TINJAUAN PUSTAKA
Masa puerperium atau masa nifas mulai setelah partus selesai dan berakhir
setelah kira-kira 6 minggu (42 hari) . Seluruh alat genital baru pulih kembali
timbulnya laktasi.
lebar +12 cm dan tebal +10 cm. Dinding uterus sendiri +5 cm, pada bekas
implantasi plasenta lebih tipis daripada bagian lain. Pada hari ke-5 post partum
uterus kurang lebih setinggi 7 cm atas simfisis atau setengah simfisis pusat,
sesudah 12 hari uterus tidak dapat diraba lagi di atas simfisis. Bagian bekas
implantasi plasenta merupakan suatu luka yang kasar dan menonjol ke dalam
kavum uteri setelah persalinan. Penonjolan tersebut dengan diameter + 7,5 cm,
minggu diameternya menjadi 3,5 cm dan pada 6 minggu telah mencapai 2,4
mm.
Uterus gravidus aterm beratnya kira-kira 1000 gr. 1 minggu post partum
menjadi +500 gr, 2 minggu post partum menjadi 300 gr dan setelah 6 minggu
post partum, berat uterus jadi 40-60 gr (berat uterus normal + 30 gr).
1
proteolisis. Hasil dari proses ini dialirkan melalui pembuluh getah bening.
yang berada diantara anyaman otot-otot uterus akan terjepit. Proses ini akan
menghentikan perdarahan.
lunak. Segera setelah janin lahir, tangan pemeriksa masih dapat dimasukkan
pada cavum uteri. Setelah 2 jam, dapat dimasukkan 2-3 jari dan setelah 1
2-5 mm, permukaan kasar. Pada hari ke 3 permukaan endometrium mulai rata
endometrium terjadi dari sisa-sisa sel desidua basalis, memakan waktu 2-3
minggu.
2
Hemokonsentrasi
Pada kehamilan terdapat shunt antara sirkulasi ibu dan plasenta. Setelah
melahirkan, shunt tersebut hilang tiba-tiba. Volume darah pada ibu relatif
dekompensasi kordis pada penderita vitum kardis. Keadaan ini dapat diatasi
Laktasi
Perubahan yang terdapat pada kedua mamma pada sejak kehamilan muda :
lemak.
pada hari ke 2-3 post partum. Pada hari-hari pertama ASI mengandung
3
bayi itu sendiri. Kadar prolaktin meningkat dengan perangsangan fisik
menyusui adalah menjelma rasa kasih sayang antara ibu dan anak.
radang jalan nafas, radang paru-paru dan otitis media, dikarenakan ASI
sangat menganggu selama 2-3 hari post partum. Lebih terasa bila
menyusui.
Sesudah partus, suhu tubuh wanita dapat naik 0,5 0C dari keadaan
partum, umumnya suhu kembali normal. Bila suhu > 380C, maka
atau ada vitium kordis. Pada masa nifas umumnya denyut nadi
4
Pada beberapa kasus ditemukan hipertensi post partum. Biasanya
Lokia , yaitu sekret yang berasal dari cavum uteri dan vagina
1 2 mg : lokia serosa
dan infeksi. Bila ada laserasi jalan lahir/ luka bekas episiotomi, lakukan
penjahitan dan perawatan luka sebaik-baiknya 8 jam post partum wanita harus
5
tidur telentang untuk mencegah terjadinya perdarahan sesudah 8 jam, badan
Ibu dan bayi bisa diletakkan dalam 1 kamar (rooming in) atau terpisah.
Pada hari ke-2 bila perlu dapat dilakukan latihan-latihan senam. Hari ke-3
duduk, ke-4 berjalan, ke-5 dapat dipulangkan. Diet yang diberikan harus
bermutu tinggi dengan cukup kalori, cukup protein, cairan serta buah-buahan
kencing penuh dan wanita tidak dapat berkemih sendiri, sebaiknya dilakukan
urin. Bila perlu, sebaiknya dipasang dawer catheter/ indwelling catheter untuk
memberi istirahat pada otot-otot kandung kencing. Dengan demikian, jika ada
Defekasi harus ada 3 hari post partum. Bila ada obstipasi, lakukan klisma/
beri laksans per os supaya tidak terjadi infeksi. Bila terdapat after pains/ mules
Typus abdominalis
TBC aktif
6
Tirotoksikosis
DM berat
Psikosis
Retraded nipples
Morbus hansen
Perawatan Mamma
Cuci areola mamma dan puting susu dengan teratur dengan sabun dan beri
minyak/ cream agar tetap lemas. Jangan sampai kelak mudah lecet/ pecah-pecah.
1. Keadaan umum
4. Keadaan perineum
oleh adanya subinvolusi uteri. Terhadap penderita disuruh tidur dan diberi
menyingkirkan keganasan.
8
BAB 2
LAPORAN KASUS
A. ANAMNESIS
Identitas Pasien
Nama : Ny. YS
Umur : 40 tahun
Alamat : Padang
Agama : Islam
MR : 921265
Keluhan Utama :
Djamil Padang pada 22 Agustus 2016 pukul 15.00 WIB, rujukan dari RS Aisyiyah
dengan diagnosis G4P3A0H3 gravid aterm + Hipertiroid dalam terapi PTU dan
Propanolol.
- Keluar lendir bercampur darah dari kemaluan sejak 6 jam yang lalu.
Riwayat Menstruasi :
- Menarche 13 tahun, siklus teratur 1x28 hari, lamanya 5-7 hari, banyaknya 2-
Riwayat Kehamilan/Persalinan/Nifas/KB/Ginekologi :
- Hamil pertama tahun 2004, bayi laki-laki, berat 3300 gram, cukup bulan,
penyakit dalam RSUD Dr. M Djamil sampai sekarang. Pasien dalam pengobatan
10
- Riwayat pekerjaan : ibu rumah tangga.
B. PEMERIKSAAN FISIK
Berat Badan : 51 kg
BMI : 21,79
Nadi : 92 kali/menit.
Napas : 22 kali/menit.
11
Kelenjar getah bening : tidak tampak pembesaran kelenjar getah bening.
RIC V
Anggota Gerak : Akral hangat, CRT < 2 detik, Refleks fisiologis (patella)
12
C. STATUS OBSTETRI
Abdomen
Leopold IV : Konvergen
- TFU: 34 cm, TBA: 3255 gr, His (-), DJJ 140-150 kali/menit
D. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Hb : 10,8 gr/dl
Hematokrit : 32%
Eritrosit : 4.3juta/mm3
13
PT : 9,4 detik
E. DIAGNOSIS KERJA
F. SIKAP
- USG fetomaternal
- R/ Rawat KR
G. Follow Up
Tanggal Follow Up
22/08/2016 S/ nyeri pinggang(-), gerak anak (+)
17.00 WIB O/
KU Kes TD Nd Nfs Sh
15
KU Kes TD Nd Nfs Sh
H. FOLLOW UP NIFAS
Nadi : 83 kali/menit.
Napas : 20 kali/menit.
- SF tab 1 x 1
- Breast care dan edukasi tentang pentingnya pemberian ASI pada anak.
- Mobilisasi bertahap.
- Vulva hygiene.
20
BAB 3
DISKUSI
Djamil Padang pada 22 Agustus 2016 pukul 15.00 WIB, rujukan dari RS Aisyiyah
dengan diagnosis G4P3A0H3 gravid aterm + Hipertiroid dalam terapi PTU dan
Pada anamnesis didapatkan pasien hamil cukup bulan dengan riwayat hipertiroid
pada september 2015 dan paien berobat di bagian penyakit dalam RSUD Dr. M
Djamil sampai sekarang. Pasien dalam pengobatan PTU dan Propanolol. Pasien
dirujuk ke RSUP M Djamil dari RS Aisyiyah dengan diagnosis G4P3A0H3 gravid
aterm + Hipertiroid dalam terapi PTU dan Propanolol. Di RSUP M Djamil
dilakukan pemantauan keadaan ibu dan janin. Pada tanggan 24 Agustus 2016
didapatkan tanda-tanda persalinan pada ibu, dan dilakukan pemantauan kemajuan
persalinan serta persiapan persalinan. Tangga; 24 Agustus 2016 pukul 04.00 pagi
lahir Bayi Laki-Laki secara spontan, BB 3100 gram, PB 48 cm, AS 8/9, langsung
menangis, hidup.
Pasca persalinan ibu dan anak dalam perawatan. Edukasi terkait pemberian
ASI kepada bayi sangat penting untuk dilakukan. Umumnya produksi asi
berlangsung betul pada hari ke 2-3 post partum. Pada hari-hari pertama ASI
Rangsangan terbaik untuk mengeluarkan ASI adalah dengan menyusui bayi itu
sendiri. Namun, karena ibu masih dirawat dapat diberikan bantuan dengan cara
memompa ASI lalu ditampung di botol susu, sehingga ASI dapat diberikan kepada
21
mengakibatkan oksitosin dihasilkan, sehingga ASI dapat dikeluarkan dan sebagai
Pemeriksaan fisik tekanan darah sudah normal pada nifas hari pertama.
Dari inspeksi, palpasi, perkusi, dan auskultasi jantung dan paru tidak ditemukan
adanya kelainan ,jantung dalam batas normal, irama teratur,dan tidak ada bising
jantung. Paru simetris kiri kanan, fremitus sama kiri kanan. Pada kehamilan
terdapat shunt antara sirkulasi ibu dan plasenta. Setelah melahirkan, shunt tersebut
hilang. Volume darah pada ibu relatif bertambah yang dapat menimbulkan beban
timbulnya hemokonsentrasi yang terjadi pada hari-hari ke 3-15 hari post partum.
teraba 3 jari dibawah umbilikus, ini merupakan keadaan normal dimana setelah
persalinan fundus uteri + 3 jari dibawah pusat. Selama 2 hari berikutnya, besarnya
tidak seberapa berkurang, tetapi sesudah 2 hari ini uterus mengecil dengan cepat,
bertahap, Breast Care, Vulva higine. Diet yang diberikan harus bermutu tinggi
dengan cukup kalori, cukup protein, cairan serta buah-buahan karena wanita
mengalami hemokosentrasi.
22
DAFTAR PUSTAKA
2. Cunningham, Gary DKK. Masa Nifas. Dalam Obstetri Williams Edisi 24.
www.emedicine.medscape.com
23