Anda di halaman 1dari 6

KEHAMILAN EKTOPIK TERGANGGU

Oleh :
Dian Zilfira C11.05.0085
Fairuz C11.05.0080
Ricko Sadli S C11.05.0076

Pembimbing :
Wiryawan Permadi, dr., SpOG (K)

BAGIAN/SMF OBSTETRI DAN GINEKOLOGI


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS PADJADJARAN
RSHS BANDUNG
2006
I. IDENTITAS PASIEN
Nama : Ny. H
Umur : 22 tahun
Alamat : Sukajadi, bandung
Pendidikan : SMP
Pekerjaan : IRT
Agama : Islam
Tanggal MRS : 18 September 2006
Tanggal pemeriksaan : 20 September 2006

II. KELUHAN UTAMA: Nyeri perut kanan bawah

III. ANAMNESIS
G2P0A1 (anak hidup 0, abortus terakhir Mei 2006) mengeluh nyeri perut sebelah
kanan bawah sejak 5 jam SMRS. nyeri perut dirasakan terjadi mendadak saat pasien
bangun tidur, nyeri seperti di tusuk-tusuk. Nyeri dirasakan menjalar sampai ke
pinggang belakang dan ke bahu. Riwayat panas badan yang menyertai disangkal.
Terdapat perdarahan dalam jumlah sedikit sebanyak satu pembalut setelah 3 jam
nyeri perut dirasakan pasien. Riwayat keluar jaringan seperti telur ikan disangkal.
Riwayat keluar jaringan seperti daging disangkal. Riwayat keputihan disangkal.
Pasien mengaku baru pertama kali menderita keluhan seperti ini, riwayat operasi
pada daerah perut dan panggul sebelumnya disangkal. Pasien merasa curiga dirinya
hamil karena sudah 2 bulan tidak mendapat haid, tapi belum pernah diperiksa ke
dokter.

Keterangan tambahan:
Menikah : Istri, 19 tahun, SMP, IRT
Suami,22 tahun, SMP, supir
Lama pernikahan : 3 tahun
Persalinan terakhir :-
Abortus terakhir : Mei 2006
Menarche : 13 tahun
HPHT : 18 juli 2006; siklus 28 hari; 5-7 hari
Kontrasepsi : Pil 8 bulan ( tahun 2005)

IV. PEMERIKSAAN FISIK


Keadaan umum : Compos mentis
Berat badan : 45 kg
Tinggi badan : 150 cm
Tensi : 110/60 mmHg
Nadi : 84 x/menit
Pernafasan : 20 x/menit
Suhu : 36,8 OC
Status Generalis:
Kepala : konjungtiva tidak anemis
sklera tidak ikterik

Toraks : Cor: bunyi jantung murni reguler


Pulmo: sonor, VF kiri = kanan, VBS kiri = kanan

Abdomen : datar lembut


DM (-) PS/PP -/- BU (+) N NT (+)
Hepar & Lien : sulit dinilai
Ekstrimitas : edema -/- varises -/-
Refleks fisiologis : +/+

Status Obstetrikus:
Pemeriksaan luar:
Fundus uteri : tidak teraba
Inspekulo:
Fluxus (+)
Fluor(-)
Pemeriksaan dalam:
vulva/vagina : tidak ada kelainan
portio : B/K biasa NG (+)
ostium : tertutup
corpus uteri : ~ gravida 8-10 minggu
kanan kiri uterus lemas NT(-)
cavum douglasii : tidak menonjol

V. PEMERIKSAAN PENUNJANG (18 September 2006):


Hematologi:
Hb : 12,3 gr/dl
Leukosit : 13900/mm3
Hematokrit : 36 %
Trombosit : 332000 /mm3
Test Pack : (+)

Pemeriksaan Ultrasonografi :
Tampak uterus ukuran 7.46x4.91x5.06, densitas homogen, dinding rata. Tampak
massa dengan densitas gema heterogen ukuran 6.14x5.63 di kanan uterus, batas
tidak tegas. Cairan bebas (+) di cavum Douglas
Kesan : Kehamilan Ektopik Terganggu
Saran : Douglas Punksi

VI. DIAGNOSIS KERJA


Kehamilan Ektopik Terganggu
VII. PENATALAKSANAAN
1. observasi kondisi umum, T,N,R,S dan perdarahan.
2. infus cross match dan sedia darah
3. Douglas punksi -> Hasil (+), Kesan : KET
4. Lab lengkap, EKG, foto toraks
5. operasi laparotomi eksploratif a.i KET
6. pemeriksaan histolpatologi - biopsi

Tanggal 18 september 2006 pukul 05.00 WIB dilakukan operasi laparotomi


eksploratif
a.i Kehamilan Ektopik Terganggu

Pemeriksaan Jaringan Post laparotomi a.i ruptur tuba kanan


Jaringan : Tuba Falopii
Lokalisasi: tuba Falopii kanan
Ket : Tampak tuba pars ampularis membesar, ukuran 3x2x2. ostium tuba pars
abdominalis aktif mengeluarkan darah, dilakukan salfingektomi kanan, perdarahan
300 cc.

Pemeriksaan Hematologi post laparotomi eksploratif :

Hematologi:
Hb : 9,9 gr/dl
Leukosit : 14700/mm3
Hematokrit : 29 %
Trombosit : 265000 /mm3

VIII. PROGNOSIS
Quo ad vitam : ad bonam
Quo ad functionam : ad bonam

IX. FOLLOW UP
19 September 2006 :
Keadaan Umum : cm
T : 110/60 mmHg R : 20 x/menit
S : 36,8 OC N : 84 x/menit
Th/ Infus RL : D5% : 2:1
Amoxicillin 3x1 amp i.v
Kaltrofen Supp 2x1 supp
Puasa s/d BU (+) N

20 september 2006
Keadaan Umum : cm
T : 100/70 mmHg R : 20 x/menit
S : 37 OC N : 80 x/menit
Th/ antibiiotik i.v diganti peroral.
Kehamilan Ektopik Terganggu

Batasan

Kehamilan Ektopik (KE) adalah suatu kehamilan yang hasil konsepsinya


berimplantasi diluar cavum uteri.
Kehamilan Ektopik Tergangggu (KE) adalah bila kehamilan ektopik tersebut berakhir
dengan abortus atau rutur tuba.

Faktor resiko
Radang Panggul (PID)
Riwayat kehamilan ektopik
Endometriosis
Riwayat operasi tuba
Riwayat operasi di daerah panggul
Infertilitas dan pengobatan infertilitas
Kelainan uterus dan atau tuba
Riwayat terpapar D.E.S
Merokok
Dll, seperti :
- multiple sexual partners
- hubungan seks pertama kali saat usia muda

Diagnosis
Anamnesis :
Terlambat haid
Biasanya terjadi pada kehamilan 6-8 minggu
gejala subjektif kehamilan lainnya ( mual, pusing, dll)

pada KET dapat disertai dengan :


nyeri perut yang disertai spotting
gejala yang lebih jarang : nyeri yang menjalar ke bahu, perdarahan pervaginam,
sampai pingsan.

Pemeriksaan Fisik :
Tanda-tanda syok hipovolemik : takikardi, hipotensi, akral dingin, dan anemis
Nyeri abdomen : perut tegang, nyeri tekan dan nyeri lepas abdomen, dan bisa
juga ditemukan pekak samping dan pekak pindah pada perkusi abdomen.
Pemeriksaan Ginekologis :
In spekulo: Fluxus positif, biasanya sedikit
Pemeriksaan dalam : uterus yang membesar
Nyeri goyang serviks (+)
Kanan/kiri uterus : nyeri pada perabaan dan dapat teraba massa
tumor di daerah adnexa
Cavum Douglas bisa menonjol karena berisi darah, nyeri tekan
(+)

Diagnosa Banding KET


Kista ovarium pecah yang mengalami perdarahan
Torsi kista ovarium
Kista terinfeksi
Abortus imminens
Appendisitis

Pemeriksaan penunjang
1. laboratorium : Hb, leukosit
kadar B-hCG dalam serum
uji kehamilan
2. USG : Uterus yang membesar
Tidak ada kantung kehamilan dalam kavum uteri. Bisa ditemukan
kantung kehamilan palsu ( pseudogestational sac)
Kelainan adnexa, berupa : adanya kantung kehamilan
Bisa ditemukan janin (jarang)
Massa kompleks
Cairan bebas di kavum Douglas
3. kuldosintesis untuk mengetahui adanya darah di kavum douglas.
4. diagnosis laparoskopi, bila hasil USG dan kuldosintesis meragukan

konsul bagian bedah bila dicurigai adanya appendisitis

Terapi operatif
laparotomi
salfingektomi dilakukan apabila tidak ada masalah infertilitas, ruptur
tuba, perdarahan banyak, ada kelainan anatomi tuba.
Salfingostomi dilakukan apabila fertilitas masih diperlukan
Reseksi korni pada kehamilan kornu.

Anda mungkin juga menyukai