1. Pipet 25 mL air demin ke dalam Erlenmeyer 250 mL.
2. Tambahkan 1 mL larutan buffer pH 10. 3. Tambahkan 3 tetes indikator EBT. 4. Titrasi dengan larutan EDTA 0.01M hingga TA (berubah warna larutan dari merah ke biru). 5. Lakukan point 1-4 sebanyak 10 kali ulangan, catat data yang didapat dan hitung kadar kesadahan pada tabel 1 dengan rumus: Vb x N EDTA x BSTCaCO3 x 1000 mg / L CaCO3 = Vc Vb = Volume titrasi blangko (mL) N EDTA = Normalitas EDTA Vc = Volume contoh (mL) BSTCaCO3 = 100g / mol
7. Tambahkan 1 mL larutan buffer pH 10. 8. Tambahkan 3 tetes indikator EBT. 9. Titrasi dengan larutan EDTA 0.01M hingga TA (berubah warna larutan dari merah ke biru). 10. Lakukan point 6-9 sebanyak 10 kali ulangan, catat data yang didapat dan hitung kadar kesadahan pada tabel 2 dengan rumus: (Vt Vb) x N EDTA x BSTCaCO3 x 1000 mg / L CaCO3 = Vc Vt = Volume titrasi contoh (mL)
11. Pipet 25 mL contoh ke dalam Erlenmeyer 250 mL.
12. Tambahkan 2,5 mL larutan standar CaCO3 100 mg/L. 13. Tambahkan 1 mL larutan buffer pH 10. 14. Tambahkan 3 tetes indikator EBT. 15. Titrasi dengan larutan EDTA 0.01M hingga TA (berubah warna larutan dari merah ke biru). 16. Lakukan point 11-15 sebanyak 3 kali ulangan, catat data yang didapat dan hitung kadar kesadahan pada tabel 3 dengan rumus: (Vt Vb) x N EDTA x BSTCaCO3 x 1000 mg / L CaCO3 = Vc
Tabel 3. Data Titrasi Contoh
Ulangan Vt (mL) Kesadahan (mg/L CaCO3) 1 2 3
17. Pipet 25 mL contoh ke dalam Erlenmeyer 250 mL.
18. Tambahkan 3,0 mL larutan standar CaCO3 100 mg/L. 19. Tambahkan 1 mL larutan buffer pH 10. 20. Tambahkan 3 tetes indikator EBT. 21. Titrasi dengan larutan EDTA 0.01M hingga TA (berubah warna larutan dari merah ke biru). 22. Lakukan point 17-21 sebanyak 2 kali ulangan, catat data yang didapat dan hitung kadar kesadahan pada tabel 4 dengan rumus: (Vt Vb) x N EDTA x BSTCaCO3 x 1000 mg / L CaCO3 = Vc
Tabel 4. Data Titrasi Contoh
Ulangan Vt (mL) Kesadahan (mg/L CaCO3) 1 2
23. Pipet 25 mL contoh ke dalam Erlenmeyer 250 mL.
24. Tambahkan 3,5 mL larutan standar CaCO3 100 mg/L. 25. Tambahkan 1 mL larutan buffer pH 10. 26. Tambahkan 3 tetes indikator EBT. 27. Titrasi dengan larutan EDTA 0.01M hingga TA (berubah warna larutan dari merah ke biru). 28. Lakukan point 23-27 sebanyak 3 kali ulangan, catat data yang didapat dan hitung kadar kesadahan pada tabel 5 dengan rumus: (Vt Vb) x N EDTA x BSTCaCO3 x 1000 mg / L CaCO3 = Vc
Tabel 5. Data Titrasi Contoh
Ulangan Vt (mL) Kesadahan (mg/L CaCO3) 1 2 3
29. Pipet 25 mL contoh ke dalam Erlenmeyer 250 mL.
30. Tambahkan 4 mL larutan standar CaCO3 100 mg/L. 31. Tambahkan 1 mL larutan buffer pH 10. 32. Tambahkan 3 tetes indikator EBT. 33. Titrasi dengan larutan EDTA 0.01M hingga TA (berubah warna larutan dari merah ke biru). 34. Lakukan point 29-34 sebanyak 2 kali ulangan, catat data yang didapat dan hitung kadar kesadahan pada tabel 6 dengan rumus: (Vt Vb) x N EDTA x BSTCaCO3 x 1000 mg / L CaCO3 = Vc
Tabel 6. Data Titrasi Contoh
Ulangan Vt (mL) Kesadahan (mg/L CaCO3) 1 2
35. Pipet 25 mL contoh ke dalam Erlenmeyer 250 mL.
36. Tambahkan 4,5 mL larutan standar CaCO3 100 mg/L. 37. Tambahkan 1 mL larutan buffer pH 10. 38. Tambahkan 3 tetes indikator EBT. 39. Titrasi dengan larutan EDTA 0.01M hingga TA (berubah warna larutan dari merah ke biru). 40. Lakukan point 35-39 sebanyak 3 kali ulangan, catat data yang didapat dan hitung kadar kesadahan pada tabel 7 dengan rumus: (Vt Vb) x N EDTA x BSTCaCO3 x 1000 mg / L CaCO3 = Vc