buahan dan sayuran, tidak dapat
dicerna oleh manusia. Selulosa yang melewati sistem pencernaan makanan
tidak diubah, namun digunakan sebagai serat makanan yang diterima

2
sistem pencerna makanan manusia dengan baik. Panjang molekul selulosa
berjarak dari beberapa ratus hingga beberapa ribu unit glukosa, tergantung
dari sumbernya.
Klasifikasi polimer salah satunya berdasarkan ketahanan terhadap
panas (termal). Klasifikasi polimer ini dibedakan menjadi dua, yaitu
polimer termoplastik dan polimer termoseting.

2.2. Ulasan Materi

2.2.1. Polimer Termoplastik

2.2.1.1. Uraian Polimer Termoplastik


Salah Polimer termoplastik adalah polimer yang mempunyai sifat
tidak tahan terhadap panas. Jika polimer jenis ini dipanaskan, maka akan
menjadi lunak dan didinginkan akan mengeras. Proses tersebut dapat
terjadi berulang kali, sehingga dapat dibentuk ulang dalam berbagai
bentuk melalui cetakan yang berbeda untuk mendapatkan produk polimer
yang baru.
Polimer yang termasuk polimer termoplastik adalah jenis polimer
plastik. Jenis plastik ini tidak memiliki ikatan silang antar rantai
polimernya, melainkan dengan struktur molekul linear atau bercabang.

2.2.1.2. Sifat Khusus Polimer Termoplastik


- Tidak tahan terhadap panas.
- Jika dipanaskan akan melunak.
- Jika didinginkan akan mengeras.
- Mudah untuk diregangkan.
- Fleksibel.
- Titik leleh rendah.
- Dapat dibentuk ulang (daur ulang).
- Mudah larut dalam pelarut yang sesuai.
- Memiliki struktur molekul linear/bercabang.

3
2.2.1.3. Manfaat Polimer Termoplastik
1. Polietilena (PE)
Botol plastik, mainan, bahan cetakan, ember, drum, pipa saluran,
isolasi kawat dan kabel, kantong plastik dan jas hujan.

Gambar 2.2. 1 Polietilena

2. Polivinilklorida (PVC)
Pipa air, pipa plastik, pipa kabel listrik, kulit sintetis, ubin plastik,
piringan hitam, bungkus makanan, sol sepatu, sarung tangan dan
botol detergen.

Gambar 2.2. 2 Polivinilklorida

4
3. Polipropena (PP)
Karung, tali, botol minuman, serat, bak air, insulator, kursi plastik,
alat-alat rumah sakit, komponen mesin cuci, pembungkus tekstil,
dan permadani.

Gambar 2.2. 3 Polipropena

5
4. Polistirena
Insulator, sol sepatu, penggaris, gantungan baju.

Gambar 2.2. 4 Polistirena

2.2.2. Polimer Termosetting

2.2.2.1. Uraian Polimer Termosetting


Kekerasan Polimer termoseting adalah polimer yang mempunyai
sifat tahan terhadap panas. Jika polimer ini dipanaskan, maka tidak dapat
meleleh. Sehingga tidak dapat dibentuk ulang kembali. Susunan polimer
ini bersifat permanen pada bentuk cetak pertama kali (pada saat
pembuatan). Bila polimer ini rusak/pecah, maka tidak dapat disambung
atau diperbaiki lagi.
Polimer termosetting memiliki ikatan ikatan silang yang mudah
dibentuk pada waktu dipanaskan. Hal ini membuat polimer menjadi kaku
dan keras. Semakin banyak ikatan silang pada polimer ini, maka semakin
kaku dan mudah patah. Bila polimer ini dipanaskan untuk kedua kalinya,
maka akan menyebabkan rusak atau lepasnya ikatan silang antar rantai
polimer.

6
2.2.2.2. Sifat Khusus Polimer Termosetting
- Keras dan kaku (tidak fleksibel)
- Jika dipanaskan akan mengeras.
- Tidak dapat dibentuk ulang (sukar didaur ulang).
- Tidak dapat larut dalam pelarut apapun.
- Jika dipanaskan akan meleleh.
- Tahan terhadap asam basa.
- Mempunyai ikatan silang antarrantai molekul.

2.2.2.3. Manfaat Polimer Termosetting


1. Bakelit
Asbak, fitting lampu listrik, steker listrik, peralatan
fotografi, radio, perekat plywood.2.2.2.4. Metode
Indentansi

Gambar 2.2. 5 Bakelit

7
2.2.3. Metode Pembuatan Polimer
Metode pembuatan polimer melalui polimerisasi kondensasi dan adisi.
1. Polimerisasi kondensasi adalah polimerisasi yang disertai dengan
pembentukan molekul air (H2O). Sebagian dari molekul monomer tidak
termasuk dalam polimer akhir.
2. Polimerisasi adisi adalah polimerisasi yang di sertai dengan pemutusan
ikatan rangkap diikuti oleh adisi monomer. Monomer mengadisi monomer
lain sehingga produk polimer mengandung semua atom yang ada pada
monomer awal.

8
BAB III
PENUTUP

5.1.Kesimpulan
Setelah menyelesaikan pembuatan makalah diagram fasa maka dari
pengamatan yang dilakukan penulis, dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Polimer adalah molekul besar yang terbentuk dari unit-unit berulang
sederhana yang bergabung dengan ikatan kovalen.
2. Beberapa polimer penting, yaitu polietena, polipropena, polivinil
klorida (PVC), teflon, polistirena, polivinil alkohol, dakron, nilon 66,
bakelit, flexiglass, orlon dan karet alam.
3. Polier berdasarkan sifat thermal dapat digolongkan menjadi
termoplastik dan termosetting.

5.2. Saran
Penulisan makalah mengenai logam ini sepenuhnya tidak sempurna. Oleh
karena itu dibutuhkan saran untuk menyempurnakan sistem tersebut.

Dalam kesempatan ini penulis ingin menyampaikan saran sebagai berikut:

1. Sebaiknnya dibahas lagi lebih banyak mengenai masing masing


aplikasi dari polimer.
2. Disarankan untuk membahas proses pembentukan polimer.

9
DAFTAR PUSTAKA

1. http://hadirwong.blogspot.co.id/2011/04/penggolongan-polimer.html.
2. http://polimer-kimia-iroend.blogspot.co.id/2015/01/makalah-tentang-
polimer-by-basirun.html.
3. http://saintis-muslim.blogspot.co.id/2011/09/pembagian-polimer-
berdasarkan.html.

10

Anda mungkin juga menyukai