Anda di halaman 1dari 79

By : Aries Muftie

Seminar Peran Ekonom Syariah Dalam Sektor Pertanian


Sekolah Tinggi Ekonomi Ekonomi Islam (STEI) Tazkia Bogor

1
1
HIJRAH SKALA DUNIA PERLU NABI
HIJRAH SKALA DESA CUKUP SANTRI
SAATNYA SANTRI MENGATUR NAGARI
DESA SUBUR
KELUARGA TERATUR
SANTRI BERBUDI LUHUR
RAKYAT KERJA & BERSYUKUR
PAKAR MENGAJAR DAN MENYALUR
PEMIMPIN BERSEDIA MENJADI BATUR
INDONESIA SALEH, AMAN, ADIL & MAKMUR
NUSANTARA JILID TIGA MENJADI BUAH TUTUR

2
Tujuan spesifik dari adanya acara ini adalah:
1. Masyarakat dapat memahami peluang agribisnis dan mempunyai cita-
cita sebagai petani.
2. Menyadari pentingnya hidup berpedoman dengan Al-quran disemua
sisi kehidupan
3. Masyarakat sadar akan pentingnya sektor pertanian untuk
pertumbuhan ekonomi sektor mikro dan makro

Poin-poin utamanya adalah sebagai berikut:


Regulasi pemerintah dalam sektor pertanian
Memaksimalkan bidang pertanian untuk meningkatkan ekonomi baik
sector mikro maupun makro
Peran Lembaga Keuangan Syariah dalam sektor pertanian
1. REVOLUSI MENTAL KOREA
2. IMPLEMENTASI DI INDONESIA
3. STUDI KASUS DESA BMT DI JOMBANG

4
Era tahun 1970 Era tahun 2000

Sumber: The National Council of Saemaul Undong Movement di Korea


5
Satu dari Negara Kurang Berkembang di Dunia
GNP/Kapita: US$ 87 tahun 1962

Miskin Infrastruktur
Akses mobil ke desa: 60%
Listrik masuk desa: 20%
Bencana alam yang berulang
Produktifitas Pertanian Rendah

Rasio Kemiskinan Desa tahun 1967: 34% secara absolut.


Pembangunan Desa di Korea merupakan keniscayaan untuk
mengentaskan kemiskinan dan mengurangi kesenjangan
pendapatan ( rapuhnya stabilitas sosial).
Korea menjadi abu selama Perang Korea tahun 1950-1953.
Dua Repelita berbasis Industri di Kota tahun 1960-1970 (Trickle Down
Effect) hasilnya gagal total, yang timbul adalah kesenjangan antara Kota
dengan Desa, terjadi kerusuhan.
Rakyat umumnya petani miskin turun temurun sehingga apatis, skeptis,
sarkarstis, nerimo saja dan selalu menyalahkan pemerintah.
Tetapi setelah melalui Lima Tahun Rencana Ekonomi berturut-turut,
Saemaul Undong (gerakan desa baru berbasis moral, SMU) di tahun
1970-an Korea mencapai pertumbuhan ekonomi yang luar biasa.
GNP per kapita / PDB Korea pada Tahun (USD)

1960 US$ 79 1995 US$ 11,735


1970 US$ 255 2007 US$ 21,695
1977 US$ 1,043 2010 US$ 20,500
1983 US$ 2,113 2013 US$ 28,695

Sumber: The National Council of Saemaul Undong Movement di Korea 7


Rumahtangga di
pertanian memiliki
penghasilan melebihi
pendapatan keluarga
urban selama tahun
1974-1978 untuk
pertama kali nya di
dunia.
SMU ber kontribusi besar terhadap
swasembada tumbuh tumbuhan pokok
biji biji an, seperti beras dan gandum.
Melalui ekspansi infrastruktur,
budidaya hibrida benih dengan hasil
tinggi, Korea mencatat produksi padi
tertinggi per areal di dunia. (5.2ton /
ha pada tahun 2008).
KOREA JEPANG
TAHUN BERAS JELAI KEDELAI BERAS JELAI KEDELAI

1970 330 238 79 442 207 132


1980 289 246 115 412 305 122
1990 451 246 153 509 365 151
2001 516 314 151 532 144 173
2005 490 338 174 532 266 152
2008 520 312 164 513 265 164

Sumber: MAF, Agriculture and Fishery Statistical Yearbook 2010


Pertanian Tradisional Mekanisasi Pertanian

Petani tidak perlu kerja keras lagi.


Keluarga petani bisa menikmati panen.
Pembeda Kepala Desa Korea dengan Pemimpin SMU
adalah fakta bahwa mereka pemuda, mewakili
masyarakat desa, non partisan, tidak dibayar untuk
dedikasi & layanan mereka.
Pedoman tersebut adalah untuk menjaga semangat
juang (jihad) mereka dan agar santri lebih bebas
memutuskan yang terbaik buat masyarakat, karena
mereka tidak dibayar oleh siapapun jadi tidak terikat
oleh siapapun karena niat mereka adalah berbakti
pada Negara untuk mencari ridho Illahi .
Tugas utama mereka adalah Inspirator dan merubah
paradigma masyarakat (Spirit SMU).
Spirit SMU adalah BMT Way (Bangkit-Maju-Terbang).
Bila Jepang Tidur, Korea sudah harus Bangkit. Bila
Jepang Bangkit, Korea sudah harus Maju dan Bila
Jepang Maju, maka Korea sudah harus Terbang.
Can Do, Will Do, Must Do.

Sumber: The National Council of Saemaul Undong Movement di Korea


13
Kepemimpinan SMU khusus anggota
pemudi SMU yang bertanggung jawab
mengorganisir perempuan agar
mengikuti program keluarga
berencana (KB), Kesehatan Masyarakat
dan Lembaga Keuangan Desa (BMT)
untuk Kerja-Untung- Tabung
(Kutabung).
Pelaksana SDSB (Satu Desa Satu BMT)
Tugas Utama adalah Inspirator
Perempuan Desa dan merubah
paradigma Perempuan Desa (Spirit
SMU).
Can Do, Will Do, Must Do.
Sumber: The National Council of Saemaul Undong Movement di Korea
14
Perpustakaan Sebelum Gotong Royong, BMT Way
Iqra =
Baca
Mengerti
Tindakan

Keputusan oleh Majelis Syuro

Sumber: The National Council of Saemaul Undong Movement di Korea


15
Saemaul = Sae (Baru) + Maul (Desa)
Korea Sae Maul
Indonesia Baru, Madani (Modern) Masyarakat, Tetangga
Artinya Perubahan, Pengembangan Wilayah, Perdesaan
Pembaharuan Progresif Wilayah dan Komunitas Sosial
Hijrah (Perubahan masyarakat desa ke arah kehidupan yang lebih baik)
Hijrah atau Gerakan Perubahan Menuju Masyarakat Madani
Nilai Keterangan
Ihlas berjuang (Jihad) = BANGKIT
Diligence
Burung yang keluar pertama akan menangkap cacing
(Juang)
Diligence Ihlas Pelopor
Nasib seseorang berdasarkan pada usaha seseorang = MAJU
Self-Help
Tuhan membantu mereka yang membantu diri mereka sendiri
(Kemandirian)
Penentu Nasib tanggung jawab, menjadi mandiri rasa memiliki
Mengejar pertumbuhan masyarakat = TERBANG
Cooperation
(Gotong Royong)
"Dua kepala lebih baik dari satu"
1 + 1 = 2 + efisiensi, kesatuan ber jamaah=kerjasama
Sumber: Nkumu Frey-Lungula, Saemaul Undong di Korea
16
Pemerintah membagikan 335 kantong semen &
ton baja per desa di Korea (kail bukan ikan)
Santri menanyakan ke Masyarakat, apa yang mau
dikerjakan dengan semen ini, dan tujuannya apa?
Santri memberi motivasi / mengembangkan
kebutuhan / partisipasi / memobilisasi /
memberdayakan masyarakat

Pemerintah memberikan dukungan yang terukur:


Pelatihan, permodalan & dukungan administrasi / dukungan tehnis

17
Sumber: Gambar dari Soh (2007: 104), Tabel 4.

18
Nama Proyek Unit Target Hasil Tumbuh
(%)
Menambah jalan desa Km 26.266 43,558 166
Membangun jalan pertanian Km 49,167 61,797 126
Instalasi jembatan kecil Unit 76,749 79,516 104
Membangun balai desa Unit 35,608 37,012 104
Membuat Gudang Unit 34,665 22,143 64
Perbaikan Perumahan Unit 544,000 225,000 41
Memperbaiki tata letak desa Desa 2,747
Membangun sistem pembuangan Km 8,654 15,559 179
Menyediakan listrik untuk perdesaan Rumah 2,834,000 2,777,500 98
dan masyarakat nelayan Tangga
Mengoperasikan Pabrik SMU Unit 950 717 75
Investasi Total US$ 7.203.200, periode 1972 - 1981
Investasi Pemerintah 51% : Komunitas 49%
19
Sumber: The National Council of Saemaul Undong Movement di Korea
Kebijakan Pemerintah
(Subsidi, Panduan)

Masyarakat Desa

Merasa Dahaga untuk Membangun

Membuat Prioritas Pembangunan

Organisasi Komite Pembangunan


Desa (Majelis Syuro)

Formulasi Proyek & Tentukan


Agen Perubahan Target (Repelita)
(Santri Desa)
(Supervisi, Dampingi,
Pelatihan, & Persetujuan Proyek & Implememtasi
Layanan Tambahan)

Evaluasi dan Masukan Kembali


20
Otoritas Pemerintah
(Gubernur & Bupati)

Pejabat Pemerintah Pemimpin SDSB


Daerah (Kepala Desa) (Santri Desa)

Masyarakat Desa

(Sistem Dua Ban)


21
Sumber: The National Council of Saemaul Undong Movement di Korea
JANGAN ANGGAP REMEH HAL HAL YANG KECIL
GUNUNG YANG BESAR BERASAL DARI KERIKIL YANG KECIL-KECIL
INDONESIA EMAS YANG BESAR BERASAL DARI 74.000 DESA EMAS
YANG KECIL

22
Sesuai hasil Kongres Umat Islam Indonesia ke VI, maka ancaman
atau musuh serius umat saat ini adalah Kemiskinan, Kebodohan,
Ketidak adilan (gap), Dehumanisasi (dekadensi moral dan
Perpecahan)
Namun selain musuh di atas ada lagi ancaman serius terkini bukan
hanya Indonesia namun juga dunia, yaitu adalah kelangkaan pangan
& Energi. Jumlah penduduk Indonesia dan Dunia meningkat terus,
perlu energi & pangan baik jumlah maupun mutu dan gizinya.
Periode tahun 1800 tambahan penduduk 1 milyar perlu 130 tahun,
kini hanya 12 tahun untuk bertambah dengan jumlah yang sama.
Para ahli demografi memproyeksikan jumlah penduduk dunia akan
menembus angka 8 milyar jiwa pada tahun 2025 setelah 7 milyar
dicapai pada tahun 2011 yang lalu.

23
Selain memiliki potensi sumber daya alam (SDA) yang melimpah,
Indonesia juga pada tahun 2020 sampai 2030 akan mendapatkan
bonus demografi yang sangat menguntungkan untuk pertumbuhan
ekonomi guna mewujudkan kemakmuran bangsa jika dimanfaatkan
secara optimal.
Bonus demografi atau sumber daya manusia (SDM) dapat dimaknai
sebagai keuntungan ekonomis yang disebabkan oleh menurunnya
rasio ketergantungan sebagai hasil proses penurunan fertilitas jangka
panjang.
Bonus demografi merupakan rasio ketergantungan penduduk usia
tidak produktif terhadap penduduk usia produktif sangat kecil, karena
jumlah penduduk usia muda produktif makin banyak, tetapi jumlah
penduduk lanjut usia belum banyak.

24
Bonus demografi menawarkan empat peluang,
yaitu
1) tenaga kerja (labor supply) dalam jumlah yang
banyak;
2) partisipasi perempuan (women participation) yang
memasuki pasar kerja;
3) tabungan (savings) masyarakat;
4) Pasar kreatif untuk generasi muda dan terakhir
5) modal manusia (human capital).

25
Strata dari Pembangunan harus dilihat bertahap mulai,
1) Individu & Keluarganya ( 245 juta jiwa)
2) Tempat Ibadah seperti Mesjid , Gereja, Pura sebagai Pusat Kegiatan
(Community College / Pondok Pesantren)
3) Perdesaan & Kelurahan (>72.800 Desa + 8.000 Kelurahan)
4) Kabupaten (480 lebih)
5) Propinsi (34 Propinsi)
6) Negara (NKRI)
Kunci Pembangunan umat dan Ketahanan Nasional terletak di intelektual,
moral/mental & spiritual, karena itu fokus pada empat elemen dasar,
1) Keluarga Sakinah, Mawadah dan Warohmah
2) Tempat Ibadah (Imaratul Masajid, Gereja, Pusat Ibadah & Muamalah)
3) Qoriyah Thoyyibah (Desa BMT/EMAS)
4) Ketahanan Pangan & Energi terbarukan = Ketahanan Nasional
26
HASIL KUII VI

No. Langkah-langkah Strategis dan Operasional Pihak terkait

1. Mereview dan memberikan usulan perbaikan peraturan perundang- DPR, Pemerintah, Perguruan
undangan dan kebijakan yang terkait dengan ekonomi umat. Tinggi (khususnya Perguruan
Tinggi Islam), MUI.

2. Mengembangkan kewirausahaan sejak dini dan penguatan umat Islam KADIN, IPMI, ISMI, ICMI,
sebagai pelaku pasar, hulu hingga hilir yang bernilai tambah termasuk HIPKA, Asosiasi Muslim.
dalam perdagangan retail, kuliner dan busana muslim

3. Memperkuat Ekonomi Mikro dan Pemberdayaan Ekonomi berbasis MUI, BKSPP, RMI, BAZNAS,
Ormas Islam dan Pesantren, terutama di Desa-Desa, dengan LAZ, ICMI dan Lembaga Sosial
memanfaatkan potensi pasar umat yang didukung gerakan ZISWAF dan Kemanusiaan Umat,
bersama-sama. Perguruan Tinggi

4. Mengembangkan Industri halal termasuk di dalamnya industri pariwisata MUI, LHNU, KADIN, ISMI, IPMI,
dan ekonomi kreatif BPOM, LHMU, IHI-ACT, HIPKA

5. Mendirikan Bank Umum Syariah yang dimiliki umat yang berpihak BWI, ICMI, ASBISINDO, IDB
dalam menumbuhkan UKM, termasuk di dalamnya mendukung
pendirian Bank Wakaf Indonesia.
27
HASIL KUII VI

No. Langkah-langkah Pihak terkait


6. Menjadikan Masjid sebagai sentra penguatan sosial-ekonomi MUI, ICMI, DMI, ABSINDO,
umat, termasuk mendirikan BMT dan toko retail umat, dimulaiPBMTI, KADIN, HIPMI,
dengan pilot project Satu Desa Satu BMT. ISMI

7. Meningkatkan kualitas SDM pengelola industri Ekonomi MUI, Perguruan Tinggi, IMZ,
Syariah melalui lembaga pendidikan, agar industri syariah
lebih sesuai syariah dan kompetitif di pasar.

8. Meningkatkan pemahaman dan praktek ekonomi syariah MUI, Media Islam, MUIMI,
seperti perbankan syariah, ZISWAF, Asuransi Syariah, IKADI, Ormas Islam, BAMI,
Arbitrase Syariah dan lain-lain. ISEI, MES, IAEI, PKES,
OJK
9. Membiasakan umat untuk melakukan transaksi ekonomi MUI, Media Islam, MUIMI,
yang berorientasi dari umat, oleh umat dan untuk umat. IKADI, Ormas Islam, BAMI,
ISEI, MES, IAEI, PKES,
OJK
10. Merekomendasikan kepada MUI untuk mengkoordinir, MUI
melaksanakan serta membentuk POKJA penguatan ekonomi
umat yang menindaklanjuti hasil KUII VI Jogjakarta
28
Politik Ekonomi Syariah
(Kontrak Sosial Psl 33)
REVOLUSI MENTAL DESA BMT:
DESA BMT = INDONESIA EMAS Integrity/Shiddiq
Accountability/Amanah FIT
Transparancy/Tabligh

Competency/Fathonah PROPER

PERAN SANTRI Kepala Desa


Tokoh Masyarakat/
Lurah
BUM-DESA/BMT Santri Desa
BKD
Konsep (BUMDes, Majelis Syuro
Sosialisasi Coop & BMT)
Regulasi
PRO GROWTH, JOB, POOR Advokasi
Investasi Dalam & Implementasi Kepastian (Supremasi) Hukum
Luar Negeri Pengawasan dan Jaminan keamanan
Politik Ekonomi Rakyat/Syariah
Good Corporate Governance

Situasi & Kondisi


Kondusif
29
Adalah sebuah sistem pembentukan Indonesia EMAS berbasis perdesaan
berdasarkan strategi Rasulullah SAW ketika Hijrah dari Mekah (Urban) menuju
Medinah (Rural). Hijrah ke Desa (Revolusi Mental & Spiritual) dan contoh sukses
Saemaul Undong (Hijrah Desa) Korea yang mengaplikasikan strategi Rasulullah
SAW tersebut.
1.Pilar 1: Bina Akhlak dengan Program Tempat Ibadah dan Ponpes di desa,
2.Pilar 2: Bina Ukhuwah dengan Program Simpanan Taawun dan Pembiayaan
Kelompok Tanggung Renteng (Pokusma atau Poktan)
3. Pilar 3: Bina Sinergi dengan Program Piagam Madinah bersama taat azas
membangun Desa dengan membentuk Badan Usaha Milik Desa (BUM
Des) tanpa memandang etnis, politik dan agama, yang sahamnya
minimal 51% dimiliki oleh masyarakat Desa.
4. Pilar 4: Bina Dana dengan Program Satu Desa Satu BMT, yaitu LKMS Desa
atau BMT Desa yang sahamnya minimal 51% dimiliki oleh masyarakat
Desa.
5. Pilar 5: Bina Pasar & Produk dengan Program Satu Desa Satu Pasar & Satu
Desa Satu Produk unggulan , yang sahamnya minimal 51% dimiliki
oleh masyarakat Desa.
30
1. Reformasi Mental & Spiritual: Mempromosikan
Spirit Masyarakat
2. Memperbaiki Situasi & Suasana Kehidupan
3. Memperbaiki Infrasturuktur Pertanian, dan
Infrastruktur Keuangan & Logistik
4. Penghijauan dan Preservasi Lingkungan
5. Meningkatkan Pendapatan dan Mengurangi
Kemiskinan

31
No Mayoritas Proyek Program Aksi

1 Memperbaiki Tempat Perbaiki rumah ibadah & Perpustakaan dan


Ibadah & Fasilitasnya Komputer
Mendirikan TPA Paud, Ponpes DaQu atau
Community College (Digital Learning)
2 Memperbaiki Aqidah, Program Tahfidz BMT (Baca-Mengerti-
Akhlak dan Syariah Tindakan sesuai Al-Quran)
Aksi Waqaf Tunai Rp 1.000 per minggu

3 Merubah Paradigma ESQ Certif


menjadi Juang BMT Certif
Swadaya Gotong Technopreneur Certif
royong

32
No Mayoritas Proyek Program Aksi

1 Memperbaiki Kondisi Renovasi atap


Rumah Renovasi Fasilitas Rumah (Misal, Dapur)
Memperbaiki Sistem limbah

2 Memperbaiki sanitasi Fasilitas pasokan air


dan Kesehatan Sanitasi air sumur & pompa air
Masyarakat Menjalankan klinik dan Rumah Sakit Keliling

3 Memperbaiki Fasilitas Pusat Ibadah & Pertemuan Desa


Masyarakat Lumbung Desa
Pasar Tradisional / Ruko/Mart

33
No Mayoritas Proyek Program Aksi
1 Membuat Jaringan jalan Membuat dan memperbaiki Jalan dan Gang
Perdesaan Membuat dan memperbaiki Jembatan
2 Renovasi Sistem Menyesuaikan Lahan Pertanian
Produksi Pertanian Memperbaiki Fasilitas Irigasi
Mekanisasi Pertanian
3 Memberikan Layanan Listrik
sosial lainnya seperti Telekomunikasi
BMT Satelit
Wartel & Agen Pos
BMT
Puskes /Klinik Desa
Desa XXI (Bioskop Rakyat)
TV Desa
Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Infrastruktur.

34
No Mayoritas Proyek Program Aksi

1 Penghijauan dan Penghijauan Gunung


Preservasi Hutan Penghijauan Desa
Mengawasi memangkas dan bakar hutan
untuk ladang pertanian
2 Pengendalian Erosi Pengendalian Erosi
Kultivasi Padang Rumput
3 Program Enerji Menanam pohon untuk firewood
Terbarukan Renovasi Perapian dan Cerobong asap
Pengenalan fasilitas gas methan

35
No Mayoritas Proyek Program Aksi
1 Meningkatkan Produktifitas Meningkatkan Produksi Pupuk
Pertanian Memperbaiki Kualitas Tanah
Pertanian milik Koperasi
2 Investasi Musiman dengan Bersihkan sungai
Tenaga Kerja yang nganggur Pembibitan pohon
dan Dana Desa

3 Membangun sumber Membuat BUMDes


pendapatan alternatif termasuk Membuat PT LKM Desa
Pabrik milik BUMDes Membangun Depo Daisabusu Mart
Membangun & mengoperasikan Pabrik
Desa
Membangun Industri Kreatif
Membangun sumber pendapatan Ekstra
yang lain

36
Community Channel (BMT)
Face Book BMT
ATM
EDC
CDM
BMT Click
Mobile Money
KYC (Biometric eKTP)

Outlet BMT Channel compared with Bank


37
UNTUK RENUNGAN
(i) Lagenda Orang Tua Cina
(ii) Saemaul Undong Korea
(iii) Jumat, Mari bung rebut kembali
Setiap Jumat di umumkan selalu ada infak lebih dari Rp 0,5 juta sampai Rp 5
juta, padahal ada 1 juta Mesjid (Inspirasi dari UYM).
Kalaulah setiap Mesjid mengumpulkan Trust Fund melalui BMT di mesjid
tersebut yang menjadi anggota Apex Rp 1 juta setiap Jumat untuk saham di
BUMR, maka Umat bisa mengumpulkan 1 juta X Rp 1 juta atau Rp 1 triliun
setiap Minggu atau Rp 52 Triliun setiap Tahun untuk kemaslahatan Desa.

Di Korea:
Penduduk desa yang menyumbangkan atau
mewakafkan sebidang tanahnya untuk pelebaran jalan
desa, jalan ke ladang pertanian dicatat di dinding balai
desa (Prasasti). Keturunan mereka bangga akan hal itu.

38
PROGRAM KIOSK ATAU DESACASH

PROGRAM KIOSK LKM


MANFAAT BAGI PEMDA
DIMENSI & MATERI
JALUR DISTRIBUSI APEX BMT

Dimensi
Panjang x Lebar x Tinggi
XXX x YYY x ZZZ cm

Material
Rangka : (finishing cat duco warna
hitam)
Body : Multipleks 12 mm dilapis plat 0.6 mm di cat
3
warna (merah, putih, hijau) 39
Atap : Fibre glass polos dop (untuk reflektor panas) 39
PROGRAM OTO-BMT

40
41
MELAYANI:
1. SETOR TUNAI
2. TARIK TUNAI
3. TRANSFER
4. COLLECTION
KANTOR KAS 5. BAYAR & BELI
6. SIMPANAN INSTANT
7. APLIKASI
PEMBIAYAAN

KUALIFIKASI:
1. MESIN EDC
2. DEPOSIT DI
OTO-KAS K.CABANG
(CASH/COLLATERA
L)
3. MELAKUKAN
KANTOR SETTLEMENT KE
CABANG K.CABANG
4. MEMPUNYAI LIMIT
TRANSAKSI
NASABAH 5. MESIN JENSET/
MO-KAS BATERAI AKI
6. MERCHANDISING &
TOOL KIT
7. TERMINAL ID &
LOKASI MASING2
8. STOK KARTU &
KERTAS THERMAL
FLYING SERVICE POINT
OFFICER
42
Setor Tunai Transfer/ Pindah Buku Andromax-I
Tarik Tunai GPS Tracking System (Smartfren)
Bayar Cicilan Officer Credit Limit Mobile Printer Zonerich
Transaksi PPOB Officer Management AB320M
Cek Saldo Loan Monitoring Mobile Printer
Buka Simpanan Settlement Report Bluebamboo P25

NASABAH

APEX
SYSTEM

NASABAH

OFFICER MANAGER MONITORING


43
RANTAI SALURAN DISTRIBUSI

BUMDes Konsumen

Apex
BUMDes Konsumen
Distributor

Wholesaler
Pabrikan Distributor (Grosir) Konsumen

Pabrikan Distributor Grosir Semi Grosir Konsumen

Pabrikan Distributor Grosir Semi Grosir Pengecer Konsumen

APPSI-ABSINDO- BUM Desa (Pabrikan)


44
45
46
Turunan dari Mekanisme Operasional Masyarakat

1. Masyarakat Desa adalah Badan Otonomi


2. Masyarakat Desa adalah Organisasi Sosial
3. Ada berbagai organisasi sosial di Desa
4. Masyarakat meng-identifikasi masalah dan
kebutuhan komunitasnya sendiri.
5. Pemecahan masalah berdasarkan azas
Pejuang (Jihad), Mandiri dan Gotong
royong (Jamaah/Taawun)

47
1. Komunitas/Masyarakat Desa sebagai Unit Pembangunan
(BUMDes)

2. Inisiasi Pemerintah dengan pendekatan Bawah ke Atas

3. Pendekatan Terpadu

4. Pendekatan Komprehensif

5. Kinerja yang Baik di dukung dengan lebih baik lagi

6. Agen Perubahan Dua lapis (Masyarakat Pemerintah)

48
TAHAPAN KEGIATAN SDSB
TAHAPAN KEGIATAN 2015-2020
MOU Desa dengan Apex Provider, Seleksi Lokasi & pendamping/penyuluh,
Certif RMBD, Sosialisasi Program, Pendampingan, Penyusunan Data Dasar
Tahap Desa, Pelatihan, Penumbuhan & Pemberdayaan kelompok afinitas, RMBD,
Persiapan (2015) BMT, Penyusunan Rencana Pembangunan Desa BMT Partisipatif, Persiapan
pendirian BUMDes

1. Penumbuhan kelompok lumbung pangan, Penguatan Kelembagaan


Masyarakat (Pemberdayaan kelompok afinitas, Pemberdayaan Lembaga
Tahap Usaha Ekonomi perdesaan), Pemberdayaan Kelembagaan Pelayanan
2. Pemanfaatan dana sesuai RUK
Bangkit (2016) 3. Pelatihan administrasi & teknis

1. Pengembangan Lembaga Masyarakat (Pengembangan dan pemeliharaan


prasarana, Pengembangan dan penerapan teknologi untuk perbaikan
produksi, Pengembangan usaha menuju skala yang mampu memberikan
pendapatan yang layak secara ekonomi, Pengembangan diversifikasi usaha
Tahap untuk meningkatkan pendapatan)
2. Pengembangan Lembaga pelayanan Masyarakat (Gerakan konsumsi
Maju (2017) beragam, bergizi, berimbang dan aman, Pengembangan sistem pemantauan,
deteksi dan respon dini kerawanan pangan)
3. Pelatihan teknis & magang di BMT yang sudah maju atau di Desa BMT

1. Peningkatan peran masyarakat dalam ketersediaan & distribusi pangan


Tahap 2. Berkembangnya usaha Desa BMT,
3. Mantapnya organisasi/kelembagaan yang ada
Terbang (2018) 4. Pembentukan jaringan usaha/kemitraan, pemupukan sumber permodalan
masyarakat
5. Exit strategi pendamping kepada RMBD
6. Koordinasi & kerjasama lintas sektor utk dukungan sarana prasarana
DESA EMAS (2019)
49
49
49
Bila Standar Desa Emas sudah di buat menjadi satu template,
karena Desa di perlakukan sebagai suatu Unit Sosial &
Komersial seperti BMT, maka kita tinggal Replikasikan saja
atau Plug and Play, itulah yang dilakukan oleh Korea.
Mulai Rekrutmen Santri, Pelatihan, Magang, Pendampingan,
SOP, ICT, membuat Perencanaan, Implementasi,
Pengawasan, dan Moneva-nya, khususnya untuk BUMDes,
baik sektor keuangan, riel, infrastruktur dan jasa.
Template Saemaul Undong atau cara replikasi seperti inilah
yang akan digunakan oleh Apex Provider Desa yang dimiliki
oleh BUMDes.

50
BAGIAN III:
STUDI KASUS DESA DI JOMBANG

51
Imaratul Masajid/Ponpes di Desa

(i) Revolusi Mental dengan pendidikan Aqidah ,


Akhlak dan Syariah, 40% anak desa harus
hafidz, perlu rumah tahfidz.
(ii) Community College Ponpes techno preneurship
yang berbasis Sumber Daya Alam di Desa
tersebut dan Sumber Daya Manusia / keahlian
desa tersebut.
(iii) Mengurangi Pemuda dan Pemudi Desa
urbanisasi ke kota, perlu pelatihan ESQ
Hal ini dibuktikan dengan dibangun secara gotong royong
Mesjid disetiap Dusun dan dibentuknya DEWAN
KERUKUNAN TAKMIR MASJID DAN MUSHOLLA (DKTM),
yang setiap tahun mempunyai AGENDA :
Pada bulan ramadhan melakukan safari ramadhan ke masjid
dan musholla ke setiap dusun, bersama-sama dengan
seluruh unsur kelembagaan desa, baik BPD, LPMD, RT/RW,
Karang Taruna dan Tokoh Masyarakat Desa Mojokrapak.
Dengan bimbingan Apex Provider Desa/ABSINDO:
Sedang di bentuk embrio Majelis Syuro.
Pelatihan Santri oleh Tim ABSINDO sebagai Agen Perubahan
Pelatihan ESQ (Certif ESQ)
Pelatihan BMT (Certif ABSINDO)
Rumah Tahfidz
Community College afiliasi dari STEBANK ISLAM SP, Sekolah khusus
untuk melahirkan Santri Santri Desa yang hafidz kerjasama dengan
Korea
Ukhuwah

(i) Membangun Infrastruktur Desa, jalan,


jembatan, irigasi dll.
(ii) Imam, Jamaah dan Ukhuwah melalui Apex
BMT Koperasi BUM Desa
(iii) Tanggung Renteng dan ada Trust Fund
(iv) Apex BMT/LKMS dengan 12 fungsinya yang
beranggotakan BMT/LKMS di desa tersebut.
Tahun 2009 dan tahun 2010
Berkonsentrasi dalam membangun infrastruktur perdesaan dalam upaya
untuk mempermudah mengangkut hasil pertanian. Kades berhasil
mendapatkan bantuan baik dari pemerintah Propinsi, kabupaten maupun
CSR dari Perusahaan milik Kades dan Warga sendiri.

Dibawah ini tampak sebagian jalan dan irigasi Desa Mojokrapak yang berhasil
dibangun oleh Beliau.
Mulai dari Program PNPM Mandiri Perdesaan, Program Pembangunan
Infrastruktur Perdesaan (PPIP), PU Cipta Karya maupun PU Bina Marga dari
kabupaten Jombang.
KELEMBAGAAN PANGAN DI DESA MOJOKRAPAK.
Pembangunan Ketahanan Pangan tidak bisa dilepaskan dari upaya
mempersaudarakan sesama rakyat Desa sekaligus penguatan kelembagaan
sehingga masyarakat mempunyai wadah yang tepat dalam mewujudkan
ketahanan pangan dan energi.. Adanya lembaga-lembaga petani yang
menunjang kegiatan dalam kesamaan usaha , kesamaan sosial, dan kesamaan
dalam hamparan sawah atau tegal akan memudahkan untuk pengelolaan /
management dalam kelompok tani maupun Gabungan kelompok tani desa
Mojokrapak.
Penguatan kelembagaan petani selalu mendapat bimbingan, pendampingan dan
binaan agar berfungsi sebagai lembaga petani yang eksis.

Di Desa Mojokrapak Luas lahan pertanian poktan gapoktan adalah 163,2 Ha,
masing-masing Poktan luas sawah yang digarap, yaitu :
Poktan Bulak (29,1 ha)
Poktan Gondang dan Plembon (55,2 ha)
Poktan Ngledok (16,1 ha)
Poktan Krapak(30,8 ha)
Poktan Sugihwaras dan Gilang (32 ha).
Oleh Apex Provider Desa, Poktan ini akan di buatkan menjadi Unit Usaha
dalam Koperasi Serba Usaha Mojokrapak sebagai Badan Usaha Milik Desa .
Berdiri sejak tahun 1991, dimana dalam perjalanannya selalu terombang
ambing oleh keadaan, oleh karena itulah Lumbung ini diberi nama TAHAN UJI
karena selama ini selalu kokoh tetap berdiri sampai kemudian tahun 2007, oleh
bapak Kepala Desa Lumbung ini mulai diperhatikan dan diperkuat
keberadaannya dengan membuat Kepengurusan yang Transparan dan
Bertanggungjawab.
Ketua : SENAR SUWITO
Sekretaris : AMAT N
Bendahara : YATIMIN
ANGGOTA : MASYARAKAT DUSUN BULAK DAN SEKITARNYA.
1. Lumbung Pangan TAHAN UJI (akan menjadi SBU KSU)
Lumbung pangan merupakan sarana penyimpanan pangan pokok dalam
mewujudkan cadangan pangan masyarakat untuk antisipasi masa
paceklik, gejolak harga dan bencana alam.Dengan adanya lumbung
pangan ketersediaan pangan masyarakat tetap terjaga.
Berdiri sejak tahun 1990 silam DAN SI SK-Kan, Kegiatan yang dilaksanakan
di lumbung pangan ini adalah :
a. Simpan pinjam gabah
b. Simpan pinjam uang (akan di alihkan ke SBU UJKS BMT)
c. Jual beli gabah dengan system tunda jual
d. Cadangan Pangan

2. Kelompok Ternak MERI AJI BERSERI (akan menjadi SBU KSU)


DIRINTIS SEJAK TAHUN 2009 SAAT INI, Meri Aji Berseri sudah
beranggotakan 15 peternak bebek baik dari Desa Mojokrapak
maupun dari desa lain. Kelompok ini meneteskan sendiri, kemudian
dibesarkan dan di pasarkan ke rumah Potong Ayam dan pengepul.
2. KELOMPOK TERNAK UNGGAS
MERI AJI BERSERI DUSUN PLEMBON
Berawal dari usaha penetasan dan pembibitan bebek,
Bapak Budi mampu merangkul sejumlah peternak
bebek kemudian membentuk sebuah kelompok ternak
unggas yang diberi nama Meri Aji Berseri. Usahanya
telah dirintis sejak tahun 2009 dan telah mengalami
beragam macam ujian baik dari segi manajemen
maupun gejolak perekomian. Meri Aji Berseri sudah
beranggotakan 15 peternak bebek baik dari Desa
Mojokrapak maupun dari desa lain. Sebagai pembina,
Bapak Kepala Desa akan membentuk dusun Plembon
dan Gondang sebagai sentra peternakan Bebek. Telur
yang tidak mempunyai daya tetas dijadikan sebagai
telur asin dan yang memiliki daya tetas ditetaskan
melalui 7 mesin penetas buatannya sendiri yang
berkapasitas 300 butir telor setiap mesin.
3. KELOMPOK TERNAK SAPI LEMBU REJEKI
Hampir di setiap rumah warga Hal inilah yang
Dusun Gondang akan kita temui merupakan kelebiham
ternak Sapi, Kambing maupun dari Dusun Gondang
Unggas. dibandingkan dengan
Dusun dusun yang lain
di Desa Mojokrapak.
Kelebihan inilah yang
menjadi perhatian dan
pemikiran dari bapak
Kepala Desa agar
kedepan Peternak Sapi,
Kambing dan Unggas
mendapatkan
penghasilan dan
kesejahteraan yang lebih
baik.
3. Kelompok Ternak LEMBU REJEKI (akan menjadi Unit Usaha KSU)
Hampir di setiap rumah warga Dusun Gondang akan kita temui ternak Sapi, Kambing
maupun Unggas.LEMBAGA INI DI SK-KAN MULAI TAHUN 2012 DENGAN
TUJUAN UTK MEMBERDAYAKAN PETERNAK MELALUI PEBINAAN DAN
PELATIHAN.

4. POKMAS MAJU MAPAN (akan menjadi Unit Usaha KSU)


Sejak tahun 2010 kelompok ternak kambing ini telah eksis dan terus berupaya
melakukan inovasi untuk meningkatkan pendapatannya. Selain untuk dijual, limbah
yang dihasilkan dari kambing juga dimanfaatkan sebagai pupuk yang sangat
membantu bagi warga yang sudah melakukan program KRPL

5. PAGUYUBAN LELE PONDOK LELE BERSERI akan menjadi Unit Usaha KSU)
beranggotakan peternak-peternak lele di sekitar Desa Mojokrapak dan menggalang
kerjasama dengan Republik Lele, Pare. UD Mina Tani, Jombang dan PT Sekar Bumi.
Tbk, Sidoarjo dalam hal pengadaan bibit lele serta pemasaran lele. Saat ini
kelompok berdiri pada Januari 2013 ini sudah bisa menghasilkan ikan konsumsi
sebanyak 3 ton perhari, diharapkan kedepan Bisa lebih meningkat lagi, supaya
kedepan Jombang bisa menjadi Ikon Lele untuk wilayah Jawa Timur.
4. KELOMPOK TERNAK KAMBING MAJU
MAPAN
DUSUN GONDANG
Pokmas yang diketuai Bapak Chusnul Akhlaq
(salah satu anggota LPMD) memiliki anggota
berjumlah 10 orang dari dusun Gondang dengan
jumlah kambing sebanyak 200 ekor. Sumber
dana pokmas yang diberi nama pokmas Maju
Mapan ini berasal dari swadaya dan APBD. Sejak
tahun 2010 kelompok ternak kambing ini telah
eksis dan terus berupaya melakukan inovasi
untuk meningkatkan pendapatannya. Selain
untuk dijual, limbah yang dihasilkan dari
kambing juga dimanfaatkan sebagai pupuk yang
sangat membantu bagi warga yang sudah
melakukan program KRPL.
5. Pondok Lele Berseri
Dinamakan demikian mengingat ada pondok
yang dibuat sebagai tempat istirahat dan Sholat
para karyawan dan bakul lele yang datang.

Pondok Lele Berseri beranggotakan


peternak-peternak lele di sekitar Desa
Mojokrapak dan menggalang kerjasama
dengan Republik Lele, Pare. UD Mina Tani,
Jombang dan PT Sekar Bumi. Tbk, Sidoarjo
dalam hal pengadaan bibit lele serta
pemasaran lele. Saat ini kelompok ini sudah
bisa menghasilkan ikan konsumsi sebanyak
3 ton perhari, diharapkan kedepan Bisa lebih
meningkat lagi, supaya kedepan Jombang
bisa menjadi Ikon Lele untuk wilayah Jawa
Timur.
6. KRPL DAN BANK SAMPAH MANDIRI (menjadi SBU KSU)
Untuk mewujudkan deversifikasi atau penganekaragaman
pangan melalui optimalisasi lahan pekarangan di desa
Mojokrapak baik pekarangan desa maupun pekarangan individu
telah dimanfaatkan melalui:
Kawasan Rumah Pangan Lestari dan
Desa Berseri,
Kebun Bibit Desa
Kebun Bibit Sekolah
dengan menanam berbagai pangan lokal antara lain umbi-
umbian, sayur-sayuran, palawija (Jagung), toziega (Tanaman
Obat gizi Ekonomi Keluarga) .
Adalah merupakan cikal bakal
dari kegiatan KRPL dan Desa
Berseri saat ini, dengan
dukungan Bapak H. Warsubi
dan tangan dingin Bu Yuliati
bersama ibu-ibu PKK, Ibu
Kelompok Dasawisma dan
Karang Taruna, Kegiatan
KRPL ini menjadikan warga
Desa kami menjadi lebih
rukun, Guyub dan Sejahtera.
BANK SAMPAH MANDIRI
Merupakan Hal Luar Biasa selain KRPL yang sudah diberikan terhadap warganya
sebagi bentuk etos kerja dan tanggung jawabnya sebagai pemimpin di Desa
Mojokrapak. Pada saat pembinaan kewarga beliau mengajak untuk menanam
tanaman sayuran dan hortikultura di pekarangan rumah serta melakukan pembibitan
secara intensif dan kontinyu oleh tim KRPL Mojokrapak Berseri di Kebun Bibit Desa
(KBD) agar dapat dijadikan sumber bibit bagi warga yang membutuhkan
Melakukan pembinaan warga untuk membuang sampah berdasarkan jenisnya, yaitu
sampah basah (organik) dan sampah kering (anorganik). Sampah basah ditempatkan
di komposter untuk dibuat kompos sehingga dapat digunakan untuk pupuk organik
bagi tanaman pangan milik warga. Sampah kering disetorkan ke bank sampah untuk
dikelola bank sampah sebagai tabungan dalam rekening sesuai nama warga yang
menyetorkan. Manfaat yang diperoleh warga dengan menjadi nasabah di bank
sampah antara lain: warga memperoleh uang dalam tabungan dan sekaligus
menjaga kelestarian lingkungan.
Ada tiga jenis tabungan yang ada di BANK SAMPAH MANDIRI
1. TIGA BULANAN
2. ENAM BULANAN
3. SATU TAHUNAN, Semua ini adalah persembahan dari warga oleh warga dan
untuk warga.
BANK SAMPAH
7. Usaha Mikro, Kecil dan Menengah
Upaya pemerintah desa dalam mengembangkan usaha produktif untuk
penanganan masyarakat miskin adalah dengan mendirikan beberapa
usaha sehingga dapat menyerap tenaga kerja khususnya masyarakat
desa Mojokrapak

KRIPIK USUS BU PENI


NUGGET AYAM PAK WACHID

Dukungan dana yang digunakan untuk


pembentukkan, pengembangan
kelembagaan pangan serta pemanfaatan
pekarangan adalah dana stimulant APBD
I, APBD II dan PNPMPerdesaan,
PPIP, Jidut, Jides, ADD serta swadaya
Masyarakat.
KRIPIK USUS DAN SUKUN BU PENI
Didirikan sejak tahun 2011 dengan ijin PIRT No.
2143517010007 menggunakan bahan dasar usus yang
berasal dari RPA milik Bapak Kepala Desa, mampu
menyerap tenaga kerja sekitar Bulak yaitu 5 orang pekerja.
Omzet perhari: 20 30kg usus kering/sudah siap
dipasarkan. Penghasilan bersih bulanan mencapai 8juta.
Saat ini, usaha ini terus berkembang dengan pemasaran ke
beberapa rumah makan di daerah Jombang, Mojokerto,
dan Kediri. Produk kripik : Kripik Usus dan Kripik Sukun.

Nugget Ayam Bapak Wachid


Usaha Bapak Wachid yang sudah mulai dirintis sejak tahun
2007 dengan hanya bermodalkan dana 1 juta saat ini mampu
memperkerjakan sedikitnya 16 orang di rumahnya di dusun
Bulak. Apalagi usahanya ini didukung bantuan APBD berupa
mesin penggiling daging dan pencetak adonan bakso,
usahanya kian melejit dan mampu menghasilkan omzet
harian 2,5jt. Produknya Somay dan Nugget Kipas dengan
bahan baku dari ayam yang diambil dari unit usaha pribadi
kepala desa dan dipasarkan ke beberapa toko makanan
instan di wilayah Jombang dan Mojokerto.
Piagam Madinah & Perjanjian Hudaibiyah

(i) Toleransi & Sinergi


(ii) Kerjasama Operasi atau Membuat Usaha
bersama pihak di luar Desa baik Dalam
Negeri maupun Luar Negeri (Asing) dan atau
berbeda ideologi sepanjang Win Win dan
sesuai dengan Maqashid Syariah (Pancasila)
Selain Sebagai seorang Kepala Desa, Bapak H.
Warsubi juga sebagai seorang Enterpreneur yang
bergerak di bidang usaha pangan. usaha yang
dikelola beliau tergabung dalam Bima Sakti Grup
yang terdiri dari :
1. UD Bima Sakti (Peternakan Ayam dan
Transportasi),
2. PT. Phalosari Unggul Jaya (Rumah Potong
Ayam), dan
3. Pupuk Organik (kerjasama dgn PT
Petrokimia Gresik).
Unit-unit usaha ini telah dirintisnya sejak tahun
2003, dimana saat ini telah menyerap lebih dari
350 orang tenaga kerja, yang merupakan
penduduk Desa Mojokrapak dan sekitarnya. Saat
ini beliau juga sedang merintis pembuatan pabrik
pengolahan pangan lain yaitu pabrik sosis dan
nugget dengan target pemasaran skala nasional.
Baitul Maal dengan mengakuisisi BPRS dan BMT
Kuasai Sektor Keuangan dengan Apex, Tahun ini akan
mengakuisisi BPRS UMMU yang akan di ubah menjadi Bank
Waqaf Jombang dengan BMT Replika di tiap Dusun
(i) Buat Investment Holdico yang dimiliki masyarakat Desa
atau BUM Desa, contoh BUMDes di Bali yaitu usaha
bersama dimiliki oleh Desa berdasarkan awig awig (syariah
Hindu)
(ii) SUK, RDPT. Sukuk dan IPO
Pasar yang menjual Produk Unggulan
1. Metode ABCD (Asset Based Community Development)
2. Satu Desa Satu Pasar
3. Satu Desa Satu Produk Unggulan
4. Apex yang mendanai dan membantu pendampingan dan
penjualan baik domestik maupun LN
5. DAI SABUSU MARKET
TERIMA KASIH

79

Anda mungkin juga menyukai