Anda di halaman 1dari 9

BAB VI

PIEZOMETER PADA SALURAN TERTUTUP

1. PENDAHULUAN

a. Latar belakang
Piezometer adalah bentuk paling sederhana dari manometer yang terdiri
dari tabung/selang vertical dengan ujung terbuka yang dihubungkan dengan
ruangan (pipa) yang akan diukur tekanannya. Karena adanya perbedaan
tekanan antara ruangan dan udara luar, maka zat cair di dalam tabung/ selang
akan terus naik hingga mencapai keadaan setimbang.

b. Maksud dan tujuan


1. Mengetahui tentang aliran tertutup.
2. Mengetahui tentang tekan dalam aliran tertutup.

2. ALAT YANG DIGUNAKAN


1. Model aliran tertutup
2. Manometer
3. Mistar/ pita ukur
4. Stop watch
5. Ember
6. Gelas ukur

3. DASAR TEORI

Manometer adalah alat yang menggunakan kolom zat cair untuk


mengukur perbedaan tekan. Bentuk paling sederhana dari manometer adalah
piezometer.

4. LANGKAH KERJA
1. Ukur debit air yang mengalir pada inlet dengan menggunakan stopwatch.
2. Catat nilai Q in.
3. Sambungkan inlet ke model saluran tertutup.
4. Alirkan air pada saluran tertutup.
5. Catat nilai h1, h2, h3, ., hn.

65
66

Kelompok 13 Praktikum Mekanika Fluida dan


Hidraulika 2010

6. Hitung selisih nilai h.


7. Ukur kembali nilai debit air yang keluar pada outlet dengan cara yang
sama pada inlet.
8. Catat nilai Q out.

5. ANALISA PERHITUNGAN
a. Input data beda tinggi tekanan

-Tinggin tekanan selang 1

t (detik) h1 (m)
t1 = 5 0.744
t2 = 10 0.738
t3 = 15 0.733

Rata-rata tinggi tekanan

h=

0.694+0.738+0.733
H1 = = 0.738 m
3

-Tinggin tekanan selang 2

t (detik) h1 (m)
t1 = 5 0.694
t2 = 10 0.693
t3 = 15 0.687

Rata-rata tinggi tekanan

h=

0.694+0.693+0.687
H2 = = 0.691 m
3

-Tinggin tekanan selang 3


67

Kelompok 13 Praktikum Mekanika Fluida dan


Hidraulika 2010

t (detik) h1 (m)
t1 = 5 0.694
t2 = 10 0.738
t3 = 15 0.733

Rata-rata tinggi tekanan

h=

0.655+ 0.65+0.64
H3 = = 0.648 m
3

-Tinggin tekanan selang 4

t (detik) h1 (m)
t1 = 5 0.42
t2 = 10 0.42
t3 = 15 0.417

Rata-rata tinggi tekanan

h=

0.42+ 0.42+ 0.417


H4 = = 0.419 m
3

-Tinggin tekanan selang 5

t (detik) h1 (m)
t1 = 5 0
t2 = 10 0
t3 = 15 0

Rata-rata tinggi tekanan


H5 = 0
68

Kelompok 13 Praktikum Mekanika Fluida dan


Hidraulika 2010

-Tinggin tekanan selang 6

t (detik) h1 (m)
t1 = 5 0
t2 = 10 0
t3 = 15 0

Rata-rata tinggi tekanan


H6 = 0 m

b. Beda tinggi tekanan selang

H12 = Rata h1 Rata h2


= 0.738 0.691 = 0.047 m

h23 = Rata h2 Rata h3

=0.691 0.648 = 0.043 m

h34 = Rata h3 Rata h4

=0.648 0.419 = 0.229 m

h45 = Rata h4 Rata h5

= 0.419 0 = 0.419 m

h45 = 0 0= 0 m

c. Inlet

-Volume air

No Volume air (m3) Waktu


(detik)
1 0.0013 1.19
2 0.00157 1.19
3 0.00139 1.36
-Volume rata-rata

V=
69

Kelompok 13 Praktikum Mekanika Fluida dan


Hidraulika 2010

V 1+V 2+V 3 0.0013+ 0.00157+0.00139


V rata = = = 0.00142 m3
3 3

-Waktu rata-rata
t=

t 1+ t 2+t 3 1.19+1.19+1.36
t rata = = = 1.25 detik
3 3

-Debit

Q=
V
t 0.0013
Q1 = = 0.00109 m3/detik
1.19

0.00157
Q2 = = 0.00132 m3/detik
1.19

0.00139
Q3 = = 0.00102 m3/detik
1.36

Debit rata-rata

Q=

Q 1+Q 2+ Q3 0.00109+ 0.00132+ 0.00102


Q rata = = = 0.00144
3 3
m3/detik

d. Outlet

-Volume air

No Volume air (m3) Waktu


(detik)
1 0.00055 1.06
2 0.00054 1.09
70

Kelompok 13 Praktikum Mekanika Fluida dan


Hidraulika 2010

3 0.00049 1.03

Volume rata-rata
V=

V 1+V 2+V 3 0.00055+ 0.00054+0.00049


V rata = = = 0.000527
3 3
m3

-Waktu rata-rata

t=

t 1+ t 2+t 3 1.06+ 1.09+ 1.03


t rata = = = 1.06 detik
3 3

-Debit

Q=
V
t

0.00055
Q1 = = 0.000519 m3/detik
1.06

0.00054
Q2 = = 0.000495 m3/detik
1.09

0.00049
Q3 = = 0.000476 m3/detik
1.03

Debit rata-rata

Q=
71

Kelompok 13 Praktikum Mekanika Fluida dan


Hidraulika 2010

Q 1+Q 2+ Q3 0.000519+ 0.000495+0.000476


Q rata = = =
3 3
0.000497 m3/detik

e. Tabel

1) Beda tinggi tekanan

N0 h 1 (m) h 2 (m) h3 (m) h4 (m) h5 (m) h6 (m)


t 1 =5 0,744 0,694 0,655 0,420 0 0
t 2 =10 0,738 0,693 0,650 0,420 0 0
t 3 =15 0,733 0,687 0,640 0,417 0 0
Di dapat nilai nilai :

a. h12 =0,047 m
b. h23 =0,043 m
c. h34 =0,229 m
d. h45 =0,419 m
e. h56 = 0 m

2) intlet

No Volume air (m2) Debit air (Q) Waktu (t)


1 1300 ml=0,001300 m3 0,00109 m3/det 1,19 det
2 1570 ml=0,001570 m3 0,00132 m3/det 1,19 det
3 1390 ml=0,001390 m3 0,00102 m3/det 1,36 det
Rata-Rata 0,000142 m3 0,001142 m3/det 1,25 det
3) outlet

No Volume air(m2) Debit air (Q) Waktu (t)


3 3
1 550 ml=0,000550 m 0,000519 m /det 1,06 det
2 540 ml=0,000540 m3 0,000495 m3/det 1,09 det
3 490 ml=0,000490 m3 0,000476 m3/det 1,03 det
Rata-rata 0,000526 m3 0,000497 m3/det 1,06 det

6. PEMBAHASAN

Pada percobaan piezometer ini debit di inlet akan berbeda dengan debit
di outlet.
72

Kelompok 13 Praktikum Mekanika Fluida dan


Hidraulika 2010

Penurunan debit di inlet disebabkan oleh menurunnya tinggi permukaan


air seiring perubahan waktu. Semakin menurun permukaan air inlet maka
tekanan air akan semakin menurun.

Penurunan debit di outlet disebabkan oleh penurunan tekanan di intlet


ditambah faktor energi hilang (loss energy).

Energy hilang disebabkan oleh major losses dan minor losses. Major
losses yaitu kehilangan energi yang disebabkan oleh gesekan pipa. Energi
hilang akan berbanding lurus dengan panjang pipa, dan berbanding terbalik
dengan diameter pipa. Kemudian Minor losses yaitu kehilangan energi yang
disebabkan oleh adanya rintangan aliran (belokan pipa, klep, kran,
penyempitan atau perluasan penampang), hal ini menyebabkan adanya
turbulensi aliran yang mengakibatkan perubahan kecepatan air.

Hubungan energy hilang ini dapat diketahui melalui persamaan Bernoulli:

PA vA 2 PB vB2
zA + + = zA + + +H
2g 2g

h1
h2
h3
h4
garis 0

h5=h6=0

INLET
OUTLE
OUTL
Energi yang hilang ini dapat diketahui dari adanya perbedaan
ET tinggi
tekanan pada selang yang dipasang di hulu, di tengah dan di hilir. Dari Hulu
sampai hilir tinggi tekanan pada selang akan mengalami penurunan, dan pada
waktu yang bersamaan semua selang akan mengalami penurunan tinggi
tekanan seiring perubahan waktu.
73

Kelompok 13 Praktikum Mekanika Fluida dan


Hidraulika 2010

7. KESIMPULAN
a. Pada aliran tertutup akan terjadi kehilangan energi.

Q inlet = 0,001142 m3/det

Q outlet = 0,000497 m3/det

Dari inlet ke outlet telah terjadi penurunan nilai debit. Perubahan debit
di inlet dan di outlet disebabkan oleh :

1. Penurunan tekanan air di inlet (disebakan tinggi permukaan air inlet).


2. Beda elevasi pipa.
3. Panjang pipa.
4. Diameter pipa.
5. Penyempitan diameter pipa.
6. Belokan pada pipa.
7. Perubahan waktu.

b. Pada aliran tertutup akan terjadi terjadi perbedaan tekanan air dari hulu
sampai hilir. Nilai-nilai tekanan pada setiap selang dinyatakan dengan
tinggi permukaan air. Adapun nilai-nilainya adalah sebagai berikut :

N0 h 1 (m) h 2 (m) h3 (m) h4 (m) h5 (m) h6 (m)


t 1 =5 0,744 0,694 0,655 0,420 0 0
t 2 =10 0,738 0,693 0,650 0,420 0 0
t 3 =15 0,733 0,687 0,640 0,417 0 0

Anda mungkin juga menyukai