A. Latar Belakang
Stroke adalah penyakit pada otak berupa gangguan fungsi syaraf lokal dan/
atau global, munculnya mendadak, progresif, dan cepat. Gangguan fungsi syaraf
pada stroke disebabkan oleh gangguan peredaran darah otak non traumatik.
atau anggota badan, bicara tidak lancar, bicara tidak jelas (pelo), mungkin
stroke jika pernah di diagnosis menderita penyakit stroke oleh tenaga kesehatan
oleh nakes tetapi pernah mengalami secara mendadak keluhan kelumpuhan pada
satu sisi tubuh atau kelumpuhan pada satu sisi tubuh yang disertai kesemutan atau
baal satu sisi tubuh atau mulut menjadi mencong tanpa kelumpuhan otot mata atau
bicara pelo atau sulit bicara/komunikasi dan atau tidak mengerti pembicaraan.
(Riskesdas 2013).
orang meninggal akibat stroke atau 31% dari semua kematian di dunia, Prevalensi
1
Selatan (17,9), DI Yogyakarta (16,9), Sulawesi Tengah (16,6), diikuti Jawa
stroke di provinsi Sulawesi Utara yang terdiagnosis tenaga kesehatan sebesar 10,8
persen dan yang terdiagnosis tenaga kesehatan dan gejala sebesar 14,9 persen.
dan 69,4). Berdasarkan jenis kelamin tertinggi pada wanita (13,9 ) dibanding
dengan pendidikan rendah sebesar 15,6. Kejadian stroke lebih tinggi di kota
tinggi pada masyarakat yang tidak bekerja baik yang didiagnosis tenaga kesehatan
Berdasarkan data pasien stroke dari bulan Juni sampai bulan agustus 2016
pada bulan juli jumlah pasien stroke menurun menjadi 7 pasien dan pada bulan
darah dan risiko penyakit kardiovaskular, stroke dan penyakit jantung koroner.
2
pada orang dewasa. Pada bulan Oktober tahun 2013, setelah meninjau penelitian
dari kebutuhan energy total berasal dari lemak jenuh, dan 3-7% dari lemak tidak
(Almatsier, 2004).
mengetahui asupan lemak dan natrium pada pasien sstroke rawat jalan di RS
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui bagaimana asupan lemak dan Natrium pada penderita stroke
2. Tujuan Khusus
3
2. Mengetahui asupan natrium pada penderita stroke yang di rawat jalan di RS
Pancaran Kasih
3. Untuk menganalisis asupan lemak dan natrium pada pasien stroke yang
4
A.Stroke
1. Definisi Stroke
yang berkembang cepat dari gangguan otak fokal atau global dengan gejala-
gejala yang berlangsung selama 24 jam atau lebih atau menimbulkan kematian
tanpa penyebab lain selain vaskuler. Secara klasik stroke ditandai sebagai
defisit neurologis yang dikaitkan dengan cedera fokal akut susunan saraf pusat
2. Klasifikasi Stroke
klasifikasi yang berbeda-beda ini perlu, sebab setiap jenis stroke mempunyai
patogenesisnya sarupa.
1. Stroke Iskemik
b. Trombosis serebri
c. Emboli serebri
5
2. Stroke Hemoragik
b. Stroke subarakhnoid
2. Stroke-in-evolution
3. Completed stroke
1. Stroke karotis
2. Stroke vertebra-basiler
pegangan, yaitu:
3. Insiden Stroke
penyakit jantung dan kanker. Tingginya angka kejadian stroke bukan hanya di
6
negara maju saja, tapi juga menyerang negara berkembang seperti Indonesia
karena perubahan tingkah laku dan pola hidup masyarakat. Keadaan rawan
stroke di Indonesia terus meningkat menjadi 10 kali atau 15 kali atau yang pasti
4.
Tanda dan gejala klinis Stroke
mendadak.
hemihipestesi).
atau koma).
ucapan).
Beberapa faktor risiko stroke bersifat genetic dan sulit atau bahkan tidak
7
(misalnya infeksi). Faktor risiko tertentu dipengaruhi oleh gaya hidup
(misalnya merokok) dan ada pula faktor risiko yang merupakan kombinasi
tersebut.16
1. Hipertensi
Hipertensi adalah faktor risiko utama stroke. Hasil dari 28 rumah sakit
hipertensi sebesar 73,9%.17 Tekanan darah terdiri dari dua komponen yang
pembuluh darah otak. Apabila pembuluh darah otak pecah maka timbullah
perdarahan otak dan apabila pembuluh darah otak menyempit maka aliran
darah ke otak akan terganggu dan sel-sel otak akan mengalami kematian. 16
ditambah usia lanjut, kejadian strokeuntuk pria 3 kali dan wanita 2,9 kali
2. Diabetes Melitus
8
Menurut WHO seseorang disebut sebagai penderita diabetes melitus
apabila kadar glukosa darah vena dalam keadaan puasa lebih dari
140mg/desiliter dan kadar glukosa darah vena 2 jam setelah diberi minum
ke otak, yang ada pada akhirnya menyebabkan infark sel-sel otak. 16 Para
pakar sepakat, apabila gula darah diatas 150mg/100mL, akan terjadi infark
wanita usia lanjut. Dari hasil penelitian di 28 rumah sakit, diabetes melitus
3. Penyakit jantung
infark otot jantung dan gangguan irama denyut jantung merupakan faktor
peningkatan 5,6 kali lebih besar kejadian stroke pada orang dengan fibrilasi
pada orang tua. Kejadian FA meningkat dari 0,2 per 1000 di usia 30-39
menjadi 39,0 per 1000 di usia 80-89 tahun. Berdasarkan hasil analisa 28
9
rumah sakit di Indonesia FA didapatkan pada 5,8% penderita stroke dan
4. Hiperkolesterolemi
5. Obesitas
perdebatan apakah memang merupakan faktor risiko stroke yang kuat atau
tidak. Hal ini didasarkan atas berbagai hasil penelitian yang bersifat belum
dapat disimpulkan secara pasti. Yang jelas obesitas merupakan faktor risiko
6. Merokok
10
sebesar 2,7 pada laki-laki dan 3,0 pada wanita. Dari hasil di 28 rumah sakit
7. Alkohol
8. Gaya Hidup
stroke seperti stress baik itu stress psikologi maupun stress pekerjaan
11
buah dan sayur beresiko 30% lebih tinggi terkena penyakit stroke
sakit Jambi, didapati pola makan yang abnormal dipicu oleh dua
1. Lemak
(Ridwan, 2009).
lemak jenuh dan tak jenuh . Asam lemak jenuh merupakan asam lemak
yang dapat disintesis sendiri oleh tubuh. Asam lemak ini biasanya pada
suhu ruang berbentuk padat. Sementara itu, asam lemak jenuh dapat
12
abnormal dalam jaringan disebut lipomatosis. Asam lemak tak jenuh
biasanya berwujud cair dan terdapat dalam lemak nabati. Asam lemak
diproduksi oleh hati dan sangat diperlukan oleh tubuh. Kolesterol yang
dan hanya 20% yang berasal dari makanan. Kolesterol yang diproduksi
terdiri atas 2 jenis yaitu kolesterol HDL (High Density Lipoprotein) dan
13
digunakan ketika tubuh kekurangan energy. Lemak jenuh (terutama
kolesterol LDL. Oleh karena itu, konsumsi harian lemak harus dibatasi
pada 7-10% dari asupan kalori. (Shankar & Sundarka, 2003). Lemak
lemak jidak jenuh ganda,batasi sumber lemak jenuh yaitu < 10% dari
kebutuhan energy total. Kolesterol dibatasi < 300 mg. (Almatsier, 2006).
14
organ tidak dapat berfungsi dengan semestinya.
(Arifnaldi, 2014)
2014)
15
oleh Thomas Bowman dan rekannya menyebutkan
et al, 2015).
2. Natrium
Garam adalah sumber utama natrium, unsur yang sangat penting bagi
cairan tubuh, membantu mengirimkan impuls saraf dan proses kontraksi dan
dalam tubuh. Bila kadar natrium rendah, ginjal akan menahan pengeluarannya.
Bila kadar natrium tinggi, ginjal akan mengeluarkannya melalui urine. Dalam
masalah tertentu ginjal tidak dapat mengeluarkan natrium, maka natrium akan
16
Meningkatnya volume cairan menyebabkan meningkatnya volume darah
minum. Hal ini meningkatkan volume darah di dalam tubuh yang berarti
jantung harus mempompa lebih giat sehingga tekanan darah naik. Karena
pembuluh darah, jantung harus memompa lebih kuat dengan tekanan lebih
sebagian besar mengatur tekanan osmosis yang menjaga cairan tidak keluar
dari sel.
Bila jumlah natrium didalam sel meningkat secara berlebihan, air akan
Taksiran kebutuhan Natrium sehari untuk orang dewasa adalah sebanyak 500
17
2004).Asupan natrium yang dianjurkan pada penderita stroke dan tekanan
C. Kerangka Konsep
Stres
Mental
Fisik
ASUPAN
Lemak PENDERITA STROKE
Natrium
GENETIK 18
Bawaan
Keturunan
BAB III METODELOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Penelitian ini dilakukan dengan cara deskriptif untuk mengetahui
asupan lemak dan natrium pada pasien sstroke rawat jalan di RS Pancaran
Kasih Manado.
Tempat Penelitian
19
Waktu Penelitian
Penelitian dilakukan selama kurang lebih satu bulan yaitu pada bulan
C. Subjek Penelitian
Adalah semua pasien stroke yang tercatat di klinik penyakit dalam
D. Variabel Penelitian
Variabel Bebas: Asupan lemak dan natrium
Variabel Terikat: Penderita stroke
E. Definisi Operasional
Stroke adalah tanda-tanda klinis yang berkembang cepat akibat
tubuh. Kadar natrium di dalam tubuh sekitar 2 persen dari total mineral.
klorida (NaCl) yang setara dengan 100 gram unsur natrium. Kadar natrium
20
Parameter :
Skala : Ordinal
F. Instrumen Penelitian
Dalam penelitian ini digunakan instrument meliputi sarana
G. Prosedur Penelitian
1. Persiapan
Pengurusan izin penelitian
2. Pelaksanaan
a. Permohonan izin penelitian
b. Bekerjasama dengan staf RS Pancaran Kasih guna menjelaskan
H. Analisa Data
Pengolahan dan analisa dimulai dengan editing, coding, entry, dan
analisis zat gizi, membuat tabulasi dan proposi, analisis data univariat.
21
DAFTAR PUSTAKA
kementerian RI
September 2016
Status and Future Projection. In: Aminoff MJ, Boller F, Swaab DF editors.
1399-402.
22
8. Misbach J, Jannis J. Diagnosis Stroke. Dalam: Soertidewi L, Jannis J,
Penerbit FKUI:2011;58-61
9. Yayasan stroke Indonesia. Rawan Stroke di Indonesia Meningkat 10 Kali.
24 September 2013
10. Soertidewi L, Misbach J, Epidemiologi Stroke. Dalam: Soertidewi L,
Darah Otak. Dalam: Buku Ajar Neurologi Klinis. Jakarta: Gadjah Mada
University Press.2008.
13. Soertidewi L, Misbach J. Faktor Resiko Stroke. Dalam: Soertidewi L,
2014.
16. Huang CY. Nutrition and stroke. Asia Pac J Clin Nutr:2007; 266-274.
17. Centers for Disease Control and Prevention. Sodium. National Center for
23
18. Dinas Kesehatan Kebumen (2013). Apa Penyebab Stroke?. Kebumen.
http://www.dinkeskebumen.wordpress.ac.id diakses tanggal 20 Oktober
2016
19. Maukar M, Ismanto AY, Kundre E (2014). Hubungan Pola Makan Dengan
kejadian Stroke Non Hemoragik Di Irina F Neurologi RSUP Prof. DR. R.
D. Kandou Manado.
http://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/jkp/article/viewFile/5217/4731
Diakses 20 Oktober 2016
20. Ovina, Y. (2013). Hubungan Pola Makan, Olahraga, Merokok Terhadap
Prevalensi Penyakit Stroke Non Hemoragik di RSUD Raden Mattaher
Jambi. http://online-
journal.unja.ac.id/index.php/kedokteran/article/view/1249/851. Diakses 20
Oktober 2016.
21. Arifnaldi MS. (2014) Hubungan Kadar Trigliserid Dengan kejadian Stroke
Iskemik Di Rsud Sukoharjo. Skripsi. Fakultas Kedokteran Universitas
Sam Ratulangi. http://eprints.ums.ac.id/28323/17/NASKAH_PUBLIKASI.pdf
Diakses 20 Oktober 2016.
22. Bansal S., Buring J., Rifai N., Mora S., Sacks F., Ridker P., 2007. Fasting
Compared With Nonfasting Triglycerides and Risk of Cardiovascular
Events in Women. Journal of the American Medical Association.
298(3):309-316. Available from:
http://jama.jamanetwork.com/article.aspx?articleid=208018
23. Freiberg J., Hansen A., Jensen J.S., Nordestgaard B.G., 2008. Nonfasting
Triglycerides and Risk of Ischemic Stroke in the General Population.
Journal of the American Medical Association. 18:2142-2152. Available
from: http://jama.jamanetwork.com/article.aspx?articleid=1028652
24. Sacco R., Benson R., Kargman D., Albala B., Tuck C., Lin I., Cheng J.,
Paik M., Shea S., Berglund L., 2016. High-Density Lipoprotein
Cholesterol and Ischemic Stroke in the Elderly The Northern Manhattan
Stroke Study. Journal of the American Medical Association.
285(21):2729-2735. Available from:
http://jama.jamanetwork.com/article.aspx?articleid=193886
25. Varbo A., Nordestgaard B.G, Hansen A.T, Schnohr P, Jensen G.B, Benn
M., 2011. Nonfasting triglycerides, cholesterol, and ischemic stroke in the
general population.Annals of Neurology. Volume 69, pages 628634.
Available from: http://onlinelibrary.wiley.com/doi/10.1002/ana.22384/full
(diakses 20 Oktober 2016)
24