Anda di halaman 1dari 31

BAB I

PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang

Tubuh memerlukan energi untuk fungsi-fungsi organ tubuh, pergerakan


tubuh, mempertahankan suhu, fungsi enzim, pertumbuhan dan pergantian sel
yang rusak. Metabolisme merupakan semua proses biokimia pada sel tubuh.
Proses metabolisme dapat berupa anabolisme (membangun) dan katabolisme
(pemecah).

Masalah nutrisi erat kaitannya dengan intake makanan dan metabolism


tubuh serta faktor-faktor yang mempengaruhinya. Secara umum factor yang
mempengaruhi kebutuhan nutrisi adalah factor fisiologis untuk kebutuhan
metabolisme bassal, faktor patologis seperti adanya penyakit tertentu yang
menganggu pencernaan atau meningkatkan kebutuhan nutrisi, faktor sosio-
ekonomi seperti adanya kemampuan individu dalam memenuhi kebutuhan
nutrisi.

Nutrisi sangat penting bagi manusia karena nutrisi merupakan kebutuhan


vital bagi semua makhluk hidup, mengkonsumsi nutrien (zat gizi) yang buruk
bagi tubuh selama puluhan tahun akan menjadi racun yang menyebabkan
penyakit dikemudian hari. Nutrisi sangat bermanfaat bagi tubuh kita karena
apabila tidak ada nutrisi maka tidak ada gizi dalam tubuh kita. Sehingga bisa
menyebabkan penyakit/terkena gizi buruk oleh karena itu kita harus
memperbanyak nutrisi.

1.2 Manfaat Penulisan Makalah

A. Bagi Penulis
Diharapkan dapat menambah pengetahuan dan wawasan, serta dapat
mengaktualisasikannya pada lingkungan sekitar, baik dalam lingkungan
keluarga maupun masyarakat.

B. Bagi Pembaca

5
Diharapkan dapat menambah wawasan dan pengetahuan mengenai
kebutuhan nutrisi

BAB II

TINJAUAN TEORITIS

2.1 Konsep Dasar Teoritis

A. Pengertian

Nutrisi adalah ikatan kimia yang diperlukan tubuh untuk melakukan


fungsinya yaitu energi, membangun dan memelihara jaringan serta mengatur proses
proses kehidupan (Soenarjo.2000)

6
Nutrisi adalah proses dimana tubuh manusia menggunakan makanan untuk
membentuk energi, mempertahankan kesehatan pertumbuhan dan untuk berlangsung
fungsi normal setiap organ baik antara asupan nutrisi dengan kebutuhan nutrisi
(Rock, 2004).

B. Sumber Nutrisi

1. Karbohidrat
Karbohidrat adalah kelompok nutrient yang penting dalam susunan
makanan. Karbohidrat merupakan kelompok nutrien yang berfungsi sebagai
sumber energy bagi tubuh, sebagai penghasil lemak, sebagai pasangan
protein.
Jenis-jenis karbohidrat:
a. Monosakarida (C6H12O6)
1) Laktosa :terdapat pada buah-buahan
2) Fruktosa :terdapat pada buah-buahan, madu, tebu
3) Galaktosa :tidak ditemukan dalam keadaan aslinya. Akan di
temukan jika laktosa dipecah.

b. Disakarida (C12H22O11)
1) Sukrosa :terdapat dalam tebu
2) Laktosa :terdapat pada susu
3) Maltosa :tidak terdapat dialam bebas, diperoleh dari hindolisis
amilum dengan bantuan enzim diatase.

Karbohidrat diklasifikasi kan menurut unit gula dan sakarida yaitu


monosakarida, seperti gula ( dekstrosa) atau fruktosa tidak dapat dipecah
menjadi unit gula yang lebih besar. Disakarida seperti sukrosa, laktosa, dan
maltosa dibentuk dari monosakarida dan air. Polisakarida seperti glikogen
dibentuk dari banyak unit gula, mereka tidak dapat dilarutkan dalam air.
Beberapa polisakarida tidak dapat dicerna manusia karena tidak
memiliki enzim yang dapat memecahkan polisakarida. Metabolisme
karbohidrat terdiri dari 3 proses utama, yaitu :
a. Katabolisme glikogen menjadi glukosa, karbodioksida dan air
( glikogenelisis)
b. Anabolisme glukosa menjadi glikogen untuk penyimpananan
( glikogenesis )
c. Perubahan asam amino dan gliserol menjadi glikogen untuk energi
( glukoneogenesis)
2. Protein

7
Protein berfungsi untuk pertumbuhan, mempertahankan dan
mengganti jaringan tubuh, bentuk sederhana asam amino disimpan dalam
bentuk hormone dan enzim. Asam amino esensial tidak dapat disintesis
dalam tubuh tetapi didapat dari makanan,
Fungsi protein:
a. Sebagai sumber energy
b. Untuk pertumbuhan dan pemeliharaan jaringan
c. Pengaturan metabolisme dalam bentuk enzim dan hormone
d. Menghasilkan jaringan baru
3. Lemak
Lemak merupakan sumber energi yang paling besar, contohnya
daging.lemak merupakan nutrient padat yang paling berkalori dan
menyediakan 9 kkal per gram.
Fungsi lemak:
a. Sebagai sumber energi
b. Membangun jaringan tubuh
c. Melarutkan vitamin sehingga dapat diserap dinding usus.

4. Mineral
Mineral merupakan bahan organic pada tubuh yang berfungsi untuk
menjaga keseimbangan tubuh, contohnya kalsium, fosfor, potassium, zat
besi, magnesium, dan natrium.
Mineral dikategorikan menjadi dua :
a. Makromineral yaitu seseorang memerlukan setiap harinya
sejumlah lebih 100 mg. Contohnya : Kalsium, pospor,
sodium, potassium.
b. Mikromineral yaitu seseorang memerlukan setiap harinya
sejumlah kurang lebih 100mg Contohnya : Besi, mangan, seng,
sodium, iodium, cobalt,dll.

Mineral dapat dikelompokkan menjadi 4 kategori:

1) Bagian struktur jaringan


2) Membantu keseimbangan air dan asam basa
3) Bentuk komponen yang pnting molekul organic,beberapa
enzim,hormon,mengatur proses tubuh
4) Saraf tranmisi impulse saraf dan kontraksi otot

Fungsi mineral :

8
a. Pembentukkan garam garam yang larut dan mengendalikan
komposisi cairan tubuh, contoh Na, Cl ( ekstraseluler ), K, Mg, P
( intraseluler )
b. Bahan bahan dasar enzim dan protein.
c. Konstituen tulang dan gigi, contoh kalsium, magnesium, fosfor.
5. Vitamin
Vitamin adalah substansi organik, sangat berperan dalam proses
metabolisme karena berfungsi sebagai katalisator, vitamin diklasifikasikan
menjadi 2, yaitu :
1. Vitamin larut air: vit B kompleks dan vit C, B, B2,B3
2. Vitamin larut lemak: vit A,D,E.K

Fungsi utama vitamin adalah untuk pertumbuhan, perkembangan dan


pemeliharaan kesehatan

6. Air
Air merupakan komponen terbesar dalam struktur tubuh manusia 60-
70% dari BB sehingga air sangat diperlukan oleh tubuh.
Fungsi air:
a. Mengatur temperatur tubuh terutama dalam aktivitas
b. Mempertahankan keseimbangan volume darah

C. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pemenuhan Nutrisi

1. Pengetahuan
Pengetahuan yang kurang tentang manfaat makanan bergizi dapat
mempengaruhi pola konsumsi makanan. Hal tersebut dapat disebabkan oleh
kurangnya informasi sehingga dapat terjadi kesalahan.
2. Prasangka
Prasangka buruk terhadap beberapa jenis bahan makanan bergizi tinggi dapat
mempengaruhi gizi seseorang.
3. Kebiasaan dan Aktivitas
Adanya kebiasaan yang merugikan/pantangan terhadap makanan tertentu
dapat mempengaruhi status gizi.
4. Kesukaan
Kesukaan yang berlebihan terhadap makanan dapat mengakibatkan kurang
variasinya makanan, sehingga tubuh tidak memperoleh zat-zat yang dibutuhkan.
5. Ekonomi dan Status Kesehatan

9
Status ekonomi dapat mempengaruhi status gizi karena penyediaan makanan
bergizi membutuhkan pendanaan yang tidak stabil.

6. Usia dan Jenis Kelamin


7. TB dan BB

D. Gangguan-Gangguan Kebutuhan Nutrisi

a. Kekurangan nutrisi
kekurangan nutrisi merupakan keadaan yang dialami seseorang
dalam keadaan tidak berpuasa ( normal ) atau resiko penurunan berat badan
akibat ketidakmampuan asupan nutrisi untuk kebutuhan metabolisme.
Tanda klinis :
1) berat badan 10-20% dibawah normal
2) tinggi badan dibawah ideal
3) lingkar lengan trisep lengan tengah kurang dari 60% ukuran standar.
4) Adanya penurunan albumin serum
5) Adanya penurunan transferin

Penyebab :

1) Nafsu makan menurun


2) Disfagia karena adanya kelainan saraf
3) Meningkatnya kebutuhan kalori dan kesulitan dalam mencerna kalori akibat
penyakit infeksi atau kanker
4) Penurunan absorbsi nutrisi akibat penyakit crohn atau intoleransi laktosa.

Penyakit :

1) Protein Calosie Malnutrition (PCM/PEM)


PCM suatu kondisi status nutrisi buruk akibat kurangnya kualitas dan
kuantitas konsumsi nutrisi, terbagi menjadi:
a. PCM/PEM ringan : BB < 80% BB normal
b. PCM/PEM sedang : BB<60% BB normal s/d 80% BB
normal
c. PCM/PEMbarat : BB <60% BB normal

PCM yang sering terjadi dilingkungan fasilitas kesehatan

a. Status defisiensi protein

10
Keadaan defisiensi protein yang terjadi dalam jangka pendek pada
klien yang mengalami stress berat
b. Cachexia
Kurangnya intake nutrisi yang adekuat dalam jangka panjang
c. Mixedstated
Kondisi yang dapat terjadi pada pasien yang mengalami cachexia dan
stress akut
d. Kwashiorkor
Malnurtisi yang terjadi akibat diet protein yang tidak adekuat pada
bayi ketika sudah tidak mendapatkan asi
e. Marasmus
Marasmus merupakan syndrome akibat defisiensi kalosi dan protein
defisiensi kalosi berakibat kelaparan, hilangnya jaringan-jaringan tubuh ,Bb
< dari normal

b. Kelebihan nutrisi
Kelebihan nutrisi merupakan suatu keadaan yang dialami seseorang
yang mempunyai resiko peningkatan berat badan akibat asupan kebutuhan
metabolisme secara berlebihan.
Tanda klinis :
1) Berat badan lebih dari 10% berat ideal
2) Obesitas ( lebih dari 20% berat ideal )
3) Lipatan kulit trisep lebih dari 15mm pada pria dan 25mm pada
wanita.
4) Adanya asupan berlebihan, aktivitas menurun dan monoton.

Kemungkinan penyebab :

1) Perubahan pola makan


2) Penurunan fungsi pengecapan dan penciuman.

Penyakit :

1) Obesitas
Obesitas emrupakan amsalah peningkatan berat badan yang mencapai
lebih dari 20% berat badan normal. Status nutrisinya adalah melebihi
kebutuhan asupan kalori dan penurunan dalam penggunaan kalori.

11
E. Penatalaksanaan Medis
a) Pemasangan NGT
NGT adalah kependekan dari Nasogetric Tube. Alat ini digunakan
untuk memasukkan nutrisi cair dengan selang plastik yang dipasang
melalui hidung smapai lambung. Ukuran NGT diantaranya dibagi
menjadi # kategori yaitu :
1) Dewasa ukurannya 16-18 Fr
2) Anak anak ukurannya 16-18 Fr
3) Bayi ukuran 6 Fr

b) Pemberian nutrisi melalui oral


Pemberian nutrisi melalui oral merupakan tindakan pada pasien yang
tidak mampu memenuhi kebutuhan nuyrisi secara mandiri

BAB III

ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN GANGGUAN


PEMENUHAN KEBUTUHAN NUTRISI

3.1. PENGKAJIAN

FORMAT PENGKAJIAN

KEPERAWATAN DASAR

12
No.Reg. : 706545 Tanggal Masuk : 19-12-2015

Ruangan : Teratai Tanggal Pengkajian : 29-12-2015

Dx. Medis : Colic Abdomen

1. Identitas Pasien

Nama : Tn.I
Jenis Kelamin : Laki-Laki
Umur : 23 Tahun
Agama : Islam
Pekerjaan : Petani
Status Perkawinan : Belum Kawin
Alamat : Lubuk Gading, RT 12 RW 04 Kab. Bengkulu Utara
Nama PJ : Desi
Hubungan : Kakak
Alamat : Lubuk Gading, RT 12 RW 04 Kab. Bengkulu Utara

2. Riwayat Kesehatan
A. Keluhan Utama
Nyeri di seluruh area abdomen menjalar ke punggung, perut
kembung, sering mual dan muntah setiap 1 jam sebanyak 7 kali.

B. Riwayat Kesehatan Sekarang


Pasien Datang kerumah sakit pada tanggal 19 Desember 2015 dengan
keluhan nyeri diseluruh bagian abdomen. Pada Saat dilakukan
pengkajian pada tanggal 29 Desember 2015 pasien mengeluh sakit
diseluruh area abdomen (kuadran I, II, III, IV ), nyeri seperti ditusuk
tusuk dengan skala nyeri 7, nyeri datang tiba tiba, perut pasien kembung,
mual dan muntah sebanyak 4 kali dalam 1 jam. Pasien juga mengeluh

13
nyeri saat buang air kecil dan buang air besar. Pasien tampak lemah,
sekali kali meringis kesakitan. Hasil pemeriksaan tanda tanda vital; TD :
120/80 mmHg, N ; 70 X/Menit, P ; 20 X/Menit, S ; 36,5 C

C. Riwayat Kesehatan Dahulu


Pasien mengatakan bahwa tidak pernah mengalami penyakit yang
sama.

D. Riwayat Kesehatan Keluarga


Pasien mengatakan anggota keluarga nya tidak ada yang mengalami
penyakit yang sama seperti yang pasien alami.

Genogram

E. Riwayat Kesehatan Sehari-hari

No Aktivitas Dirumah Dirumah Sakit


1 Nutrisi
a. Makan
Frekuensi 3 X Sehari 3 X Sehari

Kebiasaan Makan Nasi, Sayur dan Lauk Pauk Makanan RS

Porsi Makan 1 Piring Piring

Kesulitan Menelan Tidak Ada Ada


b. Minum
Jumlah Minum 1500CC 1000CC
2 Kebiasaan Tidur
Tidur Malam 6-7 Jam 2-3 Jam

Tidur Siang 1.2 Jam 1 Jam

14
3 Eliminasi
a. BAB
Kebiasaan 2X Sehari Belum Pernah Selama
Masuk Rumah Sakit

Warna Kecokelatan -

Bau Khas -

Konsistensi Padat Cair -

b. BAK
Warna Kuning Kuning

Bau Khas Amoniak Khas

4-5 Kali 3-4 Kali


Kebiasaan
4 Personal Hygiene
Mandi 2X Sehari Hanya Dilap Saja

Cuci Rambut 3X Sehari Tidak

3X Sehari Tidak
Gosok Gigi
5 Olahraga Iya Tidak
6 Kebiasaan yang dipengaruhi
Merokok Ya Tidak

Minuman Keras Tidak Tidak

F. Riwayat Psikososial dan Spiritual


1. Psikososial
Pasien tampak lemah dan lesu, pasien selalu bertanya kapan
pulang dan pasien terus mendapat dukungan dan motivasi dari
keluarga.
2. Spiritual

15
Selama dirumah pasien rajin manjalankan shalat menjalankan
ibadah di masjid, tapi semenjak dirumah sakit pasien jarang
beribadah, tetapi pasien selalu berdoa dan meyakini kesembuhannya.
3. Sosial-Ekonomi
Pasien bekerja sebagai petani, penghasilannya cukup untuk
memenuhi kebutuhan sahari-hari. Pasien dirawat menggunakan
BPJS.

G. Pemeriksaan Head to Toe


1 Keadaan Umum : Lemah
2 Tingkat Kesadaran : Compos Mentis (14)
3 Ekspresi : Meringis
4 TTV : T ; 120/80 mmHg N ; 70 X/Menit
P ; 20 X/Menit S ; 36,5 C
5 Pemeriksaan Head to Toe
a. Kepala
1) Rambut
Inspeksi : jumlah tak terhitung, distribusi merata,
tekstur halus dan bersih.
Palpasi : tidak ada massa dan tidak ada nyeri tekan
2) Wajah
Inspeksi : simetris, ekspresi lemah dan warna kulit
sawo matang
3) Leher
Inspeksi : simetris, warna sama dengan kulit yang lain,
ada lesi pada bagian leher atas.
Palpasi : tidak ada pembesaran KGB, tiroid dan tidak ada
deviasi trakea
4) Telinga
Inspeksi : struktur normal, bersih dam simetris
5) Mata
Inspeksi : mata isokor, alis mata simetris, tidak ada lesi.
Sclera ikterik, konjungtiva anemis ,bentuk mata cekung,
Palpasi : tidak ada nyeri tekan.
6) Hidung
Inspeksi : skruktur luar normal, tidak ada pernapasan
cuping hidung, sinus normal.
7) Mulut
Inspeksi : bibir kering, pecah-pecah, gigi lengkap, gusi
tidak ada peradangan, lidah merah mudah, kotor dan berbau.
b. Dada dan Paru-paru
Inspeksi : bentuk dada normo chest, simetris irama teratur.
Palpasi : ekspansi paru simetris, taktil premitus mormal

16
Perkusi : jantung dullnes, paru-paru resonan
c. Abdomen
Inspeksi : warna normal, kontur lembut, tidak ada lesi, terjadi
distensi pada abdomen.
Auskultasi : bising usus 4 x/menit
Perkusi : Perkusi tidak dilakukan karena adanya nyeri yang
dirasakan pada setiap kuadran.
Palpasi : ada nyeri tekan pada abdomen di setiap kuadran
( Kuadran I, II, III, IV ), tidak ada pembesaran hepar dan lien.
d. Ekstremitas
Inspeksi : lengkap, warna sedikit pucat
Palpasi : turgor jelek, suhu hangat lembab, tidak ada edema,
kapiler refill <3 detik, tidak ada clubbing finger.
Kulit. Inspeksi : warna sawo matang dan tidak lesi
e. Punggung
Inspeksi : tulang belakang normal
Palpasi : tidak ada deviasi tulang belakang
f. Genetalia dan Anus
Tidak diperiksa karena malu

H. Persepsi Pasien dan Keluarga


Pasien dan keluarga berharap dan menyakini bahwa pasien akan sege
ra sembuh, pulang dari rumah sakit dan bisa beraktivas seperti biasa.

I. Pemeriksan Penunjang
a. Pemeriksaan Laboratorium

No Jenis Hasil Nilai normal


Pemeriksaan
1 Bilirubin indrect 0,8 kg/dl 40,6 kg/dl
2 Bilirubin dindrect 0,6 kg/dl 40,6 kg/dl
3 Protein total 6,6 kg/dl 6,5-7,8 gr/dl
4 Bilirubin total 1,4 kg/dl 0,3-1,9 mg/dL
5 SGOT 27 u/l Pr=+40 u/l
6 SGBT 23 u/l 40
7 Albumin 2,5 3,5-6,0 gr/d
8 Gula darah 107 kg/dl 70-120 gr/dl
9 Protein 7,2 gr/dl 6,5-7,8 gr/dl
10 Leukosit 27000 kk3 4000-10000 se/kk3
11 Trombosit 83000 sel/kk3 150000-400000 sel/mm3

17
b. Terapi
1. IUFD D5% 20 tetes/menit
2. Cefotanixe 2x1 gr IV
3. Alluamin f 2x1 IV
4. Ceprofluxacim 2x1 tablet
5. Laxadyn 3x1 oral

3.2 ANALISA DATA

18
Nama pasien : Tn. I Umur : 23 Tahun
Ruangan : Teratai No Register : 706545

No Data Senjang Etiologi Masalah


1 DS : Terjadi nyeri pada Ketidakefektifan
Pasien mengatakan nyeri diseluruh abdomen perfusi gastrointestinal
abdomen. Pasien mengatakan
mual.

DO :
Terjadi distensi pada abdomen
pasien kadang kadang terlihat
meringis kesakitan

2 DS : Nyeri abdomen Nyeri


Klien mengatakan nyeri diseluruh akibat terjadi
abdomen. infeksi.
DO :
Klien tampak lemah
Klien tampak meringis
P : nyeri pada abdomen setiap kuadran
Q : tertusuk tusuk
R : seluruh kuadran, kuadran I, Kuadran
II, Kuadran III, Kuadran I
S :7
T : Nyeri datang tiba tiba
3 DS : Terjadi distensi pada Resiko
- Pasien mengatakan mual. Pasien abdomen Ketidakseimbangan
mengatakan bahwa perut nya terasa nutrisi kurang dari
kembung. Pasien mengatakan tidak ada kebutuhan tubuh
nafsu makan

DO :
- Pasien tampak lemah
- aktivitas pasien hanya tidur

3.3 DIAGNOSA KEPERAWATAN

19
No Diagnosa No. Dx Tanggal Masalah Tanggal Masalah
Muncul Teratasi
1. Ketidakefektifan perfusi Dx 1 29-12-2015 31-12-2015
gastrointestinal b.d. kurangnya
aktivitas sistem pencernaan
2. Nyeri b.d terjadinya infeksi Dx 2 29-12-2015 31-12-2015
pada abdomen.
3. Resiko kekurangan nutrisi Dx 3 29-12-2015 31-12-2015
kurang dari kebutuhan tubuh
b.d. mual muntah

3.4 INTERVENSI

No. No.Dx Tanggal Tujuan Dan Kriteria Hasil Intervensi


1. Dx 1 NOC : NIC :

20
Bowel Elimination Tube Care Gastrointestinal
Circulation Status
Monitor TTV
Electrolite And Acid-
Monitor status cairan
Base Balance
dan elektrolit
Fluid Balance
Monitor bising usus
Hidration
Monitor irama jantung
Catat intake dan output
secara adekuat
Kaji adanya tanda-
tanda gangguan
keseimbangan cairan
dan elektrolit (membran
mukosa kering,
sianosis dan jaundice)
Kelola pemberian
suplemen elektrolit
sesuai instruksi dokter
Kolaborasi dengan ahli
gizi jumlah zat gizi yng
dibutuhkan
Pasang NGT jika
diperlukan
Monitor warna dan
konsistensi dari
nasogastric output
Monitor diare
Bledding Reduction
Gastrointestinal
Evaluasi respon
psikologis pasien untuk
perdarahan dan persepsi
peristiwa
Mempertahankan jalan
napas paten jika perlu
Memantau faktor

21
penentu pengiriman
oksigen jaringan
(misalnya PaO2, SaO2
dan tingkat Hb dan
curah jantung) jika
tersedia
Pantau tanda-tanda dan
gejala perdrahan yang
persisten (misalnya,
periksa semua sekresi
darah yang dapat
terlihat atau tidak
terlihat)
Memantau status cairan
termasuk asupan dan
output
Pantau tanda-tanda
untuk shock hipovlemik
(misalnya menurunkan
tekanan darah, denyut
nadi cepat,
menungkatkan tingkat
diaforesis pernapasan,
gelisah dan kulit teraba
dingin)
Ukur lingkar perut
Hernates semua kotoran
dan amati untuk darah
yang diemesis, dahak,
foces, urine, drainage
NG, dan drainase luka
Dokumentasikan
warna, jumlah dan sifat
tinja

22
Memantau studi
koagulasi dan hitung
darah lengkap CBC
dengan diferensiasi
WBC dengan
diferensiasi WBC
Hibdari pembentukan
antikoagulan
Memantau studi
koagulasi, termasuk
waktu protrombin (PT),
waktu tromboplastin
parsial (PTT),
fibrinogen,
degradasi/split fibrin
produk, dan jumlah
trombosit
Memberi obat
(misalnya laktosa atau
vasopresin)
Hindari ph yang
ekstrem pada lambung
dengan pemberian obat
yang sesuai (misalnya
antasida histamin agen
non-blokir)
Masukkan nasograstic
tabung untuk sekresi
hisap dan monitor
Lakukan nasogastric
lavage yang sesuai
untuk mengurangi
stress
Menilai status gizi

23
pasien
Membangun hubungan
suportif dengan pasien
dan keluarga
Anjurkan pasien dan
keluarga pada
pembatasan kegiatan
dan perkembangan
Anjurkan pasien
dan/atau keluarga
tentang prosedur
tindakan misalnya
(endoskopi, sklerosis,
dan operasi)
Anjurkan pasien
dan/atau keluarga pada
kebutuhan untuk
penggantian darah
Anjurkan pasien
dan/atau keluarga untuk
menghindari
pengunaaan obat anti-
inflamasi (misalnya
aspirin dan ibuprofen)
Mengkoordinasikan
konseling untuk pasien
dan/atau keluarga
Bowel Irrigtaion
Medication Administration :
Enteral Gastrointestinal
Tube
2. Dx 2 29-12-2015 NOC : NIC :
Pain level Lakukan pengkajian
Pain control nyeri secara
Comfort level

24
komprehensif termasuk
Criteria hasil lokasi, karakteristik,
Mampu mengontrol durasi, frekuensi,
nyeri kualitas dan faktor
Melaporkan bahwa nyeri presipitasi
berkurang Observasi reaksi
Menyatakan rasa
nonverbal dari
nyaman setelah nyeri
ketidaknyamanan
berkurang
Bantu pasien dan
keluarga untuk mencari
dan menemukan
dukungan
Kontrol lingkungan
yang dapat
mempengaruhi nyeri
seperti suhu ruangan,
pencahayaan dan
kebisingan
Kurangi faktor
presipitasi nyeri
Kaji tipe dan sumber
nyeri untuk
menentukan intervensi
Ajarkan tentang teknik
non farmakologi: napas
dala, relaksasi,
distraksi, kompres
hangat/ dingin
Berikan analgetik untuk
mengurangi nyeri.
Tingkatkan istirahat
Berikan informasi

25
tentang nyeri seperti
penyebab nyeri, berapa
lama nyeri akan
berkurang dan
antisipasi
ketidaknyamanan dari
prosedur

Monitor vital sign


sebelum dan sesudah
pemberian analgesik
pertama kali

3. Dx 3 29-12-2015 NOC : NIC :


Nutritional Status: Food Kaji adanya alergi
And Fluid Balance makanan
Nutritional Status : Kolaborasi dengan ahli
Nutrition Intake gizi untuk menentukan
Weight Control
jumlah kalori dan
nutrisi yang diperlukan
Kriteria Hasil :
pasien
Adanya peningkatan BB Anjurkan pasien untuk
sesuai dengan tujuan meningkatkan intake Fe
BB ideal sesuai dengan Anjurkan pasien untuk
TB menngkatkan protein
Mengidentifikasi dan vitamin C
kebutuhan nutrisi Berikan substansi gula
Tidak ada tanda-tanda Yakinkan diet yang
malnutrisi dimakan mengandung
Menunjukkan peningkatan tinggi serat untuk
fungsi pengecapan dan mencegah konstipasi
menelan Berikan makanan yang
Tidak terjadi penurunan terpilih (sudah
BB yng berarti dikonsultasikan dengan
ahli gizi)

26
Anjurkan pasien
bagaimana membuat
catatan makanan harian
Monitor jumlah nutrisi
dan kandungan kalori
Berikan informasi
tentang kebutuhan
nutrisi
Kaji kemampuan pasien
untuk mendapatkan
nutrisi yang dibutuhkan
Nutrition Monitoring
BB pasien dalam batas
normal
Monitor adanya
penurunan BB
Monitor tipe dan
jumlah aktivitas yang
biasa dilakukan
Monitor interaksi anak
dan orangtuanya selama
makan
Monitor lingkungan
selama makan
Jadwalkan
pengobatandan
tindakan tidak sesuai
jam makan
Monitor kulit kering
dan perubahan
pigmnetasi
Monitor turgor kulit
Monitor kekeringan,
rambut kusam dan
mudah patah

27
Monitor mual dan
muntah
Monitor kadar albumin,
protein total, Hb dan
kadar Ht
Monitor pertumbuhan
dan perkembangan
Monitor pucat,
kemerahan dan
kekeringan jaringan
Monitor kalori dan
intake nutrisi
Catat adanya edema,
hiperemik, hipertonik,
papilah lidah dan
cavitas oral
Catat jika lidah
berwarna magenta dan
scarlet

28
3.5 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

A. Implementasi Hari Ke-1

N No. Dx Tanggal Implementasi Respon Hasil/Evaluasi


o
1. Dx 1 29-12-2015 1. Monitor TTV S:
2. Monitor bising usus
3. Pasang NGT bila perlu Pasien mengatakan
4. Kaji dan indentifikasi tanda belum pernah BAB
tanda gangguan keseimbanga selama dirumah sakit.
n cairan dan elektrolit
5. Dokumen warna, jumlah dan
O:
sifat tinja.
Pasien terlihat pucat,
membran mukosa
kering,
konjungtiva anemis,
sklera ikterik,
bising usus terdengar
setiap 8x permenit.
TTV :
TD : 100/60 mmHg

29
N : 100x/menit
P : 26x/menit
S : 37,6oC

A : Masalah belum teratasi

P : Intervensi Dilanjutkan
2. Dx 2 29-12-2015 1. Lakukan pengkajian nyeri S:
secara komprehensif Klien mengatakan nyeri
termasuk lokasi, diseluruh abdomen.
karakteristik, durasi, O:
frekuensi, kualitas dan faktor Klien tampak lemah
presipitasi Klien tampak meringis
2. Observasi reaksi nonverbal
P : nyeri pada abdomen setiap
dari ketidaknyamanan
kuadran
3. Ajarkan tentang teknik non
Q : tertusuk tusuk
farmakologi: napas dala,
R : seluruh kuadran, kuadran I,
relaksasi, distraksi, kompres
Kuadran II, Kuadran III,
hangat/ dingin
4. Berikan analgetik untuk Kuadran I
mengurangi nyeri. S : skala nyeri 7
T : Nyeri datang tiba tiba

A : Masalah belum teratasi

P : Intervensi dilanjutkan
3. Dx 3 29-12-2015 1. Kaji adanya alergi makanan S:
2. Monitor adanya penurunan
Pasien mengatakan
berat badan
3. Ajurkan untuk meningkatkan tidak ada alergi

intake fe, protein dan vit C terhadap makanan


4. Ajurkan makan sedikit tapi tertentu.
sering O:
5. Berikan makan kesukaan
6. Kaloborasi dengan ahli gizi Pasien terlihat mengerti

untuk menetukan jumlah ketika dianjurkan

30
kalori dan nutrisi yang makan sedikit tapi
dibutuhkan pasien sering,
BB : 50 kg
Diet yang diberikan
tinggi protein tinggi
kalori

A : Masalah belum teratasi

P : Intervensi dilanjutkan

B. Implementasi Hari Ke-2

N No. Dx Tanggal Implementasi Respon Hasil/Evaluasi


o
1 Dx 1 30-12-2015 1. Monitor TTV S:
2. Monitor bising usus
3. Kaji dan indentifikasi tanda Pasien mengatakan

tanda gangguan susah untuk BAB.

keseimbangan cairan dan O :


elektrolit pasien tidak terlihat
4. Dokumen warna, jumlah dan pucat lagi,
sifat tinja. membran mukosa
lembab,
konjungtiva anemis,
sklera ikterik,
bising usus terdengar
setiap 8x permenit.
TTV :
TD : 100/70 mmHg
N : 90x/menit
P : 23x/menit
S : 36,9oC

31
A : Masalah teratasi sebagian

P : Intervensi Dilanjutkan
2 Dx 2 30-12-2015 1. Melakukan pengkajian nyeri S:
secara komprehensif Klien mengatakan
termasuk lokasi, karakteristik, masih nyeri diseluruh
durasi, frekuensi, kualitas dan abdomen.tetapi sudah
faktor presipitasi mulai berkurang
2. Observasi reaksi nonverbal
O:
dari ketidaknyamanan
3. Kontrol lingkungan yang Klien tampak lemah
Klien tampak meringis
dapat mempengaruhi nyeri
P : nyeri pada abdomen setiap
seperti suhu ruangan,
kuadran
pencahayaan dan kebisingan
4. Ajarkan tentang teknik non Q : tertusuk tusuk
farmakologi: napas dala, R : seluruh kuadran, kuadran I,
relaksasi, distraksi, kompres Kuadran II, Kuadran III,
hangat/ dingin Kuadran I
5. Kolaborasikan pemberian
S : skala nyeri 5
analgetik untuk mengurangi
T : Nyeri datang tiba tiba
nyeri.

A : Masalah belum teratasi

P : Intervensi dilanjutkan
3. Dx 3 30-12-2015 1. Kaji adanya alergi makanan S:
2. Monitor adanya penurunan
Pasien mengatakan
berat badan
3. Ajukan untuk meningkatkan tidak ada alergi

intake fe, protein dan vit C terhadap makanan


4. Ajurkan makan sedikit tapi tertentu.
sering
5. Berikan makan kesukaan
6. Kaloborasi dengan ahli gizi O :
untuk menetukan jumlah pasien terlihat mengerti

kalori dan nutrisi yang ketika dianjurkan


dibutuhkan pasien makan sedikit tapi

32
sering,
BB : 50 Kg tidak terjadi
penurunan berat badan,
Diet yang diberikan
tinggi protein tinggi
kalori.

A : Masalah teratasi sebagian

P : Intervensi dilanjutkan
C. Implementasi Hari Ke-3

N No. Dx Tanggal Implementasi Respon Hasil/Evaluasi


o
1 1. Monitor TTV S:
2. Monitor bising usus
3. Kaji dan indentifikasi tanda Pasien mengatakan

tanda gangguan tidak pernah BAB

keseimbangan cairan dan selama di rumh sakit.

elektrolit O:
4. Dokumen warna, jumlah dan Pasien terlihat tidak
sifat tinja. pucat lagi,
membran mukosa
lembab,
konjungtiva anemis,
sklera ikterik,
bising usus terdengar
setiap 8x permenit.
TTV :
TD : 110/70 mmHg
N : 87x/menit
P : 24x/menit
S : 36,9oC

A : Masalah teratasi

33
P : Intervensi Dihentikan
2 Dx 2 31-12-2015 1.Lakukan pengkajian nyeri S:
secara komprehensif termasuk Klien mengatakan nyeri
lokasi, karakteristik, durasi, diseluruh abdomen.
frekuensi, kualitas dan faktor O:
presipitasi Klien tampak lemah
2. Observasi reaksi nonverbal dari Klien tampak meringis
ketidaknyamanan P : nyeri pada abdomen setiap
3. Kontrol lingkungan yang dapat kuadran
mempengaruhi nyeri seperti suhu Q : tertusuk tusuk
ruangan, pencahayaan dan R : seluruh kuadran, kuadran I,
kebisingan Kuadran II, Kuadran III,
4. Kolaborasikan pemberian Kuadran I
analgetik untuk mengurangi S :7
nyeri. T : Nyeri datang tiba tiba

A : Masalah belum teratasi

P : Intervensi dilanjutkan
3 Dx 3 31-12-2015 1. Kaji adanya alergi makanan S:
2. Monitor adanya penurunan
Pasien mengatakan
berat badan
3. Ajukan untuk meningkatkan tidak ada alergi

intake fe, protein dan vit C terhadap makanan


4. Ajurkan makan sedikit tapi tertentu.
sering O:
5. Berikan makan kesukaan
6. Kaloborasi dengan ahli gizi pasien terlihat mengerti

untuk menetukan jumlah ketika dianjurkan


kalori dan nutrisi yang makan sedikit tapi
dibutuhkan pasien sering,
BB : 50Kg tidak terjadi
penurunan ataupun
peningkatan berat
badan,

34
Diet yang diberikan
tinggi protein tinggi
kalori
A : Masalah teratasi
P : Intervensi dilanjutkan

BAB IV

PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Nutrisi adalah ikatan kimia yang diperlukan tubuh untuk melakukan
fungsinya yaitu energi, membangun dan memelihara jaringan serta mengatur
proses proses kehidupan (Soenarjo, 2000)
Nutrisi adalah proses dimana tubuh manusia menggunakan makanan
untuk membentuk energi, mempertahankan kesehatan pertumbuhan dan
untuk berlangsung fungsi normal setiap organ baik antara asupan nutrisi
dengan kebutuhan nutrisi (Rock, 2004).
Nutrisi terdiri dari karbohidrat, protein, lemak, mineral, elektrolit,
vitamin yang berfungsi untuk proses metabolisme tubuh sehingga
menghasilkan energi yang diperlukan untuk proses kehidupan manusia.

4.2 Saran
Penyusun menyadari bahwa makalah ini tidak lepas dari kesalahan
serta kekurangan, untuk itu penyusun mengarahkan dan mengharapkan
adanya kritik dan saran yang membangun untuk kesempurnaan makalah ini
selanjutnya.

35

Anda mungkin juga menyukai

  • Sap TB Paru
    Sap TB Paru
    Dokumen7 halaman
    Sap TB Paru
    Winda Ramadhani
    Belum ada peringkat
  • Pathway BPH
    Pathway BPH
    Dokumen1 halaman
    Pathway BPH
    Winda Ramadhani
    Belum ada peringkat
  • Kasus
    Kasus
    Dokumen3 halaman
    Kasus
    Winda Ramadhani
    Belum ada peringkat
  • 1
    1
    Dokumen2 halaman
    1
    Winda Ramadhani
    Belum ada peringkat