Tugas Pendidikan Kewarganegaraan
Tugas Pendidikan Kewarganegaraan
Soal :
1.melalui pendidikan kewarganegaraan, warga-warga republik indonesia diharapkan mampu "memahami,
menganalisa, dan menjawab masalah-masalah yang di hadapi oleh masyarakat,bangsa dan negaranya
secara konsisten dan berkesinambungan dengan cita-cita dan tujuan nasional seperti yang digariskan
pada pembukaan UUD 1945
Jawab :
1. Pancasila sebagai dasar negara melalui proses yang panjang dalam perumusannya. Proses
perumusan Pancasila yang dilakukan para tokoh telah memberikan pelajaran berharga bagi kita. Semua
itu dilakukan dengan penuh nilai perjuangan dan diliputi dalam semangat kebersamaan.
Dalam proses perumusan Pancasila sebagai dasar negara terdapat nilai-nilai juang dan sebagai warga
negara yang baik kita harus mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari yaitu antara lain :
Para pejuang tersebut memiliki jiwa dan semangat kejuangan yang tinggi untuk merdeka. Pada pita yang
dicengkeram burung garuda tertulis Bhinneka Tunggal Ika. Artinya, meskipun berbeda-beda, kita adalah
satu. Perbedaan-perbedaan yang ada bukan menjadi penghalang untuk bekerja sama, tolong-menolong,
dan hidup rukun. Perbedaan-perbedaan itulah yang menjadikan kita perlu saling mengenal, menghormati,
menolong, dan bekerja sama. Jiwa dan semangat kejuangan yang dimiliki oleh pejuang itu, di antaranya
sebagai berikut.
A. Jiwa solidaritas atau kesetiakawanan dari semua lapisan masyarakat terhadap perjuangan
kemerdekaan
B. Pro patria dan primus patrialis, yaitu selalu berjiwa untuk tanah air dan mendahulukan kepentingan
tanah air
C. Jiwa toleransi atau tenggang rasa antarumat beragama, suku, golongan, dan bangsa.
Pancasila adalah dasar negara Indonesia, hal ini sesuai dengan pembukaan UUD 1945 sekaligus
sebagai sumber dari segala sumber hukum. Pancasila tidak hanya sebagai jiwa bangsa Indonesia, juga
sebagai kepribadian bangsa Indonesia. Salah satu upaya nyata seorang pelajar dalam menghormati
semangat dan nilai-nilai kebersamaan dalam perumusan Pancasila adalah sebagai berikut :
Dalam menyelesaikan masalah bersama, bangsa kita selalu menyelesaikan dengan musyawarah untuk
mencapai kata mufakat. Musyawarah merupakan pembahasan bersama dengan maksud mencapai
keputusan untuk menyelesaikan masalah. Setiap keputusan yang diambil dalam musyawarah oleh
bangsa Indonesia memiliki ciri-ciri sebagi berikut:
a. Mengutamakan kepentingan bersama
b. Tujuan diharapkan untuk kebaikan bersama
c. Tidak ada pemaksaan pendapat.
Keputusan bersama adalah ketentuan, ketetapan dan penyelesaian yang dilakukan sekelompok orang
terhadap suatu permasalahan sehingga tercapai kesepakatan. Keputusan bersama dapat dicapai melalui
musyawarah. Musyawarah adalah adalah suatu cara untuk merumuskan suatu masalah berdasarkan
kesepakatan bersama. Upaya mencapai kesepakatan bersama (mufakat) bukanlah perkara mudah,
selama kita memaksakan pendapat sendiri, mendahulukan kepentingan pribadi/golongan, mufakan akan
gagal.
Kita dapat belajar dari sejarah sidang BPUPKI Pertama. Pada saat sebelum rapat pleno ada pihak yang
keberatan tentang rancangan Pembukaan UUD 1945 pada alinea keempat tentang dasar negara.
Dengan semangat kebersamaan, demi menciptakan suasana yang damai, maka para tokoh seperti Bung
Hatta, Wahid Hasyim. Mr. Teuku Moh. Hasan, dan lain-lain menyetujui untuk menghilangkan kalimat sila
pertama dasar negara yang menjadi keberatan sebagian peserta sidang. Hal ini menunjukkan bahwa
para tokoh pendiri negara kita senantiasa mendahulukan kepentingan negara dan bangsa daripada
kepentingan pribadi/golongan.
Setelah semua pihak menerima hasil keputusan bersama, maka langkah selanjutnya adalah
melaksanakan keputusan tersebut. Semua pihak harus ikhlas dan penuh tanggung jawab melaksanakan,
hasil keputusan bersama.
Melaksanakan keputusan bersama telah ditunjukkan oleh seluruh tokoh yang terlibat dalam proses
perumusan Pancasila. Mereka senagai wakil rakyat Indonesia melaksanakan hasil keputusan bersama
denga ikhlas yaitu dengan melaksanakan Pancasila sebagai dasar negara dalam kehidupan berbangsa,
bernegara, dan bermasyarakat.
Sikap para tokoh dalam memperjuangkan dan menghargai hak asasi manusia itu perlu kita teladani
dalam kehidupan sehari-hari. Diantaranya ialah dengan :
a. Tidak memaksakan kehendak kepada orang lain
b. Memberi kesempatan orang lain untuk menyampaikan pendapatnya
c. Menghargai hak-hak orang lain.
5. Jiwa kepahlawanan
Jiwa kepahlawanan jelas tercermin dari sikap pejuang dalam proses perumusan Pancasila. Mereka
memiliki sikap rela berkorban tanpa pamrih dalam mewujudkan Indonesia merdeka. Jiwa kepahlawanan
para tokoh bangsa tersebut dapat kita teladani, diantaranya melalui :
a. Membantu orang lain yang sedang mengalami kesulitan
b. Berani menegur teman yang berbuat tidak baik
c. Melerai teman yang berselisih/bertengkar.
Sumber :
http://mastugino.blogspot.co.id/2012/08/nilai-juang.html?m=1