Anda di halaman 1dari 6

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

TUGAS :

KARAKTERISTIK SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PROYEK PADA


TAHAP KONSTRUKSI

Konsep Dasar Manajemen Proyek Sistem Informasi

Proyek adalah suatu rangkaian pekerjaan yang diadakan dalam selang waktu
tertentu & mempunyai tujuan khusus. yang membedakan proyek dengan
pekerjaan lain adalah sifatnya yang khusus dan tidak bersifat rutin pengadaannya,
sehingga pengelolaannya pun memerlukan ekstra lebih banyak. Semua proyek
selalu mengandung resiko relatif besar berkaitan dengan manajemen yang
diterapkan untuk proyek itu. Proyek yang dikerjakan dengan manajemen asal-
asalan maka bisa berakibat buruk, tidak hanya materi, waktu dan tenaga tetapi
juga kredibilitas, hubungan baik dll. sumber kegagalan terutama terletak pada
manajemen, misal pada saat perencanaan terjadi kesalahan identifikasi, baik
identifikasi kebutuhan maupun identifikasi potensi sehingga jadwal yang
disusunpun menjadi tidak sesuai dengan keadaan yang sebenarnya dan menjadi
penyebab gagalnya proyek. Untuk itu di perlukan adanya suatu sistem informasi
manajemen proyek. Sifat khas dari suatu manajemen proyek, antara lain:

Mempunyai upaya pendekatan sistematis yang menguntungkan atau positif

Sifat pekerjaan yang khas dan menonjol

Siklus kehidupan perkembangan yang spesifik

Peran pimpinan proyek lebih dominan

Manajemen proyek dilakukan melalui pendekatan sistematis yaitu upaya


menguraikan atau merinci komponen-komponen obyek untuk dipelajari dan
dievaluasi permasalahan, kelemahan maupun kebutuhan sehingga dicarikan
alternatif solusi terbaik yang menguntungkan atau yang positif, adapun komponen
1
SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

sistem merupakan unsur-unsur yang membangun terbentuknya sistem berupa


aktivitas dan fasilitas, dimana komponen yang ada saling terkait dan berinteraksi
satu sama lain.

Interaksi antar komponen mempunyai karakteristik yang menonjol, berupa


interaksi aktivitas (task) yang membentuk suatu kejadian (event) dan kejadian ini
akan menunjukkan fungsi (function) setiap unsur yang membangun sistem, untuk
dapat terjadinya interaksi antar aktivitas dibutuhkan wadah atau fasilitas yang
memadai, sehingga pengelolaan proyek dapat mewujudkan tujuan melalui
pekerjaan yang jelas dan spesifik baik bentuk maupun prosesnya, dengan
demikian wujud fisik yang monumental pada proyek dapat dengan mudah diamati
dan dipelajari bagi setiap orang. Karena setiap pelaksanaan proyek berbeda dan
tim yang menangani suatu proyek juga tidak pernah seutuhnya sama, maka setiap
pengelolaan proyek mempunyai siklus kehidupan yang khas artinya proyek
mempunyai nuansa sosial budaya yang berbeda baik lokasi maupun jenis
pekerjaan, akibatnya setiap proyek mempunyai tujuan yang dinamis, dan
keberadaan poyek sebagai sarana untuk berkembang dipengaruhi oleh aktifitas
manusia yang terlibat didalamnya. Oleh sebab itu setiap proyek konstruksi
memiliki karakteristik sistem informasi manajemen.

Karakteristik Proyek dalam Sistem Informasi Manajemen

Dengan Memahami sifat khas dari pengelolaan proyek seperti yang diuraikan
diatas maka dapat menjadi pelajaran dan modal yang berharga dalam melibatkan
diri pada pengelolaan proyek, sebab pelaksana proyek diharapkan dapat
mempertimbangkan dalam pengambilan keputusan pada setiap tindakan
manajemen proyek, sehingga keputusan dicapai dengan hasil maksimum, diterima
dan memuaskan semua pihak yang terkait, dan mampu memberikan perubahan
positif pada user baik sebagai pribadi maupun lingkungan masyarakat yang
membutuhkan, hal ini sesuai dengan karakteristik proyek, yaitu :

Mempunyai tujuan spesifik

Hasil akhirnya bisa diserahkan dan dimanfaatkan

Melibatkan banyak jenis sumber daya

Jenis pekerjaan yang unik

Dibatasi oleh suatu nilai tertentu yang jelas (ruang lingkup, waktu, kualitas
dan biaya)

sehingga proyek merupakan sarana dan wahana untuk melakukan


perubahan dari ide atau gagasan yang telah dibangun

Karakteristik Sistem dalam Sistem Informasi Manajemen

2
SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

Sesuatu yang baru bisa dapat disebut "sistem", jika mempunyai sifat atau
karakteristik tertentu, yaitu :

1. Mempunyai elemen-elemen/Komponen (elements)

2. Mempunyai batas sistem (boundary)

3. Mempunyai lingkukungan luar sistem (envirounments)

4. Mempunyai penghubung (interface)

5. Mempunyai masukkan (input)

6. Mempunyai keluaran (output)

7. Mempunyai pengolah (process)

8. Mempunyai sasaran (obyectives) atau tujuan (goal).

STUDI KASUS KARAKTERISTIK SISTEM INFORMASI


MANAJEMEN PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR RO-3
PEKANBARU
Karakteristik sistem informasi manajemen proyek pembangunan gedung kantor
RO-3 Pekanbaru :
I. PEKERJAAN PENDAHULUAN
Pekerjaan pendahuluan merupakan pekerjaan persiapan awal yang dibutuhkan
dalam pelaksanaan proyek. Berikut langkah-langkah pekerjaan pendahuluan :
1. Pekerjaan Pengukuran dan Pembersihan Lapangan
Sebelum Pekerjaan dimulai terlebih dahulu dilakukan pembersihan lokasi
dari sampah, rumput, dan berbagai hal lain yang dapat menggangu
pelaksanaan pekerjaan. Pembersihan dilakukan dengan menggunakan
bantuan alat berat excavator. Sampah-sampah yang dihasilkan dari
pekerjaan ini dikumpulkan di suatu tempat yang telah disetujui oleh
pengawas, kemudian baru diangkut dengan menggunakan dump truck
untuk dibuang ke tempat pembuangan sampah akhir.
Pengukuran lokasi bertujuan untuk menentukan letak bangunan, elevasi
dan titik ikat (Bench Mark). Dalam pengukuran digunakan alat Theodolit
dan rambu ukur. Titik-titik yang menjadi acuan ditandai dengan
menggunakan patok. Patok terbuat dari kayu bulat dengan panjang 1m
yang ditancapkan kedalam tanah.

2. Pekerjaan Pemasangan Bouplank

3
SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

Pekerjaan Bowplank terbuat dari papan yang bagian atasnya dipakukan


pada patok kayu persegi 5/7 cm yang tertanam dalam tanah cukup kuat.
Setiap titik pengukuran ditandai dengan paku dan dicat dengan cat merah
dan ditulis ukuran pada papan bouwplank agar mudah di cek kembali.
Pemasangan papan bowplank dilaksanakan pada jarak 1,5 m dari As
sekeliling bangunan dan dipakukan pada patok patok yang terlebih
dahulu ditancapkan kedalam tanah.

3. Pembuatan Jalan Kerja Proyek.


Pekerjaan ini dilakukan untuk mempermudah aksesibiltas kendaraan
yang masuk ke dalam lokasi proyek, sehingga pengangukatan material
dapat berjalan lancar. Jalan tersebut terbuat dari material timbunan tanah
yang dipadatkan.

II. PEKERJAAN STUKTUR


1. PEKERJAAN GALIAN TANAH PONDASI
Setelah pekerjaan Pendahuluan dan pekerjaan pemancangan selesai
dilakukan, hal yang dilakukan selanjutnya yaitu pekerjaan galian tanah
pondasi. Galian tanah pondasi diperlukan untuk perletakan pondasi plat.

2. PEKERJAAN LANTAI KERJA


Setelah tanah digali dan diberikan urugan pasir, selanjutnya dibuat lantai
kerja dengan campuran beton 1Pc:3Ps:5Kr. Sebelum campuran beton
diletakkan, dasar tanah diratakan terlebih dahulu. Tebal dari lantai kerja
ini sekitar 5 cm, setelah lantai kerja mengeras barulah diatasnya
diletakkan pondasi Plat Setempat

3. PEKERJAAN COR BALOK SLOOF


Pengecoran balok sloof dilakukan setelah pondasi plat setempat dan pile
cap selesai dilakukan. Pada dasarnya pelaksanaan balok sloof sama
dengan pelaksanaan Pondasi Plat Setempat. Bekisting dan tulangan besi
dirakit terlebih dahulu sesuai dengan shop drawing. Setelah itu barulah
campuran beton dituangkan, campuran beton yang digunakan sama
dengan campuran beton Pondasi yaitu mutu beton K-300. Campuran
beton tersebut terlebih dahulu telah dilakukan job mix design dan nilai
slump tesnya sesuai dengan spesifikasi teknis. Dalam pelaksanaan
pekerjaan ini perlu adanya persetujuan dari pengawas.

4. PEKERJAAN PONDASI
Dalam Proyek ini ada dua buah jenis pondasi yang digunakan yaitu
pondasi tiang pancang dan Pondasi Plat Setempat. Tiang Pancang yang
digunakan yaitu Tiang Pancang Beton dengan ukuran 35x35 cm dan
panjang sekitar 30 m. Tiang Pancang ini merupakan barang pabrikan.
Pondasi Plat Setempat terbuat dengan mutu beton K-300.

5. PEKERJAAN COR BETON KOLOM


ProseS pekerjaan cor beton kolom besi yang digunakan yaitu besi 19
sebagai tulangan utama dan besi 10 sebagai sengkang (begel). Besi ini

4
SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

dirakit dan dibentuk sesuai dengan shop drawing. Pembuatan Bekisting.


Bekisting dibuat dari multiplex 9 mm yang diperkuat dengan kayu usuk
4/6 dan diberi skur-skur penahan agar tidak mudah roboh.Curing
(perawatan) dilakukan sehari (24 jam) setelah pengecoran selesai
dilakukan dengan dibasahi air dan dijaga/dikontrol untuk tetap dalam
keadaan basah.

6. PEKERJAAN COR BETON BALOK & RING BALOK


Pelaksanaan pekerjaan ini sama dengan pelaksanaan pekerjaan kolom,
hanya saja dalam pengerjaan bekisting perlu adanya tambahan kayu
dolken/ubar. Kayu ini berfungsi sebagai steger/penopang dari bekisting
agar bekisting tetap pada tempatnya (tidak terjadi lendutan). Kayu steger
tersebut ditegakkan dengan jarak sekitar 40 cm. Pelaksanaan pengecoran
balok atau ring balok, biasanya seiringan dengan pelaksanaan Pelat
lantai. Dalam proyek ini tulangan yang digunakan yaitu besi 16 & 13
sebagai tulangan utama dan besi 8 sebagai sengkang (begel)

7. PEKERJAAN COR BETON PLAT LANTAI


Pada pekerjaan ini fabrikasi pembesian dilakukan di tempat fabrikasi,
setelah bekisting siap, besi tulangan yang telah siap dipasang dan
dirangkai dilokasi. Pembesian balok dilakukan terlebih dahulu, setelah itu
diikuti dengan pembesian pelat lantai. Panjang penjangkaran dipasang
30xD Tulangan Utama. Pengecoran pelat lantai mencapai level yang
benar dan tidak terjadi perbedaan tinggi finishing cor, maka perlu dibuat
alat bantu leveling pengecoran. Leveling pengecoran dibuat dari besi siku
L.50.50.5 yang ditumpukan pada beberapa titik besi beton. Besi beton ini
ditancapkan hingga posisi besi siku tidak lagi bergeser. Penempatan besi
siku diukur dengan waterpass dan diukur pada level sesuai gambar
desain.

III. PEKERJAAN ARSITEKTURAL


1. PEKERJAAN DINDING
Setelah pekerjaan struktur lantai satu selesai, maka pekerjaan dinding
dapat segera dimulai. Sebelum dinding dipasang, batu bata yang
digunakan terlebih dahulu di rendam di dalam air sebentar.
2. PEKERJAAN PLESTERAN
Pekerjaan plesteran dilakukan setelah pekerjaan dinding dilakukan atau
dapat juga dilakukan sehari setelah dinding dipasang.
Peralatan yang digunakan pada pekerjaan ini sama dengan peralatan
yang digunakan pada pekerjaan dinding.
3. PEKERJAAN LANTAI
Pekerjaan lantai yang dilakukan dalam proyek ini meliputi pekerjaan cor
lantai, pekerjaan Plint Keramik, Pekerjaan Pemasangan keramik lantai,
pekerjaan pemasangan keramik dinding kamar mandi, dan pekerjaan
keramik Homogenius.
4. PEKERJAAN KUSEN PINTU DAN JENDELA
Pemasangan kusen pintu dapat dilakukan bersamaan dengan pemasangan
bata, atau untuk kusen aluminium dilakukan setelah balok gantung dan

5
SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

dinding terpasang. Sedangkan untuk pemasangan pintu dan jendela dapat


dilakukan kemudian, atau ketika pekerjaan lantai selesai dilakukan
namun tetap memperhatikan gambar detail yang ada pada shop drawing.
5. PEKERJAAN PLAFOND
Dalam proyek ini plafond yang digunakan ada dua jenis yaitu plafond
gypsum dan plafond beton ekspose. Plafond gypsum digunakan pada
bangunan Pos jaga, Gedung kantor, dan storage. Dimana rangka plafond
menggunakan rangka besi hollow. Sedangkan untuk plafond beton
ekspose digunakan pada bangunan Mekanikal & Elektrikal.
6. PEKERJAAN PENGECATAN
Untuk bahan-bahan dari kayu seperti : piri-piri, lisplank, Kozen kayu dan
Pintu panel dilakukan pengecatan dengan cat minyak, sebelum dicat
permukaan bahan -bahan tersebut dibersihkan terlebih dahulu lalu diberi
alkali kemudian dicat dengan cat dasar untuk kemudian baru di cat
dengan cat minyak.
Untuk bahan-bahan dari Besi seperti : railing tangga, penutup besi,
pagar, dan lain sebagainy. sebelum dicat permukaan bahan-bahan tersebut
dibersihkan terlebih dahulu lalu diberi minyak cat kemudian dicat dengan
cat dasar untuk kemudian baru di cat dengan cat minyak.
7. PEKERJAAN SANITAIR
Pekerjaan sanitair yang dilakukan meliputi pekerjaan pemasangan pipa
air bersih dan air kotor, pipa buangan air hujan, pemasangan kran air,
Floor Drain,Kloset, dan lain sebagainya. Pemasangan ini berdasarkan
persetujuan pemilik dan dilihat oleh konsultan pengawas.

IV. PEKERJAAN ELEKTRIKAL & MEKANIKAL


Pekerjaan elektrikal dan mekanikal dalam proyek ini pekerjaan instalasi
listrik, telepon, ducting, dan fire alarm. Instalasi Stop Kontak dan Saklar-
Saklar dipasang pada dinding.

V. PEKERJAAN ATAP
Dalam proyek ini ada Bangunan Gedung Kantor dan Gudang memakai
rangka atap yang terdiri dari baja Ringan yang dikerjakan setelah pekerjaan
cor balok dan kolomkolom selesai dikerjakan. Atap penutup terdiri dari atap
genteng metal zincalume tebal 0,35 mm dan atap spandek.Pada proyek ini
juga digunakan canopy atap grill aluminium dan canopy kaca mika, dimana
pemasangan material tersebut dilakukan oleh orang yang berpengalaman
dalam mengerjakannya.

VI. PEKERJAAN SARANA LUAR BANGUNAN


Pekerjaan sarana luar yang dilakukan meliputi pekerjaan taman, pembuatan
jalan lingkungan, pembuatan saluran drainase lingkungan kantor, serta
pembuatan pagar keliling. Pekerjaan ini dibagi ke beberapa kelompok dalam
pengerjaannya sehingga di dapat hasil yang baik.

Anda mungkin juga menyukai