Anda di halaman 1dari 32

BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Tingginya angka kematian ibu di Indonesia akibat resiko tinggi untuk


melahirkan menjadi perhatian pemerintah. Sehingga diadakannya program
Keluarga Berencana ( KB ) sebagai salah satu cara untuk mengurangi tingginya
angka kematian ibu. Banyaknya anak-anak terlantar dan dengan jarak usia yang
sangat dekat juga menjadi perhatian pemerintah. Alat kontrasepsi yang saat ini
sudah tersedia bermacam-macam. Selain adanya alat kontrasepsi untuk wanita,
juga tersedia alat kontrasepsi untuk pria. Hanya saja yang menjadi masalah saat
ini, kurangnya pengetahuan akan metode memilih kontrasepsi, keuntungan,
kerugian, serta efek samping dari pemakaian alat kontrasepsi tersebut. Dan alat
kontrasepsi yang sangat mudah di dapatkan seperti di minimarket. Tugas kita
sebagai tenaga medis yaitu berusaha membantu masyarakat agar mereka mau
menggunakan alat kontrasepsi untuk mewujudkan program pemerintah yaitu
setiap keluarga memiliki anak 2 orang.

2. TUJUAN PENULISAN
Penulisan dapat menerapkan dan mengembangkan pola pikir secara
ilmiah dalam memberikan asuhan keperawatan secara nyata serta
mendapatkan pengetahuan dan memecahkan masalah khususnya pada kaum
ibu.

3. RUMUSAN MASALAH
Apa pengertian KB?
Apa tujuan KB?
Apa metode KB?
Apa macam-macam KB?
Bagaimana cara kerja kontrasepsi?
Apa saja kontra indikasi dan efek samping dari masing-masing metode?
Bagaimana teknik pemakaian dan cara kontrasepsi?

3. MANFAAT PENULISAN

1
Untuk mengetahui pengertian KB
Untuk mengetahui yujuan KB
Untuk megetahui metode KB
Untuk mengetahui macam-macam KB
Untuk mengetahui cara kerja kontrasepsi
Untuk menegtaui kontra indikasi dan efek samping dari masing-masing
metode
Untuk mengetahui teknik pemakaian dan cara kontrasepsi

BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian
Keluarga berencana adalah usaha untuk mengukur jumlah dan jarak
anak yang diinginkan. Untuk dapat mencapai hal tersebut maka dibuatlah
beberapa cara atau alternatif untuk mencegah ataupun menunda kehamilan.
Cara-cara tersebut termasuk kontrasepsi atau pencegahan kehamilan dan
perencanaan keluarga. Berdasarkan penelitian, terdapat 3.6 juta kehamilan
tidak direncanakan setiap tahunnya di Amerika Serikat, separuh dari
kehamilan yang tidak direncanakan ini terjadi karena pasangan tersebut tidak

2
menggunakan alat pencegah kehamilan, dan setengahnya lagi menggunakan
alat kontrasepsi tetapi tidak benar cara penggunaannya.
Metode kontrasepsi bekerja dengan dasar mencegah sperma laki-laki
mencapai dan membuahi telur wanita (fertilisasi) atau mencegah telur yang
sudah dibuahi untuk berimplantasi (melekat) dan berkembang di dalam
rahim. Kontrasepsi dapat reversible (kembali) atau permanen (tetap).
Kontrasepsi yang reversible adalah metode kontrasepsi yang dapat dihentikan
setiap saat tanpa efek lama di dalam mengembalikan kesuburan atau
kemampuan untuk punya anak lagi. Metode kontrasepsi permanen atau yang
kita sebut sterilisasi adalah metode kontrasepsi yang tidak dapat
mengembalikan kesuburan dikarenakan melibatkan tindakan operasi.
Metode kontrasepsi juga dapat digolongkan berdasarkan cara kerjanya
yaitu metode barrier (penghalang), sebagai contoh, kondom yang menghalangi
sperma; metode mekanik seperti IUD; atau metode hormonal seperti pil.
Metode kontrasepsi alami tidak memakai alat-alat bantu maupun hormonal
namun berdasarkan fisiologis seorang wanita dengan tujuan untuk mencegah
fertilisasi (pembuahan).
Faktor yang mempengaruhi pemilihan kontrasepsi adalah efektivitas,
keamanan, frekuensi pemakaian dan efek samping, serta kemauan dan
kemampuan untuk melakukan kontrasepsi secara teratur dan benar. Selain hal
tersebut, pertimbangan kontrasepsi juga didasarkan atas biaya serta peran dari
agama dan kultur budaya mengenai kontrasepsi tersebut. Faktor lainnya
adalah frekuensi bersenggama, kemudahan untuk kembali hamil lagi, efek
samping ke laktasi, dan efek dari kontrasepsi tersebut di masa depan.
Sayangnya, tidak ada metode kontrasepsi, kecuali abstinensia (tidak
berhubungan seksual), yang efektif mencegah kehamilan 100%.

B. Tujuan KB
Adapun tujuan dari pelaksanaan program KB antara lain :
(1). Tujuan umum adalah membentuk keluarga kecil sesuai dengan kekuatan
social ekonomi suatu keluarga dengan cara pengaturan kelahiran anak,

3
agar diperoleh suatu keluarga bahagia dan sejahtera yang dapat
memenuhi kebutuhan hidupnya.
(2). Tujuan lain meliputi pengaturan kelahiran, pendewasaan usia perkawinan,
peningkatan ketahanan dan kesejahteraan keluarga.
(3). Kesimpulan dari tujuan program KB adalah: Memperbaiki kesehatan dan
kesejahteraan ibu, anak, keluarga dan bangsa; Mengurangi angka
kelahiran untuk menaikkan taraf hidup rakyat dan bangsa; Memenuhi
permintaan masyarakat akan pelayanan KB yang berkualitas, termasuk
upaya-upaya menurunkan angka kematian ibu, bayi, dan anak serta
penanggulangan masalah kesehatan reproduksi.

Tujuan KB berdasar RENSTRA 2005-2009 meliputi:


(1). Keluarga dengan anak ideal.
(2) Keluarga sehat.
(3) Keluarga berpendidikan.
(4) Keluarga sejahtera.
(5) Keluarga berketahanan.
(6) Keluarga yang terpenuhi hak-hak reproduksinya.
(7) Penduduk Tumbuh Seimbang (PTS).

C. METODE KONTRASEPSI
A. Metode Kontrasepsi
1. Kontrasepsi hormonal

Kontrasepsi oral kombinasi.


Kontrasepsi oral progestin.
Kontrasepsi suntikan progestin.
Kontrasepsi suntikan estrogen-progesteron
Implant progestin.
Kontrasepsi Patch.

2. Kontrasepsi barrier (penghalang)

Kondom (pria dan wanita)

4
Diafragma dan cervical cap

3. Spermisida
4. IUD (spiral)
5. Perencanaan keluarga alami
6. Penarikan penis sebelum terjadinya ejakulasi
7. Metode amenorea menyusui
8. Kontrasepsi darurat

Kontrasepsi darurat hormonal


Kontrasepsi darurat IUD

9. Sterilisasi

Vasektomi
Ligasi tuba

1. Kontrasepsi Hormonal
Kontrasepsi ini tersedia dalam bentuk oral, suntikan, dan mekanik.
Kontrasepsi oral adalah kombinasi dari hormon estrogen dan progestin
atau hanya progestin-mini pil. Suntikan dan kontrasepsi implant (mekanik)
mengandung progestin saja atau kombinasi progestin dan estrogen.

a). Kontrasepsi oral kombinasi (pil)

Mengandung sintetik estrogen dan preparat progestin yang


mencegah kehamilan dengan cara menghambat terjadinya ovulasi
(pelepasan sel telur oleh indung telur) melalui penekanan hormon LH dan
FSH, mempertebal lendir mukosa servikal (leher rahim), dan menghalangi
pertumbuhan lapisan endometrium. Pil kombinasi ada yang memiliki
estrogen dosis rendah dan ada yang mengandung estrogen dosis tinggi.
Estrogen dosis tinggi biasanya diberikan kepada wanita yang
mengkonsumsi obat tertentu (terutama obat epilepsy).

5
Selain untuk kontrasepsi, oral kombinasi dapat digunakan untuk
menangani dismenorea (nyeri saat haid), menoragia, dan metroragia. Oral
kombinasi tidak direkomendasikan untuk wanita menyusui, sampai
minimal 6 bulan setelah melahirkan. Pil kombinasi yang diminum oleh ibu
menyusui bisa mengurangi jumlah air susu dan kandungan zat lemak serta
protein dalam air susu. Hormon dari pil terdapat dalam air susu sehingga
bisa sampai ke bayi. Karena itu untuk ibu menyusui sebaiknya diberikan
tablet yang hanya mengandung progestin, yang tidak mempengaruhi
pembentukan air susu.

Wanita yang tidak menyusui harus menunggu setidaknya 3 bulan


setelah melahirkan sebelum memulai oral kombinasi karena peningkatan
risiko terbentuknya bekuan darah di tungkai. Apabila 1 pil lupa diminum,
2 pil harus diminum sesegera mungkin setelah ingat, dan pack tersebut
harus dihabiskan seperti biasa. Bila 2 atau lebih pil lupa diminum, maka
pack pil harus tetap dihabiskan dan metode kontrasepsi lain harus
digunakan, seperti kondom untuk mencegah kehamilan.

Jika menstruasi terakhir terjadi dalam waktu kurang dari 12


minggu setelah persalinan, maka pil KB bisa langsung digunakan. Jika
menstruasi terakhir terjadi dalam waktu 12-28 minggu, maka harus
menunggu 1 minggu sebelum pil KB mulai digunakan, sedangkan jika
menstruasi terakhir terjadi dalam waktu lebih dari 28 minggu, harus
menunggu 2 minggu sebelum pil KB mulai digunakan.

Pil KB tidak berpengaruh terhadap obat lain, tetapi obat lain


(terutama obat tidur dan antibiotik) bisa menyebabkan berkurangnya
efektivitas dari pil KB. Obat anti-kejang (fenitoin dan fenobarbital) bisa
menyebabkan meningkatkan perdarahan abnormal pada wanita pemakai
pil KB.

6
Beberapa kondisi dimana kontrasepsi oral kombinasi tidak boleh
diigunakan pada wanita dengan :

menyusui atau kurang dari 6 minggu setelah melahirkan


usia >35 tahun dan merokok 15 batang sehari
faktor risiko multipel untuk penyakit jantung (usia tua, merokok,
diabetes, hipertensi)
tekanan darah sistolik 160 atau TD diastolik 100 mmHg
riwayat trombosis vena dalam atau emboli paru
operasi besar dengan istirahat lama di tempat tidur
riwayat sakit jantung iskemik
stroke
penyakit jantung katup komplikasi
migrain dengan gejala neurologi fokal (dengan aura)
migrain tanpa gejala neurologi fokal dan usia = 35 tahun
riwayat kanker payudara
diabetes dengan nefropati, retinopati, neuropati, penyakit vaskular, atau
diabetes > 20 tahun
sirosis berat
kanker hati

a. Efektivitas : kehamilan terjadi pada 0,1 5 per 100 wanita pada 1


tahun penggunaan pertama
b. Keuntungan : sangat efektif, mencegah kanker indung telur dan kanker
endometrium, menurunkan ketidakteraturan menstruasi dan anemia
yang berkaitan dengan menstruasi, menghaluskan kulit dengan jerawat
sedang
c. Kerugian : tidak direkomendasikan untuk menyusui, tidak
melindungi dari Penyakit Menular Seksual (PMS), harus diminum
setiap hari, membutuhkan resep dokter
d. Efek samping lokal : mual, nyeri tekan pada payudara, sakit kepala
Efek samping : perdarahan tidak teratur (umumnya menghilang setelah
3 bulan pemakaian), meningkatkan tekanan darah (dapat kembali
normal bila oral kombinasi dihentikan), bekuan darah pada vena
tungkai (3-4 kali pada pil KB dosis tinggi), meningkatkan faktor risiko
penyakit jantung, risiko stroke (pada wanita usia > 35 tahun)

7
e. Pengembalian kesuburan : ketika dihentikan maka kesuburan akan
kembali seperti semula. Kesuburan ini bervariasi, dalam waktu 3-12
bulan setelah dihentikan maka tidak ada perbedaan kesuburan antara
wanita yang memakai kontrasepsi oral dan yang tidak.

b). Kontrasepsi oral progestin (pil)

Mencegah kehamilan dengan cara menghambat terjadinya


ovulasi (pelepasan sel telur oleh indung telur), mempertebal lendir
mukosa leher rahim, mengganggu pergerakan silia saluran tuba, dan
menghalangi pertumbuhan lapisan endometrium. Keefektifan
berkurang bila pil tidak diminum di waktu yang sama setiap harinya.
Kontrasepsi ini diberikan pada wanita yang menginginkan kontrasepsi
oral namun tidak bisa menggunakan oral kombinasi karena pengaruh
estrogen dapat membahayakan, misalnya pada wanita yang sedang
menyusui.

a. Efektivitas : kehamilan terjadi pada 0,5 5 per 100 wanita pada


1 tahun penggunaan pertama
b. Keuntungan : mula kerja cepat (24 jam setelah pemakaian pil),
menurunkan kejadian menoragia dan anemia. Dapat digunakan
pada wanita menyusui. Mencegah terjadinya kanker endometrium,
tidak memiliki efek samping yang berkaitan dengan estrogen
(bekuan darah di vena tungkai)
c. Kerugian : harus diminum di waktu yang sama setiap hari, kurang
efektif dibandingkan oral kombinasi, membutuhkan resep dokter
d. Efek samping : penambahan berat badan, jerawat, kecemasan,
angka kejadian terjadinya perdarahan tidak teratur tinggi
e. Pengembalian kesuburan cepat ketika pil dihentikan

c). Kontrasepsi suntikan progestin


Mencegah kehamilan dengan mekanisme yang sama seperti
progestin pil namun kontrasepsi ini menggunakan suntikan
intramuskular (dalam otot <bokong atau lengan atas>). Yang sering

8
digunakan adalah medroxyprogesterone asetat (Depo-Provera), 150
mg yang diberikan setiap 3 bulan.
1. Efektivitas : kehamilan terjadi pada 0,3 per 100 wanita pada
1 tahun penggunaan pertama
2. Keuntungan : mula kerja cepat dan sangat efektif, bekerja
dalam waktu lama, tidak mengganggu menyusui, dapat dipakai
segera setelah keguguran atau setelah masa nifas,
3. Kerugian : suntikan harus dilakukan oleh tenaga kesehatan
secara teratur, tidak melindungi dari PMS,
4. Efek samping lokal : peningkatan berat badan, rambut rontok
Efek samping : tulang menjadi keropos, kelainan metabolisme
lemak, ketidakteraturan menstruasi termasuk menometroragi
(umumnya beberapa bulan pertama) dan amenorea ( 1 tahun
pertama), jika pemakaian suntikan KB dihentikan, siklus
menstruasi yang teratur akan kembali terjadi dalam waktu 6 bulan-
1 tahun
5. Pengembalian kesuburan 5-7 bulan setelah
penghentian suntikan
Efek samping : tulang menjadi keropos, kelainan metabolisme
lemak, ketidakteraturan menstruasi termasuk menometroragi
(umumnya beberapa bulan pertama) dan amenorea ( 1 tahun
pertama), jika pemakaian suntikan KB dihentikan, siklus
menstruasi yang teratur akan kembali terjadi dalam waktu 6 bulan-
1 tahu

d). Kontrasepsi suntikan estrogen-progesteron


Suntikan ini diberikan secara intramuskular setiap bulan,
mengandung 25 mg depo medroxyprogesteron asetat dan 5 mg
estradiol cypionat. Mekanisme kerja, efek samping, kriteria, dan
keamanan sama seperti kontrasepsi oral kombinasi. Siklus menstruasi
terjadi lebih stabil setiap bulan. Pengembalian kesuburan tidak selama
kontrasepsi suntikan progestin.

e). Implant progestin

9
Kapsul plastik, tipis, fleksibel, yang mengandung 36mg
levonorgestrel yang dimasukkan ke dalam kulit lengan wanita.
Setelah diberi obat bius, dibuat sayatan dan dengan bantuan jarum
dimasukkan kapsul implan. Tidak perlu dilakukan penjahitan.

Kapsul ini melepaskan progestin ke dalam aliran darah secara


perlahan dan biasanya dipasang selama 5 tahun. Mencegah kehamilan
dengan cara menghambat terjadinya ovulasi (pelepasan sel telur oleh
indung telur), mempertebal lendir mukosa leher rahim, mengganggu
pergerakan saluran tuba, dan menghalangi pertumbuhan lapisan
endometrium. Kontrasepsi ini efektif dalam waktu 48 jam setelah
diimplan dan efektif selama 5-7 tahun.
a. Efektivitas : kehamilan terjadi pada 0,05 per 100 wanita pada 1
tahun penggunaan pertama
b. Keuntungan : sangat efektif, bekerja untuk jangka waktu lama
c. Kerugian : membutuhkan prosedur operasi kecil untuk pemakaian
dan pelepasan, tidak melindungi dari PMS
d. Efek samping lokal : sakit kepala, payudara menjadi keras,
peningkatan berat badan, kerontokan rambut, jerawat, perubahan
mood
Efek samping : gangguan metabolisme lemak, hirsutisme,
gangguan menstruasi (memanjang ,tidak teratur)
e. Kesuburan baru kembali 1 bulan setelah kapsul diambil

f). Kontrasepsi Patch


Patch ini didesain untuk melepaskan 20g ethinyl
estradiol dan 150 g norelgestromin. Mencegah kehamilan dengan
cara yang sama seperti kontrasepsi oral (pil). Digunakan selama 3
minggu, dan 1 minggu bebas patch untuk siklus menstruasi.

2. Kontrasepsi Barrier (penghalang)

10
a). Kondom (pria dan wanita)
Metode yang mengumpulkan air mani dan sperma di dalam
kantung kondom dan mencegahnya memasuki saluran reproduksi
wanita. Kondom pria harus dipakai setelah ereksi dan sebelum alat
kelamin pria penetrasi ke dalam vagina yang meliputi separuh bagian
penis yang ereksi. Tidak boleh terlalu ketat (ada tempat kosong di
ujung untuk menampung sperma). Kondom harus dilepas setelah
ejakulasi.

Cara pemakaian kondom :


Gunakan kondom seiap kali berhubungan seksual
Buka kondom secara perlahan untuk mencegah kerusakan (jangan
menggunakan gigi atau benda tajam)
Pasang kondom dalam keadaan penis ereksi dan sebelum kontak
dengan pasangan
Pastikan tidak ada udara yang terjebak di ujung kondom
Pastikan penggunaan pelumas yang cukup (dapat menggunakan
pelumas tambahan)
Gunakan hanya pelumas dengan bahan dasar air ketika
menggunakan kondom (pelumas dengan bahan dasar minyak dapat
melemahkan lateks)
Pegang kondom dengan hati-hati setelah ejakulasi, dan untuk
mencegah terlepasnya kondom, keluarkan kondom dari vagina
dalam keadaan penis ereksi

a. Efktivitas : kehamilan terjadi pada 3-14 per 100 wanita pada 1


tahun penggunaan pertama
b. Keuntungan : dapat digunakan selama menyusui, satu-satunya
kontrasepsi yang mencegah PMS, infeksi GO, klamidia
c. Kerugian : kegagalan tinggi bila tidak digunakan dengan benar,
alergi lateks pada orang yang sensitif

b). Diafragma dan cervical cap

11
Kontrasepsi penghalang yangdimasukkan ke dalam vagina
dan mencegah sperma masuk ke dalam saluran reproduksi. Diafragma
terbuat dari lateks atau karet dengan cincin yang fleksibel. Diafragma
diletakkan posterior dari simfisis pubis sehingga serviks (leher rahim)
tertutupi semuanya. Diafragma harus diletakkan minimal 6 jam setelah
senggama. Cervical cap (penutup serviks) adalah kop bulat yang
diletakkan menutupi leher rahim dengan perlekatan di bagian forniks.
Terbuat dari karet dan harus tetap di tempatnya lebih dari 48 jam.

a. Efektivitas : kehamilan terjadi pada 6-40 per 100 wanita pada 1


tahun penggunaan pertama
b. Keuntungan : dapat digunakan selama menyusui, tidak ada
risiko gangguan kesehatan, melindungi dari PMS
c. Kerugian : angka kegagalan tinggi, peningkatan risiko infeksi,
membutuhkan evaluasi dari tenaga kesehatan, ketidaknyamanan

3. Spermisida
Agen yang menghancurkan membran sel sperma dan menurunkan
motilitas (pergerakan sperma). Tipe spermisida mencakup foam aerosol,
krim, vagina suposituria, jeli, sponge (busa) yang dimasukkan sebelum
melakukan hubungan seksual. Terutama mengandung nonoxynol 9
a. Efektivitas : kehamilan terjadi pada 6-26 per 100 wanita pada 1 tahun
penggunaan pertama
b. Keuntungan : tidak mengganggu kesehatan, berfungsi sebagai pelumas,
dapat mencegah PMS bakterial
c. Kerugian : angka kegagalan tinggi, dapat meningkatkan transmisi
virus HIV, hanya efektif 1-2 jam

4. IUD (spiral)
Fleksibel, alat yang terbuat dari plastik yang dimasukkan ke dalam
rahim dan mencegah kehamilan dengan cara menganggu lingkungan
rahim, yang menghalangi terjadinya pembuahan maupun implantasi.

12
Spiral jenis copper T (melepaskan tembaga) mencegah kehamilan
dengan cara menganggu pergerakan sperma untuk mencapai rongga
rahim dan dapat dipakai selama 10 tahun. Progestasert IUD (melepaskan
progesteron) hanya efektif untuk 1 tahun dan dapat digunakan untuk
kontrasepsi darurat.
IUD dapat dipasang kapan saja selama periode menstruasi bila
wanita tersebut tidak hamil. Untuk wanita setelah melahirkan,
pemasangan IUD segera (10 menit setelah pengeluaran plasenta) dapat
mencegah mudah copotnya IUD. IUD juga dapat dipasang 4 minggu
setelah melahirkan tanpa faktor risiko perforasi (robeknya rahim).
Untuk wanita menyusui, IUD dengan progestin sebaiknya tidak dipakai
sampai 6 bulan setelah melahirkan. IUD juga dapat dipasang segera
setelah abortus spontan triwulan pertama, tetapi direkomendasikan untuk
ditunda sampai involusi komplit setelah triwulan kedua abortus. Setelah
IUD dipasang, seorang wanita harus dapat mengecek benang IUD setiap
habis menstruasi. Kondisi dimana seorang wanita tidak seharusnya
menggunakan IUD adalah :
Kehamilan
Sepsis
Aborsi postseptik dalam waktu dekat
Abnormalitas anatomi yang mengganggu rongga rahim
Perdarahan yang tidak dapat dijelaskan penyebabnya
Penyakit tropoblastik ganas
Kanker leher rahim, kanker payudara, kanker endometrium
Penyakit radang panggul
PMS (premenstrual syndrome) 3bulan terakhir dan imunokompromise
(penurunan kekebalan tubuh)
TBC panggul
a. Efektivitas : kehamilan terjadi pada 0,3-0,8 per 100 wanita
pada 1 tahun penggunaan pertama
b. Keuntungan : sangat efektif, bekerja cepat setelah dimasukkan ke
dalam rahim. Bekerja dalam jangka waktu lama
c. Kerugian : risiko infeksi panggul, dismenorea (nyeri saat
haid), menoragia pada bulan-bulan pertama, peningkatan risiko

13
perforasi (robek) rahim, risiko kehamilan ektopik, IUD dapat lepas
dengan sendirinya
d. Efek samping : nyeri, perdarahan, peningkatan jumlah darah
menstruasi

e. Pengembalian kesuburan cepat setelah dilepaskan

Mekanisme Kerja IUD:


1. Timbulnya reaksi radang lokal yang non spesifik di dalam cavum
uteri sehingga implantasi sel telur yang telah dibuahi akan terganggu.
2. Produksi lokal prostaglandine yang meninggi yang menyebabkan
terhambatnya implantasi.
3. Gangguan / terlepasnya blastosyt yang telah berimplantasi di dalam
endometrium
4. Pergerakan ovum yang bertambah cepat di dalam tuba faloppii.
5. Immobilisasi spermatozoa saat melewati cavumuteri.
6. Mencegah spermatozoa membuahi seltelur (mencegah fertilisasi).

5. Metode Ritmik
Metode ritmik adalah metode dimana pasangan suami istri
menghindari berhubungan seksual pada siklus subur seorang wanita.
Ovulasi (pelepasan sel telur dari indung telur) terjadi 14 hari sebelum
menstruasi. Sel telur yang telah dilepaskan hanya bertahan hidup selama 24
jam, tetapi sperma bisa bertahan selama 3-4 hari setelah melakukan
hubungan seksual. Karena itu pembuahan bisa terjadi akibat hubungan
seksual yang dilakukan 4 hari sebelum ovulasi.
A. Metode ritmik kalender
Merupakan metode dimana pasangan menghindari berhubungan
seksual selama periode subur wanita berdasarkan panjang siklus menstruasi,
kemungkinan waktu ovulasi, jangka waktu sel telur masih dapat dibuahi,
dan kemampuan sperma untuk bertahan di saluran reproduksi wanita.
Periode subur seorang wanita dihitung dari : (siklus menstruasi terpendek
18) dan (siklus menstruasi terpanjang - 11)

14
Contoh: bila siklus terpendek seorang wanita adalah 25 hari, dan siklus
terpanjangnya 29 hari, maka periode suburnya adalah (25 18) dan (29
11) yang berarti hubunan seksual tidak boleh dilakukan pada hari ke-7
sampai hari ke-18 setelah menstruasi.
B. Metode lendir serviks
Adalah metode mengamati kualitas dan kuantitas lendir serviks setiap
hari. Periode subur ditandai dengan lendir yang jernih, encer, dan licin.
Abstinensia (tidak melakukan hubungan seksual) diperlukan selama
menstruasi, setiap hari selama periode preovulasi (berdasarkan lendir
serviks), dan sampai waktu lendir masa subur muncul sampai 3 hari setelah
lendir masa subur itu berhenti.
C. Metode pengukuran suhu tubuh
Berdasarkan perubahan temperatur. Pengukuran dilakukan pada suhu
basal (suhu ketika bangun tidur sebelum beranjak dari tempat tidur. Suhu
basal akan menurun sebelum ovulasi dan agak meningkat (kurang dari 1
Celsius) setelah ovulasi. Hubungan seksual sebaiknya tidak dilakukan sejak
hari pertama menstruasi sampai 3 hari setelah kenaikan dari temperatur.
a. Efektivitas : kehamilan terjadi pada 9-25 per 100 wanita pada 1 tahun
penggunaan pertama
b. Keuntungan : tidak ada efek samping gangguan kesehatan,ekonomis
c. Kerugian : angka kegagalan tinggi, tidak melindungi dari PMS,
menghambat spontanitas, membutuhkan siklus menstruasi teratur

Kontraindikasi KB alamiah
Umumnya merupakan kontraindikasi relative:
a. Siklus haid yang tidak teratur
b. Riwayat siklius haid yang anovulatoir
c. Kurva suhu badan yang tidak teratur

Komplikasi metode KB alamiah :

a. Komplikasi yang langsung tidak ada

b. Persoalan timbul bila terjadi kegagalan / kehamilan, karena ada data-data


yang menunjukan timbulnya kelainan-kelainan janin sehubungan denga
terjadinya fertilisasi oleh spermatozoa dan ovum yang berumur tua atau
terlalu matang

15
6. Penarikan penis sebelum terjadinya ejakulasi
Disebut juga coitus interruptus. Pada metode ini, pria
mengeluarkan/menarik penisnya dari vagina sebelum terjadinya ejakulasi
(pelepasan sperma ketika mengalami orgasme).
Metode ini kurang dapat diandalkan karena sperma bisa keluar sebelum
orgasme juga memerlukan pengendalian diri yang tinggi serta penentuan
waktu yang tepat.

7. Metode amenorea menyusui


Selama menyusui, penghisapan air susu oleh bayi menyebabkan
perubahan hormonal dimana hipotalamus mengeluarkan GnRH yang
menekan pengeluaran hormone LH dan menghambat ovulasi. Ini adalah
metode yang efektif bila kriteria terpenuhi : menyusui setiap 4 jam pada
siang hari, dan setiap 6 jam pada malam hari. Makanan tambahan hanya
diberikan 5-10% dari total.

a). Efektivitas : kehamilan terjadi pada 2 per 100 wanita pada 6 bulan
setelah melahirkan, 6 per 100 wanita setelah 6-12 bulan setelah
melahirkan.
b). Keuntungan : pencegahan kehamilan segera setelah melahirkan, tidak
mengganggu kesehatan, ekonomis, merangsang seorang wanita untuk
menyusui
c). Kerugian : tidak sepenuhnya efektif, harus memenuhi criteria,
tidak melindungi dari PMS

8. Kontrasepsi darurat

A. Kontrasepsi darurat hormonal estrogen dosis tinggi atau progestin


diberikan dalam waktu 72 jam setelah senggama tidak terproteksi,
dengan cara kerja mencegah ovulasi dan menyebabkan perubahan di
endometrium. 4 pil kombinasi yang mengandung 30-35g ethinyl

16
estradiol, diulangi 12 jam kemudian. 2 pil kombinasi mengandung
50g levonorgestrel, diulangi 12 jam kemudian. Tidak boleh digunakan
pada wanita yang alergi kontrasepsi pil hormonal. Tidak boleh
digunakan sebagai kontrasepsi rutin.
a. Efektivitas : kehamilan terjadi pada 2 per 100 wanita pada bila
digunakan dalam waktu 72 jam

b. Keuntungan : sangat efektif untuk situasi darurat

c. Kerugian : mual hebat dan perdarahan

B. Kontrasepsi darurat IUD


Dimasukkan 5 hari setelah senggama tidak terproteksi untuk
mengganggu implantasi, kehamilan terjadi kurang dari 1 per 100 wanita bila
dimasukkan dalam waktu 5 hari.

9. Sterilisasi
Vasektomi dan sterilisasi tuba adalah metode kontrasepsi permanen
dan hanya dilakukan pada pria maupun wanita yang sudah diberikan
penjelasan mengenai metode ini dan berkeinginan untuk secara permanen
mencegah kehamilan.
Beberapa metode sterilisasi ada yang bersifat reversibel tergantung dari
panjang saluran tuba, usia wanita, dan jangka waktu antara sterilisasi dan
pengembalian kesuburan. Sterilisasi pada pria dilakukan melalui vasektomi,
sedangkan pada wanita dilakukan prosedur ligasi tuba (pengikatan saluran
tuba).
Vasektomi sendiri dilakukan dengan bius lokal sedangkan ligasi tuba
menggunakan prosedur intraabdominal. Konseling sebelum melakukan
prosedur ini sangat diperlukan. Bukan hanya konseling mengenai risiko
ataupun keuntungan operasi, namun juga kemungkinan menyesali keputusan
ini di masa depan nanti.

17
A. Vasektomi
Adalah pemotongan vas deferens (saluran yang
membawa sperma dari testis).Vasektomi dilakukan oleh ahli bedah
urolog dan memerlukan waktu sekitar 20 menit. Pria yang menjalani
vasektomi sebaiknya tidak segera menghentikan pemakaian kontrasepsi,
karena biasanya kesuburan masih tetap ada sampai sekitar 15-20 kali
ejakulasi. Setelah pemeriksaan laboratorium terhadap 2 kali ejakulasi
menunjukkan tidak ada sperma, maka dikatakan bahwa pria tersebut
telah mandul.
Komplikasi dari vasektomi adalah:
-Perdarahan
-Respon peradangan terhadap sperma yang merembes
- Pembukaan spontan

B. Ligasi tuba
Adalah pemotongan dan pengikatan atau penyumbatan tuba falopii
(saluran telur dari ovarium kerahim). Pada ligasi tuba dibuat sayatan
pada perut dan dilakukan pembiusan total. Ligasi tuba bisa dilakukan
segera setelah melahirkan atau dijadwalkan di kemudian hari.

Sterilisasi pada wanita seringkali dilakukan melalui laparoskopi. Selain


pemotongan dan pengikatan, bisa juga dilakukan kauterisasi (pemakaian
arus listrik) untuk menutup saluran tuba.Untuk menyumbat tuba bisa
digunakan pita plastik dan klip berpegas.
Pada penyumbatan tuba, kesuburan akan lebih mudah kembali karena
lebih sedikit terjadi kerusakan jaringan. Teknik sterilisasi lainnya yang
kadang digunakan pada wanita adalah histerektomi (pengangkatan
rahim) dan ooforektomi (pengangkatan ovarium/indung telur).

D. MACAM-MACAM KONTRASEPSI

1. Kondom

18
Kata kondom berasal dari kata Latin condus yang berarti baki atau
nampan penampung. Kondom adalah semacam kantung yang
Anda sarungkan ke penis ereksi sebelum melakukan hubungan seksual.
Kondom dijual dalam berbagai ukuran dan bentuk. Kondom
memiliki kelebihan melindungi dari PMS dan tidak memengaruhi hormon.
Kekurangannya adalah efektivitasnya. Sekitar 2-15% wanita masih hamil
meskipun pasangannya menggunakan kondom. Selain itu, banyak pria
merasakan berkurangnya sensasi seksual dengan pemakaian kondom.

Kondom pria
Kondom wanita

Kondom wanita adalah sebuah kantung berlubrikasi dengan dua


cincin fleksibel di ujung-ujungnya. Sebuah cincin lunak yang dapat dilepas
memudahkan pemasangannya dan menjaga kondom di tempat. Sebuah cincin
fleksibel yang besar tetap berada di luar vagina, yang meliputi pembukaan
vagina (vulva) dan memberikan perlindungan tambahan.

Kondom wanita sangat efektif bila digunakan dengan benar.


Kondom wanita memiliki keuntungan melindungi dari PMS, tidak mudah slip
atau bocor, tidak memengaruhi hormon dan tidak menimbulkan alergi (karena
terbuat dari polyurethane, bukan lateks). Kondom ini juga dapat dipasang jauh
sebelum melakukan hubungan seksual (sampai 8 jam sebelumnya) sehingga
tidak perlu jeda selama bermesraan. Kerugiannya adalah beberapa orang
merasakan kurang nyaman, tidak efektif untuk semua posisi, dan harganya
mahal. Kondom wanita tidak dapat digunakan bersamaan dengan kondom pria
karena dapat menyebabkan posisinya bergerak keluar.

2. Diafragma

Diafragma adalah topi karet lunak yang dipakai di dalam vagina


untuk menutupi leher rahim (pintu masuk ke rahim). Fungsinya adalah
mencegah sperma memasuki rahim. Agar diafragma bekerja dengan benar,

19
penempatan diafragma harus tepat. Diafragma seefektif kondom, namun
dapat dicuci dan digunakan lagi selama satu sampai dua tahun.
Kekurangannya, Anda harus menempatkan diafragma sebelum berhubungan
seks (sampai 24 jam sebelumnya) dan mencopotnya setelah enam jam.
Beberapa wanita mungkin kesulitan menyisipkankannya dan memiliki reaksi
alergi (karena terbuat dari lateks).

3. Pil KB

Pil KB atau kontrasepsi oral berisi bentuk sintetis dua hormon yang
diproduksi secara alami dalam tubuh: estrogen dan progesteron. Kedua
hormon tersebut mengatur siklus menstruasi wanita. Pil KB bekerja dengan
dua cara. Pertama, menghentikan ovulasi (mencegah ovarium mengeluarkan
sel telur).

Kedua, mengentalkan cairan (mucus) serviks sehingga menghambat


pergerakan sperma ke rahim.Pil KB sangat bisa diandalkan (efektivitasnya
mencapai 99%). Pil KB juga memberikan kendali di tangan wanita untuk
mencegah kehamilan.

Kekurangan Pil KB adalah tidak melindungi terhadap PMS, harus


diambil setiap hari sesuai jadwal (tidak boleh terlewatkan barang sehari pun
agar efektif), dan menambah hormon sehingga meningkatkan risiko
trombosis, penambahan berat badan, sakit kepala, mual dan efek samping
lainnya. Pil KB tidak boleh diambil oleh wanita dengan kondisi kesehatan
tertentu, seperti diabetes, penyakit liver, dan penyakit jantung.

4. Susuk (Implan)

Susuk KB adalah batang kecil berisi hormon yang ditempatkan di


bawah kulit di bagian lengan wanita. Batang itu terbuat dari plastik lentur dan
hanya seukuran korek api. Susuk KB terus-menerus melepaskan sejumlah
kecil hormon seperti pada pil KB selama tiga tahun. Selama jangka waktu itu

20
Anda tidak perlu memikirkan kontrasepsi. Bila Anda menginginkan anak,
susuk KB dapat dicopot kapan pun dan Anda pun akan kembali subur setelah
satu bulan. Biaya murah dan pemakaian yang tidak merepotkan adalah
keunggulan lain susuk KB. Kekurangannya, menyebabkan sakit kepala
dan jerawat pada beberapa wanita, tidak melindungi terhadap PMS dan
sekitar 20% wanita tidak lagi mendapatkan haid atau haidnya menjadi tidak
teratur.

5. Kontrasepsi suntik

Kontrasepsi suntik atau injeksi adalah suntikan hormon yang


mencegah kehamilan. Setiap tiga bulan sekali Anda mendapatkan suntikan
baru. Selama periode tersebut, menstruasi Anda normal. Keunggulan
kontrasepsi suntik adalah keandalannya yang setara dengan pil KB atau susuk
dan Anda hanya perlu memikirkan kontrasepsi setiap 3 bulan sekali.
Kelemahannya, Anda tidak terlindungi terhadap PMS dan mendapatkan
hormon. Anda juga tidak bisa menghentikannya tiba-tiba karena hormon
selama tiga bulan tetap aktif di dalam tubuh. Anda mungkin perlu waktu lama
untuk subur kembali.

6. AKDR (IUD)

ADKR (alat kontrasepsi dalam rahim/Intra uterine divice) atau


dalam bahasa populernya disebut spiral adalah alat kontrasepsi kecil yang
ditempatkan dalam rahim wanita. Ada dua jenis AKDR: AKDR tembaga
yang terbuat dari plastik kecil dengan tembaga meliliti batangnya dan
AKDR progestogen yang berbentuk T kecil dengan silinder berisi
progestogen di sekeliling batangnya.

Walaupun telah digunakan lebih dari 30 tahun untuk mencegah


kehamilan, cara kerja AKDR masih belum sepenuhnya dipahami. AKDR
memengaruhi gerakan dan kelangsungan hidup sperma dalam rahim
sehingga mereka tidak dapat mencapai sel telur untuk membuahi. AKDR

21
juga mengubah lapisan rahim (endometrium) sehingga tidak cocok untuk
kehamilan dan perkembangan embrio janin. Efektivitas AKDR adalah 98%,
hampir sama dengan pil KB.

Keunggulan AKDR adalah berjangka panjang (minimal lima tahun),


mudah mempertahankan (Anda tidak mungkin lupa menggunakannya),
lebih murah dibandingkan kontrasepsi lain (lebih mahal pada awalnya,
tetapi lebih murah dalam jangka panjang) dan jika Anda ingin hamil,
kesuburan Anda dapat dikembalikan dengan cepat setelah Anda
melepaskannya. AKDR progestogen memiliki manfaat tambahan
mengurangi perdarahan haid. Kekurangan AKDR adalah bila gagal dan
wanita menjadi hamil, perangkat ini harus dibuang sesegera mungkin
karena meningkatkan risiko keguguran. Selain itu, ada risiko kecil infeksi
setelah pemasangan AKDR, kehamilan ektopik dan berbagai efek samping
seperti menstruasi tidak teratur, vagina kering, sakit kepala, mual dan
jerawat.

7. Sterilisasi

Sterilisasi adalah kontrasepsi yang paling efektif. Pada sterilisasi


pria (vasektomi), vas deferens ditutup sehingga tidak ada sperma yang keluar,
meskipun tetap ejakulasi. Pada sterilisasi wanita (tubektomi), saluran tuba
falopi ditutup sehingga sel telur tidak keluar.

Keuntungan sterilisasi adalah Anda tidak akan perlu memikirkan


kontrasepsi selamanya. Kekurangannya, sifatnya permanen (tidak bisa
dibatalkan), tidak memberikan perlindungan terhadap PMS, dan memerlukan
operasi mayor. Perlu diingat bahwa tidak ada kontrasepsi yang 100% efektif.
Masih ada 1% kemungkinan kehamilan pasca sterilisasi, bahkan bertahun-
tahun setelah operasi dilakukan.

E. CARA KERJA KONTRASEPSI

22
1. Pil

Cara Kerja : Menghasilkan hormon estrogen dan progesterone buatan, yang


cara kerjanya menyerupai hormon alami yang diproduksi oleh tubuh setiap
bulan. Estrogen akan mencegah produksi sel telur (ovum) dari ovarium,
sehingga pembuahan tidak terjadi. Mini-pil biasanya hanya mengandung
progesterone.

Efektifitas : 99% untuk pil kombiniasi dan 86% untuk mini pil

Keuntungan : Mengurangi risiko kanker uterus, ovarium serta radang


panggul. Mengurangi sindroma pra menstruasi, jerawat, perdarahan, anemia,
kista ovarium, dan nyeri payudara. Siklus menstruasi lebih teratur. Tidak
mengganggu aktifitas seksual. Mini pil dapat dikonsumsi saat menyusui.

Kelemahan : Tidak dianjurkan untuk: wanita yang pernah menderita kanker


payudara atau mempunyai resiko penggumpalan darah, penyakit hati, ginjal,
perdarahan uterus tanpa sebab, wanita perokok di atas 35 tahun, dan yang
sedang dalam pengobatan tertentu, penderita tekanan darah tinggi, diabetes,
migren, depresi, penyakit sickle sel (penyakit kelainan darah), fibroid.

Efek Samping : Jarang: gumpalan darah, penyakit hati, tekanan darah tinggi,
penyakit kandung empedu, dan migren. Sering: mual, nyeri payudara,
perdarahan pada pertengahan siklus menstruasi dalam beberapa bulan
pertama, berat badan naik, nafsu makan meningkat, mood yang berubah-
ubah, depresi, sakit kepala, dan gangguan kulit.

Cara Penggunaan : Satu tablet setiap hari selama 21 hari, jangan diminum
waktu menstruasi selama 7 hari. Gunakan kondom atau alat pencegah
kehamilan lain jika Anda lupa minum pil atau sedang dalam pengobatan
dengan antibiotika.

2. Susuk KB (Implan)

23
Cara Kerja : Sama dengan pil kecuali susuk ditanamkan di dalam kulit,
biasanya di lengan atas. Implan mengandung progesterone yang akan terlepas
secara perlahan dalam tubuh.

Efektifit : 99 %

Keuntungan : Tahan sampai 5 tahun atau sampai diambil. Kesuburan akan


kembali segera setelah pengangkatan. Pencegahan kehamilan terjadi dalam
waktu 24 jam setelah pemasangan. Melindungi wanita dari kanker rahim.
Aman digunakan setelah melahirkan dan menyusui. Tidak mengganggu
aktivitas seksual.

Kelemahan : Tidak dianjurkan untuk: penderita penyakit hati, kanker


payudara, perdarahan tanpa sebab, penggumpalan darah, penderita tekanan
darah tinggi, penyakit kandung empedu, kolesterol tinggi, siklus menstruasi
tidak teratur, sakit kepala, penyakit jantung. Beberapa jenis susuk, yang
tampak dari luar atau terasa bila diraba.

Efek Samping : Perdarahan, siklus menstruasi lebih panjang, rambut rontok,


gairah seksual turun, jerawat dan depresi.

3. KB Suntik

Cara Kerja: Sama dengan pil

Efektifitas : 99%

Keuntungan : disuntikkan setiap tiga bulan sekali, efektif, tahan lama,


melindungi Anda terhadap kanker rahim. Aman digunakan setelah
melahirkan dan saat menyusui. Mengurangi kram saat menstruasi, tidak
mengganggu aktivitas seksual.

24
Kelemahan : kesuburan akan kembali setelah 6-24 bulan suntikan terakhir.
Tidak boleh digunakan oleh wanita yang perneh mengalami pembekuan
darah, kanker payudara, ganguan hati, perdarahan uterus tanpa sebab, wanita
dengan riwayat keluarga kanker payudara, hasil mamografi abnormal, siklus
menstruasi tidak teratur, tekanan darah tinggi, migren, asma, epilepsy,
diabetes, dan depresi.

Efek Samping : siklus menstruasi tidak teratur, gairah seksual menurun,


berat badan naik, sakit kepala, depresi, kandungan mineral tulang berkurang.

Cara Penggunaan : penyuntikkan setiap 3 bulan oleh dokter. Jika Anda


ingin hamil dalam waktu 1-2 tahun, jangan menggunakan metode ini.

4. Intra - Uterine Device (IUD)/Alat Kontrasepsi Dalam Rahim (AKR)

Cara Kerja : Mencegah kehamilan dengan mempengaruhi pergerakan


sperma atau implantasi sel telur yang telah dibuahi dalam dinding rahim. Ada
2 jenis IUD: berisi progesterone dan berisi tembaga berbentuk T.

Efektivitas : IUD bentuk T = 99%, IUD Progesterone = 97%

Keuntungan : Membutuhkan sedikit perhatian (hanya pemeriksaan benang


setiap bulan), kesuburan Anda segera kembali setelah melepas IUD. Tidak
mengganggu aktivitas seksual dan aman digunakan selama menyusui. IUD
bentuk T hanya perlu diganti dalam waktu 10 tahun, IUD progesterone
sebaiknya diganti setahun sekali.

Kelemahan : tidak dianjurkan bagi wanita yang belum pernah melahirkan


atau masih mengharapkan anak, wanita yang sering berganti pasangan,
pernah menderita radang pinggul atau kehamilan tuba. Dapat keluar dengan
sendirinya.

25
Efek Samping : Kram, sakit punggung, timbul bercak darah, menstruasi
berat, meningkatnya resiko radang panggul, kehamilan tuba, dan menjadi
tidak subur.

Cara penggunaan : Alat ini harus dimasukkan oleh dokter biasanya pada
saat siklus menstruasi. Benang IUD harus diperiksa setiap kali siklus
menstruasi usai.

5. Spermisida (Krim, Foam, Supositoria Vagina)

Cara Kerja : mengandung zat kimia yang dapat membunuh sperma, atau
membuat sperma menjadi tidak aktif sehingga tidak mampu membuahi sel
telur.

Efektivitas : 80%

Keuntungan : tidak memerlukan resep, dan tidak berbahaya terhadap


kesehatan. Kesuburan dapat pulih seketika aetelah tidak digunakan lagi. Ada
yang memiliki efek selama 24 jam dan tidak perlu menggunakan setiap kali
melakukan hubungan badan selama 24 jam tersebut.

Kelemahan : Kurang efektif dibandung alat KB lainnya. Efektivitasnya


meningkat jika digunakan bersama kondom. Si pemakai harus menunggu 8
jam sebelum bisa mandi. Dapat mengganggu hubungan intim, dan
kebanyakan hanya bertahan untuk satu kali hubungan intim saja.

Efek Samping : Iritasi pada vagina, dapat menimbulkan reaksi alergi.

Cara penggunaan : Harus dimasukkan ke dalam vagina paling lambat 30


menit setelah ejakulasi. Bentuk supositoria harus dimasukkan 1 jam sebelum
melakukan hubungan badan. Perhatikan instruksi pada kemasan.

6. Diafragma & Cervical CAP

26
Cara Kerja : Terbuat dari karet lunak, mencegah sperma mencapai leher
rahim. Gel Spermisida digunakan bersama untuk mematikan atau
mengganggu gerakan sperma.

Efektivitas : 85%

Keuntungan : Aman, kesuburan dapat pulih seketika alat dilepas.


Diafragma dapat dimasukkan 2-3 jam sebelum hubungan intim, sedangkan
cervical cap (penutup serviks) dapat dimasukkan beberapa jam sebelum
hubungan intim. Tidak perlu membubuhkan spermisida setiap kali akan
berhubungan intim jika menggunakan cervical cap.

Kelemahan : Harus diresepkan dan digunakan dibawah pengawasan dokter.


Harus tetap tinggal di dalam vagina selama 6-8 jam setelah berhubungan
intim dan harus digunakan setiap kali hendak berhubungan intim. Posisi alat
bisa berubah. Dapat menimbulkan alergi. Lebih repot karena harus selalu
digunakan bersama spermisida setiap kali berhubungan intim. Meningkatkan
risiko infeksi kandung kemih. Cervical cap tidak boleh digunakan oleh
wanita dengan riwayat sindroma syok akibat keracunan (toxic shock
syndrome), danpernah mempunyai hasil pap smear abnormal. Harus sering
melakukan pap smear pada 1-2 tahun pertama penggunaankarena dapat
mengakibatkan perubahan pada sel-sel dalam serviks.

Cara Penggunaan : Masukkan spermisida ke bagian paling dalam vagina,


sehingga melewati serviks.

7. Kondom Pria

Cara Kerja : Mencegah sperma mencapai serviks (leher rahim)

Efektivitas : 80-90% (dapat meningkat jika digunakan bersama spermisida)

27
Keuntungan : Tidak memerlukan resep. Melindungi terhadap beberapa
penyakit akibat hubungan seksual, aman, kesuburan Anda segera pulih
setelah tidak memakai kondom lagi.

Kelemahan : Risiko bocor. Memerlukan rencana terlebih dahulu,


menimbulkan reaksi alergi pada wnaita akibat spermisida atau karet. Hanya
dipakai sekali, dapat mengganggu spontanitas seksual.

Catatan : Kondom yang terbuat dari kulit binatang, TIDAK DAPAT


melindungi Anda dari PHS.

Cara Penggunaan : menutupi penis yang dalam keadaan ereksi dan di


ujungnya membentuk seperti kantong untuk wadah sperma.

8. Tubektomi (Sterilisasi pada wanita)

Cara Kerja : Tuba fallopi (pembawa sel telur ke rahim) dipotong dan diikat
dengan teknik yang disebut kauter, atau dengan pemasangan klep atau cicin
silastik.

Efektivitas : 99%

Keuntungan : aman bagi kesehatan setelah prosedur dilakukan. Tidak


mengganggu hubungan intim.

Kelemahan : memerlukan operasi bedah. Prosedur ini hanya untuk pasangan


yang sudah memutuskan untuk tidak akan punya anak lagi.

Prosedur operasi : Merupakan operasi kecil melalui irisan kecil di bagian


pusar. Dengan bantuan alat laparoskopi (alat untuk memeriksa bagian perut).
Alat ini akan memotong dan mengikat tuba fallopi, atau dengan tehnik kauter.

28
Biasanya dilakukan bersamaan dengan operasi sesar dengan persetujuan
pasangan.

9. Vasektomi (Sterilisasi Pria)

Cara Kerja : Saluran vaas deferens yang berfungsi mengangkut sperma


dipotong dan diikat (lihat gambar), sehingga aliran sperma dihambat tanpa
mempengaruhi jumlah cairan semen. Jumlah sperma hanya 5% dari cairan
ejakulasi. Cairan semen diproduksi dalam vesika seminalis dan prostat
sehingga tidak akan terganggu oleh vasektomi.

Efektivitas : 99% lebih

Keuntungan : Tidak akan mengganggu ereksi, potensi seksual, produksi


hormon.

Kelemahan : Sama dengan sterilisasi yang dilakukan wanita.

BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Keluarga Berencana (KB) adalah istilah yang mungkin sudah lama anda
kenal. KB artinya mengatur jumlah anak sesuai kehendak Anda, dan menentukan
sendiri kapan Anda ingin hamil. Bila Anda memutuskan untuk tidak segera hamil
sesudah menikah, Anda bisa ber-KB.Layanan KB di seluruh Indonesia sudah
cukup mudah diperoleh. Ada beberapa metoda pencegahan kehamilan, atau
penjarangan kehamilan, atau kontrasepsi, bisa Anda pilih sendiri.
Tak seorang pun boleh memaksa Anda mengikuti program KB. tak
seorang pun bisa menggunakan alat KB tertentu bila itu bukan pilihan Anda.
Tetapi kalau alat yang Anda pilih bisa membahayakan diri Anda sendiri atau,

29
memperparah penyakit yang sudah anda derita, pekerja kesehatan mungkin
menyarankan alat lain yang mungkin lebih aman. Meskipun tidak ada paksaan,
bila Anda telah mengerti risiko-risiko yang mengancam kesehatan atau bahkan
keselamatan Anda sendiri sehubungan dengan kehamilan dan persalinan,
selayaknya Anda mengikuti program KB atas kesadaran sendiri.
Kesimpulan dari tujuan program KB adalah: Memperbaiki kesehatan dan
kesejahteraan ibu, anak, keluarga dan bangsa; Mengurangi angka kelahiran untuk
menaikkan taraf hidup rakyat dan bangsa; Memenuhi permintaan masyarakat akan
pelayanan KB dan KR yang berkualitas, termasuk upaya-upaya menurunkan
angka kematian ibu, bayi, dan anak serta penanggulangan masalah kesehatan
reproduksi. Umumnya perempuan yang menghendaki pembatasan jumlah anak
adalah perempuan yang sudah punya kesempatan belajar dan mencari nafkah
sendiri, serta statusnya cukup setara dengan laki-laki dalam masyarakatnya.
Ada 5 corak metoda KB:
1. Metoda perintang, yang bekerja dengan cara mengahlangi sperma dari
pertemuan dengan sel telur (merintangi pembuahan).
2. Metoda hormonal, yang mencegah indung telur mengeluarkan sel-sel telur,
mempersulit pembuahan, dan menjaga agar dinding-dinding rahim tak
menyokong terjadinya kehamilan yang tak dikehendaki.
3. Metoda yang melibatkan alat-alat yang dimasukkan ke dalam rahim
(IUD),gunanya untuk mencegah pembuahan sel telur oleh sperma.
4. Metoda alamiah, yang membantu Anda mengetahui kapan masa subur Anda,
sehingga Anda dapat menghindari hubungan seks pada masa itu.
5. Metoda permanen, atau metoda yang menjadikan Anda taua pasangan Anda
tidak bisa lagi memiliki anak untuk selamanya; lewat suatu operasi.

B. SARAN

Jutaan perempuan di seluruh dunia selama ini sudah menggunakan metoda-


metoda KB yang kami paparkan dalam halaman-halaman sebelumnya. Malahan
metoda-metoda itu lebih aman ketimbang hamil dan bersalin. Bila Anda memilih
untuk tetap ber-KB. Sebagian perempuan menginginkan banyak anak khususnya

30
di tengah-tengah masyarakat-masyarakat yang miskin, tak memperoleh
pembagian tanah yang adil, sumberdaya kurang, dan keuntungan social tipis.
anak-anak membantu pekerjaan orangtua sehari-hari, dan merawat mereka di usia
lanjut. di banyak tempat, jumlah anak yang sedikit dianggap sebagai kemewahan
(hanya orangtua yang berkecukupan saja yang mampu mengurangi jumlah anak).
Tetapi sebagian perempuan lain menganggap bahwa anyaknya anak justru makin
memiskinkan keluarga, dan mempersualit pengentasan nasib mereka. banyak
orangtua yang sedih dan menyesal karena kebanyakan anak; tidak mampu
memberi mereka penghidupan yang layak; tak mampu menyekolahkan mereka
sampai jenjang yang tinggi, dan akibatnya anak-anak mereka itu tak mendapat
peluang memperbaiki generasi mereka.

Yang jelas, tak peduli di manapun (dalam masyarakat apapun) Anda


berada, Anda akan lebih sehat, dan melahirkan anak-anak yang jauh lebih sehat,
bila Anda memegang kendali atas penentuan berapa banyak anak yang akan anda
miliki,dan kapan akan hamil.
Mungkin Anda sudah mengalami sendiri desakan-desakan dari segala
penjuru untuk ber-KB atau sebaliknya agar jangan ber-KB. Memang nasihat-
nasihat orang lain bisa diambil manfaatnya, tetapi mau ber-KB atau tidak,
sepenuhnya adalah keputusan anda sendiri. Kalau Anda sudah mengambil
keputusan akan ber-KB, kini tiba saatnya memilih metoda yang paling cocok.
Agar Anda mampu memilih dengan tepat, Anda harus mempelajari untung-rugi
tiap metoda lebih dahulu.

31
DAFTAR PUSTAKA

Hartanto, hanafi.2004.keluarga berencana dan kontrasepsi.pustaka sinar harapa:


Jakarta. Hasil Penelusuran Gambar Google untuk
http___ictjogja.net_kesehatan_B1_8_condom1.jpg.mht

32

Anda mungkin juga menyukai