KAJIAN PUSTAKA
2.1.1 Pertanian
lazim disebut hortikultura ini cukup mantap. Produksi tanaman pangan dapat
kemudahan mendapatkan sarana produksi, harga jual serta teknologi dan sarana
pertanian menuju lahan industri terutama bagi industri berat dan bukan agro-
10
11
industry, sehingga rasio produktifitas antara sektor pertanian dan industri semakin
kecil. Penurunan rasio tersebut mempunyai arti bahwa kelangkaan lahan dapat
pusat, namun tidak sedikit pula kerugiannya, mengingat kondisi negara Indonesia
serta berbagai pihak. Oleh karena itu peranan para petani sabagai pelaku usaha
pedesaan. Provinsi Bali, sebagai salah satu provinsi di Indonesia yang terkenal
dengan keindahan alam dan budayanya, juga memiliki potensi yang cukup besar
meningkatkan jumlah dan jenis peluang kerja dengan memanfaatkan sumber daya
2) Kesejahteraan Masyarakat
2005).
dalam UUD 1945, kesejahteraan sosial menjadi judul khusus Bab XIV yang
kepedulian negara terhadap kelompok lemah (fakir miskin dan anak terlantar)
serta sistem jaminan sosial. Ini berarti, kesejahteraan sosial sebenarnya merupakan
Jadi kalau mau jujur, sejatinya Negara Indonesia adalah negara yang menganut
kesejahteraan. Model ini menekankan bahwa negara harus tetap ambil bagian
Kesejahteraan sosial juga berarti sebuah sistem yang meliputi program dan
IPM menjadi salah satu indikator pembangunan yang penting. Secara konseptual
IPM adalah indeks komposit yang dihitung sebagai rata-rata dari indeks harapan
hidup, indeks pendidikan (melek huruf dan rata-rata lama sekolah) dan indeks
14
standar hidup layak. IPM juga digunakan sebagai salah satu petunjuk untuk
melihat apakah arah pembangunan yang telah dilaksanakan sesuai dengan yang
NKRI yang telah meletakan dasar-dasar tata kelola dan kehidupan bernegara,
berawal dari bentuk negara sampai kepada kesejahteraan sosial, sesuai diatur
dalam pasal 28 ayat (1) UUD 1945 yang berbunyi Setiap orang berhak untuk
hidup sejahtera lahir bathin, bertempat tinggal, dan mendapatkan hidup yang baik
dan sehat serta berhak memperoleh layanan kesehatan. Secara substansi jelas
bahwa setiap orang berhak hidup sejahtera, secara fisik dan bathin, kebutuhan
psikologinya. Dan yang tidak kalah penting adalah hal untuk mendapat suatu
lingkungan hidup yang baik, sehat bersih, nyaman dan layak. Landasan itulah
sebenarnya yang harus dipegang teguh dan dipedomani oleh pemerintah selaku
hal mutlak dari persoalan mendasar, yaitu keadilan ( BPS, 2011). Keberhasilan
pembangunan ekonomi tidak saja dapat dilihat dari pertumbuhannya tetapi harus
keberhasilan pembangunan manusia yang tercermin dari penduduk yang sehat dan
dengan menggunakan HDI telah dilakukan di Indonesia sejak tahun 1993 (BPS,
2011).
melancarkan air seni. Selain lezat diolah menjadi beragam masakan, asparagus
juga mempunyai kandungan gizi yang sangat baik. Beragam mineral, kalsium,
potassium, vitamin A, D juga E ada di dalamnya. Sayuran ini juga rendah kalor
dan mengandung serat (dietary fiber) sangat tinggi. Serat dalam asparagus mampu
membuang sisa iuretic dalam tubuh. Zat aktif lain dipercaya meningkatkan
pembuluh darah. Sangat baik dikonsumsi bagi anda yang berjerawat, penderita
16
eksim, gangguan ginjal dan prostat. Dalam asparagus juga terkandung sifat iuretic
nabati, sangat rendah kalori, tidak mengandung lemak atau kolesterol, serta
mengandung sangat sedikit natrium. Tumbuhan ini juga merupakan sumber rutin,
Budidaya yang dilakukan juga tidak sulit untuk dipraktekkan. Langkah dalam
1) Jenis-jenis Asparagus
a. Asparagus putih
b. Asparagus hijau
Asparagus hijau dipanen dari rebung yang sudah tersembul dari tanah dan
2) Syarat tumbuh
dan tanah untuk bertanam. Suhu yang paling sesuai untuk membudidayakan
lambat dan pada suhu tinggi menyebabkan rebung dan permukaan kulitnya
mengandung banyak serat. Ujung rebung menjadi mudah mekar dan kualitas
dataran dapat tumbuh sepanjang tahun. Sedangkan untuk kondisi tanah, harus
dipilih tanah dengan lapisan dalam dan mengandung bahan organik dengan
3) Persiapan lahan
berlangsung, lahan yang akan ditanami asparagus dibajak dalam dan merata.
Lalu dibuat alur dengan kedalaman 30 cm dan lebar alur 40 cm, dengan jarak
antar alur 110 cm. Awal tanam menggunakan pupuk kandang 2-3 ton dengan
4) Penyemaian
jaringan, anakan yang berasal dari tunas maupun setek, serta secara generatif
dari biji. Dari ke tiga asal bibit tersebut, bibit yang paling baik yang berasal
dari biji (benih). Benih asparagus yang digunakan berasal dari Taiwan. Harga
benih Asparagus hijau mencapai 2,5 juta rupiah untuk setiap 800 gram-nya.
Dalam luasan 500 m2 lahan memerlukan 30gr atau sekitar 1000 biji.
18
6 tahap, yaitu.
a) Persemaian
b) Perendaman benih
Bibit biasanya akan direndam dengan air bersuhu 270C 1-2 hari dan bibit
c) Semai benih
d) Perawatan persemaian
e) Pemupukan
19
susulan urea.
akan dipindahkan adalah bibit yang sehat; bibit yang dicabut harus segera
5) Penanaman
tanah. Penanaman biasanya dilakukan pada akhir musim hujan karena akan
mempunyai tingkat hidup yang tinggi. Jarak tanam per alur adalah 150 x 30
cm. Pada luasan 500 m2 terdapat 32 alur, dengan panjang alur 9 m. Sehingga
populasi tanaman yang ada diperkirakan terdapat 928 pada luasan tersebut.
6) Pemeliharaan
induk. Saat panen batang induk tersebut dipertahankan, sedang rebung lainnya
dipanen. Hal ini dilakukan agar akar mendapatkan nutrisi yang mencukupi
a. Pembumbunan
musim hujan, parit diperdalam. Hal ini karena Asparagus tidak menyukai
genangan.
b. Penjarangan
c. Penyiangan
parit, ditunggu hingga air meresap sampai atas, kemudian sisa air dibuang.
untuk pengairan dilakukan dengan sistem irigasi masuk dari air sungai.
kemarau.
(2) Pupuk KCl : 20-30kg, diberikan setiap 2 bulan sekali selama musim
(3) Pupuk kandang/ kompos : 500 kg, diberikan setiap 4-5 bulan sekali.
pada tanaman asparagus tidak terlalu memiliki pengaruh yang berarti pada
asparagus adalah Eastern flower thrips. Penyakit ini bisa dijumpai pada
masa pertumbuhan terutama pada awal daun baru, khususnya pada saat
kekurangan air di awal musim kemarau. Pada kondisi yang kritis batang
Panen biasanya dilakukan pada pagi hari kurang dari jam 9. Rebung
asparagus hijau yang menyembul di pagi hari dipotong dengan pisau, setelah
panen gunakan kain yang basah atau diletakkan di bawah pohon untuk
a. Kriteria panen
Panen dilakukan dengan dua cara, yaitu mencabut dan memangkas atau
batang muda. Cara panen dengan memotong batang muda merupakan cara
yang lebih baik, karena cara tersebut tidak merusak sistem perakaran
tanaman yang dijadikan indukan. Panen dilakukan pada saat pagi hari.
kedua pada umur 5 bulan bisa dilakukan pemanenan dengan interval panen
2 hari sekali, untuk bulan keenam dapat dilakuakan pemanenan setiap hari.
150 kg. Panen pertama kurang lebih dihasilkan 40 kg, panen kedua
disimpan tegak dalam ember berisi air. Tinggi air dalam ember cukup 3
d. Grading
Berikut kriterianya.
tidak mekar.
mekar.
Luas lahan dapat diartikan sebagai lahan sawah dan lahan bukan sawah baik
yang digunakan dan tidak digunakan termasuk lahan yang sementara tidak
digunakan atau di usahakan (BPS Provinsi Bali, 2003). Pengertian atau definisi
1) Lahan Sawah adalah lahan pertanian yang berpetak petak dan dibatasi
pematang (galengan atau saluran) untuk menahan atau mengalirkan air yang
biasanya ditanami padi sawah tanpa memandang status tanah. Lahan sawah
(1) Lahan sawah irigasi teknis adalah lahan sawah yang memperoleh irigasi
dan irigasi teknis yaitu jaringan irigasi dimana saluran pemberi terpisah
dari saluran induk dan sekunder serta bangunan dipelihara dan di bangun
(2) Lahan Irigasi Setengah Teknis adalah lahan sawah yang memperoleh
irigasi dari irigasi setengah teknis, dimana dinas irigasi hanya menguasai
yang ada pada jaringan selanjutnya tidak diukur dan dikuasai oleh dinas
(3) Luas lahan tadah hujan adalah lahan yang irigasinya tergantung pada air
hujan.
(4) Lahan sawah pasang surut adalah lahan sawah yang irigasinya tergantung
(5) Lahan sawah lebak adalah lahan sawah yang irigasinya berasal dari rawa
lebak.
(6) Lahan sawah polder adalah lahan sawah yang terdapat di delta sungai
(7) Lahan sawah lainnya adalah lahan terkena rembesan rawa yang biasanya
ditanami padi-padian.
(8) Lahan sawah tidak tanam adalah lahan yang selama setahun ditanami
selain padi.
(9) Lahan sawah sementara tidak diusahakan adalah lahan yang tidak
diusahakan, karena alasan misalnya tidak ada tenaga lebih dari setahun
2) Bukan Lahan Sawah adalah semua lahan selain lahan sawah yang biasanya
sebagai berikut.
26
(1) Pekarangan atau tanah untuk bangunan dan halaman adalah tanah
(2) Tegal atau kebun adalah tanah kering yang ditanami tanaman musiman
atau tahunan dan letaknya terpisah dengan halaman sekitar rumah serta
(3) Ladang atau huma adalah tanah yang ditanami tanaman musiman,
pengembalaan ternak.
(5) Lahan yang sementara tidak diusahakan adalah tanah yang biasanya tidak
(6) Tanah hutan rakyat adalah tanah yang ditumbuhi kayu-kayuan termasuk
bambu baik yang tumbuh sendiri maupun yang sengaja ditanami seperti
(7) Hutan negara adalah tanah hutan yang berada di bawah pengawasan Dinas
vanili, kelapa, kopi, cengkeh, dan lain-lain diusahakan oleh rakyat atau
(9) Rawa-rawa adalah tanah yang tergenang air yang tidak dipergunakan
untuk sawah.
27
Tenaga Kerja merupakan penduduk yang berada dalam usia kerja. Menurut
UU No. 13 tahun 2003 Bab I pasal 1 ayat 2 disebutkan bahwa tenaga kerja adalah
setiap orang yang mampu melakukan pekerjaan guna menghasilkan barang dan
atau jasa baik untuk memenuhi kebutuhan sendiri maupun untuk masyarakat.
Secara garis besar penduduk suatu negara dibedakan menjadi dua kelompok, yaitu
tenaga kerja dan bukan tenaga kerja. Penduduk tergolong tenaga kerja jika
penduduk tersebut telah memasuki usia kerja. Batas usia kerja yang berlaku di
orang yang mampu bekerja disebut sebagai tenaga kerja. Ada banyak pendapat
mengenai usia dari para tenaga kerja ini, ada yang menyebutkan di atas 17 tahun
ada pula yang menyebutkan diatas 20 tahun, bahkan ada yang menyebutkan di
Menurut UU No.14 tahun 1969, tenaga kerja adalah tiap orang yang mampu
menghasilkan barang atau jasa untuk memenuhi kebutuhan masyarakat (pasal 1).
Jadi pengertian tenaga kerja menurut ketentuan ini meliputi tenaga kerja yang
bekerja di dalam maupun di luar hubungan kerja, dengan alat produksi utamanya
dalam proses produksi adalah tenaganya sendiri, baik tenaga fisik maupun pikiran.
28
pengertian. Pertama, tenaga kerja mengandung pengertian usaha kerja atau jasa
yang dapat diberikan dalam proses produksi. Dalam hal ini tenaga kerja
mencerminkan kualitas usaha yang diberikan oleh seseorang dalam waktu tertentu
untuk menghasilkan barang dan jasa. Kedua, tenaga kerja mencakup orang yang
mampu bekerja untuk memberikan jasa atau usaha kerja tersebut, mampu bekerja
masyarakat.
Menurut Mulyadi Subri (2002), tenaga kerja adalah penduduk dalam usia
kerja (15-64 tahun) yang dapat memproduksi barang dan jasa jika ada permintaan
terhadap mereka dan mereka mau berpartisipasi dalam aktivitas tersebut. Tenaga
yaitu.
1) Penganggur (open unemployment), yaitu orang yang sama sekali tidak bekerja
bukan angkatan kerja merupakan bagian dari penduduk bukan angkatan kerja
yang non aktif secara ekonomi. Mereka terdiri dari yang bersekolah,
tergantung pada orang lain karena lanjut usia, cacat, dalam penjara atau sakit
kronis.
2.1.5 Pelatihan
Kata pelatihan berasal dari kata : latih yang ditambah dengan awalan ke-,
pe, dan akhiran an yang artinya telah biasa (Poerwadarminta, 1986). Keadaan
telah biasa diperoleh seseorang setelah melalui proses belajar atau diajar. Latihan
diberikan awalan ke- dan akhiran an. Bermakna pemberian sifat pada kegiatan
dilakukan oleh suatu organisasi dan tidak dapat diabaikan, karena hal ini dapat
secara teratur akan dapat meningkatkan kemampuan dan keterampilan kerja yang
karena itu sangat masuk akal bila pendidikan dan pelatihan harus diperhatikan
secara serius.
sebagai berikut.
1) Memperbaiki kinerja.
bekerja.
Dari pendapat di atas, maka dapat diartikan bahwa tujuan pelatihan itu
secara efektif dan efisien. Jenis pelatihan menurut Simamora (2004), jenis-jenis
diri.
c) Membuat perusahaan menjadi tempat yang lebih baik untuk bekerja dan
hidup.
2.1.6 Produksi
Jadi produksi meliputi semua aktivitas menciptakan barang dan jasa (Gumbira dan
Dalam arti ekonomi, produksi adalah setiap usaha manusia untuk menciptakan
atau menambah guna suatu barang atau benda untuk memenuhi kebutuhan
pengertian bahwa guna atau manfaat suatu barang dapat diperbesar melalui suatu
33
penciptaan guna bentuk yaitu dengan menumbuhkan bibit sampai besar dan
pemeliharaan.
produksi seperti modal, tanah dan manajemen pertanian. Faktor produksi modal
sering diartikan sebagai uang atau keseluruhan nilai dari sumber-sumber ekonomi
non manusiawi (Mubyarto, 1994). Sering juga modal diartikan sebagai semua
barang dan jasa yang sudah di investasikan dalam bentuk bibit, obat-obatan, alat-
alat pertanian dan lain-lainnya sumbangan faktor produksi tanah dalam proses
yang menentukan tingkat kesuburan suatu jenis tanah. Faktor produksi yang tidak
2.1.7 Pendapatan
tangga. Selain pendapatan dari kerja, pekerja sering kali mendapatkan pendapatan
lain yang bukan merupakan balas jasa dari kerja, pendapatan bukan dari kerja ini
misalnya diperoleh dari pendidikan atau latihan dan bekerja di suatu lapangan
usaha dan dalam lingkungan usaha tertentu, maka diharapkan akan diperoleh
hal tersebut diatas maka dapat dikatakan bahwa pendapatan sesorang tergantung
34
pada ketrampilan di bidang tertentu yang dapat diperoleh dari pendidikan, latihan
Dalam mengukur kondisi ekonomi seseorang atau ramah tangga, salah satu
konsep pokok yang paling sering digunakan yaitu melalui tingkat pendapatan.
Pendapatan dapat menunjukkan seluruh uang atau seluruh material lainnya yang
dapat dicapai dari penggunaan kekayaan yang diterima oleh seseorang atau rumah
semua nilai produksi barang dan jasa akhir yang dapat dihasilkan dalam
periode tertentu.
keseluruhan balas jasa yang dapat di terima oleh pemilik faktor produksi
yaitu menggunakan pendekatan produksi, dimana produksi barang dan jasa yang
dihasilkan disini yaitu menghitung nilai produksi dari hasil panen petani pada
dalam proses produksi ataupun usaha tani dan usaha pertanian. Dalam usaha tani
misalnya pemilikan atau penguasaan lahan sempit sudah pasti kurang efisien
dibanding lahan yang lebih luas. Semakin sempit lahan usaha, semakin tidak
efisien usaha tani yang dilakukan kecuali usaha tani dijalankan dengan tertib.
Penggunaan masukan akan semakin efisien bila luas lahan yang dikuasai semakin
besar.
Adapun yang mempengaruhi pendapatan petani dilihat dari luas lahan yaitu
antara penggarap lahan dan pemilik lahan, penggarap lahan dikenakan sewa atas
lahan yang digarap dan bagi pemilik lahan dikenakan pajak atas kepemilikan
lahannya.
a. sewa lahan
Pendapatan dari lahan oleh karenanya menentukan luas lahan yang akan
ditanami. Pendapatan dari lahan ini, seperti halnya yang diperoleh dari faktor-
memproduksi dan pada penawaran lahan yang tersedia. Akan tetapi, sewa yang
Bagi petani yang bukan merupakan pemilik lahan maka semakin luas
lahan yang akan ditanami maka akan menyebabkan sewa terhadap lahan
tinggi dan akan berefek pada menurunnya pendapatan. Teori ini diperkuat oleh
(Sicat dan Arndt, 1987) mengatakan karena sedikitnya lahan dan permintaan
rendah berarti sewa lahan tersebut juga rendah tapi permintaan lahan yang
pemungutan pajak atas lahan. Bila permintaan lahan tinggi karena kualitasnya
yang istimewa, seperti kesuburan yang luar biasa, atau mengandung bahan
tambang yang berharga seperti minyak bumi atau emas, atau berkat
dipajaki yang tidak dapat dibebankan selain kepada pemiliknya. Begitu juga
halnya dengan pajak tanah (lahan) dan pembebanannya. Pajak lahan dapat
dianggap sebagai salah satu cara mengurangi pendapatan pemilik lahan (Sicat
Hubungan luas lahan dengan pendapatan bahwa semakin luas lahan petani
maka pendapatannya juga akan meningkat. Hubungan antara luas lahan dengan
penghasilan petani. Lahan yang dikelola dengan baik tentunya akan memberikan
tenaga kerja pada lahan tersebut. Tenaga kerja adalah tiap orang yang mampu
pengertian tenaga kerja menurut ketentuan ini meliputi tenaga kerja yang bekerja
didalam maupun diluar hubungan kerja, dengan alat produksi utamanya dalam
proses produksi adalah tenaganya sendiri, baik tenaga fisik maupun pikiran. Akan
tetapi penyerapan jumlah tenaga kerja tentunya tidak berlebihan karena akan
693.810. Keadaan ini sesuai dengan yang diharapkan bahwa pelatihan akan
kedelai. Temuan ini sesuai dengan teori ekonomi manajerial dari Salvatore
(2007), yang menyatakan bahwa perbaikan manajerial pelaku bisnis akan dapat
al. (2011), bahwa petani kedelai peserta pelatihan pengelolaan tanaman terpadu
tidak dilatih.
38
untuk menghasilkan sejumlah output tertentu. Sasaran teori produksi adalah untuk
(Sudarman, 1986).
dengan biaya yang dikeluarkan (input). Hasil yang diterima petani pada saat
panen disebut produksi dan biaya yang dikeluarkan disebut biaya produksi
(Mubyarto, 1989).
rata output per unit dalam suatu periode. Output ditekankan pada unit-unit kualitas
konstan, sehingga dalam hal ini peningkatan produksi berarti peningkatan rata-
Bishop dan Toussaint dalam Ardi dkk (1992), menyatakan bahwa produksi
adalah suatu proses di mana beberapa barang dan jasa yang disebut input diubah
menjadi barang-barang dan jasa lain yang disebut output. Selanjutnya Teken
dalam Ardi dkk (1992), mengemukakan bahwa produksi adalah suatu proses atau
tindakan untuk menciptakan dan menambah dayaguna sumber daya (benda dan
39
jasa) baik kualitas dan kuantitasnya sehingga merupakan suatu komoditi yang
Menurut Prayitno dan Arsyad, (1987) ada empat sumber daya yang
c. Modal, meliputi modal tetap dan modal kerja untuk pembelian input variable;
Fungsi produksi adalah hubungan fisik antara variabel yang dijelaskan (Y)
dan variabel yang menjelaskan (X). Variabel yang dijelaskan biasanya berupa
output dan variabel yang menjelaskan biasanya berupa input. Fungsi produksi
sebagai berikut:
Y = f ( X1, X2 .. Xi Xn ) (2.1)
(Soekartawi, 2003 ).
membutuhkan berbagai macam faktor produksi seperti tenaga kerja, modal dan
sedangkan input yang lain tetap, maka fungsi produksi dianggap tunduk pada
suatu hukum yang disebut The Law of Diminishing Returns. Hukum ini
mengatakan bahwa Bila satu macam input penggunaannya terus ditambah sedang
input yang lain penggunaannya tidak berubah maka tambahan output yang
dihasilkan dari setiap tambahan satu unit input yang ditambahkan tadi mula-mula
Kalau hubungan antara output dan input variabel digambarkan dalam suatu
grafik maka akan didapat suatu kurva yang dinamakan kurva Total Physical
menunjukkan tingkat produksi total (Q) pada berbagai tingkat penggunaan input
Kurva lain dapat diturunkan dari kurva TPP, seperti kurva Marginal Physical
Product yang disingkat MPP dan kurva Average Physical Product disingkat APP.
tambahan TPP karena adanya tambahan penggunaan satu satuan input variabel.
dirubah.
kemungkinan kombinasi teknis antara dua input (variabel) yang terbuka bagi
menggambarkan gabungan tenaga kerja dan modal yang akan menghasilkan satu
tingkat produksi tertentu. Sedangkan menurut Miller dan Meiners (1997), kurva
Isoquant adalah sebuah kurva dalam ruang input (input space) yang
fisik dapat menghasilkan suatu tingkat output. Isoquant ini ditarik khusus untuk
tingkat output. Setiap titik pada kurva Isoquant tersebut melambangkan kombinasi
faktor produksi modal dan tenaga kerja dalam berbagai variasi yang selalu
Gambar 2.1.
42
Gambar 2.1
Kurva Produksi Sama (Isoquant)
curve konsumen, yaitu cembung ke arah origin, menurun dari kiri atas ke kanan
(3) Isoquant yang lebih tinggi menggambarkan output yang lebih besar.
Substitution).
dengan menggunakan sejumlah biaya tertentu. Untuk dapat membuat garis ongkos
sama, data yang diperlukan adalah harga faktor produksi yang digunakan, dan jumlah
uang yang tersedia untuk membeli faktor-faktor produksi tersebut (Sadono Sukirno,
Gambar 2.2
Menurut Miller dan Meiners (1997), kurva isocost atau garis isocost (isocost
line) adalah sebuah garis yang memuat titik-titik yang melambangkan total biaya
yang konstan.
Unit harga jasa tenaga kerja sebagai Px2 dan unit harga jasa modal sebagai
Px1. Px1 juga disebut nilai implisit per unit modal. Jika TC dibagi dengan tingkat
upah (Px2), akan diperoleh jumlah tenaga kerja maksimum yang dapat dikerahkan
oleh produsen yang bersangkutan dengan anggaran biaya yang tersedia (TC).
Jumlah tenaga kerja maksimum ini dilambangkan dengan X2. Sedangkan jika TC
44
dibagi dengan harga per unit modal (Px1), maka akan diperoleh jumlah modal
maksimum yang dapat digunakan oleh produsen, yang disimbulkan dengan X1.
Jika X2 dan X1 dihubungkan, terbentuklah sebuah garis dan garis ini yang
dinamakan isocost (X1, X2). Kurva isocost ini merupakan tempat kedudukan
titik-titik yang melambangkan kombinasi modal dan tenaga kerja yang bisa dibeli
c. Keseimbangan Produsen
sebagai alat analisis. Tujuan utama dari produsen melakukan aktivitas produksi
pada situasi persaingan yang amat sangat kompetitif di dalam pasar global
sekarang ini, adalah memproduksi sejumlah output tertentu sesuai permintaa pasar
titik singgung antara kurva isoquant dan kurva isocost. Pada titik singgung A ini
dari kurva isoquant (K/L) sama dengan slope dari kurva isocost (w/r). hal ini
berarti pula pada titik singgung B itu. Tingkat substitusi teknikal marginal
(MRTS) sama dengan rasio dari harga-harga input. Jadi titik keseimbangan
MPL/W = MPK/R
yang dihasilkan oleh perusahaan. Apabila demikian akan terdapat jalur perluasan
meminimumkan biaya untuk setiap tingkat output yang diproduksi dengan asumsi
Douglas atau tiga kemungkinan hasil skala (return to scale). Return to scale
merupakan output meningkat dengan proporsi yang lebih besar dari pada setiap
proporsi yang sama dan output meningkat dalam proporsi yang lebih kecil.
hasil yang meningkat atas skala produksi, kasus di mana output bertambah dengan
proporsi yang lebih besar dari pada input. Contohnya bahwa seorang petani yang
merubah penggunaan semua inputnya sebesar dua kali dari input semula dapat
hasil yang konstan atas skala produksi, bila semua input naik dalam proporsi yang
tertentu dan output yang diproduksi naik dalam proporsi yang tepat sama, jika
faktor produksi di dua kalikan maka output naik sebesar dua kalinya.
hasil yang semakin menurun atas skala produksi, kasus di mana output bertambah
dengan proporsi yang lebih kecil dari pada input atau seorang petani yang
47
menggunakan semua inputnya sebesar dua kali dari semula menghasilkan output
Sumber: https://www.google.co.id/webhp?ie=utf-8&oe=utf-8&gws_rd=cr&ei
Fungsi produksi Cobb Douglas adalah suatu fungsi atau persamaan yang
melibatkan dua variabel atau lebih. Variabel yang satu disebut dengan variabel
dependent, disisi kiri persamaan (Y) dan yang lain disebut variabel independent,
disisi kanan dari persamaan sebagai variabel (X). Untuk menjelaskan hubungan
antara Y dan X, peneliti memakai metode regresi yang dapat menjelaskan variasi
Q = b0X1b1X2b2 .. (2.7)
Keterangan :
Q = Output (dalam satuan)
X1,X2 = Input (dalam satuan)i
b0 = Konstanta
b1, b2 = Koefisien regresi input X1 dan X2
48
antara lain :
a. tidak ada nilai pengamatan yang bernilai nol. Sebab logaritma dari nol adalah
scale.
d. tiap faktor produksi Xi (i = 1,2) tersedia tak terbatas dalam pasar persaingan
sempurna/perfect competition;
e. perbedaan lokasi, yang dipengaruhi oleh factor alam seperti iklim sudah
2003).
hasil penjualan barang dan jasa yang dibebankan kepada langganan/mereka yang
arus, yaitu penciptaan barang dan jasa selama jarak waktu tertentu Definisi-
definisi diatas memperlihatkan bahwa ada dua konsep tentang pendapatan yaitu
sebagai berikut.
jasa serta penyaluran konsumen atau produsen lainnya, jadi pendekatan ini
kotor dan penerimaan bersih. Penerimaan kotor adalah penerimaan yang berasal
dari hasil penjualan output yaitu hasil perkalian antara jumlah produk dengan
harga jual pada satu satuan output. Secara matematis hal ini dapat dirumuskan
sebagai berikut.
TR = Q . P ... (2.8)
penjualan output setelah dikurangi biaya produksi total yang dikeluarkan. Untuk
() = TR TC ...(2.9)
50
Keterangan :
() = keuntungan (satuan mata uang)
TR = total pendapatan (satuan mata uang)
TC = total biaya (satuan mata uang)
sudah pernah dibuat, baik dalam bentuk tesis ataupun jurnal dari berbagai
yang memiliki tingkat kemiripan dengan penelitian ini, namun belum ada yang
menggunakan variabel dan judul yang persis sama. Beberapa penelitian terdahulu
diperoleh hasil sebagai berikut : Faktor-faktor produksi luas lahan dan pupuk
berpengaruh secara positif dan nyata terhadap pendapatan petani. Faktor produksi
bibit berpengaruh secara negatif dan signifikan terhadap produksi padi, sedangkan
Luas Lahan (X1), Jumlah Pekerja (X3), berpengaruh positif dan signifikan
tetapi pestisida pengaruhnya negatif. Waktu Kerja (X2), Pupuk (X4) dan Benih
51
tersebut terdapat pengaruh yang signifikan dari luas lahan, modal usaha, sistem
tanam terhadap pendapatan usahatani padi. Sedang variabel tenaga kerja, biaya
bibit dan biaya pupuk tidak berpengaruh signifikan terhadap pendapatan usaha
tani padi.
bahwa Modal Kerja (X1), Luas Lahan (X2), dan Tenaga Kerja (X3). Secara
Modal Kerja (X1) dan Tenaga Kerja (X2) tidak memberikan pengaruh yang nyata
terhadap produksi nenas sedangkan Luas Lahan (X2) berpengaruh nyata terhadap
produksi nenas.
adalah variable luas lahan, waktu jam kerja, pestisida, umur tanaman berpengaruh
benih dan tenaga kerja. Hal ini menunjukkan bahwa penambahan jumlah
Namun penambahan tenaga kerja akan menurunkan produksi padi. Hasil analisis
lebih dari 1, sehingga belum efisien secara alokatif. Agar penggunaan benih
Zain, 2012, tentang pengaruh biaya benih, biaya pupuk, biaya pestisida,
biaya tenaga kerja, serta biaya penyusutan alat dan penerimaan secara bersama
berdasarkan uji t secara parsial atau masing - masing variabel hanya variabel
penerimaan dan biaya tenaga kerja yang berpengaruh secara signifikan terhadap
pandapatan.
terhadap Kinerja Usahatani Kedelai di Jawa Timur dengan hasil bahwa pelatihan
telah berdampak positif terhadap produksi dan keuntungan dari usahatani kedelai,
usaha taninya di lahan sewa menunjukkan tingkat produksi dan keuntungan yang
53
Limi (2013), melakukan penelitian dengan hasil bahwa faktor produksi luas
langsung terhadap produksi kacang tanah dan produksi usahatani kacang tanah
pendapatan petani tebu. Variabel tersebut yaitu luas lahan, biaya tenaga kerja, dan
pendidikan, dan harga yang berpengaruh positif signifikan pada = 10% terhadap
berusahatani tidak berpengaruh nyata terhadap pendapatan petani padi sawah. Dan
27-3-2015).
54
Phahlevi, dengan temuan adalah: (1) Luas lahan, harga jual padi, dan jumlah
biaya usaha tani berpengaruh signifikan terhadap jumlah produksi (sig = 0,000),
artinya dengan meningkatnya luas lahan, harga jual padi, dan jumlah biaya usaha
tani maka produksi akan meningkat. (2) Luas lahan, harga jual padi dan jumlah
dengan meningkatnya luas lahan, harga jual padi, biaya usahatani dan jumlah
produksi maka pendapatan petani juga akan meningkat. Namun variabel Biaya
2015).
memiliki beberapa kesamaan antara lain mengenai topik dan permasalahan yang
akan dibahas, metodeloginya, serta beberapa alat analisis yang diangap relevan
untuk digunakan, tetapi yang membedakan adalah mengenai jenis tanaman yang
berbagai hasil penelitian tersebut dapat memberikan masukan dalam penelitian ini
dan secara eksplisit penelitian ini belum pernah dilakukan, meskipun secara
implisit studi kasus ini dapat ditemukan dalam beberapa hasil penelitian
sebelumnya.