Bab I - Bab Iii
Bab I - Bab Iii
PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
A. Bagi Penulis
Diharapkan dapat menambah pengetahuan dan wawasan, serta dapat
mengaktualisasikannya pada lingkungan sekitar, baik dalam lingkungan
keluarga maupun masyarakat.
B. Bagi Pembaca
5
Diharapkan dapat menambah wawasan dan pengetahuan mengenai
kebutuhan nutrisi
BAB II
TINJAUAN TEORITIS
A. Pengertian
6
Nutrisi adalah proses dimana tubuh manusia menggunakan makanan untuk
membentuk energi, mempertahankan kesehatan pertumbuhan dan untuk berlangsung
fungsi normal setiap organ baik antara asupan nutrisi dengan kebutuhan nutrisi
(Rock, 2004).
B. Sumber Nutrisi
1. Karbohidrat
Karbohidrat adalah kelompok nutrient yang penting dalam susunan
makanan. Karbohidrat merupakan kelompok nutrien yang berfungsi sebagai
sumber energy bagi tubuh, sebagai penghasil lemak, sebagai pasangan
protein.
Jenis-jenis karbohidrat:
a. Monosakarida (C6H12O6)
1) Laktosa :terdapat pada buah-buahan
2) Fruktosa :terdapat pada buah-buahan, madu, tebu
3) Galaktosa :tidak ditemukan dalam keadaan aslinya. Akan di
temukan jika laktosa dipecah.
b. Disakarida (C12H22O11)
1) Sukrosa :terdapat dalam tebu
2) Laktosa :terdapat pada susu
3) Maltosa :tidak terdapat dialam bebas, diperoleh dari hindolisis
amilum dengan bantuan enzim diatase.
7
Protein berfungsi untuk pertumbuhan, mempertahankan dan
mengganti jaringan tubuh, bentuk sederhana asam amino disimpan dalam
bentuk hormone dan enzim. Asam amino esensial tidak dapat disintesis
dalam tubuh tetapi didapat dari makanan,
Fungsi protein:
a. Sebagai sumber energy
b. Untuk pertumbuhan dan pemeliharaan jaringan
c. Pengaturan metabolisme dalam bentuk enzim dan hormone
d. Menghasilkan jaringan baru
3. Lemak
Lemak merupakan sumber energi yang paling besar, contohnya
daging.lemak merupakan nutrient padat yang paling berkalori dan
menyediakan 9 kkal per gram.
Fungsi lemak:
a. Sebagai sumber energi
b. Membangun jaringan tubuh
c. Melarutkan vitamin sehingga dapat diserap dinding usus.
4. Mineral
Mineral merupakan bahan organic pada tubuh yang berfungsi untuk
menjaga keseimbangan tubuh, contohnya kalsium, fosfor, potassium, zat
besi, magnesium, dan natrium.
Mineral dikategorikan menjadi dua :
a. Makromineral yaitu seseorang memerlukan setiap harinya
sejumlah lebih 100 mg. Contohnya : Kalsium, pospor,
sodium, potassium.
b. Mikromineral yaitu seseorang memerlukan setiap harinya
sejumlah kurang lebih 100mg Contohnya : Besi, mangan, seng,
sodium, iodium, cobalt,dll.
Fungsi mineral :
8
a. Pembentukkan garam garam yang larut dan mengendalikan
komposisi cairan tubuh, contoh Na, Cl ( ekstraseluler ), K, Mg, P
( intraseluler )
b. Bahan bahan dasar enzim dan protein.
c. Konstituen tulang dan gigi, contoh kalsium, magnesium, fosfor.
5. Vitamin
Vitamin adalah substansi organik, sangat berperan dalam proses
metabolisme karena berfungsi sebagai katalisator, vitamin diklasifikasikan
menjadi 2, yaitu :
1. Vitamin larut air: vit B kompleks dan vit C, B, B2,B3
2. Vitamin larut lemak: vit A,D,E.K
6. Air
Air merupakan komponen terbesar dalam struktur tubuh manusia 60-
70% dari BB sehingga air sangat diperlukan oleh tubuh.
Fungsi air:
a. Mengatur temperatur tubuh terutama dalam aktivitas
b. Mempertahankan keseimbangan volume darah
1. Pengetahuan
Pengetahuan yang kurang tentang manfaat makanan bergizi dapat
mempengaruhi pola konsumsi makanan. Hal tersebut dapat disebabkan oleh
kurangnya informasi sehingga dapat terjadi kesalahan.
2. Prasangka
Prasangka buruk terhadap beberapa jenis bahan makanan bergizi tinggi dapat
mempengaruhi gizi seseorang.
3. Kebiasaan dan Aktivitas
Adanya kebiasaan yang merugikan/pantangan terhadap makanan tertentu
dapat mempengaruhi status gizi.
4. Kesukaan
Kesukaan yang berlebihan terhadap makanan dapat mengakibatkan kurang
variasinya makanan, sehingga tubuh tidak memperoleh zat-zat yang dibutuhkan.
5. Ekonomi dan Status Kesehatan
9
Status ekonomi dapat mempengaruhi status gizi karena penyediaan makanan
bergizi membutuhkan pendanaan yang tidak stabil.
a. Kekurangan nutrisi
kekurangan nutrisi merupakan keadaan yang dialami seseorang
dalam keadaan tidak berpuasa ( normal ) atau resiko penurunan berat badan
akibat ketidakmampuan asupan nutrisi untuk kebutuhan metabolisme.
Tanda klinis :
1) berat badan 10-20% dibawah normal
2) tinggi badan dibawah ideal
3) lingkar lengan trisep lengan tengah kurang dari 60% ukuran standar.
4) Adanya penurunan albumin serum
5) Adanya penurunan transferin
Penyebab :
Penyakit :
10
Keadaan defisiensi protein yang terjadi dalam jangka pendek pada
klien yang mengalami stress berat
b. Cachexia
Kurangnya intake nutrisi yang adekuat dalam jangka panjang
c. Mixedstated
Kondisi yang dapat terjadi pada pasien yang mengalami cachexia dan
stress akut
d. Kwashiorkor
Malnurtisi yang terjadi akibat diet protein yang tidak adekuat pada
bayi ketika sudah tidak mendapatkan asi
e. Marasmus
Marasmus merupakan syndrome akibat defisiensi kalosi dan protein
defisiensi kalosi berakibat kelaparan, hilangnya jaringan-jaringan tubuh ,Bb
< dari normal
b. Kelebihan nutrisi
Kelebihan nutrisi merupakan suatu keadaan yang dialami seseorang
yang mempunyai resiko peningkatan berat badan akibat asupan kebutuhan
metabolisme secara berlebihan.
Tanda klinis :
1) Berat badan lebih dari 10% berat ideal
2) Obesitas ( lebih dari 20% berat ideal )
3) Lipatan kulit trisep lebih dari 15mm pada pria dan 25mm pada
wanita.
4) Adanya asupan berlebihan, aktivitas menurun dan monoton.
Kemungkinan penyebab :
Penyakit :
1) Obesitas
Obesitas emrupakan amsalah peningkatan berat badan yang mencapai
lebih dari 20% berat badan normal. Status nutrisinya adalah melebihi
kebutuhan asupan kalori dan penurunan dalam penggunaan kalori.
11
E. Penatalaksanaan Medis
a) Pemasangan NGT
NGT adalah kependekan dari Nasogetric Tube. Alat ini digunakan
untuk memasukkan nutrisi cair dengan selang plastik yang dipasang
melalui hidung smapai lambung. Ukuran NGT diantaranya dibagi
menjadi # kategori yaitu :
1) Dewasa ukurannya 16-18 Fr
2) Anak anak ukurannya 16-18 Fr
3) Bayi ukuran 6 Fr
BAB III
3.1. PENGKAJIAN
FORMAT PENGKAJIAN
KEPERAWATAN DASAR
12
No.Reg. : 706545 Tanggal Masuk : 19-12-2015
1. Identitas Pasien
Nama : Tn.I
Jenis Kelamin : Laki-Laki
Umur : 23 Tahun
Agama : Islam
Pekerjaan : Petani
Status Perkawinan : Belum Kawin
Alamat : Lubuk Gading, RT 12 RW 04 Kab. Bengkulu Utara
Nama PJ : Desi
Hubungan : Kakak
Alamat : Lubuk Gading, RT 12 RW 04 Kab. Bengkulu Utara
2. Riwayat Kesehatan
A. Keluhan Utama
Nyeri di seluruh area abdomen menjalar ke punggung, perut
kembung, sering mual dan muntah setiap 1 jam sebanyak 7 kali.
13
nyeri saat buang air kecil dan buang air besar. Pasien tampak lemah,
sekali kali meringis kesakitan. Hasil pemeriksaan tanda tanda vital; TD :
120/80 mmHg, N ; 70 X/Menit, P ; 20 X/Menit, S ; 36,5 C
Genogram
14
3 Eliminasi
a. BAB
Kebiasaan 2X Sehari Belum Pernah Selama
Masuk Rumah Sakit
Warna Kecokelatan -
Bau Khas -
b. BAK
Warna Kuning Kuning
3X Sehari Tidak
Gosok Gigi
5 Olahraga Iya Tidak
6 Kebiasaan yang dipengaruhi
Merokok Ya Tidak
15
Selama dirumah pasien rajin manjalankan shalat menjalankan
ibadah di masjid, tapi semenjak dirumah sakit pasien jarang
beribadah, tetapi pasien selalu berdoa dan meyakini kesembuhannya.
3. Sosial-Ekonomi
Pasien bekerja sebagai petani, penghasilannya cukup untuk
memenuhi kebutuhan sahari-hari. Pasien dirawat menggunakan
BPJS.
16
Perkusi : jantung dullnes, paru-paru resonan
c. Abdomen
Inspeksi : warna normal, kontur lembut, tidak ada lesi, terjadi
distensi pada abdomen.
Auskultasi : bising usus 4 x/menit
Perkusi : Perkusi tidak dilakukan karena adanya nyeri yang
dirasakan pada setiap kuadran.
Palpasi : ada nyeri tekan pada abdomen di setiap kuadran
( Kuadran I, II, III, IV ), tidak ada pembesaran hepar dan lien.
d. Ekstremitas
Inspeksi : lengkap, warna sedikit pucat
Palpasi : turgor jelek, suhu hangat lembab, tidak ada edema,
kapiler refill <3 detik, tidak ada clubbing finger.
Kulit. Inspeksi : warna sawo matang dan tidak lesi
e. Punggung
Inspeksi : tulang belakang normal
Palpasi : tidak ada deviasi tulang belakang
f. Genetalia dan Anus
Tidak diperiksa karena malu
I. Pemeriksan Penunjang
a. Pemeriksaan Laboratorium
17
b. Terapi
1. IUFD D5% 20 tetes/menit
2. Cefotanixe 2x1 gr IV
3. Alluamin f 2x1 IV
4. Ceprofluxacim 2x1 tablet
5. Laxadyn 3x1 oral
18
Nama pasien : Tn. I Umur : 23 Tahun
Ruangan : Teratai No Register : 706545
DO :
Terjadi distensi pada abdomen
pasien kadang kadang terlihat
meringis kesakitan
DO :
- Pasien tampak lemah
- aktivitas pasien hanya tidur
19
No Diagnosa No. Dx Tanggal Masalah Tanggal Masalah
Muncul Teratasi
1. Ketidakefektifan perfusi Dx 1 29-12-2015 31-12-2015
gastrointestinal b.d. kurangnya
aktivitas sistem pencernaan
2. Nyeri b.d terjadinya infeksi Dx 2 29-12-2015 31-12-2015
pada abdomen.
3. Resiko kekurangan nutrisi Dx 3 29-12-2015 31-12-2015
kurang dari kebutuhan tubuh
b.d. mual muntah
3.4 INTERVENSI
20
Bowel Elimination Tube Care Gastrointestinal
Circulation Status
Monitor TTV
Electrolite And Acid-
Monitor status cairan
Base Balance
dan elektrolit
Fluid Balance
Monitor bising usus
Hidration
Monitor irama jantung
Catat intake dan output
secara adekuat
Kaji adanya tanda-
tanda gangguan
keseimbangan cairan
dan elektrolit (membran
mukosa kering,
sianosis dan jaundice)
Kelola pemberian
suplemen elektrolit
sesuai instruksi dokter
Kolaborasi dengan ahli
gizi jumlah zat gizi yng
dibutuhkan
Pasang NGT jika
diperlukan
Monitor warna dan
konsistensi dari
nasogastric output
Monitor diare
Bledding Reduction
Gastrointestinal
Evaluasi respon
psikologis pasien untuk
perdarahan dan persepsi
peristiwa
Mempertahankan jalan
napas paten jika perlu
Memantau faktor
21
penentu pengiriman
oksigen jaringan
(misalnya PaO2, SaO2
dan tingkat Hb dan
curah jantung) jika
tersedia
Pantau tanda-tanda dan
gejala perdrahan yang
persisten (misalnya,
periksa semua sekresi
darah yang dapat
terlihat atau tidak
terlihat)
Memantau status cairan
termasuk asupan dan
output
Pantau tanda-tanda
untuk shock hipovlemik
(misalnya menurunkan
tekanan darah, denyut
nadi cepat,
menungkatkan tingkat
diaforesis pernapasan,
gelisah dan kulit teraba
dingin)
Ukur lingkar perut
Hernates semua kotoran
dan amati untuk darah
yang diemesis, dahak,
foces, urine, drainage
NG, dan drainase luka
Dokumentasikan
warna, jumlah dan sifat
tinja
22
Memantau studi
koagulasi dan hitung
darah lengkap CBC
dengan diferensiasi
WBC dengan
diferensiasi WBC
Hibdari pembentukan
antikoagulan
Memantau studi
koagulasi, termasuk
waktu protrombin (PT),
waktu tromboplastin
parsial (PTT),
fibrinogen,
degradasi/split fibrin
produk, dan jumlah
trombosit
Memberi obat
(misalnya laktosa atau
vasopresin)
Hindari ph yang
ekstrem pada lambung
dengan pemberian obat
yang sesuai (misalnya
antasida histamin agen
non-blokir)
Masukkan nasograstic
tabung untuk sekresi
hisap dan monitor
Lakukan nasogastric
lavage yang sesuai
untuk mengurangi
stress
Menilai status gizi
23
pasien
Membangun hubungan
suportif dengan pasien
dan keluarga
Anjurkan pasien dan
keluarga pada
pembatasan kegiatan
dan perkembangan
Anjurkan pasien
dan/atau keluarga
tentang prosedur
tindakan misalnya
(endoskopi, sklerosis,
dan operasi)
Anjurkan pasien
dan/atau keluarga pada
kebutuhan untuk
penggantian darah
Anjurkan pasien
dan/atau keluarga untuk
menghindari
pengunaaan obat anti-
inflamasi (misalnya
aspirin dan ibuprofen)
Mengkoordinasikan
konseling untuk pasien
dan/atau keluarga
Bowel Irrigtaion
Medication Administration :
Enteral Gastrointestinal
Tube
2. Dx 2 29-12-2015 NOC : NIC :
Pain level Lakukan pengkajian
Pain control nyeri secara
Comfort level
24
komprehensif termasuk
Criteria hasil lokasi, karakteristik,
Mampu mengontrol durasi, frekuensi,
nyeri kualitas dan faktor
Melaporkan bahwa nyeri presipitasi
berkurang Observasi reaksi
Menyatakan rasa
nonverbal dari
nyaman setelah nyeri
ketidaknyamanan
berkurang
Bantu pasien dan
keluarga untuk mencari
dan menemukan
dukungan
Kontrol lingkungan
yang dapat
mempengaruhi nyeri
seperti suhu ruangan,
pencahayaan dan
kebisingan
Kurangi faktor
presipitasi nyeri
Kaji tipe dan sumber
nyeri untuk
menentukan intervensi
Ajarkan tentang teknik
non farmakologi: napas
dala, relaksasi,
distraksi, kompres
hangat/ dingin
Berikan analgetik untuk
mengurangi nyeri.
Tingkatkan istirahat
Berikan informasi
25
tentang nyeri seperti
penyebab nyeri, berapa
lama nyeri akan
berkurang dan
antisipasi
ketidaknyamanan dari
prosedur
26
Anjurkan pasien
bagaimana membuat
catatan makanan harian
Monitor jumlah nutrisi
dan kandungan kalori
Berikan informasi
tentang kebutuhan
nutrisi
Kaji kemampuan pasien
untuk mendapatkan
nutrisi yang dibutuhkan
Nutrition Monitoring
BB pasien dalam batas
normal
Monitor adanya
penurunan BB
Monitor tipe dan
jumlah aktivitas yang
biasa dilakukan
Monitor interaksi anak
dan orangtuanya selama
makan
Monitor lingkungan
selama makan
Jadwalkan
pengobatandan
tindakan tidak sesuai
jam makan
Monitor kulit kering
dan perubahan
pigmnetasi
Monitor turgor kulit
Monitor kekeringan,
rambut kusam dan
mudah patah
27
Monitor mual dan
muntah
Monitor kadar albumin,
protein total, Hb dan
kadar Ht
Monitor pertumbuhan
dan perkembangan
Monitor pucat,
kemerahan dan
kekeringan jaringan
Monitor kalori dan
intake nutrisi
Catat adanya edema,
hiperemik, hipertonik,
papilah lidah dan
cavitas oral
Catat jika lidah
berwarna magenta dan
scarlet
28
3.5 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI
29
N : 100x/menit
P : 26x/menit
S : 37,6oC
P : Intervensi Dilanjutkan
2. Dx 2 29-12-2015 1. Lakukan pengkajian nyeri S:
secara komprehensif Klien mengatakan nyeri
termasuk lokasi, diseluruh abdomen.
karakteristik, durasi, O:
frekuensi, kualitas dan faktor Klien tampak lemah
presipitasi Klien tampak meringis
2. Observasi reaksi nonverbal
P : nyeri pada abdomen setiap
dari ketidaknyamanan
kuadran
3. Ajarkan tentang teknik non
Q : tertusuk tusuk
farmakologi: napas dala,
R : seluruh kuadran, kuadran I,
relaksasi, distraksi, kompres
Kuadran II, Kuadran III,
hangat/ dingin
4. Berikan analgetik untuk Kuadran I
mengurangi nyeri. S : skala nyeri 7
T : Nyeri datang tiba tiba
P : Intervensi dilanjutkan
3. Dx 3 29-12-2015 1. Kaji adanya alergi makanan S:
2. Monitor adanya penurunan
Pasien mengatakan
berat badan
3. Ajurkan untuk meningkatkan tidak ada alergi
30
kalori dan nutrisi yang makan sedikit tapi
dibutuhkan pasien sering,
BB : 50 kg
Diet yang diberikan
tinggi protein tinggi
kalori
P : Intervensi dilanjutkan
31
A : Masalah teratasi sebagian
P : Intervensi Dilanjutkan
2 Dx 2 30-12-2015 1. Melakukan pengkajian nyeri S:
secara komprehensif Klien mengatakan
termasuk lokasi, karakteristik, masih nyeri diseluruh
durasi, frekuensi, kualitas dan abdomen.tetapi sudah
faktor presipitasi mulai berkurang
2. Observasi reaksi nonverbal
O:
dari ketidaknyamanan
3. Kontrol lingkungan yang Klien tampak lemah
Klien tampak meringis
dapat mempengaruhi nyeri
P : nyeri pada abdomen setiap
seperti suhu ruangan,
kuadran
pencahayaan dan kebisingan
4. Ajarkan tentang teknik non Q : tertusuk tusuk
farmakologi: napas dala, R : seluruh kuadran, kuadran I,
relaksasi, distraksi, kompres Kuadran II, Kuadran III,
hangat/ dingin Kuadran I
5. Kolaborasikan pemberian
S : skala nyeri 5
analgetik untuk mengurangi
T : Nyeri datang tiba tiba
nyeri.
P : Intervensi dilanjutkan
3. Dx 3 30-12-2015 1. Kaji adanya alergi makanan S:
2. Monitor adanya penurunan
Pasien mengatakan
berat badan
3. Ajukan untuk meningkatkan tidak ada alergi
32
sering,
BB : 50 Kg tidak terjadi
penurunan berat badan,
Diet yang diberikan
tinggi protein tinggi
kalori.
P : Intervensi dilanjutkan
C. Implementasi Hari Ke-3
elektrolit O:
4. Dokumen warna, jumlah dan Pasien terlihat tidak
sifat tinja. pucat lagi,
membran mukosa
lembab,
konjungtiva anemis,
sklera ikterik,
bising usus terdengar
setiap 8x permenit.
TTV :
TD : 110/70 mmHg
N : 87x/menit
P : 24x/menit
S : 36,9oC
A : Masalah teratasi
33
P : Intervensi Dihentikan
2 Dx 2 31-12-2015 1.Lakukan pengkajian nyeri S:
secara komprehensif termasuk Klien mengatakan nyeri
lokasi, karakteristik, durasi, diseluruh abdomen.
frekuensi, kualitas dan faktor O:
presipitasi Klien tampak lemah
2. Observasi reaksi nonverbal dari Klien tampak meringis
ketidaknyamanan P : nyeri pada abdomen setiap
3. Kontrol lingkungan yang dapat kuadran
mempengaruhi nyeri seperti suhu Q : tertusuk tusuk
ruangan, pencahayaan dan R : seluruh kuadran, kuadran I,
kebisingan Kuadran II, Kuadran III,
4. Kolaborasikan pemberian Kuadran I
analgetik untuk mengurangi S :7
nyeri. T : Nyeri datang tiba tiba
P : Intervensi dilanjutkan
3 Dx 3 31-12-2015 1. Kaji adanya alergi makanan S:
2. Monitor adanya penurunan
Pasien mengatakan
berat badan
3. Ajukan untuk meningkatkan tidak ada alergi
34
Diet yang diberikan
tinggi protein tinggi
kalori
A : Masalah teratasi
P : Intervensi dilanjutkan
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Nutrisi adalah ikatan kimia yang diperlukan tubuh untuk melakukan
fungsinya yaitu energi, membangun dan memelihara jaringan serta mengatur
proses proses kehidupan (Soenarjo, 2000)
Nutrisi adalah proses dimana tubuh manusia menggunakan makanan
untuk membentuk energi, mempertahankan kesehatan pertumbuhan dan
untuk berlangsung fungsi normal setiap organ baik antara asupan nutrisi
dengan kebutuhan nutrisi (Rock, 2004).
Nutrisi terdiri dari karbohidrat, protein, lemak, mineral, elektrolit,
vitamin yang berfungsi untuk proses metabolisme tubuh sehingga
menghasilkan energi yang diperlukan untuk proses kehidupan manusia.
4.2 Saran
Penyusun menyadari bahwa makalah ini tidak lepas dari kesalahan
serta kekurangan, untuk itu penyusun mengarahkan dan mengharapkan
adanya kritik dan saran yang membangun untuk kesempurnaan makalah ini
selanjutnya.
35