PENDAHULUAN
a
Renstra ini merupakan acuan bagi seluruh upaya yang dilakukan oleh
pelaksana kesehatan serta perwujudan komitmen dari seluruh pelaksana tugas di
a
Puskesmas Blooto untuk berusaha mencapai sasaran strategis dan
indicator kinerja yang telah disepakati.
1.2 Landasan Hukum
Adapun landasan hukum yang digunakan dalam penyusunan Renstra
Puskesmas Blooto ini diantaranya :
1. Undang-undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara;
2. Undang-undang Nomor 25 tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional;
3. Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah;
4. Undang-undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan
antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah;
5. Undang-undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan
Jangka Panjang Nasional 2005-2025;
6. Undang-undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan;
7. Undang-undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit;
8. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan
Daerah;
9. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan
Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi, dan
Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota;
10. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2008 tentang Pedoman Evaluasi
Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah;
11. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara
Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana
Pembangunan Daerah;
12. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman
Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana diubah dengan Peraturan
Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2007tentang Perubahan Peraturan
Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan
Keuangan Daerah;
13. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan
Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara
Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana
Pembangunan Daerah;
14. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 828/Menkes/Per/V/2008 tentang Standar
Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan;
15. Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 741/Menkes/SK/V/2008 tentang
Petunjuk Teknis Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan;
16. Peraturan Daerah Kota Mojokerto Nomor 2 Tahun 2009 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kota Mojokerto Tahun 2005-
2025;
17. Peraturan Daerah Kota Mojokerto Nomor 1 Tahun 2014 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mojokerto Tahun
2014-2019.
1.3 Maksud dan Tujuan
Penyusunan Renstra ini dimaksudkan agar seluruh program dan kegiatan
yang dilaksanakan oleh Puskesmas Blooto selama kurun waktu lima tahun ke
depan berjalan secara berkesinambungan dan terarah. Adapun tujuan dari
Renstra ini adalah :
1. Sebagai pedoman/acuan resmi bagi Puskesmas Blooto dalam perencanaan
program dan kegiatan pembangunan;
2. Menyediakan tolok ukur kinerja untuk mengevaluasi kinerja pembangunan
kesehatan di wilayah kerja UPT Puskesmas Blooto.
a
BAB II GAMBARAN
PELAYANAN
PUSKESMAS BLOOTO KOTA MOJOKERTO
a
pemantauan sarana dan pembinaan teknis kepada Puskesmas Pembantu,
unit pelayanan kesehatan swasta dan kader pembantu kesehatan;
c) Pengembangan upaya kesehatan dalam hal pengembangan kader pembantu
bidang kesehatan di wilayah dan pengembangan kegiatan swadaya
masyarakat
Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 75 tahun 2014 tentang
Puskesmas,susunan organisasi Puskesmas di kawasan perkotaan terdiri dari :
1. Kepala Puskesmas
Kriteria Kepala Puskesmas yaitu tenaga kesehatan dengan tingkat
pendidikan paling rendah sarjana, memiliki kompetensi manajemen kesehatan
masyarakat, masa kerja di Puskesmas minimal 2 (dua) tahun, dan telah
mengikuti pelatihan manajemen Puskesmas.
2. Kasubag Tata Usaha, membawahi beberapa kegiatan diantaranya
Sistem Informasi Puskesmas, kepegawaian, rumah tangga, dan
keuangan.
3. Penanggungjawab UKM esensial dan keperawatan kesehatan masyarakat
yang membawahi:
a. pelayanan promosi kesehatan termasuk UKS
b. pelayanan kesehatan lingkungan
c. pelayanan KIA-KB yang bersifat UKM
d. pelayanan gizi yang bersifat UKM
e. pelayanan pencegahan dan pengendalian penyakit
f. pelayanan keperawatan kesehatan masyarakat
4. Penanggungjawab UKM Pengembangan
Membawahi upaya pengembangan yang dilakukan Puskesmas, antara
lain:
a. pelayanan kesehatan jiwa
b. pelayanan kesehatan gigi masyarakat
c. pelayanan kesehatan tradisional komplementer
d. pelayanan kesehatan olahraga
e. pelayanan kesehatan indera
f. pelayanan kesehatan lansia
g. pelayanan kesehatan kerja
h. pelayanan kesehatan lainnya
5. Penanggungjawab UKP, kefarmasian, dan laboratorium
Membawahi beberapa kegiatan, yaitu:
a. pelayanan pemeriksaan umum
b. pelayanan kesehatan gigi dan mulut
a
c. pelayanan KIA-KB yang bersifat UKP
a
d. pelayanan gawat darurat
e. pelayanan gizi yang bersifat UKP
f. pelayanan persalinan
g. pelayanan rawat inap untuk Puskesmas yang menyediakan pelayanan
rawat inap
h. pelayanan kefarmasian
i. pelayanan laboratorium
6. Penanggungjawab jaringan pelayanan Puskesmas dan jejaring fasilitas
pelayanan kesehatan, yang membawahi:
a. Puskesmas Pembantu
b. Puskesmas Keliling
c. Bidan Desa
d. Jejaring fasilitas pelayanan kesehatan
a
10. Melaksanakan pengawasan, pengendalian dan evaluasi program/kegiatan
Puskesmas.
11. Memimpin pelaksanaan kegiatan di Puskesmas penyelenggaraan
pertemuan berkala (Mini Lokakarya bulanan dan tribulanan).
12. Bertanggung jawab atas penyusunan Rencana Usulan Kegiatan (RUK)
melalui analisis dan perumusan masalah berdasarkan prioritas.
13. Bertanggung jawab atas Rencana Pelaksanaan Kegiatan (RPK) secara
terinci dan lengkap.
14. Mendelegasikan wewenang apabila meninggalkan tugas.
15. Membina petugas Puskesmas.
16. Bertanggung jawab mengenai pendidikan berkelanjutan, orientasi dan
program pelatihan staf untuk menjaga kemampuan dan meningkatkan
pelayanan sesuai kebutuhan.
17. Membangun kerjasama dengan berbagai pihak terkait di kecamatan,
Lintas Sektor, penyedia pelayanan kesehatan tingkat pertama swasta,
perorangan serta masyarakat dalam pengembangan UKBM.
18. Bertanggung jawab atas penyelenggaraan pelaksanaan program-program
di Puskesmas.
19. Memberikan umpan balik hasil kegiatan kepada semua staf Puskesmas.
20. Melakukan pemeriksaan keuangan secara berkala.
21. Membuat laporan pelaksanaan kegiatan sebagai bahan informasi dan
pertanggung jawaban kepada Kepala Dinas Kesehatan.
22. Mengolah dan menganalisa data, untuk selanjutnya diinformasikan atau
dilaporkan ke Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota, serta pihak yang
berkepentingan lainnya.
23. Membuat Surat Keputusan tentang pengelola keuangan, penanggung
jawab barang inventaris, tim manajemen mutu Puskesmas, dll
24. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas
Kesehatan Kabupaten/Kota.
a
4. Memberi petunjuk kepada staf dengan petunjuk kerja yang
diberikan agar tercapai keserasian dan kebenaran kerja.
5. Mengkoordinasikan berbagai kegiatan administratif dan manajemen
di Puskesmas. Untuk mendukung Kepala Puskesmas menjalan
tugas dan fungsinya mengelola Puskesmas.
6. Mengarsipkan surat masuk dan surat keluar.
7. Bertanggung jawab atas administrasi, membantu pengelolana
keuangan, dan pengelolaan sumberdaya lainnya.
a. Menyiapkan SK bendahara barang, SK penanggung jawab
pengelola barang, SK penanggung jawab kendaraan.
b. Membuat perencanaan kebutuhan dan Pemeliharaan Barang
Unit.
c. Membuat data stok barang.
d. Menjaga kelengkapan alat-alat yang diperlukan.
e. Membuat data asset di masing-masing ruangan.
f. Melaksanakan up dating daftar inventaris sebagai bahan
laporan.
g. Melakukan evaluasi perawatan alat kesehatan.
h. Melaporkan fungsi dan kondisi alat kesehatan.
i. Melaporkan seluruh inventarisasi alat kesehatan.
8. Melakukan evaluasi hasil kegiatan urusan Tata Usaha secara
keseluruhan.
9. Menyediakan dan menyimpan data umum Puskesmas serta data
kesehatan yang diperlukan untuk kepentingan semua pihak yang
membutuhkan:
a. Data pencapaian cakupan kegiatan pokok tahun lalu dan
visualisasi datanya.
b. Data 10 penyakit terbanyak.
c. Data RKBU (Rencana Kebutuhan Barang Unit) dan RPTBU
(Rencana Pengadaan Triwulan Barang Unit).
d. Data lain.
10. Membuat laporan kegiatan dibidang tugasnya sebagai bahan
informasi dan pertanggung jawaban kepada Kepala Puskesmas.
11. Melaksanakan pengelolaan urusan kepegawaian, keuangan,
perlengkapan, surat menyurat, hubungan masyarakat dan urusan
umum, perencanaan serta pencatatan dan pelaporan.
12. Mempunyai tugas pokok di bidang kepegawaian:
a. Membuat struktur organisasi UPTD.
a
b. Membuat daftar/catatan kepegawaian petugas.
c. Membuat uraian tugas dan tanggung jawab setiap petugas.
d. Membuat rencana kerja bulanan bagi setiap petugas sesuai
dengan tugas, wewenang dan tanggung jawab.
e. Membuat penilaian DP3 tepat waktu berdasarkan konsultasi
dengan Kepala Puskesmas.
f. Melakukan file kepegawaian.
13. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Puskesmas.
a
e. Petugas medis dan paramedis UGD, mempunyai tugas:
1. Menyusun rencana kerja pelayanan gawat darurat.
2. Melaksanakan kegiatan pelayanan gawat darurat.
3. Melaksanakan pelayanan medis dan keperawatan sesuai standar
prosedur operasional, SPM, Standar Pelayanan Publik (SPP) tata kerja
dan kebijakan yang telah ditetapkan oleh kepala Puskesmas.
4. Melakukan pencatatan pada rekam medik dengan baik, lengkap
serta dapat dipertanggungjawabkan, termasuk memberi kode diagnosa
menurut ICD X.
5. Membuat pelaporan dan visualisasi data pelayanan gawat darurat.
6. Melaksanakan evaluasi kegiatan pelayanan UGD.
7. Meningkatkan mutu pelayanan UGD Puskesmas.
8. Melaporkan pelaksanaan gadar secara berkala kepada penanggung
jawab.
9. Melakukan rujukan kasus yang tidak dapat ditangani di Puskesmas.
10. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Puskesmas.
a
(TempatPengolahan Makanan) Pestisida, pelayanan klinik sanitasi,
penyuluhan kesehatan lingkungan dan koordinasi lintas program terkait
sesuai dengan prosedur/SOP.
c. Membuat pencatatan dan pelaporan serta visualisasi data kegiatan
kesehatan lingkungan sebagai bahan informasi dan
pertanggungjawaban kepada Kepala Puskesmas.
d. Melakukan evaluasi hasil kegiatan kesehatan lingkungan secara
keseluruhan.
e. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Puskesmas.
f. Menerima kartu rujukan status dari petugas poliklinik.
g. Mempelajari kartu status/rujukan tentang diagnosis oleh petugas poliklinik.
h. Menyalin dan mencatat nama penderita atau keluarganya,
karakteristik penderita yang meliputi umur, jenis kelamin, pekerjaan
dan alamat,
serta diagnosis penyakitnya kedalam buku register.
i. Melakukan wawancara atau konseling dengan penderita/keluarga
penderita, tentang kejadian penyakit, keadaan lingkungan, dan perilaku
yang diduga berkaitan dengan kejadian penyakit.
j. Membantu menyimpulkan permasalahan lingkungan atau perilaku yang
berkaitan dengan kejadian penyakit yang diderita.
k. Memberikan saran tindak lanjut sesuai permasalahan.
l. Bila diperlukan, membuat kesepakatan dengan penderita atau
keluarganya tentang jadwal kunjungan lapangan.
2. Luar Gedung
Sesuai dengan jadwal yang telah disepakati antara penderita atau
keluarganya dengan petugas, petugas kesehatan lingkungan melakukan
kunjungan lapangan/rumah dan diharuskan melakukan langkah - langkah
sebagai berikut :
a. Mempelajari hasil wawancara atau konseling di dalam gedung
(Puskesmas).
b. Menyiapkan dan membawa berbagai peralatan dan kelengkapan
lapangan yang diperlukan seperti formulir kunjungan lapangan, media
penyuluhan, dan alat sesuai dengan jenis penyakitnya.
c. Memberitahu atau menginformasikan kedatangan kepada
perangkat desa/kelurahan (kepala desa/lurah, sekretaris, kepala dusun
atau ketua RW/RT) dan petugas kesehatan/ bidan di desa.
d. Melakukan pemeriksaan/pengamatan lingkungan, pengamatan
perilaku, serta konseling sesuai dengan penyakit/masalah yang ada.
a
e. Membantu menyimpulkan hasil kunjungan lapangan.
a
f. Memberikan saran tindak lanjut kepada sasaran (keluarga penderita dan
keluarga sekitar).
g. Apabila permasalahan yang ditemukan menyangkut sekelompok keluarga
atau kampung, informasikan hasilnya kepada petugas kesehatan di desa/
kelurahan, perangkat desa/kelurahan (kepala desa/lurah, sekretaris,
kepala dusun atau ketua RT/RW) , kader kesehatan lingkungan serta
lintas sektor terkait di tingkat Kecamatan untuk dapat ditindaklanjuti
secara bersama.
a
5. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Puskesmas.
a
l. Petugas medis dan atau paramedis Pengobatan Dasar, mempunyai tugas:
1. Melaksanakan dan memberikan upaya pengobatan dasar dengan penuh
tanggung jawab sesuai keahlian dan kewenangannya serta sesuai
standar profesi dan peraturan perundangan yang berlaku.
2. Melaksanakan dan meningkatkan mutu pengobatan dasar di Puskesmas.
3. Melaksanakan pelayanan medik/asuhan keperawatan sesuai SOP,
Standar Pelayanan Minimal (SPM), Standar Pelayanan Publik (SPP) tata
kerja dan kebijakan yang telah ditetapkan oleh kepala Puskesmas.
4. Memberikan penyuluhan kesehatan dengan pendekatan promotif dan
edukatif.
5. Melakukan pencatatan pada rekam medik dengan baik, lengkap serta dapat
dipertanggung jawabkan termasuk memberi kode diagnosa penyakit
menurut ICD X.
6. Melakukan pencatatan dan menyusun pelaporan serta visualisasi
data kegiatan pengobatan dasar sebagai bahan informasi dan
pertanggungjawaban kepada Kepala Puskesmas.
7. Mengidentifikasi, merencanakan, memecahkan masalah dan
melakukan evaluasi kinerja program pengobatan dasar.
8. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Puskesmas.
m. Petugas medis dan atau paramedis Gigi dan Mulut, mempunyai tugas:
1. Menyusun rencana kerja dan kebijaksanaan tehnis pelayanan kesehatan
gigi.
2. Menentukan pola pelayanan dan tata kerja.
3. Memimpin pelaksanaan kegiatan pelayanan kesehatan gigi.
4. Melaksanakan pengawasan, pengendalian dan evaluasi kegiatan
pelayanan kesehatan gigi.
5. Merencanakan, melaksanakan dan mengawasi kegiatan mutu pelayanan
kesehatan gigi.
6. Melaksanakan dan memberikan upaya pelayanan medik dengan penuh
tanggung jawab sesuai keahlian dan kewenangannya serta sesuai standar
profesi dan peraturan perundangan yang berlaku.
7. Memberikan penyuluhan kesehatan dengan pendekatan promotif dan
preventif.
8. Melakukan pencatatan pada rekam medik dengan baik, lengkap
serta dapat dipertanggungjawabkan termasuk memberi kode diagnosa
menurut ICD X.
a
n. Petugas paramedik gigi, mempunyai tugas:
1. Melaksanakan pelayanan medik/asuhan keperawatan gigi dan mulut
sesuai SOP, Standar Pelayanan Minimal (SPM), Standar Pelayanan
Publik (SPP) tata kerja dan kebijakan yang telah ditetapkan oleh kepala
Puskesmas.
2. Melakukan pencatatan dan menyusun pelaporan serta visualisasi data
kegiatan gigi dan mulut sebagai bahan informasi dan pertanggungjawaban
kepada Kepala Puskesmas.
3. Mengidentifikasi, merencanakan, memecahkan masalah, mengevaluasi
kinerja program kesehatan/gigi dan mulut.
4. Melaksanakan dan menjaga keselamatan klinik pelayanan kesehatan
gigi meliputi keamanan dan kebersihan alat, ruangan serta pencegahan
pencemaran lingkungan.
5. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Puskesmas.
a
10. Melakukan evaluasi hasil kegiatan pelayanan obat di kamar obat.
11. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Puskesmas.
a
s. Petugas Pengelola Barang/Penanggung Jawab Barang Inventaris,
mempunyai tugas:
1. Mempunyai arsip daftar inventaris sarana dan peralatan Puskesmas
yang digunakan untuk pelayanan maupun untuk penyelenggaraan
program.
2. Menerima, menyimpan, memelihara barang/asset Puskesmas.
3. Melakukan pencatatan dan pelaporan barang inventaris.
4. Membuat perencanaan penyimpanan barang baru dan lama.
5. Perencana kebutuhan dan pemeliharaan barang unit.
6. Membuat program kerja pemeliharaan sarana dan peralatan Puskesmas.
7. Melakukan pemeriksaan standar jumlah, jenis dan kondisi alat
8. Melakukan pemeliharaan sarana dan peralatan sesuai program kerja.
9. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Puskesmas.
a
6. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Puskesmas.
a
w. Tenaga lainnya (tenaga teknis UKP dan UKM), mempunyai tugas:
Melaksanakan dan memberikan upaya pelayanan untuk menunjang kegiatan
pelayanan Puskesmas dengan penuh tanggung jawab sesuai tugas
dan fungsinya serta melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh
Kepala Puskesmas.
Gambar - 2.1
Struktur Organisasi Puskesmas Blooto Kota Mojokerto
(di lampiran)
a
d. Tenaga kontrak sejumlah 28 orang, yang terdiri dari :
- Tenaga Komunikator sejumlah 6 orang
- Tenaga kebersihan kantor sejumlah 9 orang
- Tenaga penjaga gedung kantor sejumlah 11 orang
- Tenaga dapur sejumlah 2 orang
Tabel 2.1
Daftar Aset UPT Puskesmas Blooto Kota Mojokerto
Tahun 2015 (di lampiran)
Kondisi sarana dan prasarana yang dimiliki Puskesmas Blooto sampai saat
ini dapat dikategorikan cukup memadai sebagai penunjang pelayanan kesehatan
dari mulai bangunan gedung, perbekalan kesehatan dan penunjang lainnya,
meskipun ada beberapa sarana prasarana yang memerlukan
perbaikan/pemeliharaan berat.
1.5.2. Tantangan
Adanya kebijakan baru dari pemerintah pusat untuk menerapkan Sistem
Jaminan Sosial Nasional (SJSN) menjadi tantangan tersendiri bagi provider
kesehatan, utamanya bagi Dinas Kesehatan. Belum tertatanya sistem kemitraan
dengan BPJS (Badan Penyelenggaran Jaminan Sosial) Kesehatan dan belum
adanya produk hukum yang mengatur secara teknis pelaksanaannya, membuat
penerapan SJSN belum berjalan secara terpadu. Selain itu, secara tidak
langsung SJSN ini memicu adanya persaingan antar pemberi pelayanan
kesehatan untuk semakin meningkatkan kualitas layanannya, sehingga
masyarakat akan lebih memilih untuk mendapatkan pelayanan sesuai dengan
yang diinginkan. Di satu sisi, kondisi yang demikian akan menjadi pemicu bagi
provider kesehatan untuk menjadi lebih baik, namun disisi lain perlu untuk
ditetapkan regulasi yang tepat untuk mengatur dan menyusun sistem pelayanan
yang terintegrasi dengan kemitraan pemerintah dan swasta dengan
mengedepankan kualitas pelayanan dengan standarisasi sesuai yang ditetapkan.
Disamping itu, perkembangan pola penyakit yang terjadi di masyarakat
juga menjadi tantangan tersendiri bagi Dinas Kesehatan. Tidak hanya untuk
penanganan penyakit menular yang dapat menyebabkan kematian dan resiko
kecacatan saja yang menjadi perhatian penting, namun tren yang terjadi
sekarang ini yang juga memerlukan perhatian penting adalah semakin
meningkatnya angka kejadian penyakit tidak menular yang dapat menyebabkan
kematian dan resiko kecacatan, seperti penyakit kanker, jantung koroner, gagal
ginjal, diabetes mellitus dan hipertensi. Dulunya penyakit-penyakit tersebut
kebanyakan terjadi pada kelompok penduduk lansia dan pra lansia, namun kini
banyak menyerang penduduk usia produktif yang notabene merupakan asset
penting bagi pembangunan. Faktor utama yang dicurigai sebagai pemicu
semakin meningkatnya angka kejadian penyakit tersebut adalah karena pola
hidup masyarakat yang kurang memperhatikan aspek kesehatan.
Dari sisi sumber daya manusia kesehatan, untuk mewujudkan SDM
kesehatan yang kompeten, professional dan merata di sarana kesehatan,
terhambat dengan kurangnya kualitas dan kuantitas pegawai. Ketidaksesuaian
formasi, kualifikasi jabatan dan kebutuhan tenaga menjadi tantangan yang cukup
besar untuk pelaksanaan pembangunan kesehatan.
Bab III
ISU ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI
3.2. Telaahan Visi, Misi dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah
Terpilih
Visi Kota Mojokerto Tahun 2014 2019 adalah Mewujudkan Kota Mojokerto
sebagai service city yang maju, sehat, cerdas, sejahtera dan bermoral. Perumusan
dan penjelasan terhadap visi di maksud, menghasilkan pokok-pokok visi yang
diterjemahkan pengertiannya, sebagaimana tabel di bawah ini.
Visi: Mewujudkan Kota Mojokerto sebagai service city
yang maju, sehat, cerdas, sejahtera dan bermoral
Pokok-pokok
Penjabaran Visi
Visi
Kota yang memiliki produk jasa layanan yang berkualitas
dan berdaya saing tinggi
1. Jasa layanannya menghasilkan nilai tambah
Sebagai ekonomi yang mampu menarik kehadiran investor dan
service city pelaku pasar lainnya
2. Tersedianya dukungan sarana dan prasarana
berupa sumberdaya manusia dan infrastruktur yang baik
dan memadai
Layanan pemerintahan yang diselenggarakan secara modern,
antara lain ditandai oleh:
1. Penguasaan dan pemanfaatan teknologi
canggih dalam penyelenggaraan layanannya
Service city 2. Dikelola dengan manajemen modern yang handal
yang maju dan efisien
3. Memperhatikan aspek kelestarian lingkungan hidup
4. Memiliki daya saing tinggi
5. Mampu menghasilkan output dan outcome
yang berkualitas prima
Mewujudkan pembangunan Kota Mojokerto yang :
1. iklim usaha yang kondusif dan mandiri
2. lingkungan yang bersih dan bebas polusi
Service city 3. kebutuhan air bersihnya terpenuhi dan sanitasinya bagus
yang sehat
4. pemanfaatan lahannya mempertimbangkan
aspek konservasi
5. tata ruangnya mampu mendukung peningkatan
derajat kesehatan masyarakat dan pola hidup sehat.
Antara lain ditandai oleh:
1. sumber daya manusia yang berkualitas
Service city yang 2. pemerintah dan swasta yang profesional dan
cerdas berdaya saing tinggi
3. tata ruang yang efisien dan kondusif
terhadap pengembangan sosial dan teknologi
4. terbukanya akses pengetahuan dan teknologi
Layanan pemerintahan yang mampu memberi nilai tambah
ekonomi dan membawa dampak positif bagi peningkatan
Service city yang kesejahteraan masyarakat, antara lain ditandai dengan :
sejahtera 1. Meningkatnya pendidikan dan kualitas SDM
2. Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat
3. Meningkatnya kondisi ekonomi masyarakat
Service city Layanan pemerintahan yang penyelenggaraan layanannya
yang bermoral dilandasi oleh nilai-nilai moral, etika dan norma sosial, budaya,
Visi: Mewujudkan Kota Mojokerto sebagai service city
yang maju, sehat, cerdas, sejahtera dan bermoral
agama, maupun negara, antara lain ditandai dengan :
3.4. Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan Hidup
Strategis
Telaahan rencana tata ruang wilayah ditujukan untuk mengidentifikasi implikasi
rencana struktur dan pola ruang terhadap kebutuhan pelayanan SKPD. Dengan demikian
SKPD dapat mengidentifikasi arah pengembangan pelayanan secara geografis, perkiraan
kebutuhan pelayanan dan prioritas pelayanan SKPD dalam 5 (lima) tahun mendatang.
Sedangkan kajian lingkungan hidup strategis (KLHS) merupakan rangkaian analisis yang
sistematis, menyeluruh, partisipatif untuk memastikan bahwa prinsip pembangunan
berkelanjutan telah menjadi dasar dan terintegrasi dalam pembangunan suatu wilayah
dan/atau kebijakan, rencana dan/atau program.
Kota Mojokerto merupakan kota kecil yang terletak ditengah-tengah Kabupaten
Mojokerto, berjarak sekitar 52 km dari Ibukota Propinsi Jawa Timur, yaitu Kota Surabaya,
dengan luas wilayah sebesar 16,46 km2. Wilayahnya terletak di dataran rendah dengan
ketinggian rata-rata 22 m di atas permukaan laut, dengan kondisi permukaan tanah
memiliki kemiringan ke Timur dan Utara antara 0 - 3%. Secara administratif, wilayah Kota
Mojokerto terbagi menjadi 2 kecamatan dan 18 kelurahan.
3.6 Telaah Terhadap Visi Misi SKPD Dianas Kesehatan Kota Mojokerto
Dengan memperthatikan dan mempertimbangkan pencapaian pembangunan
kesehatan pada periode 5 (lima) tahun sebelumnya serta dengan analisa kondisi
yang ada, maka ditetapkan Visi Dinas Kesehatan Kota Mojokerto adalah :
Mandiri ditandai dengan masyarakat yang kesadaran, kemauan dan kemampuan
untuk berperan aktif dalam mencegah, melindungi dan memelihara kesehatan
dirinya, keluarga, masyarakat dan lingkungan, agar terhindar dari resiko gangguan
kesehatan. Kemandirian tersebut perlu adanya dukungan lingkungan fisik dan
sosial, sehingga masyarakat dapat memaksimalkan seluruh potensi yang ada
untuk mewujudkan masyarakat yang berperilaku sehat, hidup di lingkungan yang
sehat, aman dan nyaman.
Berdasarkan pemahaman tersebut diatas, maka faktor penting yang harus menjadi
perhatian dalam pencapaian visi pembangunan bidang kesehatan yaitu :
1. Perilaku, yaitu Perilaku Hidup Bersih dan Sehat
2. Lingkungan, melingkupi sanitasi yang bersih, sehat dan
hygiene
3. Pelayanan Kesehatan, melingkupi seluruh aspek pelayanan kesehatan
secara paripurna
4. Keturunan
Dari keempat faktor tersebut, hanya faktor keturunan yang tidak dapat dilakukan
intervensi. Sedangkan ketiga faktor lainnya tidak mungkin dapat dilakukan sendiri
oleh sektor kesehatan, perlu adanya peran serta masyarakat.
Dengan memperhatikan faktor-faktor tersebut, maka Misi dari Dinas Kesehatan
Kota Mojokerto adalah :
1. Mewujudkan derajat kesehatan dan pemberdayaan masyarakat dalam
Pembangunan Bidang kesehatan
2. Mewujudkan Lingkungan yang Sehat
3. Mewujudkan pelayanan kesehatan yang berkualitas, profesional dan
berkeadilan
Berdasarkan isu strategis, visi, misi, tujuan, sasaran dan arah kebijakan yang telah
dirumuskan, maka Rencana Program dan Kegiatan Puskesmas Blooto Kota Mojokerto tahun
2014-2019 dijabarkan sebagai berikut :
1. Program Obat dan Perbekalan Kesehatan
a. Pengadaaan Obat dan Perbekalan Kesehatan
b. Peningkatan Pemerataan Obat dan Perbekalan Kesehatan
c. Peningkatan Mutu Penggunaan Obat dan Perbekalan Kesehatan
2. Program Upaya Kesehatan Masyarakat
a. Penyelenggaraan Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Menular dan
Wabah
b. Peningkatan Pelayanan dan Penanggulangan Masalah
Kesehatan c. Penyediaan Biaya Operasional dan Pemeliharaan
3. Program Pengawasan Obat dan Makanan
a. Peningkatan pemberdayaan konsumen/masyarakat di bidang obat dan
makanan
b. Peningkatan Pengawasan Keamanan Pangan dan Bahan Berbahaya
4. Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat
a. Pengembangan Media Promosi dan Informasi Sadar Hidup Sehat
b. Penyuluhan Masyarakat tentang Pola Hidup Sehat
c. Peningkatan Pemanfaatan Sarana Kesehatan
d. Peningkatan Pendidikan Tenaga Penyuluh Kesehatan
5. Program Perbaikan Gizi Masyarakat
a. Penyusunan Peta Informasi Masyarakat Kurang Gizi
b. Pemberian Tambahan Makanan dan Vitamin
c. Penanggulangan Kurang Energi Protein (KEP), Anemia Gizi Besi, Gangguan
Akibat Kurang Yodium (GAKY), Kurang Vitamin A, dan Kekurangan Zat Gizi
Mikro Lainnya
6. Program Pengembangan Lingkungan Sehat
a. Pengkajian Pengembangan Lingkungan Sehat
7. Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular
a. Penyemprotan/Fogging Sarang Nyamuk
b. Pengadaan Alat Fogging dan Bahan-bahan Fogging
c. Pelayanan Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular
d. Pencegahan Penularan Penyakit Endemik/Epidemik
e. Peningkatan Imunisasi
f. Peningkatan Surveylance Epidemiologi dan Penanggulangan Wabah
g. Peningkatan Pelayanan dan Penanggulangan Penyakit Tidak Menular (PTM)
8. Program Standarisasi Pelayanan Kesehatan
a. Penyusunan Standar Pelayanan Kesehatan
b. Evaluasi dan Pengembangan Standar Pelayanan Kesehatan
9. ProgramPeningkatan dan Perbaikan Sarana dan Prasarana
Puskesmas/Puskesmas Pembantu dan Jaringannya
a. Pemeliharaan Rutin/Berkala Sarana dan Prasarana Puskesmas
b. Rehabilitasi Sedang/Berat Puskesmas Pembantu
c. Rehabilitasi sedang/berat puskesmas
10. Program Kemitraan Peningkatan Pelayanan Kesehatan
a. Kemitraan Alih Teknologi Kedokteran dan Kesehatan
b. Kemitraan Peningkatan Kualitas Dokter dan Paramedis
11. Program Peningkatan Pelayanan Kesehatan Lansia
a. Pelayanan Pemeliharaan Kesehatan
12. Program Pengawasan dan Pengendalian Kesehatan Makanan
a. Pengawasan dan Pengendalian Keamanan dan Kesehatan Makanan Hasil
Produksi Rumah Tangga
b. Pengawasan dan Pengendalian Keamanan dan Kesehatan Makanan Restoran
13. Program Upaya Kesehatan Perorangan
a. Peningkatan Pelayanan Kesehatan Dasar Puskesmas
14. Program Manajemen dan Kebijakan Pembangunan Kesehatan
a. Pengembangan Sistem Informasi Kesehatan
b. Pengembangan Manajemen Perencanaan dalam Bidang
Kesehatan c. Pengembangan Kajian/Penelitian Program Kesehatan
d. Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan
15. Program Pengelolaan/ Penyelenggaraan Jaminan Pemeliharaan
Kesehatan a. Penyelenggaraan Jaminan Pemeliharaan Kesehatan
Semesta
b. Pengelolaan Manajemen Penyelenggaraan Jaminan Kesehatan
16. Program Peningkatan Kesehatan Ibu dan Anak
a. Pemeliharaan dan Pemulihan Kesehatan
b. Peningkatan Kesehatan Masyarakat
17. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
a. Penyediaan Jasa Surat Menyurat
b. Penyediaan Jasa Komunikasi, Sumber Daya Air dan Listrik
c. Penyediaan Jasa Pemeliharaan Kesehatan PNS
d. Penyediaan Jasa Administrasi Keuangan
e. Penyediaan Jasa Kebersihan Kantor
f. Penyediaan Jasa Perbaikan Peralatan Kerja
g. Penyediaan Alat Tulis Kantor
h. Penyediaan Barang Cetakan dan Penggandaan
i. Penyediaan Komponen Instalasi Listrik/Penerangan Bangunan Kantor
j. Penyediaan Bahan Bacaan dan Peraturan Perundang-Undangan
k. Penyediaan Bahan Logistik Kantor
l. sPenyediaan Makanan dan Minuman
m. Rapat-rapat Koordinasi dan Konsultasi ke Luar Daerah
n. Rapat-rapat Koordinasi dan Konsultasi ke Dalam Daerah
18. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
a. Pemeliharaan Gedung Kantor
b. Pemeliharaan Perlengkapan Gedung Kantor
c. Pemeliharaan Peralatan Gedung Kantor
d. Pemeliharaan Meubelair
e. Pemeliharaan Keamanan Rumah Jabatan/Dinas/Gedung Kantor
19. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur
a. Sosialisasi Peraturan Perundang-undangan
b. Peningkatan Ketrampilan dan Profesionalisme