It Pak Badri
It Pak Badri
PENDAHULUAN
Globalisasi adalah sebuah fenomena khusus dalam peradaban manusia yang bergerak
terus dalam masyarakat global dan merupakan bagian dari proses manusia global
itu.Kehadiran teknologi informasi dan teknologi komunikasi mempercepat akselerasi
proses globalisasi ini.globalisasi menyentuh seluruh aspek penting kehidupan.
Globalisasi menciptakan berbagai tantangan dan permasalahan baru yang harus di
jawab ,dipecahkan dalam upaya memanfaatkan globalisasi untuk kepentingan kehidupan.
globalisasi adalah proses dimana berbagai perstiwa ,keputusan dan kegiatan dibelahan
dunia yang dapat membawa konsekuensi pada setiap individu.
Pada dasarnya mahasiswa bukan lagi siswa, dia sudah maha artinya mahasiswa
dituntut untuk mampu menjadi subjek belajar bukan lagi objek belajar yang selalu disuapi
1
ilmu pengetahuan dan keterampilan oleh dosennya. Mahasiswa harus mampu
mengoptimalkan berbagai sarana dan sumber belajar serta perkembangan teknologi,
terutama teknologi informasi dan komunikasi.
Keadaan seperti ini menurut SDM yang memiliki pengetahuan dan horisonyang luas
dengan pengetahuan dan wawasan yang luas dapat menembus berbagai dimensi, dapat
memilih, bahkan menawarkan pilihan-pilihan bagi setiap yang membutuhkannya. SDM
pada era global adalah yang memiliki kualitas kompetitif, mampu berpikir,
mengembangkan potensi diri dan mengenal segala kewajiban dan hak-haknya. Mampu
survey dalam kehidupan yang penuh persaingan dengan menghasilkan karya-karya yang
unggul dan memberikan manfaat bagi kehidupan sesamanya.
Kompetensi adalah seperangkat tindakan cerdas, penuh tanggung jawab yang dimiliki
seseorang dalam bidang segala hal. Karena pada era ini akan melahirkan suatu dunia baru
yaitu suatu dunia yang terbuka dengan berbagai aspek positif dan negatif terutama dalam
bidang teknologi informasi.
Umum :
2
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk bahan diskusi, wacana dan kita dapat
mengetahui dan memahami bagaimana menyikapi globalisasi informasi dengan
mengembangkan potensi diri mahasiswa sebagai SDM yang unggul secara intelektual,
anggunsecara moral dan kompeten dalam iptek khususnya teknologi informasi dan
komunikasi secara menyeluruh dan mendetail. Makalah ini kami buat untuk memenuhi tugas
mata kuliah IT.
Khusus :
3
BAB 2
PEMBAHASAN
Pengertian globalisasi secara umum yaitu suatu proses tatanan masyarakat yang mendunia
yang tidak lagi mengenal batas-batas wilayah suatu negara.
Banyak para ahli yang telah mengemukakan pendapat tentang globalisasi, mereke
mengemukakan opininya sesuai dengan pandangan mereka masing masing. Sebagian
diatara mereka ada yang menganggap bahwa globalisasi adalah proses sosial, ada juga
yang menganggap sebagai proes sejarah atau proses yang alami yang akan membuat
bangsa bangsa di dunia ini semakin terikat satu sama lain untuk mewujudkan suatu
bentuk tatanan baru tanpa melihat batas batas geografis, ekonomi dan budaya masyarakat
yang telah berkembang di masing masing negara.
Dalam pengertian diatas, globalisasi mempunyai hubungan dengan peningkatakan
keterkaitan dan ketergantungan antar bangsa dan antar manusia di seluruh dunia sehingga
batas batas wilayahnya antar negara menjadi bias (samar).
Usaha-usaha yang harus kita lakukan dalam menghadapi era globalisasi ini adalah
sebagai berikut :
1. Meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa sebagai filter
budaya asing yang bersifat negatif.
2. Peningkatan penghayatan dan pengamalan Pancasila untuk memperkukuh persatuan dan
kesatuan bangsa
3. Menghayati dan mengintensifkan pembelajaran budaya tradisional yang bernilai luhur agar
tidak musnah diganti oleh kebudayaan asing.
4
4. Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan agar dapat memilih mana yang baik dan benar
bagi masyarakat. Karena itu, tidak semua kebudayaan asing baik dan cocok untuk diterapkan
pada masyarakat Indonesia.
5. Meningkatkan pendidikan adalah upaya meningkatkan kualitas diri agar dapat bersaing
dengan bangsa lain baik dalam mencari lapangan kerja di dalam negeri maupun di luar
negeri.
6. Meningkatkan kualitas produk dalam negeri agar dapat bersaing merebut pasar local,
Perubahan mental kearah sikap yang modern, seperti ulet, rajin, berdisiplin, beretos
kerja tinggi, cerdas, terampil, kreatif, dan berjiwa wiraswasta sangat diperlukan untuk
menghadapi era globalisasi tersebut.Globalisasi bagi bangsa Indonesia dapat menjadi
peluang dan tantangan. Peluang yang dapat diperoleh adalah pasaran hasil produksi yang
semakin luas, perkembangan ilmu pengetahuan yang semakin cepat, lapangan kerja yang
semakin luas dan peluang bisnis yang makin terbuka.Dalam menerima pengaruh asing,
bangsa Indonesia jangan bersifat pasif atau menerima begitu saja pengaruh tersebut.
Bangsa Indonesia harus bersifat aktif menyeleksi pengaruh tersebut. Kebudayaan asing
diakulturasikan secara serasi dengan kebudayaan asli sehingga menghasilkan kebudayaan
yang bercorak khas.
Kebudayaan material dan gaya hidup kebarat-baratan cenderung lebih cepat menjalar
dan diterima oleh masyarakat. Kesalahpahaman mengartikan hidup modern akan
membawa kita dalam kehidupan yang tanpa moral dan hilangnya kepribadian bangsa.
Individualisme, konsumerisme berlebihan, minuman keras, hidup bebas, obat terlarang,
brutalisme, dan atheisme adalah sikap dan gaya hidup yang harus dihindarkan akibat
negative dari globalisasi.Bagi bangsa Indonesia, Pancasila dalam proses pembangunan
sosial budaya bangsa akan dapat berfungsi sesuai paying dan sekaligus sebagai dasar
pembangunan. Oleh karena itu, nilai budaya Indonesia diharapkan tidak ada tergeser dan
nilai hakikinya, yaitu nilai kekeluargaan dan kegotongroyongan.
5
Arus informasi yang berkesinambungan dari media dankontak langsung dengan dunia
luar akan mempengaruhi perubahan sosial. sistem komunikasi internasional dan nasional
yang disajikan melalui media sangat berhubungan dengan ilmu pengetahuan dan
teknologi, masalah ekonomi, kebudayaan, dan agama.Keadaan tersebut mempengaruhi
cara berpikir dan berprilaku masyarakat sehingga dapat menumbuhkan sifat masyarakat
yang mengarah pada sebagai berikut.
1) Keagamaan
2) Keluarga
3) Sekolah dan lembaga pendidikan yang lainnya
4) Pemerintahan
5) Perekonomian
6
sebagai SDM yang unggul secara Intelektual, Anggun secara Moral, dan Kompeten
dalam IPTEK
Era globalisasi menuntut SDM yang memiliki pengetahuan dan horison yang luas.
Dengan pengetahuan dan wawasan yang luas dapat menembus berbagai dimensi, dapat
memilih, bahkan menawarkan pilihan-pilihan bagi setiap yang membutuhkannya. SDM
era global memiliki kualitas kompetitif, mampu berpikir, mengembangkan potensi diri
dan mengenal segala kewajiban dan hak-haknya. Mampu survive dalam kehidupan yang
penuh persaingan dengan menghasilkan karya-karya yang unggul dan memberikan
manfaat bagi kehidupan sesamanya.
Keadaan seperti ini menuntut SDM yang memiliki pengetahuan dan horison yang
luas. Dengan pengetahuan dan wawasan yang luas dapat menembus berbagai dimensi,
dapat memilih, bahkan menawarkan pilihan-pilihan bagi setiap yang membutuhkannya.
SDM pada era global adalah yang memiliki kualitas kompetitif, mampu berpikir,
mengembangkan potensi diri dan mengenal segala kewajiban dan hak-haknya. Mampu
survive dalam kehidupan yang penuh persaingan dengan menghasilkan karya-karya yang
unggul dan memberikan manfaat bagi kehidupan sesamanya. HAR Tilaar (1999) manusia
unggul harus memiliki dan dapat mengembangkan sifat-sifat antara lain :
1. Mampu dalam mengembangkan jaringan kerja (networking). SDM pada era globalisasi
dihadapkan pada dunia tanpa batas, perdagangan bebas, dan komunikasi yang mengglobal.
Jalinan kerja dengan berbagai individu atau kelompok menjadi sangat penting dan menjadi
7
salah satu kunci dalam mencapai tujuan. SDM yang ahli dalam menjalin hubungan kerja yang
akan berhasil dan mampu mempertahankan diri demi kelangsungan hidup.
2. Mampu bekerjasama (teamwork) dengan berbagai pihak dalam mengembangkan keunggulan
EQ selama ini luput dari perhatian sebagian orang, Patricia Paton (1997)
menyebutkan bahwa kebanyakan para kalangan bisnis menganggap EQ merupakan
masalah ringan, yang penanganannya sebaiknya diserahkan kepada kalangan keagamaan
atau keluarga. Padahal sebaliknya, pada era globalisasi mengembangkan dan memimpin
kegiatan bisnis agar mampu menghadapi tantangan dan tekanan dengan mengabaikan
emosional berarti membiarkan dan membawa perusahaan ke posisi lemah. Ada empat
batu pijakan kecerdasan emosional (EQ) yang dapat dijadikan dasar SDM menjadi
sukses, yaitu: (1) Karakter, (2) Prinsip-prinsip, (3) Nilai-nilai, dan (4) Paradigma.
Pertama, karakter merupakan dasar terbentuknya jati diri seseorang yang terpancar
melalui sikap, prilaku, tindakan sehari-hari. Dengan karakter yang ada pada dirinya
melahirkan potensi seseorang untuk bertindak dan bereaksi baik yang positif maupun
yang negatif. Karakter akan sangat menentukan hubungan yang dijalin seseorang dengan
orang lain. Karakter tercermin dalam 8 (delapan) prinsip utama penyuluh, yaitu: welas
asih (compassion), suara hati (conscience), keberanian (courage), keunggulan
8
(excellence), kejujuran (honesty), integritas (integrity), keterbukaan (openness), dan
penghargaan (respectfulness).
Keempat, paradigma merupakan cara seseorang melihat dan memandang dunia, bukan
pandangan secara visual, tetapi menurut persepsi, pemahaman, dan penafsiran. Dalam
kehidupan dan hubungan antar manusia (dalam dunia kerja) kesuksesan seseorang akan
sangat bergantung pada bagaimana dirinya memandang, memahami, mempersepsikan
dan menafsirkan berbagai kejadian dan tantangan
Selanjutnya yang harus dimiliki SDM pada era global adalah kompetensi. Kompetensi
adalah seperangkat tindakan cerdas, penuh tanggung jawab yang dimiliki seseorang
sebagai syarat untuk dianggap mampu oleh masyarakat dalam melaksanakan tugas-tugas
sesuai dengan bidang pekerjaannya. Kompetensi pada era global sangat dipentingkan,
karena pada era ini akan melahirkan suatu dunia baru yaitu suatu dunia yang terbuka
dengan berbagai aspek positif dan negatifnya. Dunia yang terbuka berarti dunia yang
kompetitif, dimana semua orang mempunyai kesempatan dan peluang yang sama untuk
meraih keberhasilan. Artinya era dunia terbuka menuntut SDM yang berkompeten,
produktif, mampu bekerja keras dan bersaing dengan bangsa-bangsa lain.
Perguruan tinggi sebagai satuan pendidikan yang mempersiapkan dan mencetak SDM
harus mampu mengantisipasi tuntutan global. SDM yang dihasilkan harus mampu
menangkap berbagai tantangan menjadi peluang. SDM yang dihasilkan harus betul-betul
yang berkualitas dan memiliki keunggulan kompetitif. Perguruan tinggi harus selalu
meng-update kurikulum dan strategi pendidikan dan pengajaran yang dilaksanakan. Visi,
9
misi, dan tujuan pendidikan harus mengarah pada terciptanya SDM yang unggul sejalan
dengan era globalisasi.
10
secara moral yang tercermin dalam kelompok mata kuliah MPK dan MBB, meliputi
penanaman nilai-nilai religius, nasionalisme dan berkehidupan sosial, budi pekerti,
kepribadian, serta etiket dan etika profesional.
Dengan demikian, SDM yang dihasilkan perguruan tinggi dapat bersaing ditingkat
regional maupun internasional dan memiliki kesempatan untuk mendapatkan peluang
secara tidak terbatas sejalan dengan tuntutan globalisasi. Masyarakat duniapun dengan
sendirinya akan menilai dan menanamkan kepercayaan penuh terhadap lulusannya.
11
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Globalisasi berasal dari kata "global" yang mempunyai arti umum atau universal.
Bahasa Inggrisnya globalisasi adalah globalization yang berasal dari kata globe yang
artinya bumi atau dunia, dan ization yang mempunyai arti proses. Jadi kalau digabung
globalization artinya adalah proses mendunia.
Pengertian globalisasi secara umum yaitu suatu proses tatanan masyarakat yang
mendunia yang tidak lagi mengenal batas-batas wilayah suatu negara.
Era globalisasi menuntut SDM yang memiliki pengetahuan dan horison yang luas.
Dengan pengetahuan dan wawasan yang luas dapat menembus berbagai dimensi,
dapat memilih, bahkan menawarkan pilihan-pilihan bagi setiap yang
membutuhkannya. SDM era global memiliki kualitas kompetitif, mampu berpikir,
mengembangkan potensi diri dan mengenal segala kewajiban dan hak-haknya.
Mampu survive dalam kehidupan yang penuh persaingan dengan menghasilkan
karya-karya yang unggul dan memberikan manfaat bagi kehidupan sesamanya.
3.2 Saran
12
Semoga dengan memahami materi ini. Kita bisa menerapkan dan membagi
ilmu dalam menyelesaikan masalah gangguan tidak nyaman ini dalan kehidupan.
DAFTAR PUSTAKA
Ary Ginanjar Agustian. 2001. Rahasia Sukses Membangun Kecerdasan Emosi dan Spiritual.
Jakarta: Arga.
H.A.R. Tilaar. 1999. Beberapa Agenda Reformasi Pendidikan Nasional dalam Perspektif
Abad 21. Magelang: Indonesia Tera.
James, J. 1996. Thinking in the Future Tense. Simon & Schuster. Inc
Keputusan Menteri Pendidikan Nasional RI, Nomor: 045/U/2002, Tentang Kurikulum Inti
Pendidikan Tinggi.
Paul Stoltz. 2000. Adversity Quotient Mengubah Hambatan Jadi Peluang. Jakarta: PT.
Gramedia Widiasarana Indonesia.
13